• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENENTUAN LAPISAN KERAS UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH PESISIR PANTAI SIALANG BUAHKABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENENTUAN LAPISAN KERAS UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH PESISIR PANTAI SIALANG BUAHKABUPATEN SERDANG BEDAGAI."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENENTUAN LAPISAN KERAS UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH PESISIR PANTAI SIALANG BUAH

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

Oleh:

Eti Selawati NIM 409240008 Program Studi Fisika

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)

i

Judul Skripsi : Penentuan Lapisan Keras Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Daerah Pesisir Pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai

Nama Mahasiswa : Eti Selawati

NIM : 409240008

Program Studi : Fisika

Jurusan : Fisika

Menyetujui :

Dosen Pembimbing Skripsi,

Muhammad Kadri, S.Si, M.Sc NIP. 19791128200501 1 002

Mengetahui :

FMIPA UNIMED Jurusan Fisika

Dekan, Ketua,

Prof. Drs. Motlan, M.Sc, Ph.D. Dr. Derlina, M.Si NIP. 19590805 198601 1 001 NIP. 19640321 199003 2 001

(3)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas

segala berkat dan karunia-Nya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan. Penelitian ini berjudul “Penentuan

Lapisan Keras Untuk Pembangunan Gedung Bertingkat Dengan Menggunakan

Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Daerah Pesisir Pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai”.

Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima kasih kepada Bapak

Muhammad Kadri, M.Sc selaku dosen pembimbing skripsi yang telah banyak

memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal sampai

selesainya penyusunan skripsi ini dan kepada Bapak Drs. Makmur Sirait, M.Si

selaku dosen pembimbing akademik yang selama ini telah memberikan

bimbingan dan saran-saran dalam penyusunan skripsi. Ucapan terima kasih

juga disampaikan kepada Bapak Dr. Ridwan Abdul Sani, M.Si, Bapak Drs. Eidi

Sihombing, M.Si, dan Bapak Drs, Pintor Simamora M.Si sebagai penguji 1, 2, dan

3 yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai perencanaan penelitian

sampai selesainya penyusunan skripsi ini, serta kepada kepada Bapak Drs.

Rahmadsyah, M.Si selaku Kepala Laboratorium Fisika dan seluruh dosen Jurusan

Fisika yang telah memberikan Ilmu dan wawasan serta bantuan kepada penulis

selama menyelesaikan studi di perkuliahan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan juga kepada orang tua saya,

Ayahanda tercinta Syamsudin dan Ibunda tercinta Jamaliah yang memberi

motivasi berupa moral dan materi serta doa kepada penulis sehingga skripsi ini

dapat diselesaikan pada waktunya. Ucapan terima kasih juga saya sampaikan

kepada seseorang yang teristimewa yaitu May Boni Manda Pangestu dan sahabat

terkasih Sutia Ningsih yang senantiasa memberi dukungan dan motivasi serta

masukan-masukan yang positif agar skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik,

dan kepada kedua orang adik saya yaitu Siti Sunaria dan Muhamad Rozali yang

(4)

v

Terima kasih juga buat teman-teman seperjuangan di kelas Fisika Nondik ’09

(Yulisa, Yohana, Dewi, Deni, Suhendra, Asrul dan yang lainnya yang tidak bisa

disebut satu persatu) juga buat orang-orang yang telah membantu dalam

pelaksanaan penelitian ini yaitu Bapak Drs. Juniar Hutahaean, M.Si dan Bang

Arman Doli Subandi.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak sempurna, oleh karena itu demi

penulis menerima kritik dan saran yang membangun demi kesempatan skripsi ini.

semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca baik sebagai bahan bacaan atau

acuan untuk penelitian lanjutan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi, terima kasih.

Medan, Agustus 2013

Penulis,

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar viii

Daftar Tabel ix

Daftar Lampiran x

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Batasan Masalah 3

1.3. Rumusan Masalah 4

1.4. Tujuan Penelitian 4

1.5. Manfaat Penelitian 4

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian 5

2.1.1. Peta Geologi Daerah Penelitian 6

2.1.2. Wilayah Pesisir Pantai 7

2.2. Batuan 8

2.2.1. Batuan Beku 9

2.2.2. Batuan Sedimen 9

2.2.3. Batuan Metamorf 10

2.2.4. Resistivitas Batuan 12

2.2.5. Sifat Kelistrikan Batuan 14

2.3. Tanah 15

2.3.1. Lapisan Keras Pada Tanah dan Seluruh Bagiannya 15

(6)

vii

2.4. Geolistrik 19

2.4.1. Konfigurasi Schlumberger 22

2.4.2. Konfigurasi Wenner 26

2.4.3. Resistivitas Semu 26

2.4.4. Dasar Kelistrikan 28

BAB III. METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Lokasi Penelitian 29

3.2. Peralatan Penelitian 30

3.3. Prosedur Penelitian 31

3.4. Teknik Pengambilan Data 32

3.5. Rumusan Pengukuran 34

3.6. Diagram Alir Penelitian 33

BAB IV. PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengambilan Data 36

4.2. Pembahasan Hasil Analisis dan Interpretasi Data 38

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 44

5.2. Saran 44

(7)

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Kawasan Sialang Buah 5

Gambar 2.2. Lapisan-Lapisan Tanah 15

Gambar 2.3. Cara Kerja Metode Geolistrik 19

Gambar 2.4. Konfigurasi Schlumberger 22

Gambar 2.5. Konfigurasi Wenner 25

Gambar 2.6. Beberapa Konfigurasi Elektroda 27

Gambar 2.7. Arus Yang Mengalir Dalam Lintasan Tertutup 28

Gambar 3.1. Lokasi Penelitian 29

Gambar 3.2. Skema Peralatan Geolistrik Resistivitas 31

Gambar 3.3. Diagram Alir Penelitian 34

Gambar 4.1. Lintasan Penalitian 36

Gambar 4.2. Kotak Dialog Yang Muncul Pada Saat Pengolahan Data 38

Gambar 4.3. Penampang Kontur Resistivitas Pada Lintasan I 39

Gambar 4.4. Penampang Kontur Resistivitas Pada Lintasan II 41

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Resistivitas Batuan 12

Tabel 2.2. Variasi Resistivitas Batuan dan Mineral 13

Tabel 2.3. Variasi Resistivitas Tanah dan Batuan 13

Tabel 2.4. Pengaruh Kadar Air Pada Resistivitas Tanah 17

Tabel 2.5. Pengaruh Kadar Garam Pada Resistivitas Tanah 17

Tabel 2.6. Pengaruh Jenis Tanah Pada Resistivitas Tanah 18

Tabel 3.1. Peralatan Penelitian 30

Tabel 4.1. Nilai Setiap Koordinat Lintasan 37

Tabel 4.2. Interpretasi Lintasan I 40

Tabel 4.3. Interpretasi Lintasan II 42

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lokasi Penelitian 47

Lampiran 2. Data Hasil Penelitian 48

Lampiran 3. Gambar Alat Yang Digunakan Saat Melakukan Penelitian 56

(10)

iii

PENENTUAN LAPISAN KERAS UNTUK PEMBANGUNAN GEDUNG BERTINGKAT DENGAN MENGGUNAKAN METODE

GEOLISTRIK KONFIGURASI SCHLUMBERGER DI DAERAH PESISIR PANTAI SIALANG BUAH

KABUPATEN SERDANG BEDAGAI Eti Selawati (409240008)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menentukan lapisan keras dan struktur batuan yang terdapat dibawah permukaan tanah pada daerah pesisir pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai berdasarkan analisa nilai resistivitasnya dengan menggunakan metode geolistrik schlumberger.

Metode yang digunakan pada penelitian ini yaitu metode geolistrik konfigurasi schlumberger, yang didasari dengan Hukum Ohm untuk mengetahui nilai resistivitas jenis perlapisan batuan pada tiap lapisan permukaan bumi. Dengan menginjeksikan arus melalui dua elektroda arus maka beda potensial yang muncul dapat terukur dari elektroda potensial. Variasi harga tahanan jenis akan didapatkan jika jarak masing-masing elektroda diubah, sesuai dengan konfigurasi alat yang dipakai (Metode Schlumberger) dengan nilai tahanan jenis yang terukur bukan merupakan harga sebenarnya akan tetapi merupakan nilai tahanan jenis semu (Apparent Resistivity). Data pengukuran di lapangan berupa beda potensial dan arus dapat digunakan untuk menghitung harga resistivitas semu (Apparent Resistivity) yang diperoleh dengan alat geolistrik (Resistivity meter), ARES-G4 v4.7 SN: 0609135 (Automatic Resistivity System). Kemudian data yang diperoleh dibuat gambar model penampang dua dimensi dengan menggunakan software Res2Dinv untuk menampilkan penampang kontur nilai resistivitas perlapisan batuan.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa daerah peisisr pantai Sialang Buah memiliki nilai resistivitas yang sangat rendah yaitu sekitar 1,11 Ωm sampai dengan 5,23 Ωm pada lintasan pertama, 1,24 Ωm sampai dengan 2,23 Ωm pada lintasan kedua, dan 1,07 Ωm sampai dengan 1,95 Ωm pada lintasan ketiga. Berdasarkan hasil penelitian daerah pesisir pantai Sialang Buah tidak bisa dibangun gedung bertingkat karena tidak terdeteksi adanya lapisan keras dan struktur batuan pada bawah permukaan tanah. Pada pengukuran nilai resistivitas setiap lintasan memiliki ketidakpastian atau persentase kesalahan 4,2%- 21,8%.

(11)

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan yang terletak di daerah tropika.

Luas lautannya lebih besar dari pada luas daratan, yaitu menempati kurang lebih

73 % seluruh wilayah Indonesia. Menurut para ahli, panjang pantai di Indonesia

kurang lebih 81.000 km dan merupakan pantai terpanjang di dunia setelah pantai

di Kanada. Dengan jumlah pulau mencapai 17.500, maka persoalan pantai di

Indonesia menjadi topik yang sangat penting untuk pengembangan dan

pembangunan di Indonesia. Pantai adalah jalur yang merupakan pertemuan antara

darat dan laut. Daerah pantai ini mempunyai ciri geosfer yang khusus, kearah laut

dibatasi oleh pengaruh fisik laut dan sosial ekonomi bahari, sedangkan kearah

darat dibatasi oleh pengaruh proses alami dan kegiatan manusia terhadap

lingkungan darat (Pramudya A, 2008).

Berkaitan dengan pemanfaatan sumber daya untuk memenuhi kebutuhan

hidup masyarakat, pada awalnya orientasi pembangunan masih terfokus pada

pemanfaatan sumber daya yang ada di daratan, sedangkan sumber daya kelautan

yang termasuk di dalam wilayah pesisir masih belum banyak diperhatikan.

Padahal berdasarkan ketersediaan sumber dayanya, maka sumber daya lautan

Indonesia lebih potensial dan variatif dari pada sumber daya yang terdapat

didaratan yang relatif terbatas.

Namun saat ini sumber daya kelautan mulai banyak dibicarakan dan

dimanfaatkan. Salah satu potensi yang sangat penting terkait dengan kekayaan

Indonesia sebagai negara kepulauan adalah potensi di wilayah pesisir. Wilayah

pesisir ini mempunyai karakteristik yang sangat spesifik, karena merupakan

wilayah peralihan antara daratan dan lautan. Dengan demikian sumber daya yang

dihasilkan merupakan hasil proses interaksi antara keduanya. Seperti halnya

kondisi lahan, cuaca, vegetasi maupun ketersediaan sumber daya air akan

(12)

2

Selain komponen alamiah seperti telah disebut sebelumnya, ada pula

komponen lain yang mempunyai pengaruh besar terhadap pemanfaatan lahan

pesisir ini. Komponen itu adalah perkembangan kependudukan yang relatif cepat,

ternyata telah mempengaruhi keseimbangan proses alamiah yang berlangsung

diwilayah pesisir tersebut (Noor dkk, 2010).

Investigasi geoteknik bawah permukaan yang telah dilakukan oleh Eko

Soebowo, Yugo Kumoro, dan Mudrik R Daryono (2009) dengan melakukan

pemboran teknik pada 12 titik dengan kedalaman 30 meter untuk mengetahui sifat

keteknikan permukaan di wilayah pesisir Cilacap. Kesimpulannya bahwa hasil

pemboran teknik menunjukkan bahwa lapisan bawah permukaan tanah terdiri dari

satuan pasir dengan lingkungan pengendapan pantai, satuan lempung dengan

lingkungan mangrove hingga laut dangkal (shallow marine) dan satuan krikil.

Dengan metode geolistrik tahanan jenis kita dapat mengetahui lapisan bawah

permukaan tanah tanpa harus melakukan pengeboran.

Metode geolistrik resistivitas atau tahanan jenis adalah salah satu dari jenis

metode geolistrik yang digunakan untuk mempelajari keadaan bawah permukaan

dengan cara mempelajari sifat aliran listrik di dalam batuan di bawah permukaan

bumi. Metode geolistrik terdiri dari beberapa konfigurasi yaitu konfigurasi

Wenner dan Schlumberger. Setiap konfigurasi mempunyai metode perhitungan

tersendiri untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan jenis batuan di bawah

permukaan.

Keunggulan dari konfigurasi Wenner adalah ketelitian pembacaan

tegangan pada elektroda potensial yang relatif dekat dengan elektroda arus.

Sedangkan kelemahannya adalah tidak dapat mendeteksi homogenitas batuan di

dekat permukaan yang dapat berpengaruh terhadap hasil perhitungan. Data yang

didapat dari cara konfigurasi Wenner, sangat sulit untuk menghilangkan faktor

non homogenitas batuan, sehingga hasil perhitungan menjadi kurang akurat

Kelemahan dari konfigurasi Schlumberger adalah pembacaan tegangan

pada elektroda potensial adalah lebih kecil terutama jika jarak arus yang relatif

(13)

3

untuk mendeteksi adanya non-homogenitas lapisan batuan pada permukaan, yaitu

dengan membandingkan nilai resistivitas semu ketika terjadi perubahan jarak

elektroda arus. Metode geolistrik konfigurasi Schlumberger merupakan metode

favorit yang banyak digunakan untuk mengetahui nilai ketebalan dan tahanan

jenis batuan dibawah permukaan dan banyak digunakan untuk mengetahui

karakteristik lapisan batuan bawah permukaan dengan biaya survey yang relatif

murah (Sugito dkk, 2010).

Karena terlalu banyak potensi yang ada di daerah pesisir, maka sebagai

penunjang diperlukan bangunan untuk memajukan daerah tersebut. Di pesisir

pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai masih sangat minim keberadaan

bangunan gedung bertingkat.

Sehubungan dengan begitu banyak potensi wisata di daerah pesisir pantai

Sialang buah maka Pemerintah Kabupaten berencana untuk membuat gedung

sebagai penunjang wisata di daerah pesisir tersebut.

Oleh karena keterkaitan antara masalah yang telah dijabarkan diatas

dengan pentingnya penelitian yang akan dibuat sehingga diperlukan untuk

membuat penelitian dengan judul : Penentuan Lapisan Keras Untuk

Pembangunan Gedung Bertingkat Dengan Menggunakan Metode Geolistrik Konfigurasi Schlumberger Di Daerah Pesisir Pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

1.2. Batasan masalah

Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini menggunakan metode Geolistrik tahanan jenis untuk mengetahui

Tahanan jenis batuan yang tersebar di bawah permukaan daerah Pesisir Pantai

Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Penelitian ini dilakukan di tiga lintasan yang berbeda di sekitar Pesisir Pantai

Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Penentuan pengaruh antara Resistivitas tanah terhadap pembangunan gedung

(14)

4

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang masalah maka masalah yang akan

dibahas dirumuskan sebagai berikut :

1. Bagaimana penentuan nilai resistivitas lapisan keras untuk pembangunan

gedung bertingkat di daerah pesisir pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang

Bedagai ?

2. Bagaimana pemetaan struktur batuan di daerah pesisir pantai Sialang Buah

Kabupaten Serdang Bedagai ?

3. Bagaimana penentuan nilai reistivitas tanah yang cocok untuk pembangunan

gedung bertingkat ?

1.4. Tujuan

Dari rumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

1. Mengetahui nilai resistivitas lapisan keras untuk pembangunan gedung

bertingkat di daerah pesisir pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Mengetahui pemetaan struktur batuan di daerah pesisir pantai Sialang Buah

Kabupaten Serdang Bedagai.

3. Mengetahui nilai resistivitas tanah yang cocok untuk pembangunan gedung

bertingkat.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian ini adalah:

1. Diperolehnya lokasi yang tepat untuk pembangunan gedung bertingkat di

daerah pesisir pantai Sialang Buah Kabupaten Serdang Bedagai.

2. Diperolehnya nilai resistivitas tanah yang cocok untuk pembangunan gedung

bertingkat di daerah pesisir pantai.

(15)

46

DAFTAR PUSTAKA

Asra, A., (2012), Penentuan Sebaran Akuifer Dengan Metode Tahanan Jenis Di Kota Tangerang Selatan Provinsi Banten., Skripsi, Fakultas Teknologi Pertanian, IPB, Bogor.

Azhar dan Handayani, G., (2004), Penerapan Metode Geolistrik Konfigurasi Sclumberger Untuk Penentuan Tahanan Jenis Batuan, Jurnal Natur Indonesia Vol. 6. No. 2, ITB, Bandung.

Kizlo, M dan Kanbergs, A., (2009), The cause of the parameters changes of soil resistivity, International Scientific Conference on Power and Electrical, Scientific Proceedings Of Riga Technical University.

Loke, M. H., (2000), Electrical Imaging Surveys For Environmental And Engineering Studies, A Practical Quide To 2-D And 3-D Surveys, Penang, Malaysia.

Noor, A., dkk., (2010), Perencanaan Tata Guna Lahan Wilayah Pesisir Berdasarkan Proses Abrasi Di Pesisir Utara Jepara, Seminar Nasional-PJ Dan SIG I.

Pramudiya, A., (2008), Kajian Pengelolaan Daratan Pesisir Berbasis Zonasi Di Provinsi Jambi., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Diponegoro, Semarang.

Rohim, M dkk., (2010), Applikasi Metode Geolistrik Sounding Dengan Konfigurasi Pole-Pole Untuk Mengukur Resistivitas Bawah Permukaan Tanah Dan Mengetahui Struktur Tanah, Program Kreativitas Mahasiswa, universitas Negeri Malang.

Soebowo, E dkk., (2009), Sifat Keteknikan Bawah Permukaan Di Daerah Pesisir Cilacap Provinsi Jawa Tengah, Vol. 19, No. 2. LIPI, Bandung.

Sugito dan A.N, Aziz., (2010), Investigasi Bidang Gelincir Longsor MenggunakanMetode Geolistrik Tahanan Jenis di Desa Kebarongan Kec. Kemranjen Kab. Banyumas, Vol. 13, No.2. FMIPA. UNSOED.

Suharyadi., (2004), Pengantar Geologi Teknik Edisi 4, Penerbit Biro UGM, Yogyakarta.

(16)

47

Wahyudianto, dkk., (2010), Rancang Bangun Alat Ukur Resistivitast Anah Sebagai Alat Bantu Mengetahuiindikator Kualitas Tanah Untuk Tanaman Padi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember, Surabaya.

Wahyono, S dan Wianto, T., (2008), Penentuan Lapisan Air Tanah dengan Metode Geolistrik Sclumberger di kabupaten Balanga Kalimantan Selatan, Jurnal Fisika FLUX, Vol. 5 No. 2, Universitas Lambung Mangkurat. Kalimantan Selatan.

Gambar

Tabel 2.1. Resistivitas Batuan

Referensi

Dokumen terkait

Peserta Pandu Penuntun yang dimaksud adalah Pandu HW Penuntun yang memenuhi persyaratan dan terdaftar sebagai peserta Hizbul Wathan Scout Virtual Got Talens Kwarwil Jawa

Pasien yang memiliki dukungan keluarga yang baik akan mempunyai perasaan yang nyaman yang dapat meningkatkan motivasi mereka untuk patuh terhadap manajemen DM Tipe 2

Hasil penelitian dapat diketahui, (1) strength (kekuatan) meliputi: Tiara Club salah satu pelopor bisnis fitness center di Gresik, alat fitness nya cukup lengkap,

2) Jual beli yang belum jelas, yakni sesuatu yang bersifat spekulasi samar-samar (tidak jelas barang, harga, kadarnya, masa pembayarannya dan lain-lain)

[r]

[r]

12.Peraturan Bupati Bantul Nomor 24 Tahun 2007 sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Bantul Nomor 25 A Tahun 2007 tentang Pedoman Pemberian Bantuan Pendidikan Tugas

'I don't know exactly what, but Captain Pickering is something high up in Anglo-American military relations.' The Doctor grinned and tapped her gently on the nose.. And I bet