• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMANFAATAN ANGKLUNG UNTUK MENGIRINGI LAGU MALAM KUDUS PADA PERAYAAN NATAL DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA TEBING TINGGI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMANFAATAN ANGKLUNG UNTUK MENGIRINGI LAGU MALAM KUDUS PADA PERAYAAN NATAL DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA TEBING TINGGI."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PEMANFAATAN ANGKLUNG UNTUK MENGIRINGI

LAGU MALAM KUDUS PADA PERAYAAN NATAL

DI GEREJA KRISTEN PROTESTAN ANGKOLA

TEBING TINGGI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

ERNITA VERONIKA HASIBUAN

NIM : 081222510049

JURUSAN SENDRATASIK

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

i

ABSTRAK

ERNITA VERONIKA HASIBUAN. NIM. 081222510049. Pemanfaatan Angklung Untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi. Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi, yang merupakan suatu Pembelajaran kepada Naposo Bulung dan Anak sekolah minggu terhadap Pemanfaatan Angklung melodi. Metode dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sampel pada penelitian ini adalah pemimpin GKPA, Pembina Anak sekolah minggu dan Pembina Naposo bulung serta pemain angklung melodi dan gitar yang ikut Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi yang berjumlah 15 orang.

Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi Lapangan, wawancara, Dokumentasi, dan studi kepustakaan, yang dilakukan secara langsung terhadap pemimpin GKPA, Pembina Anak sekolah minggu dan Pembina Naposo bulung serta pemain angklung melodi dan gitar. Penelitian ini mengambil lokasi di Jln. Kesatria Ujung Asrama Kodim 122 dan waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November sampai dengan Desember 2012

(7)

ii

KATA PENGANTAR

Dengan segala kerendahan hati dan rasa syukur penulis persembahkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah melimpahkan berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi.”

Skripsi ini merupakan karya ilmiah yang harus diselesaikan sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan di Fakultas Bahasa dan Seni, UNIMED. Disamping persyaratan akademis, adalah juga ungkapan tanggung jawab penulis sebagai seorang akademisi, melalui usaha penelitian ilmiah yang diharapkan bermanfaat bagi perkembangan ilmu pengetahuan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Dalam penyelesaian skripsi ini, peneliti juga menyadari tanpa bantuan dari berbagai pihak, skripsi ini tidak mungkin dapat terselesaikan. Maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si. selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum. selaku Dekan Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si. selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa Dan Seni Universitas Negeri Medan.

4. Ibu Uyuni Widiastuti, S.Pd, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik dan dosen Pembimbing Skripsi II.

5. Bapak Panji Suroso, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Prodi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan.

6. Ibu Dra. Theodora Sinaga, M.Pd selaku dosen Pembimbing Skripsi I yang banyak memberikan bimbingan, arahan, ide, dan semangat dalam menyelesaikan skripsi ini dan Bapak/Ibu Dosen Seni Musik yang telah memberikan ilmunya selama perkuliahan.

7. Ibu May Sonny Sinaga M.Sn selaku dosen Pembimbing Forum yang selalu memberikan Motivasi untuk berkarya.

8. Bapak St. W. Siregar, ibu St. T. Br Silaban, ibu M. Siregar, Armi, Yesika, Desi, Fride, Komo, Doli, Kardo, Farrel, dan NGKPA serta seluruh jemaat GKPA Tebing Tinggi yang telah banyak memberikan kemudahan dalam mengumpulkan data penelitian.

9. Kedua Orangtuaku terkasih Papa St I. Hasibuan dan mama Dra. R. Siregar Terimakasih untuk segala perhatian, kasih sayang, pengorbanan, doa, didikan, nasehat, motivasi yang selalu diberikan kepada penulis dalam mendukung penyelesaian skripsi ini.

(8)

iii

Terkhusus buat Adik Lauren Tyas Nesita Br. Hasibuan yang selalu tersenyum.

11.Kawan-kawan mahasiswa seni musik Terkhusus buat Valin dan Esther. Serta Juliana, Imay, Sanny, Angel, Eri, Adi, kakak Clara, kakak Ria, adik Martha G, yang menjadi teman belajar/diskusi dan pemberi motivasi. 12.Saudara Siregar Eca, kakak Lena, kakak Tina, Dissa. Teman baik, Julinar,

Yunita, Gita. Serta seluruh sahabat penulis yang lain.

Semoga Tuhan memberikan berkat yang melimpah kepada seluruh pihak yang telah memberikan bantuan, baik moral maupun materil kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang turut serta mendukung dan membantu baik secara langsung maupun tidak langsung, semoga skripsi ini dapat bermanfaat buat kita semuanya.

Medan, Maret 2013 Penulis,

(9)

iv

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah... 4

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Penelitian ... 7

F. Manfaat Penelitian ... 8

BAB II. LANDASAN TEORETIS DAN

KERANGKA KONSEPTUAL... 10

A. Landasan Teoretis ... 10

1. Pengertian Pemanfaatan ... 10

2. Pengertian Angklung ... 11

a. Jenis-jenis Angklung ... 13

b. Teknik Permainan Angklung ... 17

3. Pengertian Musik ... 19

4. Pengertian Pembelajaran ... 22

5. Pengertian Natal ... 24

B. Kerangka Konseptual... 25

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ... 28

A. Metode Penelitian ... 28

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Populasi dan Sampel ... 30

1. Populasi ... 30

2. Sampel ... 31

D. Teknik Pengumpulan Data ... 32

1. Observasi Lapangan ... 32

2. Wawancara ... 34

3. Dokumentasi ... 34

4. Studi Kepustakaan ... 35

(10)

v

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 39

A. Deskripsi Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi. ... 39

B. Latar Belakang Pemanfaatan Angklung ... 41

C. Tehnik Pembelajaran Angklung ... 43

D. Proses Pembelajaran Angklung ... 49

E. Kendala dalam Pembelajaran Angklung ... 56

F. Pemanfaatan Angklung Pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi ... 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 60

A. Kesimpulan ... 60

B. Saran ... 61

(11)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 ... 14

Gambar 2.2 ... 15

Gambar 2.3 ... 15

Gambar 2.4 ... 16

Gambar 2.5 ... 17

Gambar 2.6 ... 20

Gambar 2.7 ... 21

Gambar 2.8 ... 22

Gambar 4.1 ... 39

Gambar 4.2 ... 40

Gambar 4.3 ... 42

Gambar 4.4 ... 43

Gambar 4.5 ... 44

Gambar 4.6 ... 50

Gambar 4.7 ... 51

Gambar 4.8 ... 52

Gambar 4.9 ... 53

Gambar 4.10 ... 54

Gambar 4.11 ... 55

Gambar 4.12 ... 55

Gambar 4.13 ... 56

Gambar 4.14 ... 57

Gambar 4.15 ... 58

(12)

vii

DAFTAR TABEL

(13)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Musik merupakan nyanyian suara hati atau ungkapan perasaan jiwa seseorang terhadap apa yang dialami baik dalam keadaan suka maupun duka dan dapat digunakan secara luas dalam berbagai tujuan seperti sebagai media komunikasi, iringan tari, hiburan, komersial dan upacara keagamaan, karena itulah musik sangat diminati oleh semua generasi mulai anak-anak sampai yang sudah dewasa. Melalui musik, setiap manusia dapat mengungkapkan perasaannya sehingga ia dapat mengekspresikan apa yang ia rasakan. Hampir setiap hari manusia mendengarkan musik karena itu banyak orang beranggapan bahwa musik merupakan suatu hiburan atau sekedar hobi untuk menyalurkan bakat namun, didalam musik juga terdapat bunyi yang dikeluarkan secara teratur. Bunyi yang disusun sedemikian rupa tersebut memiliki unsur-unsur musik seperti melodi, ritme, dan harmoni serta berasal dari alat-alat yang dapat menghasilkan bunyi. Salah satu penghasil bunyi disebut sebagai alat musik.

(14)

2

digunakan sebagai alat musik iringan dalam mengiringi acara keagamaan. misalnya bagi umat kristen, organ elektrik biasanya digunakan untuk mengiringi lagu-lagu pujian yang dinyanyikan oleh jemaat dalam memuji dan memuliakan nama Tuhan pada ibadah setiap minggu, maupun pada perayaan hari-hari besar lainnya seperti : Natal, Paskah, dan sebagainya. Salah satu tempat beribadah umat Kristen yang menggunakan alat musik organ elektrik adalah GKPA (Gereja Kristen Protestan Angkola) Tebing Tinggi dimana GKPA merupakan Gereja suku Angkola yang berpusat di Padang Sidempuan dan memiliki cabang-cabang yang salah satunya berada di kota Tebing Tinggi.

GKPA Tebing Tinggi diresmikan pada tanggal 4 Mei 1997. Sejak tahun 1997 sampai sekarang, GKPA Tebing Tinggi hanya menggunakan sebuah organ elektrik, yang merupakan alat musik tunggal di Gereja tersebut. Organ elektrik inilah yang sangat berperan penting, yang digunakan sebagai alat musik iringan untuk mengiringi nyanyian Bahasa Batak Angkola pada ibadah di GKPA Tebing Tinggi sehingga kondisi fisik organ elektrik yang tidak dapat berfungsi dengan maksimal dan permainannya yang dianggap monoton pada saat sekarang ini membuat khususnya Ibadah minggu dan Perayaan Natal jemaat GKPA Tebing Tinggi menjadi bosan dan kurang bervariasi.

(15)

3

diadakan oleh pembina anak sekolah minggu dan pembina naposo bulung (muda-mudi) dalam melatih anak-anak sekolah minggu dan naposo bulung untuk ditampilkan pada ibadah Natal di Gereja. Anak-anak sekolah minggu dan naposo bulung dilatih untuk melakukan berbagai kegiatan dan salah satunya adalah menyanyi. Menyanyi akan lebih indah jika diiringi dengan alat musik namun, inilah yang menjadi kendala bagi jemaat GKPA Tebing Tinggi, karena alat musik tunggal organ elektrik tidak dapat dimanfaatkan secara maksimal.

Untuk itu, peneliti ingin memberi variasi pada perayaan Natal yang akan dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 di GKPA Tebing Tinggi, dimana perayaan Natal tersebut hanya diadakan satu kali. Berbeda dengan Gereja-gereja pada umumnya yang mengadakan acara Natal hingga beberapa kali sesuai dengan kebutuhan atau banyaknya jumlah jemaat. Hal ini disebabkan jumlah jemaat GKPA Tebing Tinggi yang relatif sedikit. Variasi yang ingin peneliti berikan yaitu dengan menyediakan angklung melodi yang akan dimanfaatkan sebagai media untuk memainkan nada-nada lagu malam kudus yang sakral dengan baik dan benar sehingga menciptakan nuansa Natal yang hikmat. Dimana, lagu Malam Kudus merupakan lagu yang selalu dinyanyikan pada acara Natal untuk menggambarkan suasana kelahiran Tuhan Yesus dimalam yang sunyi dan senyap.

(16)

4

sumber bunyinya berasal dari badan alat musik itu sendiri. Alat musik ini dapat dimainkan secara beramai-ramai tergantung jumlah angklung, peserta dan nada dari lagu yang akan dimainkan.

Peneliti menyediakan dan memilih alat musik angklung melodi sebanyak 1 set untuk dimanfaatkan mengiringi lagu Malam Kudus yang dinyanyikan oleh jemaat pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi karena tergolong unik. Bunyi yang dihasilkan dari angklung juga dianggap peneliti sangat sesuai untuk memainkan nada-nada dari lagu Malam Kudus yang pada umumnya dinyanyikan dengan suasana Natal yang Sunyi Senyap pada Natal. Angklung juga masih jarang dijumpai dikalangan jemaat GKPA Tebing Tinggi namun melalui strategi interaksi yang efektif, pembina naposo bulung dan pembina anak sekolah minggu dapat dengan mudah untuk mengajarkannya kepada jemaat GKPA Tebing Tinggi khususnya pada anak sekolah minggu dan naposo bulung (muda-mudi) GKPA Tebing Tinggi. Maka berdasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengangkat sebuah judul “Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi Lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi.”

B.Identifikasi Masalah

Tujuan dari identifikasi masalah adalah agar penelitian yang dilakukan menjadi terarah serta cakupan masalah yang dibahas tidak terlalu luas. Menurut pendapat Sugiyono (2009 : 385) menjelaskan bahwa :

(17)

5

masalah dengan masalah yang lain. Masalah yang akan diteliti itu kedudukannya dimana diantara masalah yang akan diteliti. Masalah apa saja yang diduga berpengaruh positif dan negatif terhadap masalah yang diteliti.”

Berdasarkan pendapat tersebut dan dari uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, maka permasalahan penelitian ini dapat diidentifikasikan sebagai berikut:

1. Bagaimana latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

2. Bagaimana tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

3. Bagaimana proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

4. Bagaimana minat anak-anak sekolah minggu dan naposo bulung dalam mempelajari angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus di GKPA Tebing Tinggi?

5. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

6. Bagaimana pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

C. Pembatasan Masalah

Mengingat luasnya cakupan-cakupan masalah dan untuk mempersingkat

(18)

6

memecahkan masalah yang dihadapi dalam penelitian. Menurut pendapat Spradley dalam Sugiyono (2008 : 208) mengatakan bahwa : “A focused refer to single cultural domain or afew related domains.” Maksudnya adalah bahwa fokus itu merupakan domain tunggal atau beberapa domain yang terkait situasi sosial. Dalam penelitian kualitatif, penentuan fokus dalam proposal lebih didasarkan pada tingkat kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial Maka disimpulkan dari pendapat tersebut bahwa pembatasan masalah adalah usaha untuk menetapkan batasan dari masalah peneliti yang akan diteliti untuk membatasi pembahasan agar topik menjadi fokus dan menjaga agar pembahasan tidak melebar.

Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti membatasi masalah penelitian ini sebagai berikut :

1. Bagaimana latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

2. Bagaimana tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

3. Bagaimana proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

4. Apa yang menjadi kendala dalam pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

5. Bagaimana pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi?

(19)

7

Rumusan masalah merupakan suatu titik fokus dari sebuah penelitian yang hendak dilakukan, mengingat sebuah penelitian merupakan upaya untuk menemukan jawaban pertanyaan, maka dari itu perlu dirumuskan dengan baik, sehingga dapat mendukung untuk menemukan jawaban. Menurut Sugiyono (2009 : 396-397) mengatakan bahwa : “ Rumusan masalah merupakan panduan awal bagi peneliti untuk penjelajahan pada objek yang diteliti. Namun bila rumusan masalah ini tidak sesuai dengan kondisi objek penelitian, maka penelitian perlu mengganti rumusan masalah penelitiannya.”

Berdasarkan pendapat tersebut serta uraian yang terdapat pada latar belakang masalah, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Bagaimana Pemanfaatan Angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi?”

E. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Tanpa adanya tujuan yang jelas, maka arah kegiatan yang dilakukan tidak terarah karena tidak tahu apa yang akan dicapai dalam kegiatan tersebut. Hal ini diperkuat pendapat Ali (2003 : 10) yang mengatakan bahwa:

(20)

8

Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa tujuan penelitian tidak lain untuk mengetengahkan Indikator-indikator apa yang hendak ditemukan dalam penelitian terutama yang berkaitan dengan variabel-variabel penelitian. Untuk melihat berhasil atau tidaknya suatu kegiatan, dapat dilihat melalui tercapainya tujuan yang telah diterapkan. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh peneliti adalah :

1. Untuk mengetahui latar belakang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

2. Untuk mengetahui tehnik pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

3. Untuk mengetahui proses pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

4. Untuk mengetahui apa saja yang menjadi kendala dalam pembelajaran angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

5. Untuk mengetahui pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

F. Manfaat Penelitian

Seseorang yang melakukan kegiatan penelitian tentu dapat memikirkan

(21)

9

angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi.

Beberapa manfaat penelitian yang diambil dari kegiatan penelitian ini, yaitu : 1. Sebagai bahan informasi kepada Jemaat Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) tentang pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di GKPA Tebing Tinggi.

2. Sebagai bahan pegangan bagi peneliti dalam menambah pengetahuan dan wawasan peneliti mengenai pemanfaatan angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus Pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola (GKPA) Tebing Tinggi.

3. Menambah sumber kajian bagi kepustakaan Seni Musik UNIMED.

(22)

60

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan uraian dari Bab I sampai Bab IV, maka dapat diambil Kesimpulan dari penelitian ini. Kesimpulan tersebut untuk menjawab pokok permasalahan penelitian yaitu mengenai Pemanfaatan Angklung untuk Mengiringi lagu Malam Kudus pada Perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola TebingTinggi. Oleh karena itu peneliti membuat beberapa kesimpulan sabagai berikut:

1. Sejak tanggal 4 Mei 1997. sampai sekarang, GKPA Tebing Tinggi hanya menggunakan sebuah organ elektrik, sehingga kondisi fisik organ elektrik yang tidak dapat berfungsi dengan maksimal dan permainannya dianggap monoton pada kemajuan zaman saat ini. Untuk itu, peneliti ingin memberi variasi pada perayaan Natal yang dilaksanakan pada tanggal 24 Desember 2012 yaitu dengan menyediakan alat musik angklung melodi yang akan dimanfaatkan sebagai media untuk memainkan nada-nada lagu malam kudus

(23)

60

3. Proses pembelajaran berjalan dengan baik, dimana Pembina naposo bulung yang dibantu oleh pembina anak sekolah minggu memiliki kerjasama yang baik sehingga proses pembelajarannya dapat berjalan dengan lancar, walaupun ada beberapa kendala yang terjadi.

4. Kendala utama dalam pembelajaran pemanfaatan Angklung untuk mengiringi lagu Malam Kudus yaitu kurangnya waktu pertemuan antara pembina naposo bulung dan pembina anak sekolah minggu dengan naposo bulung dan anak sekolah untuk berlatih memainkan alat musik angklung.

5. Alat musik angklung dapat dimanfaatkan untuk mengiringi lagu Malam Kudus pada perayaan Natal di Gereja Kristen Protestan Angkola Tebing Tinggi, serta menggunakan iringan gitar untuk memperindah bunyi yang dihasilkan dari alat musik angklung.

B. SARAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh, maka dapat dikemukakan beberapa saran sebagai berikut :

1. Agar pihak Gereja dapat memperbaiki Alat musik Organ sehingga dapat digunakan secara maksimal pada Ibadah Minggu dan Perayaan Natal.

(24)

60

(25)

63

DAFTAR PUSTAKA

Azhari, Ajimufti & Asri Andarini. Jurus Kilat Jago Main Angklung. Bekasi : Laskar Aksara

Bungin, Burhan. 2001. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Hadeli. 2006. Metode Penelitian Kependidikan. Padang: Quantum Teaching. http://angklung-web-institute.com/content/view/692/2/lang.en/

http://id.publicholiday.org/calendar/natal/

http://id.wikipedia.org/wiki/Musik

Marzoeki. 1995. Istilah-istilah Musik. Jakarta: Djambatan.

Maryaeni. 2005. Metode Penelitian Kebudayaan.” Jakarta: Bumi Aksara.

Sitanggang, Ruth. 2011. Pembelajaran Ansambel Angklung Dalam Ekstrakurikuler di SMP Negeri 2 Tanjung Pura. Universitas negeri Medan.

Soeharto. 1992. Kamus Musik. Jakarta: Gramedia Widyasarana Indonesia. Sukardi. 2003. Metodologi Penelitian Kependidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Supranto, J. 2011. Proposal Penelitian dan Contoh. Jakarta: UniversitasIndonesia

Gambar

Tabel 4.1  ............................................................................................................

Referensi

Dokumen terkait

received. This means are found an infulence of games language at State Islamic Junior High School students of 24 East Jakarta. This research shows that there is

Adapun analisis dalam aplikasi zeolit dari blotong dan lempung untuk mengadsorpsi logam berat kromium dilakukan dengan beberapa tahap yaitu pengaktivasian,

Oleh karena itu penegasan suatu klausa dalam menetukan proses tersebut tidak dilihat dari sistem MOOD, maka kajian SFL melalui Fungsi Interpersonal dapat digunakan untuk

Sistem identifikasi bahaya, evaluasi dan operasi berikutnya dalam mendesain dan menerapkan sistem HACCP, pertimbangan harus diberikan pada bahan baku, bahan penunjang,

Oleh karena itu, merupakan suatu kewajiban bagi umat Islam untuk menjadikan wahyu Allah yaitu al-Qur’an dan sunah Nabi Muhammad sebagai dasar atau asas yang harus

Perkembangan bulu tangkis di Kabupaten Tegal yang telah diraih selama ini diharapkan dapat membantu berbagai pihak dalam mengembangkan olahraga bulu tangkis, sehingga

Menurut Sugiyono (2011: 338) “Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya dan membuang

Hipotesis penelitian kedua yang menyatakan bahwa komitmen organisasional memiliki pengaruh terhadap kinerja karyawan bagian produksi di PT Rajawali Citramas