1 A. Latar Belakang Masalah
Usia lahir sampai dengan memasuki pendidikan dasar merupakan masa
keemasan (golden age), sekaligus dalam tahapan kehidupan manusia yang
anak menentukan perkembangan anak selanjutnya. Anak usia dini merupakan
masa peka dalam perkembangan aspek berfikir logis anak. Usia 4-6 tahun
merupakan masa peka untuk menerima berbagai upaya perkembangan seluruh
potensinya. Masa peka adalah masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik
dan psikis yang siap merespon stimulasi lingkungan dan menginternalisasikan
kedalam pribadinya. Masa ini merupakan masa awal pengembangan
kemampuan fisik, kognitif, bahasa, sosial emosional, nilai-nilai agama dan
moral. Oleh karena itu, dibutuhkan kondisi dan stimulasi yang sesuai dengan
kebutuhan anak agar pertumbuhan dan perkembangannya tercapai secara
optimal (Undang-Undang No. 58 Tahun 2009 tentang Sisdiknas pasal 1:1).
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah pembinaan untuk anak
usia 0– 6 tahun yang dilakukan dengan stimulasi pendidikan untuk membantu
pertumbuhan jasmani dan rohani agar anak siap untuk mengikuti pendidikan
selanjutnya ( Isjoni 2011:20).
Setiap usia perkembangan anak mempunyai karakter tertentu.
Perkembangan setiap anak tergantung usianya. Usia anak TK kelompok B
lain mulai tumbuh rasa percaya diri, minat dan motivasi belajar semakin
meningkat, rasa tanggung jawabnya besar, senang mengunjungi rumah teman,
senang bermain dengan gambar, senang bermain plastisin, mengenal banyak
warna dan mulai menggabungkan dari fantasi ke realitas. Anak taman
kanak-kanak kelompok B diharapkan dapat mengembangkan potensi yang dimiliki
yaitu norma agama, sosial emosional, kognitif, bahasa, fisik motorik,
kemandirian dan seni untuk siap memasuki pendidikan dasar.
Dengan bermain plastisin dapat memotivasi anak untuk mengetahui
segala sesuatu secara lebih mendalam dan secara sepontan dapat
mengembangkan kreativitasnya.
Menurut Devito Supriyadi ( 2001: 15 ) bahwa setiap orang lahir
dengan potensi kreatif walaupun tingkatnya berbeda-beda dan dapat
dikembangkan dan di pupuk. Masa kkanak adalah masa emas bagi
anak-anak untuk belajar dan berlatih kreatifitas guna mengembangkan syaraf
motorik halus mereka. Kreativitas seorang anak terlihat dari rasa ingin
tahunya yang besar. Bakat kreativitas tersebut dimiliki oleh semua orang tanpa
kecuali dan yang lebih penting lagi bakat tersebut dapat ditingkatkan jika
dipupuk sejak dini. Jika bakat kreatif tersebut tidak dipupuk maka bakat
tersebut tidak akan berkembang bahkan menjadi bakat terpendam yang tidak
Kreativitas memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan anak.
Melalui kreativitas, anak dapat berkreasi sesuai dengan bakat ataupun
kemampuan, anak dapat memecahkan suatu masalah dan dapat meningkatkan
kuwalitas hidupnya dimasa yang akan datang.
Kreatifitas anak dimungkinkan akan tumbuh dan berkembang dengan
baik apabila lingkungan keluarga, rumah maupun sekolah turut menunjang
mereka dalam mengekspresikan kreatifitasnya. Lingkungan memiliki
pengaruh yang besar dalam perkembangan kreatifitas anak. Kreatifitas seorang
anak tidak akan berkembang jika lingkungan tidak mendukung.
Saat ini sebagian guru maupun orang tua masih beranggapan bahwa
kreativitas anak sebagai hal yang biasa saja. Mereka lebih menekankan
kemampuan anak dari segi akademik. Anak dituntut untuk lebih menguasai
kemampuan membaca, menulis dan berhitung. Guru mengarahkan anak untuk
belajar sesuai dengan keinginannya dan lebih menyukai hasil karya anak
sesuai dengan apa yang diperintahkannya sehingga anak tidak mempunyai
kesempatan untuk memilih jenis kegiatan yang sesuai dengan minat anak.
Saat ini pembelajaran di taman kanak-kanak TK Masyithoh,
Karangmojo, Gunungkidul, ,menurut pengamatan penulis sangat begitu
kurang dalam meningkatkan kreativitas. Media pembelajaran yang disediakan
tidak begitu menarik anak-anak dengan jumlah 13 anak yang tidak tertarik, 7
anak yang tertarik dan terpaku pada lembar kegiatan siswa atau buku paket
sehingga proses pembelajaran terlihat monoton dan membuat anak cepat
Perkembangan kreativitas pada anak dapat diperkembangkan dengan
optimal jika diberikan stimulus yang tepat. Kegiatan pembelajaran harus
dibuat menyenangkan, menarik perhatian anak dan membuat anak nyaman
agar proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif.
Proses pembelajaran di TK Masyithoh ini masih lebih menekankan
pada segi akademik. Anak-anak di TK Masyithoh ini dituntut untuk lebih
menguasai kemampuan menulis, membaca, dan berhitung, dalam kegiatan 1
minggu sehingga perkembangan kreativitas anak belum berkembang dengan
optimal. Selain itu, menyediakan media maupun kegiatan yang dapat
mengembangkan kreativitas anak masih kurang di terapkan pada suatu
pembelajaran.
Maka dari itu disediakan media yang dapat memfasilitasi
perkembangan kreativitas anak yang sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan anak-anak.
Dari permasalahan di atas menunjukkan betapa pentingnya
perkembangan kreativitas anak melalui permainan plastisin. Oleh karena itu
penulis tertarik meneliti dengan judul Pengaruh Permainan Plastisin Terhadap
Kreativitas Anak Kelompok B di TK Masyithoh Karangmojo, Gunungkidul
Tahun Pelajaran 2013/2014.
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang yang telah terurai di depan, penulis
1. Permainan plastisin akan mempengaruhi kreatifitas anak.
2. Permainan plastisin terhadap perkembangan kreativitas anak.
3. Kreatifitas anak sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan anak-anak.
C. Pembatasan Masalah
Agar peneliti lebih afektif, efisien, dan terarah serta dapat dikaji secara
mendalam, maka perlu adanya pembatasan masalah. Adapun pembatasan
masalah pada penelitian ini adalah:
1. Subjek penelitian adalah anak kelompok B TK Masyithoh Karangmojo.
2. Obyek penelitian adalah kreativitas anak dan permainan plastisin.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan suatu
permasalahan yaitu, apakah permainan plastisin berpengaruh terhadap
kreativitas anak kelompok B TK Masyithoh, Karangmojo, Karangmojo,
Gunungkidul Tahun Pelajaran 2013/2014?
E. Tujuan Penelitian
Dari rumusan masalah di atas, tujuan peneliti ini adalah sebagai
berikut:
1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan
kreativitas anak melalui permainan plastisin.
Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
permainan plastisin terhadap kemampuan kreativitas anak kelompok B di
TK Masyithoh Tahun Pelajaran 2013/2014.
F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis
Bagi bidang keilmuwan pendidikan Anak Usia Dini dapat memberi
sumbangan ilmiah untuk meningkatkan kreativitas anak melalui
penggunaan permainan plastisin.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi penulis
Melalui penulisan ini diharapkan mengkaji lebih dalam lagi
mengenai kreativitas anak melalui permainan plastisin.
b. Bagi pendidik dan calon pendidik
Penulisan ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan mengenai pengaruh permainan plastisin
terhadap kreativitas anak .
c. Bagi guru
Penulisan ini diharapkan dapat memberi masukan dalam
proses pembelajaran agar lebih menekankan pada bermain sambil
belajar dan bagaimana membimbing agar kreativitas anak dapat
d. Bagi masyarakat
Masyarakat lebih mempercayakan putra/putrinya untuk