• Tidak ada hasil yang ditemukan

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

OLEH MAHASISWA :

WAYAN GEDE ALDI SUJAYA 1104205113

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

(2)

LANDASAN KONSEPTUAL PERANCANGAN

Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Pendidikan Program Studi Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR

DISUSUN OLEH :

WAYAN GEDE ALDI SUJAYA 1104205113

DOSEN PEMBIMBING :

Ir. Nengah Keddy Setiada, MT.

Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD.

PROGRAM STUDI ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS UDAYANA

2016

(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Kabupaten Gianyar merupakan salah satu destinasi wisata seni yang dapat dikatakan oleh banyak kalangan sebagai “roh”nya Bali. Potensi ini juga membawa Gianyar berpredikat sebagai gudang seniman. Sejarahpun telah membuktikan kalau Gianyar banyak melahirkan maestro seni, baik seni patung, seni lukis, seni tabuh, seni tari dan sebagainya.

Kekayaan akan potensi dan warisan seni yang dimiliki Kabupaten Gianyar, serta didukung oleh sebagian masyarakat yang menggeluti bidang pariwisata menjadikan daerah Gianyar semakin dikenal masyarakat luar.

Kekayaan potensi dan warisan seni tersebar di berbagai industri kerajinan yang dapat dijadikan andalan untuk menunjang perekonomian masyarakatnya, salah satunya adalah kerajinan patung batu.

Sebagai upaya untuk menjual hasil karya seni kerajinan patung batu, hanya pengrajin patung batu di Kabupaten Gianyar yang memiliki cukup modal dapat mendirikan art shop atau menyewa kios kecil sebagai tempat untuk memajang dan menjual hasil karyanya, khususnya masyarakat di Desa Batubulan dan Singapadu.

Sementara itu pengrajin yang tidak memiliki modal untuk mendirikan art shop akan mengalami permasalahan dan kesulitan di dalam memperkenalkan serta memasarkan hasil kerajinannya.

Dengan demikian pembuatan galeri kerajinan patung batu ini diperlukan untuk memfasilitasi para pengrajin sebagai wadah memamerkan hasil kerajinan patung batu. Dan dapat mengangkat kembali perekonomian masyarakat setempat yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pariwisata dan kesenian.

Sehingga diperlukannya sebuah bangunan atau fasilitas yang berfungsi sebagai sarana memamerkan dan mempermudah pemasaran dari hasil-hasil kerajinan patung yang dibuat oleh para pematung

Kata kunci: Kabupaten Gianyar, Kerajinan Patung Batu, Pengrajin, Galeri

(6)

KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI, DAN PENDIDIKAN TINGGI

UNIVERSITAS UDAYANA

FAKULTAS TEKNIK - JURUSAN ARSITEKTUR Kampus Jalan P.B. Sudirman - Denpasar

 (0361) 246163 Fax : (0361) 222820 www.ar.unud.ac.id

PERNYATAAN

Judul Tugas Akhir : Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar Nama : Wayan Gede Aldi Sujaya

NIM : 1104205113

Program Studi : Arsitektur

Dengan ini saya menyatakan bahwa Tugas Akhir ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Denpasar, Januari 2016

Wayan Gede Aldi Sujaya NIM. 1104205113

(7)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena anugrahNya penyusunan Landasan Konseptual Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.

Landasan Konseptual Tugas Akhir yang berjudul Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini disusun untuk memenuhi syarat kelulusan untuk Program Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik universitas Udayana. Penyusunan Landasan Konseptual Tugas Akhir ini dapat terselesaikan karena didukung oleh banyak pihak.

Pada kesempatan ini saya menyampaikan terima kasih yang sebesar- besanya kepada pihak – pihak yang telah membantu secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan Landasan Konseptual Tugas Akhir.

Terima kasih secara khusus disampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., PhD. selaku Ketua Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana

2. Ibu Dr. Ir. Anak Agung Ayu Oka Saraswati, MT., selaku Ketua Jurusan Arsitetur Fakultas Teknik Universitas Udayana

3. Bapak Ir. Ida Bagus Ngurah Bupala, MT.. selaku Dosen Koordinator Mata Kuliah Studio Tugas Akhir, Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana

4. Bapak Ir. I Gusti Bagus Budjana, MT. selaku pembimbing akademik 5. Bapak Ir. Nengah Keddy Setiada, MT. selaku Dosen Pembimbing I Mata

Kuliah Studio Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mendampingi dan memberikan saran secara ilmiah dalam penyusunan dan penyelesaian Landasan Konseptual Tugas Akhir

6. Ibu Gusti Ayu Made Suartika, ST., MEngSc., PhD. selaku Dosen Pembimbing II Mata Kuliah Studio Tugas Akhir Jurusan Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, mendampingi dan memberikan saran secara ilmiah dalam penyusunan dan penyelesaian Landasan Konseptual Tugas Akhir

(8)

ii 7. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan

bantuannya selama proses pembuatan Landasan Konseptual Tugas Akhir 8. Kepada semua pihak yang telah membantu dan memberikan informasi

penulis dalam pembuatan Landasan Konseptual Tugas Akhir

Akhir kata saya mohon maaf apabila terjadi kekeliruan – kekeliruan dalam menyusun laporan ini. Semoga laporan ini nantinya dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Denpasar, Janurai 2016 Penyusun,

Wayan Gede Aldi Sujaya 1104205113

(9)

iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR TABEL... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penulisan ... 3

1.4 Metode Penelitian ... 4

1.4.1 Metode Pengumpulan Data ... 4

1.4.2 Metode Pengolahan Data ... 5

BAB II PEMAHAMAN TERHADAP GALERI KERAJINAN PATUNG BATU ... 6

2.1 Pemahaman Terhadap Galeri ... 6

2.1.1 Pengertian Galeri ... 6

2.1.2 Penyajian Koleksi Galeri ... 7

2.1.3 Civitas di Dalam Galeri ... 10

2.2 Pemahaman Seni Kerajinan Patung Batu ... 11

2.2.1 Pengertian Kerajinan ... 11

2.2.2 Seni Kerajinan ... 12

2.2.3 Fungsi Seni Kerajinan ... 13

2.2.4 Pengertian Seni Patung ... 13

2.2.5 Proses Memahat Batu ... 14

2.2.6 Jenis dan Dimensi Kerajinan Patung Batu ... 16

2.3 Kajian Terhadap Fasilitas Sejenis ... 19

2.3.1 Rudana Museum & Fine Art Gallery ... 19

2.3.2 Bidadari Art Gallery ... 24

2.3.3 I Made Sura Stone Carving ... 25

2.4 Spesifikasi Umum Galeri Kerajinan Patung Batu ... 28

2.4.1 Pengertian ... 28

2.4.2 Tujuan ... 29

2.4.3 Fungsi ... 29

2.4.4 Lingkup Kegiatan ... 29

2.4.5 Fasilitas ... 30

(10)

iv

2.4.6 Civitas ... 30

BAB III STUDI PENGADAAN GALERI KERAJINAN PATUNG BATU DI GIANYAR ... 31

3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Gianyar ... 31

3.1.1 Kondisi Fisik Kabupaten Gianyar ... 32

3.1.2 Kondisi Non Fisik Kabupaten Gianyar ... 34

3.2 Tinjauan peraturan Daerah ... 37

3.3 Studi Pengadaan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ... 39

3.4 Spesifikasi Khusus Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ... 42

3.4.1 Pengertian Galeri Kerajinan Patung Batu ... 42

3.4.2 Tujuan Pengadaan Galeri Kerajinan Patung Batu ... 42

3.4.3 Fungsi Galeri Kerajinan Patung Batu ... 42

3.4.4 Jenis Kerajinan Patung Batu ... 43

3.4.5 Dimensi Kerajinan Patung Batu ... 43

3.4.6 Bahan Baku Kerajinan Patung Batu ... 44

3.4.7 Civitas ... 44

3.4.8 Fasilitas Galeri Kerajinan Patung Batu ... 44

3.4.9 Sistem Pengelolaan ... 46

3.4.10 Persyaratan Lokasi ... 46

BAB IV TEMA DAN PEMROGRAMAN RUANG ... 47

4.1 Tema ... 47

4.1.1 Pendekatan Pemilihan Tema ... 48

4.1.2 Penentuan Tema ... 49

4.1.3 Penerapan Tema ... 49

4.2 Program Fungsional ... 50

4.2.1 Fungsi ... 50

4.2.2 Pelaku Kegiatan ... 50

4.2.3 Proses Kegiatan ... 51

4.2.4 Kebutuhan Ruang ... 53

4.3 Program Performansi ... 55

4.4 Program Arsitektural ... 58

4.4.1 Studi Kapasitas Ruang ... 58

4.4.2 Luasan Ruang ... 60

4.4.3 Hubungan Ruang ... 64

4.4.4 Sirkulasi dan Organisasi Ruang ... 65

4.5 Program Tapak ... 66

(11)

v

4.5.1 Studi Kebutuhan Luas Tapak ... 67

4.5.2 Analisa Pemilihan Lokasi ... 67

4.5.3 Analisa Pemilihan Tapak ... 68

4.5.4 Analisa Tapak ... 71

BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 79

5.1 Konsep Perancangan Tapak ... 79

5.1.1 Konsep Entrance ... 80

5.1.2 Konsep Zoning ... 81

5.1.3 Konsep Bentuk, Pola dan Orientasi Masa ... 83

5.1.4 Konsep Sirkulasi dan Parkir ... 84

5.1.5 Konsep Perancangan Ruang Luar ... 85

5.2 Konsep Perancangan Bangunan ... 87

5.2.1 Konsep Tampilan Bangunan ... 87

5.2.2 Konsep Perancangan Ruang Dalam ... 88

5.2.3 Konsep Struktur Bangunan ... 88

5.3 Konsep Perancangan Utilitas ... 89

5.3.1 Konsep Pencahayaan ... 90

5.3.2 Konsep Penghawaan ... 90

5.3.3 Konsep Air Bersih dan Air Kotor ... 91

5.3.4 Konsep Elektrikal ... 92

5.3.5 Konsep Sistem Komunikasi dan Keamanan ... 92

5.3.6 Konsep Pendistribusian Sampah ... 93

5.3.7 Konsep Sistem Pemadam Kebakaran ... 93

DAFTAR PUSTAKA ... 95 LAMPIRAN

(12)

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Teknik Pencahayaan 9

Gambar 2.2 Sudut Pandang Pengunjung 10

Gambar 2.3 Batu Padas 14

Gambar 2.4 Batu Andesit 15

Gambar 2.5 Patung Tradisional Bali 16

Gambar 2.6 Patung Binatang 17

Gambar 2.7 Patung Budha 17

Gambar 2.8 Patung Masyarakat Tradisional Bali 18

Gambar 2.9 Patung Modern 18

Gambar 2.10 Fasade Museum Rudana 19

Gambar 2.11 Interior Museum Rudana 20

Gambar 2.12 Sketsa Layout Rudana Fine Art Gallery 20

Gambar 2.13 Fasade Rudana Fine Art Gallery 20

Gambar 2.14 Pintu Masuk Rudana Fine Art Gallery 21

Gambar 2.15 Interior Rudana Fine Art Gallery 21

Gambar 2.16 Kolam dan Bale di tengah Galeri 22

Gambar 2.17 Ruang Workshop 22

Gambar 2.18 Struktur Organisasi Museum Rudana 23

Gambar 2.19 Fasade Bidadari Art Gallery 24

Gambar 2.20 Sketsa Layout Bidadari Art Gallery 24

Gambar 2.21 Interior Bidadari Art Gallery 24

Gambar 2.22 Tampak Depan I Made Sura Stone Carving 25

Gambar 2.23 Sketsa Layout I Made Sura Stone Carving 26

Gambar 2.24 Ruang Kantor sekaligus Kasir 26

Gambar 2.25 Ruang Pameran Outdoor 27

Gambar 2.26 Ruang Workshop I Made Sura Stone Carving 27 Gambar 2.27 Suasana di dalam I Made Sura Stone Carving 27 Gambar 3.1 Letak Kabupaten Gianyar pada Pulau Bali 33

Gambar 3.2 Peta Kabupaten Gianyar 33

Gambar 3.3 Perkembangan Industri pada Kabupaten Gianyar 37

(13)

vii Gambar 3.4 Perkembangan Pembangunan Wilayah pada Kabupaten Gianyar 38

Gambar 4.1 Proses Kegiatan Pengrajin 52

Gambar 4.2 Proses Kegiatan Pengunjung 52

Gambar 4.3 Proses Kegiatan Kegiatan Pembelian Patung 52

Gambar 4.4 Proses Kegiatan Pengelola 53

Gambar 4.5 Alur Bahan Baku 53

Gambar 4.6 Alur Kerajinan Patung Batu 53

Gambar 4.7 Alur Sisa Pecahan Batu 53

Gambar 4.8 Struktur Organisasi Pengelola 60

Gambar 4.9 Hubungan Ruang Makro 64

Gambar 4.10 Hubungan Ruang Utama 64

Gambar 4.11 Hubungan Ruang Penunjang 64

Gambar 4.12 Hubungan Ruang Pengelola 65

Gambar 4.13 Hubungan Ruang Servis 65

Gambar 4.14 Sirkulasi dan Organisasi Ruang pada Galeri Kerajinan Patung

Batu di Kabupaten Gianyar 66

Gambar 4.15 Peta Perkembangan Pembangunan Wilayah pada Kabupaten

Gianyar 67

Gambar 4.16 Peta Lokasi Alternatif Tapak I 69

Gambar 4.17 Peta Lokasi Alternatif Tapak II 70

Gambar 4.18 Bentuk, Dimensi dan Batas Tapak 72

Gambar 4.19 Data Klimatologi pada Tapak 73

Gambar 4.20 Arah Kemiringan Topografi Site 74

Gambar 4.21 Data Vegetasi Tapak 75

Gambar 4.22 Tingkat Kebisingan Site 76

Gambar 4.23 Sirkulasi pada Tapak 77

Gambar 4.24 Utiltias pada Tapak 78

Gambar 5.1 Entrance pada Tapak 80

Gambar 5.2 Ilustrasi entrance utama 81

Gambar 5.3 Analisa Kebisingan 81

Gambar 5.4 Organisasi Ruang 82

Gambar 5.5 Zoning pada Tapak 82

(14)

viii Gambar 5.6 Bentuk, Pola dan Orientasi Masa pada Tapak 83

Gambar 5.7 Besaran Kendaraan 84

Gambar 5.8 Ilustrasi konsep Sirkulasi 85

Gambar 5.9 Ilustrasi Parkir 85

Gambar 5.10 Ilustrasi Konsep Ruang Luar 86

Gambar 5.11 Ilustrasi Tampak Bangunan 87

Gambar 5.12 Ilustrasi Konsep Ruang Dalam 88

Gambar 5.13 Ilustrasi Sistem Struktur 89

Gambar 5.14 Ilustrasi Konsep Pencahayaan 90

Gambar 5.15 Ilustrasi Konsep Penghawaan 91

Gambar 5.16 Ilustrasi Distribusi Air Kotor 91

Gambar 5.17 Ilustrasi Distribusi Listrik 92

Gambar 5.18 Sistem Komunikasi 93

Gambar 5.19 Sistem Distribusi Sampah 93

Gambar 5.20 Sistem Distribusi Pemadam Kebakaran 94

(15)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Kondisi Ekonomi di Kabupaten Gianyar Tahun 2011-2013 32 Tabel 3.2 Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kabupaten Gianyar Tahun

2009-2013 33

Tabel 3.3 Jumlah Industri, Tenaga Kerja, Nilai Investasi dan Produksi di

Kabupaten Gianyar 34

Tabel 3.4 Data Perkembangan Pengerajin Batu di Kabupaten Gianyar menurut

Kecamatan 34

Tabel 3.5 Hambatan, Tantangan, dan Rekomendasi Pemecahan Masalah 39

Tabel 4.1 Kebutuhan Ruang 53

Tabel 4.2 Sifat, Persyaratan dan Suasana Ruang 55

Tabel 4.3 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Objek Studi Banding 58 Tabel 4.4 Jumlah Kunjungan Wisatawan ke Pertunjukan Barong pada Tahun

2014 59

Tabel 4.5 Studi Kapasitas Civitas 60

Tabel 4.6 Studi Luasan Ruang 61

Tabel 4.7 Total Luasan Ruang 63

Tabel 4.8 Pembobotan Kriteria Pemilihan Tapak 68

Tabel 4.9 Pembobotan Alternatif Tapak 71

(16)

1

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab I ini akan diuraikan pendahuluan dari pemilihan Judul Galeri Kerajinan Patung Batu yang dijabarkan bebebrapa sub bab. mulai dari latar belakang dari pemilihan judul, rumusan masalah, tujuan hingga metode penelitian.

1.1 Latar belakang

Sebagai mahluk berbudaya manusia dalam memenuhi kebutuhan hidupnya berusaha untuk mengolah segala sesuatu yang tersedia di alam sekitarnya dengan tiga unsur budaya yaitu pikiran atau cipta, kemauan atau karsa dan rasa Yudoseputro (1983:1). Perwujudan dari kebudayaan tersebut adalah benda-benda yang diciptakan berbentuk perilaku yang menghasilkan norma atau peraturan dan benda-benda yang bersifat nyata berupa arsitektur dan kerajinan, yang kesemuanya ditujukan untuk membantu manusia dalam melangsungkan kehidupan bermasyarakat dan untuk meningkatkan peradabannya (Koentjaraningrat dalam Putra, 2012:1).

(17)

2 Kabupaten Gianyar merupakan salah satu destinasi wisata seni yang dapat dikatakan oleh banyak kalangan sebagai “roh”nya Bali. Potensi ini juga membawa Gianyar berpredikat sebagai gudang seniman. Sejarahpun telah membuktikan kalau Gianyar banyak melahirkan maestro seni, baik seni patung, seni lukis, seni tabuh, seni tari dan sebagainya. Warisan seni dan budaya yang tak ternilai itupun hingga kini masih berkembang seiring semangat ngayah masyarakat Gianyar dalam pengebdiannya sebagai insan ciptaan Tuhan (Hidayanti, http://www.longtripmania.org/, diakses 2 April 2015).

Kekayaan akan potensi dan warisan seni yang dimiliki Kabupaten Gianyar, serta didukung oleh sebagian masyarakat yang menggeluti bidang pariwisata menjadikan daerah Gianyar semakin dikenal masyarakat luar.

Kekayaan potensi dan warisan seni tersebar di berbagai industri kerajinan yang dapat dijadikan andalan untuk menunjang perekonomian masyarakatnya, salah satunya adalah kerajinan patung batu. Dilihat dari jumlah realisasi ekspor kerajinan patung batu dari segi volume meningkat 39,69 persen dari 6,22 juta unit pada tujuh bulan pertama 2013 menjadi 8,69 juta unit pada kurun waktu yang sama 2014 (Antara, http://www.beritasatu.com/, dikases 10 Agustus 2015). Dan selama enam bulan periode Januari-Juni 2015 ekspor kerajinan patung batu mencapai satu juta unit dengan pasar utama Amerika Serikat (Antara, http://bali.bisnis.com/, diakses 2 April 2015).

Sebagai upaya untuk menjual hasil karya seni kerajinan patung batu, hanya pengrajin patung batu di Kabupaten Gianyar yang memiliki cukup modal dapat mendirikan art shop atau menyewa kios kecil sebagai tempat untuk memajang dan menjual hasil karyanya, khususnya masyarakat di Desa Batubulan dan Singapadu.

Sementara itu pengrajin yang tidak memiliki modal untuk mendirikan art shop akan mengalami permasalahan dan kesulitan di dalam memperkenalkan serta memasarkan hasil kerajinannya.

Dengan demikian pembuatan galeri kerajinan patung batu ini diperlukan untuk memfasilitasi para pengrajin sebagai wadah memamerkan hasil kerajinan patung batu. Dan dapat mengangkat kembali perekonomian masyarakat setempat yang sebagian besar penduduknya bekerja di bidang pariwisata dan kesenian serta mengurangi tumbuhnya kios-kios kecil yang dibangun pada telajakan yang dapat

(18)

3 mengurangi keindahan koridor jalan. Sehingga diperlukannya sebuah bangunan atau fasilitas yang berfungsi sebagai sarana memamerkan dan mempermudah pemasaran dari hasil-hasil kerajinan patung yang dibuat oleh para pematung sehingga dapat meningkatkan perekonomian di masyarakat setempat dan secara tidak langsung menambah sarana rekreasi dan edukasi mengenai kerajinan patung batu. Terlebih lagi dapat menumbuhkan kembali keberadaan para pengrajin tradisional patung batu, meningkatkan kreatifitas pengrajin tradisional patung batu dalam mendesain karya-karyanya dan untuk melestarikan kerajinan patung batu yang memiliki nilai seni tinggi yang sudah diturunkan secara turun temurun agar tidak hilang oleh waktu terlebih lagi untuk meningkatkan kreatifitas pengrajin tradisional kerajinan patung batu di dalam mendesain karya-karyanya. Jadi pengadaan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar merupakan salah satu alternatif yang relevan dan mendukung hal tersebut diatas.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, terdapat beberapa permasalahan yang dapat diangkat, antara lain sebagai berikut :

a. Apa yang melatar belakangi perancangan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini?

b. Apa spesifikasi umum pada perancangan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini?

c. Apa spesifikasi khusus pada perancangan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini?

d. Bagaimana tema dan program pada perancangan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini?

e. Konsep perancangan apa yang akan diterapkan pada perancangan Galeri Kerajinan Patung Batu di Gianyar ini?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan laporan Seminar Tugas Akhir ini adalah untuk merumuskan landasan konseptual dasar perencanaan dan perancangan fasilitas

(19)

4 yang diperlukan, sehingga tersusun langkah-langkah untuk dapat melanjutkan kedalam konsep perancangan dan gambar kerja.

1.4 Metode Penelitian

Metode pembahasan yang digunakan dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu teknik pengumpulan data dan pengolahan data.

1.4.1 Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam pengumpulan data ada dua jenis , sebagai berikut :

a. Data Primer

Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dari sumbernya serta semua keterangan yang untuk pertama kalinya diamati dan dicatat oleh peneliti (Burhan Bungin, 2005). Data primer ini diperoleh melalui:

1. Metode wawancara

Melakukan wawancara langsung dilapangan dengan pengelola Rudana Museum & Fine Art Gallery, pemilik Bidadari Art gallery dan pemilik I Made Sura Stone Carving untuk memperoleh data-data yang digunakan mengenai galeri kerajinan patung di Kabupaten Gianyar.

2. Studi banding

Studi banding dilakukan pada fasilitas-fasilitas sejenis untuk memperoleh gambaran umum tentang proyek yang akan dibuat.

Studi banding dilakukan pada Rudana Museum & Fine Art Gallery, Bidadari Art Gallery dan I Made Sura Stone Carving.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang diperoleh dari pihak lain, artinya data tersebut tidak diusahakan sendiri pengumpulannya (Burhan Bungin: 2005). Data sekunder diperoleh melalui:

- Studi Literatur

Studi literatur merupakan teknik pengumpulan data dengan cara mencari data pada sumber-sumber seperti buku, jurnal, koran,

(20)

5 majalah, tabloid, internet, dan lain- lain. Data yang dikumpulkan adalah data tentang galeri, seni kerajinan dan patung batu.

- Studi Instasional

Studi instansional merupakan teknik pengumpulan data dari instansi- instansi pemerintah terkait yang berhubungan dengan proyek yang akan dibuat. Data yang diperoleh dari studi instansional yaitu data kependudukan, perekonomian, pariwisata dan peraturan daerah Gianyar.

1.4.2 Metode Pengolahan Data

Teknik pengolahan data yang dilakukan terdiri dari tiga tahapan yaitu : a. Kompilasi data

Data yang telah dikumpulkan dikelompokkan dengan kriteria data masing- masing yang kemudian dicari kaitannya antara yang satu dengan yang lainnya.

b. Analisis data

Berdasarkan kompilasi data, dilakukan analisis dengan berbagai pertimbangan. Teknik analisis dilakukan dengan dua cara yaitu :

• Kualitatif, yaitu menganalisis data dengan cara mendeskripsikan data dan membuat digramatik seperti menyimpulkan beberapa studi banding dan lain-lain.

• Kuantitatif, yaitu menganalisis data dengan cara perhitungan matematis.

Analisis Data yang akan digunakan di dalam proses perancangan ini adalah dengan menyederhanakan seluruh data yang telah dikumpulkan, kemudian menyajikannya secara sistematis. Selanjutnya, data-data tersebut diolah, ditafsirkan dan kemudian digunakan dalam setiap proses perancangan yang dilakukan.

c. Sintesis

Mengintegrasikan setiap permasalahan yang ada ke dalam kelompok- kelompok beserta faktor pengaruhnya sebagai jalan keluar tebaik untuk memecahkan permasalahan.

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Bupati Gunungkidul Nomor 28 Tahun 2012 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Daerah Nomor 15 Tahun 2012 tentang Retribusi

Berdasarkan hasil di atas diperoleh nilai untuk uji 2 pihak Asymp sig (2-tailed) sebesar 0,195 dan untuk uji 1 pihak diperoleh nilai Exact Sig (1-tailed) sebesar 0,204 data keduanya

substitusi jenis frase adjektiva tidak ditemukan dalam puisi Karya Carl Sandburg. Untuk menjawab pertanyaan yang kedua yaitu apa fungsi dari

1) Tampilan pembuka, yaitu animasi loading yang diatur dengan timing tertentu dan dengan teks “assala- mu’alaikum”. 2) Animasi seorang siswa sedang membuka pintu

Pemenuhan kebutuhan air bersih merupakan prasyarat utama dalam mewujudkan pembangunan kota yang berkelanjutan. Seiring dengan terus bertambahnya jumlah penduduk dan aktivitas kota

8endera OUN% ENTREPRENEURS ber+arna mera/ mar"n dengan lambang 9 l!g.. OUN%

Penyediaan Infrastruktur Pemukiman Kawasan  Pedesaan Minapolitan Kecamatan Paciran 2017 59.522 Penyediaan Infrastruktur Pemukiman Kawasan 

diberlakukannya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah untuk pembagian urusan bidang kelautan dan perikanan di Kabupaten Pemalang tidak lagi