• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). Action research, sesuai dengan arti katanya, diterjemahkan menjadi penelitian tindakan yang oleh Carr dan Kemmis (Uno B. Hamzah, 2011, hlm. 40) didefinisikan sebagai berikut:

Action research is a form of self-reflective enquiry undertaken by participants (teachers, students or principals, for example) in social (including educational) situations in order to improve the rationality and justice of (a) their own social or educational practices, (b) their understanding of these practices, and the situations (and institutions) in which the practices are carried out.

Jika kita cermati pengertian di atas, maka ditemukan sejumlah ide pokok sebagai berikut:

1) Penelitian tindakan adalah satu bentuk inkuiri atau penyelidikan yang dilakukan melalui refleksi diri.

2) Penelitian tindakan dilakukan oleh peserta yang terlibat dalam situasi yang diteliti, seperti guru, siswa, atau kepala sekolah.

3) Penelitian tindakan dilakukan dalam situasi sosial, termasuk situasi pendidikan.

4) Tujuan penelitian tindakan adalah memperbaiki dasar pemikiran dan kepantasan dari praktek-praktek, pemahaman terhadap praktek tersebut, serta situasi atau lembaga tempat praktek tersebut dilaksanakan.

Dari penjelasan tersebut maka Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan penelitian yang dilakukan di dalam kelas dengan tujuan guna meningkatkan kualitas maupun kuantitas mengajar berdasarkan asumsi dan teori pendidikan. Penelitian tindakan kelas (PTK) terdiri atas empat rangkaian kegiatan pembelajaran yang dilakukan dengan siklus berulang. Siklus di dalam penelitian tindakan kelas (PTK) yaitu terdiri dari, perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.

(2)

Model PTK yang akan digunakan oleh peneliti dalam melakukan penelitian adalah model PTK yang diperkenalkan oleh Stephen Kemmis dan Mc. Taggart. Alasan peneliti memilih model ini karena peneliti merasa bahwa model inilah yang tepat digunakan oleh peneliti untuk dapat mengatasi kesulitan siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia tentang membaca pemahaman.

Desain Penelitian Tindakan Kelas (PTK) model Kemmis dan Mc.

Taggart dikenal dengan sistem spiral refleksi terdiri dari beberapa tahapan.

Tahapan tersebut sebagai berikut: perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Di dalam satu siklusnya dan selanjutnya mengadakan perencanaan kembali sebagai rencana perbaikan pada tahap perencanaan selanjutnya. Hal ini dilakukan agar kesulitan yang dihadapi siswa dapat diatasi dengan hasil yang memuaskan.

Penjelasan tentang komponen PTK model Kemmis dan Mc. Taggart:

1. Perencanaan

Rencana tindakan apa yang dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau perubahan perilaku dan sikap sebagai solusi.

2. Tindakan

Apa yang dilakukan guru sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang diinginkan.

3. Observasi

Mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan 4. Refleksi

Peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil dari tindakan dari berbagai kriteria.

Untuk lebih jelasnya, siklus PTK model Kemmis dan Mc. Taggart dapat dilukiskan sebagai berikut:

(3)

B. Prosedur Penelitian 1) Pra Siklus

a) Observasi

Dilakukan pengamatan di kelas ketika proses kegiatan belajar mengajar sebelum menerapkan pendekatan SAVI.Kegiatan yang dilakukan pada fase ini adalah melakukan pendekatan, pembicaraan

Gambar 3.1

Model PTK Kemmis dan Mc Taggart (Sumber: Apriani, 2013, hlm. 27) Observasi

PRA SIKLUS

Refleksi

Observasi SIKLUS I Perencanaan

Refleksi Tindakan

Perencanaan

SIKLUS II Observasi

Refleksi Tindakan

Perencanaan

SIKLUS III

Observasi

Refleksi Tindakan

Dan seterusnya

(4)

dengan Kepala Sekolah dan satu orang guru sebagai guru mitra serta kegiatan pengamatan peneliti terhadap kegiatan pembelajaran yang dilakukan guru. Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kebiasaan dan kondisi nyata guru dan siswa di dalam kelas pada proses pembelajaran berlangsung. Aspek yang diamati berfokus pada kemampuan siswa dalam membaca pemahaman.

b) Refleksi

Berdasarkan berbagai pengamatan yang ditemukan peneliti terhadap proses pembelajaran akhirnya peneliti dapat mengetahui permasalahan yang dihadapi guru di lapangan. Maka dari itu, peneliti pada fase ini mengadakan diskusi serta evaluasi untuk merumuskan tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi permasalahan yang ada pada proses pembelajaran.

2) Siklus I

a) Perencanaan

Pada tahap ini guru dan peneliti menyusun dan merancang tindakan yang akan dilakukan. Rancangan tindakan yang dibuat di dasarkan pada temuan-temuan dari pra siklus. Kegiatan yang dilakukan dalam tahap rencana ini antara lain:

(1) Merancang materi pembelajaran yang berdasarkan pada kurikulum tentang konsep membaca (RPP)

(2) Menyusun lembar observasi untuk mengamati keaktifan siswa (3) Membuat alat evaluasi

(4) Menentukan dan menyiapkan alat instrumen penelitian b) Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan dalam penelitian ini dilakukan secara kolaboratif oleh guru kelas dan peneliti. Pelaksanaan pembelajaran disesuaikan dengan RPP. Pelaksanaan RPP dapat bersifat fleksibel yaitu fleksibel terhadap perubahan dan disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada saat dilaksanakan penelitian. Tindakan yang

(5)

dimaksud adalah pembelajaran membaca pemahaman menggunakan pendekatan SAVI. Sebelum pelaksanaan pembelajaran menggunakan pendekatan SAVI, peneliti menjelaskan terlebih dahulu kepada guru tentang pendekatan SAVI yang akan digunakan dalam pembelajaran membaca pemahaman beserta langkah- langkahnya. Kemudian siswa mulai melakukan pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan SAVI.

Proses pembelajaran membaca pemahaman dengan Pendekatan SAVI, yakni:

(1) Bagian awal pembelajaran, guru melakukan apersepsi untuk menggali konsep awal siswa dengan melakukan tanya jawab yang dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari.

(2) Guru mengajukan pertanyaan yang memberikan stimulus dan menghasilkan respon dari siswa.

(3) Memberikan Lembar Kerja Siswa (LKS)

(4) Mengevaluasi proses pembelajaran dan menyimpulkan pembelajaran hari ini.

c) Observasi

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan terhadap pelaksanaan tindakan pembelajaran melalui pendekatan SAVI dengan menggunakan pedoman observasi sehingga hasil yang didapatkan akurat dari lembar atau instrumen pengamatan.

Selanjutnya guru mengolah data yang didapat baik dari segi kelebihan serta kekurangan proses kegiatan untuk dijadikan dasar tahap refleksi.

d) Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis- sintesis, interpretasi dan eksplanasi (penjelasan) terhadap semua informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Setiap informasi yang didapatkan akan dikaji dan dipahami secara bersama.

(6)

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang diperoleh pada saat melakukan kegiatan.

Kegiatan ini dilakukan dalam rangka menganalisis dan mengevaluasi terhadap permasalahan yang ada selama proses pembelajaran berlangsung. Hasil temuan yang diperoleh dapat dijadikan acuan bagi guru dan peneliti untuk mengevaluasi diri apakah tindakan yang dilakukan dapat meningkatkan kemampuan siswa dan mengatasi kesulitan siswa dalam memahami bacaan, apabila belum berhasil temuan yang didapat pada tahap observasi dijadikan dasar untuk menentukan dan merencanakan tindakan baru yang akan dilaksanakan pada siklus berikutnya.

C. Partisipan dan Tempat Penelitian 1. Partisipan Penelitian

Partisipan dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang yang berjumlah 33 siswa yang terdiri dari laki-laki 18 orang dan perempuan 15 orang.

2. Tempat Penelitian

Pemilihan lokasi yang peneliti gunakan yaitu di SDN Kenari Kecamatan Kasemen Kota Serang. Alasan dipilihnya lokasi tersebut karena kurangnya pemahaman siswa dalam membaca wacana di sekolah tersebut, maka peneliti mencoba menerapkan dengan menggunakan pendekatan SAVI pada proses pembelajaran di kelas.

Diharapkan ketika proses pembelajaran berlangsung situasi dalam kelas mampu aktif dan menarik serta menyenangkan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannnya lebih mudah dan

(7)

hasilnya lebih baik, dalam arti cermat, lengkap dan sistematis (Arikunto, dkk, 2007, hlm. 160).

Dalam kegiatan penelitian ini, instrumen yang akan digunakan adalah observasi dan tes.

1. Observasi

“Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk memotret seberapa jauh efek tindakan telah mencapai sasaran”

(Arikunto, dkk, 2007, hlm. 127).

Observasi ini digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran berlangsung dengan menggunakan pendekatan SAVI dalam pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu khususnya membaca pemahaman di kelas V SDN Kenari.

Tabel 3.1

Lembar Observasi Aktivitas Siswa dengan menggunakan Pendekatan SAVI

No

Aspek yang diamati

Indikator

Penilaian

Tampak

Tidak Tampak 1 Somatic - Siswa dalam kondisi rileks saat

membaca

- Siswa dapat membentuk kelompok kecil

- Siswa berdiskusi dan mengikuti langkah-langkah kegiatan di LKS

2 Auditory - Siswa berani bertanya dengan bahasanya sendiri

- Siswa mampu mengungkapkan idenya secara verbal dalam diskusi

- Siswa dapat mengomentari

(8)

suatu masalah yang ditimbulkan dalam pembelajaran (kegiatan LKS)

- Siswa menyimak penjelasan guru dan menyimak presentasi kelompok lain di depan kelas 3 Visual - Siswa dapat membaca teks

dengan teliti dan seksama

4 Intellectual - Siswa dapat membuat

kesimpulan dan ringkasan cerita - Siswa dapat menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas

Jumlah

Prosentase (%)

Rata-rata Keterangan:

Setiap indikator yang muncul diberi tanda centang (√)

Selanjutnya dari hasil pengamatan tersebut, data diolah berdasarkan jumlah indikator yang tampak di setiap aspeknya dengan ketentuan sebagai berikut:

Nilai 4 = Jika 4 indikator yang tampak Nilai 3 = Jika 3 indikator yang tampak Nilai 2 = Jika 2 indikator yang tampak Nilai 1 = Jika 1 indikator yang tampak

Adapun kriteria penilaiannya adalah:

9,50 - 10 = istimewa 8,00 - 9,49 = amat baik 6,50 - 7,99 = baik 5,50 - 6,49 = cukup

(9)

4,01 - 5,49 = kurang

< 4,01 = amat kurang

Selain mengamati aktivitas siswa, dalam kegiatan observasi ini peneliti juga mengamati aktivitas guru selama proses pembelajaran.

Berikut adalah lembar observasi yang disusun untuk mengamati aktivitas guru dalam pembelajaran membaca pemahaman:

Tabel 3.2

Lembar Observasi Aktivitas Guru dengan Menggunakan Pendekatan SAVI No Indikator Aspek Yang Diamati Ya Tidak

I. Persiapan (Kegiatan Pendahuluan) 1. Kesesuaian RPP dengan pendekatan SAVI

2. Menyiapkan media yang sesuai dengan pendekatan SAVI

3. Menyiapkan instrumen evaluasi sesuai dengan indikator tujuan RPP

4. Melakukan apersepsi dan menjelaskan tujuan pembelajaran (auditory)

5. Membangkitkan minat siswa, memberikan perasaan positif dan menempatkan mereka dalam situasi optimal dalam belajar (somatic)

II. Kegiatan Inti (Penyampaian dan Pelatihan) A. Penyampaian Materi

6. Menunjukkan penguasaan materi pembelajaran 7. Melakukan pembelajaran sesuai dengan kompetensi

(tujuan) yang akan dicapai dan karakteristik siswa 8. Mengkondisikan siswa dalam keadaan rileks sebelum

membaca teks cerita (somatic)

9. Menyampaian materi secara jelas, sesuai dengan karakteristik siswa (auditory)

B. Pelatihan Strategi/Pendekatan Pembelajaran 10. Menguasai kelas

(10)

11. Mengkondisikan siswa untuk membentuk kelompok yang terdiri dari 4-5 orang (somatic)

12. Membantu siswa menemukan materi belajar yang melibatkan pancaindera (somatic, auditory, visual, intellectual)

13. Membimbing siswa berdiskusi dalam kelompok mengikuti langkah-langkah yang ada di Lembar Kerja Siswa(somatic, auditory, visual)

14. Melaksanakan pembelajaran sesuai waktu yang telah dialokasikan

C. Pemanfaatan Media/Sumber Belajar

15. Menggunakan media secara efektif dan efisien sesuai dengan aturan SAVI

16. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media untuk menghasilkan pesan yang menarik (somatic)

D. Pembelajaran yang Memacu Keterlibatan Siswa 17. Menumbuhkan partisipasi aktif siswa dalam

pembelajaran (somatic)

18. Menunjukkan sikap terbuka terhadap respon siswa 19. Menumbuhkan keceriaan dan antusiasme siswa

dalam belajar

E. Penilaian Proses dan Hasil Belajar

20. Memantau kemajuan belajar selama proses pembelajaran (intellectual)

21. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi (tujuan)

F. Penggunaan Bahasa

22 Menggunakan bahasa lisan dan tulisan secara jelas, baik dan benar (auditory, visual)

23. Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai (somatic)

III. Penampilan Hasil (Kegiatan Penutup)

24. Melakukan refleksi dengan melibatkan siswa untuk menerapkan dan memperluas pengetahuan

25. Melaksanakan tindak lanjut dengan menggunakan

(11)

arahan kegiatan atau tugas sebagai pengayaan Jumlah

Prosentase (%)

Keterangan:

 Setiap indikator yang muncul diberi tanda centang (√)

 Setiap satu indikator bernilai 1

2. Tes

“Tes adalah serentetan pernyataan atau latihan serta alat lain yang digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki individu atau kelompok”

(Arikunto, dkk, 2007, hlm. 150).

Instrumen ini digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan membaca pemahaman siswa dalam pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan pendekatan SAVI. Adapun jenis tes yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes tertulis, baik tes tertulis untuk kelompok dan juga tes tulis individual yang disesuaikan dengan isi bacaan. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan oleh Tampubolon (2008, hlm. 244), bahwa pemahaman terhadap suatu bacaan dapat diukur dengan menggunakan prosentase jawaban benar tentang isi bacaan yang telah dibacanya. Berikut format tes membaca pemahaman dengan pendekatan SAVI:

Tabel 3.3

Format Tes Membaca Pemahaman dengan Menggunakan Pendekatan SAVI

Indikator Pencapaian

Teknik Penilaian

Bentuk

Instrumen Instrumen

1. Membaca cerita 2. Menjawab

pertanyaan 3. Menuliskan

Tes Lisan dan tertulis (Kelompok dan

Individu)

Lembar penilaian Produk

Lembar Kerja Siswa (Kelompok)

1. Buatlah kelompok kecil untuk diskusi!

2. Bacalah teks yang dibagikan

(12)

kesimpulan isi cerita

guru dengan seksama!*

3. Diskusikan dan lengkapi pertanyaan sesuai teks bacaan!*

4. Tuliskan kesimpulan isi cerita!*

Tes Individu

Isilah soal di bawah ini dengan jawaban yang tepat sesuai dengan bacaan di atas! *

*disesuaikan teks bacaan setiap siklusnya

Tabel di atas merupakan format instrumen soal untuk tes membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan SAVI. Soal yang diberikan untuk tes individu berjumlah lima buah soal dengan tingkatan kognitif pengetahuan, pemahaman dan penerapan dengan tingkat kesukaran yang berbeda.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah suatu alat yang digunakan untuk mengumpulkan data penelitian. Dalam penelitian ini data yang dikumpulkan adalah berupa observasi partisipan dan tes. Adapun data yang dikumpulkan melalui instrumen penelitian tersebut sebagai berikut:

1. Observasi Partisipan

Observasi partisipan digunakan untuk menyelidiki satuan-satuan sosial yang besar seperti masyarakat, suku bangsa karena pengamatan partisipan memungkinkan peneliti dapat berkomunikasi secara akrab dan leluasa dengan observer, sehingga memungkinkan untuk bertanya secara lebih rinci dan detail terhadap hal-hal yang akan diteliti.

Dalam kegiatan observasi partisipan, peneliti menghasilkan data bahwa nilai siswa belum mencapai KKM.Dalam observasi ini peneliti berperan sebagai guru. Observasi ini dilakukan pada saat proses belajar mengajar di kelas dengan menggunakan instrumen penelitian berupa lembar observasi. Lembar observasi ini digunakan untuk mengetahui

(13)

aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan pendekatan SAVI.

2. Analisis Dokumen

Analisis dokumen dilaksanakan pada pembelajaran membaca pemahaman di kelas V SDN Kenari. Dalam melaksanakan analisis dokumen peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku, catatan siswa, dokumen dan lain-lain. Dalam penelitian ini dokumen yang ada yaitu hasil tes tulis siswa, catatan penilaian proses pembelajaran siswa.

Instrumen yang digunakan berupa Lembar Kerja Siswa (LKS) dan lembar tes individual. Lembar tes ini akan membantu untuk mengetahui tingkat penguasaan pemahaman yang dicapai siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan pendekatan SAVI.

F. Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif. Pendekatan yang bersifat deskriptif digunakan untuk menggambarkan kegiatan, aktivitas guru dan siswa selama pembelajaran berlangsung, serta penilaian lembar kerja siswa.

Setelah data nilai tes kemampuan membaca pemahaman,hasil observasi aktivitas siswa, dan hasil observasi aktivitas guru didapatkan maka peneliti melakukan pengolahan data. Untuk itu diperlukan beberapa langkah yaitu:

1. Persiapan

Kegiatan dalam persiapan ini adalah mengecek nama dan kelengkapan identitas pengisi. Mulai dari pembuatan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), soal-soal tes tertulis, LKS, media pembelajaran. Hal ini perlu dilakukan agar memudahkan dalam penyusunan tabulasi data.

2. Tabulasi

Setelah data diterima melalui tes, observasi, maka data ditabulasi dalam bentuk tabel dengan tujuan untuk mengetahui frekuensi masing-masing alternatif jawaban.

3. Pengolahan Data

(14)

Pengolahan data digunakan untuk mengadakan perbaikan keterampilan membaca pemahaman. Oleh karena itu untuk mendapatkan hasil yang diharapkan, maka harus disusun perencanaan selain Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yaitu Lembar Kerja Siswa (LKS) kelompok dan individual.

a. Analisis pengamatan aktivitas siswa dan guru

Untuk menganalisis data aktivitas siswa dan guru yang diamati digunakan teknik prosentase (%).

Prosentase (%) = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ

𝑑𝑒𝑠𝑘𝑟𝑖𝑝𝑡𝑜𝑟 𝑥 100

Kemudian, hasil prosentase tersebut diukur melalui kriteria penilaian di bawah ini:

Tabel 3.4

Kriteria Penilaian Aktivitas Siswa dan Guru

Kriteria Deskripsi

Aktivitas Tinggi Jika prosentase rata-rata memenuhi 75% ≤ 100%

Cukup Jika prosentase rata-rata memenuhi 50% ≤ 75%

Rendah Jika prosentase rata-rata memenuhi 25% ≤ 50%

b. Analisis hasil belajar siswa

Analisis terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat dari peningkatan rata- rata yang diperoleh, baik secara individu maupun secara keseluruhan.

Kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dapat dilihat dari prosentase tingkat penguasaan siswa terhadap suatu bacaan. Adapun analisis yang digunakan adalah sebagai berikut:

1) Nilai individu

Penilaian = jumlah soal benar x 20

(15)

2) Rata-rata kelas

Nilai rata-rata = 𝑛𝑖𝑙𝑎𝑖 𝑠𝑒𝑙𝑢𝑟𝑢 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

3) Tingkat penguasaan bacaan

Prosentase (%) = 𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒 ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎

𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑖𝑑𝑒𝑎𝑙 x 100%

Dengan kriteria penilaian sebagai berikut:

85% - 100% = Baik Sekali 75% - 84 % = Baik 60% - 74% = Cukup 40% - 59% = Kurang 0% - 39% = Gagal

G. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan aktivitas belajar membaca pemahamanyang dicapai siswa dalam penelitian ini adalah meningkatnya aktivitas siswa dalam proses pembelajaran Bahasa Indonesia berdasarkan hasil observasi pada siklus satu ke siklus selanjutnya. Peningkatan aktivitas belajar siswa tersebut ditandai dengan meningkatnya rata-rata prosentase hasil observasi aktivitas belajar dengan berpedoman pada lembar observasi yang telah disesuaikan dengan prosedur dan aspek-aspek pada pendekatan SAVI. Aspek yang diamati pada aktivitas belajar siswa dalam membaca pemahamanadalah aspek belajar somatic, auditory, visual, intellectual (tercantum dalam lembar observasi aktivitas belajar siswa). Jika rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa kurang dari 75%, maka aktivitas belajar siswa rendah dan perlu ditingkatkan lagi. Jika rata-rata prosentase aktivitas belajar siswa secara keseluruhan mencapai 75%, maka dapat disimpulkan aktivitas belajar siswa sudah ada dalam aktivitas tinggi dan menunjukkan gaya belajar yang baik.

Indikator keberhasilan kemampuan membaca pemahaman siswa yang dicapai dalam penelitian ini adalah adanya peningkatan prosentase skor rata-

(16)

rata tingkat penguasaan siswa terhadap suatu bacaan, yaitu minimal 75%

setelah diterapkannya pembelajaran dengan pendekatan SAVI dari setiap siklusnya. Jika tingkat penguasaan siswa terhadap suatu bacaan kurang dari 75%, maka kemampuan membaca pemahaman siswa masih rendah dan perlu ditingkatkan lagi dengan tindakan pada siklus berikutnya. Jika tingkat penguasaan siswa terhadap suatu bacaan sudah mencapai 75%, maka kemampuan membaca pemahaman siswa sudah baik dan siswa sudah berhasil mencapai indikator-indikator yang telah ditentukan. Indikator-indikator yang harus dicapai meliputi:

1. Siswa dapat memahami bacaan dengan baik.

2. Siswa dapat menjawab pertanyaan berdasarkan teks cerita.

3. Siswa dapat menuliskan kesimpulan isi cerita.

Gambar

Tabel di atas merupakan format instrumen soal untuk tes membaca  pemahaman  dengan  menggunakan  pendekatan  SAVI

Referensi

Dokumen terkait

Markus 13 merupakan percakapan paling panjang yang disampaikan oleh Yesus dalam Injil Markus. Percakapan ini menyatukan nubuat akan masa depan dan nasihat- nasihat bagi

Metode analisis data yang dilakukan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif digunakan untuk mengungkapkan gejala-gejala atau keadaan yang terjadi pada subjek

 Pengelolaan informasi tepat waktu dan penyederhanaan proses rekonsiliasi untuk keperluan perhitungan arus uang yang lebih baik..  Pengelolaan piutang yang lebih nyaman dan

Kaedah pembuatan emas yang ditatah dalam atau ‘gold inlay’ ini dijelaskan oleh Winstedt (1925) iaitu “where the base is a black oxydized metal, in which a pattern is chiselled

63 tanggal 11 September 2007, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perusahaan berkenaan dengan peningkatan modal dasar Perusahaan sebesar Rp 7,2 triliun yang terdiri

Komplementaritas antar program nasional dan program pemerintah Provinsi dapat dilihat pada Program Pemberdayaan Berbasis Usaha Mikro dan Kecil, Program Nasional

Kurangnya pemasaran yang dilakukan oleh masing-masing UKM jamu tradisional dalam mengenalkan produk yang dijual menjadi permasalahan yang dihadapi saat ini, baik

23 Tampilan Select Character Enemy Scene pada Corona