• Tidak ada hasil yang ditemukan

Silabus. EKA 5341 Perpajakan Internasional. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Silabus. EKA 5341 Perpajakan Internasional. Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

Silabus

EKA 5341 – Perpajakan Internasional

Program Studi: Strata 1 (S-1) Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Institut Keuangan Perbankan dan Informatika Asia Perbanas Jalan Perbanas, Karet Kuningan, Setiabudi, Jakarta – 12940, Indonesia Telp. 62-21-5252533, 5222501- 04, 5704376, 5704408, 5278788 - Fax. 62-21-5228460, 5222645 Website: www.perbanasinstitute.ac.id

(2)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 1 of 27

S I L A B U S

I. KODE MATA KULIAH / SKS : EKA 5341 / 3 SKS II. NAMA MATA KULIAH : Perpajakan Internasional

III. PROGRAM STUDI : S1 Akuntansi

IV. DESKRIPSI DAN TUJUAN MATA KULIAH : Mata kuliah ini dimaksudkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan memahami serta menjelaskan aspek perpajakan Internasional baik dalam ketentuan domestik Indonesia maupun dalam tax treaty

V. MATA KULIAH PRASYARAT : Lab. Pajak

(3)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 2 of 27

VI. BUKU WAJIB DAN BAHAN REFERENSI 1. Buku Wajib:

1. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Serta Penerapannya di Indonesia ”PT Raja Grafindo Persada, Tahun 2005, Jaja Zakaria, SH., M.Sc”

2. Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda Sebuah Pengantar ”PT Gramedia Jakarta, 1999, Surahmat Rachmanto”

3. Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda Indonesia dengan Negara-Negara di Kawasan Asia, Afrika, Amerika ”Penerbit Salemba Empat Tahun 2000 Hotagaol Jhon”

4. Pajak Internasional ” Edisi Revisi Jakarta Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI 2007, Gunadi”

2. Bahan Referensi:

1. Buku Konsep dan Aplikasi Perpajakan Internasional ”Danny Darussalam Tax Center Tahun 2010, Darussalam, Jhon Hutagaol, Danny Septriadi”

2. Pajak Berganda? Tidak Lagi! Pedoman Mudah dan Praktis Memahami Tax Treaty ”CV Andi Offset 2011, Djoko Mulyono”

3. Undang-Undang Pajak Lengkap Tahun 2011 ”Mitra Wacana Media”

VII. METODE PEMBELAJARAN:

Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya-Jawab, Studi Kasus, Paper/Makalah, Presentasi VIII. MEDIA PEMBELAJARAN :

Whiteboard, Microphone, , LCD Projector, Computer, Internet

(4)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 3 of 27

IX. KETENTUAN KEHADIRAN :

Kehadiran dalam perkuliahan merupakan prasyarat yang harus dipenuhi mahasiswa. Mahasiswa yang kehadirannya dalam perkuliahan kurang dari 80%, tidak diijinkan untuk mengikuti Ujian Akhir Semester (UAS).

X. METODE EVALUASI:

1. UJIAN Tengah Semester (UTS) 35%

2. Partisipasi Kelas, Presentasi, Kuis 30%

3. Ujian Akhir Semester *UAS) 35%

XI. GRADASI PENILAIAN:

Nilai angka : 80 <= Nilai < 100 = A (Excellent) Nilai angka : 68 <= Nilai < 80 = B (Very Good) Nilai angka : 56 <= Nilai < 68 = C (Good) Nilai angka : 45 <= Nilai < 56 = D (Poor) Nilai angka : 0 <= Nilai < 45 = E (Failed)

(5)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 4 of 27

XII. JADWAL KULIAH

TATAP

MUKA POKOK BAHASAN KOMPETENSI YANG DIHARAPKAN BUKU REFERENSI Halaman

1.

2.

Pajak Ganda Internasional A. Asas Pengenaan Pajak

1. Pendahuluan

2. Asas Pengenaan Pajak Penghasilan

3. Asas Pengenaan Pajak yang dianut dalam sistem Perpajakan di Dunia 4. Asas Pengenaan Pajak

yang dianut dalam system Perpajakan Indonesia B. Latar belakang double tax

Upaya Penghindaran Pajak Berganda Internasional, Fungsi dan Tujuan Perjanjian Perpajakan

A. Penghindaran Pajak Ganda

a. Mampu mengetahui Prinsip atau Asas atau Dasar yang akan dijadikan Landasan oleh Negara untuk mengenakan Pajak dan Latar Belakang Pajak Berganda Internasional

b. Mampu memahami beberapa Asas yang digunakan Negara untuk Pengenaan Pajak Khususnya Pajak Penghasilan, dan Latar Belakang Pajak Berganda Internasional

c. Mampu Menjelaskan Asas Pengenaan Pajak yang Dianut dalam sistem Perpajakan Dunia, Maupun Indonesia

1. Mampu mengetahui Upaya menghindari pajak Berganda Internasional, Serta Fungsi dan Tujuan Perjanjian Perpajakan

Perjanjian PPB serta Penera-nya di Ind Jaja Zakaria 2005 PT RGD

Persetujuan PPB sebuah Pengantar Rachmanto Surahmat 1999, PT GPU

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

1 – 5

1 – 10

(6)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 5 of 27

1. Secara Unilateral 2. Melalui Perjanjian

Perpajakan

B. Fungsi dan Tujuan Perjanjian Perpajakan

1. Fungsi Perjanjian 2. Tujuan Perjanjian

2. Mampu memahami Beberapa Penghindaran Pajak Berganda Fungsi dan Tujuan dilakukannya Perjanjian Perpajakan

3. Mampu Menjelaskan Penghindaran Pajak Ganda Baik secara Unilateral maupun dengan Tax Treaty, Fungsi dan Tujuan dilakukannya Perjanjian Perpajakan

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

8 – 22

11 – 21

(7)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 6 of 27

3. Metode Penghindaran Pajak Ganda Internasional

A. Metode Pengurangan Pajak 1. Metode Pengurangan

Pajak Penuh

2. Metode Pengurangan Pajak Terbatas 3. Metode Pengurangan

Pajak Terbatas yang dihitung Per Negara 4. Metode Tax Sparing

Credit

B. Metode Pembebasan Pajak 1. Metode Pembesan Pajak

1. Mampu mengetahui Metode-Metode Penghindaran Pajak Ganda Internasional

2. Mampu memahami dan membandingkan Beberapa metode Penghindaran Pajak Berganda Internasional

3. Mampu Menjelaskan metode Penghindaran Pajak Ganda Internasional yang paling menguntungkan khususnya Bagi Negara Berkembang Seperti Indonesia

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999,

29 – 36

(8)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 7 of 27

Penuh

2. Metode Pembebasan Pajak pada Lapisan Tarif Pajak Tertinggi

3. Metode Pembebasan Pajak pada Lapisan Tarif Pajak yang Terendah 4. Metode Pembebasan

Pajak Proporsional C. Metode Pembebasan Pajak

sebagai Biaya

D. Metode Pengurangan Tarif Pajak

PT Gramedia Pustaka Utama

23 – 27

4. Perjanjian Perpajakan Indonesia A. Sejarah Singkat Penghindaran

Pajak Ganda yang diadakan Indonesia dengan Negara Lain

1. Keadaan pada Masa Pemerintah Jajahan

1. Mampu mengetahui Sejarah Penghindaran Pajak Ganda yang diadakan Indonesia. Tahap Penyelesaian Perjanjian Perpajakan Indonesia, dan Bahasa yang digunakan dalam Naskah Perjanjian Perpajakan Indonesia, serta Kedudukan Perjanjian Perpajakan dalam sistem Hukum Indonesia

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja

39 – 53

(9)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 8 of 27

Hindia Belanda 2. Keadaan pada Masa

setelah Indonesia Merdeka

B. Tahap Penyelesaian Perjanjian Perpajakan Indonesia

1. Pengesahan Perjanjian Perpajakan

2. Praktik Pengesahan Perjanjian Perpajakan di Indonesia

C. Bahasa yang digunakan dalam Naskah Perjanjian Perpajakan Indonesia D. Kedudukan Perjanjian

Perpajakan dalam Sistem Hukum Indonesia

2. Mampu memahami Sejarah sebelum dan setelah Indonesia Merdeka, Proses Pengesahan Perjanjian Perpajakan di Indonesia, dan Bahasa yang digunakan dalam Naskah Perjanjian Perpajakan Indonesia, serta Kedudukan Perjanjian Perpajakan dalam sistem Hukum Indonesia

3. Mampu menjelaskan Telah diadakan perjanjian Perpajakan Masa Pemerintahan Jajahan Hindia Belanda, dan Masa setelah Indonesia Merdeka, Proses Pengesahan Perjanjian Perpajakan di Indonesia dan Praktik Pengesahan Perjanjian Perpajakan di Indonesia, dan Bahasa resmi yang digunakan dalam perundingan Naskah Perjanjian Perpajakan Indonesia, serta Kedudukan Perjanjian Perpajakan dalam sistem Hukum Indonesia, dan pemecahan konflik hukum antara perjanjian Perpajakan dengan Undang-Undang Perpajakan Nasional

Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantar Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka

Utama 29 – 31

(10)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 9 of 27

5.

Isi Perjanjian Perpajakan Indonesia A. Pendahuluan

B. Subyek Perjanjian 1. Subyek

2. Pengertian Penduduk 3. Solusi Kependudukan

Rangkap

4. Surat Keterangan Domisil C. Pengertian-Pengertian Umum

1. Istilah Indonesia 2. Istilah Perusahaan 3. Istilah Warga Negara 4. Istilah Lalu Lintas

Internasional 5. Istilah Pejabat yang

Berwenang

D. Obyek yang diperjanjikan

1. Mampu mengetahui Isi dari Perjanjian Perpajakan yang diadakan Indonesia

2. Mampu memahami Subyek yang Diperjanjikan, Istilah-Istilah yang digunakan dalam perjanjian seperti Indonesia, Negara dll, dan Obyek yang diperjanjikan oleh Indonesia dengan Negara Partner,

3. Mampu Menjelaskan Permasalahan Subyek Pajak diantaranya, Penduduk, Penduduk Rangkap, Surat Keterangan Domisili, dan beberapa pengertian tentang Istilah Negara, Prusahaan, Warga Negara, Lalu Lintas Internasional, Serta Obyek/Penghasilan,dan Pajak-Pajak Apa Saja yang Diperjanjikan Indonesia dengan Negara Partner

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

55 – 81

32 – 55

Metode Penghindaran Pajak Berganda dalam P3B

A. Pendahuluan B. UN Model C. OECD Model

1. Mampu mengetahui Beberapa Metode Penghindaran Pajak Berganda dalam P3B

2. Mampu memahami Model-Model yang digunakan dalam P3B, diantaranya UN Model, OECD Model, Unistates Model

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT

255 – 301 .

6.

.

(11)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 10 of 27

D. United States Model E. Beberapa P3B Indonesia

3. Mampu Menjelaskan Perbedaan Model-Model Perjanjian dan yang umum digunakan oleh Negara-Negara Maju maupun Negara-Negara Berkembang mengenai kewenangan memajaki terhadap Penghasilan oleh Negara

Gramedia Pustaka Utama

Perlakuan Perpajakan atas BUT, Harta Tak Gerak dan Laba Usaha

A. Bentuk Usaha Tetap 1. Pengertian BUT

2. Agen yang tidak berdiri Sendiri

3. BUT dari Perusahaan Asuransi

4. Status Perusahaan yang Dikuasai Perusahaan Lain 5. Tipe BUT

B. Tidak Termasuk Kegiatan BUT

C. Harta Tak Gerak

1. Pengertian Harta Tak Gerak

1. 2. Pengertian Penghasilan

1. Mampu mengetahui Perlakuan Perpajakan terhadap kegiatan BUT dan Tidak termasuk kegiatan BUT, Harta Tak Gerak dan Aspek Perpajakan atas Laba Usaha

2. Mampu memahami tentang Pengertian BUT, tipe- tipe BUT, seperti tipe Asset, Kegiatan, Assuransi dan tipe Agen, serta beberapa kegiatan-kegiatan yang tidak termasuk kegiatan BUT, dan tentang Pengertian Harta Tak Gerak, dan Pengertian Penghasilan Harta Tak Gerak, serta Prinsip Perpajakan atas laba Usaha. Dan Obyek BUT, Perhitungan Penghasilan BUT, Perlakuan Dividen, Bunga, Royalti yang efektif bertalian dengan BUT, Penghitungan PPh atas BUT, serta Perlakuan Perpajakan Khusus terhadap BUT 3. Mampu Menjelaskan pengertian dan syarat

keberadaan BUT di Negara sumber dan berbagai

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

89 – 103

73 – 135 ,

7.

``

.

(12)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 11 of 27

2. dari Harta Tak Gerak D. Laba Usaha

1. Prinsip Pemajakan atas Laba yang diterima atau diperoleh Perusahaan Luar Negeri

3. Obyek Pajak BUT 4. Perhitungan Penghasilan

BUT

5. Perlakuan Perpajakan atas Bunga, Dividen, dan Royalti yang secara Efektif Bertalian dengan BUT

6. Perhitungan PPh BUT Menurut Undang-Undang Pajak Indonesia

7. Perlakuan Perpajakan Khusus terhadap BUT

tipe bentuk BUT, serta kegiatan di Negara sumber yang tidak termasuk BUT, dan Aspek Perpajakan atas Harta Tak Gerak, dan Aspek Perpajakan atas Laba Usaha diantaranya prinsip Pemajakan atas Laba yang diterima atau diperoleh Perusahaan Luar Negeri, Obyek, Perhitungan Penghasilan, Perlakuan Perpajakan yang memiliki hubungan Efektif, dan bagaimana menghitung PPh, serta Perlakuan khusus terhadap BUT seperti BUT yang Penggunaan Norma, antara lain Perwakilan Dagang Asing, Pelayaran dan Penerbangan, Pengeboran Minyak dan Gas Bumi, BUT PPh Bersifat Final, dan Menghitung Branch Profit Tax atas PKP BUT yang dikenakan Pajak Final

(13)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 12 of 27

8.

Ujian Tengah Semester (UTS)

9.

Perlakuan Perpajakan atas

Penghasilan Pengangkutan Laut dan Udara

A. Perlakuan Perpajakan atas Penghasilan yang Diterima atau Diperoleh dari

Pengangkutan Laut dan Pengangkutan Udara B. Pengertian Penghasilan dari

Pengangkutan Laut dan Pengangkutan Udara dalam Lalu Lintas Internasional C. Perlakuan Penerapan

Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia dalam Hal Indonesia Berhak Mengenakan Pajak

Perlakuan Perpajakan Terhadap

1. Mampu mengeahui Perlakuan Perpajakan terhadap Pengangkutan Laut dan Pengangkutan Udara

2. Mampu memahami tentang Pengertian Pengangkutan Laut dan Pengangkutan Udara Perlakuan Perjanjian Perpajakan dalam hal Indonesia Berhak Mengenakan Pajak, Serta Perlakuan Perpajakan Terhadap Perusahaan yang Berhubungan Satu sama Lain

3. Mampu Menjelaskan tentang Perlakuan Perpajakan atas Penghasilan yang diterima atau diperoleh Pengangertian Penghasilannya dalam Lalu Lintas Internasional, dan Penerapan Perjanjian di Indonesia berhak mengenakan Pajak, Prinsip-Prinsip perpajakan terhadap Transaksi yang terjadi antara Perusahaan- perusahaan yang Berhubungan Satu sama Lain

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

119 – 126

94, 205

. .

(14)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 13 of 27

Perusahaan yang Berhubungan Satu Sama Lain

D. Prinsip-Prinsip Perlakuan PerpajakanTerhadap Transaksi Yang Terjadi di antara Perusahaan-Perusahaan yang berhubungan Satu Sama Lain

Perlakuan Perpajakan Atas Dividen, Bunga, dan Royalti, dan Keuntungan dari Pemindah Tanganan Harta

A. Perlakuan Perpajakan Atas Dividen

1. Pengertian Dividen

2. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Dividen

3. Pelaksanaan Pengenaan Pajak di Indonesia atas Dividen yang Dibayarkan kepada Penduduk Negara Mitra

1. Mampu mengetahui Perlakuan Perpajakan terhadap Penghasilan atas Dividen, Bunga, Royalti dan Capital Gain

2. Mampu memahami Pengertian Dividen, Bunga dan Royalti, serta Capital Gain, termasuk Pelaksanaan Pengenaan Pajaknya dan Perlakuan terhadap Branch Profit Tax, serta besaran Tarifnya yang dikenakan di Indonesia terhadap Subyek atau Penduduk Negara Mitraan Capital Gain, kemudia

3. Mampu Menjelaskan tentang masing-masing Pengertian, Perlakuan, Prinsip dan Besarnya Tarif Pajak dan Pelaksanaan Penerapan Ketentuan

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto

129 – 155

147 – 188 10.

(15)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 14 of 27

4. Perlakuan Perpajakan terhadap penghasilan Kena Pajak BUT setelah dikurangi Pajak

5. Besarnya Tarif Pajak atas Dividen dan Pajak atas Penghasilan Kena Pajak BUTsetelah Pajak di Negara Sumber

B. Perlakuan Perpajakan Atas Bunga

1. Pengertian Dividen 2. Prinsip-Prinsip

Pemajakan atas Bunga 3. Pelaksanaan Pengenaan

Pajak di Indonesia atas Bunga yang Dibayarkan kepada Penduduk Negara Mitra

4. Besarnya Tarif Pajak atas Bunga di Negara Sumber

Perjanjian Perpajakan atas Penghasilan Bunga, Dividen, Royalti yang serta Capital Gain termasuk pengalihan Harta yang diperoleh oleh Penduduk Negara Mitra

Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

(16)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 15 of 27

C. Perlakuan Perpajakan Atas Royalti

1. Pengertian Royalti 2. Prinsip-Prinsip

Pemajakan atas Royalti 3. Besarnya Tarif Pajak atas

Royalti di Negara Sumber

4. Imbalan untuk Jasa Teknik

5. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan dalam Pengenaan Pajak atas Royalti di Indonesia D. Perlakuan Perpajakan

AtasKeuntungan dari Pemindahtanganan Harta

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Keuntungan dari Pemindahtangan Harta

(17)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 16 of 27

2. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia sehubungan dengan Pengenaan Pajak atas Keuntungan dari

Pemindahtanganan Harta yang Diterima atau diperoleh Penduduk Negara Mitra

11.

Perlakuan Perpajakan Atas

Penghasilan dari Pekerjaan Bebas, Hubungan Kerja, Para Direktur, Seniman dan Olah Ragawan

A. Perlakuan Perpajakan Atas Penghasilan dari Pekerjaan bebas

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Penghasilan yang Diterima Atau Diperoleh dari Pekerjaan bebas 2. Pengertian Jasa

1. Mampu mengetahui prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pekerjaan Bebas, Penghasilan dari Hubungan Kerja, Penghasilan Para Direktur, serta Penghasilan Seniman dan Olah Ragawan 2. Mampu Memahami tentang prinsip perpajakan,

Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pekerjaan Bebas, Penghasilan dari Hubungan Kerja, Penghasilan Para Direktur, serta Penghasilan Seniman dan Olah Ragawan

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

154 – 174

215 – 225

.

(18)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 17 of 27

Profesional

3. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia sehubungan dengan Pengenaan Pajak atas Penghasilan yang Diterima atau diperoleh dari Pekerjaan Bebas B. Penghasilan dari Hubungan

Kerja

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Penghasilan dari Hubungan Kerja 2. Beberapa Isu Penting

yang Berkaitan dengan Perlakuan Perpajakan atas Penghasilan yang Berasal dari Hubungan Kerja 3. Pelaksanaan Penerapan

Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia

3. Mampu Menjelaskan tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pekerjaan Bebas, Penghasilan dari Hubungan Kerja, Penghasilan Para Direktur, serta Penghasilan Seniman dan Olah Ragawan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

.

(19)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 18 of 27

dalam Hal Indonesia (Sebagai Negara Sumber) Berhak Mengenakan Pajak

C. Penghasilan Para Direktur 1. Prinsip-Prinsip Pemajakan

atas Penghasilan Para Direktur

2. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia dalam Pengenaan Pajak atas Penghasilan Para Direktur

D. Seniman dan Olah Ragawaan 1. Prinsip-Prinsip Pemajakan

atas Penghasilan yang Diterima atau Diperoleh Seniman dan Olah Ragawan

2. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian

(20)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 19 of 27

Perpajakan di Indonesia dalam Pengenaan Pajak atas Penghasilan yang Diterima para Artis dan Olah Ragawaan

12.

Perlakuan Perpajakan Atas Pensiun, Jabatan Pemerintah, Guru dan

Peneliti, Mahasiswa/Siswa dan Calon Pegawai

A. Pensiun

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Pensiun dan Imbalan Balas Jasa Lain nya yang Serupa

2. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia dalam Pengenaan Pajak atas Pensiun yang diterima atau Diperoleh Penduduk Negara Mitra

1. Mampu mengeahui prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pensiun, Jabatan Pemerintah, Guru dan Peneliti, Mahasiswa/Siswa dan Calon Pegawai

2. Mampu Memahami tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pensiun, Jabatan Pemerintah, Guru dan Peneliti, Mahasiswa/Siswa dan Calon Pegawai

3. Mampu Menjelaskan tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari Pensiun, Jabatan Pemerintah,

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka

177 – 182

230 – 237 .

.

(21)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 20 of 27

B. Perlakuan Perpajakan Atas Jabatan Pemerintah

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Penghasilan yang

Diterima Atau Diperoleh dari Jabatan Pemerintah C. Guru dan Peneliti

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Penghasilan yang

Diterima Atau Diperoleh para Guru Besar, Guru, dan Peneli

2. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia dalam Pengenaan Pajak atas Penghasilan yang Diterima atau diperoleh Guru, Guru Besar, dan Peneliti yang Merupakan

Guru dan Peneliti, Mahasiswa/Siswa dan Calon Pegawai

Utama

89 – 103

(22)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 21 of 27

Penduduk Negara Mitra D. Mahasiswa/Siswa dan Calon

Pegawai

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas Penghasilan yang Diterima atau Diperoleh Mahasiswa/Siswa dan Calon Pegawai

2. Batas Maksimum Imbalan atas Jasa yang Diberikan di Negara Sumber yang Diterima atau diperoleh

Mahasiswa/Siswa, atau Calon Pegawai yang Dibebaskan di Negara Sumber

184 - 201

249, 309

(23)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 22 of 27

A. Kegiatan di Lautan 1. Prinsip-Prinsip

Pemajakan atas Penghasilan yang

Diterima Atau Diperoleh Perjanjian

202 – 249

332 - 382

(24)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 23 of 27

13.

dari Kegiatan di Lautan B. Penghasilan Lain-Lain

1. Prinsip-Prinsip Pemajakan atas

Penghasilan Lain-Lain Diterima Atau Diperoleh dari Kegiatan di Lautan C. Sumber Penghasilan

D. Penghindaran Pajak Ganda 1. Metode Penghindaran

Pajak Berganda yang di Anut oleh Indonesia 2. Pelaksanaan Metode

Penghindaran Pajak Berganda di Indonesia E. Non Diskriminasi

1. Prinsip-Prinsip Non diskriminasi

2. Pelaksanaan Ketentuan Non diskriminasi Ind.

A. Prosedur Persetujuan

1. Mampu mengeahui prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari kegiatan di Lautan, Penghasilan Lain-Lain, juga memahami Sumber Penghasilan, Penghindaran Pajak Ganda yang diterapkan Indonesia, Prinsip dan Pelaksanaan Non Deskriminasi,

2. Mampu Memahami tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari kegiatan di Lautan, Penghasilan Lain-Lain, juga memahami Sumber Penghasilan, Penghindaran Pajak Ganda yang diterapkan Indonesia, Prinsip dan Pelaksanaan Non Deskriminasi,

3. Mampu Menjelaskan tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan Indonesia sebagai Negara sumber terhadap Penghasilan dari kegiatan di Lautan, Penghasilan

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantar Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

.

.

(25)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 24 of 27

14.

Bersama

1. Prinsip-Prinsip yang di Anut dalam Persetujuan Bersama

2. Praktik Pelaksanaan Prosedur Persetujuan Bersama di Indonesia B. Pertukaran Informasi

1. Cara-Cara Pertukaran Informasi

2. Prinsip-Prinsip yang dianut dalam

Melaksanakan Pertukaran Informasi

3. Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perjanjian Perpajakan di Indonesia yang Bertalian dengan Pertukaran Informasi C. Bantuan Penaagihan Pajak

1. Prinsip-Prinsip yang di anut dalam Melaksanakan

Lain-Lain, juga memahami Sumber Penghasilan, Penghindaran Pajak Ganda yang diterapkan Indonesia, Prinsip dan Pelaksanaan Non Deskriminasi,

1. Mampu mengetahui prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan terhadap prosedur persetujuan bersama dan Pertukaran Informas, Bantuan Penagihan Pajak, Perluasan Berlakunya Perjanjian Perpajakan, Perlakuan Pajak atas serta lKorps Diplomatik dan Konsuler, Serta Mulai dan Berakhirnya Perjanjian Perpajakan dan Protokol,

2. Mampu Memahami tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan terhadap prosedur persetujuan bersama dan Pertukaran Informas, Bantuan Penagihan Pajak, Perluasan Berlakunya Perjanjian Perpajakan, Perlakuan Pajak atas Korps Diplomatik dan Konsuler, Serta Mulai dan Berakhirnya Perjanjian, dan Protokol

Perjanjian

Penghindaran Pajak Berganda serta Penerapan nya di Indonesia

Jaja Zakaria 2005 PT Raja Grafindo Persada

Persetujuan

Penghindaran Pajak Berganda sebuah Pengantr Rachmanto Surahmat 1999, PT Gramedia Pustaka Utama

. .

(26)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 25 of 27

Prosedur Bantuan Penagihan

D. Perluasan Berlakunya Perjanjian Perpajakan 1. Prinsip-Prinsip yang

dianut dalam Perluasan Perjanjian Perpajakan 2. Ketentuan Mengenai

Perluasan Berlakunya Perjanjian Perpajakan, yang terdapat dalam Perjanjian Perpajakan yang dilakukan oleh Indonesia

E. Perlakuan Perpajakan bagi Para Anggota Korps Diplomatik dan Konsuler

1. Perlakuan Perpajakan terhadap Pejabat-Pejabat Diplomatik dan Konsuler dalam Perjanjian-

Perjanjian Perpajakan

3. Mampu Menjelaskan tentang prinsip perpajakan, Pelaksanaan Penerapan Ketentuan Perpajakan terhadap prosedur persetujuan bersama dan Pertukaran Informas, Bantuan Penagihan Pajak, Perluasan Berlakunya Perjanjian Perpajakan, Perlakuan Pajak atas Korps Diplomatik dan Konsuler, Serta Mulai dan Berakhirnya Perjanjian Perpajakan, dan Protokol

(27)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 26 of 27

2. Hak-Hak Istimewa di Bidang Perpajakan Menurut Konvensi Wina mengenai Hubungan Diplomatik

3. Ketentuan Perpajakan untuk Pejabat-Pejabat Diplomatik dan Konsuler dalam

4. Perundang-Undangan Nasional Indonesia F. Berlakunya dan Penghentian

Berlakunya Perjanjian Perpajakan

1. BerlakunyaPerjanjian Perpajakan

2. Berlakunya Ketentuan- Ketentuan dalam Perjanjian-Perjanjian Perpajakan

3. Penghentian Berlakunya

(28)

EKA 5341 – Perpajakan Internasional – Program Studi S-1 Akuntansi Page 27 of 27

Dibuat oleh:

Muhammad Masdar., SE., Ak., M.Ak Dosen

Disahkan oleh:

Atik Djajanti SE., Ak., M.Ak Ketua Program Studi S1 Akuntansi

Mengetahui:

Dr. Wiwiek Prihandini., Ak., MM Dekan Fakultas Ekonomi & Bisnis Perjanjian Perpajakan

G. Protokol G.

15. Ujian Akhir Semester (UAS)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan upaya yang telah dilakukan tahun 2009— seperti penyusunan Panduan FPIC untuk UN-REDD Programme Indonesia— di tahun 2010, UN-REDD Programme Indonesia telah

Dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa kadar NSE serum lebih tinggi pada kelompok sepsis berat dan syok septik yang meninggal dibandingkan dengan yang sembuh. Cut-off kadar

Mampu mengevaluasi Sistem Pengendalian pada perusahaan yang menetapkan Strategi Perusahaan atau Strategi Unit Bisnis tertentu, serta mampu memberikan masukan yang

Penelitian yang dilakukan oleh Fullerton dan Durtschi (2004) tentang pengaruh sikap skeptisisme profesional terhadap kemampuan mendeteksi kecurangan pada auditor

22 tahun 2012 Tentang Pengendalian Operasional Kendaraan Becak Motor Dalam Wilayah Kota Makassar di atur tentang ketentuan pengawasan : “Dinas Perhubungan Kota Makassar

Kepentingan masing-masing negara menjadi latar belakang negara memberikan respon untuk menanggulangi perompakan, negara-negara kawasan yang tidak merasakan dampak

Paham individualisme didasarkan materialisme, warisan zaman Yunani Kuno (disebut hedonisme). Dalam sistem kapitalisme, otak, otot dan syaraf dari buruh membentuk persediaan

Dari hasil pemecahan masalah dan wawancara dapat dikatakan bahwa pada saat memeriksa kembali penyelesaian, subjek melakukan aktivitas metakognisi, yaitu: (1) menyadari