• Tidak ada hasil yang ditemukan

PROGRAM STUDI (D-3) PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PROGRAM STUDI (D-3) PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2020"

Copied!
46
0
0

Teks penuh

(1)

SISTEM PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN ITM (INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN)

Kertas Karya

Diajukan sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan studi untuk memperoleh gelar Ahli Madya Sains Informasi (A.Md.,S.I ) dalam bidang

perpustakaan dan informasi OLEH

NOVI ASIMA SULASTRI TAMBUNAN 172201031

PROGRAM STUDI (D-3) PERPUSTAKAAN FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

2020

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya ucapkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa telah memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Kertas Karya yang berjudul “Penelusuran Literatur Pada Layanan Digital di Perpustakaan Universitas Sumatera Utara”. Kertas Karya ini penulis selesaikan sebagai salah satu persyaratan untuk meraih gelar Ahli Madya (A.md) dalam Program Studi D- III Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

penulis juga tidak lupa mengucapkan sebanyak-banyaknya terima kasih kepada kedua orang tua penulis Ayahanda Alm. M. Tambunan dan Ibunda Yusnapiati Napitupulu yang selalu memberikan dukungan baik dari segi apapun, serta doa yang selalu diberikan hingga penulis dapat menyelesaikan kertas karya ini.

Pada kesempatan ini penulis juga ingin mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu keberhasilan penyusunan kertas karya ini baik secara langsung maupun tidak langsung. Saya mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya kepada:

1. Bapak Dr. Budi Agustono, M.S. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya USU 2. Ibu Hotlan Siahaan, S.sos. M.I.Kom selaku Ketua Jurusan Program Studi

D-3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya.

3. Bapak Drs. Dirmansyah, M.A selaku Sekertaris Prodi Program Studi D-3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya

4. Ibu Himma Dewiyana, S.T., M.Hum selaku Dosen pembimbing, dimana beliau telah memberikan bimbingan, pengarahan, dan waktu dalam penyelesaian kertas karya ini.

5. Seluruh Dosen Program Studi D-3 Perpustakaan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera utara yang telah tulus memberikan pengajaran kepada penulis sampai penulis menyelesaikan pendidikan.

6. Spesial untuk Adikku Cristine Tambunan, Wirawan Nanda Tambunan, Cici Anggraini Tambunan yang selalu memberikan semangat untuk mendukung dan menghibur penulis.

(5)

7. Spesial juga untuk sahabat ku Mutiara Chaniago, Yenni Harahap, Sandi saputra yang selalu memberikan semangat untuk mendukung dan menghibur penulis.

8. Untuk mereka teman stambuk 2017 terimakasih selama ini telah menemani setiap hariku

9. Seluruh anak-anak D-3 Perpustakaan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan kepada penulis.

10. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan kertas karya ini yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, terima kasih banyak.

Akhir kata saya menyadari bahwa dalam penulisan kertas karya ini masih jauh dari kesempurnaan. Karena itu, saya memohon saran dan kritik yang sifatnya membangun demi kesempurnaannya dan semoga bermanfaat bagi kita semua.

Amin.

Medan, September 2020 Penuli,

NOVI ASIMA SULASTRI TAMBUNAN 172201031

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR GAMBAR ... v

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penulisan ... 8

1.3 Ruang Lingkup ... 8

1.4 Metode Pengumpulan Data ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 9

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 5

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Pergururan Tinggi ... 11

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi ... 13

2.2 Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi... 14

2.2.1 Layanan Sirkulasi ... 15

2.2.2 Layanan Referensi ... 16

2.3 Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 17

2.3.1 Tujuan dan Fungsi Sistem Pelayanan Perpustakaan ... 20

2.3.2 Jenis Layanan Perpustakaan ... 21

BAB III SISTEM PELAYANAN PENGGUNA PADA PERPUSTAKAAN ITM (INSTITIT TEKNOLOGI MEDAN ... 22

3.1 Sejarah Singkat Perpustakaan Institut Teknologi Medan ... 22

3.2 Visi dan Misi Institut Teknologi Medan ... 24

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi Medan ... 25

3.4 Layanan dan Fasilitas Perpustakaan Institut Teknologi Medan ... 28

3.4.1 Fasilitas Perpustakaan Institut Teknologi Medan ... 29

3.4.2 Sistem Pelayanan di Perpustakaan ITM ... 30

3.4.3 Prosedur Peminjaman Buku di Institut Teknologi Medan ... 31

3.4.4 Keanggotaan ... 34

3.4.5 Pengunjung di Perpustakaan Institut Teknologi Medan ... 34

3.4.6 Tata Tertib Perpusstakaan ITM ... 35

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN... 37

4.1 Kesimpulan ... 37

4.2 Saran ... 38

DAFTAR PUSTAKA ... 39 LAMPIRAN

(7)

DAFTAR GAMBAR

Gambar-1. Organisasi Institut Teknologi Medan ITM ... 25

Gambar-2 Meja dan Kursi di Perpustakaan ITM ... 29

Gambar-3. Peminjaman buku manual di Perpustakaan ITM ... 33

Gambar-4. Sistem Pengunjung Manual di Perpustakaan ITM... 35

(8)

Daftar Tabel

Tabel-1 : jadwal pengunjung di Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) .. 33

(9)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) merupakan perpustakaan Perguruan Tinggi yang bersifat akademis, turut menunjang didalam pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan, Pengajaran, Penelitian dan pengabdian masyarakat bertujuan mendukung memperlancar dan mempertinggi kualitas dalam proses belajar mengajar dengan mengumpulkan informasi, pengolahan informasi, pemanfaatan informasi dan menyebar luaskan informasi .

Dalam Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pada pasal 24 ayat (1) mengamanatkan bahwa, setiap perguruan tinggi menyelenggarakan perpustakaan yang memenuhi Standar Nasional Perpustakaan dengan memperhatikan Standar Nasional Pendidikan. Standar Nasional Perpustakaan yang dimaksud, terdiri atas standar koleksi perpustakaan, standar sarana dan prasarana, standar pelayanan perpustakaan, standar tenaga perpustakaan, standar penyelenggaraan, dan standar pengelolaan.

Standar nasional perpustakaan tersebut menjadi acuan dalam penyelenggaraan, baik untuk perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta. Ketentuan bahwa, setiap perguruan tinggi harus memiliki perpustakaan juga diatur dalam Pemerintah Pemerintah Nomor 30 Tahun

(10)

1990 pasal 55 ayat (1), disebutkan bahwa, setiap universitas/institut harus memiliki perpustakaan, pusat komputer, laboratorium/studio, dan unsur penunjang lain yang diperlukan untuk penyelenggaraan perguruan tinggi.

Demikian juga dalam Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 234/U/2000 tentang pedoman pendirian perguruan tinggi, pada pasal 12 ayat (2) disebutkan bahwa, fasilitas fisik pendidikan ketentuan sarana dan prasarana lainnya dimiliki sendiri atau disewa/kontrak untuk sekurang-kurangnya 5 (lima) tahun yang dibuktikan dengan sertifikat atau perjanjian, meliputi fasilitas fisik pendidikan dengan ketentuan minimal: ruang kuliah 0.5 m2 per mahasiswa ruang dosen tetap 4 m2 per orang; ruang administrasi dan kantor 4 m2 per orang; dan ruang perpustakaan dengan buku pustaka.

Perpustakaan perguruan tinggi bertujuan menyediakan materi perpustakaan dan akses, sering diibaratkan sebagai jantungnya perguruan tinggi (the heart of university), maka keberadaannya harus ada agar dapat memberikan layanan kepada sivitas akademika sesuai dengan kebutuhan.

Dalam rangka melaksanakan pengelolaan perpustakaan diperlukan pedoman sebagai panduan dan karena itu.

Perpustakaan perguruan tinggi merupakan unit pelaksana teknis yang bersama dengan unit lain melaksanakan tri dharma perguruan tinggi, dengan cara menghimpun, memilih, mengolah, merawat dan melayani sumber informasi kepada lembaga induk khususnya, serta masyarakat akademis pada umumnya.

(11)

Adapun yang termasuk dalam perguruan tinggi meliputi universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, dan politeknik. Berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional RI, dan Peraturan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 01 Tahun 2012 tentang perubahan atas Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Nomor 3 Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perpustakaan Nasional, pada pasal 2 disebutkan bahwa Perpustakaan Nasional mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintahan di bidang perpustakaan sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

Perpustakaan Nasional Republik Indonesia dalam rangka melaksanakan tugasnya sebagai instansi pembina, perlu menyusun buku pedoman penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi yang disajikan sebagai petunjuk dan acuan kepada pengelola perpustakaan, baik itu untuk perpustakaan perguruan tinggi negeri, maupun perguruan tinggi swasta

Berdasarkan Undang-Undang Dasar Republik Indonesia tahun 1945 salah satu tujuan berdirinya negara adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dengan mengusahakan dan menyelenggarakan suatu sistem pendidikan. Tanpa pendidikan tidak akan pernah terwujud warga negara yang cerdas dan bermutu. Melalui pendidikan, manusia dapat mengembangkan diri, memanfaatkan dan melestarikan lingkungan guna menjaga kelangsungan hidup yang lebih baik, dan meningkatkan taraf hidupnya.

(12)

Selain itu pendidikan juga sudah menjadi kebutuhan pokok bagi setiap warga negara. Sebagian kalangan bahkan menyebutkan bahwa pendidikan merupakan aset besar bagi masa depan suatu bangsa.

Pendidikan di Indonesia sendiri terdiri dari beberapa jenjang yaitu:

pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi.

Perguruan tinggi sebagai salah satu lembaga pendidikan formal yang melaksanakan pendidikan tinggi dalam sistem pendidikan nasional, memegang peranan penting guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia melalui kegiatan pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian pada masyarakat seperti juga yang tercantum dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Tujuan dan fungsi pendidikan tinggi secara eksplisit telah dinyatakan dalam Peraturan Pemerintah No.60 tahun 1999, bahwa yang menjadi tujuan perguruan tinggi adalah :

1. menyiapkan peserta didik menjadi anggota masyarakat yang memiliki kemampuan akademik dan atau profesi.

2. mengembangkan, menyebarluaskan ilmu pengetahuan serta mengupayakan kegunaannya untuk meningkatkan taraf kehidupan masyarakat dan memperkaya kebudayaan nasional.

Perpustakaan bagi dunia pendidikan menjadi suatu kebutuhan yang harus dipenuhi, khususnya bagi suatu perguruan tinggi. Mahasiswa sangat membutuhkan berbagai informasi untuk memenuhi tugas-tugas akademik yang diberikan dosen ataupun untuk penelitian yang mereka lakukan, sehingga

(13)

perpustakaan bagi sebuah perguruan tinggi sudah sering dikatakan sebagai jantung perguruan tinggi.

Peranan perpustakaan pada perguruan tinggi sangatlah besar pengaruhnya bagi pemenuhan kebutuhan informasi pengguna khususnya mahasiswa, sebab perpustakaan merupakan salah satu sarana yang mendukung dan menunjang terlaksananya Tri Darma Perguruan Tinggi. Noerhayati (1987: 110) menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi berkedudukan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang merupakan perangkat perlengkapan pusat dan bersifat urgent sebagai sarana penunjang program kegiatan di lingkungan perguruan tinggi yang mempunyai tugas pokok secara operasional dalam bidang pelayanan informasi.

Dalam Pedoman Perpustakaan Perguruan Tinggi (Depdiknas, 2004: 3) dijelaskan bahwa, perpustakaan perguruan tinggi merupakan unsur penunjang perguruan tinggi, yang bersama-sama dengan unsur penunjang lainnya, berperan serta dalam melaksanakan tercapainya visi dan misi perguruan tingginya.

Perpustakaan perguruan tinggi sebagai perpustakaan akademik memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan suatu perguruan tinggi.

Perpustakaan akademik sangat diperlukan untuk menunjang pelaksanaan tri dharmanya di bidang pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Di bidang pendidikan dan pengajaran, perpustakaan mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi yang sesuai dengan kurikulum sehingga dapat memperluas ilmu pengetahuan bagi penggunanya.

(14)

Untuk bidang penelitian, perpustakaan mengumpulkan, melestarikan, mengolah, menyediakan pemanfaatan dan penyebarluasan informasi yang relevan sebagai sumber literatur bagi suatu penelitian. Menurut Wahyu Murtiningsih (2007), dalam membuat perpustakaan ideal yang mampu menjawab tantangan jaman, perlu memperhatikan beberapa hal penting diantaranya yaitu, kemampuan sumber daya manusia yang mengelola perpustakaan, manajemen perpustakaan yang digunakan apakah sudah baik atau belum, masalah pendanaan, dan kelengkapan koleksi yang dimiliki oleh perpustakaan.

Dengan adanya unsur-unsur perpustakaan ideal diharapkan fungsi dan tujuan perpustakaan dapat terlaksana dengan baik dan dapat melayani penggunanya secara maksimal. Di era global sekarang ini, Pendidikan merupakan sesuatu yang penting bagi semua orang karena Pendidikan merupakan akar dari peradaban sebuah bangsa. Pendidikan sekarang telah menjadi kebutuhan pokok yang harus dimiliki setiap orang agar dapat menjawab tantangan kehidupan.

Untuk memperoleh pendidikan banyak cara yang bisa ditempuh, diantaranya melalui pendidikan formal dan non-formal. Selain itu pendidikan juga dapat diperoleh melalui jalur non formal salah satunya melalui perpustakaan, khususnya perpustakaan umum.

Perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi, sekolah tinggi, akademi atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi.

Perpustakaan perguruan tinggi memilih, mengolah, mengoleksi, merawat, dan

(15)

melayankan koleksi yang dimilikinya kepada para warga lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

Menurut Sutarno (2003: 35) Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika.

Pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).

Perpustakaan ITM (Istitut Teknologi Medan) adalah perpustakaan yang memeliki sistem layanan manual, sejak berdirinya ITM (insitut teknologi medan) sampai sekarang system yang digunakan masih manual. Ruangan Perpustakaan ITM (Institut Teknologi Medan) terletak di sebelah kanan dari parkiran. Ruangan perpustakaan berukuran 24x8 Meter. Menurut pada data statistik pengguna di Perpustakaan ITM (Institut Teknologi Medan), pengunjung yang datang setiap hari berjumlah 30-40 orang perhari, adapun koleksi bahan pustaka (buku) pada Perpustakaan ITM (insitut teknologi medan) berjumlah 3.856 judul dan 2.000 eksemplar yang terdari dari buku-buku jurusan yang adadi ITM (Insitut Teknologi Medan). Perpustakaan ITM (Insitut Teknologi Medan) hanya mempunyai sistem layanan manual.

(16)

Bedasarkan uraian diatas maka saya tertarik memilih judul “Sistem Layanan Pengguna di Perpustakaan ITM (Insitut Teknologi Medan)”. Adapun yang menjadi pembahasan dalam penulisan kertas karya ini adalah untuk mengetahui sistem-sistem dalam layanan pengguna di Perpustakaan ITM (Insitut Teknologi Medan).

2. Tujuan Penulisan

Penulisan ini bertujuan mengetahui sistem pelayan apa saja yang gunakan pada pengguna di perpustakaan Institut Teknologi Medan(ITM)

3. Ruang Lingkup

Sesuai dengan judul yang diambil penulis maka ruang lingkup dalam penulisan Kertas Karya ini mecangkup beberapa aspek dalam sistem pelayanan pengguna di perpustakaan Institut Teknologi Medan(ITM)

4. Metode Pengumpulan Data

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif. Penulis mengumpulkan data dengan cara Observasi(Pengamatan) dan wawancara. Melihat langsung kelapangan dan mengadakan tanya jawab terstruktur yang disiapkan oleh penulis untuk medapatkan informasi yang berkaitan dengan masalah yang diteliti dengan pustakawan kemudian dicatat dan diolah hasil dalam bentuk tulisan.

(17)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Perpustakaan Perguruan Tinggi

2.1.1 Pengertian Perpustakaan Perguruan Tinggi

Ada beberapa definisi yang menjelaskan tentang pengertian perpustakaan perguruan tinggi. Perpustakaan Perguruan Tinggi adalah perpustakaan yang berada pada lingkungan perguruan tinggi atau sekolah tinggi, akademi atau sekolah tinggi lainnya yang pada hakikatnya merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi. Sedangkan definisi perguruan tinggi yang terdapat dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah “tempat pendidikan dan pengajaran tingkat tinggi.”

Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan, pasal 1 angka 10 mengamanatkan bahwa, yang dimaksud dengan perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang merupakan bagian integral dari kegiatan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dan berfungsi sebagai pusat sumber belajar untuk mendukung tercapainya tujuan pendidikan yang berkedudukan di perguruan tinggi. Adapun yang termasuk dalam kategori perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang tergabung dalam lingkungan lembaga pendidikan tinggi mulai dari: perpustakaan universitas, institut, sekolah tinggi, akademi, dan politeknik.

Sejalan dengan pernyataan di atas, Syihabuddin (2007: 10), menyatakan bahwa perpustakaan perguruan tinggi merupakan suatu unit pelaksana teknis

(18)

(UPT) perguruan tinggi yang bersama-sama dengan unit lain turut melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan cara memilih, menghimpun, mengolah, merawat, dan melayankan sumber informasi kepada lembaga induknya pada khususnya dan masyarakat akademis pada umumnya.

Sedangkan menurut Sutarno (2003: 35) Perpustakaan Perguruan Tinggi merupakan perpustakaan yang berada dalam suatu perguruan tinggi dan yang sederajat yang berfungsi mencapai Tri Dharma Perguruan Tinggi, sedangkan penggunanya adalah seluruh civitas akademika.

Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa perpustakaan perguruan tinggi adalah perpustakaan yang terdapat pada perguruan tinggi yang berfungsi menyediakan dan menyebarluaskan informasi guna membantu perguruan tinggi tersebut mencapai tujuannya yakni Tri Dharma Perguruan Tinggi (pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat).

2.1.2 Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Pada Pasal 4 UU No.43 tahun 2007 tentang perpustakaan disebutkan bahwa Perpustakaan bertujuan memberikan layanan kepada pemustaka, meningkatkan kegemaran membaca, serta memperluas wawasan dan pengetahuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa.

Tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi yang merupakan bagian integral dari suatu perguruan tinggi adalah untuk menunjang pelaksanaan program perguruan tinggi, sesuai dengan tri dharma perguruan tinggi yaitu:

pendidikan dan pengajaran, penelitian, serta pengabdian pada masyarakat dengan menyediakan bahan perpustakaan dan akses informasi bagi pemustaka, meningkatkan literasi informasi pemustaka dan mendayagunakan teknologi

(19)

informasi dan komunikasi serta melestarikan bahan perpustakaan, baik isi maupun medianya.

1. dharma pertama yaitu pendidikan dan pengajaran dilaksanakan dengan cara mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi mahasiswa dan dosen sesuai dengan kurikulum yang berlaku.

2. dharma kedua yaitu penelitian melalui penyediaan bahan perpustakaan baik primer maupun sekunder mutakhir sebagai bahan untuk melakukan penelitian

3. dharma ketiga yaitu pengabdian kepada masyarakat diselenggarakan melalui kegiatan mengumpulkan, mengolah, menyimpan, menyajikan dan menyebarluaskan informasi bagi masyarakat.

Tujuan sistem layanan perpustakaan dan informasi :

1. Menjadi rujukan standar kerja bagi pustakawan dan petugas perpustakaan di lingkungan Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi dalam melaksanakan tugas harian, khususnya dalam memberikan layanan perpustakaan dan informasi.

2. Memberikan arahan kerja dan menunjukkan batasan kerja kepada pustakawan dan petugas perpustakaan di lingkungan Pusat Jasa Perpustakaan dan Informasi dalam melaksanakan tugas harian.

3. Memberikan panduan dalam penggunaan dan memaksimalisasikan layanan perpustakaan dan informasi bagi pemustaka Perpustakaan Nasional RI.

(20)

Tujuan Perpustakaan Perguruan Tinggi Adanya perpustakaan perguruan tinggi tidak terlepas dari tujuan. Masyarakat yang dilayani perpustakaan perguruan tinggi bersifat homogen karena masyarakat perguruan tinggi memiliki tujuan yang sama (Yulia, 2010:21). Tujuan tersebut dapat membantu mengenai apa saja yang harus disediakan dalam perpustakaan.

Sedangkan Menurut Syihabuddin (2007: 11), tujuan perpustakaan perguruan tinggi yaitu untuk:

1. memenuhi keperluan informasi pelajar dan mahasiswa.

2. menyediakan bahan pustaka rujukan pada semua tingkat akademis 3. menyediakan ruangan untuk pengguna.

4. menyediakan jasa peminjaman dan menyediakan jasa informasi aktif bagi pengguna.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya tujuan penyelenggaraan perpustakaan perguruan tinggi adalah untuk mendukung kinerja dari perguruan tinggi dalam menyelenggarakan pendidikan dengan menyediakan sumber-sumber informasi ilmiah bagi masyarakat perguruan tinggi tersebut agar pelaksanaan program kegiatan perguruan tinggi berjalan dengan lancar dan semakin berkualitas.

2.1.3 Fungsi Perpustakaan Perguruan Tinggi

Supaya tujuannya dapat terlaksana, perpustakaan perguruan tinggi harus menjalankan fungsinya dengan baik. Pada prinsipnya fungsi utama perpustakaan perguruan tinggi adalah menunjang Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

(21)

Fungsi perpustakaan dalam Undang-Undang RI No 43 tahun 2007 tentang perpustakaan, bab I pasal 3 adalah sebagai wahana pendidikan, penelitian, 13 pelestarian informasi, dan rekreasi untuk meningkatkan kecerdasan dan keberdayaan bangsa.

Sedangkan menurut Suwarno (2009: 42), Fungsi sebuah perpustakaan merupakan penjabaran lebih lanjut dari semua tugas perpustakaan. Fungsi perpustakaan tersebut antara lain adalah pendidikan dan pembelajaran, informasi, penelitian, rekreasi, dan preservasi. Fungsifungsi itu dilaksanakan dalam rangka pencapaian tujuan perpustakaan. Sementara tujuan yang akan dicapai atas peran, tugas dan fungsi perpustakaan secara singkat adalah terjadinya transformasi dan transfer ilmu pengetahuan dari sumbernya di perpustakaan kepada pengguna.

Hasilnya adalah terjadinya perubahan, baik dalam hal kemampuan, sikap, maupun keterampilan.

Namun apabila ditinjau dari segi proses pelayanannya, perpustakaan perguruan tinggi mempunyai fungsi sebagai berikut: (Lasa: 2009: 278) 1. Pusat pengumpulan informasi; 2. Pusat pelestarian informasi; 3. Pusat pengolahan informasi; 4. Pusat pemanfaatan informasi; dan 5. Pusat penyebarluasan informasi.

Berdasarkan uraian di atas terlihat bahwa perpustakaan perguruan tinggi memiliki bermacam fungsi untuk menunjang tercapainya tujuan dari lembaga induknya, namun fungsi utama dari perpustakaan perguruan tinggi adalah fungsi edukatif dan informatif.

2.2 Sistem Pelayanan Perpustakaan

(22)

Agar pengguna jasa perpustakaan mampu memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik, kiranya perlu ditentukan sistem pelayanan yang jelas. Dengan adanya sistem, pengguna akan mengetahui peraturan dan tata tertib yang berlaku, sehingga petugas perpustakaan dan pengguna akan mengetahui hak dan kewajiban masing-masing.

Menurut Rusina (2000: 101), “Sistem pelayanan pengguna pada perpustakaan umumnya dapat dilaksanakan melalui dua cara diantaranya, pelayanan dengan sistem terbuka (opened cccess) dan pelayanan dengan sistem tertutup (closed access)”. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Syihabuddin (2007: 222), yang menyatakan bahwa pelayanan di perpustakaan lazimnya menggunakan dua sistem, yaitu terbuka (open access) dan tertutup (closed access).

Untuk perpustakaan yang koleksinya masih sederhana atau sedikit, maka sistem yang baik digunakan adalah sistem pelayanan tertutup. Sebaiknya untuk koleksi yang banyak maka digunakan sistem layanan terbuka.

a. Sistem Layanan Terbuka ( Open Access)

Sistem layanan terbuka merupakan bagian dari sistem pelayanan perpustakaan. Pada perpustakaan tinggi yang melayani sivitas akademika dan koleksi yang banyak biasanya menggunakan sistem layanan terbuka.

menurut Darmono (2001: 139), sistem layanan terbuka adalah sistem layanan yang memungkinkan para pengguna secara langsung dapat memilih, menemukan dan mengambil sendiri bahan pustaka yang dikehendaki dari jajaran koleksi perpustakaan. Tidak jauh berbeda dari pendapat kedua ahli tersebut, menurut Syihabuddin (2007: 222), “Sistem

(23)

terbuka membebaskan pengunjung ke tempat koleksi perpustakaan dijajarkan. Mereka dapat melakukan browsing atau membuka-buka, melihat-lihat buku, mengambil sendiri. Ketika bahan tersebut tidak cocok mereka dapat memilih bahan lain yang hampir sama atau bahkan berbeda”.

Agar pengguna pelayanan perpustakaan dapat memanfaatkan koleksi perpustakaan dengan baik maka pengguna perlu mengerti sistem ini karena tanpa mengerti sistem ini pengguna akan berputar-putar mengelilingi rak- rak buku hanya untuk menemukan satu judul buku misalnya. Selain itu ada beberapa kelebihan dan kelemahan dari sistem ini. Menurut Lasa Hs (2008: 214), beberapa kelebihan sistem layanan terbuka antara lain, kartu katalog tidak segera rusak, menghemat tenaga, lebih banyak judul koleksi yang diketahui, dan kecil sekali kemungkinan terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pengguna. Sedangkan kekurangannya antara lain frekuensi kerusakan koleksi lebih besar, perlu ruangan yang luas, susunan koleksi tidak teratur, dan pengguna baru sering bingung.

Dari uraian pendapat di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam sistem layanan terbuka perpustakaan memberi kebebasan kepada pengguna secara langsung dalam mencari, memilih, dan menentukan koleksi yang sesuai dengan kebutuhannya. Namun dengan berbagai kelebihan yang ada pada sistem ini masih terdapat beberapa kekurangan dalam menjalankan sistem layanan terbuka tersebut.

b. Sistem Layanan Tertutup (Closed Access)

(24)

Sistem layanan tertutup merupakan pelayanan yang tidak memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi. Menurut Syihabuddin (2007: 223), yang menyebutkan bahwa di dalam sistem tertutup pengunjung tidak diperkenankan masuk ke rak-rak buku untuk membaca ataupun mengambil sendiri koleksi perpustakaan. Pengunjung hanya dapat membaca atau meminjam melalui petugas yang akan mengambilkan bahan pustaka untuk para pengunjung. Dalam sistem layanan tertutup juga memiliki beberapa keuntungan dan kerugian dalam pelaksanaannya.

Kelebihan sistem ini, antara lain daya tampung koleksi lebih banyak, susunan koleksi lebih teratur, kerusakan dan kehilangan koleksi relatif lebih sedikit, dan tidak memerlukan meja baca di ruang koleksi.

Sedangkan kekurangan sistem ini, antara lain memerlukan banyak energi ( tenaga kerja), terdapat sejumlah koleksi yang tidak dikenal pengguna, dan sering terjadi kesalahpahaman antara petugas dan pengguna (Lasa Hs, 2008:214).

Berdasarkan pernyatan di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem layanan tertutup adalah sistem layanan yang tidak memberikan kebebasan para pengguna dalam mengambil sendiri koleksi yang dibutuhkan, akan tetapi melalui bantuan petugas perpustakaan.

2.2.1 Tujuan dan Fungsi Sistem Pelayanan Perpustakaan

Tujuan dari pelayanan perpustakaan adalah melayani pembaca memperoleh bahan perpustakaan yang mereka perlukan, agar pengguna mengetahui apa yang ada di perpustakaan maupun kegiatan-kegiatan perpustakaan yang lain, misalnya kegiatan promosi perpustakaan. Bahan pustaka yang banyak

(25)

tetapi tidak dipakai oleh siapa pun dengan alasan apa pun, merupakan kekeliruan yang besar. Pelayanan yang diberikan dengan memperhatikan kepuasan pengguna merupakan tahap awal dalam keberhasilan suatu perpustakaan.

Menurut loina dalam bukunya yang bertajuk hubungan masyarakat membina hubungan baik dengan public (2001:38) mengatakan bahwa pelayanan merupakan suatu proses keseluruhan dari pembentukan citra perusahaan, baik melali media berita, membentuk budaya perusahaan secara internal, maupun melakukan komunikasi tentang pandangan perusahaan kepada para pemimpin pemerintah serta publik lainnya yang berkepentingan.

Menurut sampara dalam sinambela (2011:5) pelayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam iteraksi langsung antar seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik dan menyediakan kepuasan pelanggan.

Fungsi pelayanan Adapun funsi dari pelayanan perpustakaan yaitu :

Perpustakaan harus dapat memberikan informasi kepada pembaca mempertemukan pembaca dengan bahan pustaka yang mereka minati menyelenggarakan kegiatan yang membuat pembaca senang datang keperpustakaan pengadaan bahan-bahan pustaka yang diinginkan pengguna sesuai dengan kebutuhan informasi disamping fungsi dari pelayanan perpustakaan, perpustakaan juga harus memperhatikan fungsi dari perpustakaan itu sendiri.

2.3 Layanan Perpustakaan Perguruan Tinggi

Layanan Perpustakaan Perguruan TInggi merupakan unsur utama dalam pencapaian suatu keberhasilan organisasi perpustakaan disebabkan bagian inilah

(26)

yang berhubungan langsung dengan pengguna dalam penyebaran informasi serta pemanfaatan jasa dan fasilitas yang ada di perpustakaan. Banyak argumentasi yang menyatakan bahwa layanan perpustakaan merupakan titik sentral kegiatan perpustakaan. Dengan kata lain, perpustakaan identik dengan layanan karena tidak ada perpustakaan jika tidak ada kegiatan layanan.

Kegiatan pelayanan kepada pengguna perpustakaan merupakan pelayanan yang diberikan oleh suatu perpustakaan untuk menyebarkan informasi dan pemanfaatan koleksi. Pengguna perpustakaan tidak hanya menginginkan pelayanan yang diberikan pihak perpustakaan saja, tetapi juga menginginkan pelayanan tersebut dalam jumlah dan kualitas yang memadai.

Sejalan dengan pendapat di atas, Rahayuningsih (2007: 85), menyatakan pelayanan perpustakaan merupakan kegiatan memberikan layanan informasi kepada pengguna perpustakaan dengan menggunakan prinsip-prinsip dasar:

1. pelayanan bersifat universal, layanan tidak hanya diberikan kepada individuindividu tertentu, tetapi diberikan kepada pengguna secara umum.

2. pelayanan berorientasi pada pengguna, dalam arti untuk kepentingan para pengguna, bukan kepentingan pengelola.

3. menggunakan disiplin, untuk menjamin keamanan dan kenyamanan dalam memanfaatkan perpustakaan.

4. sistem yang dikembangkan mudah, cepat, dan tepat.

2.3.1 Layanan sirkulasi

Kata sirkulasi berasal dari bahasa inggris “circulation” yang mempunyai arti perputaran, peredaran. Sedangkan dalam ilmu perpustakaan, kata sirkulasi

(27)

sering dikenal dengan pemanfaatan bahan pustaka. Menurut Bafadal-Ibrahim (2000:24), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja yang berupa pemberian bantuan kepada pemakai perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembaliaan bahan pustaka.”

Layanan sirkulasi menurut Darmono (2007: 174), adalah “Satu kegiatan di perpustakaan yang melayani peminjaman dan pengembalian buku”.

Sedangkan menurut Soeatminah dalam Febriyani (2013 : 13), “Pelayanan sirkulasi adalah kegiatan kerja berupa pemberian bantuan kepada pengguna perpustakaan dalam proses peminjaman dan pengembalian bahan pustaka”.

Dari beberapa uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pelayanan sirkulasi adalah kegiatan yang harus ada di dalam perpustakaan yang berhubungan dengan bagiaan peminjaman dan pengembaliaan bahan pustaka agar dapat dipergunakan oleh pengguna secara maksimal. Agar perpustakaan dapat memainkan peranya dengan baik/berdaya guna maka perpustakaan harus didukung oleh sarana, prasarana serta tenaga kerja pengelolah yang handal. Untuk itu tenaga pengelolah perpustakaan perguruan tinggi perlu dibekali pengetahuan dan keterampilan mengelolah perpustakaan perguruan tinggi khususnya pada bagian pelayanan sirkulasi.

2.3.2Layanan Referensi

Istilah referensi berasal dari bahasa Inggris to refer yang artinya menunjuk.

Sedangkan referensi menurut Kamus Besar Bahasa Indoesia adalah sumber, acuan, rujukan atau petunjuk. Di dalam ilmu perpustakaan istilah referensi berarti menunjuk kepada suatu koleksi yang dapat menjawab pertanyaan yang diajukan

(28)

tersendiri yang dinamakan ruang referensi dan untuk bukunya diberi tanda khusus huruf “ R” atau tulisan Ref, singkatan dari kata Rujukan atau Referensi.

Buku referensi merupakan buku yang dapat memberikan keterangan tentang suatu topik, nama orang, tempat, istilah, riwayat dari orang-orang terkenal dan lain sebagainya. Buku rujukan tidak dirancang untuk dibaca secara keseluruhan melainkan hanya dibaca pada bagian-bagian tertentu saja.

Layanan referensi menurut Lasa Hs (2007 : 179), “Layanan yang memberi penjelasan, jawaban, maupun informasi tentang sesuatu dengan cara menunjukan sumber-sumbernya dan cara penemuannya”.

Bedasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa melalui kegiatan pelayanan yang diselenggarakan. Perpustakaan dapat membantu pengguna untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhannya. Perpustakaan memiliki berbagai macam pelayanan sesuai dengan kondisi atau kemampuan dan perkembangan perpustakaan. Dan layanan sirkulasi adalah suatu tempat yang melayani kegiatan yang ada di perpustakaan untuk melayani peminjaman dan pengembalian bahan buku pustaka. Layanan sirkulasi merupakan layanan pokok yang dimiliki oleh perpustakaan, karena berhubungan langsung dengan koleksi perpustakaan.

(29)

BAB III

GAMBARAN SISTEM PELAYANAN PERPUSTAKAAN PADA INSTITUT TEKNOLOGI MEDAN (ITM)

3.1 Sejarah singkat Perpustakaan Istitut Teknologi Medan (ITM)

Berdirinya suatu Perpustakaan pada suatu universitas tidak dapat dipisahkan dari sejarah berdirinya Universitas itu sendiri. Perkembangan jurusan di Institute Teknologi Medan (ITM) sejalan dengan perkembangan pendidikan teknik di Indonesia, perkembangan pembangunan Negara serta perkembangan ilmu dan teknologi di dunia internasional. Institute Teknologi Medan (ITM) sejak awal berupaya membantu pemerintah dalam mengembangkan pendidikan, khususnya pendidikan teknologi yang semakin diminati masyarakat.

Tiga jurusan tertua di Institut Teknologi Medan (ITM) yaitu jurusan teknik sipil, jurusan elektro dan jurusan teknik mesin sudah ada sejak Institut Teknologi Medan (ITM) masih bernama Akademik Teknik Dwiwarna tahun 1960 dan pada tahun 1963 berubah menjadi Institut Teknologi Sumatera (ITS). Pada masa ITS bertambah 3 (tiga) jurusan lagi yaitu jurusan Teknologi Mekanisasi Pertanian, Teknologi Perusahaan dan Teknik Arsitektur dan pada tanggal 20 Agustus 1967 ITS berubah menjadi sekolah tinggi Teknik Medan (STTM) sejalan dengan penyesuaian terhadap kebijaksanaan pemerintah dibidang pendidikan.

Melihat perkembangan idustralisasiyang begitu cepat, khususnya di Indonesia maka jurusan Teknologi Mekanisasi Pertanian dan Teknologi

(30)

Tanggal 04 Mei 1984 STTM dikembangkan menjadi Institut Teknologi Medan (ITM), ITM terdiri dari 3 (tiga) Fakultas Teknik Sipil dan jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknologi Industri dengan jurusan Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Industri serta Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dengan Jurusan Matematika dan Fisika Teknik. Setelah dilakukan pengamatan dan mempertahankan amino masyarakat serta berupaya memberikan partisipasi dalam meningkatkan laju pertumbuhan disaat era tinggal landas, ITM Merasa perlu mebuka Jurusan-jurusan baru yang dibentuk dalam sebuah fakultas yaitu Fakultas Teknologi Mineral (FTM) dengan Jurusan Teknik Geologi dan Teknik Pertambangan Eksplorasi.

Pembukuan Teknologi Mineral ini bermaksud di samping masih langkahnya sarjana Teknik bidang Geologi, pertambahan juga dalam mengantisipasi kebutuhan tenaga sarjana dilingkungan dafartemen pertambangan khususnya untuk wilayah Sumatera Utara. Fakultas Teknologi Industri (FTI) dikembangkan lagi dengan menambahkan sebuah jurusan yaitu jurusan Teknik Kimia, jurusan ini termasuk disiplin ilmu yang cukup penting dalam meningkatkan kualitas produktif industry kimia di Indonesia.

Untuk mengantisipasi dan meningkatkan ahli teknik perencanaan kota sesuai dengan kemajuan perkembangan di Indonesia, maka pada tahun 1994 Institut Teknologi Medan (ITM) telah mengembangkan Fakultas Teknik Sipil dan perencanaan dengan membuka satu lagi jurusan yang beraplikasi terhadap perkembangan ataupun pertumbuhan kota-kota yang menuju kota metropolitan selain Jakarta, yaitu jurusan Teknik Planologi yang sekarang bernama jurusan

(31)

Teknik Perencanaan wilayah dan kota. Pembukuan jurusan teknik Perencanaan wilayah dan kota (PWK) oleh Institut Teknologi Medan (ITM) karena langkanya sarjana Teknik bidang perencanaan wilayah dan kota saat ini, dan Indonesia sedang giat-giatnya mengadakan pembangunan di kota-kota di indonesia. Untuk itulah Institut Teknologi Medan (ITM) turut berpartisipasi dan berperan serta menghasilkan tenaga ahli perencanaan kota.

3.2 Visi dan Misi Institut Teknologi Medan (ITM) Visi

Menjadi lembaga Pendidikan tinggi yang ketermuka dan pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta rekayasa pada tahun 2025

Misi

1. Mengembangkan IPTEK melalui proses tridharma Perguruan Tinggi 2. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang unggul untuk menghasilkan

lulusan yang berkompetensi dibidang IPTEK dan rekayasa

3. Menjalin kerjasama dengan dunia industry, lembaga pendidikan tinggi dan pemerintah.

4. Pemberdayaan sumber daya alam sebagai pengabdian pada masyarakat untuk kesejatraan yang berkesinambungan

(32)

3.3 Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM)

Gambar-1 : Struktur Organisasi Perpustakaan Institut Teknologi Medan Sumber : Perpustakaan Institut Teknologi Medan

Keterangan Tugas dan Fungsi : 1. Kepala Perpustakaan

a. Menyusun rencana strategi perpustakaan.

b. Menyusun rencana dan program kerja tahunan.

c. Menyusun program pengembangan perpustakaan.

d. Mengorganisasikan sumber daya dan dana.

e. Membimbing dan membina sumber daya manusia di unitnya.

f. Mengkordinasikan penyelenggaraan bidang-bidang yang ada di unitnya.

KEPALA PERPUSTAKAAN

STAFF

SEKRETARIS

STAFF STAFF

(33)

g. Melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan tugas layanan teknis. layanan pengguna, pengembangan dan kerja sama, serta administrasi dan kerumahtanggaan.

h. Menyusun laporan berkal; bulanan; triwulan, semester dan tahunan kegiatan perpustakaan kepada Rektor.

2. Sekretaris Perpustakaan

Mempunyai tugas mengkoordinasikan perencanaan, pembinaan dan pengendalian terhadap program serta memberikan pelayanan teknis dan administrasi kepada seluruh unit organisasi di lingkungan perpustakaan dan kearsipan.

Uraian Tugas sekretaris sebagai berikut :

1. Membantu menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan Perpustakaan;

2. Menyusun standar kinerja Perpustakaan;

3. Membantu mengoordinasikan program kerja dan kegiatan Perpustakaan;

4. Mengelola administrasi dan data Perpustakaan;

5. Memberikan layanan informasi Perpustakaan;

6. Mengelola Sumber Daya Manusia (SDM) Perpustakaan; dan 7. Membantu menyusun laporan pelaksanaan tugas Perpustakaan.

3. Staff Perpustakaan

(34)

1. Membantu menyusun rencana kerja dan anggaran tahunan bidang basis data dan jaringan;

2. Menyusun dan melaksanakan petunjuk pelaksanaan pengelolaan basis data dan jaringan perpustakaan;

3. Mengoordinasikan kegiatan pengelolaan data statistik perpustakaan;

4. Menyusun rencana pengembangan infrastruktur jaringan informasi di lingkungan perpustakaan;

5. Menyusun rencana aplikasi dan sistem informasi perpustakaan;

6. Melakukan standarisasi format basis data yang digunakan di perpustakaan;

7. Mengelola dan melinfungi informasi dalam basis data dan jaringan;

dan

8. Menyusun dan menyampingan laporan pelaksanaan tugas bidang basis data dan jaringan kepada kepala perpustakaan.

(35)

3.4 Fasilitas Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM)

Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) memiliki berbagai fasilitas, yaitu:

1. Gedung Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) berada pada suatu tempat dengan sistem pelayanan yang terbuka (open access) sangat memungkinkan pemakai jasa perpustakaan bebas menggunakan koleksi dan fasilitas yang ada.

2. Ruang Baca Di gedung Perpustakaan disiapkan ruang baca yang didalamnya terdapat bacaan Koleksi Umum, bacaan Koleksi Referensi dan Cadangan, dan bacaan Koleksi Khusus.

3. Papan Info Untuk ikut menciptakan masyarakat belajar yang kritis dan peka terhadap perkembangan, perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) menampilkan informasi buku/artikel yang mutakhir serta informasi-informasi yang penting untuk para anggota Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM).

3.5 Sistem Pelayanan di Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) Perpustakaan Insitut Teknologi Medan (ITM) memiliki dua macam sistem pelayanan, yaitu:

1. Sistem pelayanan terbuka adalah suatu sistem layanan yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan masuk ke ruang koleksi untuk melihat-lihat, membuka pustaka, dan mengambilnya dari tempat penyimpanan untuk dibaca di tempat atau dipinjam untuk dibawa pulang, sehingga peminjam dapat membaca pustaka dirumah.

2. Sistem pelayanan tertutup adalah suatu sistem layanan yang tidak

(36)

pengunjung memilih pustaka yang ingin dipinjamnya melalui katalog perpustakaan, dan setelah ditemukan sandi bukunya dapat minta kepada petugas untuk mengambilkannya.

Jadi, dalam sistem pelayanan terbuka para pengguna dengan bebas memilih bahan pustaka dari rak-rak buku atau dengan petunjuk katalog buku memilih judul yang diharapkan. Setelah menemukan buku yang dicari kemudian dibawa ke petugas perpustakaan untuk dicatat.

Dalam sistem pelayanan tertutup, para pengguna hanya diperkenankan memilih bahan pustaka melalui katalog. Buku yang dipilih diambilkan oleh petugas perpustakaan, dicatat kemudian baru diberikan

3.6 Layanan Pengguna Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM)

Layanan Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) yang lazim di berikan kepada pengguna jasa perpustakaan adalah layanan sirkulasi. Selain itu, layanan lain seperti layanan rujukan, dan pendidikan kepada pengguna jasa, juga disediakan oleh perpustakaan.

Seluruh kegiatan layanan perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) dapat dilakukan secara manual.

1. Layanan Sirkulasi Layanan peminjaman, pengembalian, pemesanan dan perpanjangan koleksi umum serta layanan Kartu Anggota dan keterangan bebas pustaka bagi anggota Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM). Informasi layanan sirkulasi dapat diperoleh pada bagian sirkulasi perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM)

(37)

2. Layanan Referensi Jika pengguna kesulitan memperoleh koleksi di bagian koleksi umum atau kesulitan memanfaatkan koleksi, maka pengguna dapat memanfaatkan koleksi Referensi serta dapat meminta bimbingn dari petugas perpustakaan.

Pengguna yang berkunjung ke Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) antara lain, Mahasiswa Institut Teknologi Medan (ITM), dosen dan pengunjung dari luar yang ingin ke perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) hanya menunjukan KTM dari universitas lain yang berkunjung.

Gambar-2 : meja,kursi dan OPAC di Perpustakaan Institut Teknologi Medan

(38)

Sumber : Institut Teknologi Medan (ITM)

3.6.1 Layanan Peminjaman Buku di Instuti Teknologi Medan (ITM)

Perpustakaan Instutut Teknologi Medan (ITM) menggunakan sistem pelayanan dengan sistem terbuka (open acces) artinya pengguna dapat mengambil sendiri buku-buku yang diperlukan (buku, majalah, koran, jurnal, kampus) sedangkan koleksi digital seperti CD/DVD dan laporan akhir/skripsi/tesis menggunakan sistem tertutup yang mana pengguna harus menghubungi petugas perpustakaan.

Pelayanan peminjaman di Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM) masih menggunakan sistem Manual, yang ditulis didalam kertas untuk bukti bahwasannya buku tersebut dipinjam. Tertera tanggal peminjaman dan pengembalian buku di perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM). Di Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM) membuat sistem jika telat mengembalikan buku 1 (satu) hari maka denda 500 (lima ratus rupiah) perhari, dan jika buku tersebut hilang maka diberi sangsi untuk mengganti buku yang sama. Peminjaman buku diberi waktu 7 (tujuh) hari untuk meminjam.

Jika masih dibutuhkan lebih dari 7 (tujuh) hari, maka harus diperpanjang sebelum hari pengembalian. Peminjaman buku pada Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM) memiliki cara yaitu : dengan cara membawa KTM untuk tanda pengenal bahwasannya sebagai Mahasiswa Aktif di Instuti Teknologi Medan (ITM). Jika yang meminjam Mahasiswa lain dari luar, dengan cara meminta surat peminjaman dari Kepala Perpustakaan.

(39)

Pelayanan peminjaman hanya dapat diberikan kepada mereka yang sudah terdaftar menjadi anggota Perpustakaan. Pelayanan peminjaman buku sesuai jam buka perpustakaan.

Prosedur Peminjaman:

1. Isi slip peminjaman yang telah disediakan

2. Daftarkan kebagian sirkulasi untuk penyelesaian administrasi.

3. Menyerahkan Kartu Anggota Perpustakaan yang masih berlaku.

Jumlah pinjaman:

1. Bagi Mahasiswa, hanya diperkenankan meminjam 3 (tiga) exp buku.

2. Bagi Mahasiswa yang sedang mengerjakan tugas akhir (Skripsi /Tesis) diperkenankan meminjam sebanyak 5 (lima) eksamplar.

Dengan ketentuan menunjukkan proposal judul yang telah disetujui oleh pembimbing I dan II

3. Dosen dan Karyawan Tetap Institut Teknologi Mdan (ITM) diperkenankan meminjam 5 (lima) Eksamplar buku.

Waktu Layanan Pengguna Hari Waktu layanan Bagian Sirkulasi Bagian kartu/ Bebas pustaka Bagian Referensi & koleksi khusus. Table-1 : Jadwal Pengunjung Perpustakaan ITM

Hari Pukul

Senin 14.00 – 18.00 Selasa 14.00 – 18.00

Rabu 14.00 – 18.00

(40)

Kamis 14.00 – 18.00 Jum’at 14.30-18.00

Sabtu 14.00-18.00

Sumber : Perpustakaan Institut Teknologi Medan

Gambar-3 : Peminjaman Buku Manual di Instuti Teknologi Medan (ITM) Sumber : Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM)

3.6.2 Layanan Pengunjung di Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM) Pengunjung yang datang ke perpustakaan Instutit Teknologi Medan (ITM), harus mengisi buku tamu (manual) yang ditulis dikertas yang sudah disediakan Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM).

Karena masih sistem Manual yang diberikan perpustakaan, jadi Institut Teknologi Medan membuat sistem jika mahasiswa yang sering berkunjung ke Perpustaakaan akan mendapatkan nilai tambah.

(41)

Gambar-4 : Sitem Manual Pengunjung di Instuti Teknologi Medan (ITM)

Sumber : Perpustakaan Instuti Teknologi Medan (ITM)

3.7 Tata Tertib Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM)

Tata Tertib perpustakaan diadakan untuk menjamin bahwa setiap pengguna/pengunjung Perpustakaan memperoleh kesempatan yang sama (koleksi dan saran yang tersedia) disamping untuk menjaga keamanan dan kelestarian kolesi.

Tata Tertib ini berlaku bagi setiap pengguna/pengujung Perpustakaan.

1. Menitipkan barang bawaan yang berupa tas, kantong, jaket, dan semacamnya pada tempat penitipan.

2. Barang-barang berharga seperti uang, surat-surat penting dan semacamnya, sebaiknya tidak di bawa serta.

3. Memberi kesempatan bagi petugas untuk memeriksa buku- buku/barangbarang bawaan sebelum meninggalkan perpustakaan.

4. Tidak berbicara keras dan membuat gaduh agar tidak mengganggu pembaca lain.

(42)

5. Menjaga keutuhan koleksi yang di pinjam/dibaca.

6. Menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah pada tempat yang disediakan.

7. Membawa peralatan tulis menulis sendiri dan tidak mengganggu staf perpustakaan untuk kebutuhan tersebut.

8. Meletakan koleksi yang telah selesai dibaca di meja baca dan sekali kali tidak diperkenankan menyusun sendiri di Rak.

9. Tidak di perkenankan merokok, makan minum di ruang koleksi dan ruang baca.

10. Mengembalikan pinjaman tepat pada waktunya dan mematuhi peraturan peminjaman yang berlaku.

(43)

BAB IV

Kesimpulan dan Saran 4.1 Kesimpulan

Bedasarkan uraian yang telah dikemukakan dalam bab-bab sebelumnya maka penulis dapat mengambil kesimpulan yaitu:

1. Pelayanan yang diberikan yaitu layanan sirkulasi dan layanan refrensi serta fasilitas yang lengkap dari perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) 2. Sistem pelayana terbuka yang memperbolehkan pengunjung perpustakaan

masuk ke ruang koleksi dapat melihat dan meminjam untuk dipelajari.

3. Sistem pelayanan tertutup adalah kebalikan dari pelayanan terbuka yang tidak memperbolehkan pengunjung untuk melihat koleksi, petugas perpus (pustakawan) yang akan mengambilkan.

4. Peminjaman buku dan pengembalian buku yang masih manual

5. Pengunjung perpustakaan Insitut Teknologi Medan (ITM) diharuskan mengisi buku tamu, karena sistem yang masih manual.

(44)

4.2 Saran

Bedasarkan pembahasan dari observasi yang telah dilakukan, maka penulis mencoba untuk mengemukakan saran dan masukan, diantaranya adalah :

1. Sebaiknya sistem di Perpustakaan Institut Teknologi Medan (ITM) diperbaharui, bukan hanya manual tetapi juga elektronik (digital) agar pengunjung semakin ramai karena tidak menghabiskan waktu untuk mencari melalui manual.

2. Sebaiknya mengadakan Komputer untuk pencarian OPAC, karena mempermudah dalam pencarian.

(45)

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim, Pengelolaan Perpustakaan Sekolah, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Depdiknas. 2004. Kerangka dasar kurikulum. Jakarta

Darmono, 2001. Manajemen dan tata kerja perpustakaan sekolah. Jakarta. PT.

grasindo

Darmono, 2007. Perpustakaan Sekolah : pendekatan aspek menajemen dan tata kerja, Jakarta:

Grasindo

Keputusan Menteri Pendidikan Nasional RI No. 234/U/2000 Tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi

Lasa. HS. 2007. Manajemen Perpustakaan Sekolah, Yogyakarta: Pinus Book Publisher

Loina. 2001. Hubungan Masyarakat : membina hubungan baik dengan publik.

Bandung : CV. Lalolo.

Noerhayati. 1987. Pengolahan Perpustakaan. Bandung : Alumni Perpustakaan nasional no 3. 2001. Peraturan perpusnas

Perpustakaan Nasional no. 1 2012. Peraturan perpusnas.

Perpustakaan Nasional no. 2001. Peraturan perpusnas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no.30 tahun 1990 tentang pendidikan tinggi

Peraturan Pemerintah RI No. 60 Tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi

Putri Febriani, happy. 2013 Pemberian motivasi kepala perpustakaan dalam meningkatkan

prestasi kerja pustakawan di UPT Perpustakaan IAIN. Surakarta

Rahayuningsih, 2007. Pengolahan perpustakaan. Yogyakarta: Graha ilmu Sutarno N.S. 2003. Perpustakaan dan Masyarakat

(46)

Syihabudin, dkk, Dasar-dasar Ilmu Perpustakaan dan Informasi, Yogyakarta, 2007, Jurusan Ilmu Perpustakaan dan Informasi Fakultas Adab UIN Yogyakarta.

Undang-undang nomor 43 tahun 2007. Tentang Perpustakaan

Referensi

Dokumen terkait

Pada indikator perilaku seksual sedang, sebanyak 14% responden remaja tunagrahita membenarkan bahwa hubungan seks boleh dilakukan remaja sebagai ekspresi cinta yang

Demikian Penetapan ini kami buat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.. Semarang, 9

Pada hari ini Rabu tanggal sepuluh bulan Mei tahun dua ribu tujuh belas, bertempat di Perwakilan BPKP Provinsi Maluku, Panitia Pengadaan Pekerjaan Rehabilitasi Rumah

Azhar, Abdul Rahman, Yahya Azlan Mohd, and Nasir Mohd Herry Mohd, “Islamic Norms for Stock Screening: A Comparison between the Kuala Lumpur Stock Exchange Islamic Index and the

Silase dibuat dengan mencacah bahan hijauan menjadi ukuran yang kecil-kecil, kemudian menyimpannya kedalam ruang kedap udara.Pencacahan dilakukan untuk mendapatkan

METODOLOGI PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah eksperimen menggunakan Pre and Post Test Design, yang dibagi 2 kelompok yaitu kelompok anak flat foot yang

Dengan dibuatnya aplikasi ini diharapkan dapat membantu pemakai (user) dalam pencatatan pendaftaran peserta dan dapat membantu proses penyimpanan data siswa sehingga tidak

Hendro Gunawan, MA Pembina Utama Muda