• Tidak ada hasil yang ditemukan

2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2. IDENTIFIKASI 2.1. Identifikasi Data"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

15

Identifikasi data akan meliputi data perusahaan, sekilas mengenai Kamasutra, logo perusahaan, dan data pemasaran.

2.1.1. Data Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. SAPTA MITRA KAMAINDO

Alamat : Jl. Pantai Kuta. Kuta-Bali 80361, Indonesia Telpon : (0361) - 761999

Fax : 0361 - 761660

Website : www.Kamasutrabali.com

Pengelola : PT. SAPTA MITRA KAMAINDO 2.1.2. Sekilas Tentang Kamasutra

Kamasutra adalah sebuah kelab yang terdiri dari Café, Pub & Restaurant yang berdiri pada tanggal 27 Desember 2002. Arti dari Kamasutra sesungguhnya adalah salah satu karya asli India yang sangat penting karena di dalam Kamasutra memberi pemahaman yang mendalam tentang sejarah, politik, kehidupan duniawi dan mencintai sesama. Dalam bahasa Sansekerta Kamasutra dibagi menjadi dua bagian yaitu Kama dan Sutra, Kama berarti keinginan, cinta kasih, kasih sayang, nafsu, kesenangan sensual dan sejenisnya. Ia juga merupakan salah satu dari empat purusartha atau tujuan kehidupan. Kama juga dapat dinyatakan sebagai dewa cinta, yang dalam berbagai hal sama dengan Cupido atau Eros dalam mitologi Barat. Sutra dalam konteks ini, menyatakan cara penulisan yang dipergunakan oleh penyusunannya, berupa aphorisma atau semacam semboyan.1 Sehingga kesimpulan dari arti Kamasutra adalah mencintai sesama manusia, mempunyai tujuan hidup serta memiliki semboyan kehidupan, begitu juga dengan konsep yang digunakan oleh kelab Kamasutra tidak jauh dari pengertian Kamasutra sesungguhnya yaitu Temple of Love and Apression of love artinya

1 Wayan Maswinara, Kamasutra Asli Dari Watsyayana, Paramita : Swabaya, hal 4 - 5

(2)

bangunan kelab Kamasutra adalah gedung cinta dan semua orang yang berada di dalam mempunyai perasaan cinta terhadap sesama dan cinta terhadap musik, karena di dalam gedung ini semua cinta bertemu. Alasan pemilihan Kamasutra sebagai nama kelab karena ingin membentuk suatu bentuk yang baru dengan konsep cafe dengan mengambil aliran seni India dan Bali, selain itu juga menggunakan konsep one stop shaping artinya semua yang dibutuhkan ada di sini seperti Lounge, Restaurant, Café & Pub. Lokasi yang dimiliki oleh Kamasutra sangat strategis selain berada di depan pantai Kuta juga tidak jauh dari pusat perbelanjaan yaitu Kuta Square.

Untuk clubbing secara regular atau hari biasa, Kamasutra buka mulai pukul 18.00 - 03.00 WITA. Sedangkan weekend atau malam minggu buka pukul 18.00 - 04.00. Pada hari Rabu Kamasutra selalu mengadakan acara dengan tema Wild Guys. Di event ini para pengunjung khususnya pria akan mendapatkan 1 kupon gratis yang dapat ditukarkan dengan minuman dan untuk hari Kamis dengan tema Ladies Night, di event ini para wanita masuk secara gratis. Keramaian di Kamasutra mulai terlihat pada hari Rabu (70%), Kamis (70%), Jum'at (70%) dan Sabtu (100%). Sedangkan untuk hari Minggu hanya restaurantnya saja yang ramai (70%) dan Lounge (tempat santai) serta Kelabnya (30%) ini dikarenakan para clubbers pada umumnya lelah melakukan aktifitas clubbing pada malam minggu.

Lunch (makan siang) akan dibuka bulan September atau awal Oktober mulai pukul 11.00 - 15.00 WITA dan akan mempunyai tema Sunday Special setiap hari Senin, sedangkan dinner (makan malam) akan dilayani mulai pukul 18.00 - 11.30 WITA. Menu makanan utamanya menyajikan jenis makanan India (60 %) dan Asia (40%) dan untuk minumannya menyediakan cocktail, Indiana Ocean dan masih banyak lagi.

(3)

2.1.3. Logo dan Warna Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perusahaan

Ide terhadap brand Kamasutra ini berasal dari sebuah karya asli dari India mengenai kehidupan. Oleh karena itu logo yang ingin ditampilkan oleh Kamasutra akan berbicara mengenai kehidupan dengan mengunakan image bunga matahari.

Bunga matahari disini seakan-akan dianggap sebagai layaknya matahari yang memancarkan sinar kehidupannya kepada siapa saja yang berada di bumi selain itu bunga matahari memiliki 8 kelopak yang diartikan sebagai 8 simbol kehidupan Hindu atau yang biasa dikenal dengan Purusartha, artinya tujuan kehidupan manusia. Logo ini digunakan pada saat kelab Kamasutra berdiri yaitu pada tanggal 27 Desember 2002.

8 (delapan) simbol Purusartha adalah Samsara artinya kelahiran, Satya artinya manusia yang selalu berbicara dengan kebenaran, Dharma artinya perilaku manusia yang benar maksudnya sesuai dengan budi pekerti dan sejenisnya, Bhakti artinya pengabdian kepada Tuhan, Artha artinya harta atau materi, Yadnya artinya beramal kepada sesama atau kepada tempat ibadah, Kama artinya keinginan, nafsu, cinta kasih, kasih sayang, kesenangan sensual dan sejenisnya, Moksa artinya pembebasan tertinggi dari sang roh atau meninggal tanpa jasad.2

Untuk penggunaan warna menggunakan warna coklat atau warna tanah agar mengesankan etnic atau kesukuan atau kebudayaan, Sedangkan pemilihan huruf Kamasutra menggunakan jenis huruf atau font yang bernama sculptor font. Alasan

2 Ibid, hal l1 - 12

(4)

pemilihan jenis huruf ini sebagai logo type, menurut pihak Kamasutra adalah, karena huruf ini mengesankan kemewahan, modern, tidak kaku, tegas dan memiliki kesan etnic atau kesukuan atau kebudayaan.

Gambar 2.2 Logo Perusahaan

Saat ini Kamasutra tidak lagi menggunakan logo yang berbentuk tiga dimensi karena dianggap warnanya yang mati dan tidak tampak terlalu jelas, maka dari penggunaan logo Kamasutra yang sekarang adalah berbentuk dua dimensi sedangkan isi konsepnya masih sama dengan konsep logo yang berbentuk tiga dimensi hanya saja penggunaan warna pada logo Kamasutra menggunakan warna putih atau warna yang memiliki arti bersih alasannya adalah ingin menghilangkan kesan negatif yang dimiliki oleh Kamasutra sebagai kelab malam dan menghilangkan asumsi orang sebagai art of love making. Huruf a kecil pada Kamasutra diganti dengan huruf a besar maksud dari pengantian tersebut adalah ingin lebih menegaskan nama dari Kamasutra. Proses pengantian huruf tersebut dilakukan dengan cara menggambar ulang bentuk huruf a besar. Penggunaan logo dapat dipisah sesuai dengan kebutuhan, begitu juga warna pada logo dapat dirubah sesuai kebutuhan asal masih senada dan memberikan kesan yang diinginkan oleh Kamasutra. Logo ini mulai digunakan mulai bulan Mei 2004.

(5)

Gambar 2.3 Warna Kamasutra

Warna yang digunakan oleh Kamasutra adalah warna ungu akan tetapi warna ungu yang digunakan oleh Kamasutra bukan warna ungu yang mengesankan suram. Warna ungu yang digunakan oleh Kamasutra adalah warna yang ingin menyentuh perasaan emotional benefit para audience yang dituju dan ingin menimbulkan kesan harmonis agar terjalin hubungan yang baik antara pihak Kamasutra dengan pelanggan serta merupakan eye catching tersendiri bagi Kamasutra.dan memiliki kesan modern. Penggunaan warna ini telah melekat dalam benak masyarakat karena semua media hampir secara keseluruhan menggunakan warna ini, seperti menjadikan warna ini sebagai warna pada background dalam sebuah media brosur dan menggunakan warna ini hanya sekedar sebagai pemanis atau point of interest atau eye catching. Panduan warna Kamasutra menggunakan Pantone 519 C.

2.1.4. Data Pemasaran

Data pemasaran akan dilampirkan melalui tabel prosentase : Tabel 2.1

Prosentase pengunjung dari hari Senin sampai dengan hari Minggu

Hari Prosentase

Minggu 30 %

Senin 30 %

Selasa 20 %

Rabu 70 %

Kamis 70 %

Jum'at 70 %

Sabtu 100 %

Sumber : Wawancara dengan Advertising & Promotion Manager, Maya

(6)

Berdasarkan tabel dapat dilihat, bahwa pada hari Sabtu Kamasutra dapat merangkul banyak konsumen sedangkan untuk hari yang lainnya seperti hari Minggu, Senin dan Selasa pengunjung tidak terlalu ramai kecuali ada sebuah event yang diadakan pada hari Rabu dan Kamis, para pengunjung mulai meningkat sehingga disini dapat dijadikan dasar meskipun Kamasutra telah berhasil memperoleh banyak konsumen pada hari akan Sabtu akan tetapi kurang berhasil merangkul konsumen pada hari lainnya maka dan itu diperlukan adanya promosi yang lebih mengenai Kamasutra beserta promo event yang akan diadakan.

2.1.4.1.Posisi Perusahaan

Menurut Primary Stage of The Life Cycle Model posisi produk atau perusahaan digolongkan menjadi tiga urutan primer yaitu3 :

1. Pionerring Stage, adalah posisi produk atau perusahaan sebagai produk atau perusahaan baru dengan periklanan yang harus memberikan edukasi pada konsumennya akan produk atau perusahaan baru ini. Tujuan dari periklanan ini adalah membuat produk atau perusahaan baru ini dapat diterima di kalangan konsumennya.

2. Competitive Stage, adalah posisi produk dimana para konsumen sudah dapat menerima tetapi produk atau perusahaan ini harus bersaing dengan brand yang serupa sehingga memerlukan strategi periklanan yang bertujuan untuk mengkomunikasikan posisi produk atau perusahaan dengan produk atau perusahaan sejenis kepada konsumen.

3. Retentive Stage, adalah posisi produk atau perusahaan yang telah berhasil menjangkau konsumen dan dapat diterima dengan baik, jadi dapat dikatakan sebagai produk atau perusahaan yang tidak perlu lagi bersaing dengan brand sejenisnya.

Berdasarkan teori diatas, Kamasutra berada pada posisi Pionerring Stage dan Competitive Stage, karena dengan mengingat keberadaan Kamasutra yang masih relatif baru diperlukan sebuah inovasi. Karena dengan inovasi dapat lebih

(7)

mudah diserap oleh konsumen, jika konsumen mendapatkan nilai lebih dari produk yang diberikan4, seperti menciptakan brand charisma dengan menjalin hubungan komunikasi yang jelas dan harmonis antara merek dan pelanggan,5 yaitu dengan memberikan loyalitas lebih yang dapat menimbulkan kepuasan atau prestise tersendiri terhadap para konsumen melalui voucher dengan nilai tukar yang sama, kupon gratis masuk, kartu member, pembagian merchandise secara cuma-cuma, memberikan undangan kepada para pelanggan tetap apabila Kamasutra mengadakan event penting. Dengan terciptanya brand charisma maka konsumen seakan-akan seperti menjadi bagian dari Kamasutra, selain itu perlu juga memberikan empati. Empati memberikan peran besar dalam membentuk customer experience (pengalaman pelanggan), karena dengan layanan "tak terduga" yang kita berikan sebagai hasil dari kemampuan kita merasakan apa yang dirasakan oleh pelanggan, tak jarang mampu membangkitkan memorable experience (pengalaman tak terlupakan) bagi si pelanggan.6 Mengiklankan nama Kamasutra sesering mungkin di tiap-tiap media yang sudah direncanakan juga merupakan cara atau strategi nama Kamasutra cepat dikenal oleh masyarakat.

Makin sering suatu merek diiklankan makin sering dikenal oleh masyararakat, karena pemakainya mempunyai kebanggaan karena merek produknya terkenal.7 Dalam hal tersebut pemakai diasumsikan sebagai pengunjung atau pelanggan tetap sedangkan produk diasumsikan sebagai Kamasutra.

Menurut studi Rogers terdapat lima karakteristik yang dapat dihubungkan dengan keberhasilan suatu produk baru, yaitu8 :

1. Keunggulan relatif (Relative Advantage) :

Produk baru digantikan dengan produk yang digantikan, tapi bukan dengan kriteria objek. Melainkan dengan keunggulan relatif di mata konsumen.

3 J. Thomas Russel, W. Ronald Lane, Kleepner's Advertising Producedure : Fourteenth Edition, Prentince Hall Inc, New Jersey, 1995, h. 55

4 DR. A.B.. Susanto, Obor Pemasaran, The Jakarta Consulting Group : Jakarta, hal 81

5 Hermawan Kertajaya, Yuswohady, Dewi Madayani, Bembi Dwi Indrio, Marketing In Venus, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, hal 72

6 Ibid, hal 89

7 op.cit, hal 82

8 Ibid, hal 74

(8)

2. Kesesuaian (Compability) :

Dengan nilai yang telah melekat dalam diri si pelanggan.

3. Kompleksitasnya :

Semakin sulit dimengerti semakin sulit untuk diterima, semakin mudah dimengerti semakin mudah untuk diterima.

4. Kemungkinan untuk dicoba (Trialbility) : Melakukan dengan pemberian sampel.

5. Obserability :

Sejauh mana produk tersebut dikenal atau terlihat oleh konsumen.

Berdasarkan hasil studi Rogers diatas, Kamasutra perlu menggunakan kelima karakteristik diatas untuk menghindari kegagalan. Karena menurut Clancy dan Shulman mereka mempunyai empat alasan yang menyebabkan produk baru gagal di pasaran, yaitu9 :

1. Penetapan STP (Strategy Target Postitioning) yang lemah. Ketidakpuasan konsumen terhadap suatu produk yaitu kegagalan dalam memenuhi dan melebihi harapan konsumen dan melakukan penawaran yang kompetitif.

2. Kesadaran yang kurang terhadap suatu produk baru.

3. Kurangnya promosi dan distribusi.

Maka dari itu untuk menghindari kegagalan, Kamasutra perlu melakukan penetapan STP (Strategy Target Positioning) yang kuat, menggantikan produk kompetitor yang sejenis dengan keunggulan atau kelebihan tersendiri dengan cara demikian akan memberikan nilai lebih bagi di mata pelanggan. Untuk itu perlu adanya penyampaian informasi atau pesan yang mudah dimengerti dan tampilan desain yang mudah dipahami agar informasi yang diberikan dan nuansa yang dimiliki oleh Kamasutra lebih melekat dalam diri si pelanggan sehingga timbul kesadaran terhadap Kamasutra. Kemudian memberikan sampel dalam hal ini adalah kembali lagi pada brand charisma, loyalitas, servis dan empati seperti yang telah dijelaskan pada halaman sebelumnya serta melakukan sarana dan prasarana promosi yang lebih dengan tujuan melihat dan mengenal sejauh mana antusias konsumen terhadap Kamasutra dan event-event penting yang diadakan.

9 Ibid, hal 74 - 75

(9)

2.1.4.2.USP (Unique Selling Preposition)

Memiliki nuansa yang tidak dimiliki oleh kelab manapun yang berada di Bali yaitu mengkombinasikan nuansa seni India dan Bali.

2.1.4.3. Target Market

Target market Kamasutra pada umumnya adalah masyarakat umum, namun jika melihat dari harga penjualan makanan dan minuman serta penampilan Kamasutra dari segi desain komunikasi visual beserta interiornya dapat dipastikan target market Kamasutra sebenamya adalah orang dewasa dari kalangan menengah ke atas.

2.1.4.4. Pesaing (Competitor )

Adapun pesaing dari Kamasutra yaitu : - Hard Rock Café Bali

- Musro Discotique

2.1.4.5. Sarana Komunikasi Visual Yang Telah Ada

Sampai saat ini sarana komunikasi atau sarana promosi yang digunakan oleh Kamasutra adalah Baliho, spanduk, Majalah The Beat (The Beat adalah majalah lokal infotainment yang memuat segala macam info-info hiburan dan tempat- tempat hiburan secara gratis) majalah ini hanya memuat info-info hiburan dan tempat-tempat hiburan yang baru, promosi bersama yaitu mengadakan kerjasama dengan radio Kuta FM dan Happy Magazine (Majalah travel guide yang berada di Jepang). Promosi bersama adalah promosi pokok bagi perusahaan yang ingin mengembangkan pengembangan usahanya secara bersama. Dasar dari promosi bersama adalah adanya profil yang tepat dari pelanggan yang sudah ada.

2.1.4.6. Event's Kamasutra

Event-event yang telah diadakan oleh Kamasutra, antara lain : a. Live Performance Band, seperti : Dewa Concert, Gigi Concert b. DJ (Disc Jokey) Live Performance

(10)

c. Blind DJ (DJ Buta) Festival d. Festival Food

e. Wild Guys f. Ladies Night 2.2 Analisis Data

Analisis data yang diperoleh akan digunakan sebagai acuan untuk memecahkan masalah dalam perancangan. Metode yang digunakan untuk memcahkan masalah dalam perancangan adalah dengan mengunakan metode Kualitatif dan metode Kuantitatif.

2.2.1 Metode Kualitatif

Metode Kualitatif adalah data yang sifatnya menggolongkan saja. Metode Kualitatif mempunyai jenis data primer dan skunder. Jenis data primer adalah jenis data yang dihasilkan melalui survai wawancara dan kuisioner, sedangkan jenis data sekunder adalah jenis data yang dihasilkan secara tidak langsung melalui dokumen-dokumen yang dihasilkan oleh pihak lain ataupun berupa kepustakaan.

2.2.1.1 Survei Melalui Wawancara

Hasil wawancara dengan pihak Kamasutra yaitu Maya sebagai Advertising

& Promotion Manager serta Asro sebagai Desain Grafis Kamasutra adalah kegiatan promosi Kamasutra yang sedang dalam tahap produksi adalah company profile (data perusahaan), leaflet (selembaran), kupon masuk, member card, pembatas buku dan merchandise seperti kaos dan stiker. Semuanya itu baru akan berjalan atau diedarkan pada bulan Oktober dan November 20033, sedangkan yang telah di produksi selama ini pada saat event berlangsung adalah brosur, poster, spanduk, baliho, undangan dan banner. Fungsi dari promosi yang dilakakukan Kamasutra adalah untuk menawarkan apa saja yang berada di dalam Kamasutra dan apa saja yang dimiliki sebuah event yang diselenggarakan oleh Kamasutra dengan begitu khalayak mengetahui benefit (keuntungan) apa saja yang di dapat sebagai pengunjung atau sebagai anggota tetap Kamasutra. Untuk

(11)

promosi melalui strategi above the line di Bali kurang efektif dalam hal ini adalah billboard dan media TV, karena Bali bukanlah kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan Bandung yang di setiap sudut kota banyak terdapat berbagai macam bentuk billboard dengan berbagai macam ukuran, selain itu penduduknya selalu aktif berlalu-lalang di jalan raya dan mempunyai banyak kegiatan sedangkan Bali merupakan kota pariwisata dan tempat berlibur bagi para wisatawan asing maupun domestik yang ingin jauh dari tempat keramaian dan kebisingan seperti yang ada di kota mereka dan mencari sesuatu yang baru yang tidak dimiliki oleh kotanya seperti sebuah event yang berbeda, hiburan yang berbeda seperti bugy jumping, sling shoot dan surfing, menikmati ketenangan di pantai seperti Kuta, Sanur dan Nusa Dua serta menikmati sunrise (matahari terbit) dan sunset (terbenamnya matahari). Sehingga strategi below the line untuk bidang entertaimeni di Bali merupakan ajang yang benar-benar efisien untuk melakukan sebuah kegiatan promosi secara gencar dan Kuta merupakan tempat yang pantas untuk melakukan kegiatan tersebut karena banyak pendatang dari luar maupun dalam yang melimpah jadi satu di daerah Kuta. Desain yang ditampilakan oleh Kamasutra menampilkan warna yang mampu menggugah emosi bagi yang melihat desain tersebut sedangkan elemen-elemen desain menggunakan ornamen India dan Bali karena sesuai dengan konsep interior Kamasutra yang menggabungkan nuansa India dan Bali (Combine art India and Bali) dan fotografi serta menampilkan kesan yang lux, eksklusif, berkelas dan modern.

2.2.1.2 Survei Melalui Kuisioner

Setelah melakukan survei melalui penyebaran kuisioner di daerah Bali dan sekitarnya hasil yang didapat adalah hampir secara keseluruhan khalayak umum mengetahui Kamasutra dari teman dan hanya sekedar lewat di area Kuta, disini terlihat bahwa promosi dari Kamasutra kurang begitu gencar. Namun kekurangan tersebut ditutupi melalui banyaknya pengunjung yang datang pada hari Sabtu karena suasananya ramai dan banyak ABG-nya, akan tetapi hasil survai yang didapat mereka belum pernah mendapatkan merchandise dari Kamasutra dengan alasan tidak pernah ada dan mereka sangat menginginkan merchandise tersebut

(12)

yaitu dalam bentuk CD dan kaos begitu juga yang lainnya serta mereka berharap Kamasutra melakukan penambahan merchandise seperti stiker dan pembatas buku. Dari hasil survai rata-rata mereka adalah profesional yang aktif menonton, membaca koran dan majalah serta mendengarkan radio. Acara yang sering ditonton menurut skala prioritas adalah Film, sepak bola, musik, berita serta yang terakhir adalah acara kegemaran perempuan yaitu telenovela. Sedangkan jam tonton mereka kebanyakan pada malam hari yaitu pada pukul 18.00 - 21.00 WITA, 21.00 - 24.00 WITA dan 24.00-06.00 WITA karena pada pagi hari atau siang hari mereka melakukan aktifitas diluar rumah seperti sekolah, kuliah dan kerja.

Disamping itu koran yang biasa mereka baca adalah Bali Pos, Jawa Pos serta Kompas. Koran Jawa Pos mempunyai cakupan geografis yang sangat luas khususnya di daerah dan mempunyai sasaran target audience yang merata khususnya di daerah Jawa Timur dan sekitarnya, Kompas juga mempunyai cakupan geografis yang cukup luas seperti Jawa Pos hanya saja cakupan geografis Kompas kebanyakan di kota-kota besar di Indonesia dan pembacanya rata-rata para profesional muda dan berkehidupan mapan sedangkan Bali Pos mempunyai cakupan lokal saja yaitu Bali dan sekitarnya. Sedangkan majalah mereka biasanya membaca majalah yang berbau dengan Otomotif, Teknologi, Musik dan Gaya Hidup seperti Kosmopolitan untuk segemen wanita muda profesional dan HAI yang selalu berbicara mengenai kegiatan musik manca negara dan dalam negeri beserta band-band terkemuka. Radio yang mereka dengarkan adalah Casanova dan Radio Plus. Radio Casanova adalah stasiun radio yang paling dulu berdiri di Bali sehingga radio ini telah memiliki banyak sponsor, pendengar dan radio favorit, sedangkan Radio Plus adalah satu-satunya radio di Bali yang tidak pernah mengeluarkan jenis musik Indonesia karena radio ini selalu menggunakan bahasa Inggris dan kebanyakan penyiar mereka adalah orang bule yang bermukim di Indonesia. Selain menggunakan bahasa Inggris, radio ini secara terus-menerus menyiarkan jenis-jenis musik yang variatif mulai disco, hip-hop. Top 40 serta yang lainnya dan yang pasti up to date. Melihat dari aktifnya mereka menonton TV, membaca koran dan majalah serta mendengarkan radio banyak dari mereka jarang dan belum pernah melihat juga mendengar iklan Kamasutra dalam sebuah

(13)

media karena belum pernah ada atau masih sangat terbatas jangkauan iklannya sehingga dalam sebuah event yang diadakan Kamasutra kadang-kadang mereka datang, akan tetapi ada juga yang datang karena mereka mengetahui dari selembaran yang dibagikan atau spanduk yang dipasang pada area tertentu. Dalam hal ini secara jelas juga terlihat promo yang dilakukan oleh Kamasutra kurang begitu terorganisasi dengan baik dan terarah.

2.2.2 Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif adalah data yang berbentuk angka. Angka dalam metode ini menggunakan metode polling.

(14)

Hasil Diagram Melalui Survai Kuisioner

1. Jenis tempat hiburan apa yang peling sering dikunjungi ?

2. Darimana anda mengetahui Kelab Kamasutra ?

3. Berapa bulan sekali anda mengunjungi Kelab Kamasutra ?

20%

40%

15%

15%

10%

Pub Kelab Diskotik Café Karaoke

50%

10%

40%

0% 0%

0%

Teman Iklan Majalah Iklan Koran Radio TV

Lewat dan Tahu

60%

20%

10%

10%

1 bulan sekali 1 bulan 2 kali 1 bulan 3 kali 1 bulan 4 kali

(15)

4. Hari apa saja yang sering anda kunjungi ke Kelab Kamasutra ?

5. Apa alasan anda memilih hari pada nomor 4 ?

6. Jika ada sebuah event apakah anda selalu datang ?

5% 5%

10%

10%

20%

5% 0%

50%

Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu Setiap Hari

50%

10% 10%

10%

10%

10% Suasananya ramai

Tidak terlalu ramai Ada Happy Hour Banyak turis lokal Banyak turis domestik Banyak ABG

40%

20%

40%

Ya Tidak

Kadang-kadang

(16)

7. Darimana anda mengetahui event tersebut ?

8. Apakah anda pernah mendapatkan menrchandise dari Kelab Kamasutra ?

9.Merchandise apa yang diinginkan ?

30%

30%

40% 0%

Kaos

Pembatas buku Stiker

Gelas 0% 10%

10%

60% 0%0%

20%

Brosur Iklan koran Iklan majalah Radio Selebaran Poster event Teman

5%

95%

Ya Tidak

(17)

10.Apakah anda selalu membaca koran ?

11. Koran apa yang biasa anda baca ?

12. Apakah anda selalu membaca majalah ?

70%

30%

0%

0% Ya

Tidak

Kadang-kadang

Hanya pada waktu luang

50%

25%

25%

0%

0%

Bali Pos Kompas Denpasar Pos Nusa

Jawa Pos

100%

0% 0%

Ya Tidak

Kadang-kadang

(18)

13. Majalah apa yang anda baca ?

14. Apakah anda selalu mendengarkan radio ?

15. Radio apa yang biasa anda dengarkan ?

25%

5% 25%

20% 25%

Hai The Beat Kosmopolitan Cinemags Otomotif

100%

0%

Ya Tidak

5% 5%

10%

50%

30%

Kuta FM Cassanova Hard Rock FM CDBS

Radio Plus

(19)

16. Jam berapa biasanya anda mendengarkan radio ?

5% 5%

10%

50%

30%

Jam 09.00 - 12.00 WITA

Jam 12.00 - 15.00 WITA

Jam 15.00 - 18.00 WITA

Jam 18.00 - 21.00 WITA

Jam 21.00 - 24.00 WITA

17. Apakah anda selalu menonton TV ?

18. Jam berapa anda biasanya menonton TV ?

90%

10% 0% 0%

Ya Tidak

Kadang-kadang

Hanya pada waktu luang

10%

10%

15%

15%

30%

20%

Jam 06.00 - 09.00 WITA Jam 09.00 - 12.00 WITA Jam 12.00 - 15.00 WITA Jam 15.00 - 18.00 WITA Jam 18.00 - 21.00 WITA Jam 21.00 - 24.00 WITA

(20)

19. Jenis acara apakah yang biasa anda tonton ?

20. Dalam sebuah media, pernah anda melihat atau mendengar iklan dari Kamasutra ?

21. Jika “ya” atau “kadang-kadang” pada nomor 20, dalam media apakah anda melihat atau mendengar iklan Kamasutra ?

10%

10%

15%

15%

20%

30% Film

Sinetron Telenovela Sepakbola Berita Musik

10% 10%

80%

Ya Tidak

Kadang-kadang

80%

10% 0%

0% 0%

0% Koran

Majalah Tabloid TV Spanduk Leaflet

(21)

22. Jika “tidak” kenapa ?

23. Warna apa yang anda sukai ?

24. Dari sebuah desain, nuansa apa yang anda sukai ?

95%

5%

Tidak pernah ada Belum pernah melihat

20%

20%

20% 20%

20%

20% Ungu

Kuning Merah Hijau Biru Orange

25%

25%

25%

25% Funky

Etnic Multi Image Elegan

(22)

25. Dalam sebuah media, pernah anda melihat atau mendengar iklan dari Kamasutra ?

26. Jika “ya” atau “kadang-kadang” pada nomor 25, dalam media apakah anda melihat atau mendengar iklan Kamasutra ?

27. Jika “tidak” kenapa ?

10% 10%

80%

Ya Tidak

Kadang-kadang

80%

10% 0%

0% 0%

0% Koran

Majalah Tabloid TV Spanduk Leaflet

95%

5%

Tidak pernah ada Belum pernah melihat

(23)

28. Warna apa yang anda sukai ?

29. Dari sebuah desain, nuansa apa yang anda sukai ?

20%

20%

20% 20%

20%

20% Ungu

Kuning Merah Hijau Biru Orange

25%

25%

25%

25% Funky

Etnic Multi Image Elegan

(24)

2.2.3 SWOT

SWOT merupakan metode yang membahas mengenai Strength (kekuatan), Weakness (kelemahan). Opportunities (kesempatan) dan Threats (ancaman).

Berikut ini adalah hasil analisis SWOT dari Promo event Kamasutra : a. Strength

Perancangan promo ini nantinya akan mampu menarik perhatian audience dikarenakan event yang diadakan oleh Kamasutra berbeda dari yang lainnya, karena itu melalui perancangan promo event ini akan menghadirkan nuansa desain yang memiliki kesan lux, eksklusif, berkelas, modern dan sensual akan tetapi terdapat perpaduan sentuhan kesukuan khas India dan Bali, sebab dengan adanya penampilan tersebut akan dirasakan sangat mewakili keberadaan dari Kamasutra maupun promo event ini, dan juga jiwa dari target audiencenya yang antara lain berjiwa muda, berjiwa ekspresif, kreatif, inovatif dan kritis, namun juga akan memperhatikan keadaan sekitar dari orang luar atau masyarakat umum agar perancangan ini mampu menghasilkan sesuatu yang dapat diterima karena keberhasilan suatu desain pada dasarnya akan diuji oleh kehidupan nyata dan setelah melihat masyarakat Bali yang telah dimasuki oleh berbagai macam transformasi budaya baik dari luar maupun dalam diharapkan mempunyai wawasan atau gambaran yang lebih luas mengenai dunia desain khususnya untuk saat ini maupun untuk tahun 2004, sehingga pada tahun 2004 masyarakat Bali atau orang luar yang berada di Bali dapat menerima desain yang dibuat sekarang untuk penyelenggaraan promo event Kamasutra untuk tahun 2004.

b. Weakness

Kamasutra sebagai pendatang baru yang berani mengadakan suatu event yang besar dan berbeda dari yang lainnya, karena dalam event ini kemungkinan besar akan terjadi pembengkakan biaya dari biaya yang sudah ditetapkan, selain itu apakah pada tahun 2004 masyarakat masih dapat menerima trend desain yang dibuat sekarang.

(25)

c. Opportunities

Namun dengan gencarnya informasi serta pemikiran konsep dengan strategi yang benar dan sesuai, akan mampu membidik target audiencenya dengan tepat, sehingga tidak menutup kemungkinan terhadap promo dari event yang akan diadakan oleh Kamasutra. Menjadi yang pertama merupakan langkah yang tepat dalam menetapkan positioning, strategi dan sasaran yang jelas karena dengan menjadi yang pertama dengan mudah untuk masuk dalam pikiran konsumen10. Artinya menciptakan brand charisma yang tidak dimiliki oleh kompetitor sederajat yaitu dari segi loyalitas, servis, prestise dan empati. Menciptakan emotional benefit yang sifatnya lebih personal dan kompetitor dapat saja mempelajarinya akan tetapi tidak mudah menirunya. Pengalaman emosional pada umumnya sulit dilupakan oleh pelanggan.11 Untuk itu dalam memenangkan persaingan Kamasutra akan memberikan emotional benefit kepada konsumennya salah satunya adalah pemasangan media Billboard di bandara Internasional Ngurah Rai, juga merupakan salah satu faktor emotional benefit yang ingin ditampilkan oleh Kamasutra karena secara langsung dilihat oleh banyak ocang yang datang dari luar Bali maupun orang yang pulang dari Bali. Pemasangannya akan dipasang pada lokasi yang dianggap sebagai eye catching dan penempatan iklan di tiap-tiap media sesering mungkin menyebabkan nama Kamasutra lebih cepat dikenal.

Menguasai pasar dengan menjadi proaktif yang selalu berkompetisi dengan masa depan dengan cara melihat dan memahami kondisi pasar dan persaingan masa depan sehingga sikap proaktif pada akhimya akan memperkuat posisi perusahaan untuk mempengaruhi keadaan sekitar atau yang biasa dikenal dengan istilah circle of influence, yang artinya “lingkaran batas” yang menunjukkan area

10 Al ries & Jack Trout, Positioning The Battle Of Your Mind, Salemba Empat: Jakarta, hal 33

11 Hermawan Kertajaya, Yuswohady, Dewi Madayani, Bembi Dwi Indrio, Marketing In Venus, PT Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, hal 29

(26)

masalah dapat dipengaruhi oleh seseorang12 Upaya proaktif atau circle of influence dapat memungkinkan Kamasutra menjadi trend-setter dalam bidang entertainment di Bali atau bahkan dapat memutar balikan rule of the game bidang entertainment untuk masa yang akan datang. Seperti adanya event yang berbeda secara perlahan tapi pasti Kamasutra memutar balikan rule of the game bidang entertainment yang ada di Bali.

Dari event tersebut Kamasutra mendapatkan kesempatan untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas begitu juga sebaliknya masyarakat luas juga mendapatkan kesempatan untuk mengenal Kamasutra lebih dalam sehingga untuk jangka panjangnya akan mendukung jumlah peningkatan pengunjung dan secara otomatisjuga meningkatkan penjualan.

Memperhatikan antara strategi above the line dan below the line agar tercipta kesinambungan artinya pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat disampaikan secara benar dan terarah dalam bentuk verbal maupun visual, selain itu juga harus sesuai agar dapat dimengerti dan dipahami sehingga efektif, efisien dan komunikatif serta apabila terjadi pembengkakan biaya, biaya tersebut tidak terbuang sia-sia.

d. Threats

Saat ini masyarakat bukanlah masyarakat yang pasif melainkan masyarakat yang aktif.13 Masyarakat saat ini sangat sulit menerima suatu perubahan yang baru karena pikiran masyarakat saat ini telah dibanjiri oleh banyaknya informasi- informasi yang terlalu sederhana sehingga membuat sikap masyarakat menjadi

“cuek” atau tidak mau tahu atau mereka kebingungan untuk menyaring dan memilah-milahnya. Karena terlalu bingung, pelanggan melindunginya diri dari

12 ibid, hal 59-66 Beberapa contoh kasus produk yang memutar balikan rule of the game sehingga menjadi trend-setter sampai saat ini adalah Telkomsel menjadi trend-setter karena mampu meluncurkan inovasi produk kartu prabayar Simpati yang kemudian mampu meraup sukses besar semasa krisis lima tahun, HM Sampoerna "A Mild" yang menciptakan rokok rendah kalori dan melibas pesaing terdekatnya Bentoel dan Djarum kurang dari 5 tahun serta Jawa Pos yang melibas Kompas dengan merangkul koran-koran daerah yang mulai kembang kempis dan menyulap menjadi Koran nomor satu di daerah-daerah yang bersangkutan yang kemudian lahirlah Radar.

13 Agus Sachari, Pradigma Desain Indonesia, CV Rajawali: Jakarta, hal 110

(27)

serangan iklan-iklan tersebut dan memfilternya dengan mengandalkan masukan dan nasihat dari teman atau orang-orang terdekat dan saat ini merupakan kemajuan teknologi informasi yang disebut C2 atau computer and communication yang menjadikan pelanggan semakin emosional bukan melulu rasional.14

Selain itu pengaruh dari media massa juga sangat menentukan karena mereka tidak memuat atau mempublikasikan tentang perusahaan kecuali sudah terkenal dan yang dimuat atau dipublikasikan oleh media massa adalah ide-ide baru dan konsep-konsep kreatif.15 Apalagi Kamasutra sebagai pendatang baru di kelab malam lebih membuat masyarakat menyikapinya secara negatif karena pemikiran negatif berasal dari pemahaman dan informasi yang kurang jelas seperti nama dari Kamasutra, masyarakat yang kurang informasi dan hanya memitiki wawasan terbatas akan selalu mengasumsikan nama Kamasutra sebagai seni bercinta dari India atau The art of love making. Dengan peningkatan nilai lebih yang dibuat oleh Kamasutra membuat kompetitor yang sederajat dan telah memiliki nama lebih meningkatkan kualitas, fasilitas dan pelayanan guna menarik kembali perhatian konsumennya yang sedikit demi sedikit mulai beralih ke Kamasutra. Dengan begitu akan menyebabkan ketatnya persaingan dalam merebutkan market leader di Bali.

2.2 Kesimpulan Analisa Data

Kesimpulan analisis data dari survai melalui wawancara adalah Kamasutra memerlukan perencanaan promosi yang benar-benar tersusun melalui konsep yang matang dengan pengolahan strategi kreatif dan media yang tepat sehingga tidak terlihat setengah-setengah. Selain itu Kamasutra memerlukan strategi above the line meskipun peluang above the line kurang begitu besar di Bali dalam hal ini adalah billboard dan media TV. Billboard dan media TV mempunyai cakupan yang cukup luas apalagi dengan event yang sangat besar ini benar-benar memerlukan sarana media seperti itu dengan begitu nama Kamasutra lebih cepat

14 Al Ries & Laura Ries, The Fall Of Advertising & The Rise Of PR, PT Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, hal 10 - 11

15 Ibid, hal 162

(28)

dikenal oleh khalayak luas dan melahirkan citra positif. Untuk penempatan media billboard akan benar-benar ditempatkan pada tempat yang strategis. Perencanaan media billboard secara garis besar akan ditempatkan di sekitar airport Ngurah Rai karena airport ini adalah airport internasional kedua setelah Jakarta. Selain strategi tersebut tentu saja strategi below the line harus juga benar-benar diperhatikan agar tercipta saling kesinambungan antara strategi above the line dan below the line artinya pesan yang disampaikan kepada khalayak dapat disampaikan secara benar dan terarah dalam bentuk verbal maupun visual, selain itu juga harus sesuai agar dapat dimengerti dan dipahami sehingga efektif, efisien dan komunikatif serta apabila terjadi pembengkakan biaya, biaya tersebut tidak terbuang sia-sia. Kesemuanya itu dipengaruhi dari cara penyampaian satuan pesan kepada sasaran dan oleh sebab itu dibutuhkan perancangan komunikasi visual yang matang dan berkonsep jelas.

Untuk desain akan dilakukan suatu perubahan agar Kamasutra dapat mempunyai kesan up to date. Perubahan desain yang dilakukan meliputi elemen ilustrasi, fotografi, dan ornamen sedangkan nuansa desain juga dilakukan perubahan akan tetapi tidak lepas dari nuansa yang telah melekat di benak masyarakat yaitu lux, eksklusif, berkelas, modern dan sensual serta memiliki sentuhan kesukuan khas India dan Bali karena dari nuansa tersebut merupakan kekuatan visual yang dimiliki oleh Kamasutra. Sedangkan warna yang akan digunakan adalah warna-warna yang sesuai dengan konsep warna Kamasutra yaitu dapat menggugah emotional benefit, menyentuh feel benefit dan dapat menjadi eye catching, akan tetapi agar warna Kamasutra tidak terlepas dari benak konsumen maka warna terdahulu yang dimiliki oleh Kamasutra ada baiknya juga diikutsertakan dalam media-media yang sudah ditentukan.

Berdasarkan kesimpulan tersebut, hasil metode kualitatif dan kuantitatif dengan kuisioner juga memiliki kesamaan yaitu perlu dilakukan promosi secara gencar dan continue (terus-menerus) sehinggga Brand Kamasutra benar-benar melekat di benak masyarakat selain itu langkah-langkah promosi yang diambil secara garis besar untuk strategi promosi above the line akan meliputi Billboard, Media TV, Spanduk, Umbul-umbul, Media cetak yaitu Koran dan majalah.

(29)

Alasan tidak menggunakan media radio adalah karena tidak ada dari mereka yang mendengarkan radio Kuta FM sehingga apabila menggunakan media radio sebagai penempatan iklan kurang begitu efektif meskipun pihak Kamasutra telah melakukan kerja sama dengan radio ini akan tetapi media radio pada above the line telah di back up (dilindungi) oleh banyaknya sarana promosi melalui strategi below the line sehingga biaya yang digunakan untuk pembuatan iklan pada media radio dapat digunakan untuk biaya sarana promosi pada media below the line.

Majalah yang digunakan adalah Kosmopolitan yang sudah jelas segmentasinya yaitu menengah ke atas serta dalam waktu relatif singkat mampu menjadi salah satu pemain besar di bisnis majalah wanita di Indonesia berkat pendekatan customer insight dan memanfaatkan mailinglist dan internet yang tujuannya konsumen dapat dengan bebas mengemukakan pendapatnya16, begitu juga dengan majalah HAI yang sudah pasti jelas segmentasinya rata-rata adalah pria yang berusia 17 - 25 tahun.

Analisis dari data pemasaran dapat dijadikan dasar bahwa Kamasutra setidaknya pada hari biasa setidaknya dapat merangkul konsumen sekitar (80%) sehingga penurunan konsumen dari hari Sabtu ke hari yang lainnya tidak menurun secara drastis. Untuk itu perlu adanya perancanaan kreatif dari segi tujuan pemasaran jangka panjang maupun pendek, strategi pemasaran jangka panjang maupun pendek serta strategi media melalui above the line dan below the line seperti yang telah dipaparkan diatas secara garis besar.

16 Hermawan Kertajaya, Yuswohady, Dewi Madayani, Bembi Dwi Indrio, Marketing In Venus, PT. Gramedia Pustaka Utama : Jakarta, hal 39

Gambar

Gambar 2.3  Warna Kamasutra

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan pengelolaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) di Desa Jagamukti dimuali dari tahapan dusun yang disebut dengan Musyawarah Dusun (Musdus)

Dari hasil penelian menunjukan bahwa kualitas layanan mahasiswa PKL jurusan Tata Boga, Politeknik Negeri Balikpapan 2015 dinilai memuaskan oleh pengguna PKL

Dongeng ini tidak hanya sebatas gambar dan teks saja, namun gambar akan dibuat menjadi gambar animasi yang dapat bergerak sehingga anak – anak yang akan

Gambar 5: Grafik Hasil Titik Pencocokan Citra Bawah laut dengan Koreksi Gamma dan Histogram Equalization Dari 50 buah tersebut diuji dengan algoritma SIFT tanpa peningkatan

setelah Kami mengadakan tes psikologi di bulan April - Mei 2016 dan berdasarkan seleksi yang kompetitif, Tanoto Foundation mengundang pendaftar yang lulus tes psikologi di

Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan secara tertulis kepada Kepala Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Bima dan/atau pejabat yang

1) Rapat akan mengutamakan pembahasan pada isu tentang keselamatan kerja dari grup kerja masing-masing, dan semua diskusi harus dicatat dan keputusan yang

Penelitian ini dilatar belakangi suatu permasalahan yang berkenaan dengan pengaruh persepsi siswa tentang kompetensi pedagogik guru terhadap hasil belajar siswa