• Tidak ada hasil yang ditemukan

YUME : Journal of Management

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "YUME : Journal of Management"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

ISSN : 2614-851X (Online)

Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan Pada PTP. Nusantara XIV (Persero) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone

Ansar H Mulkin’ Andi Fajriansyah ‘Andi Irfan

* Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen LPI Makassar

ABSTRAK

Pengembangan sumber daya maniusia bersifat individual yang dilaksanakan secara suka rela, dengan upaya-upaya secara individual termasuk prestasi kerja yang baik dan exposure yang sesuai. Bagi karyawan sendiri, perencanaan karir dapat mendorong kesiapan diri mereka untuk menggunakan kesempatan karir yang ada. adapun Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahu ;pengaruh pengembangan karir terhadap kinerja karyawan pada PTP.

NUSANTARA XIV (PERSERO) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone. Hipotesis dalam penelitian ini adalah diduga pengembangan karir berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone. Berdasarkan hasil analisis secara keseluruhan yaitu variabel Pengembangan Karir dan variabel Kinerja karyawan berpengaruh dengan tingkat signifikan (0,000) maka artinya ada pengaruh secara signifikan antara Pengembangan Karir dengan Variabel Kinerja Karyawan Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone sangat kuat. hal ini dikuatkan dengan jawaban responden yang baik oleh perusahaan, hampir semua responden menunjukkan kesetujuannya. Pengaruh dari variabel pengembangan mempengaruhi kinerja diperoleh dari F hitung. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa secara statistik variabel tersebut mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja.

Kata kunci: Pengembangan Karir, Kinerja

 Corresponding author

Email Address : andiirfan@stimlpi.ac.id

PENDAHULUAN

Dalam memperbaiki kinerja sendiri atau ketika perusahaan menginginkan kinerja yang baik dari para tenaga kerja maka ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Menyinggung masalah peningkatan kinerja perusahaan perlu untuk memperhatikan pengembangan karir dan juga efikasi diri (self efficacy) dari para karyawan. Pengembangan karir sendiri merupakan aktivitas atau kegiatan individu yang dilakukan guna menyiapkan diri individu untuk meningkatkan karir atau kemajuan dalam berkarir seperti yang telah direncanakan.

Dalam penelitian yang dilakukan oleh Arismunandar & Khair, (2020). Ditemukan bahwa pengembangan karir sangatlah berpengaruh pada kinerja seseorang. Melihat pada ppenelitian yang dilakukan oleh Shaputra & Hendriani, (2015), mengatakan bahwa pengembangan karir memiliki pengaruh yang negatif bagi kinerja karyawan. Dalam artian bahwa pengembangan karir memiliki pengaruh motifasi yang kurang baik untuk meningkatkan semangat kerja para karyawan.

(2)

Meskipun saat ini kebanyakan kegiatan pengembangan sumber daya maniusia bersifat individual yang dilaksanakan secara suka rela, dengan upaya-upaya secara individual termasuk prestasi kerja yang baik dan exposure yang sesuai. Dengan adanya dukungan dari manajemen, maka departemen sumber daya manusia yang mengelolah sumber daya manusia menjadi terikat dan disini departemen sumber daya manusia membantu menyusun rencana karir untuk keberhasilan sumber daya manusia maupun perusahaan.oleh karena itu, banyak perusahaan berteknologi tinggi mengutamakan program manajemen karir. Ketika perusahaan mengubah tujuan untuk merespon suatu lingkungan dinamis dan tidak dapat diprediksi, mereka sering memperkenalkan program untuk penilaian diri, pengembangan jalur alternative, dan pelatihan lintas fingsional karyawan.

Perkebunan Indonesia sudah diperkenalkan oleh pemerintah colonial belanda sejak datang keindonesia dengan keuntungan yang melimpah hal ini merupakan salah satu sisi sejarah yang mempunyai pengaruh cukup luas bagi bangsa Indonesia dalam waktu yang cukup panjang. Kebijaksanaan perkebunan adalah meningkatkan penghasilan devisa pendapatan petani perkebunan meningkatkan lapangan kerja dan meningkatkan hasil-hasil perkebunan bagi sector-sektor lain terutama sector iundustri. Usaha perkebunan Indonesia melibatkan petani dalam jumlah yang banyak. Oleh sebab itu, sector perkebunan khususnya perkebunan rakyat merupakan lapangan kerja pagi penduduk pedesaan serta menjadi sumber utama pendapatan penduduk.

Salah satu komoditas perkebunan yang berpotensial untuk pengembangan adalah tebu, Indonesia bagian timur selain memilikiki area potensial untuk pengembangan tebu, juga memiliki 4 pabrik gula salah satunya yaitu Pabrik Gula Arasoe di Sulawesi selatan yang sampai saat ini cukup eksis berkontribusi terhadap pergulaan nasional industri.maka kemajuan organisasi dan keberhasilan pabrik gula arasoe sangatlah membuthkan yang namanya pengembangan karir dan kemampuan sumber daya manusianya untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Kerangka Pikir

Diduga Pengembangan Karir berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada PTP.

NUSANTARA XIV (PERSERO) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone.

METODOLOGI

Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini dengan menggunakan Regresi Linear Sederhana adalah suatu metode perhitungan untuk mengetahui pengaruh antara independen (X) dan variabel independen (Y). Rumus regresi linear sederhana y = a + bx. Dimana: a = Konstanta; b = Koefisien Regresi; x = Variabel Dependent; y = Variabel Independen. Sampel dalam penelitian ini adalah konsumen yang berjumlah 100 responden.

Pengembangan

Karir Kinerja Karyawan

(3)

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Validitas

Pengujian ini dilakukan untuk menguji kesahihan setiap item pernyataan dalam mengukur variabelnya. Pengujian validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor masing-masing pernyataan item yang ditujukan ke pada responden dengan total skor untuk seluruh item. Teknik korelasi yang digunakan untuk menguji validitas butir pernyataan dalam penelitian ini adalah korelasi Pearson Product Moment.

Apabila nilai koefisien korelasi butir item pernyataan yang sedang diuji lebih besar dari r- kritis 0.3. maka dapat disimpulkan bahwa item pernyataan tersebut merupakan konstruksi (construct) yang valid. Adapun hasil uji validitas kuesioner untuk variabel yang diteliti disajikan pada Tabel berikut:

Pengembangan Karir Koefesien Validitas r-kritis Katerangan

Indikator X11 0,655 0,300 Valid

Indikator X12 0,631 0,300 Valid

Indikator X13 0,704 0,300 Valid

Indikator X14 0,674 0,300 Valid

Indikator X15 0,505 0,300 Valid

Indikator X16 0,683 0,300 Valid

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020

Kinerja Koefesien Validitas r-kritis Katerangan

Indikator Y11 0,736 0,300 Valid

Indikator Y12 0,739 0,300 Valid

Indikator Y13 0,404 0,300 Valid

Indikator Y14 0,723 0,300 Valid

Indikator Y15 0,639 0,300 Valid

Indikator Y16 0,642 0,300 Valid

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap butir pernyataan yang termasuk dalam kategori valid. Pengujian reliabilitas dilakukan dengan cara menguji coba instrument sekali saja. kemudian dianalisis dengan menggunakan metode alpha cronbach. Kuesioner dikatakan andal apabila koefisien reliabilitas bernilai positif dan lebih besar dari pada 0.6.

Adapun hasil dari uji reliabilitas adalah sebagai berikut:

Reliability Statistics

(4)

Cronbach's Alpha N of Items

0,686 6

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

0,720 6

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 A. Analisis Regresi Sederhana

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13,734 2,498 5,497 ,000

KARIR ,456 ,099 ,489 4,621 ,000

a. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 B. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model menerangkan variabel-variabel dependentnya. Nilai koefisien determinasi yang mendekati satu berarti variabel-variabel independentnya menjelaskan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen (Ghozali,2009). Hasil perhitungan Determinasi penelitian penelitian ini dapat dilihat paada tabel berikut:

Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 ,489a ,239 ,228 1,676

a. Predictors: (Constant), KARIR Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 C.

D. Uji Hipotesis Uji t (Parsial)

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 13,734 2,498 5,497 ,000

KARIR ,456 ,099 ,489 4,621 ,000

a. Dependent Variable: KINERJA Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 Uji F (Simultan)

ANOVAa

Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 59,957 1 59,957 21,355 ,000b Residual 190,915 68 2,808

Total 250,871 69

a. Dependent Variable: KINERJA b. Predictors: (Constant), KARIR

(5)

Sumber: Data Hasil Olahan SPSS 2020 E. Pembahasan

Dari hasil regresinya kostantanya 13,734menunjukkan bahwa jika Pengembangan Karir konstan atau X = 0, maka kostanta Kinerja Karyawan sebesar 13,734sedangkan nilai koefisien regresinya sebesar 0,456menunjukkan bahwa setiap Pengembangan Karir akan mendorong Kinerja Karyawan sebesar 0,456.

Koefisien determinasi (R2) = 0,239Hal ini menunjukkan bahwa sebesar 23,9 % Kinerja Karyawan dapat dijelaskan oleh variabel Pengembangan Karir , sedangkan sisanya di pengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti.

Dapat dikemukakan lebih lanjut analisis mengenai peluang karir bagi Karyawan PTP.

NUSANTARA XIV (PERSERO) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone berdasarkan kenyataan empirik, bahwa sebagian besar karyawan memiliki latar belakang pendidikan formal yang berbeda dan sebagian besar pula bermasa kerja kurang. Dengan demikian diperlukan perencanaan karir dan manajemen karir yang tepat bagi sumber daya manusia di usia yang sangat produktif tersebut. Sehingga karyawan dapat mengembangkan diri untuk melaksanakan semua tugas-tugasnya untuk mendukung kinerja. Peluang pengembangan karir bagi responden berdasarkan realitas hasil studi ini sebenarnya begitu menggembirakan, dengan pengalaman kerja responden tidak mengalami perpindahan posisi sejak mereka masuk bekerja, tetapi pengembangan karir tidak hanya dipandang dari sudut perpindahan posisi semata, tetapi juga menyangkut peningkatan kualitas dan kemampuan bekerja karyawan. Hampir semua responden pernah mengikuti pelatihan yang diadakan perusahaan. Bagi responden selain kesempatan mengikuti pelatihan sebagai hal penting dalam pengembangan karir mereka, penugasan pekerjaan oleh perusahaan juga dianggap penting. Untuk hasil variabel kinerja, responden sudah mempunyai kinerja yang baik. Bagi sebagian besar responden kinerja ditunjukkan oleh ketelitian hasil dalam bekerja dan pentingnya ketepatan waktu penyelesaian suatu pekerjaan. Responden juga mampu menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target perusahaan.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah dikemukakan sebelumnya, maka penulis memberikan kesimpulan dari hasil analisis secara keseluruhan yaitu sebagai berikut variabel Pengembangan Karir terhadap Kinerja karyawan, maka diperoleh (0,000) maka artinya ada pengaruh secara signifikan antara Pengembangan Karir dengan Variabel Kinerja Karyawan PTP. NUSANTARA XIV (PERSERO) Pabrik Gula Arasoe Kab. Bone hal ini dikuatkan dengan jawaban responden yang baik oleh perusahaan, hampir semua responden menunjukkan kesetujuannya. Pengaruh dari variabel pengembangan mempengaruhi kinerja diperoleh dari F hitung. Hasil penilaian tersebut menunjukkan bahwa secara statistik variabel tersebut mempengaruhi secara signifikan terhadap kinerja.

Referensi :

Amma, M., & Yusnita, N. (2018). Hubungan Pengembangan Karir dengan Kepuasan Kerjaa Pegawai Pada Sub Bagian Tanaman dan Obat Direktorat Jendral Hortikultura Kementrian Pertanian Republik Indonesia. Jurnal Online Mahasiswa (JOM) Bidang Manajemen, 3(3).

Arismunandar, M. F., & Khair, H. (2020). Pengaruh Kompensasi, Analisis Jabatan dan Pola Pengembangan Karir Terhadap Kinerja Karyawan. Maneggio: Jurnal Ilmiah

(6)

Magister Manajemen, 3(2), 273–282.

Irfan, A., Irwan, A., & Alim, A. (2021). Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Kinerja Karyawan pada Bank Mandiri Cabang Bone. Value: Jurnal Manajemen Dan Akuntansi, 16(1), 240–250.

Marpaung, I., & Winarto, W. (2018). Pengaruh Pengembangan Karir Terhadap Penilaian Prestasi Kerja (Studi Kasus Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Sumatera Utara). Jurnal Ilmiah METHONOMI, 4(1), 79–86.

Mathis, R. L., & Jackson, J. H. (2006). Human resource management. In Mineapolis/St. Paul.

Rivai, V., Basir, S., Sudarto, S., & Veithzal, A. P. (2013). Commercial bank management:

Manajemen perbankan dari teori ke praktik. In Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Shaputra, A. R., & Hendriani, S. (2015). Pengaruh kompetensi, komitmen dan pengembangan karir terhadap kinerja karyawan PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Kantor Wilayah Pekanbaru. Jurnal Tepak Manajemen Bisnis, 7(1), 1–17.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif dan R&D. ALFABETA Bandung.

Sunyoto, D. (2012). Manajemen Sumber Daya Manusia. In Center for Academic Publishing Service. CAPS.

Suwati, Y. (2013). Pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Tunas Hijau Samarinda. Jurnal Ilmu Administrasi Bisnis, 1(1), 41–55.

Referensi

Dokumen terkait

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui sumber yang ada dan tidak perlu dikumpulkan

Hasil Foto Udara (A) dan Digitasi Tutupan Kanopi per Jenis Mangrove (B) pada Stasiun 2 di Pulau Payung, Banyuasin, Sumatera Selatan.... Hasil Foto Udara (A) dan Digitasi

Dari uraian diatas dapat diketahui bahwa apabila siswa mempunyai disiplin belajar yang tinggi maka prestasi belajar siswa akan tinggi oleh karena itu, penulis

Hasil belajar afektif siswa mencapai persentase 88% dan menunjukkan kategori sangat baik dan telah mencapai indikator keberhasilan. Kekurangan siswa pada beberapa aspek

GLWHPXNDQ FDPSXU NRGH ³3UHWHVW ´ FDPSXU NRGH LQL PHPSXQ\DL GXD IXQJVL \DLWX \DQJ SHUWDPD ³PHQJXWLS SHPELFDUDDQ RUDQJ ODLQ ´ 3HQXOLV menggunakan bahasa ini karena penulis

SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Pendugaan Potensi Biomassa Tegakan di Areal Rehabilitasi Hutan Pendidikan

(2010), dikemukakan bahwa polifenol dalam teh hijau memiliki efek untuk berikatan dengan enzim tersebut dan bersifat suatu inaktivator yang irreversible sehingga enzim

Information Filtering (IF) berfokus pada penyaringan informasi berdasarkan profil dari user. Profil user dapat dibentuk dengan membiarkan pengguna menentukan