21
Metode Penelitian
3.1 Pendekatan Penelitian
Penelitian pada produk kertas fotokopi yang dilakukan di PT Cakrawala Mega Indah yang melakukan perluasan merek atau brand extension menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dimana penelitian ini mendapatkan data melalui observasi dan wawancara. Penelitian berasal dari Bahasa Inggris, research artinya pencarian kembali atau penyelidikan kembali untuk menjawab berbagai fenomena yang ada, dengan mencari, menggali, mengkategorikan sampai pada analisis fakta 3 untuk mendapatkan data penelitian. Metode kualitatif ini digunakan karena beberapa pertimbangan. Metode ini dapat beradaptasi sesuai dengan tempat penelitian yang mana berhubungan langsung dengan responden dan data penelitian diperoleh melalui observasi dan wawancara langsung dengan responden. Situasi tempat penelitian dan keadaan responden yang berubah-ubah akan menjadi tantangan dalam melakukan penelitian kualitatif, sehingga penelitian kualitatif menjadi metode yang tepat dalam melakukan penelitian ini. (Moleong, 2013:10)
3.2 Tipe Penelitian
Pada penelitian ini, tipe penelitian yang akan digunakan adalah metode deskriptif-kualitatif yaitu mencari teori, bukan menguji teori; hypothesis-generating, bukan hypothesis testing; dan heuristic, bukan verifikasi. Ciri lain metode deskriptif kualitatif adalah menitikberatkan pada observasi dan suasana alamiah (natural setting). Jadi pada penelitian ini observasi menjadi salah satu cara mendapatkan fakta
dan data penelitian. Metode deskriptif-kualitatif harus terjun langsung ke lapangan tanpa dibebani atau diarahkan oleh teori. Pada penelitian ini bebas mengamati objek penelitian dan menemukan wawasan-wawasan baru sepanjang penelitian. (Ardianto, 2011:60)
Metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku narasumber yang dapat diamati. Penerapan metode kualitatif akan menghasilkan data berupa kata-kata dan gambar bukan angka-angka, sehingga pada saat melakukan
penelitian harus ada objek penelitian yang dapat diamati dan menjadi narasumber untuk memperoleh data penelitian. (Moleong, 2013:4&11)
3.3 Metode Penelitian
Teori yang menunjang pendekatan kualitatif dan menjadi landasan pokok penelitian ini adalah fenomenologi. Fenomenologi diartikan sebagai pengalaman subjektif yaitu suatu studi tentang kesadaran dari perspektif pokok dari seseorang.
Fenomenologi sering digunakan sebagai anggapan umum untuk menunjukkan pada pengalaman subjektif dari berbagai jenis dan tipe subjek yang ditemui. Pada penelitian ini narasumber yang kredibel merupakan hal yang penting dalam memperoleh data penelitian. (Moleong, 2013:14-15)
Fenomenologi merupakan pola berpikir yang menekankan pada fokus kepada pengalaman-pengalaman subjektif dan interpretasi-interpretasi dunia. Ketika melakukan penelitian tentu harus ada objek dan penelitian yang dapat diamati untuk melihat fenomena yang sedang terjadi melalui observasi dan pengalaman subjektif melalui terjun langsung di tempat penelitian. Penelitian kualitatif berorientasi fenomenologis namun sebagian besar tidak radikal, akan tetapi memiliki pandangan idealis. Pandangan fenomenologis berusaha memahami suatu peristiwa dan kaitan- kaitannya terhadap orang-orang yang berada pada situasi-situasi tertentu. Penelitian kualitatif juga menekankan berpikir subjektif dan memberi tekanan pada aspek subjektif dari perilaku orang. Data dan fakta penelitian diperoleh dengan partisipasi langsung di tempat penelitian dan melakukan pengamatan terhadap situasi tertentu sehingga dapat mengetahui fenomena yang sedang terjadi dan apa yang bisa digunakan sebagai data penelitian. (Moleong, 2013:15&17-19)
3.4 Teknik Pengumpulan Data 3.4.1 Purposive Sampling
Teknik pemilihan sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah purposive sampling atau sampel purposif. Teknik pemilihan sampel ini
didasarkan pada pertimbangan pemilihan narasumber yang bertujuan untuk menjadi sumber informasi dalam mengumpulkan data penelitian.
Narasumber yang dipilih juga merupakan orang yang memiliki kredibilitas dalam bidangnya sehingga pada saat membutuhkan data penelitian dari narasumber, informasi yang diberikan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Eriyanto, 2007:250)
Teknik sampel ini dapat digunakan ketika populasi sangat menyebar di dalam sebuah perusahaan. Sehingga pemilihan sampel di dalam sebuah perusahaan cenderung melihat pada bidang pekerjaan narasumber.
Narasumber harus merupakan orang yang mempunyai kemampuan dalam membantu memberikan informasi untuk data penelitian. Pemilihan narasumber yang tepat sangatlah penting, dikarenakan data penelitian lebih banyak bersumber pada informasi yang diberikan oleh narasumber. (Eriyanto, 2007:250)
3.4.2 Jenis Data 3.4.2.1 Primer a. Wawancara
Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan wawancara mendalam untuk memperoleh data penelitian. Wawancara mendalam (intensive/depth interview) adalah teknik mengumpulkan data dengan cara bertatap muka langsung dengan informan atau narasumber untuk mendapatkan data lengkap dan mendalam untuk digunakan sebagai data penelitian. Wawancara ini dilakukan dengan frekuensi tinggi (berulang- ulang) secara intensif. Wawancara mendalam menjadi alat utama pada penelitian kualitatif yang di kombinasikan observasi partisipasi. (Ardianto, 2011:178).
Wawancara dilakukan pada tiga informan yaitu Ibu J.P, Bapak F.A dan Bapak D.N. Ibu J.P merupakan Narasumber utama dalam memperoleh data penelitian karena beliau merupakan perancang strategi untuk setiap merek produk kertas fotokopi. Kemudian Bapak F.A selaku pelaksana dari strategi yang telah dibuat oleh Ibu J.P. Sedangkan Bapak D.N merupakan akademisi dan praktisi Public Relations yang menjadi narasumber dalam mengecek dan membandingkan hasil temuan dalam wawancara dengan pengalaman narasumber tersebut
b. Observasi
Observasi lapangan atau pengamatan lapangan (field observation) adalah kegiatan yang setiap saat dilakukan, dengan kelengkapan pancaindra yang dimiliki. Data penelitian yang diperoleh melalui observasi dituntut agar terjun langsung ke tempat penelitian. Observasi difokuskan untuk
mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena yang terjadi di tempat penelitian. Fenomena ini mencakup interaksi dan percakapan yang terjadi diantara subjek yang diteliti. (Ardianto, 2011:180).
Observasi ini dilakukan pada PT Cakrawala Mega Indah yaitu melalui observasi partisipan, penelitian lebih memungkinkan mengamati aktifitas individu atau kelompok dalam situasi nyata, dimana terdapat setting yang nyata tanpa dikontrol atau diatur secara sistematis seperti penelitian eksperimental. Jadi data dan fakta penelitian dapat diperoleh sesuai dengan pengalaman penelitian di PT Cakrawala Mega Indah. (Ardianto, 2011:180)
3.4.2.2 Sekunder a. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka adalah proses umum yang dilalui untuk mendapatkan teori terdahulu. Mencari kepustakaan yang terkait adalah tugas yang harus segera dilakukan, kemudian menyusunnya secara teratur untuk dipergunakan dalam keperluan penelitian. Kajian pustaka meliputi pengindentifikasian secara sistematis, penemuan dan analisis data-data yang merupakan informasi yang berkaitan dengan masalah penelitian. (Ardianto, 2011:37)
Tijauan pustaka memiliki beberapa fungsi, yakni (Ardianto, 2011:38):
1. Menyediakan kerangka konsep atau kerangka teori untuk penelitian yang direncanakan.
2. Menyediakan informasi tentang penelitian-penelitian yang lampau yang berhubungan dengan penelitian yang akan dilakukan. Proses ini
menghindari pengulangan (duplication) yang tidak disengaja dari penelitian-penelitian terdahulu dan membimbing pada apa yang perlu diselidiki
3. Memberikan rasa percaya diri sebab melalui tinjauan pustaka semua konstruk yang berhubungan dengan penelitian telah tersedia. Oleh karena
itu pada penelitian tersebut, harus menguasai informasi mengenai subjek tersebut.
4. Memberikan informasi tentang metode penelitian, populasi dan
sampel, dan instrumen pengumpulan data, yang digunakan pada penelitian-penelitian sebelumnya.
5. Menyediakan temuan-temuan dan kesimpulan penelitian
terdahulu yang dapat dihubungkan dengan penemuan dan kesimpulan penelitian.
3.5 Teknik Analisis Data
Data penelitian yang diperoleh melalui tempat penelitan dianlisa melalui analisis data yang bersifat naratif. Narasi didefinisikan sebagai dongeng, cerita, tayangan fakta, yang diceritakan pada orang pertama. Analisis data sebagai proses yang merinci usaha secara formal untuk menemukan temuan-temuan seperti data penelitan yang dibutuhkan untuk digunakan sebagai data penelitian. (Moleong, 2013:279-280).
Teknik analisis data yang akan digunakan dalam penelitian ini menggunakan model Strauss and Corbin yang terdiri atas tiga pengkodean (coding) utama yaitu (Ardianto 2011:223-224):
1. Pengodean terbuka (open coding) adalah bagian analisis yang berhubungan khususnya dengan penamaan dan pengategorian fenomena melalui pengujian data secara teliti
2. Pengodean berporos (axial coding) yaitu meletakkan data tersebut kembali ke belakang bersama-sama dalam cara-cara baru dengan membuat hubungan antara sebuah kategori dan subkategorinya. Hubungan beberapa kategori utama untuk membentuk suatu rumusan teoritis yang lebih luas dan juga mengembangkan apa yang mungkin menjadi salah satu dari beberapa kategori utama.
3. Pengodean selektif (selective coding) yaitu mengintegrasikan kategori-kategori dari pengumpulan dan analisi data untuk membentuk sebuah teori dasar.
Pengintegrasian membantu menciptakan suatu daftar konsep dan menghasilkan suatu teori. Pengintegrasian tidak jauh berbeda dari pengodean berporos (axial coding). Dalam pengodean berporos (axial coding) mengembangkan dasar-dasar untuk pengodean selektif (selective coding).
3.6 Teknik Keabsahan Data
Menetapkan keabsaan data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang digunakan dalam penelitan, yaitu (Moleong, 2013:324):
1. Derajat kepercayaan (credibility)
Penerapan kriteria derajat kepercayaan pada dasarnya menggantikan konsep validitas internal. Kriteria ini berfungsi melaksanakan penelitian sedemikian rupa sehinga tingkat kepercayaan penelitian dapat tercapai.
2. Keteralihan (transferability)
Keteralihan berbeda dengan validitas eksternal. Konsep validitas menyatakan bahwa generalisasi suatu penemuan dapat berlaku dan diterapkan pada semua konteks dalam populasi yang sama atas dasar penemuan yang diperoleh dari sampel yang secara representatif mewakili populasi itu.
3. Kebergantungan (dependability)
Kriteria kebergantungan merupakan istilah reliabilitas dalam penelitian. Reliabilitas ditunjukkan dengan jalan mengadakan replikasi penelitian. Jika dua atau beberapa kali diadakan pengulangan suatu penelitian dalam kondisi yang sama dan hasilnya secara esensial sama, maka dikatakan reliabilitasnya tercapai.
4. Kepastian (confirmability)
Kriteria Kepastian memastikan bahwa suatu objektif tidak bergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap sebuah pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapat dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif sedangkan jika disepakati oleh beberapa atau banyak orang, maka dapat dikatakan objektif.
Metode penelitian kualitatif mengganggap bahwa hasil suatu penelitian akan objektif bila dibenarkan atau dikonfirmasi oleh peneliti lain. Uji validitas dan reliabilitas penelitian kualitatif disebut juga keabsahan data sehingga instrumen atau alat ukur yang digunakan akurat dan dapat dipercaya. Keabsahan data ini tentunya melalui sebuah alat ukur yang sah dalam penelitian kualitatif. Tujuan menguji validitas untuk mencegah terjadinya plagiat yang tidak disengaja dalam sebuah penelitian. (Ardianto 2011:194)
Instrumen penelitian kualitatif memiliki tujuan yang sama, yaitu menggali data yang akurat dan benar sehingga dapat memecahkan masalah dalam suatu penelitian. Akurasi data sangat diperlukan dalam sebuah penelitian agar penelitian dan hasil penelitian dapat digunakan dan dimanfaatkan oleh orang lain ketika ingin
melakukan suatu penelitian. Uji validitas dan reliabilitas sangat berpengaruh terhadap hasil penelitian yang sesuai dengan kondisi fakta dan data dilapangan.
(Ardianto 2011:194)
Uji Validitas untuk membuktikan bahwa yang diamati sesuai dengan kenyataan dan memang sesuai dengan yang terjadi. Uji Reliabilitas dalam penelitian kualitatif harus diartikan sebagai penelitian yang dapat dipercaya dan dilaksanakan dengan penuh kejujuran. Ada berbagai cara untuk mendapatkan tingkat kepercayaan atau kebenaran hasil penelitian yang dilakukan yaitu (Ardianto 2011:197-197) : 1. Memperpanjang masa observasi
2. Mengamati terus-menerus
3. Triangulasi, tujuannya mengecek kebenaran data tertentu dengan membandingkan data yang diperoleh dari sumber lain pada berbagai fase penelitian lapangan, pada waktu yang berlainan, dan dengan menggunakan metode yang berlainan juga.
4. Membicarakannya dengan orang lain
5. Menganalisis kasus negatif, yaitu kasus yang tidak sesuai dengan hasil peneltian hingga saat tertentu
6. Menggunakan referensi
7. Mengadakan member check, yaitu agar informasi yang diperoleh dan yang digunakan dalam penelitian sesuai dengan apa yang dimaksud oleh narasumber.