BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Perbandingan Hutang Jangka Panjang dan Modal Sendiri
Struktur modal merupakan bagian dari struktur kekayaan yang terdiri dari perbandingan antara hutang jangka panjang dan modal sendiri. Maka perhitungannya adalah dengan membagi hutang jangka panjang dengan modal sendiri atau bisa disebut dengan Debt to Equity. Berikut perhitungan struktur modal perusahaan.
Tabel 4.1.
Komposisi Struktur Modal PT Samudera Indonesia Tbk periode 2004 s/d 2008
Sumber: Hasil olahan data
Dari tabel perbandingan struktur modal dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
Tahun Hutang jangka Panjang Modal Sendiri Total
Rp % Rp % Rp % D/E
2004 259,790,022 18.33% 1,157,798,733 81.67% 1,417,588,755 100% 0.22 2005 291,477,153 16.16% 1,512,163,691 83.84% 1,803,640,844 100% 0.19 2006 645,975,523 30.99% 1,438,685,461 69.01% 2,084,660,984 100% 0.45 2007 742,372,213 30.59% 1,684,095,078 69.41% 2,426,467,291 100% 0.44 2008 1,723,536,975 45.14% 2,095,009,509 54.86% 3,818,546,484 100% 0.82
1. Pada tahun 2004 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 18.33 % dan modal sendiri 81.67%. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.22 menunjukkan bahwa Rp. 0.22 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1.
2. Pada tahun 2005 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 16.16 % dan modal sendiri 83.84 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.19 menunjukkan bahwa Rp. 0.19 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1.
3. Pada tahun 2006 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 30.99 % dan modal sendiri 69.01 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.45 menunjukkan bahwa Rp. 0.45 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1.
4. Pada tahun 2007 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 30.59 % dan modal sendiri 69.41 %. Perbandingan antara hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.44 menunjukkan bahwa Rp. 0.44 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1.
5. Pada tahun 2008 struktur modal perusahaan terdiri dari hutang jangka panjang sebesar 45.14 % dan modal sendiri 54.86 %. Perbandingan antara
28
hutang jangka panjang dengan modal sendiri sebesar 0.82 menunjukkan bahwa Rp. 0.82 dari setiap modal sendiri digunakan untuk menjamin hutang jangka panjang sebesar Rp.1.
4.2 Analisa Laporan Keuangan
Analisa laporan keuangan dilakukan dengan membandingkan berbagai pos
pos atau perkiraan laporan keuangan yang terdapat pada laporan neraca dan rugi/laba selama periode tahun 2004 s/d 2008.
4.2.1 Analisa Rasio likuiditas
Rasio ini berkaitan dengan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban jang pendeknya yang telah jatuh tempo. Dalam penelitian ini rasio likuiditas yang akan diteliti adalah current ratio. Berikut adalah perhitungannya:
current ratio = Aktiva lancar Kewajiban Lancar
Tabel 4.2 Current Ratio
Sumber: Hasil olahan data
Tahun Aktiva Lancar Kewajiban lancar Current Ratio
2004 1,491,704,541 603,389,163 2.47
2005 1,982,278,691 742,210,048 2.67
2006 1,575,750,422 711,882,029 2.21
2007 1,797,749,774 792,448,873 2.27
Dari perhitungan current ratio dapat diambil kesimpulan yaitu sebagai berikut:
1. Tahun 2004 current ratio sebesar 2.47 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.47 aktiva lancar.
2. Tahun 2005 current ratio sebesar 2.67 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.67 aktiva lancar.
3. Tahun 2006 current ratio sebesar 2.21 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.21 aktiva lancar.
4. Tahun 2007 current ratio sebesar 2.27 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 2.27 aktiva lancar.
5. Tahun 2008 current ratio sebesar 1.54 yang berarti setiap Rp. 1 kewajiban lancar dijamin dengan 1.54 aktiva lancar.
4.2.2 Analisa Rasio Rentabilitas
Mmerupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang maksimal dalam suatu periode tertentu. Dalam penelitian ini, rasio rentabilitas yang akan diteliti adalah rentabilitas ekonomis.
Berikut perhitungannya:
rentabilitas ekonomis = Laba sebelum pajak Total Modal
Tabel 4.3 RentabilitasEkonomis
Sumber: Hasil olahan data
Dari hasil perhitungan rentabilitas modal sendiri dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.28 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.28
2. Tahun 2005 rentabilitas ekonomis sebesar 0.37 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.37
3. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.10 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.10
4. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.14 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.14
5. Tahun 2004 rentabilitas ekonomis sebesar 0.15 yang berarti setiap Rp. 1 dari total modal yang ditanam menghasilkan laba sebesar Rp. 0.15
Dari hasil perhitungan rasio likuiditas dan rentabilitas dapat dirangkum hasilnya Tahun Laba sebelum Pajak Total Modal Rentabilitas Ekonomis
2004 Rp328,201,377 Rp1,157,798,733 0.28
2005 Rp557,341,828 Rp1,512,163,691 0.37
2006 Rp146,000,026 Rp1,438,685,461 0.1
2007 Rp233,668,235 Rp1,684,095,078 0.14
sebagai berikut:
Tabel 4.4
Data struktur Modal, Current Ratio dan Rentabilitas Ekonomis
4.3 Analisa Pengaruh Struktur Modal terhadap Likuiditas
Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap likuiditas yang akan menggunakan analisa regresi sederhana maka akan ditentukan dulu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Dalam hal ini variabel bebas adalah struktur modal dan variabel terikat adalah rasio likuiditas (current ratio) dan rasio rentabilitas (rentabilitas ekonomis).
Tabel 4.5
Data struktur Modal dan Current Ratio
Sumber: hasil olahan data
Jika sudah diketahui variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), maka bisa Tahun Struktur Modal (x) Current Ratio (y)
2004 0.22 2.47
Tahun Struktur Modal Current Ratio Rentabilitas Ekonomis
2004 0.22 2.47 0.28
2005 0.19 2.67 0.37
dilakukan analisa regresi sederhana dengan menggunakan SPSS. Dan didapat hasil sebagai berikut:
Tabel 4.6
Tabel perhitungan dengan SPSS
Pengaruh Struktur Modal terhadap Rasio Likuiditas (current ratio)
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) 2.941 .075 39.467 .000
Struktur Modal 1.673 .155 .987 10.778 .002
a Dependent Variable: current ratio
Sumber: Hasil perhitungan dengan SPSS
Analisa:
Dari uji coeeficients, pada bagian struktur Modal menunjukkan persamaan regresi:
Y = 2.941 – 1.673 X Dimana:
Y = current ratio X = Struktur Modal Keterangan:
1. Konstanta sebesar 2.941 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Struktur Modal, maka current ratio adalah sebesar 2.941.
2. Koefisien regresi sebesar 1.673 menyatakan bahwa setiap kenaikan 1
tingkat Struktur Modal akan menurunkan current ratio sebesar 1.673.
Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara Struktur Modal dengan current ratio. Namun sebaliknya jika Struktur Modal turun 1 tingkat, maka current ratio akan mengalami kenaikan sebesar 1.673.
3. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (current ratio)
Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut:
Ha : b ≠ 0 Ho : b = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha : Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap current ratio Ho : Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap current ratio Kaidah keputusan:
a. Jika nilai t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan
b. Jika nilai t hitung < t tabel atau t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
Tabel coeffcient diperoleh t hitung = 10.778 Tingkat signilfikan ( = 0.05) untuk uji dua pihak.
Df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 52 = 3 Sehingga didapat t tabel = 2.353
Ternyata nilai t hitung < t tabel, atau (10.778 < 2.353) maka Ho ditolak
dan Ha diterima, artinya signifikan. Jadi struktur modal berpengaruh signifikan terhadap current ratio.
4.4 Pengaruh struktur Modal terhadap Rentabilitas
Rasio rentabilitas adalah rasio yang menunjukkan efektifitas penggunaan dana dalam perusahaan untuk menghasilkan laba yang maksimal.
Untuk mengetahui pengaruh struktur modal terhadap rentabilitas yang akan menggunakan analisa regresi sederhana maka akan ditentukan dulu variabel bebas (x) dan variabel terikat (y). Dalam hal ini variabel bebas adalah struktur modal dan variabel terikat adalah rasio rentabilitas (rentabilitas ekonomis).
Tabel 4.7
Data Struktur Modal dan Rentabilitas Ekonomis
Sumber: Hasil olahan data
Jika sudah diketahui variabel bebas (x) dan variabel terikat (y), maka bisa dilakukan analisa regresi sederhana dengan menggunakan SPSS. Dan didapat hasil
Tahun Struktur Modal Rentabilitas Ekonomis
2004 0.22 0.28
sebagai berikut:
Tabel 4.8
Tabel perhitungan dengan SPSS
Pengaruh Struktur Modal terhadap Rasio Rentabilitas (rentabilitas ekonomis)
Coefficients(a)
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta B Std. Error
1 (Constant) .341 .089 3.823 .032
Struktur Modal .313 .186 .697 1.686 .190
a Dependent Variable: Rentabilitas
Sumber: Hasil perhitungan dengan SPSS
Keterangan:
1. Konstanta sebesar 0.341 menyatakan bahwa jika tidak ada peningkatan Struktur Modal, maka current ratio adalah sebesar 0.341.
2. Uji t untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel dependen (current ratio)
Hipotesis berdasarkan uji t dirumuskan secara statistik berikut:
Ha : b ≠ 0 Ho : b = 0
Hipotesis bentuk kalimat:
Ha : Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas ekonomis.
Ho : Struktur Modal tidak berpengaruh signifikan terhadap Rentabilitas
ekonomis.
Kaidah keputusan:
a. Jika nilai t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan
b. Jika nilai t hitung < t tabel atau t hitung ≥ t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan
Tabel coeffcient diperoleh t hitung = 1.686
Tingkat signilfikan ( = 0.05) untuk uji dua pihak.
Df atau dk (derajat kebebasan) = jumlah data – 2 atau 52 = 3 Sehingga didapat t tabel = 2.353
Ternyata nilai t hitung > t tabel, atau (1.686 > 2.353) maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. Jadi struktur modal tidak berpengaruh signifikan terhadap rentabilitas.