LAPORAN ON THE JOB LEARNING
( OJL
)
Disusun sebagai laporan akhir kegiatan On Job Learning pada pendidikan dan pelatihan calon kepala sekolah
Kabupaten Garut,Provinsi Jawa Barat Periode : mei s/d juni
Nama : ASEP KOSASIH,S.PdSD Unit Kerja : SD Negeri Paas 06 Nip :
196001011982011011
PROGRAM PENYIAPAN CALON KEPALA SEKOLAH
DINAS PENDIDIKAN KABUPATEN GARUT PROVINSI
JAWA BARAT
2015
HALAMAN PENGESAHAN
UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM PEMBUATAN ALAT PERAGA IPA MELALUI PENDAMPINGAN.
Disusun Oleh :
Nama : ASEP KOSASIH,S.Pd
Unit Kerja : SD Negeri Paas 06
NIP : 196001011982011011
Disusun Sebagai Laporan Akhir Kegiatan On Job Learning Pendidikan dan Pelatihan calon Kepala sekolah
Kabupaten Garut Periode Mei - juli 2015
Garut, juli 2015
Kepala SD N Paas 06 Kepala SDN Mancagahar 02
Pahrudin,S.Pd Dedi Supriadi,S.Pd
NIP. 195803061978021004 NIP. 196001011982011011
Mengetahui, Kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk
Drs.R.Wachjudi,MM
NIP. 196502151988031004
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji serta syukur ke hadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita, Alhamdulillah,lapporan akhir kegiatan On The Job Learning (OJL) pada pendidikan dan pelatihan sekolah yang berjudul “ Upaya Meningkatkan kemampuan guiru dalam pembuatan Alat Peraga IPA melalui pendampingan di Sekolah Dasar Negeri Paas 06 “ ini diselesaikan dengan baik.
laporan in Laporan ini berisikan tentan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan peserta diklat Cakep, supervisi guru junior dan bagaimana guru menyusun perangkat
pembelajaran.Dalam laporan ini juga dijelaskan kondisi nyata di SDN Paas 06 dan di SDN Mancagahar 02 dalam menerapkan delapan standar pendidikan. Penulisan banyak
menjumpai kesenjangan dalam pelaksanaannya, namun penulis memberikan sedikit
sumbangan pemikiran bagaimana alternatif pemecahannya. Dalam meningkatkan AKPK di SDN 06 Paas penulis melakukan tindakan supervisi akademik. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan kompetensi calon peserta diklat tentang supervisi akademik.
Dalam proses penyususnan hingga penyelesaian laporan ini, merupakan pengalaman dan pelajaran yang sangat berharga bagi penulis. Walaupun terasa sangat melelahkan, namun berkat bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, khususnya Bapak dan Ibu pendamping Diklat, Alhamdulillah akhirnya laporan OJL ini penulis selesaikan. Oleh karena itu, penulis ucapkan terima kasih yang tulus kepada Pembimbing :
1. Bapak Drs.SUTARMAN.M.Pd. Selaku Pembimbing dari LPPKS Indonesia, Jawa Tengah.
2. Bapak Drs.Gatot Dwi Atmaja, ST.M.Pd. selaku pembimbing dari LPPKS Indonesia Jawa Tengah.
3. Bapak Suharto Sisar.S.Pd. selaku Pembimbing dari LPPKS Indonesia Jawa Tengah. 4. Bapak Drs. H.Machmud ,M.Si.M.MMPd. selaku Kepala Dinas Kabupaten Garut.Jawa
Barat.
5. Bapak Drs.R.Wachjudi, MM. Selaku kepala UPTD Pendidikan Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut Jawa Barat
6. Bapak Pahrudin, S.Pd. selaku Kepala SD Negeri Paas 06 dan Dedi Supriadi, S.Pd. sebagai Kepala SD Negeri Mancagahar 02 yang telah banyak membantu,
memberikan masukan dan bimbingan selama pelaksanaan magang pada kegiatan OJL.
7. Teristimewa, ucapan terima kasih penulis haturkan kepada Ibu Hesti Kurniasih, S.Pd. sebagai Guru yunior SD Negeri Paas 06 yang bersedia diobservasi pada kegiatan supervisi akademik peserta diklat calon Kepala Sekolah.
8. Tak terlupakan, ucapan terima kasih penulis sampaikan pula kepada Bapak/Ibu dan PTT / guru sukwan SD Negeri Paas 06 dan SD Negeri Mancagahar 02 Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut yang telah banyak membantu memberikan data dan informasi kepada penulis dalam melakukan kajian-kajian dan pelaksaan rencana tindak kepemimpinan calon Kepala Sekolah.
9. Terakhir, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada semua teman diklat calon Kepala Sekolah Kabupaten Garut tahun 2015 atas kerja sama yang terbangun selama ini mulai dari awal seleksi sampai kegiatan OJL berakhir.
Kiranya laporan kegiatan OJL ini dapat bermanfaat, dan semoga segala bantuan, bimbingan dan dorongan yang diberikan oleh berbagai pihak, mendapat balasan dari Allah SWT, Amin.
Penulis,
Bab. I .Pendahuluan A. Latar Belakang. (OJL )
Kepala Sekolah memiliki peran strategis sebagai manajer di sekolah, ketika perencanaan
pendidikan dikerjakan dan struktur organisasi persekolahannyapun disusun guna
memfasilitasi perwujudan tujuan pendidikan, serta para anggota organisasi, pegawai atau
karyawan dipimpin dan dimotivasi untuk mensukseskan pencapaian tujuan, tidak dijamin
selamanya bahwa semua kegiatan akan berlangsung sebagaimana yang direncanakan, dan
dikelola dengan baik, di antaranya adalah pengetahuan tentang manajemen. Peraturan
Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala
Sekolah/Madrasah menetapkan 5 (lima) dimensi kompetensi yaitu: (1) kepribadian, (2)
manajerial, (3) kewirausahaan, (4) supervisi, dan (5) sosial. Dasar kompetensi kepribadian ini
akan sangat menentukan kompetensi lainnya, khususnya dalam melaksanakan program
pendidikan nasional, propinsi, dan kabupaten/kota. Sebagai tambahan pengetahuan dan
keilmuan dalam bidang perencanaan dan pelaksanaan program pendidikan, kepala sekolah
harus mampu menunjukkan kinerjanya berdasarkan kebijakan, perencanaan, dan program
pendidikan.
Kompetensi manajerial merupakan kompetensi kepala sekolah dalam memahami sekolah
sebagai sistem yang harus dipimpin dan dikelola dengan baik, di antaranya adalah
pengetahuan tentang manajemen.
Dengan kemampuan dalam mengelola ini nantinya akan dijadikan sebagai pegangan cara
berfikir, cara mengelola dan cara menganalisis sekolah dengan cara berpikir seorang manajer.
Kepala sekolah juga harus memiliki kompetensi kewirausahaan. Sebagai salah satu cara
bagaimana sekolah mampu mewujudkan kemampuan dalam wirausahanya ini maka kepala
sekolah harus mampu menunjukkan kemampuan dalam menjalin kemitraan dengan
pengusaha atau donatur, serta mampu memandirikan sekolah dengan upaya berwirausaha.
Kompetensi supervisi ini sangat strategis bagi seorang kepala sekolah khususnya dalam
memahami apa tugas dan fungsi kepala sekolah sebagai pemimpin sekolah. Tugas dan fungsi
dari supervisi ini adalah untuk memberdayakan sumber daya sekolah termasuk guru. Salah
satunya adalah melaksanakan supervisi akademik terhadap guru dengan menggunakan
pendekatan dan teknik supervisi yang tepat.
Dalam rangka meningkatkan mutu kepala sekolah/madrasah, pemerintah mengeluarkan
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru
sebagai Kepala Sekolah/Madrasah. Permendiknas ini memuat sistem penyiapan calon kepala
sekolah/ madrasah, proses pengangkatan kepala sekolah/madrasah, masa tugas,
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB),penilaian kinerja kepala sekolah/madrasah,
mutasi dan pemberhentian tugas guru sebagai kepala sekolah/madrasah.
Menindaklanjuti Permendiknas Nomor 28 Tahun 2010, Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan melalui Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS)
mengadakan pendidikan dan latihan calon kepala sekolah. Setelah melalui tahapan seleksi
administrasi dan seleksi akademik. Diklat tersebut dilaksanakan oleh LPPKS melalui
kegiatan in service 1, On the Job Training (OJL), dan in service 2.
Kegiatan OJL penting bagi peserta diklat calon kepala sekolah untuk mempraktikkan
kompetensi yang telah dipelajari selama kegiatan in service 1. Dalam OJL dipraktikkan
bagaimana mengkaji RKS, pengelolaan kurikulum sekolah, pengelolaan keuangan,
pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik, pengelolaan sarana
prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, pemanfaatan TIK dalam
pembelajaran, sistem monitoring dan evaluasi, program supervisi guru yunior, menyusun
perangkat pembelajaran, dan pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan berdasarkan AKPK.
Kegiatan OJL dilaksanakan pada 2 sekolah magang, yaitu pada sekolah tempat calon kepala
sekolah bertugas dan sekolah lain.
Sebagai peserta Diklat calon kepala sekolah Kabupaten Garut, penulis melaksanakan OJL
pada SDN Paas 06 (sekolah tempat penulis bertugas) dan SDN Macagahar 02 (sekolah
magang lain). Berdasarkan petunjuk teknis pelaksanaan OJL, maka penulis melaksanakan
OJL pada SDN Paas 02 dan pada SDN Mancagahar 02 .
Berdasarkan hasil pelaksanaan OJL pada SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar02 , penulis
menyusun laporan akhir OJL. Laporan ini merupakan salah satu tugas wajib peserta Diklat
calon kepala sekolah berdasarkan kondisi nyata di lapangan untuk meningkatkan kompetensi
calon kepala sekolah.
B. Tujuan ( OJL )
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi tujuan laporan ini adalah untuk
mengetahui dan dapat meningkatkan:
Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengembangkan dan meningkatkan 5 kompetensi
berdasarkan Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, Kompetensi yang dimaksud berupa
kompetensi,1. kepribadian, 2.manajerial,3. sosial, 4.kewirausahaan, dan 5. supervisi.
Menghasilkan kepala sekolah yang dapat mengarahkan dan menggerakkan guru untuk
meningkatkan kuwalitas pembelajaran di sekolah.
Menghasilkan kepala sekolah yang mampu mengidentifikasi masalah yang terkait dengan
standar nasional pendidikan (SNP).
Menghasilkan kompetensi manajerial melalui pengkajian RKS, pengelolaan kurikulum,
pengelolaan keuangan, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pengelolaan peserta didik,
pengelolaan sarana prasarana sekolah, pengelolaan pendidikan dan tenaga kependidikan, dan
sistem monitoring dan evaluasi pada SDN Paas 06 .
Menghasilkan kepala sekoalah yang mampu melakukan supervisi akademik kepada guru
dengan teknik yang benar.
C. Hasil yang Diharapkan (OJL)
Setelah kegiatan On The Job Learning ini dilakukan maka sebagai calon kepala sekolah harus
memiliki kemampuan untuk :
Mengintegrasikan nilai-nilai spiritual dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada
pelaksanaan RTK.
Mengintegrasikan nilai-nilai kewirausahaan dalam setiap kegiatan OJL, khususnya pada
pelaksanaan RTK.
Mengintegrasikan nilai-nilai kepemimpinan yang selalu menempatkan pembelajaran pada
prioritas utama dalam pengambilan keputusan.
Meningkatkan kemampuan guru kelas dan mata pelajaran dalam membuat media
pembelajaran (power point).
Menyusun perangkat pembelajaran (RPP, bahan ajar dan evaluasi) sesuai standar.
Memetakan kesenjangan sekolah sendiri dan sekolah magang lain dan menyusun alternatif
solusi untuk mengatasi kesenjangan.
Melaksanakan pra-observasi, observasi dan post-observasi dalam supervisi guru junior.
Bab II
A.Kondisi Nyata Sekolah Sendiri 1.Profi
SDN Paas 06 berlokasi di Kampung Cibarani Desa Paas Kecamatan Pameungpeuk
Kabupaten Garut Propinsi Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1982 di atas lahan seluas
2.000 m2 dan mulai beroperasi tahun 1982 pada saat mulai dibangun Sekolaha Dasar Negeri
Paas 06 adalah dengan nama SDN Nryalindung ,berubah menjadi SDN Paas 06.karena
perubahan nama Desa sampai sekarang namanya SDN Paas 06 UPTD Pendidikan Kecamatan
Pameungpeuk Kabupaten Garut’
2. VISI MISI DAN TUJUAN
a.Visi
“Unggul Dalam Prestasi, Beriman Dan Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa, Cinta
Sesama, Beramal, Dan Kepedulian Serta Berbudi Luhur”.
b.Misi
Menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berprestasi dalam segala lomba, baik ilmu pengeyahuan, olahraga, maupun kesenian.
Menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif, kreatif, dan bermutu.
Membimbing siswa dalam kegiatan keagamaan, agar bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa.
Suka membantu teman dalam hal kebaikan.
Membimbing siswa dalam kegiatan peduli terhadap keindahan lingkungan.
Meningkatkan potensi fisik, menanamkan sportivitas dan selalu hidup sehat.
Sopan dan bertindak santun dalam berbicara.
Tahun pelajaran 2014/2015 ini SDN Paas 06 membina sebanyak 245 siswa yang terbagi ke
dalam 9 rombongan belajar dengan kelas yang paralel, setiap ruang kelas menampung
rata-rata sebanyak 30 siswa.
SDN Paas 06 memiliki tenaga pendidik dan tenaga kependidikan sekolah yang cukup,
sebanyak 9 orang PNS dan 4 orang non PNS. Sekolah SDN Paas 06 memiliki sarana dan
prasana yaitu memiliki 8 ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 gedung
perpustakaan, 1 ruang UKS, 2 kamar WC/jamban guru dan siswa, 1 kantin didalam
lingkungan sekolah. Prestasi siswa yang diraih SDN Paas 06 empat tahun terakhir yaitu juara
I lomba Tematik dalam rangka SPKS/O2SN tahun 2014.
Kinerja SDN Paas 06 dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan (SNP) dapat
diuraikan.
Pemetaan Delapan Standar Pendidikan Nasional. a. Standar Isi
SDN Paas 06 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan kurikulum KTSP menggunakan
panduan yang disusun berdasarkan standar isi mengacu pada Permendiknas Nomor 22 tahun
2006 yaitu :
Kurikulum SDN Paas 06 Pembelajaran pada kelas I, II,III,tematik IV ,V dan VI
dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.
Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.
Kurikulum KTSP disekolah SDN Paas 06 memiliki struktur sebagai berikut : terdiri mata
pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan,
Bahasa Indonesia, Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni
Budaya dan Prakarya, Pendidikan Jasmani, Olah raga dan Kesehatan mulok..
b. Standar Proses
RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru guru kelas I, II,
III,IV ,V dan VI penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku siswa
mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan penyusunan dan
pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam pertemuan KKG
sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan sekolah atau siswa,
nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
c. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing mata
pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata pelajaran ujian nasional Bahasa
Indonesia ,950, Matematika 9,75, Ilmu Pengetahuan Alam 8,20 Untuk setiap mata pelajaran
dapat dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam
mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan
melanjutkan tingkat sekolah berikutnya
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Untuk itu di SDN
06 Paas Jumlah guru 9 orang dan dibantu sebanyak 4 orang tenaga kependidikan sudah
memenuhi standar jumlah pendidik dan tenaga kependidikan sekol
e. Standar Sarana dan Prasarana
SDN Paas 06 memiliki luas lahan 2.000 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 2 unit, Ruang
kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 7 ruang kelas dengan
ukuran masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing memiliki
satu white board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari, masing-masing
satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasaran lainnya seperti sapu, pengepel,
tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 18 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan
meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 TV, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding, 2
komputer PC 1 leptop.
Ruang perpustakaan terdiri dari satu unit bangunan dengan ukuran (10×15) m2, meja baca
berjumlah 8 dengan tempat duduk secara resehan dilantai yang diberi tikar, 2 pasang meja
kursi untuk petugas perpustakaan, 5 rak buku untuk meletakan buku-buku bacaan, judul buku
lebih dari 1000 judul.
Ruang kepala sekolah berukuran (7 × 9 )m2 terdapat 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi
kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala, 2 set komputer PC
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala sekolah/Guru,
tamu dan siswa.
f. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka
menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah
sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun
berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan
Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi sudah dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga mudah
untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam
peningkatan hasil belajar siswa
g. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS
APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat. Sekolah belum mampu
untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang saling
menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan secara
langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat rapat
dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap
mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.
h. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan
kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal
pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan
harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana
yang telah dibuat oleh guru.
Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum KTSP. Hasil penilaian guru pada
pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi
berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian
sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru
sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.
Dari ke 8 standar nasional diatas, 5 standar sudah terpenuhi dan 3 standar nasional yang
terpenuhi secara maksimal.
B. Kondisi Nyata Sekolah Lain (Magang) 1.Profil
Berdasarkan Surat penunjukan dari kepala sekolah SDN Mancagahar 02 peserta OJL dapat
melakukan pemetaan 8 standar nasional pendidikan (SNP) di SDN Mancagahar 02 berlokasi
di Kampung Mancagahar Desa Mancagahar Kecamatan Pameungpeuk Kabupaten Garut
Jawa Barat yang dibangun pada tahun 1950 di atas lahan seluas 980 m2 dan mulai beroperasi
tahun 1950.
2. Visi Misi dan Tujuan a. Visi
“Unggul Dalam Pelayanan Meningkatkan Prestasi, Terampil, Bertakwa, Bermoral Serta Mengembangkan Lingkungan Belajar Yang Sehat Dan Indah”.
b. Misi
Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi.
Berprestasi dalam segala lomba, baik ilmu pengetahuan, olahraga maupun Kesenian. Menciptakan suasana belajar mengajar yang aktif, kreatif dan bermutu.
Membimbing siswa dalam kegiatan keagamaan,agar bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Menanamkan kebiasaan berpikir positif dan menyayangi sesama. Suka membantu teman dalam hal kebaikan.
Membimbing siswa dalam kegiatan peduli terhadap keindahan lingkungan, Meningkatkan potensi fisik, menanamkan sportivitas dan selalu hidup sehat. Sopan dalam bertindak serta santun dalam berbicara.
Tahun pelajaran 2014/2015 ini SDN Mancagahar 02 membina sebanyak 178 siswa yang
terbagi ke dalam 6 rombongan belajar dari kelas I sampai VI, setiap ruang kelas menampung
rata-rata sebanyak 30 siswa. SDN Mancagahar 02 memiliki tenaga pendidik dan tenaga
kependidikan sekolah yang cukup, sebanyak 9 orang PNS dan 2 orang non PNS. Sekolah
SDN Mancagahar 02 memiliki sarana dan prasana yaitu memiliki 6 ruang belajar, 1 ruang
kepala sekolah, 1 ruang guru, 1 ruang UKS, 2 kamar WC/jamban guru dan siswa Kinerja
SDN Mancagahar 02 dilihat dari pencapaian delapan standar pendidikan (SNP) dapat
diuraikan sebagai berikut :
Pemetaan 8 Standar Pendidkan a. Standar Isi
SDN Mancagahar 02 pada tahun pelajaran 2014/2015 menerapkan berdasarkan pada
Permendiknas Nomor 22 tahun 2006 yaitu :
Kurikulum SDN Mancagahar 02 memuat 8 mata pelajaran, muatan lokal dan pengembangan
diri.
Pembelajaran pada kelas I, II, III dilaksanakan melalui pendekatan tematik, sedangkan kelas
IV ,V dan VI dilaksanakan melalui pendekatan mata pelajaran dengan sistem KTSP.
Alokasi waktu : 1 jam pelajaran adalah 35 menit.
b. Standar Proses
RPP yang dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi
Lulusan (SKL), dan panduan penyusunan RPP kurikulum KTSP bagi guru kelas III dan VI,
bagi guru kelas I, II, IV dan V penyusunan RPP menggunakan panduan buku guru dan buku
siswa mengunakan multi metode yang mengarah ke pendekatan saintifik. Kegiatan
penyusunan dan pengembangkan RPP dilakukan secara mandiri ataupun berkelompok dalam
pertemuan KKG sekolah ataupun KKG mata pelajaran dengan memperhatikan lingkungan
sekolah atau siswa, nilai-nilai, dan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
c. Standar Kompetensi Lulusan
Perolehan nilai ujian nasional tahun pelajaran 2013/2014 untuk masing-masing mata
pelajaran memenuhi Standar kelulusan. Masing-masing mata pelajaran ujian nasional Bahasa
Indonesia 7,25, Matematika 6,50, Ilmu Pengetahuan Alam 6,75 Untuk setiap mata pelajaran
dapat dikatakan bahwa siswa sudah memperlihatkan kemajuan yang lebih baik dalam
mencapai target yang ditetapkan SKL, dilihat dari tingkat kelulusan siswa 100% berhasil dan
melanjutkan tingkat sekolah berikutnya.
d. Standar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Berdasarkan peraturan pemerintah nomor 74 tahun 2008 yang mengisyaratkan bahwa guru
wajib memiliki kualifikasi akademik, kompentensi, sertifikat pendidik, sehat jasmani rohani
serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jumlah guru 9
orang dan dibantu sebanyak 2 orang tenaga kependidikan sudah memenuhi standar jumlah
pendidik dan tenaga kependidikan sekolah. Standar kompetensi pendidik dan tenaga
kependidikan SDN Mancagahar 02 belum terukur karena belum ada hasil penilaian yang
mengukur berapa tingkat pencapaian kompetensi masing-masing.
e. Standar Sarana dan Prasarana
SDN Mancagahar 02 memiliki luas lahan 980 m2 dengan jumlah gedung sebanyak 2 unit,
Ruang kelas yang digunakan sebagai tempat proses belajar mengajar sebanyak 6 ruang kelas
dengan ukuran masing-masing 7 x 8 m2 per ruang kelas. Setiap ruang kelas masing-masing
memiliki satu black board sebagai papan tulis, satu meja dan kursi guru, satu lemari,
masing-masing satu meja dan kursi untuk setiap siswa, memiliki prasarana lainnya seperti sapu,
pengepel, tempat sampah, jam dinding dan sebagainya untuk kelengkapan ruang kelas.
Ruang guru berukuran (7 × 8) m2 memuat 10 pasang meja dan kursi guru, 1 set kursi dan
meja tamu, 2 rak buku, 4 lemari buku, 1 TV, 1 set sound system dan 1 buah jam dinding,
komputer PC memiliki jaringan internet Wireless Network yang terkoneksi dengan modem
prabayar.
Ruang perpustakaan ukuran (5 x 6) m2 dibangun secara swadaya sekolah bersebelahan
dengan ruang kepala sekolah yang pembangunannya menyekat ruang kepala sekolah dengan
koaki lima/teras
bangunan sekolah yang dijadikan ruang perpustakaan, bangunan perpustakaan yang dari
pemerintah belum ada, meja baca 2 pasang beralaskan tikar sebagai tempat duduk, 2 lemari
rak buku.
Ruang kepala sekolah berukuran (4 × 5)m2 terdapat 2 lemari buku, 1 pasang meja dan kursi
kepala sekolah, 1 set kursi tamu, 1 lemari piala.
Sarana dan prasana sekolah lainnya adalah ruang UKS, jamban (WC) Kepala sekolah/Guru,
tamu dan siswa.
f. Standar Pengelolaan
Rencana kerja sekolah (RKS), rencana kerja tahunan (RKT) ataupun rencana kerja jangka
menengah (RKJM) disosialisasikan kepada warga sekolah. Demikian pula dengan rencana
kegiatan dan anggaran sekolah (RKAS) disosialisasikan kepada warga sekolah. Sekolah
sudah melakukan pengisian instrumen EDS sehingga RKS dan RKJM yang disusun
berdasarkan rekomendasi EDS sudah mengelompokkan ke dalam delapan standar yaitu
Standar Kompetensi Lulusan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Pendidikan dan Tenaga
Kependidikan, Standar Sarana dan Prasarana, Standar Pengelolaan, Standar Pembiayaan
Pendidikan, Standar Penilaian Pendidikan.
Kegiatan supervisi belum dilaksanakan secara berkala dan berkelanjutan sehingga masih sulit
untuk mengukur dan menilai kinerja untuk melakukan perbaikan-perbaikan terutama dalam
peningkatan hasil belajar siswa.
g. Standar Pembiayaan
Sumber keuangan sekolah masih tergantung pada bantuan pemerintah berupa dana BOS
APBN dan dana pendidikan gratis pemerintah provinsi Jawa Barat Barat. Sekolah belum
mampu untuk mencari sumber keuangan lain misalnya dengan membangun kerja sama yang
saling menguntungkan dengan dunia usaha dan industri. Penyusunan RKAS melibatkan
secara langsung pihak komite sekolah ataupun pemangku kepentingan yang relevan, lewat
rapat dewan guru, kepala sekolah, beberapa guru dan bendahara sekolah, dengan tetap
mempertimbangkan usulan-usulannya warga sekolah.
h. Standar Penilaian Pendidikan
Sebagian guru sudah menyusun perencanaan penilaian berdasarkan kompetensi inti dan
kompetensi dasar. KKM yang telah ditetapkan diinformasikan oleh guru kepada siswa diawal
pertemuan tatap muka dan menginformasikan KKM sebelum pelaksanaan setiap ulangan
harian. Guru melaksanakan penilaian melalui pelaksanaan ulangan harian, ulangan tengah
semester, ulangan akhir semester, kenaikan kelas, ujian sekolah dan ujian nasional dengan
memperhatikan prinsip-prinsip penilaian yaitu objektif, terpadu, ekonomis, transparan,
akuntabel, dan edukatif. Penilaian melalui ulangan harian dilaksanakan berdasarkan rencana
yang telah dibuat oleh guru.
Guru kelas yang sudah melaksanakan kurikulum KTSP . Hasil penilaian guru pada
pelaksanaan ulangan harian ataupun tugas-tugas pekerjaan rumah ditambahkan informasi
berupa komentar dan masukan untuk perbaikan. Setiap guru menyampaikan hasil penilaian
sikap dan akademik siswa kepada kepala sekolah. Hasil penilaian dijadikan dasar bagi guru
sebagai koreksi untuk melakukan perbaikan pembelajaran berikutnya.
Dari ke 8 standar nasional diatas, 6 standar sudah terpenuhi dan 2 standar nasional yang
terpenuhi secara maksimal. ( Data Dokumen Surat penunjukan terlampir di halaman ).
Bab III Rencana Tindak Kepemimpinan
A. Pelaksanaan Rencana Tndak Kepemimpinan (RTK) 1.Siklus Pertama
Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk meningkatkan
kinerja sekolah.
a. Persiapan
Mengintegrasikan program pengolahan barang bekas ke dalam proses
pembelajaran.Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi untuk
meningkatkan kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam proses pembelajaran.
Membuat jadwal kegiatan.
Membuat materi.
Menetapkan bahan pembuatan alat peraga IP.
Membuat lembar observasi.
Membagi kelompok kerja siswa.
Mensosialisasikan kegiatan pengolahan bahan bekas.
b. Pelaksanaan
Dilaksanakan pada satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 1 x 35 menit dengan
urutan pelaksanaan yang di tetapkan. Dari kegiatan ini berhasil di observasi ternyata
aktivitas fisik dalam mengumpulkan bahan baku mencapai 18 orang, yang membawa
peralatan lengkap 18 orang, Aktivitas mental siswa melaksanakan kegiatan sesuai
petunjuk 22 orang, tepat waktu dalam bekerja 14 orang. Aktivitas emosional siswa
bergembira melaksanakan kegiatan 20 orang, semangat dalam bekerja 16 orang dan
menghargai hasil karya teman 12 orang dengan jumlah siswa 24 orang.
c. Monev
Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa yang baru mencapai 47,5 %
disebabkan karena siswa belum terbiasa pembuatan alat peraga IPA, peralatan yang
tersedia kurang lengkap.
d. Refleksi
Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan pembuatan alat
peraga IPA yang telah diketahui kendala dan hambatannya selama proses pelaksanaan
yang kemudian akan diperbaiki pada kegiatan siklus II.
2. Siklus Kedua
Indikator keberhasilan RTK Mampu menyusun program inovasi untuk meningkatkan
kinerja sekolah
a. Persiapan
Mengintegrasikan program pembuatan alat peraga IPA Pesawat sederhana ke dalam
proses pembelajaran.
Menetapkan tema dan sub tema dalam menyusun program inovasi untuk meningkatkan
kinerja sekolah yang diintergerasikan dalam proses pembelajaran.
Membuat jadwal kegiatan.
Membuat materi.
Menetapkan bahan ajar
Membuat lembar observasi.
Membagi kelompok kerja siswa.
Mensosialisasikan kegiatan pembuatan alat. Peraga ipa
b. Pelaksanaan
Dilaksanakan pada satu kali pertemuan dengan waktu pertemuan 2 x 35 menit dengan
urutan pelaksanaan yang di tetapkan. Dari kegiatan ini berhasil di observasi ternyata
aktivitas fisik dalam mengumpulkan bahan baku mencapai 23 orang, yang membawa
peralatan lengkap 23 orang, Aktivitas mental siswa melaksanakan kegiatan sesuai
petunjuk 20 orang, tepat waktu dalam bekerja 18 orang. Aktivitas emosional siswa
bergembira melaksanakan kegiatan 22 orang, semangat dalam bekerja 20 orang dan
menghargai hasil karya teman 19 orang dengan jumlah siswa 24 orang.
c. Monev
Berdasarkan observasi hasil monev aktivitas siswa terjadi peningkatan dari semua aspek
aktivitas siswa, siklus I berjumlah 47,5 % menjadi 60,1 % pada siklus II.
d.Refleksi
Berdasarkan hasil monev maka kelebihan dan kekurangan pada kegiatan telah diperbaiki
dalam siklus II
B. Supervisi Guru Junior
Observasi guru junior merupakan serangkaian kegiatan membantu pendidik mengembangkan
kemampuan dalam mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap perencanaan colon terlebih dahulu melapor kepada kepala sekolah tentang
rencana dan tujuan observasi guru junior, kemudian kepala sekolah menetapkan guru junior
berdasarkan pertimbangan dan penilaian kepala sekolah terhadap guru junior, bersama kepala
sekolah calon menetapkan jadwal pelaksanaan observasi, berdasarkan surat penunjukan
kepala sekolah calon kemudian menyampaikan jadwal dan maksud dari supervisi terhadap
guru junior.
2. Pelaksanaan
a. Pra-Observasi
Pra-Observasi adalah kegiatan yang dilakukan oleh peserta OJL sebelum melakukan
observasi kelas. Tugas pengawasan pembelajaran oleh kepala sekolah dilakukan dalam
bentuk kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan sebagaimana dinyatakan
dalam Kurikulum KTSP, memperkuat Permendiknas Nomor 13 Tahun 2007, tentang standar
kepala sekolah bahwa supervisi adalah salah satu dimensi kepala sekolah. Berdasarkan hal
tersebut maka ditetapkan bahwa guru junior yang ditunjuk untuk disupervisi dengan alasan
bahwa guru tersebut sudah dilatih kurikulum KTSP guru junior tersebut adalah:
Nama guru : HESTI KURNIASIH,S.Pd
NIP : 196902271993012001
Pangkat/Golongan : Pembina / IV.a
Mengajar di kelas : V (Lima)
Hari / tanggal : Sabtu /30 Mei 2015
Langkah-langkah yang dilakukan menyiapkan instrumen perencanaan kegiatan pembelajaran
(RPP), peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan waktu observasi,
meminta RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi, mengisi instrumen perencanaan
kegiatan pembelajaran. Berdasarkan langkah-langkah diatas dapat diketahui RPP sudah
memuat komponen kurikulum KTSP.
b. Observasi
Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen yang digunakan berupa
instrumen penilaian proses rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian
melalui instrumen hasil observasi proses pelaksanaan pembelajaran masih perlu diperbaiki
karena dalam pelaksanaan belum terpenuhi sesuai dengan tuntutan Permendiknas Kurikulum
KTSP..
c. Pasca Observasi
Post observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran instrumen yang digunakan
adalah instrumen penilaian proses pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran, terdapat
temuan-temuan yang belum terpenuhi secara maksimal seperti penilaian, kunci jawaban
lembar kerja dan skor penilaian.
3 .Tindak Lanjut
Proses tindak lanjut hasil siklus I dari RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang
maksimal dapat di tindak lanjuti pada siklus II guna perbaikan.
4. Hasil
Berdasarkan hasil pada siklus I maka hasil tersebut menjadi acuan pada perencanaan siklus
II, dari hasil diskusi supervisor dengan guru junior memberikan solusi untuk perbaikan,
kendala tersebut diutarakan kembali agar dapat diperbaiki pada siklus II.
Tabel 1. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 1
Kompetensi
awal
(%)
Kompetensi setelah tindakan siklus 1
(%)
Peningkatan kompetensi
(%)
52 62 10
Siklus II (kedua) Perencanaan
Tahapan siklus ke II dengan guru yang sama pada siklus I disepakati jadwal pelaksanaan
supervisi.
Pelaksanaan
Pra-Observasi
Peserta ojl berkonsultasi dengan guru junior untuk merencanakan waktu observasi, meminta
RPP pembelajaran 1 hari sebelum observasi, mengisi instrumen perencanaan kegiatan
pembelajaran sudah sesuai dengan instrumen RPP kurikulum KTSP
Observasi
Observasi dilaksanakan sesuai jadwal yang telah disepakati instrumen yang digunakan berupa
instrumen penilaian proses rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Berdasarkan penilaian
melalui instrumen hasil observasi proses Siklus II pelaksanaan pembelajaran sudah ada
peningkatan dibanding siklus I.
Pasca Observasi
Pasca observasi dilaksanakan setelah selesai jam pembelajaran instrumen yang digunakan
adalah instrumen penilaian proses pelaksanaan rencana persiapan pembelajaran pada siklus II
sudah terpenuhi dilihat dari poin siklus I yang belum tercapai.
Tindak Lanjut
RPP dan proses pembelajaran yang masih kurang pada siklus I ternyata sudah terpenuhi pada
siklus II
Tabel 2. Rata-rata peningkatan kompetensi tindakan siklus 2
Kompetensi setelah tindakan
siklus 1
Kompetensi setelah tindakan
siklus 2
Peningkatan
kompetensi
(%) (%) (%)
62 92 30
Hasil
Meningkatnya kwalitas proses pembelajaran yang mencakup; proses pembelajaran di
sekolah, guru mampu menyusun RPP berstandar, dan mampu melaksanakan pembelajaran
dengan baik.
Tabel 3. Rata-rata peningkatan kompetensi
Peningkatan kompetensi siklus
1
(%)
Peningkatan kompetensi siklus
2
(%)
Peningkatan
kompetensi
(%)
10 30 40
C. Penyusunan Perangkat Pembelajaran (RPP) 1.RPP
Pembuatan perangkat pembelajaran mengacu pada , KTSP Penyusunan RPP disusun secara
rinci dari tema yang mengacu pada buku guru, buku siswa dan silabus. Bahan ajar yang
terdapat di buku siswa dapat dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa. Kemudian
penilaian yang dilakukan sebagai untuk perbaikan, suasana belajar dan proses pembelajaran
agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, kecerdasan, ahlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
2.Bahan Ajar
Bahan ajar di ambil dari buku siswa dan buku guru Media / alat bantu dan sumber belajar
yang digunakan berupa benda- benda di kelas, lingkungan sekolah, Media /alat bantu ini
mengarah pada benda konkret .
3.Instrumen Penilaian
Evaluasi yaitu berupa tes lisan dan tulis yang digunakan sebagai alat ukur keberhasilan proses
dan ketercapaian indikator. Evaluasi berupa penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Penilaian sikap melalui observasi yang dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung.
Penilaian pengetahuan berupa tes lisan maupun tulis menggunakan lembar kerja siswa.
Penilaian keterampilan menggunakan rubric sebagai acuan dalam penilaian.
D. Pengkajian Aspek Managerial
Berdasarkan Permendiknas nomor 13 tahun 2007, tentang standar kepala sekolah,
Permendiknas nomor 28 tahun 2010, tentang penugasan guru sebagai kepala sekolah peserta
OJL melakukan kajian di SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar02berikut :
1.Rencana Kerja Sekolah / Madrasah
Setelah mempelajari bahan pembelajaran penyusunan rencana kerja sekolah (RKS) kemudian
mengkaji RKS dan RKJM SDN Paas 06 dan SDN Mancagahar 02 penulis mengerti dan
memahami beberapa cara penyusunan RKS dan RKJM diantaranya model RKS/RKJM yang
disusun dikembangkan berdasarkan rekomendasi EDS mengelompokkan kegiatan-kegiatan
sekolah ke dalam 8 standar : 1) standar isi, 2) Standar proses, 3) standar kompetensi lulusan,
4) PTK, 5) sarana dan prasarana, 6) pengelolaan, 7) pembiayaan, dan 8) penilaian.
Pengelompokan ini sejalan dengan ketentuan permendiknas nomor 19 tahun 2007 tentang
standar pengelolaan pendidikan yang mengamanatkan penyusunan RKS harus memuat
kejelasan mengenai: 1) kesiswaan, 2) kurikulum dan kegiatan pembelajaran, 3) PTK serta
pengembangannya, 4) sarana dan prasarana, 5) keuangan dan pembiayaan, 6) budaya dan
lingkungan sekolah, 7) peran serta masyarakat dan kemitraan, dan 8) rencana kerja lain yang
mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu.
Pemahaman penulis tentang penyusunan RKS/RKJM sekolah belum utuh dan sempurna
karena belum pernah menyusun RKS/RKJM sekolah secara lengkap. Untuk memaksimalkan
penguasaan kompetensi penulis tentang penyusunan RKS/RKJM, penulis berharap agar
dalam penyusunan RKS/RKJM sekolah pada tahun berikutnya dapat dilibatkan secara
langsung guna mempraktekkan ilmu yang telah dimiliki.
2.Pengelolaan Keuangan Sekolah.
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan keuangan sekolah kemudian mengkaji
pengelolaan keuangan sekolah tempat magang, penulis dapat mengetahui sumber-sumber
keuangan sekolah serta dapat memahami penentuan alokasi pembiayaan sekolah.
Berdasarkan undang-undang nomor 20 tahun 2003 pasal 48 menyatakan bahwa pengelolaan
dana pendidikan berdasarkan pada prinsip keadilan, efisiensi, transparansi, dan akuntabilitas
publik. Peraturan pemerintah nomor 19 tahun 2005 tentang Standar nasional pendidikan
dalam pembiayaan meliputi biaya personal, investasi, penyedia sarana prasarana,
pengembangan sumber daya manusia, dan modal kerja tetap. Kompetensi yang belum penulis
kuasai adalah pengetahuan tentang bentuk laporan pertanggung-jawaban penggunaan
keuangan sekolah. Untuk memaksimalkan penguasaan tentang pengelolaan keuangan sekolah
secara keseluruhan, penulis berharap dapat mempelajari contoh laporan pertanggungjawaban
keuangan suatu sekolah.
3.Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan
kemudian mengkaji pengelolaan pendidik dan tenaga kependidikan sekolah tempat magang,
penulis mengetahui keadaan guru dan pegawai, kualifikasi pendidikan, serta memahami
pengaturan pembagian tugasnya masing-masing. Berdasarkan permendiknas nomor 39 tahun
2009 tentang pemenuhan beban kerja guru dan pengawas sekolah yang mewajibkan guru
mengajar 24 jam tatap muka kualifikasi pendidikan guru memperlihatkan bahwa guru-guru
sudah memenuhi standar kualifikasi pendidikan. Untuk mengembangkan kompetensi
guru-guru, kepala sekolah mengarahkan guru untuk terlibat aktif dalam kegiatan KKG atau ikut
dalam pelatihan-pelatihan tingkat Kabupaten, Provinsi dan Nasional. Penulis juga memahami
kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan setelah mempelajari permendiknas terkait.
Kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan sekolah magang sebaiknya dapat
diidentifikasi dan petakan oleh kepala sekolah untuk menjadi pertimbangan dalam pembagian
tugas dan pembinaannya secara berkelanjutan. Untuk itu sebagai calon kepala sekolah,
penulis berharap ada penilaian atau uji kompetensi bagi guru-guru untuk mengetahui tingkat
kompetensinya.
4.Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah (TAS)
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pembinaan tenaga administrasi sekolah,
permendiknas nomor 24 tahun 2008 tentang tenaga administrasi sekolah yang dimiliki
dimensi kompetensi, yaitu: (1) kompetensi kepribadian, (2) kompetensi sosial, (3)
kompetensi teknis administrasi sekolah, dan (4) kompetensi manajerial ketatausahaan
sekolah.
Kemudian mengkaji pembinaan TAS tempat magang, penulis mendapat pengetahuan tentang
kompetensi TAS yang harus dibina oleh kepala sekolah. Penulis juga memperoleh
pengetahuan tentang model-model pembinaan TAS.
5.Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah (Sarpras)
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan sarana dan prasarana sekolah
kemudian mengkaji pengelolaan sarana dan prasarana sekolah tempat magang, penulis
mengetahui sumber daya sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah magang. Penulis juga
mendapat pemahaman tentang perencanaan pengadaan, pemeliharaan, inventarisasi dan
penghapusan sarana prasarana sekolah. Standar sarana dan prasarana sekolah menurut
permendiknas nomor 24 tahun 2007 harus dijadikan sebagai acuan dalam perencanaan
pengadaan sarana dan prasarana sekolah.
5. Pengelolaan Kurikulum
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan kurikulum kemudian mengkaji
pengelolaan kurikulum sekolah tempat magang, penulis lebih mengerti tentang pengelolaan
kurikulum sekolah, proses penyusunan kurikulum, bentuk-bentuk RPP yang memuat
nilai-nilai karakter bangsa sesuai dengan KI dan KD yang dikembangkan. RPP yang
dikembangkan oleh guru-guru berdasarkan Standar Isi (SI), Standar Kompetensi Lulusan
(SKL), dan panduan penyusunan Kurikulum. Kegiatan penyusunan dan pengembangkan RPP
dilakukan secara mandiri ataupun berkompok dalam pertemuan Kelompok Kerja Guru
( KKG ) sekolah ataupun KKG mata pelajaran. Untuk memaksimalkan kompetensi
pengelolaan kurikulum sekolah, termasuk penyusunan RPP yang memuat nilai-nilai karakter,
penulis akan lebih banyak belajar dan berusaha selalu terlibat secara langsung dalam
penyusunan dan pengembangan kurikulum sekolah.
6. Pengelolaan Peserta Didik
Setelah mempelajari bahan pembelajaran pengelolaan peserta didik kemudian mengkaji
pengelolaan peserta didik sekolah tempat magang, penulis memiliki pemahaman tentang
perencanaan dan penerimaan peserta didik baru. Kegiatan pembinaan peserta didik
sebagaimana diatur dalam permendiknas nomor 39 tahun 2008 tentang pembinaan dimaksud
adalah : 1) Pembinaan budi pekerti luhur atau akhlak mulia; 2) Melaksanakan tata tertib
sekolah; 3) Melaksanakan gotong royong dan kerja bakti (bakti sosial); 4) Melaksanakan
norma-norma yang berlaku dan tatakrama pergaulan; 5) Menumbuhkembangkan kesadaran
untuk rela berkorban terhadap sesama; 6) Menumbuhkembangkan sikap hormat dan
menghargai warga sekolah; 7) Melaksanakan kegiatan 7K (Keamanan, kebersihan,
ketertiban, keindahan, kekeluargaan, dan kedamaian ). Penulis juga mendapat informasi dan
pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan pengembangan diri siswa yang dikembangkan
berdasarkan bakat, minat, kreativitas dan kemampuan siswa. Untuk mengembangkan
penguasaan kompetensi dalam pengelolaan peserta didik, penulis akan lebih banyak
membaca bahan-bahan pembelajaran terkait pengelolaan peserta didik dari berbagai sumber.
7. Pemanfaatan TIK dalam Pembelajaran
Setelah mempelajari bahan pembelajaran TIK dalam pembelajaran kemudian mengkaji
pemanfaatn TIK dalam pembelajaran sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas
nomor 13 tahun 2007 kompetensi manajerial memiliki kemampuan mengoperasikan
hardware dan software dalam presentasi multimedia pembelajaran dan pengaplikasian media
pembelajaran TIK, penulis mendapat informasi tentang sumber daya sarana dan prasarana
yang dimiliki sekolah yang masuk dalam ketegori TIK serta mendapat gambaran kompetensi
pendidik (guru) dalam penguasaan TIK terutama komputer.
8. Monitoring dan Evaluasi (Monev)
Setelah mempelajari bahan pembelajaran monitoring dan evaluasi program sekolah kemudian
mengkaji monitoring dan evaluasi sekolah tempat magang, berdasarkan Permendiknas nomor
13 tahun 2007 kompetensi manajerial mencapai terget kompetensi “Melakukan monitoring,
evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan program kegiatan sekolah dengan prosedur yang tepat,
serta merencanakan tindak lanjutnya” Penulis belum mendapatkan hasil monitoring dan
evaluasi yang dilaksanakan oleh sekolah magang berdasarkan prinsip-prinsip monitoring dan
evaluasi sehingga belum memperoleh pengetahuan yang utuh yaitu paham secara teori dan
praktek. Untuk meningkatkan penguasaan kompetensi penulis dalam pelaksanaan monitoring
dan evaluasi program sekolah, maka penulis berharap agar dapat dilibatkan secara langsung
dalam pelaksanaan monev program-program sekolah dimasa yang akan datang.
E. Peningkatan Kopetensi Berdasarkan AKPK Sekolah Kedua ( lain ). 1. Persiapan
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional nomor 13 tahun 2007 tentang standar
kepala sekolah dan dimensi kompetensi kewirausahaan yang dimaksud dalam Permendiknas
Nomor 13 tahun 2007 adalah sebagai berikut :
Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah.
Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah sebagai organisasi pembelajar yang
efektif.
Memiliki motivasi yang kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
sebagai pemimpin sekolah.
Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang
dihadapi sekolah.
Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan produksi/jasa sekolah sebagai
sumber belajar peserta didik.
2. Pelaksanaan
Nilai dan semangat kewirausahaan untuk kepentingan pendidikan yang bersifat sosial bukan
untuk kepentingan komersial, yang diambil adalah karakteristik seperti inovatif, bekerja
keras, motivasi yang kuat, pantang menyerah dan salalu mencari solusi dan memiliki naluri
kewirausahaan. Seorang kepala sekolah hendaknya mampu menciptakan visi sekolah yang
jelas, menjadi inspirator bagi warga sekolah, mampu memperdayakan tim untuk bekerja cepat
dan cerdas untuk mencapai visi dalam kondisi lingkungan yang tak menentu. Memiliki
karakteristik : proaktif, inovasi, berani mengambil resiko.
3. Hasil
Pembelajaran kewirausahaan yang efektif untuk mengembangkan karakteristik yang mampu
bersikap dan bertindak proaktif, inovatif, mengambil resiko dalam merancang program
kewirausahaan yang mampu membentuk kompetensi siswa berkarakter pemimpin
kewirausahaan.
Bab IV. Penutup A. Kesimpulan
Kegiatan on the job learning meningkatkan kompetensi calon kepala sekolah dalam bidang
RKS, pengelolaan kurikulum, pendidikan dan tenaga kependidikan, sarana dan prasarana,
pengelolaan peserta didik, pembinaan tenaga administrasi sekolah, pemanfaatan TIK, dan
system monitoring dan evaluasi.
Kegiatan on the job learning merupakan solusi efektif dalam penyiapan calon kepala sekolah
yang berkualitas.
B. Saran – saran
Mengingat banyaknya bahan kajian yang harus dipersiapkan oleh calon kepala sekolah, maka
waktu pelaksanaan on the job learning perlu waktu yang panjang. Masalah lainnya adalah
pelaksanaan OJL di sekolah lain yang kadang mengganggu proses belajar mengajar di
sekolah sendiri karena meninggalkan tugas mengajar di sekolah. Keadaan ini sulit dihindari
karena tidak adanya guru pengganti di sekolah sendiri.
Diperlukan kejelasan format dalam penyusunan laporan, sehingga tidak menimbulkan
keraguan dalam penyususnan.
Saran dan keritik sangat penulis harapkan untuk perbaikan dalam laporan on the job learning
(OJL).
Semua pihak yang membantu penulis membuat laporan akhir on the job learning tak lupa
diucapkan terima kasih. Amin.
LAMPIRAN
Profil SDN Paas 06
Tabel : Data Siswa SDN Paas 06
N
O. KELAS
JENIS KELAMIN
JUMLAH
LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Kelas 1.A 19 16 35
2. Kelas 2.A 10 10 20
3. Kelas 2.B 12 10 22
4. Kelas 3.A 12 13 25
5. Kelas 3.B 13 12 25
6. Kelas 4.A 10 12 22
7. Kelas 4.B 12 12 24
8. Kelas 5 18 16 34
9. Kelas 6 20 18 38
J U M L A H 126 119 245
Tabel : data Siswa Menurut Kelas SDN 0 Paas 06
NO. KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Kelas 1 19 16 35
2. Kelas 2 22 18 40
3. Kelas 3 25 25 50
4. Kelas 4 22 24 46
5. Kelas 5 18 16 34
6. Kelas 6 20 18 28
J U M L A H 126 119 245
Tabel : DATA SISWA MENURUT AGAMA SDN Paas 06
N o
. AGAMA
DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA Kelas
1
Kelas 2
Kelas 3
Kelas 4
Kelas 5
Kelas
6 Jumlah Total
L P L P L P L P L P L P L P
1
. ISLAM 19 16 22 18 25 25 22 24 18 16 20
1
8 126 119 245
2
. KATOLIK 3
. KRISTEN 5
. BUDHA
JUMLAH 19 16 22 18 25 25 22 24 19 18 20 18 126 119 245
Tabel : Data SiswaMenurut JenisKelamin SDN Paas 06
No. Jenis kelamin
DATA JUMLAH SISWA
MENURUT JENIS KELAMIN Jumlah Kelas
1 2 3 4 5 6
1. LAKI-LAKI 19 22 25 22 18 20 127 2. PEREMPUAN 16 18 25 24 16 18 121
J U M L A H 35 40 50 46 34 38 245
Tabel : Data Pendidik dan Tenaga Kependidikan SDN Paas 06
No Nama JenisKelamin NIP Gol STATUSGURU
1. PAHRUDIN,S.Pd L 195803061978031004 VIA Kepala Sekolah
2. AAP SANTOSO,S.Pd L 19580308197912100 2
IV
A Guru Kelas IV a 3. ASEP KOSASIH,S.Pd L 196001011982011011 IVA Guru KelasIIII.B
4. JUARIAH,S.Pd I P 19591005198206200 3
IV A
Guru Kelas III.A
5. WAWANGSRIWANGSIH,S.Pd P 196606071986102003 IVA Guru Kelas I
6. NUNUNG
KANIAWATI,S.Pd P
19671005199193200 9
IV
A Guru Kelas II.A 7. HESTIKURNIASIH,S.Pd P 196902271993012001 IVA Guru Kelas V
8. DEDEH HODIJAH,S.Pd P 197008211992122002 IV
A Guru Kelas VI 9. RISMA HIHAJAP.S.Pd L 198409292014091001 IIIA Guru KelasIV.B
10. DEWI ULPAH W,S.Pd I P - Guru PAI
11. YAYUK RAHAYU,S,Pd P -- GURU KELASII B
12. OMA HUSULUDIN,S.Pd L - Guru Penjas
13. ICEU KUSUMAH P - Perpustakaan
14. IKLIMA PUSPITA DEWI P -- Perpustakaan
15. WAHIDIN L - Penjaga
Sekolah
Tabel : Kegiatan Ektra kurikuler KTSP SDN Paas 06
Kegiatan Ekstrakurikuler ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU
I II III IV V VI
1. Kegiatan Kepramukaan (Wajib) 2 2 2 2 2 2
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2 2 2 2 2 2
3. Dokter kecil 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Perminggu 6 6 6 6 6 6
Tabel : Kriteria Ketuntasan Belajar Minimal ( KKBM )
SDN Paas 06
MATA PELAJARAN
KELAS
I II III IV V VI
Kelompok A 1
.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70
2
. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 70 70 70 70 70 70 3
.
Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4
. Matematika 70 70 70 70 70 70
5 .
Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
6
. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70 Kelompok B
1 .
Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70
2
. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan 70 70 70 70 70 70
Tabel : STRUKTUR KURIKULUM KTSP SDN Paas 06
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1 .
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3
2 .
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 5 5 6 3 3 3
3 .
Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5
4
. Matematika 5 6 6 5 5 5
5 .
Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4
6
. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1 .
Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2
2
. Pendidikan Jasmani, Olah Raga danKesehatan 4 4 4 4 4 4 Jumlah Alokasi Perminggu 30 32 32 34 34 34
Tabel : Data Tabel Menurut Rombel SDN Mancagahar 02
NO. KELAS JENIS KELAMIN JUMLAH LAKI-LAKI PEREMPUAN
1. Kelas I 10 11 21
2. Kelas II 15 9 24
3. Kelas III 15 12 27
4. Kelas IV 26 20 36
5. Kelas V 18 20 38
6. Kelas VI 17 20 27
J U M L A H 99 84 183
Tabel : Dataa Siswa Menurut Agama SDN Mancaghahar 02
No
. AGAMA
DATA JUMLAH SISWA MENURUT AGAMA Kelas
1 Kelas2 Kelas3 Kelas4 Kelas5 Kelas6 Jumlah Total L P L P L P L P L P L P L P
1. ISLAM 10 11 15 9 15 12 26 20 18 20 17 20 99 84 183 2. KATOLIK
3. KRISTEN 4. HINDU 5. BUDHA 6. KONG
HUCHU
J U M L A H 10 11 15 9 15 12 26 20 18 20 17 20 99 84 183
Tabel : DATA SISWA MENURUT JENIS KELAMIN SDN Macagahar 02
No
. Jenis kelamin
DATA JUMLAH SISWA MENURUT JENIS KELAMIN
Jumlah Kelas
1 2 3 4 5 6
1. LAKI-LAKI 10 15 15 26 18 17 99
2. PEREMPUAN 11 9 12 20 20 20 84
J U M L A H 21 24 27 46 38 27 183
Tabel : KEGIATAN E2KSTRAKURIKULER KTSP SDN Mancagahar 02
Kegiatan Ekstrakurikuler
ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU I II III IV V VI 1
.
Kegiatan Kepramukaan
(Wajib) 2 2 2 2 2 2
2 .
Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS) 2 2 2 2 2 2
3 .
Palang Merah Remaja
(PMR) 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Perminggu 2 2 2 2 2 2
Tabel : KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( KKBM ) SDN 02 Mancagahar
MATA PELAJARAN
KELAS
I II III IV V VI
Kelompok A 1
.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70
2 .
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
70 70 70 70 70 70 3
.
Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4 .
Matematika
65 65 65 65 65 65 5
.
Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
6 .
Ilmu Pengetahuan Sosial
- - - 70 70 70 Kelompok B
1
. Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70 2
.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
70 70 70 70 70 70
Tabel : STRUKTUR KTSP SDN Mancagahar 02
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1
. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3 2 Pendidikan Pancasila dan 5 5 6 3 3 3
. Kewarganegaraan 3
. Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5
4
. Matematika 5 6 6 5 5 5
5
. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4
6
. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1
. Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2 2
.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan
Kesehatan 4 4 4 4 4 4
Jumlah Alokasi Perminggu 30 30 32 34 34 34
Tabel : DATA PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN SDN Mancagahar 02
No Nama
Jenis Kelami
n NIP Gol
STATUS GURU
1. DEDI SUPRIADI ,S,Pd L IV/ a KEPALA SEKOLAH
2. JUMAENAH P IV/ a GURU
3. AGUS OHAN L IV/ a GURU
4. ATEP NURJANA,S.Pd L IV/ a GURU
5. TETI HENDRAWATI P IV/ a GURU
6. NIRA ISMIA M,S.Pd P III / C GURU
7. IRA RAHMAWATI,S.Pd P GURU
8. 9. 10. 11.
Tabel : KEGIATAN EKSTRAKURIKULER KTSP SDN Mancagahar 02
Kegiatan Ekstrakurikuler ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU
I II III IV V VI
1. Kegiatan Kepramukaan (Wajib) 2 2 2 2 2 2
2. Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) 2 2 2 2 2 2
3. Palang Merah Remaja (PMR) 2 2 2 2 2 2
Jumlah Alokasi Perminggu 2 2 2 2 2 2
Tabel : KRITERIA KETUNTASAN BELAJAR MINIMAL ( KKBM ) SDN 02 Mancagahar
MATA PELAJARAN
KELAS
I II III IV V VI
Kelompok A 1
.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 70 70 70 70 70 70
2 .
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
70 70 70 70 70 70 3
.
Bahasa Indonesia 70 70 70 70 70 70
4
. Matematika 65 65 65 65 65 65
5 .
Ilmu Pengetahuan Alam - - - 70 70 70
6
. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 70 70 70 Kelompok B
1 .
Seni Budaya Dan Prakarya 70 70 70 70 70 70
2 .
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
70 70 70 70 70 70
Tabel : STRUKTUR KTSP SDN Mancagahar 02
MATA PELAJARAN
ALOKASI WAKTU BELAJAR PERMINGGU
I II III IV V VI
Kelompok A WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1
. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 3 3 3 3 2
.
Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan 5 5 6 3 3 3
3
. Bahasa Indonesia 8 9 9 5 5 5
4
. Matematika 5 6 6 5 5 5
5
. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 4 4 4
6
. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B WAKTU BELAJAR PERMINGGU
1
. Seni Budaya Dan Prakarya 4 4 4 2 2 2 2
. Pendidikan Jasmani, Olah Raga danKesehatan 4 4 4 4 4 4 Jumlah Alokasi Perminggu 30 30 32 34 34 34
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :
RENCANA KERJA SEKOLAH (RKS) DI SDN PAAS 06
No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan
1 Penyusunan EDS Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS)
Dilaksanakan oleh Tim Pengembang Sekolah (TPS )
Tidak
Dilaksanakan setiap setahun sekali
Dilaksanakan tiap tahun
Tidak 2 Pemanfaatan EDS Hasil EDS dijadikan dasar
dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS
EDS dijadikan dasar dalam penyusunan RPS/RKS dan RAPBS/RKAS
Tidak
3 Mekanisme
penyusunan RKS RKJM dan RKS disusun olehtim penyusun RKJM/RKS RKJM dan RKS disusun olehtim penyusun RKJM/RKS Tidak
Mengutamakan program-program prioritas
Mengutamakan
program-program prioritas Tidak RKJM dan RKS disetujui
rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas
RKJM dan RKS disetujui rapat dewan pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan dari komite sekolah dan disahkan berlakunya oleh dinas
Tidak
No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan
pendidikan kabupaten pendidikan kabupaten Disosialisasikan kepada
warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan.
Disosialisasikan kepada warga sekolah, masyarakat dan pemangku kepentingan
Tidak
4 Kelengkapan dokumen RKS (RKJM dan RKT/RKAS)
RKS memuat kegiatan-kegiatan:
a. kesiswaan,
b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
c. PTK serta
pengembangannya, d. sarana dan prasarana, e. keuangan dan
pembiayaan,
f. budaya dan lingkungan sekolah,
g. peran serta masyarakat dan kemitraan,
h. rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
RKS memuat kegiatan-kegiatan:
a. kesiswaan,
b. kurikulum dan kegiatan pembelajaran,
c. PTK serta
pengembangannya, d. sarana dan prasarana, e. keuangan dan
pembiayaan,
f. budaya dan lingkungan sekolah,
g. peran serta masyarakat dan kemitraan,
rencana kerja lain yang mengarah kepada peningkatan dan pengembangan mutu
Tidak
5 Implementasi RKS a. RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder b. RKS digunakan sebagai
acuan kegiatan sekolah c. Pelaksanaan kegiatan
sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder
a. RKS sebaiknya dibuat bersama secara partisipatif antara pihak sekolah dengan stakeholder
b.RKS digunakan sebagai acuan kegiatan sekolah c.Pelaksanaan kegiatan sekolah yang tidak sesuai dengan RKS perlu mendapat persetujuan melalui rapat dewan guru dan stakeholder
Ya
6 Evaluasi dan Pelaporan
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali dalam setahun
Melakukan evaluasi dan pelaporan minimal sekali dalam setahun
Tidak
Garut, Mei 2015 Kepala Sekolah,
Pahrudin,S.Pd NIP : 19580306 197803 1 004
Peserta OJL,
Asep Kosasih, S.Pd., NIP : 19600101 198201 1 011
MATRIKS KAJIAN ON THE JOB LEARNING BAHAN KAJIAN :
PENGELOLAAN KEUANGAN SEKOLAH DI SDN PAAS 06
No Aspek/Kompone
n Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan
1. Perencanaan Sekolah menyusun Rencana Kerja Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Sekolah menyusun Rencana Kerja
Tahunan (RKT) dalam bentuk Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS)
Tidak
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah memperhatikan
pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan
Kabupaten/Kota
RKAS disetujui dalam rapat Dewan Pendidik setelah
memperhatikan pertimbangan komite sekolah dan disahkan oleh Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota
Tidak
2. Sumber Keuangan Sekolah
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari : 1. Anggaran rutin
2. Dana BOS
3. Dana masyarakat (Komite Sekolah, donatur, sponsor)
Sekolah memiliki sumber keuangan yang terdiri dari :
1.Anggaran rutin 2.Dana BOS 3.Dana masyarakat
Ya Tidak
Ya
SDN Paas 06 selain menerima dana BOS juga menerima,anggaran rutin,dana
masyarakat,dana swadaya dan sumber lain.tetapi tidak membebani peserta
No Aspek/Komponen Kondisi Ideal Kondisi Saat ini Kesenjangan 4. Dana swadaya
5. Sumber lain (block grant atau matching
grant/imbal swadaya)
(Komite Sekolah, donatur, sponsor) 4.Dana swadaya 5.Sumber lain (block grant atau matching
Ya Ya
didik
3. Mekanisme dan proses
pengelolaan (siapa, bagaimana)
Melaporkan perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Melaporkan
perubahan data siswa setiap triwulan kepada tim BOS kota
Tidak
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
Dana BOS dan dana rutin masuk ke sekolah lewat rekening sekolah
Tidak
Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Setiap pengeluaran uang harus didukung dengan bukti kwitansi yang sah
Tidak
Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan peruntukannya
Uraian pembayaran harus jelas dan terinci sesuai dengan
peruntukannya
Tidak
Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Setiap bukti pembayaran harus disetujui kepala sekolah dan lunas dibayar oleh bendahara
Tidak
Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kabupaten
Setiap pembelian barang harus dilapor ke SKPD pendidikan kabupaten
Tidak
4. Kelengkapan dokumen keuangan
(pembukuan, dan dokumen lain yang relevan)
Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga
Memiliki buku kas umum yang meliputi semua transaksi eksternal yaitu yang berhubungan dengan pihak ketiga
Tidak
Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Memiliki buku kas pembantu untuk menulis transaksi tunai dan
ditandatangani oleh bendahara dan kepala sekolah
Tidak
Memiliki buku pembantu
bank untuk mencatat Memiliki buku kas pembantu untuk Tidak