ISSN: September 2018
Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 1
Redevelopment Sirkulasi Terminal Bus Terpadu Leuwi Panjang dengan Pendekatan Kejelasan Arah terhadap
Visual
Dicky Herdinanto
Jurusan Arsitektur, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan, Itenas, Bandung Email: [email protected]
ABSTRAK
Terminal Bus Leuwi Panjang adalah sarana transportasi yang paling besar di Kota Bandung.
Sejalan dengan banyaknya perubahan yang dilakukan sampai sekarang dan dengan pertumbuhan Kota Bandung yang sangat cepat meningkat maka dirasa performa Terminal Bus Leuwi Panjang harus ditingkatkan kualitas fungsi pelayanan dan fasilitasnya agar dapat menunjang aktivitas warga dan wisatawan yang ingin berkunjung ke Bandung. Pada perancangan Terminal Bus Leuwi Panjang tema yang diangkat yaitu klarifitas sirkulasi dimana seiring dengan meningkatnya jumlah pengguna sistem transportasi bus, semakin diperlukannya sarana pendukung sistem transportasi yang efektif, informatif dan berkualitas, baik dari bangunannya maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karenanya diharapkan dapat memberikan suatu cara berfikir dimana kejelasan yang sangat dibutuhkan untuk memahami sirkulasi kita bergerak dari suatu tempat ke tempat lain yang berbeda dan juga menjadi solusi bagi pengguna banguna serta dapat memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar. Hasil rancangan dari terminal ini dibuat sesuai kebutuhan dan menjawab solusi masalah, seperti ketinggian atap pada main entrance yang tinggi agar adanya perbedaan, void yang didukung dengan pemberian skylight sebagai orientasi petunjuk arah ke suatu tujuan tempat, lalu penerapan fasad transparan pada beberapa sisi fasad agar tempat yang akan dituju dapat terlihat.
Kata Kunci : Terminal Bus, klarifitas sirkulasi, orientasi dan tujuan.
Abstract
Leuwi Panjang Bus Station is the largest transportation facility in the city of Bandung. In line with the changes made until now and with the growth of the city of Bandung, a very quick rise then considered the performance of the Leuwi Panjang Bus Station should be improved quality of service functions and facilities in order to support the activities of local people and tourists who want to visit to Bandung.
On the design of the Leuwi Panjang Bus Station theme raised namely clarity circulation which with increasing number of users of the bus transport system, the more it needs a means of supporting the transportation system is effective, informative and quality, both from the building or the surrounding environment. Therefore expected to provide a way of thinking in which the much-needed clarity to understand circulation we move from one place to another and also be a solution for the users of the building as well as be able to provide contribution to the surrounding environment. The results of the design of the terminal was created according to your needs and answer solutions to problems, such as
the height of the roof at the main entrance which height so that the existence of a difference, supported by the grant void skylight as orientation directions to a destination place, then application of the transparent facades on some of the side facades so that the destination can be the place to be seen.
Keywords: Bus Station, clarity circulation,orientation and purpose.
Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 3
1. PENDAHULUAN
Dengan meningkatnya beban pada sistem transportasi kota dan antar kota Bandung ini menuntut diadakannya suatu pemecahan, terutama yang berkaitan dengan sistem transportasi. Pembangunan dalam sektor transportasi ini diarahkan pada terwujudnya transportasi yang handal, berkemampuan tinggi serta tertib, lancar, aman, nyaman, dan efisien dalam menunjang dinamika pembangunan. Salah satu transportasi utama yang menunjang adalah transportasi darat.
Transportasi darat merupakan transportasi dominan di pulau Jawa sebagai salah satu unsur terpenting dalam perkembangan pembangunan suatu daerah. Perbaikan transportasi mampu meningkatakan mobilitas penduduk dengan terdapatnya fasilitas angkutan yang lebih baik.
Seiring dengan peningkatan jumlah pengguna sistem transportasi bus, semakin diperlukannya sarana pendukung system transportasi yang efektif, informatif dan berkualitas, baik dari bangunannya maupun lingkungan sekitarnya. Oleh karena itu tema klarifitas sirkulasi pendekatan visual irama terhadap desain bangunan ini diharapkan dapat menjadi solusi bagi pengguna bangunan serta dapat memberikan kontribusi terhadap lingkungan sekitar.
2. EKPLORASI DAN PROSES RANCANG
2.1 Tema Perancangan
Tema yang dipilih adalah “Klarifitas Sirkulasi”. Terdapat beberapa pertimbangan pemilihan tema Klarifitas Sirkulasi. Klarifitas memberikan suatu cara berpikir dimana suatu kejelasan yang sangat dibutuhkan untuk memahami sikulasi dimana kita bergerak dari suatu tempat ke sebuah tempat lain yang berbeda dengan menerapkan pendekatan kejelasan arah terhadap visual dimana suatu tempat akan memiliki desain yang berbeda pada orientasi arah sehingga fungsi dari sirkulasi akan memberikan kejelasan. Akses visual yang diterima oleh pengunjung adalah tujuan akhir ke ruang yang dituju, dilihat dari fungsi dan kebutuhan ruang Terminal.
2.2 Lokasi Tapak
Lokasi Terminal Bus Leuwi Panjang terletak di Jl. Soekarno Hatta, site terletak di kawasan terpadu di Bandung.
Gambar 1 Lokasi Site
Nama Proyek : Terminal Bus Terpadu Leuwi Panjang, Sifat Proyek : Semi Nyata
Owner : Pemerintah Kota Bandung Sumber Dana : Pemerintah Kota Bandung
Lokasi tapak : Jl. Soekarno Hatta No. 205 Kota Bandung Didirikan : Tahun 1994
Dioperasikan : Tahun 1996
Luas lahan : ± 37.804 m² = 38.000 m²
BATAS TAPAK
Utara : Kawasan pertokoan dan pemukiman penduduk
Barat : Jl. KH.Wahid Hasyim. (pertokoan serta kawasan komersil)
Timur : Jl. Leuwi Panjang dan pertokoan
Selatan : Jl. Soekarno Hatta dan pertokan serta kawasan komersil
REGULASI
KDB : maksimal 50%
KLB : maksimal 1.5 GSB : 7,5 m
KDH : 20%
Suhu siang hari : 27-29o Kelembapan : 87%
Kecepatan angina : 0.4 Km/h
Jenis Terminal : Terminal bus terpadu tipe B
Daya Tampung : 100 Kendaraan (60 kendaraan di lapangan) Jumlah bus : 770 (maksimal 800)
Pengelola : Multi Operator
Lokasi site sangat menguntungkan karena memiliki alternatif akses yang cukup banyak dan dapat dicapai dari berbagai sudut kota Bandung, lokasi site di Leuwi Panjang yang merupakan kawasan terpadu menjadikan area site sangat tertata dan teratur, akses masuk menuju site sudah sangat dapat dicapai dengan mudah untuk semua kalangan pengunjung dengan kendaraan pribadi, kendaraan umum ataupun dengan berjalan kaki.
3. HASIL RANCANGAN 3.1 Rancangan Bentuk
Bentukan dasar massa utama yang didapat selelah mengamati zona zona yang
diperlukan
Massa mengalami subtraktif dan adiktif dikarenakan untuk menyesuaikan dengan
bentuk site dan pola sirkulasi yang direncanakan.
Bentuk massa utama terminal yang dihasilkan setelah pertimbangan terhadap
pola sirkulasi yang akan diterapkan bagi pengunjung.
Adanya massa pendukung yang berfungsi osebagai zna keberangkatan dan ruang tunggu. Proses adiktif terjadi lagi guna memberikan perbedaan pada main entrance.
Repository Jurnal Tugas Akhir Arsitektur - 5 Gambar 2. Gubahan Massa Bangunan
Konsep gubahan massa bangunan menyikapi berbagai aspek disekitar site seperti di persimpangan jalan dan sikap terhadap jalan utama di site. Gubahan massa didasari oleh bentuk site yang berbentuk seperti bentuk pistol yang memiliki tiga akses jalan.
Bentuk yang di dasari oleh bentuk site, dan menyikapi berbagai aspek sekitar site dapat dilihat pada Gambar 2. Gubahan Massa Bangunan. Terdapat beberapa skybridge menuju termpat yang berbeda beda sebagai sikap dari sirkulasi yang linear di site dan atap folding yang digunakan menjadi point of view karena terdapat atap miring yang berukuran besar. Untuk menyikapi main entrance sebagai kesan penerima.
3.2 Rancangan Site
Site diolah sesuai dengan garis diagonal yang tebentuk karena site itu sendiri sehingga garis garis diagonal yang menjadikan orientasi dam akses menuju suatu tempat. Pemberian pedestrian bagi pekalan kaki yang menjadi akses menuju ke dalam bangunan, direncanakan untuk dapat menerima pejalan kaki dengan baik sehingga akses pejalan kaki memiliki jumlah yang tersebar di hampir seluruh tepi site. Pada kawasan plaza, sebelum pengunjung dapat mengakses ruang terbuka di antara site, terdapat jalur pedestrian yang melewati taman-taman dan jenis pepohonan yang berbeda dan tertata sebagai orientasi arah menuju bangunan.
Gambar 3. Site Plan Berhubung tema yang diterapkan ialah “Klarifitas
Sirkulasi” maka adanya penambahan lagi yang berfungsi sebagai skybridge.
Lalu penambahan atap yang mengguanakan system flat truss agar mendukung iklim Indonesia.
3.3 Konsep Zonasi Site
Perletakkan masa bangunan pada site berdasarkan potensi view kedalam tapak dari sekitar site, area dibagi menjadi beberapa bagian dimana terdapat area publik, private dan area service. Massa bangunan yang bersifat publik berada pada bagian depan tapak dimana dapat menjadi bagian yang menerima yang ditangkap oleh olahan site berupa plaza open plan dan vegetasi yang berorientasi juga ditangkap oleh fasade bangunan yang menyikapi.
Gambar 4. Konsep Zonasi Site
3.4 Konsep Aksesibilitas Tapak
Akses menuju bangunan sangat dipermudah dengan banyaknya akses untuk pejalan kaki dan juga pengendara kendaraan bermotor, hal tersebut sangat diperhatikan karena fungsi bangunan adalah sebagai terminal bus dimana bangunan ini sangatlah mengharuskan banyaknya pengunjung yang datang.
Sirkulasi didalam tapak yang terdapat bangunan publik berupa terminal ini harus terbaca dengan jelas.
Didalam tapak terminal ini beberapa faktor sirkulasi perlu direncanakan dengan baik seperti sirkulasi kendaraan pengunjung dan pengelola, kendaraan servis, serta pejalan kaki. Gambaran sirkulasi tapak terminal bus Bandung dapat dilihat pada gambar berikut ini.
Gambar 5. Konsep Aksesibilitas Tapak Area Publik Area Service Area Private
Keterangan:
1. Jalan masuk kendaraan mobil, service dan motor 2. Jalan keluar service 3. Jalan keluar motor dan mobil/taksi 4. jalan masuk bus dan angkot
5. jalan keluar bus dan angkot
2 5
1 3
4