RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DASHBOARD MONITORING LAPORAN HASIL USAHA BERBASIS WEB PADA PT. JASA RAHARJA CABANG JAMBI MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE
Bebas
128
0
0
Teks penuh
(2) SURAT PERNYATAAN Dengan ini menyatakan bahwa skripsi ini benar benar karya saya sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang telah lazim. Tanda tangan yang tertera dalam halaman pengesahan adalah asli. Jika tidak asli, saya siap menerima sanksi sesuai dengan peraturan yang berlaku.. Jambi, Yang Menyatakan. Fauzan Muarifin F1E117031.
(3) RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DASHBOARD MONITORING LAPORAN HASIL USAHA BERBASIS WEB PADA PT. JASA RAHARJA CABANG JAMBI MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE SKRIPSI. Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana pada Program Studi Sistem Informasi. FAUZAN MUARIFIN F1E117031. PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN INFORMATIKA. FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS JAMBI 2021.
(4) PENGESAHAN Skripsi dengan judul RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI DASHBAORD MONITORING LAPORAN HASIL USAHA BERBASIS WEB PADA PT. JASA RAHARJA CABANG JAMBI MENGGUNAKAN MODEL PROTOTYPE yang disusun oleh FAUZAN MUARIFIN, NIM: F1E117031 telah dipertahankan didepan tim penguji pada tanggal 02-12-2021 dan dinyatakan lulus.. Susunan Tim Penguji: Ketua. : Tri Suratno, S.Kom., M.Kom.. Anggota. : 1. Edi Saputra, S.T., M.Sc. 2. Daniel Arsa, S.Kom., M.S.I.. Disetujui: Pendamping Utama,. Pembimbing Pendamping,. Ir. Indra Weni, M.Kom. NIP. 196810271997031001. Rizqa Raaiqa Bintana, S.T., M.Kom. NIP. 199001202019032012. Diketahui: Dekan Fakultas Sains dan Teknologi. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Informatika. Prof. Drs. Damris M, M.Sc., Ph.D. NIP. 196605191991121001. Nehru, S.Si., M.T. NIP.197602082001121002. i.
(5) RINGKASAN Sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha di bangun bertujuan untuk mempermudah pegawai PT. Jasa Raharja Cabang Jambi melakukan kegiatan monitoring laporan hasil usaha, dengan fitur chart yang bisa monitoring perbulan serta tampilan user interface yang menarik dan mudah digunakan bagi semua pegawai. Sehingga dengan adanya sistem informasi ini kegiatan monitoring menjadi efektif dan effisien serta dapat mendukung proses bisnis yang cepat, aman dan tepat. Dalam proses pengembangan sistem informasi penulis menggunakan model prototype karena pengguna dari sistem Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi sulit menjelaskan dan mendefenisikan gambaran dari sistem yang akan dibuat secara detail, sehingga penulis disini akan melibatkan dan banyak berkomunikasi oleh pengguna dari aplikasi tersebut agar hasil yang diinginkan dari pengguna benar-benar sesuai dengan kebutuhannya. Selanjutnya setelah selesai sistem informasi ini dibangun kemudian dilakukan pengujian manual dan pengujian otomatis. Pengujian manual menggunakan metode black-box testing dengan 23 butir fungsi, 3 responden dan total 69 fungsi berhasil di uji tanpa ada kendala dan memperoleh nilai fungsionalitas nya 1 (satu). Pengujian otomatis menggunakan software Katalon Studio, pada pengujian ini setiap fungsi berjalan dengan lancar terhadap test case yang diberikan, hasil dari pengujian otomatis setiap fungsi berjalan dengan lancar dan tidak ada error ataupun bug yang terdapat didalam sistem.. ii.
(6) RIWAYAT HIDUP Fauzan Muarifin lahir di Jambi, pada tanggal 25 Februari 2000. Penulis merupakan anak pertama dari 2 bersaudara dari pasangan Subardi dan Yani Mulyani. Jalur pendidikan formal yang ditempuh penulis yaitu di SD Adhyaksa 1 Jambi tahun 2005-2011, SMPN 24 Kota Jambi tahun 2011-2014, SMAN 11 Kota Jambi tahun 2014-2017. Pada tahun 2017 penulis melanjutkan pendidikan Strata 1 dan tercatat sebagai mahasiswa Program Studi Sistem Informasi, Jurusan Teknik Elektro dan Informatika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Jambi melalui jalur SMMPTN (Seleksi Mandiri Masuk Perguruan Tinggi Negeri). Selama menjalani perkuliahan penulis aktif di bidang akademik maupun organisasi dikampus dan diluar kampus, penulis melaksanakan kegiatan magang pada Perusahaan BUMN (Badan Usaha Milik Negara) dibidang asuransi kecelakaan yaitu PT. Jasa Raharja Cabang Jambi, penulis juga aktif pada kegiatan ekstrakurikuler dan pernah memenangkan berbagai kompetisi dari tingkat universitas hingga tingkat nasional, didalam kampus penulis juga ikut serta sebagai pengurus himpunan mahasiswa sistem informasi, BPH UKM cinema universitas jambi, dan anggota BEM fakultas sains dan teknologi.. iii.
(7) KATA PENGANTAR Puji dan syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas limpahan anugerah dan karunia-Nya, Sehingga dapat menyelesaikan skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Sistem Informasi. Dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, dukungan, dan kerjasama, dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih yang teristimewa kepada kedua orang tua, beserta seluruh keluarga yang senantiasa mendukung dan mendoakan. Kemudian dengan segala hormat penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dan ibu dosen pembimbing skripsi yang telah memberikan banyak ilmu dalam proses penyelesaian skripsi serta memberikan motivasi untuk menyelesaikan studi dengan sebaik-baiknya. Kemudian terima kasih pula kepada tim penguji skripsi yang telah banyak memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi ini. Selain itu, penulis juga menyampaikan rasa terima kasih kepada : 1. Rektor Universitas Jambi. 2. Dekan Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Jambi. 3. Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Informatika Fakultas Sains dan Teknologi. 4. Ketua Program Studi Sistem Informasi Fakultas Sains dan Teknologi. 5. Seluruh dosen Program Studi Sistem Informasi yang telah banyak berjasa memberikan segenap ilmunya. 6. Seluruh pegawai PT. Jasa Raharja Cabang Jambi, yang telah banyak membantu saya dalam penelitian ini. 7. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa/i Sistem Informasi angkatan 2017 yang membantu selama proses penyusunan skripsi ini. 8. Kakak-kakak tingkat Prodi Sistem Informasi yang telah banyak memberikan masukan dalam proses penyelesaian skripsi ini. 9. Semua. pihak. yang. secara. langsung. maupun. tidak. langsung. memberikan dukungan selama proses pembuatan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu. Atas bantuan, dukungan, dan kerjasama yang telah diberikan kepada penulis semoga menjadi amal baik disisi Allah dan semoga proses yang telah dilalui bersama selama ini dapat menjadi berkah dan jalan menuju kesuksesan. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna, sehingga saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca sangat diharapkan. Akhir kata. iv.
(8) semoga skripsi ini bermanfaat dan ilmu yang ada didalamnya dapat semakin berkembang dimasa yang akan datang.. Jambi, Penulis. Fauzan Muarifin F1E117031. v.
(9) DAFTAR ISI Halaman HALAMAN PENGESAHAN................................................................................. i RINGKASAN .................................................................................................... ii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ iii KATA PENGANTAR ........................................................................................ iv DAFTAR ISI ................................................................................................... vi DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ vii DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix I.. PENDAHULUAN ......................................................................................... 1 1.1. Latar Belakang ................................................................................. 1. 1.2. Rumusan Masalah ............................................................................ 3. 1.3. Tujuan Penelitian ............................................................................. 4. 1.4. Manfaat Penelitian ............................................................................ 4. 1.5. Batasan Penelitian ............................................................................ 4. II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 5 2.1. Sistem Informasi .............................................................................. 5. 2.2. Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak ..................................... 6. 2.3. Model Prototype ................................................................................ 9. 2.4. Penelitian Terdahulu ...................................................................... 17. 2.5. Unified Modelling Language (UML) ................................................... 12. 2.6. Pengujian Perangkat Lunak ............................................................ 15. III. METODOLOGI PENELITIAN .................................................................... 20 3.1.. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 20. 3.2.. Alat Penelitian ................................................................................ 20. 3.3.. Langkah Kerja Penelitian ................................................................ 20. 3.4.. Jadwal Penelitian............................................................................ 25. IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 26 4.1. Communication ............................................................................... 26. 4.2. Quick Plan ...................................................................................... 28. 4.3. Modelling Quick Design ................................................................... 29. 4.4. Construction of Prototype ................................................................. 59. 4.5. Deployment Delivery and Feedback .................................................. 59. 4.6. Pembahasan ................................................................................... 75. V. KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................................... 80 5.1. Kesimpulan .................................................................................... 80. 5.2. Saran ............................................................................................. 80. DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 83 LAMPIRAN .................................................................................................... 85. vi.
(10) DAFTAR GAMBAR Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar. 1. Model Prototype (Sumber: Presman, 2015) ................................................ 11 2. Langkah Kerja Penelitian .................................................................................. 21 3. Gambaran Sistem Usulan ................................................................................ 28 4. Perancangan Use Case Diagram .................................................................... 30 5. Use Case Diagram Super Admin .................................................................... 31 6. Use Case Diagram Admin ................................................................................. 31 7. Sequence Diagram Login .................................................................................. 38 8. Sequence Diagram Tambah Admin ............................................................... 38 9. Sequence Diagram Tambah Data Laporan Hasil Usaha ........................ 39 10. Sequence Diagram Edit Data Laporan Hasil Usaha .............................. 39 11. Sequence Diagram Hapus Data Laporan Hasil Usaha ......................... 40 12. Sequence Diagram Tambah Jumlah Korban Kecelakaan ................... 41 13. Sequence Diagram Tambah Gambar ......................................................... 41 14. Sequence Diagram Tambah Kalender Kegiatan ...................................... 42 15. Activity Diagram Login .................................................................................... 43 16. Activity Diagram Tambah Admin ................................................................. 43 17. Activity Diagram Tambah Data Laporan Hasil Usaha .......................... 44 18. Activity Diagram Edit Data Laporan Hasil Usaha .................................. 44 19. Activity Diagram Hapus Data Laporan Hasil Usaha ............................. 45 20. Activity Diagram Tambah Jumlah Korban Kecelakaan ....................... 45 21. Activity Diagram Tambah Jumlah Korban Kecelakaan ....................... 46 22. Activity Diagram Tambah Kalender Kegiatan .......................................... 46 23. Skema Rancangan Database ........................................................................ 49 24. Perancangan Struktur Menu ........................................................................ 50 25. Halaman Dashboard ........................................................................................ 52 26. Halaman Login .................................................................................................. 53 27. Halaman Dashboard Admin .......................................................................... 53 28. Halaman Kelola User ....................................................................................... 54 29. Halaman Info Data SW (Sumbangan Wajib) ............................................ 54 30. Halaman Info Data IW (Iuran Wajib) .......................................................... 55 31. Halaman Info Data Klaim .............................................................................. 55 32. Halaman Info Data Keuangan ...................................................................... 56 33. Halaman Tambah Data Laporan Hasil Usaha ........................................ 56 34. Halaman Tambah Data Jumlah Korban ................................................... 57 35. Halaman Tambah Gambar ............................................................................ 57 36. Halaman Kelola Gambar ................................................................................ 58 37. Halaman Kelola Kalender ............................................................................... 58 38. Testcases Pengujian Otomatis dengan Katalon Studio ........................ 62 39. Pengujian Otomatis Login dan Logout Super Admin ............................ 63 40. Pengujian Otomatis Tambah Admin ........................................................... 63 41. Pengujian Otomatis Edit Admin .................................................................. 64 42. Pengujian Otomatis Hapus Admin .............................................................. 64 43. Pengujian Otomatis Login dan Logout Admin ......................................... 65 44. Pengujian Otomatis Upload Laporan Hasil Usaha................................. 65 45. Pengujian Otomatis Edit Data SW (Sumbangan Wajib) ....................... 66 46. Pengujian Otomatis Hapus Data SW (Sumbangan Wajib) .................. 66 47. Pengujian Otomatis Edit Data IW (Iuran Wajib) ..................................... 67 48. Pengujian Otomatis Hapus Data IW (Iuran Wajib) ................................ 67. vii.
(11) Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar Gambar. 49. 50. 51. 52. 53. 54. 55. 56. 57. 58. 59. 60. 61. 62. 63.. Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian Pengujian. Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis Otomatis. Edit Data Klaim ......................................................... 68 Hapus Data Klaim ..................................................... 68 Edit Data Keuangan ................................................. 69 Hapus Data Keuangan ............................................ 69 Tambah Data Korban MD ...................................... 70 Edit Data Korban MD .............................................. 70 Hapus Data Korban MD .......................................... 71 Tambah Data Korban LL ........................................ 71 Edit Data Korban LL ................................................ 72 Hapus Data Korban LL) .......................................... 72 Tambah Gambar........................................................ 73 Edit Gambar ............................................................... 73 Hapus Gambar ........................................................... 74 Tambah Event ............................................................ 74 Hapus Event ............................................................... 75. viii.
(12) DAFTAR TABEL Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel Tabel. 1. Perbandingan Model Software Development Life Cycles (SDLC) ................. 8 2. Penelitian Terdahulu ............................................................................................... 17 3. Simbol Use Case Diagram ..................................................................................... 12 4. Simbol Class Diagram............................................................................................. 13 5. Simbol Activity Diagram ......................................................................................... 13 6. Simbol Sequence Diagram ..................................................................................... 14 7. Pengujian Black-Box Texting ................................................................................ 23 8. Jadwal Penelitian ..................................................................................................... 25 9. Identifikasi Aktor Sistem ........................................................................................ 30 10. Narasi Use Case Login .......................................................................................... 32 11. Narasi Use Case Tambah Admin ...................................................................... 32 12. Narasi Use Case Edit Data Admin .................................................................... 33 13. Narasi Use Case Hapus Data Admin ............................................................... 33 14. Narasi Use Case Tambah Data Laporan Hasil Usaha ................................ 33 15. Narasi Use Case Edit Data Laporan Hasil Usaha........................................ 34 16. Narasi Use Case Hapus Data Laporan Hasil Usaha ................................... 34 17. Narasi Use Case Tambah Jumlah Korban ..................................................... 35 18. Narasi Use Case Edit Jumlah Korban............................................................. 35 19. Narasi Use Case Hapus Jumlah Korban ........................................................ 35 20. Narasi Use Case Tambah Gambar ................................................................... 36 21. Narasi Use Case Edit Gambar. .......................................................................... 36 22. Narasi Use Case Hapus Gambar. ..................................................................... 36 23. Narasi Use Case Tambah Kalender Kegiatan. .............................................. 37 24. Narasi Use Case Hapus Kalender Kegiatan ................................................... 37 25. Identifikasi Entitas ................................................................................................ 47 26. Hasil Pengujian Fungsionalitas Sistem Blackbox Testing ........................ 59 27. Format Excel Laporan Hasil Usaha ................................................................. 76. ix.
(13) I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang. asuransi. kecelakaan. adalah. PT.. Jasa. Raharja.. Jasa. Raharja. sendiri. melaksanakan tugas menghimpun dan mengelola dana dari masyarakat guna memenuhi pemberian hak masyarakat atas santunan kecelakaan berdasarkan Undang-Undang No. 33 tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang serta Asuransi Tanggung Jawab 34 menurut hukum terhadap Pihak Ketiga yang dilaksanakan berdasarkan Undang-Undang No.34 tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Pelayanan Jasa Raharja ini terhadap masyarakat Indonesia kini telah berlangsung selama 59 tahun dengan jaringan kantor yang tersebar di seluruh penjuru tanah air, yaitu 29 kantor cabang, 63 kantor perwakilan dan 67 kantor pelayanan Jasa Raharja (KPJR), dan 1.285 Samsat yang tersebar diseluruh Indonesia. Di provinsi jambi, kantor cabang Jasa Raharja terletak di Jl. Prof. Dr. Sri Sudewi Maschun Sopyan No.19, Sungai Putri, Telanaipura, Kota Jambi PT. Jasa Raharja memanfaatkan teknologi informasi dalam pelaksanaan kegiatannya. Hal ini terbukti dengan adanya berbagai sistem informasi yang berperan dalam menyelesaikan kegiatan yang ada pada Jasa Raharja, sehingga pelayanan dari Jasa Raharja semakin baik. Salah satu sistem informasi yang ada pada Jasa Raharja adalah sistem informasi ERP (Enterprise Resource Planning) yang berisi Laporan Hasil Usaha berbasis desktop, Laporan Hasil Usaha berisi tentang keuangan perusahaan antara lain yaitu Sumbangan Wajib (SW) yang dibayarkan oleh pemilik kendaraan sesaat dan bersamaan saat bayar pajak kendaraan. Iuran Wajib (IW) merupakan premi asuransi yang dibayarkan oleh para penumpang yang menggunakan alat angkutan penumpang umum di darat, sungai/danau, ferry/penyeberangan, laut, dan udara kepada Jasa Raharja untuk pertanggungan wajib kecelakaan penumpang. Klaim merupakan kegiatan Jasa Raharja untuk membayarkan santunan asuransi terhadap korban kecelakaan, maka dari itu Klaim merupakan uang keluar dari Jasa Raharja. Keuangan merupakan total pendapatan dan laba dari perusahaan, serta masih banyak lagi isi dari laporan hasil usaha. Selama melihat sistem informasi ERP (Enterprise Resource Planning) yang berisi laporan hasil usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi berbasis desktop, pegawai Jasa Raharja harus terlebih dahulu login untuk masuk kedalam sistem, dan melakukan pemilihan lokasi kantor perwakilan atau kantor cabang yang akan dilihat laporan hasil usahanya, selanjutnya menentukan bulan dan tahun,. 1.
(14) 2. setelah itu user mendownload laporan hasil usaha sesuai permintaan pada proses sebelumnya. Akan tetapi pegawai Jasa Raharja Cabang Jambi dalam proses kegiatan melihat laporan hasil usaha berbasis desktop ini masih terdapat kesulitan yaitu permasalahan utama pada saat kegiatan monitoring pegawai harus mencetak laporan hasil usaha yang telah didownload, untuk melakukan monitoring setiap bulan dan tahun nya berarti pegawai harus mencetak beberapa laporan dan itu membuat kurang effisien dalam kegiatan dan menghabiskan cukup banyak kertas yang akan digunakan. Oleh karena itu perlu dibangun sistem informasi dashboard monitoring yang dapat menyelesaikan permasalahan tersebut. Perancangan sistem informasi dapat menggunakan berbagai macam model, diantaranya adalah model Waterfall, RAD (Rapid Application Development) dan Prototype. Prototype didefinisikan sebagai alat yang memberikan ide bagi pembuat maupun pemakai potensial tentang cara sistem berfungsi dalam bentuk lengkapnya. Kelebihan dari prototype Pelanggan berpartisipasi aktif dalam pengembangan sistem, sehingga hasil produk pengembangan akan semakin mudah disesuaikan dengan keinginan dan kebutuhan pelanggan (Widiyanto, 2018). Model prototype ini telah digunakan pada beberapa penelitian sebelumnya, diantaranya adalah penelitian yang dilakukan oleh Nugraha & Syarif, (2018) mengenai Penerapan Metode Prototype Dalam perancangan Sistem Informasi Perhitungan Volume dan Cost Penjualan Minuman Berbasis Website, metode prototyping. yang. digunakan. di. dalam. penelitian. ini. bertujuan. untuk. mendapatkan gambaran dari aplikasi yang akan dikerjakan melalui model rencana aplikasi terlebih dahulu dan selanjutnya akan dinilai oleh klien. Aplikasi prototype yang telah dievaluasi oleh user selanjutnya akan dijadikan acuan untuk membuat aplikasi yang dijadikan produk akhir sebagai output dari penelitian. Penelitian yang menggunakan model prototype juga dilakukan oleh Robbi & Yulianti, (2019) mengenai Perancangan Aplikasi E-Learning Berbasis Web dengan Model Prototype pada SMPN 7 Kota Tanggerang Selatan, Model prototype ini digunakan untuk menggali dan menjabarkan spesifikasi kebutuhan pelanggan secara lebih detail sehingga sesuai dengan kebutuhan pelanggan, karena pelanggan sering kali kesulitan menyampaikan keinginannya secara detail. Penelitian rancang bangun sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha kali ini pengguna kesulitan mendefenisikan kebutuhan sistem secara detail. Serta penelitian ini juga ingin melibatkan pengguna berpartisipasi aktif dalam menentukan kebutuhan sistem, oleh karena itu model prototype yang cocok digunakan pada penelitian kali ini. Dibuatnya sebuah prototype bagi pengembang sistem bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna,.
(15) 3. sehingga. pengguna. dapat. berinteraksi. dengan. model. prototype. yang. dikembangkan, sebab prototype menggambarkan versi awal dari sistem untuk kelanjutan sistem sesungguhnya yang lebih besar (Purnomo, 2017). Perancangan sistem informasi monitoring berbasis web ini agar dapat memenuhi kebutuhan pengguna untuk mendukung proses monitoring, Sistem informasi berbasis web memiliki keunggulan dimana sistem ini dapat diakses oleh pengguna menggunakan web browser yang terdapat di seluruh sistem operasi komputer desktop dan smartphone. Hal ini yang tidak bisa dilakukan oleh sistem informasi berbasis desktop, karena sistem informasi berbasis desktop perlu memasang perangkat lunak yang sesuai dengan sistem operasi komputer dekstop atau smartphone (Khairuzzaman, 2016). Selanjutnya dalam proses rancang bangun sistem informasi dalam model prototype, terdapat pengujian sistem agar kualitasnya layak digunakan dan juga memastikan bahwa sistem tersebut bebas dari kesalahan. Dalam penelitian ini, penulis melakukan pengujian fungsional tujuannya untuk memastikan sistem tersebut. dapat. digunakan. dengan. baik.. Pengujian. fungsional. sistem. menggunakan metode Black-Box Testing, metode ini dipilih karena pengujiannya sebatas fungsional sistem. Selanjutnya sistem ini juga akan dilakukan pengujian dengan cara otomatis menggunakan software Katalon Studio. Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan, maka diangkatlah topik penelitian dengan judul “Rancang Bangun Sistem Informasi Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha Berbasis Web Pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi Menggunakan Model Prototype”. Diharapkan dengan adanya penelitian ini akan menghasilkan sistem yang baik dan dapat membantu mengoptimalkan kinerja pegawai PT. Jasa Raharja Cabang Jambi dalam monitoring laporan hasil usaha. 1.2. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa. permasalahan pada penelitian kali ini yaitu: a. Bagaimana perancangan sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha berbasis web pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi menggunakan model prototype? b. Bagaimana hasil yang diperoleh dari pengujian fungsionalitas sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha berbasis web pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi menggunakan metode Black-box Testing?.
(16) 4. 1.3. Tujuan Penelitian Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini yaitu, untuk: a. Melakukan rancang bangun sistem infromasi dashboard monitoring laporan hasil usaha berbasis web pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi dengan menggunakan model prototype. b. Menguji dan mengetahui fungsionalitas sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha berbasis web pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi menggunakan metode Black-Box Testing.. 1.4. Manfaat Penelitian Hasil penelitian kali ini diharapkan bermanfaat untuk: a. Dibidang keilmuan •. Menambah. pengetahuan. mengenai. rancang. bangun. sistem. informasi menggunakan model prototype. •. Mengetahui hasil pengujian sistem untuk pengembangan sistem selanjutnya.. b. Praktis •. Menyajikan user interface yang menarik untuk monitoring laporan hasil usaha.. •. Mempermudah pegawai untuk monitoring laporan hasil usaha dari perbulan hingga pertahun.. 1.5. Batasan Penelitian Batasan masalah dalam penelitian kali ini yaitu: a. Penelitian ini hanya dilakukan dari perancangan, implementasi dan testing sistem. b. Pengujian. sistem. hanya. pada. fungsionalitas. menggunakan metode Black-Box Testing.. sistem. dengan.
(17) II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Informasi Sistem secara sederhana dapat diartikan adalah sebagai suatu kumpulan. atau himpunan dari unsur, komponen, atau variable yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Istilah sistem juga merupakan sekelompok unsur yang erat hubungannya satu dengan yang lain, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu (Sutabri, 2012). Informasi. adalah. data. yang. telah. diklasifikasikan. atau. diolah. atau. diinterpretasikan untuk digunakan dalam proses pengambilan keputusan (Sutabri, 2012). Sistem informasi dalam suatu pemahaman yang sederhana dapat didefinisikan sebagai satu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang serupa (Sutono, 2007). Sistem informasi memuat berbagai informasi penting mengenai orang, tempat, dan segala sesuatu yang ada di dalam atau di lingkungan sekitar organisasi. Informasi sendiri mengandung suatu arti yaitu data yang telah diolah ke dalam suatu bentuk yang lebih memiliki arti dan dapat digunakan untuk pengambilan keputusan (Sudjiman & Sudjiman, 2020). Dapat disimpulkan bahwa sistem infromasi menurut para ahli diatas adalah Sistem yang menyediakan informasi bagi para penggunanya yang dapat digunakan untuk pengambilan keputusan. Adanya sistem informasi pada suatu perusaahaan atau organisasi. untuk mendukung proses bisnis yang dapat. membantu kinerja dari perusahaan atau organisasi tersebut. Perkembangan teknologi informasi yang pesat, memungkinkan mengembangkan layanan sistem informasi yang lebih baik di lingkungan perusahaan. Dashboard Dashboard merupakan tampilan visual mengenai informasi paling penting yang diperlukan untuk mencapai satu tujuan atau lebih dan dapat diatur di satu layar sehingga lebih mudah dipantau oleh user (Januarita & Dirgahayu, 2015). Tampilan visual mengandung pengertian bahwa penyajian informasi harus dirancang sebaik mungkin, sehingga mata manusia dapat menangkap informasi secara cepat dan otak manusia dapat memahami secara benar. Dashboard itu sebuah tampilan pada satu monitor computer penuh, yang berisi informasi yang bersifat kritis, agar kita dapat melihatnya dengan segera, sehingga dengan melihat dashboard itu saja, kita dapat mengetahui hal-hal yang perlu diketahui. Biasanya kombinasi dari teks dan grafik, tetapi lebih ditekankan pada grafik. (Few, 2006).. 5.
(18) 6. Terdapat 4 (empat) kriteria utama yang harus dimiliki oleh dashboard yang dijelaskan oleh Few (2006), yaitu sebagai berikut : 1. Mengkonsolidasikan informasi bisnis yang relevan dan menyajikannya dalam satu kesatuan pandangan. 2. Menyampaikan informasi yang akurat secara tepat waktu. 3. Memberikan akses yang aman terhadap informasi yang sensitif. 4. Dashboard harus memiliki mekanisme pengamanan, agar data atau informasi tidak diberikan pada pihak yang tidak berkepentingan. 5. Memberikan solusi yang komprehensif. Dashboard memberikan solusi secara menyeluruh tentang domain permasalahan yang ditanganinya. Monitoring Monitoring. adalah. proses. pengumpulan. dan. analisis. informasi. berdasarkan indikator yang ditetapkan secara sistematis dan kontinu tentang kegiatan. program. sehingga. dapat. dilakukan. tindakan. koreksi. untuk. penyempurnaan program kegiatan itu selanjutnya. Pemantauan yang dapat dijelaskan sebagai kesadaran (Awareness) tentang apa yang ingin diketahui, pemantauan berkadar tingkat tinggi dilakukan agar dapat membuat pengukuran melalui waktu yang menunjukan pergerakan ke arah tujuan atau menjauh dari itu (Hendini, 2016). Monitoring, dalam bahasa Indonesia dikenal dengan istilah pemantauan. monitoring juga didefinisikan sebagai langkah untuk mengkaji apakah kegiatan yang dilaksanakan telah sesuai dengan rencana, mengidentifikasi masalah yang timbul agar langsung dapat diatasi, melakukan penilaian apakah pola kerja dan manajemen yang digunakan sudah tepat untuk mencapai tujuan, mengetahui kaitan antara kegiatan dengan tujuan untuk memperoleh ukuran kemajuan (Sutabri, 2012). 2.2. Metodologi Pengembangan Perangkat Lunak Metodologi merupakan kerangka pijakan utama dalam perancangan dan. pengembangan perangkat lunak profesional untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis sebuah organisasi. Memilih sebuah metodologi bukanlah hal yang mudah dilakukan karena tidak satupun metodologi yang dapat dikatakan terbaik, Metodologi pengembangan perangkat lunak diartikan sebagai proses membuat suatu perangkat lunak baru untuk menggantikan perangkat lunak lama secara keseluruhan atau memperbaiki perangkat lunak yang telah ada (Budi et al., 2017). Metodologi pengembangan perangkat lunak ini sangat diperlukan agar dapat lebih cepat dan tepat dalam mendeskripsikan solusi dan mengembangkan perangkat lunak..
(19) 7. Komponen metodologi pengembangan perangkat lunak dapat dibagi ke dalam tiga unit, yaitu: 1) Metode, yaitu suatu cara atau teknik pendekatan yang sistematik yang dipergunakan. untuk. mengembangkan. perangkat. lunak.. Metode. ini. mencakup: Perencanaan proyek dan perkiraan, analisis keperluan sistem dan perangkat lunak, perancangan struktur data, arsitektur program, prosedur algoritma, penulisan kode program (coding), uji coba, dan pemeliharaan. 2) Alat Bantu (Tools), yaitu alat-alat (manual maupun otomatis) yang mendukung pengembangan perangkat lunak. Terdapat dua alat bantu yang dapat digunakan yaitu: alat bantu manual dan alat bantu otomatis. 3) Prosedur, yang dipergunakan untuk mendefinisikan urut-urutan pekerjaan (daur) dari metode dan alat bantu tersebut (Pressman, 2005). Software. Development. Life. Cycles. (SDLC). adalah. tahapan-tahapan. pekerjaan yang dilakukan oleh analis sistem dan programmer dalam membangun sistem informasi (Dwanoko, 2016). Salah satu metode pengembangan sistem informasi yang popular pada saat sistem informasi pertama kali dibuat adalah metode System Development Life Cycle (SDLC) (Bolung & Tampangela, 2017). Terdapat empat tahapan dalam membangun atau mengembangkan sistem informasi dengan menggunakan SDLC, yaitu: planning, analysis, design, dan implementation (Budi et al., 2017). Proses pengembangan perangkat lunak mengikuti tahap-tahap sebagai berikut: a.. Planning Sebuah perencanaan yang biasanya lebih menonjolkan pada alasan apa sebuah system dibuat dan dikerjakan oleh perangkat lunak dalam satu rentang waktu tertentu.. b.. Analysis Tinkatan perencanaan yang dilanjutkan dengan proses analisis yang menekankan bagaimana, siapa, dan dimana system dibuat, mencakup arsitektur, antar muka internal, dan algoritma perangkat lunaknya.. c.. Design Proses desain lebih menekankan pada bagaimana system ini akan berjalan, penerapan dan pengujian unit-unit program.. d.. Implementation Tahap ini mengenai proses penyampaiannya pada pengguna, integrasi dan pengujian modul-modul program. Setelah semua tahapan dilakukan maka perlu juga likakukan pengujian sistem sebagai validasi perangkat lunak secara keseluruhan..
(20) 8. Dari pendapat para ahli diatas dapat disimpulkan bahwa Software Development. Life. Cycles. (SDLC). adalahh. proses. keseluruhan. dalam. pembangunan sistem melalui beberapa proses atau tahapan. Beberapa model pengembangan yang sering digunakan adalah waterfall, prototype dan RAD (Rapid Application Development). Menurut Bolung & Tampangela, 2017 Kelebihan dari model waterfall yaitu mudah dalam pengelolaan kebutuhan telah telah di indentifikasikan dan di dokumentasikan, serta tahapan model waterfall berurutan secara linier. Sedangkan kelemahan dari model waterfall adalah Tahapan yang berurutan secara linier tidak memungkinkan untuk kembali ketahapan selanjutnya dan hampir tidak ada toleransi kesalahan, terutama pada tahapan planing dan design. Kelebihan dari model prototype yaitu proses identification yang akurat karena dilakukan evaluasi secara berkala dan mendapatkan. masukan. dari. client. terhadap. prototype. yang. dihasilkan.. Sedangkan kelemahan dari model prototype adalah setiap evaluasi dan masukan terhadap prototype, maka akan membutuhkan penyesuaian terhadap prototype tersebut serta terdapat kebutuhan biaya tambahan terkait dengan pembuatan prototype dan dilakukan penyesuaian sesuai kebutuhan hingga prototype dapat disetujui oleh porject owner. Kelebihan dari model RAD (Rapid Application Development) yaitu waktu siklus dapat pendek dengan penggunaan alat-alat RAD yang kuat serta produktivitas dengan lebih sedikit. Sedangkan kelemahan dari model RAD adalah cocok untuk sistem yang berbasis komponen dan terukur, serta membutuhkan personal yang sangat terampil (Bolung & Tampangela, 2017). Berikut ini merupakan perbandingan model Software Development Life Cycles (SDLC) menurut (Ganpatrao Sabale, 2012). Tabel 1. Perbandingan Model Software Development Life Cycles (SDLC) Model/ Features Water fall Require Beginning ment specifica tion. V-shape. CMM. RUP. Incre mental Beginning. Spiral. RAD. JAD. Agile. Beginning. Proto type Freq uently changed. Beginning. At second level. Beginni ng. Prototype d. Frequently changed. Easily uderstood. Difficult to understand. Not well understood. Well understood. High. Expensive. High. Low. Easily understan dable Expensive. Well understood. Expensive. Low. High. High. Not guaranteed Good. High. Well underst ood Expens ive High. Timebox release d Well underst ood Low. Understanding requirements. Well under stood Low. Easily understood. Guarantee of success. Good. Very high. Resourece control Cost control simplicity. Yes. Yes. Yes. Yes. No. Yes. Yes. Yes. Low but for long period Yes. Yes Simple. Easily manage. Yes Interme diate Very Low. Yes Very simple Varies. Yes Complex. low. Yes Interme diate Low. Expertise requ ired Change incorporated Risk analysis. High. Medium. Medium. High. High. Very High. Difficult. Easy. Easy. Easy. Easy. Mediu m Easy. High. Difficult. Varies acc to level Medium. Yes Simple and clear Critical risk in the early stages Yes. No Simple. High. Varies Intermedi ate Varies acc to level. No Simple. Risk involvement. Yes Intermedi ate Low. Medium. Difficult. Only at beginning. Yes. Yes. Yes. No risk analysis. No risk analysis. Yes. Low. Yes. Yes. Cost. Very High. No. Reduced.
(21) 9. User involv ement. Only at the begining. Only at the beginnig. Only at the beginnig. Overlapping phases. No such phase Rigid. No. No. Little flexible Least. Highly flexible Typical. Flexibility. At the beginning and the last phase Yes. High. Intermedi ate. High. In design and High developm ent. Yes. Only at the beginni ng No. Yes. No. considerable. Higly flexible Routine maintena ce Weak. Less flexible promote maintaina bility Robust. Flexible. High. Flexible. Typical. Easily maintai ned Vital. Weak. Yes. Yes. Some extend. Limited. Usecase reuse. Crucial. Crucial. Crucial. Minimal. Crucial. Modeldriven. No. Yes. Highly flexible Rigorously at Promote all times maintainabil ity Demonstrabl e Limited. Maintenace. Least glamorou s. Integrity and security Reusability. vital. Limited. Limited. Limited. To some extend. Yes. Interface. Minimal. Minimal. Crucial. Supports reusability of exiting classes User interface. Documentation & Training required. Vital. Yes. Yes. Yes. Weak. Yes. Yes. Limited. Limited. Yes. Time Frame. Long. Acc to project size. Quite Long. Short time frame. Short. Very long. Long. Short. Medium. Least possible. Promote maintainabil ity Veryimporta nt. High. Sumber: Ganpatrao Sabale, 2012 Berdasarkan perbandingan model yang telah dijelaskan menurut para ahli diatas, maka penulis memilih model prototype yang paling tepat digunakan pada penelitian kali ini karena pengguna dari sistem Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi sulit menjelaskan dan mendefenisikan gambaran dari sistem yang akan dibuat secara detail, sehingga penulis disini akan melibatkan dan banyak berkomunikasi oleh pengguna dari aplikasi tersebut agar hasil yang diinginkan dari pengguna benar-benar sesuai dengan kebutuhannya. Oleh karena itu penulis memilih model porotype pada penelitian ini. 2.3. Model Prototype Prototype merupakan salah satu model dari SDLC. Model ini merupakan. pengembangan dari Waterfall yang gabungan dengan model iterative. Prototype adalah sebuah versi awal dari perangkat lunak yang digunakan untuk mendemonstrasikan konsep, mencoba berbagai pilihan desain, dan menggali lebih banyak permasalahan dan solusinya (Syarifudin, 2019). Dengan metode prototyping ini pengembang dan pelanggan dapat saling berinteraksi selama proses pembuatan sistem. Prototyping, dimulai dengan pengumpulan kebutuhan pelanggan terhadap perangkat lunak yang akan dibuat, mendefinisikan objektif keseluruhan dari software, mengidentifikasikan segala kebutuhan, kemudian dilakukan “perangcangan kilat” yang difokuskan pada penyajian aspek yang diperlukan agar pelanggan lebih terbayang dengan apa yang sebenarnya diinginkan (Mubarok et al., 2015). kelebihan dari model prototype adalah.
(22) 10. 1) Requirements identification yang akurat karena dilakukan evaluasi secara berkala dan mendapatkan masukan dari client terhadap prototype yang dihasilkan, 2) User experience yang meningkat, karena secara terus menerus melakukan uji coba dan evaluasi terhadap prototype, 3) Kesalahan dan redudansi dapat diminimalkan karena proses identifikasi yang baik terhadap prototype Prototype akan dihilangkan atau ditambahkan pada bagiannya sehingga sesuai dengan perencanaan dan analisis yang dilakukan oleh pengembang sampai dengan uji coba dilakukan secara simultan seiiring dengan proses pengembangan. Berikut. merupakan. Tahapan-tahapan. dalam. Prototyping. menurut. Pressman (2015) : 1. Communication,. yaitu. tahap. komunikasi. dengan. stakeholders. untuk. menentukan tujuan umum dari software, mengidentifikasi requirement yang sudah diketahui dan garis besar area yang sudah wajib ada. 2. Quick plan, yaitu tahapan perencanaan pembuatan sistem secara cepat segera setelah komunikasi terjadi. 3. Modelling Quick Design, yakni membuat model sistem serta membuat desain dari sistem secara cepat dengan berfokus pada aspek software yang telihat oleh pengguna misalnya antarmuka sistem (GUI) atau format tampilan keluaran. 4. Construction of Prototype, desain yang telah dibuat lalu dibangun menjadi sebuah prototype. 5. Deployment Delivery and Feedback, yaitu tahapan dimana prototype yang sudah dibangun diperlihatkan dan dievaluasi oleh stakeholders untuk kemudian. dapat. memberikan. umpan. balik. yang. digunakan. untuk. mengidentifikasi requirement lebih lanjut dan sehingga bagi pengembang menjadi lebih memahami apa yang perlu dilakukan..
(23) 11. Gambar 1. Model Prototype (Sumber: Presman, 2015) Prototyping dapat diterapkan pada pengembangan sistem kecil maupun besar dengan harapan agar proses pengembangan dapat berjalan dengan baik, tertata serta dapat selesai tepat waktu. Keterlibatan pengguna secara penuh ketika protype terbentuk akan menguntungkan seluruh pihak yang terlibat, bagi pimpinan, pengguna sendiri serta pengembang sistem (Purnomo, 2017). Manfaat lainnya dari penggunaan prototyping adalah : 1. Mewujudkan sistem sesungguhnya dalam sebuah replika sistem yang akan berjalan, menampung masukan dari pengguna untuk kesempurnaan sistem. 2. Pengguna akan lebih siap menerima setiap perubahan sistem yang berkembang sesuai dengan berjalannya prototype sampai dengan hasil akhir pengembangan yang akan berjalan nantinya. 3. Prototype dapat ditambah maupun dikurangi sesuai berjalannya proses pengembangan. Kemajuan tahap demi tahap dapat diikuti langsung oleh pengguna. 4. Penghematan sumberdaya dan waktu dalam menghasilkan produk yang lebih baik dan tepat guna bagi pengguna (Purnomo, 2017). Kunci agar model prototype ini berhasil dengan baik adalah dengan mendefinisikan aturan-aturan main pada saat awal, yaitu pelanggan dan pengembang harus setuju bahwa prototype dibangun untuk mendefinisikan kebutuhan (Widiyanto, 2018). Model prototype ini dapat membantu pengembang dan pengguna untuk. membuat sistem yang sesuai dengan rencana, karena. kebanyakan dari pengguna sering mengalami kesulitan dalam penyampaian kebutuhannya secara detail. Pengumpulan kebutuhan sebaiknya harus sudah.
(24) 12. disepakati terlebih dahulu antara pengembang dan pengguna agar proyek dapat berjalan sesuai waktu yang direncakan. 2.4. Unified Modelling Language (UML) Menurut Hendini (dalam Windu Gata, Grace. 2013:4), Unified Modeling. Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar yang dipergunakan untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan dan membanngun perangkat lunak. UML merupakan metodologi dalam mengembangkan sistem berorientasi objek dan juga merupakan alat untuk mendukung pengembangan sistem. Saat ini sebagian besar para perancang sistem informasi dalam menggambarkan informasi dengan memanfaatkan UML diagram dengan tujuan utama untuk membantu tim proyek berkomunikasi, mengeksplorasi potensi desain, dan memvalidasi. desain. arsitektur. perangkat. lunak. atau. pembuat. program. (Haviluddin, 2011). Use Case Diagram Use case diagram bekerja dengan mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnnya sendiri yang menggambarkan actor, use case dan relasinya sebagai suatu urutan tindakan yang memberikan nilai terukur untuk aktor. Berikut ini merupakan simbol-simbol dari use case diagram. Tabel 2. Simbol Use Case Diagram No 1.. 2.. Simbol. Nama Use case. Actor. Keterangan Deskripsi dari urutan aksi-aksi yang ditampilkan sistem yang menghasilkan suatu hasil yang terukur bagi suatu aktor Menspesifikasikan himpuan peran yang pengguna mainkan ketika berinteraksi dengan use case.. 3.. Extend. 4.. Include. 5.. Generalization Hubungan dimana objek anak (descendent) berbagi perilaku dan struktur data dari objek yang ada di atasnya objek induk (ancestor). Hubungan dimana perubahan yang terjadi Dependency pada suatu elemen mandiri (independent) akan mempengaruhi elemen yang bergantung padanya elemen yang tidak mandiri (independent).. 6.. Menspesifikasikan bahwa use case target memperluas perilaku dari use case sumber pada suatu titik yang diberikan. Menspesifikasikan bahwa use case sumber secara eksplisit..
(25) 13. Association. 7.. Apa yang menghubungkan antara objek satu dengan objek lainnya.. Class Diagram Class diagram merupakan gambaran struktur sistem dari segi pendefinisian kelas-kelas yang akan dibuat untuk membangun sistem. Class diagram menggambarkan struktur statis dari kelas dalam sistem dan menggambarkan atribut, operasi dan hubungan antara kelas. Berikut ini merupakan simbolsimbol dari Class diagram. Tabel 3. Simbol Class Diagram No 1.. Simbol. Nama Class. 2.. Directed Association. 3. Association. Keterangan Himpunan dari objek-objek yang berbagi atribut serta operasi yang sama. Merupakan asosiasi dengan makna kelas yang satu digunakan oleh kelas yang lain. menggambarkan hubungan statis antar kelas. Menggambarkan kelas yang memiliki atribut berupa kelas lain atau kelas yang harus mengetahui eksistensi kelas lain.. 4.. Agregation. 5.. Generalization Relasi antarkelas dengan makna generalisasi-spesialisasi (umum khusus).. 6.. Composition. Relasi antarkelas dengan makna semua bagian (whole-part). merupakan bentuk khusus dari agregation dimana kelas yang menjadi bagian diciptakan setelah kelas whole dibuat.. Activity Diagram Activity Diagram memiliki komponen dengan bentuk tertentu yang dihubungkan dengan tanda panah. Panah tersebut mengarah keurutan aktivitas yang terjadi dari awal hingga akhir, menggambarkan workflow (aliran kerja) atau aktivitas dari sebuah sistem atau proses bisnis atau menu yang ada pada perangkat lunak. Berikut ini merupakan simbol-simbol dari Activity Diagram. Tabel 4. Simbol Activity Diagram No 1.. Simbol. Nama. Keterangan. Swimlane. Swimlane memisahkan organisasi bisnis yang bertanggung jawab terhadap aktivitas yang terjadi..
(26) 14. 2.. Decision. 3. Initial. 4.. Final. 5.. Fork/Join. 6.. Activity. Percabangan dimana ada pilihan aktivitas yang lebih dari satu.. Sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status awal.. Status akhir yang dilakukan sistem, sebuah diagram aktivitas memiliki sebuah status akhir Penggabungan dimana yang mana lebih dari satu aktivitas lalu digabungkan jadi satu. Aktivitas yang dilakukan sistem, aktivitas biasanya diawali dengan kata kerja.. Sequence Diagram Sequence diagram menggambarkan kelakukan objek pada use case dengan mendeskripsikan waktu hidup objek dan pesan yang dikirimkan dan diterima antar objek, Gambaran sequence diagram dibuat minimal sebnayak pendefinisan use case yang memiliki proses sendiri atau yang penting semua use case yang telah didefinisikan interaksi jalannya pesan sudah dicakup pada sequence diagram sehingga semakin banyak use case yang didefinisikan, maka sequence diagram yang harus dibuat juga semakin banyak. Berikut ini merupakan simbolsimbol dari Sequence diagram. Tabel 5. Simbol Sequence Diagram No 1.. 2.. Simbol. Nama. Keterangan. Actor. Merepresentasikan entitas yang berada di luar sistem dan berinteraksi dengan sistem. Lifeline. 3. Entity Class. 4.. Boundary Class. Menghubungkan objek selama sequence (message dikirim atau diterima dan aktifasinya). Elemen yang bertanggung jawab menyimpan data atau informasi. Ini dapat berupa beans atau model object. Berupa tepi dari sistem, seperti user interface atau suatu alat yang berinteraksi dengan sistem yang lain..
(27) 15. 5.. Control Class. 6.. 7.. 8.. 2.5. Message. Berfungsi sebagai komunikasi antar objek yang menggambarkan aksi yang akan dilakukan. Message Return. Menggambarkan hasil dari pengiriman message unruk dirinya sendiri dan digambarkan dengan arah dari kanan ke kiri.. Activation. 9.. Element mengatur aliran dari informasi untuk sebuah skenario. Objek ini umumnya mengatur perilaku dan perilaku bisnis.. Message to Self. Suatu titik dimana sebuah objek mulai berpartisipasi didalam sebuah sequence yang menunjukkan kapan sebuah objek mengirim atau menerima objek. Simbol ini menggambarkan pesan/ hubungan objek itu sendiri, yang menunjukkan urutan kejadian yang terjadi.. Pengujian Perangkat Lunak Dalam proses kegiatan pengembangan perangkat lunak harus diuji untuk. mengetahui apakah perangkat lunak telah sesuai keinginan karena proses dari analisis, perancangan serta pemograman tidak bebas dari kesalahan. Pada proses pengujian diharapkan dapat menemukan kesalahan pada perangkat lunak yang telah dibangun agar mendapatkan perangkat lunak yang dengan kualitas yang sangat baik. Menurut Perry dalam jurnal Mz, 2016 Pengujian Perangkat lunak merupakan proses eksekusi suatu program atau sistem dengan maksud menemukan. atau,. melibatkan. setiap. kegiatan. yang. bertujuan. untuk. mengevaluasi atribut atau kemampuan suatu program atau sistem dan menentukan bahwa itu memenuhi hasil yang dibutuhkan perusahaan. Pentingnya pengujian aplikasi sangat diperlukan dalam penilaian kualitas aplikasi yang ada, agar fungsi dalam aplikasi dapat bekerja sesuai dengan yang diharapkan pengguna (Hidayat & Putri, 2019). Tujuan utama dari pengujian perangakat lunak yaitu untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan sesuai dengan kebutuhan yang sebelumnya ditentukan (Aziz et al., 2020). Berikut merupakan metode pengujian perangkat lunak, antara lain: White-box Testing White-box testing merupakan metode pengujian perangkat lunak yang menguji alur kode pada program. Pengujian White-box adalah salah satu cara untuk menguji suatu aplikasi atau software dengan cara meneliti dan menganalisa kode dari program yang dibuat ada yang salah atau tidak. Jika model yang sudah dihasilkan berupa output yang tidak sesuai dengan yang.
(28) 16. diharapkan maka akan dikompilasi ulang dan dicek kembali kodekode tersebut hingga sesuai dengan yang diharapkan (Suprapti et al., 2017). Black-Box Testing Metode Black-box Testing adalah sebuah metode yang dipakai untuk menguji sebuah software tanpa harus memperhatikan detail software. Proses Black-Box Testing dengan cara mencoba program yang telah dibuat dengan mencoba memasukkan data pada setiap formnya. Pengujian ini diperlukan untuk mengetahui program tersebut berjalan sesuai dengan yang dibutuhkan oleh perusahaan (Wahyudi, Utami, & Arief, 2016). Pengujian ini memberikan gambaran atas sekumpulan kondisi program tersebut apakah sesuai dengan fungsi yang dibutuhkan. Pengujian Otomatis (Katalon Studio) Katalon Studio adalah sebuah software pengujian yang dapat dijalankan dalam berbagai sistem operasi. Katalon Studio memiliki tiga fitur utama untuk menunjang beberapa pengujian dibeberapa platform seperti Web testing, API testing, dan Mobile testing. Katalon studio telah terintegrasi dengan beberapa teknologi dari luar seperti github. Katalon Studio sendiri telah menyediakan UI grafis yang beragam tampilan, menu, pohon tabel dan lain-lain untuk mengelola test case objek dan file data (Kosasih & Budi Cahyono, 2020). Selain itu, untuk melakukan pengujian berbasis web didukung dengan lebih banyak Browser selain Mozilla Firefox dan Google Chrome. Memiliki fitur yang lebih lengkap dan manajemen pengujian yang mudah untuk dilakukan. Dari penjelasan diatas tentang pengujian perangkat lunak, maka penulis melmilih pengujian Black-Box Testing untuk menguji fungsional dari Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi, metode ini dipilih karena ruang lingkup pengujinya hanya sebatas fungsional yang ada pada sistem sehingga semua fitur pada sistem dapat berjalan sesuai dengan kebutuhan yang diinginkan oleh user. Sistem ini juga akan diuji dengan cara otomatis yaitu menggunakan software pengujian dari Katalon Studio..
(29) 17. 2.6 Penelitian Terdahulu Berikut merupakan Penelitian terdahulu yang juga menggunakan model prototype yaitu: Tabel 6. Penelitian Terdahulu No. Judul Penelitian. Penulis dan tahun (Nugraha & Syarif, 2018). Tujuan. Hasil Penelitian. 1. Penerapan Metode Prototype Dalam Perancangan Sistem Informasi Penghitungan Volume Dan Cost Penjualan Minuman Berbasis Website. Merancang aplikasi untuk penghitungan volume dan cost penjualan minuman agar karyawan yang bertugas di food and beverage department pada bar hotel lebih mudah dalam manajemen stok barang yang tersedia maupun yang terpakai.. Keluaran (output) yang dihasilkan aplikasi ini adalah laporan transaksi penjualan, laporan stok masuk dan keluar bahan minuman, laporan penggunaan stok bahan dan laporan stok tersisa. Aplikasi ini dapat mempermudah user mengetahui standart resep yang telah ditetapkan, dan dapat menambahkan resep baru. 2. Perancangan Aplikasi ELearning Berbasis Web dengan Model Prototype pada SMPN 7 Kota Tangerang Selatan. (Robbi & Yulianti, 2019). Memberikan kemudahan dalam proses kegiatan belajar disekolah, guru dapat memberikan materi dan tugas dimanapun, siswa mudah untuk mendapatkan materi pembelajaran, dan memudahkan siswa untuk mengerjakan tugas yang telah diberikan oleh guru, tanpa terhalang oleh dimensi ruang dan waktu.. Aplikasi e-learning berbasis website ini membuat proses belajar mengajar tetap berlangsung saat di luar jam sekolah. Aplikasi ini membantu pendidik untuk mendistribusikan materi pelajaran saat berhalangan hadir di jam sekolah. Aplikasi elearning ini memudahkan peserta didik yang ketinggalan materi karena berhalangan hadir di sekolah.. 3. Perancangan sistem informasi monitoring perkembangan anak berbasis website pada rumah pintar indonesia (rpi) yogyakarta.. (Tiara & Syukron, 2019). Merancang sistem informasi monitoring perkembangan anak berbasis website sebagai media untuk memantau perkembangan anak secara real time yang dapat diakses kapan dan dimana saja.. Rancangan Sistem informasi Monitoring Perkembangan anak berbasis website ini dapat menjadi solusi yang dapat memudahkan pengelola dan juga orang tua dalam mengelola dan mendapatkan informasi perkembangan anak secara efektif dan juga efisien..
(30) 18. 4. Model Prototyping Pada Pengembangan Sistem Informasi. (Purnomo, 2017). 5. Perbandingan model waterfall dan prototyping untuk pengembangan sistem informasi. (Rani Susanto, 2016). 6. Perbandingan Antara Metode RUP dan Prototype Dalam Aplikasi Penerimaan Siswa Baru Berbasis Web. (Mubarok et al., 2015). Sumber : Penelitian Terdahulu. Penelitian ini akan memberikan gambaran penggunaan model prototyping pada kegiatan pengembangan sistem informasi dengan harapan dapat menghasilkan prototype sebagai salah satu langkah awal sebuah kegiatan pengembangan sistem informasi. Mengetahui perbandingan antara Model Waterfall dan Prototyping berdasarkan karakteristiknya, Mempermudah dalam pemilihan model sesuai dengan topik Tugas Akhir/Skripsi yang dipilih.. Diperlukan perencanaan yang matang dalam perencanaan dan pengembangan sistem, Komitmen yang jelas antara pengembang, pengguna, serta pimpinan organisasi. penulis menggunakan dua metode pengembangan sistem yaitu RUP dan Prototype guna untuk mengetahui keakuratan sistem yang akan dibangun sehingga dapat membawa hasil dalam mencapai tujuan dengan teknik pengumpulan data yang digunakan, yaitu wawancara dan observasi.. Kelebihan metode RUP yaitu: Menyediakan akses yang mudah terhadap pengetahuan dasar bagi anggota tim. Kekurangan Kelebihan metode RUP yaitu: Metodologi ini hanya dapat digunakan pada pengembangan perangkat lunak yang berorientasi objek dengan berfokus pada uml (unified modeling language). Kelebihan metode prototype yaitu: Prototype melibatkan user dalam analisa dan desain. Kekurangan metode prototype yaitu: Prototype yang dihasilkan tidak selamanya mudah dirubah.. Model waterfall lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat generik, artinya sistem dapat diidentifikasi semua kebutuhannya dari awal dengan spesifikasi yang umum. prototyping lebih cocok untuk sistem atau perangkat lunak yang bersifat customize, artinya software yang diciptakan berdasarkan permintaan dan kebutuhan (bahkan situasi atau kondisi) tertentu..
(31) III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Tempat dan Waktu Penelitian Tempat yang dipilih dalam melakukan penelitian ini adalah di Kantor PT. Jasa Raharja Cabang Jambi, yang beralamat di Jl. Prof. Dr. Sri Sudewi Maschun Sopyan No.19, Sungai Putri, Telanaipura, Kota Jambi, Jambi. Waktu yang dibutuhkan penulis untuk melakukan penelitian ini adalah ± 8 (delapan) bulan. 3.2. Alat Penelitian Alat – alat yang dibutuhkan pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Perangkat keras a. laptop Acer Swift 3 dengan spesifikasi: prosesor Intel Core i5 dengan RAM 12 GB dan beberapa perangkat keras pendukung lainnya. 2. Perangkat Lunak a. Sistem operasi Windows 10 pro (64-bit). b. Browser mozila firefox versi 81.0.2 (64-bit). c. Xampp versi 3.2.2 d. Visual Studio Code e. Framework PHP Laravel 5.4 f.. Adobe Photoshop CC 2019. g. Adobe XD CC 2019 h. Adobe After Efect CC 2019 i.. Balsamiq Wireframes 4. j.. Katalon Studio. 3.3. Langkah Kerja Penelitian Penelitian ini memiliki langkah kerja yang telah disusun, kali ini penulis memilih metode pengembangan sistem yaitu model prototype, model ini dipilih karena kesimpulan yang telah dijelaskan dibab sebelumnya, dimana model prototype ini lebih mendekati kriteria dari pengembangan sistem yang akan dilakukukan, serta penulis disini akan mengajak dari pengguna sistem untuk keterlibatan nya disaat perancangan supaya sistem yang akan dibangun akan sesuai dengan kebutuhan dari penggunanya. Berikut merupakan gambar dari langkah kerja penelitian ini:. 20.
(32) 21. Gambar 2. Langkah Kerja Penelitian . Pada langkah kerja penelitian ini terbagi menjadi 3 tahap yaitu tahap awal adalah identifikasi masalah dan. pengumpulan. data.. Selanjutnya. tahap. pembangunan sistem menggunakan model prototype yaitu communication, quick plan, modeling quick design, construction of prototype, deployment, delivery, and feedback. Pada tahap terakhir dilakukan pengujian fungsionalitas sistem secara manual dengan membuat skenario pengujian dan secara otomatis dengan software katalon studio. Pengumpulan Data Pada tahap ini penulis dan pengguna dari sistem yang akan dibangun mengumpulakn kebutuhan apa saja yang diperlukan oleh pengguna dan permasalahan apa yang terjadi pada sistem yang sudah ada dari Laporan Hasil Usaha berbasis desktop. Serta melakukan analisa untuk kegiatan dari monitoring Laporan Hasil Usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini yaitu: 1. Observasi Observasi merupakan kegiatan yang dilakukan dengan langsung melihat proses monitoring Laporan Hasil Usaha di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. Tujuannya yaitu untuk mengetahui masalah yang terjadi pada saat monitoring Laporan Hasil Usaha dengan sistem yang sudah ada..
(33) 22. 2. Wawancara Wawancara dilakukan oleh penulis yaitu dengan menanyakan tentang kendala yang dialami oleh kepala cabang atau pun pegawai saat melihat isi dari sistem berbasis desktop laporan hasil usaha, wawancara dilakukan dengan bapak Arora Rizoman, S.T sebagai Staff Administrasi TK I Unit Umum yang paham mengenai isi dari laporan hasil usaha serta masalah yang terjadi pada sehari-hari atau saat sedang monitoring laporan hasil usaha pada kegiatan rapat di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. 3. Studi Literatur Pada tahap ini penulis melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari dan memahami teori dan konsep untuk penelitian kali ini, dimana penulis membaca sejumlah buku, jurnal dan artikel blog dari pada akademisi, sebagai metode untuk memperoleh landasan–landasan teori. Communication Pada tahap ini penulis melakukan komunikasi dengan pengguna sistem untuk mengetahui: a. Menganalisa sistem kegiatan monitoring laporan hasil usaha yang sedang berlangsung di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. b. Mengindentifikasi permasalahan yang terjadi pada proses monitroing laporan hasil usaha yang berjalan pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. c. Menganalisa kebutuhan sistem. Quick Plan Pada tahap ini dilakukan perencanaan setelah dilakukannya komunikasi, perencanaan ini dilakukan secara cepat untuk menentukan teknologi yang akan digunakan, serta menggambarkan sistem usulan dalam bentuk flowchat dan menentukan pengguna dari sistem yang diusulkan. Modeling Quick Design Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah-langkah yaitu : a. Membuat design model dengan merancang UML dari sistem yang telah dibuat yaitu: Use Case Diagram, Activity Diagram, Sequence Diagram dan Class Diagram. b. Membuat rancangan struktur menu. c. Membuat design antarmuka sistem (user interface)..
(34) 23. Construction of Prototype Pada tahap ini dilakukan beberapa langkah-langkah yaitu : a. Pembuatan kode program menjadi prototype sistem, dengan menterjemahkan design model dan rancangan antarmuka yang telah dibuat dalam kedalam bentuk kode program. b. Pembuatan database, database dibuat berdasarkan class diagram yang telah didefenisikan sebelumnya. Deployment, Delivery, and Feedback Pada tahap ini solusi yang telah dikembangkan akan diimplementasikan kepada sebuah sistem, selanjutnya akan dilakukan evaluasi apakah solusi yang diberikan sudah dapat berjalan sesuai dengan harapan pengguna sistem. Serta dilakukan pengujian fungsionalitas sistem dengan menggunakan Black Box Testing. Pengujian fungsionalitas sistem dilakukan dengan menggunakan metode Black-Box Testing, Pengujian fungsional dilakukan dengan memberi input dan memeriksa output yang dikeluarkan oleh sistem. pengujian fungsional biasanya menggambarkan apakah yang dilakukan oleh sistem sudah sesuai dengan hasil yang diharapkan. Format tabel untuk melakukan pengujian kali ini penulis mengikuti format yang dilakukan oleh Salamah & Khasanah, (2017) yaitu berisikan skenario pengujian, test case, hasil yang diharapkan dan hasil pengujian. Berikut adalah tablel format untuk pengujian sistem kali ini. Tabel 7. Pengujian Black-Box Texting No 1.. Skenario Pengujian Skenario yang dijalankan. Test Case. Spesifikasi yang dilakukan Sumber: Salamah & Khasanah, 2017. Hasil yang diharapkan Hasil skenario pengujian yang diharapkan. Hasil Pengujian Sesuai harapan atau Tidak seusai harapan. Fungsi pada tabel format pengujian tersebut berisikan skenario pengujian yang akan dijalankan contohnya skenario input data, skenario login dan sebagainya,. test case. merupakan spesifikasi yang dilakukan contohnya. mengosongkan password, klik tombol input data dan sebagainya, hasil yang diharapkan adalah hasil fungsionalitas dari sistem yang telah dibuat. Selanjutnya penguji akan menuliskan hasil pengujian sesuai harapan atau tidak sesuai harpaan. Penelitian kali ini melakukan pengujian fungsionalitas pada sistem Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi..
(35) 24. Maka kriteria responden pada pengujian fungsionalitas sistem ini yaitu: a. Pegawai yang mengerti atau memiliki pengetahuan yang cukup terhadap penggunaan sistem informasi. b. Pengguna yang akan menggunakan sistem tersebut dan mengerti alur proses sistem. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan teknik sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relative kecil, kurang dari 30 orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Istilah lain sampling jenuh adalah sensus, dimana semua anggota populasi dijadikan sebagai sampel. (Sugiyono, 2014). Adapun responden dalam pengujian kali ini yaitu merupakan pegawai PT. Jasa Raharja Cabang Jambi yang menggunakan sistem informasi Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha. Berdasarkan Kriteria diatas dan pengguna sistem maka yang akan melakukan pengujian pada sistem Dashboard Monitoring Laporan Hasil Usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi antara lain: a. Bapak Danny Firnando, S.T selaku Kepala Unit OPS & Humas PT. Jasa Raharja Cabang Jambi berperan sebagai administator. b. Bapak Arora Rizoman, S.T selaku Staff Administrasi TK I Unit Umum PT. Jasa Raharja Cabang Jambi berperan sebagai super admin. c. Ibu Lathifah, S.E selaku Sekretariat PT. Jasa Raharja Cabang Jambi berperan sebagai administator. Sistem infromasi dashboard monitoring laporan hasil usaha PT. Jasa Raharja Cabang jambi ini juga akan dilakukan pengujian otomatis dengan menggunakan Katalon Studio. Hal ini dilakukan guna memperoleh hasil pengujian yang lebih akurat lagi dari sistem yang dikembangkan, sehingga developer bisa benar-benar mengetahui kualitas serta kebutuhan sistem yang dikembangkan telah sesuai dari kebutuhan pengguna..
(36) 25. 3.4. Jadwal Penelitian Jadwal kegiatan penelitian kali ini yaitu sebagai berikut. Tabel 8. Jadwal Penelitian No. Kegiatan. Jan. Feb. Mar. Apr. Mei. Juni. Juli. Agust. 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengumpulan kebutuhan. 2. Penyusunan proposal penelitian dan bimbingan. 3. Pembuatan prototype dan evaluasi prototype. 4. Mengkodekan sistem. 5. Pengujian fungsionalitas sistem dan evaluasi sistem. 6. Penyusunan laporan akhir. Sumber: Olah data, 2021.
(37) IV. HASIL DAN PEMBAHASAN Laporan Hasil Usaha pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi sudah memiliki aplikasi secara online yang terhubung dengan seluruh kantor PT. Jasa Raharja yang ada diseluruh indonesia. Tetapi pada saat kegiatan monitoring Laporan Hasil Usaha di PT. Jasa Raharja Cabang Jambi masih dilakukan secara manual sehingga. masih. kurang. efektif. dan. efisien. dimana. kegiatan. tersebut. menyebabkan berbagai masalah. Berikut merupakan tahapan proses monitoring atau melihat Laporan Hasil Usaha menggunakan aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) saat ini : 1. Pegawai harus login terlebih dahulu untuk masuk kedalam sistem ERP (Enterprise Resource Planning); 2. Selanjutnya pegawai memilih untuk melihat data Kantor Cabang/Kantor Perwakilan atau data keseluruhan Kantor Cabang dan Kantor Perwakilan; 3. Selanjutnya memilih bulan dan tahun untuk melihat datanya; 4. Sistem akan merespon dengan notifikasi download sesuai request bulan. dan. tahun. yang. telah. dipilih. sebelumnya,. setelah. itu. pegawai. mendownload data Laporan Hasil Usaha; 5. Setelah mendownload Laporan Hasil Usaha tersebut selanjutnya dicetak untuk proses kegiatan monitoring. Dari proses tersebut dapat dilihat bahwa untuk kegiatan monitoring masih terdapat kendala apabila pegawai ingin monitoring Laporan Hasil Usaha beberapa bulan maka kurangnya efisien karena menggunakan banyak kertas untuk mencetak Laporan Hasil Usaha tersebut. Pada saat kegiatan rapat tidak semua data pada Laporan Hasil Usaha tersebut akan digunakan atau dibahas, karena banyaknya data pada lembar Laporan Hasil Usaha maka pegawai akan mewarnai data yang akan digunakan untuk monitoring menggunakan stabilo. Dengan cara seperti ini ternyata ditemukan berbagai masalah serta kesulitan dalam kegiatan monitoring. Oleh karena itu maka perlu dilakukan pembuatan sistem informasi yang dapat mempermudah serta memenuhi kebutuhan monitoring untuk mendukung proses yang cepat. Penelitian ini merupakan penelitian rancang bangun sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha yang menggunakan model prototype, dimana pada model ini terdapat beberapa tahapan yang harus dilakukan yaitu Communication, Quick plan, Modelling Quick Design, Construction of Prototype, Deployment Delivery and Feedback. 4.1. Communication Adapun dari tahap ini yaitu dilakukan komunikasi dengan pihak PT. Jasa. Raharja Cabang Jambi untuk mengidentifikasi proses kegiatan monitoring. 26.
(38) 27. laporan hasil usaha yang berjalan saat ini, kendala-kendala yang dihadapi serta analisa kebutuhan untuk mendukung proses monitoring dan merumuskan solusi dari permasalahan yang dihadapi pada kegiatan monitoring Laporan hasil Usaha. Identifikasi Masalah Dari mengidentifikasi masalah yang berjalan pada kegiatan monitoring Laporan Hasil Usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi, dilakukan analisa terhadap proses bisnis yang sedang berjalan saat ini. Adapun masalah atau hambatan yang ditemukan antara lain: 1. Belum adanya sistem informasi untuk monitoring laporan hasil usaha, sistem yang lama masih kurangnya fitur untuk kegitan monitoring. 2. Pegawai kesulitan ketika harus melihat perkembangan dari laporan hasil usaha beberapa bulan kebelakang, dikarenakan banyaknya data didalam laporan hasil usaha tersebut. Hal ini tentu merepotkan pegawai itu sendiri. 3. Mengahbiskan cukup banyak kertas jika monitoring data beberapa bulan kebelakang. Berdasarkan identifikasi masalah yang telah dilakukan, maka solusi yang dapat diberikan untuk menyelesaikan permasalahan tersebut yaitu dengan menggunakan sistem informasi dashboard monitoring yang dapat menyelesaikan permasalahan yang ada. Anlisa Kebutuhan Fungsional Sistem yang akan dibangun harus memenuhi kebutuhan fungsional sebagai berikut: 1. Super admin dan admin masuk kedalam sistem dashboard sebelum login. 2. Sistem terdapat login bagi super admin dan admin untuk mengelola data. 3. Super admin dapat mengelola data admin. 4. Super admin dan admin dapat menegelola data laporan hasil usaha. 5. Super admin dan admin dapat mengelola data jumlah korban kecelakaan. 6. Super admin dan admin dapat mengelola data gambar. 7. Super admin dan admin dapat mengelola data kalender kegiatan. 8. Sistem dapat mempermudah proses kegiatan monitoring dengan fitur chart. Anlisa Kebutuhan Nonfungsional Sistem yang akan dibangun harus memenuhi kebutuhan nonfungsional sebagai berikut: 1. Sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha ini dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi kerja dari pegawai PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. 2. Sistem dapat menampilkan interface yang baik dan mudah digunakan..
(39) 28. 3. Sistem informasi ini mampu mengurangi human error yang terjadi pada pelaksanaan secara manual. 4. Tampilan dari website sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha merupakan website dinamis. 4.2. Quick Plan Pada tahap ini dilakukan perencanaan solusi bedasarkan kebutuhan sistem. yang telah diindentifikasi untuk mengatasi masalah yang telah terindentifikasi sebelumnya. Adapun perencanaan yang diberikan yaitu sebagai berikut: 1. Sistem yang dibuat berbasis web menggunakan bahasa pemrograman PHP dengan framework Laravel versi 7.30.4 , serta didukung dengan bahasa pemrograman lain seperti CSS dan JavaScript. 2. Web server yang digunakan adalah XAMPP 7.4. 3. Penyimpana data pada sistem ini menggunakan database MYSQL. 4. Antarmuka sistem ini dibangun menggunakan HTML. Gambaran Sistem Usulan Sistem usulan yang digambarkan dalam sebuah rancangan diharapkan mampu menyelesaikan masalah pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi. Adapun gambaran sistem yang diusulkan sebagai berikut:. Gambar 3. Gambaran Sistem Usulan.
(40) 29. Menentukan Pengguna Sebelumnya telah dilakukan gambaran sistem yang telah diusulkan, maka pada tahap ini dapat diketahui pengguna (user) dalam sistem ini yaitu: a. Super Admin Pengguna ini adalah pengguna yang memiliki hak akses tertinggi dimana super admin bisa melakukan semua kegiatan yang dilakukan oleh admin dan dapat melakukan penambahan admin baru dan mengedit data admin serta menghapus admin. b. Admin Pengguna ini adalah pengguna yang ditugaskan untuk mengelola data pada sistem seperti menambah data setiap bulannya ,mengedit serta menghapus data. Menentukan Kompenen Sistem Sistem informasi pada dasarnya membutuhkan komponen sistem yang dapat berfungsi untuk mendukung tujuan sistem itu dibangun. Adapun komponen sistem yang dibutuhkan sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha pada PT. Jasa Raharja Cabang Jambi antara lain sebagai berikut: a. Data utama yang dibutuhkan dalam sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha ini adalah data laporan hasil usaha yang didapatkan dari aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) berbasis desktop. b. Menentukan hak akses dari setiap pengguna dimana setiap pengguna mempunyai hak akses berbeda-beda sesuai dengan perannya masing-masing, hal ini bertujuan untuk menghindari akses yang ilegal dari pengguna yang tidak berhak. c. Proses terstruktur seperti proses login dan logout, porses mengelola data serta berbagai proses lainnya. 4.3. Modelling Quick Design Pada tahap ini dilakukan beberapa kegiatan pemodelan sistem dengan. menggunakan Unified Modeling Language (UML) berupa use case, activity diagram, sequence diagram, perancangan struktur menu dan perancangan antarmuka sistem. Perancangan Use Case Diagram Perancangan use case diagram bertujuan untuk menggambarkan interaksi antara pengguna dari sistem tersebut. Berikut adalah use case diagram yang digambarkan:.
(41) 30. a. Identifikasi aktor Tabel 9. Identifikasi Aktor Sistem No. 1.. Aktor Super Admin. 2.. Admin / Petugas. Deskripsi Merupakan aktor yang dapat mengelola pengguna serta semua data dari dashboard laporan hasil usaha. Merupakan aktor yang mengelola data dari dashboard laporan hasil usaha serta mengisi kegiatan pada fitur kalender, mengelola data gambar.. Sumber: Olah Data, 2021. b. Perancangan Use Case Diagram. Gambar 4. Perancangan Use Case Diagram Use case ini mendeskripsikan peran keseluruhan aktor yang berperan didalam sistem informasi dashboard monitoring laporan hasil usaha PT. Jasa Raharja Cabang Jambi..
(42) 31. Gambar 5. Use Case Diagram Super Admin Use case ini mendeskripsikan tentang peran aktor super admin sebagai aktor yang berperan dalam mengatur sistem, seperti menambah, mengedit dan menghapus admin. Serta dapat mengatur segala bentuk pengaturan lainnya pada sistem.. Gambar 6. Use Case Diagram Admin Use case ini mendeskripsikan tentang peran aktor admin sebagai aktor yang berperan dalam mengelola sistem, seperti menambah, mengedit dan menghapus data laporan hasil usaha dan data jumlah korban. Serta dapat mengatur fitur tambahan lainnya seperti gambar dan catatan pada kalender..
Garis besar
Dokumen terkait
dan rahmat-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “ Sistem Informasi Pengolahan Data Mitra Binaan Program Kemitraan Bina Lingkungan Berbasis Web
Sedangkan yang menjadi perbedaannya adalah Aplikasi tersebut berbasis desktop yang beroperasi secara offline, hanya terbatas pada satu user saja karena aplikasi tersebut harus
Sistem informasi akademik yang dilakukan berbasis web dibangun atau diimplementasikan karena memudahkan siswa, pengajar, dan kepala sekolah dalam melihat laporan