• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III. METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III. METODE PENELITIAN. A. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

14

BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Penelitian deskriptif kuantitatif adalah menggambarkan penentuan model portofolio dengan data yang diperoleh dan akan diolah dengan menggunakan rumus-rumus yang telah didapatkan dari beberapa teori yang kemudian diterapkan dan dideskripsikan untuk dijadikan satu kesimpulan.

B. Populasi dan Sampel

Populasi penelitian ini adalah seluruh saham yang termasuk dalam kelompok saham indeks LQ45 di Bursa Efek Indonesia periode Agustus 2018 sampai Januari 2019 (periode pertama) dan Februari 2019 sampai Juli 2019 (periode kedua).

Sampel merupakan sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi berdasarkan karakteristik yang dimiliki oleh suatu populasi yang akan diteliti.

Teknik Pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan menggunakan metode sampel jenuh atau biasa disebut dengan sensus, yaitu teknik penentuan atau pengambilan sampel bila semua anggota populasi digunakan menjadi sampel.

C. Definisi Operasional 1. Portofolio Optimal

Portofolio optimal adalah kumpulan saham-saham perusahaan yang memiliki return yang sejalan dengan tingkat risiko yang dihadapi oleh investor dari banyaknya saham yang tersedia pada portofolio efisien.

Portofolio efisien merupakan portofolio yang memberikan return yang

maksimal pada tingkatan risiko tertentu atau portofolio yang menawarkan

(2)

tingkat risiko yang rendah degn tingkat return tertentu, sedangkan portofolio optimal merupakan sekumpulan saham-saham perusahaan yang memiliki tingkat return sejalan dengan risiko yang dihadapi oleh investor (Tandelilin, 2010).

2. Return Realisasi Saham

Return realisasi saham adalah return saham yang telah terjadi dan dapat dihitung berdasarkan data historis saham dengan rumus sebagai berikut:

R

i

=

(Pt−Pt−1)

Pt−1

(Jogiyanto, 2016:425)

Notasi;

Ri = Return realisasi saham Pt = Harga saham periode ke-t P

t-1

= Harga saham periode t-1 3. Expected Return (E(Ri))

Expected Return (E(Ri)) merupakan persentase rata-rata return realisasi saham i dibagi jumlah periode. Expected Return dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

E(Ri) = 𝑅ᵢ

𝑛𝑡=1

𝑛 (Jogiyanto, 2016:425) Notasi;

E(Ri) = Expected return ke-i

Ri = Return saham ke-i

n = Jumlah periode

4. Return Pasar (Rm)

(3)

Return pasar adalah tingkat pengembalian yang didapatkan apabila investasi pada seluruh saham yang terdaftar di bursa efek terlihat pada Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

Rm =

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

𝐼𝐻𝑆𝐺𝑡−1

(Jogiyanto, 2016:428) Notasi;

Rm = Return pasar IHSG

t

= IHSG periode ke t IHSG

t-1

= IHSG periode ke t-1 5. Expected Return Pasar (E(Rm))

Expected return pasar merupakan tingkat pengembalian yang diharapkan dari return pasar, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

E(Rm) =

𝑅𝑚

𝑛𝑖−1

𝑛

(Jogiyanto, 2016:432) Notasi;

E(Rm) = Expected return pasar Rm = Return pasar

n = Jumlah periode 6. Kovarian Saham

Menghitung kovarian saham dengan pasar dengan mencerminkan hubungan antara return saham dan return pasar. Kovarian adalah rata-rata penyimpangan masing-masing data yaitu perbandingan return saham dengan return pasar, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

𝜎𝑖𝑚 =

((𝑅𝑖−𝐸(𝑅𝑖)).(𝑅𝑚−𝐸(𝑅𝑚))

𝑛−1

(Jogiyanto, 2016:438)

(4)

Notasi;

𝜎𝑖𝑚 = Kovarian antara sekuritas ke i pasar 𝑅𝑖 = Return saham

𝑅𝑚 = Return pasar 𝑛 = Jumlah periode 7. Varian Return Pasar

Varian return pasar merupakan tingkat risiko pasar yang berkaitan dengan tingkat return pasar dan tingkat pengembalian ekspektasian pasar, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

𝜎𝑖𝑚² =

𝑛𝑖=1(𝑅𝑚−𝐸 ((𝑅𝑚)2)

𝑛−1

( Jogiyanto, 2016:433) Notasi;

σim² = Varians return pasar Rm = Return pasar

E(Rm) = Expected return pasar n = Jumlah periode 8. Beta (β)

Beta (β) merupakan risiko unik yang ditimbulkan dari saham individual, beta digunakan untuk menghitung excess return to beta (ERB) dan diperlukan untuk menghitung Cut Off Point (C*). Rumus menghitung beta sebagai berikut;

βἰ =

𝜎𝑖𝑚

𝜎𝑖𝑚²

(5)

Notasi;

βἰ = Sekuritas ke-i

𝜎𝑖𝑚 = Kovarian return sekuritas ke-i dengan return pasar 𝜎𝑖𝑚² = Varian return pasar

9. Alpha (ɑἰ)

Alpha (ɑi) digunakan untuk membandingkan perhitungan return realisasi saham i dengan return realisasi pasar dalam periode waktu tertentu. Rumusnya sebagai berikut;

ɑi = E(Ri) - βἰ . E(Rm) Notasi;

ɑi = Alpha saham i

E(Ri) = Expected return saham βἰ = Beta saham

E(Rm) = Expected return pasar 10. Varian Kesalahan Residu

Varian kesalahan residu merupakan variabel yang menunjukkan besarnya risiko tidak sistematis yang terjadi di dalam perusahaan, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

𝜎𝑒ἰ² =

𝑛𝑖−1(𝑅𝑖−𝑎𝑖−𝛽𝑖.𝑅𝑚)²

𝑛−1

(Jogiyanto, 2016:435) Notasi;

𝜎𝑒ἰ² = Varians dari kesalahan residu

Ri = Return saham ke-i

(6)

ɑi = Alpha saham i βi = Beta saham i Rm = Return pasar n = Jumlah periode 11. Risiko Total

Risiko total dapat disebut juga dengan varian return suatu sekuritas. Risiko total merupakan penjumlahan dari risiko sistematis dan risiko tidak sistematis, dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut;

𝜎ἰ² = 𝛽ἰ². 𝜎𝑚² + 𝜎𝑒ἰ² (Jogiyanto, 2016:434) Notasi;

𝜎ἰ

2

= Risiko total 𝛽ἰ² = Beta saham

𝜎𝑚² = Varian return saham

σeἰ² = Varian dari kesalahan residu 12. Excess Return to Beta (ERB)

Nilai ERB diperlukan sebagai dasar penentuan saham yang menjadi kandidat portofolio. Nilai ERB yang diperoleh diurutkan dari nilai yang terbesar ke nilai yang terkecil. Saham-saham dengan nilai ERB lebih besar atau sama dengan nilai ERB di titik C* merupakan kandidat portofolio optimal. Rumusnya adalah sebagai berikut;

ERBi =

𝐸(𝑅𝑖)−𝑅𝑏𝑟

𝛽𝑖

(Jogiyanto, 2016:450)

(7)

Notasi;

ERBi = Excess return to beta ke i E(Ri) = Expected return saham ke i Rbr = Return aktiva bebas resiko βi = Beta saham ke i

13. Menghitung Cut Off Rate (C

i

)

Cut off rate atau titik pembatas (C

i

) merupakan merupakan nilai C untuk sekuritas ke-I yang dihitung dari kumulasi nilai-nilai A

1

sampai dengan A

i

dan nilai-nilai B

1

sampai dengan B

i.

yang mana untuk menghitung Ci perlu mengetahui nilai Ai dan Bi dengan rumus sebagai berikut;

A

i

=

(𝐸(𝑅𝑖)− 𝑅𝑏𝑟).𝛽ἰ

𝜎𝑒ἰ²

dan B

i

=

𝛽ἰ²

𝜎𝑒ἰ²

sedangkan rumus menghitung Ci yaitu;

C

i

=

𝜎𝑚².∑𝐴𝑖

1+(𝜎𝑚2.∑𝐵𝑖)

(Jogiyanto, 2016:451)

Besarnya Cut Off Point (C*) adalah nilai C

i

dimana nilai ERB terakhir kali masih lebih besar dari nilai C

i.

14. Proporsi Dana (Wi)

Proporsi dana digunakan untuk mengetahui berapa besar alokasi dana tiap saham yang terpilih menjadi kandidat portofolio, rumusnya sebagai berikut;

Wi = 𝑍𝑖

𝑛𝑗=1

𝑍𝑖 dimana Zi =

𝛽ἰ

𝜎𝑒𝑖²

(ERB – C*) (Jogiyanto, 2016:454)

15. Return Portofolio

(8)

Return portofolio adalah return dari suatu investasi dalam berbagai instrumen keuangan pada suatu periode tertentu. Setiap investor dapat membentuk sendiri jenis portofolionya untuk kepentingan pribadi atau kepentingan organisasinya sendiri seperti dana pensiun, dana asuransi, yayasan pendidikan, yayasan olahraga, yayasan kesenian dan sebagainya. Rumusnya sebagai berikut;

E (Rp) = ɑp + βp .E(Rm) (Jogiyanto, 2016:444) Notasi;

E (Rp) = Expected return portofolio ɑp = Alpha portofolio

βp = Beta portofolio E(Rm) = Expected return pasar 16. Risiko Portofolio

Risiko portofolio adalah risiko investasi dari sekelompok saham dalam portofolio ataupun sekelompok instrumen keuangan dalam suatu portofolio.

Risiko portofolio dapat dihitung sebagai risiko harian, risiko mingguan, risiko bulanan dan risiko tahunan. Terdapat dua ukuran yang digunakan sebagai risiko, yaitu deviasi standar dan beta saham. Rumusnya sebagai berikut;

𝜎𝜌² = 𝛽𝜌². 𝜎𝑚² + ( ∑

𝑛𝑖=1

𝑊𝑖. 𝜎𝑒𝑖)² (Jogiyanto, 2016:445) Notasi;

𝜎𝜌

2

= Risiko portofolio

𝛽𝜌 = Beta portofolio

(9)

𝜎𝑚

2

= Varians pasar 𝑊𝑖 = Proporsi saham

𝜎𝑒𝑖 = Varians kesalahan residu

D. Jenis Data dan Sumber Data

Jenis data yang akan diambil dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data historis harga penutupan (closing price) saham bulanan selama periode penelitian, data BI rate selama periode penelitian, dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari informasi mengenai Indeks LQ45 yang bersumber pada situs Bursa Efek Indonesia (www.idx.co.id).

Bursa Efek Indonesia sebagai sumber data mengenai informasi tentang indeks LQ45 pada penelitian ini dikarena berkaitan langsung dengan saham perusahaan yang terdaftar pada indeks saham LQ45. Indeks saham LQ45 merupakan suatu indeks yang dibentuk hanya terdiri dari 45 saham-saham yang paling aktif diperdagangkan. Perusahaan yang masuk dalam LQ45 merupakan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi, kapitalisasi pasar yang besar dan memiliki fundamental perusahaan yang baik.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi dengan

cara mencatat dan mengunduh data yang ada di website Bursa Efek Indonesia, Bank

Indonesia dan Yahoo Finance.

(10)

F. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian ini manggunakan metode model Indeks Tunggal yang mana perhitungannya dilakukan menggunakan program Excel. Adapun tahap-tahap analisis yang akan dilakukan adalah sebagai berikut (Hartono, 2016):

1. Menghitung Return realisasi saham (Ri), Expected Return (E(Ri)) dan Risiko Saham (σἰ²)

2. Menghitung Return Market (Rm), Expected Return Market E(Rm), Risiko Pasar (σim

2

) dan Standar Deviasi (∑m)

3. Menghitung Kovarian (σim) 4. Menghitung Beta (βi), Alpha (ɑi)

5. Menghitung Varian Kesalahan Residual (σei

2

) 6. Menentukan Aktiva Bebas Risiko (Rbr) 7. Menghitung Excess Return to Beta (ERB) 8. Menghitung Cut Off Rate (C

i

)

9. Menentukan saham-saham yang dapat dijadikan kandidat portofolio

10. Menghitung besarnya proporsi dana (Wi) saham terpilih yang menjadi kandidat portofolio

11. Menghitung Expected Return Portofolio 12. Menghitung Risiko portofolio

13. Merevisi Portofolio

14. Portofolio Optimal

Referensi

Dokumen terkait

dapat dipahami; (3) contoh-contoh dan gambaran-gambaran; (4) pengalaman masa lalu: konsepsi yang kontradiksi dengan pengalaman masa lalu tidak mung- kin

a) Mencari tingkat return bebas risiko periode Februari 2012-Desember 2014 di www.bi.go.id. b) Mencari rata-rata pertahun tingkat return bebas risiko. c) Mencari rata-rata

Instrumen yang digunakan untuk mengukur variabel dukungan sosial suami dan motivasi ibu hamil adalah kuesioner. Kuesioner dalam penelitian ini terdiri dari

Data cross section adalah data beberapa objek yang dikumpulkan pada suatu waktu tertentu dengan tujuan untuk menggambarkan suatu keadaan (Suliyanto, 2018). Jenis data pada

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa terdapat penurunan kadar asetilkolinesterase pada petani yang keracunan organofosfat akibat paparan kronik organofosfat

oleh daerah dengan yang melakukan kerjasama, baik dengan daerah lain maupun dengan pihak lain, dan dituangkan dalam naskah tertulis berdasarkan ketentuan perundang-undangan

Untuk membuktikan bahwa implikasi “jika P, maka Q” benar, kita mulai dengan memisalkan bahwa P benar dan kemudian berusaha menunjukkan bahwa Q juga benar. (Jika P salah, maka “P

Hal tersebut menunjukkan bahwa subtes EAS 4 kecepatan dan ketelitian visual memiliki validitas kriteria yang baik yang ditunjukkan oleh korelasi positif yang sangat