WALI “ADHAL YANG BERULANG
(STUDI KASUS DESA TAMBAN KECIL KECAMATAN TAMBAN)
SKRIPSI
OLEH MIRIYANTI
UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ANTASARI BANJARMASIN
2021 M/1442 H
WALI “ADHAL” YANG BERULANG
(Studi Kasus Desa Tamban Kecil Kecamatan Tamban)
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Syariah untuk Memenuhi Sebagian Syarat
Guna Mencapai Gelar Sarjana Dalam Ilmu Hukum
Oleh:
Miriyanti 1501110011
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI
FAKULTAS SYARIAH
PRODI HUKUM KELUARGA ISLAM (AHWAL SYAKHSHIYYAH)
BANJARMASIN 2021 M/1442 H
ABSTRAK
Miriyanti. 2021.Wali “Adhal” yang Berulang (Studi Kasus di Desa Tamban Kecil Kecamatan Tamban). Skripsi, Prodi Hukum Keluarga Islam (Ahwal Syakhshiyyah), Fakultas Syariah. Pembimbing (I) Ibu. Dra,Hj,Nadiyah, M.H., Pembimbing (II) Ibu.Hj. Diana Rahmi, S.Ag.,M.H.
Kata Kunci: Wali Adhal, Berulang
Skripsi ini mengangkat permasalahan mengenai Wali “Adhal” yang Berulang (Studi Kasus di Desa Tamban Kecil Kecamatan Tamban). Dimasyarakat penulis menemukan kasus wali adhal dengan alasan yang menurut penulis tidak sesuai dengan hukum syar’i, hal tersebut melatar belakangi penulis untuk meneliti lebih lanjut tentang wali “adhal” yang berulang.
penelitian di sini bertujuan untuk mengetahui gambaran wali “adhal” yang berulang yang terjadi di desa Tamban Kecil Kecamtan Tamban tersebut.
Penelitian ini adalah penelitian hukum emperis berupa penelitian lapangan (field research) berlokasi di Desa Tamban Kecil, Kecamatan Tamban. Untuk mengumpulakan data yang diperlukan penulis menggunakan teknik wawancara.
Setelah data terkumpul kemudian diolah dengan teknik editing dan deskripsi.
Untuk memperoleh kesimpulan hukumnya, dilakukan analisis secara kualitatif terhadap data yang didapat.
Dari hasil penelitian membuktikan bahwa yang menjadi latar belakang wali
“adhal” yang berulang, pada kasus I, disebabkan karena sang wali anak perempuan tidak meyukai calon suami anaknya karena masih satu desa dengannya. pada kasus II, disebabkan dengan alas an yang sama yaitu sang wali tidak menyukai calon suami anak perempuannya karena masih satu desa dengannya. Oleh karena keengganan sang ayah untuk menjadi wali, maka sang anak perempuanpun menempuh proses pernikahan dengan wali hakim dengan prosedur yang dijelaskan KUA setempat.
Keengganan sang ayah untuk menjadi wali nikah anak perempuannya pada dua kejadian yang serupa diatas adalah dua kejadian yang berulang, dimana ketika usia pernikahan sang anak berusia dua tahun telah terjadi perceraian dan anak perempuannya ingin melangsungkan pernikahan dengan calon suami yang kedua sang ayah menolak lagi untuk menjadi wali nikah anak perempuannya, namun dengan alasan yang berbeda yaitu sang ayah anak perempuan lebih menyukai suami pertama anak perempuannya. Pada kejadian tersebut membuat penulis ingin tahu lebih lagi apakah seorang ayah itu masih berhak menjadi wali jika anak perempuannya tersebut sudah menjadi seorang janda.
KATA PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirabbil’alamin Terimakasih atas rahmat dan karunia-Mu Sebuah langkah usai sudah Satu cita telah ku gapai untukmu abah dan mama tercinta yang tak pernah berhenti menyayangi saya, saya tau ini tak sebanding dengan perjuangan dan pengorbanan Yang kalian berikan kepada saya. Namun saya berharap dengan ini Mampu memberikan senyum kebahagiaan di hati kalian dan menjadi sebuah kebanggaan untuk kalian.
teruntuk suamiku tercinta dan anakku tersayang, terima kasih untuk semangat dan doa yang kalian berikan kepada saya, sehingga saya bisa berjuang sampai detik ini, buat keluarga besar saya, Terima kasih atas motivasi dan doa kalian.
Para dosen Hukum Keluarga terima kasih atas semua dedikasi yang telah kalian berikan sehingga menghantarkan kami menuju titik kemenangan ini. Teruntuk temanku Maya, Muhammad Aulia Fajar, Zulhida Azizah, Mirayanti, terimakasih semangat dan motivasi yang selalu kalian berikan kepada saya.
Untuk teman teman Hukum Keluarga 2015, Wisma 4
Ma’had Al-Jami’an, PMII Uin Antasari Banjarmasin yang
sangat saya cintai dan saya banggakan Tetaplah menjadi
teman, sahabat, dan keluarga Selamanya.Terimakasih ku
ucapkan Atas dukungan, motivasi, dan waktu yang kalian
berikan.
MOTTO
ِالل ِلْيِبَس ىف َوُهَف ِمْلِعْلا ِبَلَط ىِف َج َرَخ ْنَم
Artinya
“ Barang siapa keluar untuk mencari ilmu maka dia berada di jalan Allah “ ( H.R. Tarmidji )
Mulailah dari tempatmu berada Gunakan yang Kau Punya
Lakukan yang Kau Bisa
Miriyanti
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN
Berdasarkan surat putusan bersama menteri agama RI dan menteri pendidikan dan kebudayaan RI Nomor 158/1987 dan 0543 b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988, sebagai berikut:
1. Konsonan Tunggal
Huruf
Arab Nama Huruf Latin Keterangan
ا Alif - Tidak dilambangkan
ة bāˋ B Be
ث tāˋ T Te
ث ṡāˋ ṡ es (dengan titik di atas)
ج Jīm J Je
ح hāˋ ḥ ha (dengan titik dibawah)
خ khāˋ Kh Kadan ha
د Dal D De
ذ Żal Ż zet (dengan titik di atas)
ر rāˋ R Er
ز Zai Z Zet
س Sīn S Es
ش Syīn Sy esdan ye
ص Şād ṣ es (dengan titik di bawah)
ض Dād ḍ de (dengan titik di bawah)
ط ţāˋ ṭ te (dengan titik di bawah)
ظ zāˋ ẓ zet (dengan titik di bawah)
ع „ain ‘ Komater balik di atas
غ Gain G Ge
ف fāˋ F Ef
ق Qāf Q Qi
ك Kaf K Ka
ل Lām L „el
و Mim M „em
ٌ Nun N „en
و Wāwu W We
ٌ hāˋ H Ha
ء Hamzah „ Apostrof
ى yāˋ Y Ye
2. Tā’marbūtah
1. Apabila dimatikan ditulis h.
Bila dimatikan ditulis h ,kecuali untuk kata-kata Arab yang sudah terserap menjadi bahasa Indonesia, seperti shalat, zakat, dan sebagainya.
Contoh : تبهditulis hibah
2. Apabila ta‟marbūtah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah dan dammah ditulis t.
Contoh: ءبي نولاأت ي اركditulis Karāmatul-auliyā‘
3. Vokal Pendek
ــ
ـ Kasrah ditulis I
ــ ـ Fathah Ditulis A
ــ ـ Dammah Ditulis U
4. Vokal Panjang
1 Fathah + alif
تيههبج Ditulis
Ā Jāhiliyyah 2 Fathah + ya‟mati
يعسي Ditulis
Ā yas‘ā 3 Kasrah + ya‟mati
ىيرك Ditulis
Ī Karīm 4 Dammah + wawumati
ف ور
ض Ditulis
Ū furūḍ
5. Vokal Rangkap
1 Fathah + ya‟ mati
ىكُيب Ditulis au–Bainakum
2
Fathah + wawumati
ل وق Ditulis au–Qaulun
6. Vokal-vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof ( ′ )
ىتَأأ Ditulis a’ antum
ثدعأ Ditulis u’ iddat
ىت ركش ٍئن Ditulis la’insyakartum
7. Kata sandang Alif + Lam
a) Apabila diikuti huruf Qomariyyah ditulis dengan menggunakan huruf “al”.
ا ن ق ر
ٌأ Ditulis al- ān
ا ن ق ي ب
س Ditulis al- Qiyās
b) Bila diikuti huruf syamsiyyah, ditulis dengan menggunakan huruf syamsiyyah yang mengikutinya, dengan menghilangkan huruf “al” nya.
ٌ سنا
ب ء Ditulis as-Samā
ٌ شنا
س Ditulis asy-Syams
8. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat
وذ
ٌ
ا ن ف ور ض
Ditulis Żawi al-furūḍatau Żawilfurūḍ
تُسنامهأ Ditulis ahl as-sunnahatau ahlussunnah
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan pertolongan-Nya. Shalawat dan salam semoga tetap terlimpahkan kepada Nabi Muhammad Saw, yang telah menuntun manusia menuju jalan kebahagiaan hidup di dunia dan akhirat.
Penyusunan skripsi ini merupakan kajian singkat Wali “Adhal” yang Berulang (Studi Kasus di Desa Tamban Kecil Kecamtan Tamban). Penyusun menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati pada kesempatan ini penyusun mengucapkan rasa terima kasih kepada:
1. Dekan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin
2. Ketua Prodi Hukum Keluarga Islam (AS) dan Sekretaris Prodi Hukum Keluarga Islam (AS)
3. Dosen Pembimbing Ibu Dra.Hj.Nadiyah,M.H dan Dosen Pembimbing II Ibu Hj.Diana Rahmi, S.Ag, M.H
4. Pengelola Perpustakaan UIN Antasari Banjarmasin.
5. Pengelola Perpustakaan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.
6. Segenap dosen dan karyawan Fakultas Syariah UIN Antasari Banjarmasin.
7. Kepala Desa dan Staf desa Tamban Kecil
Semoga amal baik yang telah diberikan dapat diterima di sisi Allah Swt.
dan mendapat limpahan rahmat dari-Nya, Aamiin.
Banjarmasin, 28 Juli 2021 Penulis,
Miriyanti
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...i
PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ... ii
PERSETUJUAN ... iii
PENGESAHAN ... iv
ABSTRAK ...v
KATA PERSEMBAHAN ...vi
MOTTO ...vii
PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ... viii
KATA PENGANTAR ... xi
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xv
BAB I PENDAHULUAN ...1
A. Latar Belakang Masalah ...1
B. Rumusan Masalah ...3
C. Tujuan dan Manfaat penelitian ...3
D. Signifikasi Penelitian ...3
E. Definisi Operasional ...4
F. Kajian Pustaka ...4
G. Sistematika Penulisan ...5
BAB II LANDASAN TEORI ...7
A. WALI ADHAL ...7
3. Dasar Hukum Perkawinan ...20
4. Anjuran Menikah ...21
BAB III METODE PENELITIAN...23
A. Jenis dan Pendekatan Penelitian ...23
B. Lokasi Penelitian ...23
C. Data dan Sumber Data ...23
D. Teknik Pengumpulan Data ...23
E. Analisis Data ...24
F. Tahap Penelitan ...24
BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN ...26
A. Penyajian Data ...26
B. Analisis Data ...28
BAB V PENUTUP ... A. Simpulan ...39
B. Saran ...39
DAFTAR PUSTAKA ...40
RIWAYAT HIDUP ...53