• Tidak ada hasil yang ditemukan

ASAL USUL CERITA DANAU MANINJAU : TINJAUAN RESEPSI SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP MANINJAU KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ASAL USUL CERITA DANAU MANINJAU : TINJAUAN RESEPSI SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP MANINJAU KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

ASAL – USUL CERITA DANAU MANINJAU : TINJAUAN RESEPSI SASTRA SEBAGAI BAHAN AJAR SASTRA DI SMP MANINJAU

KECAMATAN TANJUNG RAYA KABUPATEN AGAM

Nola Murdiona1. Endang Wahyuningsi2. Hasmi Novianti3 Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

STKIP Ahlussunnah Bukittinggi

Email : nolamurdiona2402@gmail.com1endang17081988@gmail.com2

hasminoviantiyahoo.co.id3

Abstract

This research is motivated by the existence of the legendary story of Princess Siti Rasani and Giran, which until now is believed by the local community. This study aims to describe the Maninjau community reception regarding the legend. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The location of this research is in the Maninjau area of Maninjau, District of Tanjung Raya. There are 10 research informants. In this study the researcher is the main instrument, which is supported in the form of a recording device, namely cell phones and interview guides. Data collection techniques are carried out by recording. The second stage, data about the story of Lake Maninjau is collected through direct observation, interviews and documentation. Data analysis techniques are used. transcribing recorded data to written data, transliterating from regional languages to Indonesian, describing research data according to the object of study, concluding the research results. Based on the research, the story of Lake Maninjau is native to the Maninjau area. One of the authenticities of this story was the eruption of a mountain in the Maninjau area. The origin of the story of Lake Maninjau. The literary reception regarding the Lake Maninjau story is that the community believes in the story and the community believes that the story of Lake Maninjau actually happened in the Maninjau area and the story of Lake Maninjau is used as literary teaching material junior high school.

Keywords: The origin of the story of Lake Maninjau, reception and teaching materials Abstrak

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kisah legendaris Putri Siti Rasani dan Giran yang hingga saat ini dipercaya oleh masyarakat sekitar. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan resepsi masyarakat Maninjau terhadap legenda tersebut. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Lokasi penelitian ini berada di kawasan Maninjau Maninjau Kecamatan Tanjung Raya. Informan penelitian ada 10 orang.

Dalam penelitian ini peneliti merupakan instrumen utama yang ditunjang berupa alat perekam yaitu telepon genggam dan pedoman wawancara. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan pencatatan. Tahap kedua, pengumpulan data tentang cerita Danau

(2)

1

Maninjau dilakukan melalui observasi langsung, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data digunakan. mentranskripsikan data yang direkam menjadi data tertulis, melakukan transliterasi dari bahasa daerah ke bahasa Indonesia, mendeskripsikan data penelitian sesuai objek penelitian, menyimpulkan hasil penelitian. Berdasarkan penelitian, Danau Maninjau merupakan cerita asli daerah Maninjau. Salah satu keaslian cerita ini adalah letusan gunung di kawasan Maninjau. Asal muasal cerita Danau Maninjau. Resepsi sastra mengenai cerita Danau Maninjau adalah masyarakat mempercayai cerita tersebut dan masyarakat percaya bahwa cerita Danau Maninjau benar-benar terjadi di kawasan Maninjau dan cerita Danau Maninjau digunakan sebagai bahan ajar sastra di SMP Maninjau.

Kata kunci: Asal – Usul Cerita Danau Maninjau, Resepsi Dan Bahan Ajar.

PENDAHULUAN

Folklore merupakan suatu jabaran yang sifatnya selalu di wariskan dari generasi ke genarasi berikutnya.Folklor terdiri atas tiga komponen yaitu folklor lisan, folklor sebagai lisan dan folklor bukan lisan. Jadi penelitian ini berkaitan dengan folklor lisan yang kaitannya tentang sebuah cerita yang ada di tengah masyarakat yang ceritanya diwariskan secara turun-menurun ke generasi yang akan datang salah satunya ceritanya yang ada di Nagari Maninjau Kecamatan Agam Kabupaten Agam.

Cerita rakyat berupa legenda yang ada di Nagari Maninjau Kecamatan Tanjung Raya tersebut menceritakan tentang Bujang Sambilan, asal usul Bujang Sambilan berkisah tentang cerita cinta yang tidak direstui.Bujang sambilan memiliki adik perempuan bernama Putri Rasani.Putri Rasani memiliki perasaan kepada si Giran anak Datuak Limbatang.Datuak Limbatang adalah mamak dari bujang sambilan.

Dari uraian di atas, maka peneliti tertarik mengambil judul cerita danau

Maninjau yang dilatarbelakangidari kisah bujang sambilan karena peneliti berasal dari daerah Maninjau maka dari itu peneliti mengambil judul tentang asal- usul cerita danau Maninjau dan menjadikannya sebagai bahan ajar sastra, dan masih minimnya bahan ajar sastra Indonesia di SMP khususnya di Minangkabau yang mengangkat kisah cerita lokal dari daerah minangkabau. Sebab masih mengunakan cerita dari luar daerah itu sendiri seperti daerah pulau jawa.Maka dari itu peneliti mengambil judul Asal – Usul Cerita Danau Maninjau : Tinjauan Resepsi Sastra Sebagai Bahan Ajar Sastra Di Smp Maninjau Kecamatan Tanjung Raya Kabupaten Agam. Menurut Endraswara (2013:2) folklore adalah sebahagian kebudayaan suatu kolektif, yang tersebar dan diwariskan secara terun-temurun, di antara, di antara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan.

Menurut Danandjaya (1991:2) folkor adalah sebagian kebudayaan suatu

(3)

2 kolektif, yang tersebar dan wariskan turun- temurun, diantara kolektif macam apa saja, secara tradisional dalam versi yang berbeda, baik dalam bentuk lisan maupun contoh yang disertai dengan gerak isyarat atau alat pembantu pengingat.

Berdasarkan pendapat ahli di atas maka peneliti mengedepankan pendapat Danandjaya di karena pendapat tersebut lebih merujuk kepada kebudayaan yang terdapat di daerah dan diwariskan secara turun-temurun secara tradisional dalam versi yang berbeda baik dalam bentuk lisan sebagian lisan maupun bukan lisan.

Cerita rakyat ialah cerita yang hidup dan berkembang secara turun-temurun, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya dan cerita ini hidup di kalangan rakyat.

Menurut Nurgiyantoro (2010:142) menyatakan bahwa cerita rakyat adalah cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang secara turun-temurun dalam masyarakat pada masa lampau sebagai sarana untuk memberikan pesan moral

Berdasarkan penjelasan di atas, maka peneliti mengedepankan pendapat Edwar (1990 : 15) karena pendapat tersebut lebih merujuk dengan penelitian yang akan dilakukan. Cerita rakyat ialah cerita yang hidup dan berkembang secara turun- temurun, dari suatu generasi kepada generasi berikutnya dan cerita ini hidup di kalangan rakyat

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Bogdan dan taylor dalam (Moleong 2007:4), mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Metode deskriptif yaitu berupa kata-kata, gambar, dan bukan angka-angka.

Menurut Kirk Dan Miller (dalam Meleong 2007 : 4) mendefinisikan bahwa penelitian kulitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara funda-mental bergantung dari pengamatan pada manusia baik dalam paristilahannya.

Menurut Moleong (2007 : 5) penelitian kulitatif merupakan penelitian memanfaatkan wawancara terbuka untuk menelaah dan memahami sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku induvidu atau sekelompok orang. Definisi hanya mempersoalkan satu metode yaitu metode wawancara terbuka, mempersoalkan upaya memahami sikap, pandangan, perasaan dan perilaku baik individu maupun sekelompok orang.. Lokasi penelitian yang berjudul

“Cerita Danau Maninjau : Tinjauan Resepsi Sastra dan sebagai bahan ajar sastra di SMP di Nagari Maninjau, kecematan tanjung raya, kabupaten agam”. Terletak sekitar 140 kilometer sebelah Utara kota Padang, 36 kilometer dari Bukittinggi, 27 kilometer

(4)

3 dari Lubuk Basung. Batas wilayah Danau Maninjau sebelah Utara Kabupaten Agam dan Kabupaten Lima Puluh Kota, sebelah Timur Kabupaten Sijunjung, sebelah Selatan Kota Sawah Lunto dan Kabupaten Solok, sebelah Barat Kabupaten Padang Pariaman. Alasan peneliti mengambil lokasi Maninjaukarena mempertimbangkan bahwa Maninjau merupakan menjadi tempat terjadinya legenda tersebut.

HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Peneltian

1. Hasil Wawancara terhadap cerita danau maninjau.

Dari hasil wawancara setiap informan bahwasanya mengatakan bahwa cerita itu hanya dari mulut ke mulut, itu danau maninjau dahulu merupakan suatu kulah atau kawah yang sudah memiliki air nama gunungnya tinjau dikaki gunung itulah ada perkampungan kemudian ada perkampungan memiliki anak sepuluh orang, sembilan padusi dan satu laki.

2. Hasil Wawancara terhadap asal-usul cerita danau maninjau

Dari hasil wawancara informan banyak yang berbeda cerita namun dapat disimpulkan bahwa asal usul cerita ini berasal dari sebuah gunung yang meletus dan menjadi sebuah danau.

3. Hasil resepsi guru bahasa indonesia di SMP kecamatan tanjung raya terhadap cerita danau maninjau.

Informan tersebut sebanyak 9 guru yang sebagai penanggap bahwa dapat disimpulkan cerita ini cerita danau maninjau adalah cerita yang menarik.

Selain alur cerita sederhana, juga memiliki pesan moral yang akan di terima masyarakat.

4. Penerapan Cerita Danau Maninjau Sebagai Bahan Ajar di SMP.

Cerita Danau Maninjau sebagai bahan ajar di SMP Maninjau VII dengan mengunakan metode handout yang terdapat dalam KD 3.15 dengan KI 3.15 dan 3.15.2 pada materi fabel/legenda.

B. Pembahasan

1. Cerita rakyat Danau Maninjau

Berdasarkan dari10 informan yang peneliti dapatkan maka cerita Danau Maninjau itu dianggap ada ceritanya,Dalam cerita bujang sambilan yang terdapat di daerah Maninjau ialah menyisahkan cerita bujang sambilan yang memiliki mamak yang bernama Datuak Limbatang yang mempunyai anak bernama Giran yang menaruh hati kepada adik perempuan bujang sambilan yang bernama Putri Siti Rasani, hubungan mereka tidak restui oleh salah satu kakak Putri Siti Rasani yang bernama Malintang sebab dendam yang belum usai di antara Malintang dengan

(5)

4 Giran dendam yang dimaksud ialah dendam di persilatan yang membuat kaki Malintang patah. Karena tidak direstu hubungan Giran dan Putri Siti Rasani suatu ketika mereka bertemu tanpa sengaja paha Putri Siti Rasani di gigit lintah karena kasihan Giran menolong Putri Siti Rasani untuk membuat lintah yang ada di paha Putri Siti Rasani namun kejadian tersebut diketahui oleh kakak Putri Siti Rasaniyang bernama Kurambik dan mengatakan mereka sudah melakukan perbuatan zina dan mereka harus dibuat ke dalam kawah gunung tinjau, sebelum mereka di buang kedalam kawah gunung tinjau mereka mengambil sumpah yang isi sumpahnya jika memang mereka melakukan perbuatan zina maka ditelannyalah tubuh mereka di gunung tinjau ini, jika mereka tidak bersalah maka meletuslah gunung tinjau ini menjadi sebuah danau karena mereka tidak berbuat salah maka kawah gunung tinjau meletus menjadi sebuah danau Maninjau dan Sembilan kakak dari Putri Siti Rasani di kutuk menjadi ikan rayo penghuni danau Maninjau yang di kenal sebagai bujang sambilan.

2. Resepsi masyarakat Maninjau terhadap cerita Danau Maninjau

Berdasarkan dari 10 resepsi yang peneliti dapatkan tentang tanggapan masyarakat dari cerita Danau Maninjau ialah ceritanya memiliki nasehat tentang peran mamak dan cerita Danau Maninjau

diterima positif karena dengan cerita Danau Maninjau tersebut perekonomian masyarakat meningkat karena banyaknya wisatawan yang datang ke daerah Maninjau ingin tahu tentang cerita danau maninjau inilah tanggapan masyarakat tentang cerita Danau Maninjau pada umumnya.

3. Resepsi guru bahasa Indonesia di SMP Maninjau

Berdasarkan dari 9 informan yang peneliti dapatkan tentang tanggapan guru dari cerita Danau Maninjau ialah ceritanya menarik dan cerita Danau Maninjau memiliki pesan moral yang bisa di sampaikan kepada peserta didik walaupun cerita Danau Maninjau adalah sebuah legenda yang pernah dianggap ada di daerah Maninjau.

4. Penerapan cerita danau maninjau sebagai bahan ajar.

Berdasarkan dari 9 informan yang peneliti dapatkan selama peneliti, maka peneliti menjadi cerita Danau Maninjau sebagai bahan ajar dengan metode handout dengan seperti itu siswa di SMP Maninjau bisa tahu cerita Danau Maninjau dan dengan metode handout siswa mudah memahami cerita Danau Maninjau.

KESIMPULAN

1. Cerita Danau Maninjau

Maka disimpulkan cerita Danau Maninjau menceritakan bagaimana dahulunya kisah Putri Siti Rasani dengan Giran yang mendapat tuduhan

(6)

5 dari bujang sambilan yang mengatakan mereka melakukan hubungan terlarang sehingga mereka di buang ke kawah gunung Tinjau.

2. Asal – usul cerita Danau Maninjau Cerita Danau Maninjau dari sebuah gunung yang meletus yang nama gunungnya yaitu gunung Tinjau.

3. Resepsi masyarakat terhadap cerita Danau Maninjau

Tanggapan masyarakat tentang cerita Danau Maninjau ialah positif karena dengan cerita danau maninjau bisa mendapatkan hikmatnya, dengan cerita tersebut Danau Maninjau banyak di ketahui masyarakat luas walaupun mereka tidak datang ke Maninjau.

4. Resepsi guru bahasa Indonesia di SMP Maninjau

Berdasarkan dari 9 informan yang peneliti dapatkan tentang tanggapan guru dari cerita Danau Maninjau ialah ceritanya menarik dan cerita Danau Maninjau memiliki pesan moral yang bisa di sampaikan kepada peserta didik walaupun cerita Danau Maninjau adalah sebuah legenda yang pernah dianggap ada di daerah Maninjau.

5. Cerita Danau Maninjau dapat di jadikan sebagai bahan ajar

Berdasarkan hasil penelitian, peneliti ingin menjadi cerita danau maninjau sebagai bahan ajar di SMP

Maninjau dengan KD 3.15 dengan KI 3.15.1 dan 3.15.2agar cerita Danau Maninjau di ketahui oleh pelajar dengan tersebut cerita Danau Maninjau selalu di ingat sampai kegenerasi yang akan datang dan sebagai dokumentasi.

DAFTAR KEPUSTAKAAN

Danandjaya, James. 1991. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng Dan Lain - Lain.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti.

Djamaris, Edwar. 1990. Menggali Khazanah Sastra Melayu Klasik. Jakarta : Balai Pustaka .

Endraswara, Suardi. 2013. Folkor Nusantara Hakikat Bentuk Dan Fungsi Yogyakarta: Ombak

Jabrohim.2012. Teori Penelitian Sastra.

Yogyakarta: pustaka pelajar.

Meleong. Lexi J. 2007. Metode Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung:

Remaja Rosdarakyat.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Prastowo.Andi.2012. Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Pembelajaran Yang Menarik Dan Menyenangkan.

Jogjakarta: Diva Epres.

(7)

6 Ratna,Nyoman Kutha. 2010. Teori, Metode, Dan Teknik Penelitian Sastra. Yogyakarta : pustaka pelajar.

Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

Surahno, Tri.2018. Cerita Rakyat Gunung Pegat Di Desa Ngadigoro Kecematan Ngadigoro Kabupaten Wonogiri : Tinjauan Resepsi Sastra Dan Sebagai Bahan Ajar Di Smk N 2 Wonogiri.UMS

Referensi

Dokumen terkait