• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PEMERINTAHAN DAERAH KOMISI II DPR RI DI KABUPATEN BOGOR

PROVINSI JAWA BARAT

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2021-2022 TANGGAL 13 DESEMBER 2021

I. Pengantar Ketua Tim Kunspek

Kunjungan Kerja Spesifik Komisi II DPR RI ke Kota Bogor merupakan kegiatan kunjungan kerja spesifik Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah yang meliputi: Kelembagaan Pemerintahan Daerah, Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, Pelaksanaan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), Pengelolaan Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD), Pelaksanaan KTP-el, Pelaksanaan Penerimaan CPNS dan PPPK tahun 2021, koordinasi Pemerintah Kota Bogor dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam rangka penyelenggaaan pemerintah daerah serta permasalahan-permasalahan yang ditemukan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah.

II. Hasil Kunjungan

Keberhasilan penyelenggaraan pemerintah daerah sangat ditentukan oleh peran penting aparatur pemerintah. Aparatur pemerintah harus memahami betul prinsip- prinsip untuk mewujudkan tata pemerintahan yang baik. Prinsip-prinsip penyelenggaraan pemerintahan yang baik (good governance) meliputi penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel, bersifat terbuka, mendorong partisipasi masyarakat, menjunjung supermasi hukum, menggunakan struktur dan sumber daya secara efisien dan efektif, mendorong kemitraan dengan swasta dan masyarakat, memiliki komitmen pada pengurangan kesenjangan, cepat tanggap, berwawasan kedepan, berdasarkan profesionalitas dan kompetensi, terdesentralisasi,

(2)

demokratis dan berorientasi pada konsensus, memiliki komitmen pada pasar, serta memiliki komitmen pada lingkungan hidup.

Komisi II DPR RI yang membidangi Pemerintahan Dalam Negeri perlu mengetahui dan mendapat penjelasan secara langsung terkait penyelenggaraan pemerintahan daerah di setiap provinsi dan kabupaten/kota, termasuk Kota Bogor. Adapun Anggota Tim Kunspek adalah :

A. Pemaparan Wakil Bupati Bogor H. Iwan Setiawan, SE

Dalam masa pendemi covid ini, ada beberapa komponen PAD yang terganggu. Seperti retribusi & IMB, dan sampai saat ini belum bisa dipungut sesuai uu ciptaker. Harapan kita kedepan bisa disesuaikan dengan regulasi khususnya UU Ciptaker. Secara umum kami ini memiliki PAD yang sangat baik lebih dari rata-rata nasional. Karena kontribusi PAD sebesar 37% dari total APBD. Hal tersebut didukung dengan perencanaan yang baik oleh para OPD dan kerjasama yang baik dalam pembahasan dengan DPRD Kab.

Bogor. Pemabahasan dengan DPRD selalu selesai sebelum tanggal 30 November jadi tidak lewat tahun untuk pembahasan APBD, dan sudah diparipurnakan dan menunggu disposisi dari Gubernur Jabar.

Kami memiliki janji kampanye yang kami beri nama Panca Karsa, yang artinya adalah lima keinganan atau lima tekad kita. Panca Karsa merupakan visi misi kami. Dan insyaallah visi misi tersebut akan tercapai dengan dukungan OPD. Dan tentu saja, supaya yang kami jannjikan bisa terlaksana dengan dukugnan dari dpr dan kementerian pusat.

Tahun 2020, ada longsor di kab. Bobor barat di kecamtam yang berdampak luas.

Termasuk persoalan tanah pasca bencana longsor. Kementerian PU PR membantu tapi belum terselesaikan. Termasuk PTPN 8 juga membantu terkait ganti rugi untuk pengembangan. Semoga tahun ini bisa didorong dan didukung agar permasalahan tersebut dalam selesai.

(3)

Secara umum kami punya janji kampanye SAMISADE, program 1 milyar satu desa.

Karena itu janji kami, maka kami mengusahkan dana itu terealisir dalam periode kami.

Sehingga konsekunsinya berupaya meniventirisasi di beberapa tahun ini, dan baru tahun ini, kami bisa memberikan bantuan desa. Dan hal itu meminta kelegowoan OPD untuk menysiihkan dana untuk subsidi desa,

Sehingga sekarang jalan-jalan desa sudah dibetonisasi. Sehingga tidak ada lagi jalan tanah. Selain itu ada juga program pembuatan jalan gantung, kami kerjasama dengan Pangdam Siliwangi untuk membuat jembatan gantung. Jembatan gantung dibuat agar akses ke desa-desa yang terpisah oleh sungai dan jurang yang rata-rata jaraknya 100 m dapat teratasi.

Terkait dengan APBD di masa covid, kami mengalami refocusing sebanyak 3 kali, ada perubahan APBD dengan mengikuti instruksi mendagri dan evaluasi APBD. Banyak belanja yang digeser ke biaya tidak terduga, untuk alokasi penangan covid , pernah kita pernah mengeser 400 milyar. Sehingga selama covid kita ada program pembagian beras ke masyarakat. Untuk memenuhi itu semua, Kami meniti beratkan untuk efisensi internal, pengadaan ATK dan pemeliharaan.

Terkait tes CASN tahun 2021 kemarin, secara umum telah berjalan lancar, hanya ada kendala cuaca hujan deras tak berhenti. Untuk itu kami mengantispasi dengan meminta PLN untuk bertindak cepat bila mati lampu. Kita konsultasi Kanreg BKN Bandung sehingga tidak ada kecurangan. Termasuk PPPK tidak ada kecurangan.

Terlepas hal itu, kami ingin memberikan usulan agar kedepan PPPK dibiayai APBN.

Kita yang PAD yang besar, kita juga kesulitan untuk membayar PPPK. Untuk itu sebaiknya kedepan sebaiknya dibayar oleh APBN. Karena di Bogor masih banyak guru dan penyuluh yang tenaga berstatus honorer.

Sedangkan perkembangn Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) belum bisa dilakukan penatausahaan. Sehingga kami belum bisa melakukan monitoring anggaran real time. Semoga tahun depan SIPD bisa diimplementasikan agar mudah pemonitoran anggaran.

Terkait tugas-tugas DMPTSP, maka sesuai UU Ciptaker, kami telah menicptakan inovasi dalam pelayanan public. Namun untuk maal pelayanan public kami lebih memilih untuk membuat gerai pelayanan public di beberapa titik. Yang sudah jalan di Maal Aeon. Hal ini kami lakukan karena wilayah kami yang cukup luas sehingga lebih efektif membuat gerai-gerai layanan public. Namun kami sekarang dalam proses untuk pendirian maal pelayana publik tahun anggaran 2022 senilai 30 milyar. Selanjutnya kami perlu laporkan bahwa hingga saat ini masih ada kendala perizinan ketika menggunakan sistem OSS RBA dari pusat. Memang kita akui, banyak keluhan dari pengusaha dan masyarakat dalam pelaskanaannya dan belum banyak bisa diakses masyaraka. Dan untuk masalah itu, kami selalu koordinasi ke kemendagri, ATR BPN, BKPM untuk mengurai masalah itu. Meski demikian, dalam masa pendemi ini, ada realisasi investasi sebesar 8, 2 trilyun,

(4)

B. Pertanyaan-Pertanyaan Anggota Tim Kunspek 1. Irma Suryani

a. Target utama Kab Bogor, terkait regulasi untuk masa pandemic, apakah pegawai masih kekurangan, karena menurut menpan kelebeihan pegawai? Apakah bisa menambah kompentesi mereka sehingga tidak kerepotan dengan PPPK dengan gajinya dari daerah. Menurut Menpan kita ada kelebihan guru 400 ribu, karena mereka guru bidang sosial sementra untuk bidang eksak kurang. Ini menjadi perhatian pemkab. Perlu ada paradigm baru untuk pendidikan guru. Karena kita masih perlu eksak.

Kita membutuhkan peningkatan kompetensi dan kebutuhan pegawai untuk apa? Jangan sampai pengangkatan pegawai karena kepentingan pilkada, sebenarnya satu pekerja bisa mengerjakan 5 tupoksi. Sekarang kemampuan tupoksi kurang kompetnsi ditingkatkan, untuk itu perlu penginaktan skill diitingkatkan. Saya memberikan apresiasi atas kontribusi PAD yang sangat bagus karena sejatinya keberhasilan kepala daerah adalah terlihat dari peningkatan PAD.

b. Dana 1 milyar untuk satu desa sebaiknya untuk meningkatkan kapasitas masyarakat bogor misalnya untuk meningkatkan produksi pertanian, karena sudah ada dana desa dari pusat sehingga jangan sampai tumpang tindih dengan dana desa.

2. Ihsan yunus

Kami ingin mendapat informasi yang sebanyak mungkin terkait revisi RUU ASN, yang peningkatan berupaya meningktkan mutu dan perekrutan, sehingga merit system berlangsung. Sehingga muncul profesionalisme PNS. Masalah budaya kerja di ASN, akan berkembang d yang jujur, profesinal, loyal, kompeten. Ini yang embeded mechanism yang masuk dalam uu tsb. Ada system pengajian yang semakin layak. Dan menpan sudah melakukan task force untuk peningkatan kompetensi. Trend-tren baru kaum milineal, agar mendorong asn lebih baik. Kita akan membentuk penja kecurangan penerimaan cpns.

Kebanyakan yang emlakukan kecurangan adalah anak-anak pejabat. Jangan sampai ada kecurangan di kab bogor, karena disamping didiskualifikasi dan masuk ranah hukum. Dan melibatkan orang dalam, biasayna di temapt cpns mandiri, salah satunya adalah laptopnya tidak diberi password.

3. Arsyadjuliandi Rahman

Apakah kab Bogor ada revisi RPJMD, agar visi misi tercapai dalam 2 tahun terakhir, RDTR bagaimana ? karena Kab Bogor diapit oleh kota-kota peyangga ibu kota, karena bisa jadi terjadi tumpang tindih dengan kota-kota lain. Karena berbagai pembangunan fisik yang luar biasa? Bagaimana kerjsama dengan kota- kota sekitar Jabodetabek.

(5)

4. Jacky Uly

a. Persoalan masalah pertanahan karena banyak masalah seperti kasus rocky gerung. Dan perobohan tanah di bogor. Karena bogor diindikasi banyak mafia tanah

b. Bagaimana PSK dari arab di puncak, agar mereka tidak punya KTP karena joko candra aja buron bisa punya ktp.

5. Riyanto

a. Masalah perizinan, karena perubahan regulasi kadang cepat berubah, ciptaker bikin kacau sebenarnya, misalnya dalam bidang pertambangan, banyak bupati bingung pengusaha bingung, OSS tidak clear. Terkait dengan maal pelayanan publik, Saya setuju dibuat gerai, karena saat ini banyal maal pelayanan public kocar-kacir karena sdm kurang, di jateng Maal Pelayanan public bagus tapi didalamnya kosong,

b. Moratoriaum pns, karena system yang sering ganti-ganti sehingga kita harapkan revisi UU ASN akan dapat menyelesaikan hal tersebut.

c. Apakah stagas dan mafia pertanahan sudah terbentuk, agar kejahtan pertanahan dapat tertanggulangi

d. Pelayanan BPN sukar dilaksanakan bersama alam Maal Pelayanan public, karena terkait kantor pajak pratama, dll. Sehingga pelayanan kurang cepat itu masalahnya

e. Mafia pertanahan terjadi karena ada regulasi PP yang bermasalah, sehingga warkah milik pemegang sertipikat bisa dipegang beberapa orang, teman2 bpn berilndung. Di kaltim ada tanah ulayat tiba2 jadi HGU.

f. Maka dengan adanya UU keterbukaan public, banyak oknum BPN nakal, sehingga muncul istilah akta terbang, melibatkan oknum BPN, kabar terkahir ada 125 oknum BPN ditindak kejahatan pertanahan. Termsuk kakanwil kaliamantan barat yang sdh ditahan.

6. Luqman Hakim

a. Kami ada hubungan dengan PTPN 8 jadi kami bisa membantu komunikasi agar korban tanah longsor dapat tanah hunian tetap

b. Bagaimana dengan kesiapan pemkab bogor untuk vakisasni usia anak 6- 8, dan bagaimana capaian vaksisasni untuk lansia?

(6)

C. Jawaban Pemkab Bogor dan Pejabat Kementerian 1. Wakil Bupati Bogor H. Iwan Setiawan, SE

Untuk program Samisade tidak hanya infrastruktur ada program lain yang diharapkan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa, jadi bukan tumpang tindh dengan dana desa, akrena sat mulyar dan satu desa juga peningkatan kapasitas. Namun kami akui bidang pertanian belum maksimal, terimakasih atas masukannya

Terkait dengan revisi RPJMD kami telah melakukan revisi, karena pertumbuhan ekonomi kami kemarin pernah minus -0,77. Dan alhamdulilaha sekarang sudah naik lagi.

Untuk RDTR, kami telah mengikuti pedoman OSS. Untuk RDTR yang sudah ada Kec. Parung Panjang, berbatasan dengan Kota Tangsel, semantara yang lain belum.

Kita juga sedang mereevisi RTRW minimal tahun 2022. Revisi tersebut dengan peta bidang tanah terbaru.

Memang kami akui ada Mafia tanah, karena ada tanah sertipikat ternyata dimiliki 2 orang.

Untuk puncak, yang berasal dari timur tengah ada yang merupakan imigran, turis, PSK. Kami telah berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk memilah mana turis dan imigran, kita sudah pantau, tapi hingga saat ini tidak ada yang memiliki KTP WNI.

Persoalan PSK ini memang persoalan berat, karena mereka terkait dengan upaya menyadarkan atau menghilangkan kawin kontrak, pegawasan sulit kalau dibrantas karena mereka itu sindikat yang dimodifikasi dengan kawin kontrak, dari naib, wali, saksi, hakim palsu semua.

Terkait masalah pertanahan di Bogor, perlu kami jelaskan. Karena pada awalnya sebagian tanah di Bogor adalah perkebunanya, sehingga di beberapa tempat menimbulkan masalah. Sementara itu, areal perkebunan yang eksis masih ada. Meski demikian areal perkebunan tersebut dikuasai pihak lain. Seperti areal PTPN 8, HGU masih berlaku 100 ha, tapi sebagian telah diokupasi masayrakat, demikian juga dengan perkebunan di puncak dan cijeruk. 300-500 ha dikuasai masyarakat. Jadi pada akhirnya tidak maksimalnya pemegang hak dan penggunaan HGU maka menimbulkan banyak masalah. Karena terjadi tumpang tindih kepemilikan

Eks HGU yang berakhir yang sampai saat ini belum di bisa diberikan haknya, kenyataanya banyak oper alih garapan. Makanya sering kali timbul permasalahan masalah kepemilikan. Sentul City, tidak mimanfatkan haknya. Tapi ternyata tidak dimanfaatkan maskimal. Karena awalnya HGU terlantar terus kemudian menjadi HGB.

Ini yang menjelaskan konflik kepemilikan sentul city dengan Rocky Gerung beberapa waktu lalu.

Sedangkan pembongkaran vila-vila di puncak untuk pengendalian ibukota DKI yang perlu dipertahankan sebagai areal hutan konservasi, indung dan perkebunan yang

(7)

perlu dipertahankan peruntukannya. Kita kedepan akan menertibkan bangunan di sempadan di sungai ciliwung, yang 10 meter akan dibersihkan. Sebalah kanan-kiri sungai akan ditertibkan. Selain itu akan ditertibkan juga bangunan di hutan lindung dan konservasi.

Sedangkan tanah perkebunan milik PTPN 8 perlu kami jelaskan sebagai berikut. Pada tahuh 2004 dan 2020 ada bencana untuk relokasi banana, seluas 52 ha ada tiga titik lokasi bencana tanah longsor. Kami meminta ke PTPN untuk memberikan tanah untuk korban longsor. Kami sudah ke ATR/BPN dan sudah terbit peta tanah, sementara itu HGU 2013 sudah selesai, baik PTPN 8 dan pemkab sepakat mengeluarkan 52 ha tanah dari HGU. Sekarang prosesnya sudah menteri ATR/BPN. Dan sekarang akan mengeluarkan 52 ha dari kepemilikan dari Kementerian BUMN. Tapi menteri BUMN minta kompensasi 52 ha. Ini masalah karena Menteri ATR/BPN tidak bisa diskresi.

2. Staf Ahli Menteri ATR/BPN

Kami sedang melakuakan pembenahan tentang regulasi, masukan tadi untuk perbuah regulasi yang ada.

Kami juga sedang melakukan pembenahan pelayanan bpn sekarang lebih baik, kita sudah melakukan program strategis nasioanl sudah dilaksanan dari PTSL, redistribusi tanah dan lintas sekot lain. Luasnya wilayah bogor. Kami sudah membentuk kantor perwakilan agar pelayanan lebih cepat, termasuk legalisasi asset yang ada. Memang muncul konflik pertanahan. Karena banyak tanah terlantar dan faktanya ada yang memanfaatkan.

3. Kepala Kantor BPN Kab. Bogor

Mafia tanah, tindakan sudah dilakukan dengan koordinasi dengan inspektorat kemenkeu, polres, dan kami menjebak pembonbol asset BLBI, dari 4 orang yang ditangkap. 2 orang masih ditahan, terbukti melakukan praktek yang ada, kelompok kelompok itu memalsu surat kemenkeu, yang tadinya asset BLBI mereka palsu tanah itu sudah lunas. Memang melibatkan orang dalam kemenkeu, di rumah tersangka ada baju BPN dan polisi.

Dan kami barusan dapat surat DJKN ada pelepasan asset BLBI tapi tampaknya palsu.

Dan ini akan kami kejar, meski itu kelas kakap.

Kita juga punish and reward ke pegawai BPN, untuk yang PNS telah kami mutasi, sedangkan 4 orang PTT sudah diberhentikan.

PBHTB, kami sudah ada kerjasama dengan pemkab, pengamanan untuk pajak, untuk saat ini ngga ada masalah.

4. Staf Ahli Mendagri

Anggaran besar, kenapa 100%, agar pimpinan OPD membuat rencana terkait RPJMD. TAPD perlu diperkuat sehingga OPD tahu belanja2 yang seharusnya.

(8)

Jangan sampai silpa tinggi. Karena lemahnya perencanaan dan monitoring. SIPD bogor sudah masuk tahun 3 tapi belum terealisasi juga. Padahal SIPD merupakan dasar membuat RKPD.

D. Foto-Foto Kegiatan

III. Catatan Rapat

1. Komisi II DPR RI meminta Pemerintah Kabupaten Bogor meningkatkan kompetensi dan kualitas ASN di Kabupaten Bogor agar ASN memiliki daya saing dan dapat memberikan pelayanan prima kepada masyarakat.

2. Dalam rangka mewujudkan fungsi kendali mutu pemanfaatan ruang wilayah Kabupaten Bogor yang selaras dengan RTRW, Komisi II DPR RI mendorong Pemerintah Kabupaten Bogor untuk segera menyelesaikan penyusunan RDTR di wilayah Kabupaten Bogor.

3. Komisi II DPR RI meminta Pemerintah Kabupaten Bogor meningkatkan koordinasi dengan berbagai pihak terkait dalam upaya penyelesaian kasus/sengketa pertanahan serta pemberantasan mafia tanah.

4. Pemerintah Kabupaten Bogor menyampaikan kasus pertanahan terkait kebutuhan lahan untuk realokasi korban bencana alam yang terjadi pada tahun 2004 dan 2020. Luas tanah yang dibutuhkan sebesar 52 ha merupakan tanah perkebunan milik PTPN VIII. PTPN VIII sudah sepakat untuk mengeluarkan 52 ha dr HGU. Namun tanah perkebunan tersebut merupakan aset Kementerian BUMN dan meminta kompensasi kepada Kementerian ATR BPN.

(9)

IV. Penutup

Gerak langkah pemerintahan daerah diatur dengan UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan penyelenggaraan manajemen pemerintahan birokrasi yang berorientasi kepada efisiensi dan efektivitas, serta mendorong peningkatan kapasitas penyelenggaraan pemerintahan daerah. Dengan demikian Penyelenggaraan pemerintahan daerah diharapkan mampu memberikan manfaat yang besar dalam kehidupan masyarakat, berbangsa dan bernegara utamanya dalam menumbuh-kembangkan kehidupan yang demokratis, memperkuat kedudukan dan kemampuan Pemerintah Daerah, serta meningkatkan pelayanan umum di berbagai sektor yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

.

KOMISI II DPR RI KETUA TIM KUNSPEK

H. Luqman Hakim, S. Ag

(10)

1 JAWABAN TERHADAP PERTANYAAN YANG DIBERIKAN

DALAM RANGKA KUNKER DPR RI KE KABUPATEN BOGOR SELASA, 14 DESEMBER 2021

A. PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH

1. Dalam rangka pelaksanaan penyelenggaran pemerintahan daerah, ketersediaan anggaran merupakan salah satu faktor utama yang dapat menentukan percepatan dan arah pembangunan di daerah. Sehubungan dengan hal tersebut, Komisi II DPR RI ingin mendapatkan penjelasan tentang jumlah APBD tahun 2021 dan tahun 2022, serta komposisi penerimaan pada APBD Kabupaten Bogor, baik yang berasal dari PAD (pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah), dana perimbangan (dana bagi hasil, dana alokasi umum, dana alokasi khusus) dan dari sumber pendapatan lainnya serta komposisi belanja (perjenis belanja)? Berapa jumlah dan persentase realisasi APBD Kabupaten Bogor tahun 2021?

Jawab :

APBD KABUPATEN BOGOR TAHUN 2021 DAN 2022

(KOMPOSISI PENERIMAAN DAN PER JENIS BELANJA)

NO URAIAN 2021 2022

4 PENDAPATAN DAERAH

4.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) 3.291.322.687.957,00 3.146.116.852.384,00 4.1.01 Pajak Daerah 2.090.578.509.000,00 2.200.451.059.000,00 4.1.02 Retribusi Daerah 137.901.142.404,00 147.745.810.287,00 4.1.03 Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang

Dipisahkan 64.271.727.832,00 66.619.186.675,00 4.1.04 Lain-lain PAD yang Sah 998.571.308.721,00 731.300.796.422,00 4.2 PENDAPATAN TRANSFER 4.813.212.767.009,00 4.003.364.569.163,00 4.2.01 Pendapatan Transfer Pemerintah Pusat 3.682.269.347.443,00 3.196.611.644.000,00 4.2.02 Pendapatan Transfer Antar Daerah 1.130.943.419.566,00 806.752.925.163,00 4,3 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 627.338.111.434,00 - 4.3.01 Pendapatan Hibah 627.338.111.434,00 - Jumlah Pendapatan 8.731.873.566.400,00 7.149.481.421.547,00

5 BELANJA

5.1 BELANJA OPERASI 5.712.818.318.739,00 5.539.844.860.590,00 5.1.01 Belanja Pegawai 2.759.116.583.095,00 2.864.624.905.060,00 5.1.02 Belanja Barang dan Jasa 2.589.968.065.791,00 2.400.124.284.487,00 5.1.05 Belanja Hibah 332.553.669.853,00 244.619.856.043,00 5.1.06 Belanja Bantuan Sosial 31.180.000.000,00 30.475.815.000,00

(11)

2

5.2 BELANJA MODAL 1.897.537.672.197,00 1.223.033.703.997,00 5.2.01 Belanja Modal Tanah 11.610.924.149,00 28.043.214.346,00 5.2.02 Belanja Modal Peralatan dan Mesin 495.639.395.900,00 183.847.511.066,00 5.2.03 Belanja Modal Gedung dan Bangunan 717.951.339.364,00 339.095.822.962,00 5.2.04 Belanja Modal Jalan, Jaringan, dan Irigasi 616.035.196.836,00 617.771.399.855,00 5.2.05 Belanja Modal Aset Tetap Lainnya 56.300.815.948,00 54.275.755.768,00 5.3 BELANJA TIDAK TERDUGA 90.785.403.830,00 95.000.000.000,00 5.3.01 Belanja Tidak Terduga 90.785.403.830,00 95.000.000.000,00 5.4 BELANJA TRANSFER 1.417.714.307.234,00 918.871.439.296,00 5.4.01 Belanja Bagi Hasil 166.154.658.709,00 166.154.658.709,00 5.4.02 Belanja Bantuan Keuangan 1.251.559.648.525,00 752.716.780.587,00 Jumlah Belanja 9.118.855.702.000,00 7.776.750.003.883,00 Total Surplus/(Defisit) (386.982.135.600,00) (627.268.582.336,00)

6 PEMBIAYAAN

6.1 PENERIMAAN PEMBIAYAAN 386.982.135.600,00 746.308.942.336,00 6.1.01 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun

Sebelumnya 386.982.135.600,00 746.308.942.336,00 Jumlah Penerimaan Pembiayaan 386.982.135.600,00 746.308.942.336,00 6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN - 119.040.360.000,00 6.2.01 Pembentukan Dana Cadangan - 50.000.000.000,00 6.2.02 Penyertaan Modal Daerah - 69.040.360.000,00 Jumlah Pengeluaran Pembiayaan - 119.040.360.000,00

Pembiayaan Netto 386.982.135.600,00 627.268.582.336,00

2. Dalam rangka menciptakan efesiensi dan efektifitas pelayanan publik, Komisi II DPR RI ingin mengetahui bagaimana Pemerintah Kabupaten Bogor melakukan pengelolaan dan penataan kelembagaan atau perangkat pemerintah daerah, utamanya dalam hal:

a. Aspek kewenangan antara Pemerintah Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota

b. Aspek kebutuhan dan potensi daerah c. Aspek keuangan daerah

d. Aspek sumber daya aparatur daerah

e. Aspek pola kerjasama antar daerah dan atau pihak ketiga Jawab :

Terkait penataan kelembagaan secara umum dilaksanakan sesuai ketentuan yang di atur oleh PP Nomor 18 Tahun 18 tentang Perangkat Daerah dengan didasarkan pada hasil pemetaan urusan sesuai potensi daerah.

(12)

3 3. Apa saja kendala yang dihadapi oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocusing Kegiatan, Realokasi Anggaran, serta Pengadaan Barang dan Jasa dalam rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19)? Berapakah jumlah anggaran yang dikucurkan untuk penanganan kesehatan, penanganan jaringan pengaman sosial, dan penanganan dampak ekonomi? Serta bagaimana pengaruh dari refocussing kegiatan dan realokasi anggaran tersebut terhadap program- program yang telah disusun sebelumnya, serta dampaknya terhadap pelayanan kepada mayarakat?

Jawab :

Kendala yang dihadapi sebagai dampak refocusing APBD antara lain sebagai berikut :

a. Harus melakukan pemeringkatan kembali terkait prioritas pembangunan yang tetap harus dipertahankan dalam rangka mencapai target pembangunan daerah.

b. Melakukan perubahan target indikator secara menyeluruh untuk seluruh perangkat daerah yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah, dengan menunda atau mengurangi target kinerja pada beberapa sub kegiatan, kegiatan, dan program yang telah ditetapkan dalam APBD T.A 2021

Dampak terhadap masyarakat diupayakan seminimal mungkin, karena alokasi yang di-refocussing diupayakan semaksimal mungkin pada alokasi yang tidak terlalu berdampak pada kebutuhan masyarakat, dan dapat ditunda pelaksanaannya.

4. Apa saja kebijakan strategis yang berdampak luas yang harus ditangguhkan terlebih dahulu oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sebagai konsekuensi berlakunya Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) No. 91/PUU- XVIII/2020 menyatakan bahwa UU No. 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja inkonstitusional bersyarat? Sejauh mana putusan MK tersebut mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor?

Jawab :

Tidak ada kebijakan strategis berdampak luas yang harus ditangguhkan sebagai dampak putusan MK terkait UU Cipta Kerja. Penyesuaian dilakukan berupa pengalihan obyek terhadap kebijakan yang diterapkan.

Misalnya di DPMPTSP, lebih dialihkan ke harmonisasi peraturan/ketentuan perundang2an terkait perizinan dan investasi. Konsekuensinya ke penundaan penerimaan pendapatan daerah dari retribusi, yang dasar hukumnya harus di-reviu.

(13)

4 5. Apa saja kebijakan yang telah ditempuh oleh pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan reformasi birokrasi di lingkungan pemerintah daerah ? Apa saja hambatan yang masih dihadapi hingga saat ini?

Jawab :

 Kebijakan yang telah ditempuh oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam mengimplementasikan Reformasi Birokrasi adalah :

1. Menyusun Roadmap RB Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun 2019- 2024;

2. Pengukuran kinerja secara obyektif menggunakan system yang berdampak pada pemberian rewards and punishment bagi SDM aparatur;

3. Sosialisasi dan internalisasi pelaksanaan RB kepada seluruh Perangkat Daerah terkait 8 area perubahan;

4. Penguatan Tim Reformasi Birokrasi, Tim Asesor dan Tim Reviu PMPRB;

5. Mengoptimalkan implementasi Penilaian Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) dengan melakukan monitoring perkembangan pelaksanaan rencana aksi dan meningkatkan pengetahuan assessor PMPRB;

6. Penyampaian Usulan Penyederhanaan Struktur Organisasi dan penyetaraan Jabatan di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor, sesuai PermenPANRB No 17 Tahun 2021 dan PermenPANRB No 25 Tahun 2021.

 Hambatan yang dihadapi:

Perubahan pola pikir dan budaya kinerja membutuhkan proses dan kerja keras. Kebijakan RB dari pusat masih dibatasi oleh pemenuhan dokumen administrasi. Perlu ada fleksibilitas yang mendorong birokrasi agar dapat terus berinovasi tanpa hambatan aturan / pemenuhan administrasi.

(14)

5 6. Sejauhmana reformasi birokrasi mendukung kompetensi PNS ? Dalam rangka mendukung refomasi birokrasi, berapa jumlah Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang ada di Kabupaten Bogor?

Jawab :

a. Pemerintah Kabupaten Bogor telah mengimplementasikan Reformasi Birokrasi dalam mendukung kompetensi ASN, antara lain melalui penerapan Perbup Standar Kompetensi Jabatan Nomor 84 tahun 2021;

b. Upaya meningkatkan kepatuhan terhadap standar pelayanan publik yaitu dengan telah dibuat surat edaran Bupati Nomor 061/551-ORG tanggal 22 Februari 2021 perihal Pelaksanaan Penyelenggaraan Pelayanan Publik di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor dan penyampaian surat dari Sekretaris Daerah kepada perangkat daerah dengan No 061/179-ORG tanggal 21 Juni 2021 perihal Penilaian Kepatuhan Penyelenggaraan Pelayanan Publik Tahun 2021;

c. Jumlah Aparat Pengawas Intern Pemerintah (APIP) yang ada di Kabupaten Bogor sebanyak 70 orang.

7. Sejauh mana Pemerintah Kabupaten Bogor membangun koordinasi dan sinergitas dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat dalam mewujudkan visi–

misi pembangunan Provinsi Jawa Barat, mengingat masing – masing Kepala Daerah memiliki program pembangunannya sendiri–sendiri?

apakah ada permasalahan atau kendala yang ditemukan baik dari segi regulasi maupun teknis pelaksanaannya?

Jawab :

Pemerintah Kabupaten Bogor terus membangun koordinasi dan sinergitas dengan Pemprov Jawa Barat dari mulai proses perencanaan pembangunan, implementasi, monitoring dan evaluasi :

a. Dari mulai proses perencanaan, dokumen perencanaan pembangunan (RPJMD Kab Bogor 2018-2023) pada setiap visi dan misi Kepala Daerah telah selaras dengan visi dan misi Kepala Daerah Provinsi yang tertuang dalam RPJMD Provinsi Jawa Barat. Sehingga tidak ada kendala dalam upaya mewujudkan visi dan misi Bupati-Wakil Bupati terkait dengan keselarasan dengan visi dan misi Gubernur-Wakil Gubernur.

b. Perencanaan pembangunan dilakukan dengan dengan mengintegrasikan program prioritas provinsi Jawa Barat yang berlokus di Kabupaten Bogor, meskipun porsi perencanaan Jawa Barat untuk Kabupaten Bogor sangat minim, dan belum mempertimbangkan beberapa hal, seperti jumlah penduduk, lokasi yang strategis dengan ibukota, kompleksitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang cukup tinggi karena berbatasan dengan 11 kabupaten/kota, rentang kendali, dan sebagainya.

(15)

6 c. Pemerintah Kabupaten Bogor mengusulkan kebutuhan prioritas daerah yang dapat didanai oleh provinsi Jawa Barat, terutama yang terkait dengan Kabupaten Bogor sebagai lokus pelaksanaan kegiatan seluruh perangkat daerah di provinsi.

8. Menindaklanjuti amanah UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, sejauhmana penerapan Sistem Informasi Pembangunan Daerah (SIPD) di Kabupaten Bogor ? apakah ada kendala ditemukan dalam persiapan dan pengelolaannya ?

Jawab :

SIPD telah diterapkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor sejak Tahun 2020 yang lalu, dan sekarang telah memasuki tahun ke-3 untuk penyusunan perencanaan tahun 2023. Secara umum untuk tahapan perencanaan, tidak terjadi kendala yang cukup berarti, namun terdapat beberapa usulan yang perlu disampaikan terkait kendala yang muncul, yaitu :

a. Secara teknis penginputan data, terdapat beberapa langkah yang belum efektif, sehingga membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pelaksanaannya;

b. Perlu ada penambahan kapasitas server, karena jika dilakukan penginputan secara bersamaan, terjadi kelambatan yang cukup memakan waktu proses penginputan data;

c. Terdapat beberapa fitur yang mungkin masih perlu ditambahkan, seperti fitur untuk merekap beberapa hal yang perlu diketahui.

B. PENYELENGGARAAN PELAYANAN PUBLIK SELAMA PANDEMI COVID-19 9. Bagaimana penyelenggaraan pelayanan publik di Kabupaten Bogor di

masa pandemi covid-19? Apa saja hambatan yang dihadapi dalam pelaksanaan pelayanan publik dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan covid-19 di Kabupaten Bogor? Apa saja bentuk inovasi pelayanan publik yang dikembangkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor dalam rangka mempermudah akses masyarakat mendapatkan pelayanan publik selama pandemi covid-19?

Jawab :

Penyelenggaraan pelayanan public di masa pandemic covid-19 :

a. Pelayanan kepada masyarakat diberikan secara langsung ataupun secara on-line

(16)

7 b. Perubahan terhadap standar pelayanan di masa adaptasi kebiasaan baru terus dilakukan dan menginformasikan kepada masyarakat baik melalui media sosial, website ataupun media cetak.

c. Prioritas layanan kepada kaum rentan dan membuka kemudahan akses layanan dengan membuka unit pelayanan ditingkat kewilayahan atau layanan online

d. Menciptakan Inovasi-inovasi baru dalam meningkatkan kualitas pelayanan publik.

 Hambatan-Hambatan yang dihadapi :

a. Rendahnya kesadaran masyarakat pengguna layanan dalam menerapkan protokol kesehatan

b. Akses terhadap internet sebagai sarana dukungan terhadap layanan online (daring) belum dapat sepenuhnya digunakan oleh masyarakat (kondisi geografis wilayah kabupaten Bogor).

 Beberapa Inovasi Pelayanan Publik Dalam Rangka Mempermudah Akses Masyarakat Mendapatkan Pelayanan Publik Selama Pandemi Covid-19 :

a. SIMART (Sistem Pintar Pengujian Kendaraan Bermotor) dari Dinas Perhubungan;

b. Sukses 19 (Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu dan Pusat Kesejahteraan Sosial sebagai Pusat Aduan Bantuan Sosial Covid-19) dari Dinas Sosial;

c. Si Kasep Optimis dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

d. Drive thru dari Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu;

e. Qr codes (Quick Response Covid-19 For Infrastructure, Empowerment and Surveilans Epidemilogy) dari Bappedalibang;

f. Bogor Gercep (gerak cepat) dari Bappedalitbang;

g. Keluarga Akbar (Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Jaga Jarak, Hidari Kerumunan, Pakai Makser, Cuci Tangan dan E-Payment) dari Bappedalitbang;

h. Leuwi Karsa (Layanan Edukasi, Informasi Dan Konfirmasi Kesehatan Melalui Rereongan Sauyunan) dari RSUD Leuwiliang;

i. Kijang covid 19 Layanan Rengse Tur Calakan dari RSUD Ciawi;

j. Chat Me dari RSUD Ciawi;

k. Neng Titu Sehat (Layanan Langsung Tiga Satu Secara Hemat) dari Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil;

(17)

8 l. Antrean Online Dari Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah;

m. PUSPA (Pusat Informasi Pelayanan Administrasi) dari Kecamatan Jonggol.

10. Sampai saat ini berapa jenis layanan Mal Pelayanan Publik (MPP) di Kabupaten Bogor? Apa saja upaya Pemerintah Kabupaten Bogor untuk menambah jenis layanan yang tersedia di MPP Kabupaten Bogor? Apa saja fasilitas dan sarana prasarana yang terdapat di MPP Kabupaten Bogor?

Jawab :

Pemerintah Kabupaten Bogor pada tanggal 3 Juni 2021 telah meresmikan Gerai Pelayanan Publik yang berada di Mall Aeon Sentul Dengan 9 (Sembilan) Instansi Dan 17 (Tujuh Belas) Jenis Layanan. Fasilitas yang disediakan pada ruang pelayanan antara lain Monitor Antrian, TV, Bahan Bacaan, Air Minum, AC, WIFI, dan Ruang Bermain Anak dan Ruang Nursery/Laktasi.

JENIS LAYANAN DI GERAI PELAYANAN PUBLIK

N o Instansi Jenis Layanan

1 Polres Bogor Perpanjangan SKCK

2 BPN Kab. Bogor - Informasi Pertanahan - Pendaftaran Peralihan Hak - Perubahan Hak

- Validasi Bidang Tanah Mandiri 3 Kantor Imigrasi Kelas I Bogor - Perpanjangan/Penggantian Paspor 4 Perumda Air Minum Tirta

Kahuripan

- Pengaduan

- Pendaftaran Penyambungan - Pembayaran Tagihan

- Informasi Pelanggan

5 Bank Jabar Banten - Setoran dari Instansi di GPP - Setoran Pajak

6 DPMPTSP Kab. Bogor - Konsultasi - Pengaduan

7 Disdukcapil Kab. Bogor - Layanan Anjungan Dukcapil Mandiri (KTP, KIA)

8 Bappenda Kab. Bogor - PBB

9 Bappenda Provinsi Jawa Barat - Perpanjangan Pembayaran Pajak Tahunan

(18)

9 11. Sejauhmana peningkatan kinerja pelayanan di Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) di Kabupaten Bogor setelah diterbitkannya UU No 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja terhadap kemudahan perizinan untuk berinvestasi? Apakah Putusan MK terkait UU Cipta Kerja berpengaruh terhadap iklim investasi di Kabupaten Bogor?

Jawab :

a. Setelah terbitnya UU Nomor 11 tahun 2020 tentang Cipta Kerja, pelayanan di DPMPTSP terus ditingkatkan untuk menyesuaikan dengan kebijakan dari pemerintah dalam perizinan berusaha melalui OSS.

Kinerja DPMPTSP dalam pelayanan publik Bulan Maret tahun 2021 DPMPTSP mendapatkan penghargaan dari Kementrian PanRB sebagai Penyelenggara Pelayanan Publik Katagori “Sangat Baik” Tahun 2020.

Sementara Kementerian Investasi/BKPM pada 27 Agustus 2021 menetapkan hasil penilaian kinerja DPMPTSP Kab. Bogor dengan kategori Sangat Baik (nilai 82,18);

b. Putusan MK terkait UU Cipta Kerja terhadap iklim investasi di Kabupaten Bogor belum/tidak memberikan pengaruh negatif terhadap iklim investasi. Hal ini ditujukan dengan realisasi investasi sampai dengan triwulan 3 sebesar Rp. 8,2 triliun Tahun 2021 dibandingkan dengan tahun 2020 sebesar 7,8 triliun. Jadi investasi di kabupaten bogor meningkat 105%.

12. Bagaimana penerapan kebijakan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Kabupaten Bogor? Apa saja bentuk layanan SPBE? Sejauhmana manfaat SPBE dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor? Apa saja manfaat penerapan SPBE bagi masyarakat?

Jawab :

 Penerapan kebijakan SPBE di Kabupaten Bogor :

a. Telah menetapkan Peraturan Bupati Bogor Nomor 37 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Bupati Bogor Nomor 63 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Penyelenggaraan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik;

b. Telah menetapkan Surat Keputusan Bupati Bogor Nomor:

488/243/Kpts/Per-Uu/2021 Tentang Pembentukan Tim Koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor;

(19)

10 c. Melakukan Penilaian Mandiri dalam Pelaksanaan Penilaian Sistem

Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE).

 Bentuk Layanan SPBE di Kab Bogor :

a. Layanan Administrasi Pemerintahan, Seperti : b. Perencanaan

c. Penganggaran d. Keuangan

e. Pengadaan Barang Dan Jasa f. Kepegawaian

g. Kearsipan

h. Pengelolaan Barang Milik Negara i. Pengawasan

j. Akuntabilitas Kinerja

 Manfaat SPBE dalam meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan di Kabupaten Bogor :

Dapat terlaksanakannya tata kelola pemerintahan yang baik dalam pelayanan kepada masyarakat sebagai upaya dalam penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan dan akuntabel sejalan dengan pelaksanaan program reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan kualitas penyelenggaraan pemerintahan.

 Manfaat SPBE bagi masyarakat :

a. SPBE merupakan salah satu upaya percepatan birokrasi dengan berbasis elektronik;

b. Mewujudkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya dan mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif dan transparan dan akuntabel serta meningkatkan keterpaduan dan efisiensi penyelenggaraan SPBE.

 Berdasarkan hasil penilaian mandiri SPBE Tahun 2021 Pemerintah Kabupaten Bogor memperoleh nilai SPBE 3,7 dengan Kategori SANGAT BAIK.

C. PELAKSANAAN PROGRAM KTP-EL

13. Sejauh mana perekaman dan pencetakan KTP-el, sudah berhasil direalisasikan di Kabupaten Bogor? berapa jumlah/persentase dari total wajib KTP-el di Kabupaten Bogor yang telah dituntaskan hingga sekarang?

Apa saja upaya yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meningkatkan persentase wajib KTP-el dan mengatasi berbagai kendala yang dihadapi?

(20)

11 Jawab :

a. Berdasarkan Data Konsolidasi Bersih Kemendagri Semester 1 2021 diketahui untuk Jumlah Wajib KTP Elektronik sebesar 3.648.796 Jiwa;

b. Adapun Sampai dengan awal Desember 2021 Jumlah Penduduk sudah melakukan perekaman sebesar 3.648.796 Jiwa atau 100%;

c. Untuk Jumlah Penduduk sudah diterbitkan KTP elektroniknya sebesar 3.643.310 Jiwa atau 99,85%;

d. Upaya yang dilakukan Pemerintah KAbupaten Bogor yaitu melakukan sosialisasi hingga tingkat desa, melakukan perekaman di loket dinas dan 40 kecamatan, perekaman ke Lapas dan Sekolah – sekolah, serta perekaman jemput bola bagi penduduk lansia, disabilitas dan sakit.

14. Berdasarkan Pasal 5 UU No. 24 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan, bahwa penyediaan blangko KTP-el bagi Kabupaten/Kota merupakan kewenangan Pemerintah pusat. Apakah selama ini ketersediaan dan distribusi blanko KTP-el berjalan lancar di Kota Bogor?

Jawab :

a. Untuk Tahun ini penyediaan blangko KTP elektronik dari pusat memadai dan dapat memenuhi kebutuhan di tingkat daerah;

b. Tambahan informasi, untuk Tahun 2021 ini sampai dengan awal bulan desember ini total pemberian blangko KTP Elektronik sudah mencapai 412.906 keping.

15. Data KTP-el yang tersimpan dalam Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) terintegrasi secara nasional. Sejauhmana pemanfaatan SIAK di Kota Bogor? Bagaimana Pemerintah Kota Bogor dapat menjamin akurasi, validitas, dan keamanan data KTP-el tersebut.

Apa saja kendala dalam proses integrasi data kependudukan?

Jawab :

a. Sudah dilaksanakan beberapa kerjasama pemanfaatan data di tingkat daerah Kabupaten Bogor seperti dengan DPMPTSP, Dinas Kesehatan, Diskominfo, Bappedalitbang, Dinas Tenaga Kerja, DP3AP2KB, DPMD, Dinas Pendidikan;

(21)

12 b. Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disdukcapil berkomitmen menjaga perlindungan data pribadi sesuai dengan ketentuan perundangan yang berlaku, sehingga data penduduk hanya dapat diakses melalui satu pintu yaitu dengan terlebih dahulu melakukan MoU / Perjanjian Kerjasama Pemanfaatan data antara Disdukcapil dengan Instansi di tingkat Kabupaten, adapun apabila terdapat lembaga atau instansi yang mempersyaratkan fotokopi dokumen kependudukan dalam kegiatannya hal tersebut merupakan kebijakan internal masing – masing dan diluar kendali kami;

c. Kendala sejauh ini mungkin terdapat beberapa data penduduk yang belum terupdate NIK nya sehingga dilakukan konsolidasi updating data dengan Pusat, kami menyediakan fasilitas berupa google form update NIK serta loket layanan permasalahan data pada loket dinas bagi penduduk yang mengalami permasalahan disaat melakukan layanan pada berbagai instansi seperti BPJS, Perbankan, NPWP, dan lainnya.

16. Bagaimana upaya Pemerintah Kab Bogor menjaga kerahasiaan data pribadi masyarakat mengingat dokumen kependudukan berisi data pribadi yang sangat riskan disalahgunakan? Sejauh mana sosialisasi Kota Bogor kepada masyarakat terkait upaya menjaga kerahasiaan data pribadi tersebut.

Jawab :

a. Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disdukcapil menerapkan penyediaan data kependudukan serta penggunaan data pribadi dengan menerapkan manajemen keamanan informasi sesuai yang diatur dalam aturan perundang – undangan yang berlaku, dimana akses penggunaan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan dibatasi dengan IP Address khusus melalui VPN serta adanya pengawasan khusus terhadap seluruh petugas operator SIAK secara berkala terkait penyajian dan pengolahan data penduduk didalam pelaksanaan pelayanan sehari – hari baik pada tingkat Dinas, UPT dan Kecamatan;

b. Didalam kegiatan sosialisasi kebijakan kependudukan baik melalui Media social resmi disdukcapil, radio, dan sosialisasi langsung hingga tingkat desa terdapat Materi mengenai pentingnya menjaga data pribadi penduduk.

(22)

13 17. Sejauhmana penerapan Kartu Identitas Anak (KIA) di Kota Bogor? Apa saja upaya yang dilakukan Pemerintah Kota Bogor dalam meningkatkan presentase KIA? Apa saja manfaat KIA bagi anak?

Jawab :

a. Sampai dengan Saat ini realisasi Kartu Identitas Anak (KIA) di Kabupaten Bogor yaitu dari total wajib KIA sebesar 1.549.891 anak, jumlah yang telah memiliki KIA sebanyak 479.433 anak atau 30,93%

b. Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor melalui Disdukcapil dalam peningkatan capaian KIA diantaranya yaitu :

1) Mengoptimalkan pelayanan pada loket dinas dan 7 (tujuh) upt kependudukan dan pencatatan sipil;

2) Pelaksanaan pelayanan akta kelahiran jemput bola ke lembaga – lembaga pendidikan paud, tk, sd, smp, sma , smk atau yang sederajat, serta pondok pesantren dengan sasaran anak usia 0 – 17 tahun;

3) Pelayanan jemput bola ke desa – desa dan kelurahan ;

4) Pelayanan langsung penerbitan dokumen akta kelahiran, kia dan kartu keluarga 3 in 1 untuk bayi yang baru lahir ke poned, puskesmas, dan rumah sakit.

c. Manfaat dari Kartu Identitas Anak antara lain adalah : 1) Melindungi pemenuhan HAK anak.

2) Menjamin akses sarana umum.

3) Mencegah perdagangan anak.

4) Menjadi bukti identifikasi diri ketika sewaktu-waktu anak mengalami kejadian buruk;

5) Memudahkan anak untuk mendapatkan pelayanan publik di bidang kesehatan, pendidikan, imigrasi, perbankan, dan transportasi.

(23)

14 D. PELAKSANAAN PENERIMAAN CPNS DAN PPPK TAHUN 2021

18. Berapa jumlah formasi CPNS dan PPPK tahun 2021 yang diusulkan oleh Pemerintah Kabupaten Bogor? Berapa jumlah formasi CPNS dan PPPK yang ditetapkan oleh pemerintah pusat? Apakah formasi yang ditetapkan sudah sesuai dengan kebutuhan ASN di setiap instansi di Kabupaten Bogor?

Jawab :

Keterangan Tahun 2021 Tahun 2022

Usulan Formasi : - CPNS

- PPPK Jumlah

483 1.691 2.174 Formasi yang disetujui

:

- CPNS - PPPK

Jumlah

472 1.691 2.063

1.097

Pemerintah Kabupaten Bogor pada tahun 2020 mengajukan usulan formasi kebutuhan ASN untuk tahun 2021 sebanyak 2.174 formasi. Kemudian berdasarkan Keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 405 Tahun 2021 tanggal 21 April 2021 tentang Penetapan Kebtuhan Pegawai Aparatur Sipil Negara di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bogor Tahun Anggaran 2021, disetujui formasi sebagai berikut :

1. Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) sebanyak 472 orang dengan rincian:

Tenaga Kesehatan sebanyak 375 Formasi dan Tenaga Teknis sebanyak 97 Formasi.

2. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 1.691 orang dengan rincian : Tenaga Pendidik (Guru) sebanyak 1.690 Formasi dan Tenaga Kesehatan (Dokter) sebanyak 1 Formasi.

Usulan kebutuhan formasi untuk tahun 2022 hanya untuk formasi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) sebanyak 1.097 Formasi dengan rincian :

1. Tenaga Pendidik (Guru) : 720 Formasi 2. Tenaga Kesehatan : 340 Formasi 3. Tenaga JF Pertanian : 37 Formasi

(24)

15 19. Bagaimana hasil evaluasi Pemerintah Kabupaten Bogor terhadap pelaksanaan penerimaan CPNS dan PPPK tahun 2021 di Kabupaten Bogor Apa saja kendala2 yang dihadapi dan bagaimana cara mengatasinya?

Jawab :

Secara umum pelaksanaan Seleksi CPNS telah berjalan dengan lancar dan tertib. Salah satu kendala yang dihadapi pada saat pelaksanaan seleksi adalah adanya hujan deras yang berdampak pada pemadaman listrik sehingga mempengaruhi pelaksanaan seleksi Kompetensi CPNS.

Dalam hal ini Pemkab Bogor melakukan koordinasi dengan PT PLN setempat dan menyediakan genset sebagai langkah antisipasi.

20. Terhadap dugaan kecurangan yang terjadi di beberapa daerah (titik lokasi mandiri) pada SKD CPNS tahun 2021, bagaimana Pemerintah Kabupaten Bogor menyikapinya? Apa saja bentuk modus kecurangan yang terjadi

selama proses pelaksanaan penerimaan CPNS dan PPPK tahun 2021?

Jawab :

Dalam pelaksanaan Seleksi CPNS Pemerintah Kabupaten Bogor senantiasa melakukan koordinasi dengan Tim Kantor Regional III BKN Bandung sehingga tidak ditemukan kecurangan dalam pelaksanaan seleksi kompetensi CPNS.

21. Apakah Pemerintah Kabupaten Bogor menemukan dugaan kecurangan pada pelaksanaan seleksi kompetensi PPPK tahun 2021 (bagi guru maupun non guru)? Bila ada apa saja modus kecurangan yang dilakukan oknum tersebut?

Jawab :

Tidak ditemukan adanya kecurangan dalam pelaksaaan Seleksi Kompetensi PPPK Tahun 2021

22. Sejauh mana upaya Pemerintah Kabupaten Bogor untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) terutama dalam bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam rangka mencegah peretasan dan meningkatkan sistem keamanan server CAT BKN dari potensi kecurangan atau kejahatan cyber lainnya?

(25)

16 Jawab :

Dalam pelaksanaannya seleksi CASN menggunakan aplikasi CAT milik Badan Kepegawaian Negara. Panitia Seleksi Daerah tidak terkoneksi dengan server CAT BKN dan hanya menyediakan jaringan line internet saja. Akan tetapi Pemerintah Kabupaten Bogor tetap berupaya untuk meningkatkan kompetensi SDM dengan mengikutkan para pranata komputer dan tenaga IT lainnya dalam Bintek terkait Teknologi Informasi.

23. Apa saja saran dan masukan dari Pemerintah Kabupaten Bogor untuk penerimaan CPNS dan PPPK yang lebih baik lagi di tahun berikutnya?

Jawab : Saran :

a. Seluruh aturan dalam pelaksanaan Seleksi Kompetensi CPNS maupun PPPK dimohon agar disosialisasikan jauh hari sebelum pelaksanaan;

b. Dalam pelaksanaan seleksi PPPK Guru agar lebih dilakukan koordinasi antara Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi dengan Pemerintah Daerah terkait;

c. Penggajian PPPK sebaiknya juga didukung oleh anggaran dari Pusat;

d. Program pensiun untuk para PPPK perlu digagas mengingat sudah mengabdi di Pemerintah Kabupaten Bogor cukup lama dan belum ada program kesejahteraan pada akhir masa tugas para PPPK pada 4 tahun yang akan datang.

(26)

KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR

JAWABAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI

KE PROVINSI JAWA BARAT

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021,

TANGGAL 13-15 DESEMBER 2021

(27)

JAWABAN KANTOR PERTANAHAN KABUPATEN BOGOR DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA KOMISI II DPR RI KE PROVINSI JAWA BARAT MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021, TANGGAL 13-15 DESEMBER 2021

1. Berapa jumlah pegawai dikantor Pertanahan Kabupaten Bogor? Bagaimana kondisi dan ketersediaan sarana dan prasarana di Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor? Sejauhmana ketersediaan pegawai dan sarana dan prasarana dapat mempengaruhi kualitas kinerja Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor?

Jawaban :

Jumlah pegawai dikantor pertanahan kabupaten bogor 272 pegawai, terdiri dari :

I. SDM

Kantor Induk

a. ASN : 77 pegawai b. PPNPN : 148 Pegawai Kantor Perwakilan

a. ASN : 30 Pegawai b. PPNPN : 17 Pegawai II. Sarana dan Prasarana

Kantor Induk dan Kantor Perwakilan memadai

2. Bagaimana evaluasi Kantor Pertanahan Kabupaten Bogor terhadap pelaksanaan program-program prioritas di dibidang pertanahan, seperti:

a. Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap, melalui :

 Peta Bidang Tanah (PBT)

 Sertifikat Hak Atas Tanah (SHAT) b. Reforma Agraria, melalui :

 Legalisasi Aset

 Redistribusi Tanah

 Penyelesaian Konflik/Sengketa Tanah c. Pemetaan Zona Nilai Tanah

d. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang

e. Percepatan Digitalisasi dokumen pertanahan,dll

(28)

Jawaban:

a. PTSL

No Kegiatan 2019 2020 2021 Ket

T R S T R S T R S

1 Kantor Induk

PBT

- APBN 100.000 77.365 22.635 14.000 14.000 - 76.406 76.406 -

- APBD - - - 27.000 27.000 - 45.000 45.000 - 2019 Biaya

Pendukung

Kantor Perwakilan

- APBN - - - - - - 21.500 12.893 8.607

Jumlah PBT 100.000 77.365 22.635 41.000 41.000 142.906 134.299 8.607

2 Kantor Induk

SHAT

- APBN 55.000 54.988 12 18.800 18.800 108.229 100.000 8.229

- APBD - - - - - - 5.000 5.000 0 2019 Biaya

Pendukung

Kantor Perwakilan

- APBN - - - - - - 5.000 5.000 0

Jumlah SHAT 55.000 54.988 12 18.800 18.800 - 118.229 110.000 8.229

b. Reforma Agraria

Legalisasi Aset -

Redistribusi Tanah

No Tahun Anggaran Target Realisasi Sisa Ket

1 2019 300 300 0 -

2 2020 300 300 0 -

3 2021 500 500 0 -

(29)

Penyelesaian Konflik/Sengketa Tanah Kantor Induk

No Jenis Kegiatan

Target Realisasi Sisa Ket

1 Sengketa 7 0 14 Dalam proses

penanganan

Kantor Perwakilan No Jenis

Kegiatan Target Realisasi Sisa Ket

1 Sengketa 5 0 5 Dalam proses

penanganan

Perkara

Kantor Induk

No Jumlah

Perkara Pemeriksaan TK. I Upaya Hukum Total

Penangana n Perkara Perdat

a TUN Perdat

a TU

N Inkrac

h Banding Kasasi PK

Perdat

a TU

N Perdat

a TU

N Perdat

a TU

N

1 70 6 51 2 10 7 4 2 - - - 76

Kantor Perwakilan

No Jumlah

Perkara Pemeriksaan TK. I Upaya Hukum Total

Penangana n Perkara Perdat

a TUN Perdat

a TU

N Inkrac

h Banding Kasasi PK

Perdat

a TU

N Perdat

a TU

N Perdat

a TU

N

1 17 - 15 - - 2 - - - - - 17

c. Pemetaan Zona Nilai Tanah Jawaban :

Semua kecamatan di kabupaten bogor telah tercover di dalam peta ZNT dan dapat diakses langsung pengguna layanan di aplikasi KKP.

Kegiatan updating Peta ZNT telah dilakukan pada tahun 2021.

d. Penyusunan Rencana Detail Tata Ruang Jawaban :

1. RDTR parung panjang sudah ada peraturan kepala daerah namun belum link.

(30)

2. Tahap Penyusunan Dokumen teknis RDTR tahun 2021 di kecamatan Ciawi, Cigudeg, Caringin, Ciomas, Leuwisadeng, Cibinong.

3. Usulan Peninjauan kembali RTRW perda nomor 11 tahun 2016 tim penyusunan revisi RTRW kabupaten bogor 2016-2036 keputusan Bupati Bogor nomor 590/392/KPTS/PER-UU/2021 tanggal 2 Agustus 2021.

e. Percepatan Digitalisasi dokumen pertanahan,dll Jawaban :

Jumlah BT

% BT Valid

Jumlah Persil

% Persil

Valid

Jumlah Siap Elektonik

% Persil Valid

Jumlah SU

% SU valid

Jumlah Data Valid

% Data Valid

BT Layanan Elektronik

BT Layanan Elektronik

% 878.517 74.46 989.201 45.83 381.239 43.40 957.971 68.07 366.945 41.77 60.270 6.86

3. Terkait dengan kasus pertanahan diwilayah kabupaten bogor, berapa jumlah kasus tanah, baik yang berupa sengketa pertanahan, konflik pertanahan, maupun yang berperkara di pengadilan, yang hingga saat ini belum terselesaikan? Apa saja hambatan dan kesulitan yang dihadapi terkait upaya penyelesaian kasus-kasus tersebut.

Jawaban :

Jumlah Sengketa : 19 Kasus Jumlah Perkara : 93 Perkara

Hambatan, Kendala, dan Masalah : - Hambatan :

Jadwal persidangan sering terjadwal bersamaan (PTUN dan Perdata) sehingga beracara tidak maksimal.

4. Apa saja kebijakan strategis yang berdampak luas khususnya dibidang tata ruang dan pertanahan yang harus di tangguhkan terlebih dahulu oleh pemerintah kabupaten bogor sebagai konsekuensi berlakunya putusan mahkamah konstitusi (MK) nomor 91/PUU-XVIII/2020 menyatakan bahwa UU no 11 tahun 2020 tentang cipta kerja inkonstitusional bersyarat? Sejauh mana putusan MK tersebut mempengaruhi penyelenggaraan pemerintahan dibidang tata ruang dan pertanahan.

Jawaban :

Bahwa saat ini tidak dilakukan tindakan/kebijakan yang bersifat strategis dan berdampak luas. Substansi yang terkait dengan putusan ini adalah Tata Ruang, Tanah Ulayat, dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Referensi

Dokumen terkait

Analisis major element dan trace element conto endapan lumpur hasil pemboran yang dilakukan pada penelitian tahun yang lalu menunjukkan relatif tidak adanya peningkatan

Pengaruh positif yang ditunjukan dari nilai Beta tersebut searah dengan arah yang diajukan pada hipotesis bahwa pajak warkop berpengaruh positif terhadap pendapatan

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan keragaan galur kedelai hitam yang diuji pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman saat panen,

KPU Kabupaten Karawang bekerjasama dengan Rumah Sakit Khusus Paru sedang melakukan rapid test untuk para penyelenggara (KPPS, PPS, PPK, KPU Kabupaten) hal ini

Semakin tinggi tingkat profitabilitas yang dimiliki perusahaan dapat mencerminkan bahwa kinerja keuangan perusahaan dalam kondisi baik, sehingga dapat menarik minat

Hasil penelitian menunjukkan bahwa benih merah delima yang disimpan pada suhu ruang (28-30°C) dan suhu dingin (10°C) selama 6 bulan masih menunjukkan daya kecambah

dipertimbangkan konsumen dalam membeli susu formula balita pada pasar swalayan di Kota Yogyakarta untuk faktor iklan adalah variabel gambar kemasan (factor loading

Maka dapat disimpulkan hasil dari wawancara secara keseluruhan diatas mengenai faktor penghambat dalam berwirausaha kue tradisional khas Aceh di desa Lampisang