• Tidak ada hasil yang ditemukan

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PILKADA KOMISI II DPR RI DI KABUPATEN KERAWANG PROVINSI JAWA BARAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PILKADA KOMISI II DPR RI DI KABUPATEN KERAWANG PROVINSI JAWA BARAT"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK PILKADA KOMISI II DPR RI DI KABUPATEN KERAWANG

PROVINSI JAWA BARAT

MASA PERSIDANGAN II TAHUN SIDANG 2020-2021 TANGGAL 03 Desember 2020

I. Pengantar

Kunjungan Kerja Spesifik Pilkada Masa persidangan II Tahun Sidang 2020-2021 ini merupakan hasil keputusan Rapat Intern Komisi II DPR RI tanggal 10 November 2020. Dalam rapat tersebut Komisi II DPR RI pada Kunjungan Kerja Spesifik Masa Persidangan II tahun sidang 2020-2021 akan melakukan Kunjungan Kerja ke 3 (tiga) daerah, yang akan dilaksanakan tanggal 3-5 Desember 2020, dimana salah satu daerah yang menjadi tujuan adalah Kabupaten Kerawang.

Dalam Kunker Spesifik di Kabupaten Kerawang tersebut Komisi II DPR RI melakukan kunjungan ke Kantor Bupati Kerawang. Pada acara yang dilaksanakan di Kantor Bupati Kerawang tersebut, Tim Kunker Komisi II DPR RI mengadakan pertemuan dan dialog dengan pihak Pemerintah Kabupaten Kerawang, yaitu Pj. Bupati Kerawang dan para Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten Kerawang, Ketua KPU Jawa Barat beserta KPU Kabupaten Kerawang, Ketua Bawaslu Jawa Barat beserta Ketua Bawaslu Kabupaten Kerawang, dan Kapolres Karawang, serta dihadiri utusan dari K/L mitra kerja Komisi II DPR RI.

II. HASIL KUNJUNGAN

Rombongan diterima langsung oleh Pjs. Bupati Kerawang Ir. Yerry Yanuar, MT, Kepala OPD terkait, Ketua KPU Provinsi Jawa Barat beserta KPU Kabupaten Kerawang, Ketua Bawaslu Jawa Barat beserta Bawaslu Kabupaten Kerawang, dan Kapolres Karawang. Pertemuan tersebut berlangsung sejak pk 09.30 WIB sampai dengan 12.30 WIB bertempat di Ruang Rapat Utama Bupati Kerawang. Pertemuan tersebut diawali dengan kata pengantar oleh Ketua Tim H. Saan Mustopa, MSi yang juga Wakil Ketua Komisi II DPR RI dan kemudian dilanjutkan oleh pemaparan oleh Pjs Bupati Kerawang,

(2)

KPU Jawa Barat dan KPU Kabupaten Kerawang, Bawaslu Jawa Barat dan Bawaslu Kabupaten Kerawang.

Ketua Tim Kunspek H. Saan Mustopa, MSi menyampaikan bahwa Kunjungan ini adalah untuk mendapatkan gambaran lengkap, tentang perkembangan persiapan pilkada serentak 2020. Menurut Ketua Tim Kunspek, sebenarnya keputusan untuk melaksanakan pilkada serentak 2020 bukanlah tanpa pertimbangan yang matang. Keputusan menjadikan pilkada serentak 9 Des 2020 merupakan keputusan pemerintah yang kemudian disetujui oleh Komisi II DPR RI. Persetujuan tersebut diberikan setelah Komisi II DPR RI dapat menerima argumentasi pemerintah yang menyatakan pandemic covid 19 telah mengalami grafik menurun pada pertengahan tahun 2020. Apalagi menurut Ketua Tim Kunspek H. Saan Mustopa, MSi, ketika itu argumentasi pemerintah juga menunjukkan bahwa sebagian besar daerah yang akan melakukan Pilkada 2020 merupakan zona hijau covid 19.

Meskipun demikian, adalah wajar bila sebagian masyarakat menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pilkada serentak kali ini, seperti yang dilakukan sebuah organisasi mahasiswa yang menggugat keputusan pemerintah tersebut ke pengadilan. Oleh karena itu, dengan kondisi saat ini dimana sebagian daerah yang akan melaksanakan pilkada serentak 2020 justru telah meningkat statusnya sebagai zona merah pandemic covid 19, termasuk Kabupaten Kerawang. Maka Komisi II DPR RI meminta penyelenggara pilkada baik KPU dan Bawaslu harus dapat menunjukkan bahwa pilkada 09 Des 2020 mendatang berlangsung sukses baik dari segi kualitas maupun aman dari pandemic covid 19.

Untuk itu target KPU RI yang mencanangkan target partisipasi pilkada sebesar 77,5 % harus dimaknai persiapan penyelenggara pilkada yang professional. Terlepas itu semua, Komisi II DPR RI memberikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Kerawang atas penyambutan yang ramah dan baik. Selanjutnya Ketua Tim Kunspek memperkenalkan anggota tim Kunjungan Kerja Spesifik Pilkada Komisi II DPR RI sebagai berikut :

NO NO

Anggota

NAMA KETERANGAN

1 A-367 H. Saan Mustopa, MSi Ketua Tim/Wakil Ketua Komisi II/F-PPP

2 A-283 Ir. Hanan Rozak, MS. Anggota/F-Golkar 3 A-308 Teti Rohatiningsih, S.Sos Anggota/F-P Golkar 4 A-80 Dr. Ir. H. Sodik Mudjahid, MSc. Anggota/F-P Gerindra

5 A-30 H. Sukamto, SH Anggota/F-PKB

6 A-541 H. Muhammad Muraz, MM Anggota/F-Demokrat 7 A-422 Dr. H. Mardani, MEng. Anggota/F-PKS 8 A-428 Teddy Setiadi, S. IKom Anggota/F-PKS

(3)

Perkenalan tersebut kemudian dilanjutkan dengan sessi tanya jawab yang dipandu oleh Ketua Tim Kunker Spesifik Komisi II DPR RI.

A. Pemaparan-pemaparan

1. Pjs Bupati Kerawang Ir. Yerry Yanuar, MT.

(4)

2. KPU Kabupaten Kerawang Miftah Faridl

(5)

4. Kapolres Kerawang AKBP Rama Samtama Putra

Mohon izin baru satu bulan di Kerawang, karena sebelumnya saya Kapolres di Bangkalan. Saya kaget juga karena jumlah penduduknya 2 kali lipat di tempat tugas terdahulu. Dinamika masyarakat yang sangat berbeda, terus ada pandemic covid dan akan menjalankan pilkada. Tentu kami sejak 9 sepetember ketika pemerintah menetapkan pilkada serentak pada tanggal 9 desember 2020 mendatang kami bersama TNI dan Linmas menjalankan operasi Mantap Praja 2020. Ini yang kami

(6)

sampaikan beberapa peta kerawanan kamtibmas menjelang pilkada mendatang, pengawasan ketika kampanye. Untuk pelanggaran protocol covid ada sebanyak 81 buah seperti yang disampaikan oleh Bawaslu.

Selanjutnya bagaimana kesiapan kami 4451 TPS, ada kata kunci nya mana TPS aman, TPS rawan dan TPS sangat rawan. Dan untuk TPS aman ada 4397 TPS, di TPS tersebut ada 2 anggota Polri dibantu mengamankan 10 TPS dengan dibantu 20 linmas, untuk TPS rawan maka ada 2 anggota Polri mengamankan 2 TPS dengan dibantu 4 orang linmas.

Pemetaan TPS aman dan rawan di Kerawang kami bedakan berdasarkan potensi bencana, seperti banjir karena bulan Desember rawan banjir dimana sungai Citarum kadang meluap sedangkan ada rob di pantai utara, apalagi logistik utama terbuat dari kertas. Sehingga banjir merupakan menjadi perhatian kami. Selain rawan banjir, ada TPS rawan berdasarkan sejarah konflik yang terjadi, dan rawan covid 19, karena TPS tersebut berada di zona merah. Total TPS rawan ada 44 TPS . TPS rawan konflik berdasarkan historis konflik dan juga merupakan basis paslon. Adapun bentuk kerawanan tersebut, yang sudah ditentukan berdasarkan dan antisipasi bentuk kerawanan.

Untuk mengantisipasi munculnya konflik maka setiap kegiatan paslon selalu didampingi bhabinkamtibmas dan babinsa, sehingga informasi kegiatan paslon relatif update, karena ada petugas yang mendampingi paslon. Maka dari itu kegiatan paslon baik itu silaturahmi, menyambangi, atau kampanye terbatas selalu dapat kami pantau.

Pada saat pungut suara, yang menjadi perhatian kami adalaha bagaimana pelaksanaan tidak terjadi kerumumanan sehingga menjadi klaster covid. Untuk itu, kita sudah ke PPK dan memastikan seluruh logistic sudah sampai penyelenggara. Selanjutnya kami juga mengecek, apakah penyelenggara sudah menyiapkan tenda cadangan untuk tempat transit pemilih sebelum antri masuk TPS. Sebagaimana kita ketahui dalam pungut suara, pemilih antri sesuai ditentukan jam yang telah dijadwalkan, hal tersebut agar tidak terjadi kerumunan. Namun kita juga perlu mengantisipasi bila pemilih tetap datang bersamaan dan membludak. Maka dari itu perlu adanya tenda tambahan agar apabila pemilih yang datang tidak sesuai penjadwalan sebagaimana mestinya maka mereka transit dulu sebelum masuk TPS.

Tahapan selanjutnya, kami sesuai juklak Polri, siap gladi posko, siap posko, siap kamtibmas, siap masyarakat agar masyarakat tidak takut datang ke TPS. Untuk itu kami sudah menyiapkan 944 personil polri untuk ditugaskan di 44.451 TPS, selanjutnya ada bantuan BKO Polres Subang dan Purwakarta sebanyak 200 orang personil. Selain itu ada BKO 2 SSK Brimob Polda Jabar, dan 2 SSK Dalmas Polda Jabar. Untuk kelancaran penanganan kamtibmas maka polsek-polsek yang ada kita rayonisani menjadi 4 rayon, untuk memudahakan pergerakan pasukan bila ada kondisi tertentu. Jadi total ada 1200 personil Polri dan dibantu 500 personil TNI serta pasukan cadangan dari Batalyon 305 Kodam Siliwangi.

(7)

Kesiapan personil kami besok hari jumat dan sabtu, kami akan melakukan rapid test terhadap semua anggota yang terlibat pilkada. Mudah-mudahan anggota yang ikut rapid non reaktif. Kita harapakan semua petugas dan penyelenggara sehat sehingga masyarakat berbondomg-bondong ke TPS untuk meramaikan pesta demokrasi 09 Des 2020.

Pergerakan pasukan mulai senin besok, sehingga mereka akan menempati penugasan yang telah ditentukan, mana yang jadi pam TPS, PPK dst. Kita juga update pemahaman anggota Polri bagaimana menangani secara bijak persoalan-persoalan yang berkembang di lapangan untuk itu sudah ada buku saku, dan dalam 3 hari sekali kita mengadakan zoom meeting untuk membekali anggota.

B. Pertanyaan Anggota Komisi II DPR RI 1. Sukamto, SH.

Saya harapkan KPU mengantisipasi apabila dalam rekrutmen KPPS ternyata yang bersangkutan rapid test reaktif, perlu dicari gantinya. Agar dalam pemungutan suara besok tidak terjadi kekosongan KPPS. Ini penting terkait lancar dan kesuksesan pemungutan

2. Dr. Mardani, MEng.

Saya teringat dengan yang disampaikan oleh Mendagri dalam RDP beberapa waktu lalu, yang mengatakan bahwa pilkada sekarang adalah orkestra demokrasi. Oleh karena itu, saya harapkan KPU, Bawaslu dan Pemkab Karawang dapat bekerjasama untuk suksesnya pilkada besok. Maka saya ingin mendalami adanya beberapa APD yang belum sampai karena gagalnya tender di KPU. Untuk itu hal-hal yang penting seperti thermo gun itu harus ada di TPS. Bagus sekali KPU teman2 KPU mengangkat angka 6000 suspect covid, sedangkan yang confirm covid sebanyak 2973 orang. Untuk itu saya harapkan kita perlu waspadai angka 6000 suspect tersebut. Kemudian terkait sosialisasi dan simulasi pilkada. Dengan kondisi Karawang apakah sosialisasi melalui medsos sudah maksimal dengan 33 kecamatan dan 300 Desa hanya dengan sosialisasi lewat medsos? Apakah seluruh penyelenggara pilkada, kepolisian terus aparat pemerintah kepala desa dan dusun, serta RW/RT memperoleh sosialisasi simulasi pemungutan suara kapan pemilih datang dan bagaimana ketika coblosan, bagaimana setelahnya. Karena saya agak khawatir dengan laporan Bawaslu yang mencatat ada 81 pelanggaran covid. Terakhir bagamaina antisipasi terhadap politik uang?

3. Drs Muhammad Muraz, MM

Saya ingin informasi dari PJ Bupati yang salahsatu yang menyetujui pilkada 9 Desember, yang ingin saya tanyakan apa benar terjadi cluster covid setelah masa kampanye, sehingga berapa sih pasien covid sebelum kampanye. Kemudian apakah penanganan seperti apa, masalah rawat inap, ventilator. Bagaimana DPT waktu pemilu

(8)

2019 dengan DPT sekarang berapa perbedaanya, terus bagaimana upaya KPU agat partisipasi pemilih mencapai 77, 5% ?

4. Dr. Ir Sodik Mujahid, MSc

Bagaimana netralitas ASN bagaimana antisipasinya, bagaimana penanganan daerah rawan banjir, terus terakhir bagaimana bila KPPS yang direkrut tidak sesuai harapan bagaimana antisipasinya?

Jawaban-Jawaban

1. KPU Karawang Miftah Faridl

Untuk penyelenggara pilkada yang reaktif, kami sudah berkoordinasi dengan satgas covid 19. Kita bekerjasama dengan Dinkes Kabupaten Karawang. Untuk masalah rapid test, dalam PKPU bila dari 7 orang KPPS ada 2 yang reaktif maka dalam pelaksanaan pemungutan suara dapat ditangani oleh 5 orang yang sehat. Jadi nanti KPPS 4 merangkap KPPS 6. Misalnya ketua KPPS tugasnya memanggil, apabila kurang maka KPPS merangkap tugas KPPS 2 untuk mengabsen pemilih. Jadi itu peraturan terkait penggantian KPPS bila daerah tersebut tidak memungkinkan merekrut KPPS baru. Tapi bagaimanapun kita berusaha untuk memenuhi petugas KPPS sebagaimana seharusnya.

Terkait masalah thermogun memang betul di KPU pusat ada gagal tender, tapi kabar terakhir sudah ada tindak lanjut dan akan dikirim dalam waktu secepatnya. Sebagian daerah sudah menerima, memang Karawang belum waktunya. Jadi kemarin ada perusahaan yang gagal menyiapkan thermogun terus digeser ke perusahaan lain sehingga pengirimannya lambat.

Selain kita bekerjasama dengan aktivisis sosial, ada seorang pengelola admin media sosial yang ikut penyebarluaskan simulasi pemilu. Kemudian di Kecamatan setiap hari rabu ada pertemuan rutin para kepala desa, dalam pertemuan tersebut kita maksimalkan sosialisasi kepada masyarakat.

Terkait dengan pandemi maka kami terus-menerus berkoordinasi dengan satgas covid 19. Sehingga setiap level penyelenggara pilkada selalu berkoordinasi dengan satgas covid. Misalnya di kecamatan PPK berkoordinasi dengan Puskesmas. Sedangkan nanti pemungutan suara ada petugas medis yang standby di lokasi-lokasi yang rawan covid. Ini perlu kami sampaikan karena tidak semua daerah di Karawang merupakan zona merah.

Dpt 2019 1669599 sekarang dpk datang krn ktp el, lapas 2 tps, apd sudah dipersiapkan, semaksimal untuk mencapai partisipasi. Bekersama dg mhsw dan ormas paslon, paertai politik.

Terkait paku waktu pencoblosan, sama dengan paku biasa ketika pemilu yang lalu, hanya pemilih nanti memakai sarung tangan. Dan nanti selesai mencoblos sarung tangan dilepas, kemudian ditetes tinta.

(9)

2. Bawaslu Karawang Kursin Kurniawan

Kami bawaslu telah menyampaikan kepada Pemkab Karawang, kepala desa dan seluruh perangkat desa, tentang netralitas ASN. Politik uang, kami telah mengajak masyarakat untuk ikut mengawasi politik uang.

3. Pj Bupati Karawang Ir. Yerry Yanuar, MT.

Pandemi sebelum kampanye dan setelah kampanye sebenarnya tidak signifikan. Karena lonjakan penderita covid ini karena adanya cluster industri seperti di Kecamatan Kerawang Timur dan Kecamatan Karawang Barat, Terkait ventilator hingga saat ini baru 30 %. Di Karawang ini 70 % pasien covid adalah OTG, jadi kami perlu waspada untuk memang beberapa rumah sakit sudah penuh dan kami sudah menyiapkan beberapa hotel untuk isolasi 14 hari. Jadi penderita covid ini, kluster industri, rumah tangga, dan pariwisata setelah liburan panjang kemarin.

(10)

III. Penutup

Dalam Kunjungan Spesifik Pilkada di Kota Makassar, Ketua Tim Kunspek Pilkada H. Saan Mustopa, MSi meminta agar seluruh mitra Komisi II DPR RI agar mempersiapkan Pilkada secara baik termasuk dalam penanganan protokol kesehatan sehingga pilkada serentak 9 Desember 2020 berlangsung dengan aman dan sukses.. Dengan demikian, pilkada yang berkualitas diharapkan menghasilkan kepemimpinan daerah yang kuat dan profesioanl, sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan sekaligus mendorong pembangunan nasional.

KOMISI II DPR RI KETUA TIM KUNSPEK

(11)

Lampiran

Jawaban Tertulis KPU Karawang

DAFTAR JAWABAN UNTUK KOMISIII DPR RI DALAM RANGKA KUNJUNGAN SPESIFIK KE KABUPATEN KARAWANG TERKAIT PILKADA KARA WANG

TAHUN 2020 1. Jumlah Adendum NPHD: - Sebelum: Rp.74.620.440.500 - Penambahan: Rp.9.450.382.400 - Sesudah: Rp. 84.070.822.900 - APBN: Rp.32.394.340.000 - Terpakai: Rp.9.143.089.572 - Sisa: Rp.23.251.250.428 2. a. Jumlah DPT 1.643.490 Jumlah DPS 1.645.519 selisih 2.029

b. Pemilih Tidak Memenuhi Syarat (TMS) 9.530 c. Jumlah DP4 1.716.196 Yang

masuk DPT 1.498.283

d. Jumlah DPK pemilu 2019 = 69.124, yg masuk DPT Pilkada 34.562

e. Pemilih yg meninggal dunia masih tercatat pada administrasi kependudukan di Catpil sehingga pada tahap awal pemutakhiran data pemilih di DP4 masih ada

f. Mendagri telah mengeluarkan surat nomor 471.13/12.877/ dukcapil, bahwa pemilih yg telah melakukan rekam KTPel dan belum dilakukan cetak KTPel maka dapat di terbitkan SuKet khusus mendukung pilkada 9 Desember 2020

3. Dalam setiap tahapan KPU Karawang terus berkoordinasi dengan Bawaslu dan Gugus Tugas penanganan Covid-19 dalam hal penerapan protokol kesehatan Covid-19, termasuk pada masa kampanye:

a. Melakukan rapat kordinasi berkala dengan semua stakeholder bersama LO/tim kampanye terkait hal-hal yang dilarang dalam masa kampanye. Dalam pelaksanaannya tidak ada metode kampanye konser music, rapat umum, arak-arakan. b. Melakukan sosialisasi terus menerus kepada seluruh lapisan masyarakat terkait

pentingnya menjalankan protokol Kesehatan.

4. KPU Karawang melakukan sosialisasi berkala terkait penggunaan protokol Kesehatan dengan bentuk tatap muka serta dialog dengan seluruh simpul lapisan masyarakat, memberikan alat peraga sosialisasi, membuat konten iklan/informasi secara digital untuk

(12)

kemudian di sebarluaskan di berbagai channel media sosial (youtube, instagram, facebook, twitter dll).

Selain sosialisasi dengan metode luring KPU Karawang pun melaksanakan sosialisasi dengan metode media daring (webinar, diskusi dll).

KPU Karawang pun telah melakukan kegiatan simulasi pemungutan suara dengan menjalankan protokol Kesehatan, selain untuk pematangan para petugas penyelenggara, simulasi pun menjadi sarana sosialisasi dalam menjalankan protokol kesehatan kepada masyarakat.

5. a. akan dilaksanakan Rapid Test pada seluruh badan adhoc penyelenggara pemilihan, yakni:

240 Anggota dan Sekretariat Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK); 1.854 Anggota dan Sekretariat Panitia Pemungutan Suara (PPS); 31.157 Anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 8.902 Petugas Ketertiban Tempat Pemungutan Suara (PKTPS) b. berkordinasi dengan stakeholder terkait penerapan protokol kesehatan termasuk dengan LO/tim kampanye

b. Berkoordinasi dengan stakeholder terkait penerapan protokol kesehatan termasuk dengan LO/tim kampanye

6. KPU Karawang telah memberikan peringatan tertulis kepada tim kampanye pasangan calon terkait pelanggaran protokol kesehatan pada saat kampanye. 7. Sejauh ini kordinasi dengan Bawaslu dan pihak lainnya berjalan baik. KPU

Kabupaten Karawang telah melaksanakan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Instansi terkait seperti Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan, Kodim 0604 Karawang, Polres Karawang, dan RSKP Karawang, serta senantiasa melakukan kordinasi secara berkala dengan setiap stakeholder.

8. Langkah-langkah yang telah dan akan dilakukan oleh KPU Karawang:

a. KPU Kabupaten Karawang bekerjasama dengan Rumah Sakit Khusus Paru sedang melakukan rapid test untuk para penyelenggara (KPPS, PPS, PPK, KPU Kabupaten) hal ini penting dilakukan agar pada Rabu, 9 Desember nanti para pemilih tidak khawatir, ragu atau bahkan takut untuk datang ke TPS karena seluruh petugas sudah menjalani rapid test dengan status non reaktif/negatif Covid-19, serta pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara pun dilaksanakan dengan menjalankan protokol Kesehatan.

b. KPU Kabupaten Karawang telah melaksanakan sosialisasi saat Simulasi Pemungutan dan Penghitungan Suara, memberitahu kepada masyarakat untuk tetap memberanikan diri dengan datang ke TPS pada tanggal 9 Desember 2020 namun tetap memperhatikan protokol kesehatan Covid-19 baik dari individu nya maupun dari KPU Kabupaten Karawang.

(13)

c. Bekerjasama dengan para pihak untuk memberikan informasi terkait pelaksanaan pemungutan suara

d. Membuat surat kepada pemerintah daerah melalui Disnaker untuk menyampaikan kepada pihak perusahaan agar pada Rabu 9 desember 2020 nanti para pegawai dapat memberikan hak pilihnya.

9. Persiapan KPU Karawang terkait SIREKAP:

- Untuk mengoptimalkan penggunaan SIREKAP KPU Karawang telah melaksanakan bimbingan teknis kepada PPK

- Membentuk PPK untuk menjadi trainer kepada PPS dan KPPS

- Membuat zonasi/daerah binaan dengan penanggungjawab masing -masing komisioner

Membuat group (telegram) khusus untuk SIREKAP disetiap kecamatan - Melakukan simulasi secara berkala

10. KPPS sudah terbentuk disetiap TPS melalui SK KPU Kabupaten Karawang dan masa kerja dimulai pada tanggal 23 November 2020. Saat perekrutan terkendala oleh syarat minimal dan maksimal usia

11. Jumlah TPS sebanyak 4.451

12. SWAB/PCR Test untuk KPU Kabupaten Karawang dan Rapid T est untuk badan adhoc penyelenggara Pemilihan akan dilaksanakan pada awal bulan Desember 2020 dan distribusi logistik masih terus berjalan sampai saat ini. Yang belum kami terima jenis APD sarung tangan latex untuk petugas penyelenggara.

13. Kordinasi sejauh ini berjalan baik, KPU Kabupaten Karawang telah melaksanakan koordinasi dan penandatanganan Perjanjian Kerjasama dengan Instansi terkait seperti Gugus Tugas dan Dinas Kesehatan, Kodim 0604 Karawang, Polres Karawang,

Jawaban Tertulis Bawaslu

JAWABAN BAWASLU KARAWANG UNTUK KOMISI II DPR RI DALAM RANGKA KUNJUNGAN KERJA TANGGAL 3 Desember 2020

(14)

1. Jumlah Jumlah anggaran NPHD yang diterima oleh Bawaslu Karawang adalah Rp. 23.358.055.000 Anggaran tersebut lebih kecil dari pengajuan awal yang diajukan oleh Bawaslu Karawang yang diusulkan pertama adalah Rp. 33,900,430,000. Rencana anggaran biaya yang diajukan oleh Bawaslu Karawang dirubah menyesuaikan dengan tahapan lanjutan Pilkada serentak ditengah Pandemi. Terjadi refocusing dan relokasi anggaran. Terdapat bantuan anggaran yang bersumber dari APBN sebesar Rp.1.992.509.860 Pengadaan APD tahapan kampanye dan punghit melalui lelang dan dibayarkan langsung melalui LS kontraktual oleh KPPN.

2. Terkait Data Pemilih dan Pemutahiran Data Pemilih

a. Bawaslu Kabupaten Karawang dalam melaksanakan pengawasan Tahapan Pemutahiran Data Pemilih, mulai dari pembentukan Petugas Pemutahiran Data Pemilih (PPDP), Proses Pencocokan dan Penelitian (Coklit), Penetapan Daftar Pemilih Sementara (DPS) sampai dengan ditetapklan Daftar Pemuiklih Tetap (DPT) dilakukan sesuai dengan peraturan yang berlaku dengan memberdayakan semua unsur jajaran pengawas mulai dari Pengawas Desa/Kelurahan (PKD), Panwaslu Kecamatan (Panwascam) dan jajaran Bawaslu Kabupaten Karawang. Rekomendasi yang disampaikan oleh Bawaslu Kabupaten Karawang kepada KPU Kabupaten Karawang dalam Tahapan Pemutahiran Data Pemilih ini sebanyak 3 (toga) Kal menyampaiakan Surat Rekomendasi yaitu : Pertama pada saat Pleno Penetapan DPSHP ditingkat Kabupaten melalui Surat Ketua Bawaslu Kabupaten Karawang Nomor : 095/K.Bawaslu-JB-10/PM.00.02/IX/2020, tertanggal 12 September 2020, berdasarkan Temuan Nomor 03/TM/PB/KAB.KARAWANG/13.19/IX/2020, maka Bawaslu Karawang merekomendasikan sebagai berikut :

1. KPU Kabupaten Karawang memberikan sanksi Administrasi kepada PPS se- Kabupaten Karawang dan PPK se- Kabupaten Karawang yang tidak memberikan Salinan Daftar Pemilih Hasil Pemutahiran (A.B-KWK) kepada Panwaslu Kelurahan/Desa dan Panwaslu Kecamatan ;

2. Bahwa PPS se-Kabupaten Karawang harus memberikan data Daftar Pemilih Hasil Pemutahiran (A.B-KWK) kepada Panwaslu Kelurahan/Desa se-Kabupaten Karawang ;

3. Bahwa PPK se-Kabupaten Karawang harus memberikan data Daftar Pemilih Hasil Pemutahiran (A.B-KWK) kepada Panwaslu Kecamatan se- Kabupaten Karawasng ;

4. Bahwa Rapat Pleno Rekapitulasi DPSHP dan Penetapan DPS pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Karawang Tahu 2020 untuk ditunda, sampai poin 1 (satu), 2 (dua) dan 3 (tiga) terpenuhi.

Kedua pada tanggal 14 Oktober 2020 satu hari menjelang Rapat Pleno Penetapan DPT oleh KPU Kabupaten Karaswang, Bawaslu Kabupaten Karawang menyampaikan Surat Rekomrndasi kedua kepada KPU Kabupaten Karawang melalui Surat Ketua Bawaslu Kabup[aten Karawang Nomor : 152/K.Bawaslu-JB-10/PM.00.02/X/2020 tertanggal 14 Oktober 2020, maka Bawaslu Karawang merekomendasikan sebagai berikut :

1. Masih terdapat Pemilih yang usianya dibawah 17 tahun namun sudah/pernah menikah sebanyak 129 pemilih.

(15)

3. Terdapat pemilih yang meninggal dunia setelah penetapan DPSHP ditingkat Kecamatan/PPK sebanyak 66 pemilih.

Atas 3 (tiga) hal tersebut di atas maka Bawaslu Karawang merekomendasikan, agar KPU Kabupaten Karawang memperbaiiki data dimaksud sebelum Pelaksanaan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Karawang.

Ketiga pada tanggal 15 Oktober 2020 sesaat menjelang Rapat Pleno Penetapan DPT oleh KPU Kabupaten Karawang, Bawaslu Kabupaten Karawang menyampaikan Surat Rekomendasi kedua kepada KPU Kabupaten Karawang melalui Surat Ketua Bawaslu Kabupaten Karawang Nomor : 153/K.Bawaslu-JB-10/PM.00.02/X/2020 tertanggal 15 Oktober 2020, maka Bawaslu Karawang merekomendasikan sebagai berikut :

Dari hasil pengawasan Bawaslu Kabupaten karawang bersama Panwaslu Kecamatan seluruh Kabupaten Karawang selama proses pencermatan terhadap Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan (DPSHP), dan setelah Penetapan Pleno DPSHP di Tingkat Kecamatan/PPK serta setelah Bawaslu Karawang pada tanggal 14 Oktober 2020 melayangkan Surat Rekomendasi ke KPU Kabupaten Karawang yang isinya terkait masih terdapat pemilih yang usianya di bawah 17 tahun namun sudah/pernah menikah sebanyak 129 pemilih, Masih terdapat pemilih ganda serbanyak 51.259 pemilih, dan masih terdapat pelilih yang meninggal dunia setelah penetapan DPSHP di Tingkat Kecamatan/PPK sbanyak 66 pemilih, ternyata dari hasil pengawasan masih terdapat pemilih yang meninggal dunia setelah penetapan pleno tingkat PPK yang belum terekap sejumlah 55 pemilih dari 8 (delapan) kecamatan yaitu kecamatan: Cilebar, Cilamaya Wetan, Cibuaya, Tirtamulya, Majalaya, Cikampek, Tegalwaru dan Jayakert . Atas hal tersebut di atas, Bawaslu Kabupaten Karawang Merekomendasikan, agar KPU Kabupaten Karawang memperbaiki data dimaksud sebelum Pelaksanaan Penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Kabupaten Karawang. b. Bawaslu Kabupaten Karawang dalam melalakukan Perngawasan Tahapan

Pemutahiran Data Permilih pada Pemilihan Bupati Karawang Tahun 2020 melakukan upaya-upaya sebagai berikut :

1. Pada Proses Pencocokan dan Penelitian daftar pemilih, Pertama Bawaslu Kabupaten beserta Panwascam melakukan pengawasan terhadap proses pembentukan PPDP, kemudian Bawaslu Kabupaten Karawang, Panwascam dan PKD melakukan pengawasan terhdap proses pencocokan dan penelitian yang dilakukan oleh PPDP beserta PPS di seluruh Kabupaten Karawang. Kedua Pimpinan Bawaslu Kabupaten Karawang beserta staf melakukan Monitoring dan Supervisi sebanyak dua kali pada sub tahapan pencocokan dan penelitian ini untuk memastikan bahwa proses pencoklitan sesuai dengan aturan yang berlaku. 2. Pada proses Pengawasan DPHP menjadi DPS, yang dilakukan Bawaslu

Kabupaten Karawang adalah : Pertama PKD dan Panwascam melakukan pencermatan terhadap hasil coklit yang dilakukan oleh PPDP, rekapitulasi yang dilakukan oleh PPS dan PPK, kedua yaitu Bawaslu Kabupaten Karawang beserta Staf melakukan melakukan Monitoring dan Supervisi untuk memastikan bahwa hasil pencoklitan sesuai dengan aturan yang berlaku.

3. Pada proses Pengawasan atau pencermatan DPS menjadi DPSHP atau DPT, yang dilakukan oleh Bawaslu Kabupaten Karawang dan jajarannya adalah: Pertama

(16)

seluruh PKD dan Panwascam melakukan pencermatan terhadap DPS yang telah ditetapkan oleh KPU sebelum ditetapkan menjadi DPT oleh KPU Kabupaten Karawang, yang kedua Bawaslu Kabupaten Karawang beserta Staf melakukan melakukan Monitoring dan Supervisi untuk memastikan bahwa hasil pencermatan DPS menjadi DPT sesuai dengan aturan yang berlaku.

4. Selain 3 (tiga) hal di atas Bawaslu Kabupaten Karawang juga melakukan koordinasi dengan dinas terkait, yaitu dengan Disdukcapil kaitannya dengan Pemilih yang belum melakukan perkaman, dan dengan Kemenag berkaitan dengan pemilih yang belum berusia 17 tahun tapi sudah atau pernah menikah. 3. Saat ini Bawaslu Karawang bukan hanya mengawasi pelaksanaan Penyelenggaraan

Pilkada secara umum seperti pelaksanaan Pilkada biasa. Akan tetapi Bawaslu Karawang juga mengawasi kepatuhan penyelenggara terhadap pelaksanaan protokol kesehatan Covid-19 saat pelaksanaan Pilkada. Sebagai contoh pada saat pelaksanaan Verfak syarat dukungan calon perseorangan yang dilakukan oleh KPU Karawang melalui PPS, Bawaslu Karawang bukan hanya mengawasi kegiatan verfak yang dilakukan oleh PPS saja tetapi Bawaslu Karawang juga memberikan saran agar pelaksanaan verfak mengikuti standar protocol covid-19 yaitu satu PPS melakukan Verfak satu orang-satu orang artinya PPS tidak melakukan verfak secara berkerumun atau bersama-sama.

4. Bawaslu Kabupaten Karawang telah berkoordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil). Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di kantor KPU, Bawaslu Karawang mengusulkan agar jajaran Disdukcapil sampai tingkat kecamatan melakukan jemput bola pada masyarakat yang sudah berusia 17 Tahun untuk melakukan perekaman KTP. Kapolres Karawang beserta Dandim Karawang juga menyatakan bersedia mendorong masyarakat untuk melakukan perekaman KTP asalkan difasilitasi data BNBA oleh pihak kecamatan. Penggunaan suket di TPS hingga saat ini belum ada peraturan yang melarang penggunaan suket pada waktu pemilihan. Untuk itu Bawaslu melalui jajarannya akan senantiasa memantau progress perekaman E-KTP ditiap Kecamatan.

5. Bawaslu Kabupaten Karawang telah melakukan rekrutmen PTPS dan telah dilaksanakan Rapid tes tahap 1. Rapid tes dilaksanakan 2x sebelum hari pemungutan suara untuk memastikan kesehatan pengawas pemilihan. Selain pemeriksaan kesehatan juga dilaksanakan bimbingan teknis sebagai bekal pengetahuan bagi setiap pengawas TPS. Bawaslu karawang juga telah mendistribusikan APD berupa masker dan handsanitizer, suplemen serta buku saku PTPS untuk mempersiapkan seluruh jajaran Bawaslu agar benar-benar siap melakukan pengawasan pada hari pemungutan dan penghitungan suara. 6. Sehubungan Sistem Aplikasi Rekapitulasi Penghitungan Suara (Sirekap) yang akan tetap

dilakukan oleh KPU hanya sebagai bahan informasi dan publikasi saja, maka Bawaslu Kabupaten Karawang akan fokus kepada sistem perhitungan manual yang akan dilakukan oleh KPU dan jajarannya, dan fokus pada aplikasi yang akan dilakukan oleh Bawaslu dan jajarannya yaitu SIWASLU sebagai laporan online yang wajib dilakukan oleh jajaran pengawas, sedangkan terhadap Sirekap Bawaslu Kabupaten Karawang atas arahan Bawaslu Provinsi tidak akan melakukan pengawasan secara intens.

7. Pengawasan yang dilakukan oleh Bawaslu terhadap netralitas ASN dan Kepala Desa memang cukup rumit. Namun, Bawaslu tetap menupayakan pengawasan yang optimal demi tegaknya keadilan Pemilu. Sebagai contoh Bawaslu telah melakukan penindakan pelanggaran terhadap Kepala Desa dengan dugaan pelanggaran Pidana Pemilihan. Pada

(17)

pembahasan Sentra Gakkumdu II kasus tersebut tidak dapat diteruskan sampai ketingkat Persidangan. Namun, setelah mengalami pemeriksaan yang dilakukan oleh Tim Sentra Gakkumdu setidaknya memberikan efek jera bagi pelaku. Dugaan pelanggaran tersebut juga telah diteruskan karena melanggar Undang-Undang lainnya yaitu Undang-Undang Desa. Selain itu Bawaslu juga telah melakukan penindakan terhadap pelanggaran netralitas ASn yang dilakukan oleh salah seorang ASN dilingkungan RSUD Karawang dan telah direkomendasikan kepada Komisi ASN untuk ditindaklanjuti.

8. Bawaslu karawang telah melakukan rapid test tahap pertama dan melakukan distribusi masker, handsanitizer, dan suplemen untuk mendukung jajaran Bawaslu pada tahapan puncak Pilkada tanggal 9 Desember. Terkait perlengkapan protocol kesehatan di TPS belum terlihat distribusi logistic protocol kesehatan yang dilakukan oleh KPU.

9. Terdapat beberapa unsur pembentukan Indeks Kerawanan Pilkada. Unsur-unsur tersebut diantaranya konteks social Politik, Penyelenggaraan Pemilu yang bebas dan adil, kontestasi, dan partisipasi politik. Dari beberapa unsur tersebut Bawaslu Karawang memperoleh penilaian 57.01 dan berada pada level 5. Selain kerawanan Pilkada secara umum, Bawaslu Karawang juga memperhatikan kondisi bencana non-alam corona virus. Angka persebaran virus dikarawang sangat massif dan sulit diprediksi. Namun, secara garis besar kepatuhan terhadap prokes merupakan sumber utama permasalahan tersebut. 10. Sebagai upaya Bawaslu Kabupaten Karawang dalam mempersiapkan Pengawasan

Pilkada Tahun 2020, Bawaslu Karawang menyusun Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) sebagaimana dipaparkan dalam poin 9. Dalam pelaksanaan Pilkada sangat rawan adanya pengerahan masa yang dilakukan oleh pasangan calon. Permasalahan lain yang mungkin terjadi dalam Pilkada tahun 2020 yaitu waktu pelaksanaan pemungutan suara. Kemungkinan terjadinya penumpukan pemilih di TPS atau petugas yang sudah kelehan dalam melaksanakan tugasnya. Jika melihat pada pelaksanaan Pemilu tahun 2019 lalu, masalah utama saat ini adalah pelaksanaan prokes disetiap TPS. Selain akan mempengaruhi partisipasi masyarakat juga akan mempengaruhi waktu pemungutan dan penghitungan suara.

Referensi

Dokumen terkait

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah yang berjudul “Penggunaan metode Analytical Hierarchy Process dalam penerapan sistem pengambilan keputusan penerimaan tenaga

Hubungan pengertian para ahli ini dengan konsep struktur yang diaplikasikan dalam penelitian cerita rakyat Batak Toba adalah, ke-31 teori dari Vladimir Propp yang oleh Alan

Hasil penelitian menunjukan bahwa terdapat perbedaan keragaan galur kedelai hitam yang diuji pada karakter umur berbunga, umur panen, tinggi tanaman saat panen,

Pada gambar 5 merupakan Proses yang dimulai dari pelanggan datang langsung ketoko dan melakukan pesan barang, bagian administrasi terima pesanan dan memberitahu pesanan ke

Korelasi antara Imunoekspresi LMP-1 Virus Epstein-Barr dengan Respon Kemoterapi CHOP pada Limfoma Maligna Non-Hodgkin Tipe Diffuse Large B Cell.. Inas Susanti,

Seperti yang terlihat pada Gambar 5, skenario sistem komunikasi yang digunakan untuk mengendalikan dua quadrotor adalah dengan menambahkan satu wireless access

Beberapa istilah yang dipakai oleh kelompok tani atau pemerintah untuk memancing minat masyarakat di dalam membudidayakan lebah madu di daerahnya masing antara lain

dipertimbangkan konsumen dalam membeli susu formula balita pada pasar swalayan di Kota Yogyakarta untuk faktor iklan adalah variabel gambar kemasan (factor loading