Edisi 1137
Tahun XXIII/2021 21 Rabi’ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M
Diterbitkan oleh :
Bidang Penyelenggara Peribadatan Badan Pengelola Masjid Istiqlal (BPMI)
Telp : 021-3868347 081586767837 / 081314124444
KEHIDUPAN YANG BERKUALITAS
MENURUT PANDANGAN ISLAM
Waktu Adzan : 11.43 WIB
Khatib : Dr. KH. Ahmad Juraidi, MA
Imam I : H. Ahmad Muzakkir Abdurrahman, Lc Imam II : H.A. Rofi’uddin Mahfudz, SQ, M.Ag Muadzin I : H. Saiful Anwar Al Bintani, S.Pd.I Muadzin II : H. Ahmnad Achwani, S.Ag Qori : H. Ahmnad Achwani, S.Ag
(Maqro : QS. Al-Baqarah ayat 208 - 210)
Agenda Shalat Jum’at Masjid Istiqlal
Tanggal 21 Rabi’ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M
nPengantar Redaksi - 1 nKhutbah Jum’at - 2 nHikmah - 10 nGoresan Imam Besar - 13 nKajian Qabla Jumat - 15 nPelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat dan UPZ BAZNAS Istiqlal - 20 nPelayanan Masjid Istiqlal - 21 nJadwal Narasumber Kajian Dialog Zhuhur - 22 nShalat Ghaib - 23 nJadwal Waktu Shalat - 24 nPelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at - 24
Daftar Isi
Mohon tidak dibaca ketika Khutbah berlangsung Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu, Rasulullah bersabda : Artinya : “Apabila engkau berkata pada temanmu “diamlah”
sewaktu imam (khatib) berkhutbah, maka engkau telah lalai (telah sia-sialah pahala Jum’atnya)” (HR. Bukhari dan Muslim).
IBADAH SHALAT JUMAT DILAKSANAKAN TERBATAS DENGAN KETENTUAN PPKM LEVEL II
Disiarkan Langsung :
TELEVISI REPUBLIK INDONESIA (TVRI) Nasional YOUTUBE MASJID ISTIQLAL TV
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 1 PENGANTAR REDAKSI
Bismillahirrahmanirrahim, Alhamdulillah, wasshalatu wassalam ‘ala sayyidinaa Muhammadin.
Pembaca Setia Mimbar Jumat yang berbahagia.
Segala puja-puji bagi Allah subhanahu wata'ala atas nikmat Iman-Islam yaitu nikmat yang paling besar, selain itu nikmat kesehatan, Alhamdulillah hingga saat ini kita masih bisa dapat ibadah Jumat di Masjid yang kita cintai ini.
Pembaca yang budiman, tidak terasa penghujung tahun 2021 akan segera tiba dan tinggal satu bulan lagi. Yang artinya, berganti tahun berkurang umur semakinlah kita menua. Akan tetapi, apakah kita menua dengan berkualitas menurut pandangan Islam? Dalam Mimbar Jum’at edisi kali ini Dr. KH. Ahmad Juraidi, MA akan menyampaikan juga mengingatkan kita bagaimana cara meningkatkan kualitas hidup menurut pandangan Islam. Maka dari itu khutbah Jum'at kali ini mengambil tema “Kehidupan Yang Berkualitas Menurut Pandangan Islam” yang mana dalam ulasannya beliau menyampaikan beberapa indikator untuk membuat hidup kita berkualitas, seperti : 1) Berilmu atau mengetahui, 2) Bergerak atau dinamis, 3) Produktif dan bermanfaat, 4) Berlandaskan al- Quran dan as-Sunnah.
Mengiringi tema khutbah, kolom hikmah kali ini mengangkat tema “Waspada Pada Musibah Yang Lebih Besar” yang ditulis oleh Ust. Budi Utomo, S.ThI., MA dan untuk goresan Imam besar melanjutkan tema pada edisi sebelumnya yaitu “Makna Esoterik Tahmid” bagian kedua. Untuk kajian Jum’at pilihan, kali ini mengambil materi dari narasumber Dr. Saifuddin Zuhri, MA dengan pembahasan “Musik dan Lagu: yang boleh dan yang dilarang” yang mana pembahasan kajian ini telah disampaikan pada Jum’at, 23 Maret 2021. Selamat membaca. (HM) r
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
2
KHUTBAH JUM’AT
Oleh : DR. H. A. Juraidi, MA (Kabiro AUAK IAIN Salatiga)
(Intisari Khutbah Jum’at, 21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M)
Kehidupan Yang Berkualitas Menurut Pandangan Islam
Khutbah Pertama
ح لا م د ر هلل ه ب لا ع لا ي هم و لا ع هقا ب ة هل ل م ت هق ي و ل ُ و د نا ها ُ ل ل
ظلا هلا هم ي أ . ش ه د ن أ ل ها ل لل ا ل و ح د ه ه َ ل ي ك ل لا م , هل
ح لا ق لا م هب ي و أ , ش ه د ن أ ه ي د س ُ ن ح م د ع ا ب د و ر ه س و ل ,
ص ق هدا لا و ُ هد لا هُ
ه ي للا . ه م ص و ه ل س ه ل و ب هر ُ ك س ل ه ي هد ن
ح ُ م د و ل ُ أ و ا ههل ص ا هب هه أ ج ي هع ا . ب ا ُ ع د ف ي : ب دا هعا هلل ,
أ و ي هص و ك ا يّ
ي هب ت ق و هلل ى ف ق د زا ف لا م ت ق و و , ن ق لل لا ت ع لا
هف لا ق ر أ هن لا هر ك ه ي:
هلو س رلهل و ه هلِلّ او بيهج ت سا او ن ُ أ نيه لَّا ا يُّ أ يّ
هههب ل ق و هء ر م لا ي ب لو يُ لِلّا ن أ او م ل ُا و كيهي يُ ا مهل كُا ُ د ا ذ ا
نو شَ تُ هه ي ل ا ه ن أ و
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 3 Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at Masjid Istiqlal, rahima- kumullah.
Mengawali khutbah ini, marilah kita saling mengingatkan, berwasiat kepada diri kita masing-masing, agar kita selalu bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, dimana pun, dan dalam kondisi apapun, sebagaimana pesan Rasulullah shallallahu
‘alaihi wasallam :
Dengan bertaqwa berarti kita membuat perbekalan yang terbaik dalam kehidupan ini, Allah berfirman :
Karena nilai-nilai ketaqwaan itulah yang akan abadi, dan bisa menyelamatkan kita dalam kehidupan di dunia ini, dan di akhirat nanti.
Kaum Muslimin yang dirahmati Allah.
Hidup kita di dunia ini sangat singkat, dalam salah satu hadits Rasulullah mensinyalir bahwa umur umatku hanya antara 60 sampai dengan 70 tahun saja, sedikit yang melebihi dari itu.
Artinya : “Bertaqwalah kamu kepada Allah dimanapun kamu berada”.
هت ن ك ا يِ ث هم هح هالل ق ا ت
Artinya : “Berbekallah, sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah taqwa”.
و ت ز و د و ف ا إ ن ي خ زلا دا تلا ق و ى
Artinya : “Diriwayatkan dari Abu Hurairah, dia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda umur umatku hanya antara 60 sampai 70 tahun saja, sedikit dari mereka yang melebihi itu”
:َهلَّ َسَو يهْيَلَع ُهللَّا هلَّ َص ي هللَّا ُلو ُسَر َلاَق :َلاَق ،َةَرْيَرُه يبَِأ ْنَع ُراَ ْعَْأ
َل ا َيِّْيت ِّي سلا َ ْيَْب اَم يتِهمُأ ِ
َ يلَذ ُزوُ َيَ ْنَم ْمُهُّلَقَأَو ، َيْيعْب ه سلا
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
4
Sejarah menunjukkan, 4 (empat) khalifah Rasulullah yang dikenal sebagai khulafaurrasyidin yaitu Abu Bakar As-Siddiq, Umar bin Khattab, ‘Usman bin Affan, dan ‘Ali bin Abi Thalib, yang merupakan representasi umat saat itu, wafat dalam usia di bawah 70 tahun, hanya seorang yaitu Khalifah Usman bin Affan yang wafat di atas 70 tahun. Hal ini membuktikan kebenaran sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tersebut. Sedikit yang bisa melebihi 70 tahun.
Sejalan dengan hadits Baginda Rasulullah tersebut, menurut WHO dan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (BAPPENAS) bahwa harapan hidup orang Indonesia saat ini rata-rata 69 tahun. Tentu tidak semua orang Indonesia mencapai usia 69 tahun. Terlebih di saat terjadinya wabah, seperti pandemi Covid-19 saat ini, banyak sekali yang meninggal dunia dalam usia masih muda. Oleh karena itu, perlu kita mengambil pelajaran bahwa hidup kita tidak lama, karenanya harus pandai memanfaatkan kesempatan yang tersisa se-efisien dan se-efektif mungkin, agar kehidupan kita berkualitas.
Kaum Muslimin jama’ah shalat Jum’at rahimakumullah.
Bagaimana agar kehidupan kita berkualitas? Apa yang harus kita lakukan? Kaum Muslimin, ada beberapa indikator hidup yang berkualitas, antara lain :
1. Berilmu atau mengetahui
Semakin banyak ilmu yang dimiliki menunjukkan semakin berkualitas hidup seseorang, karena itu, Islam memotivasi kita untuk berilmu dan banyak mengetahui. Allah berfirman:
...
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 5 Orang yang banyak ilmunya (para ‘ulama) akan meng- hantarkan mereka semakin taqwa, takut kepada Allah, dalam arti khasyatillah, sebagaimana firman Allah:
Islam menganjurkan agar kita menuntut ilmu sepanjang hayat. Sejak dari buaian hingga ke liang lahat,
agar hidup kita berkualitas.
2. Bergerak atau dinamis
Bergerak adalah indikator hidup, semakin dinamis seseorang dalam bekerja dan berusaha, menunjukkan semakin berkualitas hidupnya, pasti akan ada keberkahan yang didapatkan ( ) Islam melarang perbuatan malas, dan hanya berpangku tangan, Rasulullah mengajarkan do’a :
Bahkan Allah menyuruh kita bangkit dan bergerak, bertebaran di muka bumi, cari karunia Allah. Allah berfirman :
Artinya : “… Allah akan mengangkat (derajat) orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan dengan beberapa derajat, dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QS. Al-Mujadilah : 11).
...
...
Artinya : “… Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya, hanyalah ulama …” (QS. Fathir : 28).
للا ه م ّن ا ع أ و ذ ب ك ن م لا ع ج و لا ز س ك ل
Artinya : “Ya Allah aku berlindung kepadaMu dari sikap lemah dan malas”.
ا ط ل ب او لا م ل ع من م لا مم
ُ ه د ا مل للا ح ا ط د
ل ب او لا م ل ع من م لا مم
ُ ه د ا مل للا ح د
ةكرب ةكرلحا
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
6
3. Produktif dan bermanfaat
Indikasi hidup yang berkualitas selanjutnya adalah produktif dan bermanfaat untuk orang banyak. Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam memuji orang yang bisa membawa manfaat bagi manusia lainnya:
Kalau hidup sudah tidak bisa menghasilkan sesuatu, baik materi, maupun non materi (seperti pahala), itu sama dengan kematian. Ada manusia yang masih kategori usia produktif, tapi dia tidak bisa menghasilkan apa-apa karena salah dalam memilih jalan hidup dan pergaulan, contohnya para korban narkoba, hidup mereka sama dengan mati sebelum datangnya kematian.
Oleh karena itu, Islam melarang kita menjerumuskan diri dalam kebinasaan. Allah berfirman :
Kaum Muslimin, ada kelompok manusia yang sangat berkualitas, walaupun mereka sudah wafat, tapi masih produktif seolah-olah mereka masih hidup, sebagaimana firman Allah :
Artinya : “… Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan, dan berbuat baiklah, karena sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik”
(QS. Al-Baqarah 195).
...
Artinya : “Apabila telah ditunaikan shalat, maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung” (QS. Al-Jumu’ah/62: 10).
خ نلا رْي سا ا ْن ف رع ره ْم نل ل سا
Artinya : “sebaik-baik manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi manusia lainnya”
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 7 Mereka senantiasa mendapat rezeki dari Allah, melalui do’a yang dipanjatkan oleh orang-orang yang hidup setelahnya. Kalau bisa kita masuk dalam kelompok ini. Meski sudah tiada, tapi masih produktif, rezeki berupa pahala masih terus mengalir.
4. Berlandaskan Al-Quran dan As-Sunnah
Kehidupan yang indah dan berkualitas adalah manakala kehidupan kita dilandasi dengan ajaran Al-Quran dan Sunnah Rasulullah. Sayyid Qutub dalam muqaddimah tafsirnya menjelaskan betapa manis dan indahnya kehidupan yang berlandaskan Al-Quran, sehingga beliau beri judul Kitab Tafsirnya “Fi Zhilalil-Quran – Di Bawah Naungan Al-Quran”.
Dan inilah sebagian makna ayat Al-Quran yang berbunyi :
Seruan Allah dan Rasul itu adalah ajaran Al-Quran. Dan Al- Quran membimbing kita kepada kehidupan, yakni kehidupan yang berkualitas. Semoga kita termasuk di dalamnya. r
Artinya : “Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup, disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki” (QS. Ali ‘Imran/3 : 169).
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu …” (QS. Al-Anfal/8: 24).
...
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
8
Khutbah Kedua
ُدْمَحْلا ل ّٰ للِ
ُهَرله ْظُيلل لّقَحْلا لنْيلدَو ىَدُهْل لبِ َُلَ ْو ُسَر َل َسْرَأ يل ذلَّا ا ذلَ
ِ ا َ َلَ ا َلَ ْنَأ ُدَه ْشَأ َن ْوُكل ْشُْمْلا َهلرَكْوَلَو لهلُّك لنْيلّلا َلََع ُ ّٰلِ
َ لبَِن َلَ ُ ُلَ ْو ُس َرَو ُهُدْبَع اًدذمَحُم ذنَأ ُدَه ْشَأَو َُلَ َكْيل َشََلَ ُهَدْحَو ا . ُهَدْعَب ذمُهّٰلل لهلبْ َصََو ل للََأ َلََعَوٍدذمَحُم َنالدلّي َ س َلََع ْ لّلّ َسَو لّل َص
: ُدْعَب اذمَأ َ ْيْلعَ ْجَْأ ا َداَبلع اَيَف
ل ّٰلِ
ا اْوُقذتلا َ ّٰلِ
ُت ذقَح اْوُمَلْعاَو .لهلتاَق
ا ذنَأ َ ّٰلِ
لةَحلّب َ سُمْلا لهلتَكلئ َلََملب َنََثَو له لسْفَنلب لهْيلف َأَدَب ٍرْمَألب ْ ُكمَرَمَأ ا ذن ا " :اًمْيللَع ًلَلئاَق ْلَزَي ْمَلَو َلَاَعَت َلاَقَو .له لسْدُقلب ِ َ ّٰلِ
ُهَتَكلئ َلََمَو
لذلَّااَ ُّيَُّأٰي لبِذنلا َلََع َن ْوُّل َصُي اْوُملّل َسَو لهْيَلَع اْوُّل َص اْوُوَمَأ َنْي
ا َ لضِ َرَو .اًمْيلل ْسَت ُ ّٰلِ
لقْيلّد لّصلا ٍرْكَب لبَِأ لةَعَبْرَ ْلْا لءاَفَلُخْلا لنَع
ٍبللا َط لبَِأ لنْب ل للَِعَو َناذفَع لنْب َناَمْثُعَو لباذطَخْلا لنْب َرَ ُعَُو لعَ ْجَْأ لةَبَاح ذصلا لةَيلقَب ْنَعَو ْنَمَو َ ْيْلعلباذتلا يلعلب َتََو َ ْيْلعلباذتلا لنَعَو َ ْيْ
. لنْيلّلا لمْوَي َلَِا ٍنا َسْحِبِل ْمُهَعلبَت لتاَولمْؤُمْلاَو َ ْيْلولمْؤُمْلاَو لتاَملل ْسُمْلاَو َ ْيْلملل ْسُمْللل ْرلفْغا ذمُهذللا ٌبْيلرَق ٌعْيل َسَ َكذنِا لتاَوْمَ ْلْاَو ْمُْنْلم لءاَيْحَ ْلْا ٰيٰ لتاَوْعذلا ُبْيلجُم
َ َصَُن ْنَم ْ ُصُْنا ذمُهذللا . لتاذملهُمْلا َ لفِ َكَ ٰيَٰو لتاَجاَحْلا َ لضِاَق
ا ع و ذ ِب ِلل ن ِم شلا ي ط رلا ِنا ِ ي ِج . ِب ِم س ِالل رلا ِن ح رلا ِ ي ِح .
َيّ ااو ىنِاعافاناو ,ى ْيْ ىظاعلْا ىن آْرمقلْا ىفِ ْ مكُالاو ىلِ الله اكار ابَ ِ ْ مك
ىهْيىفاامىب انىم
او ىتايَّلأا ىْيْىكاحْلا ىرْكىذلا معْيىم َسلااومه مهَنىااو مهاتاوالاىت ْ مكُْنىماو اَنىم مالله الَباقاتاو
ْيْىحَرلا مرْومفاغلا اومه مهَنِا ا ْيْىظاعلا االله مرىفْغات ْ سااف ااذاه لِْواق ملْومقَآاو ,مْيْىلاعلا
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 9
ُدْمَحْلا ل ّٰ للِ
ُهَرله ْظُيلل لّقَحْلا لنْيلدَو ىَدُهْل لبِ َُلَ ْو ُسَر َل َسْرَأ يل ذلَّا ا ذلَ
ِ ا َ َلَ ا َلَ ْنَأ ُدَه ْشَأ َن ْوُكل ْشُْمْلا َهلرَكْوَلَو لهلُّك لنْيلّلا َلََع ُ ّٰلِ
َ لبَِن َلَ ُ ُلَ ْو ُس َرَو ُهُدْبَع اًدذمَحُم ذنَأ ُدَه ْشَأَو َُلَ َكْيل َشََلَ ُهَدْحَو ا . ُهَدْعَب ذمُهّٰلل لهلبْ َصََو ل للََأ َلََعَوٍدذمَحُم َنالدلّي َ س َلََع ْ لّلّ َسَو لّل َص
: ُدْعَب اذمَأ َ ْيْلعَ ْجَْأ ا َداَبلع اَيَف
ل ّٰلِ
ا اْوُقذتلا َ ّٰلِ
ُت ذقَح اْوُمَلْعاَو .لهلتاَق
ا ذنَأ َ ّٰلِ
لةَحلّب َ سُمْلا لهلتَكلئ َلََملب َنََثَو له لسْفَنلب لهْيلف َأَدَب ٍرْمَألب ْ ُكمَرَمَأ ا ذن ا " :اًمْيللَع ًلَلئاَق ْلَزَي ْمَلَو َلَاَعَت َلاَقَو .له لسْدُقلب ِ َ ّٰلِ
ُهَتَكلئ َلََمَو
لذلَّااَ ُّيَُّأٰي لبِذنلا َلََع َن ْوُّل َصُي اْوُملّل َسَو لهْيَلَع اْوُّل َص اْوُوَمَأ َنْي
ا َ لضِ َرَو .اًمْيلل ْسَت ُ ّٰلِ
لقْيلّد لّصلا ٍرْكَب لبَِأ لةَعَبْرَ ْلْا لءاَفَلُخْلا لنَع
ٍبللا َط لبَِأ لنْب ل للَِعَو َناذفَع لنْب َناَمْثُعَو لباذطَخْلا لنْب َرَ ُعَُو لعَ ْجَْأ لةَبَاح ذصلا لةَيلقَب ْنَعَو ْنَمَو َ ْيْلعلباذتلا يلعلب َتََو َ ْيْلعلباذتلا لنَعَو َ ْيْ
. لنْيلّلا لمْوَي َلَِا ٍنا َسْحِبِل ْمُهَعلبَت لتاَولمْؤُمْلاَو َ ْيْلولمْؤُمْلاَو لتاَملل ْسُمْلاَو َ ْيْلملل ْسُمْللل ْرلفْغا ذمُهذللا ٌبْيلرَق ٌعْيل َسَ َكذنِا لتاَوْمَ ْلْاَو ْمُْنْلم لءاَيْحَ ْلْا ٰيٰ لتاَوْعذلا ُبْيلجُم
َ َصَُن ْنَم ْ ُصُْنا ذمُهذللا . لتاذملهُمْلا َ لفِ َكَ ٰيَٰو لتاَجاَحْلا َ لضِاَق اذنَع ُفْعاَو اَولفاَع ذمُهذللا .َ ْيْلملل ْسُمْلا َلَذَخ ْنَم ْلُذْخاَو َنْيلّلا .ُ ْيْلحذرلا ُباَوذتلا َتْنَأ َكذنِا اَنْيَلَع ْبُتَو ُهذللا َتْنَأ َكذن
ِ ا َناَءاَعُد اذولم ْلذبَقَت َ ْيْلللئا ذسلا َبْيلجُم َيٰ اَنذبَر َيٰ ذم .ُ ْيْلحذرلا ُباذوذتلا َتْنَأ َكذنِا َنا َلَْوَم َيٰ اَنْيَلَع ْبُتَو ُْيْللَعْلا ُعْيلمذسلا
َولقَو ًةَن َ سَح لةَرلخآلْْا لفَِو ًةَن َ سَح اَيْنُّلا لفِ اَنلتآأ َانذبَر َباَذَع ا
. َ ْيْل لحْاذرلا َمَحْرَأ َيٰ َكلتَ ْحَْرلب لراذنلا ا َداَبلع ل ّٰلِ
ا ذن ا ِ َ ّٰلِ
َبَ ْرُقْلا يلذ لءَاتْي
ِ اَو لنا َسْح ِ ْلَاَو للْدَعْل لبِ ْ ُكمُرُمْأَي
َن ْو ُرذكَذَت ْ ُكُذلَعَل ْ ُكُ ُظلعَي ليَغَبْلاَو لرَكْنُمْلاَو لءا َشْخَفْلا لنَع ىَ ْنَْيَو َأ ْساَو ا ُرْكل َلََّو ْ ُكُ لطْعُي ل للِ ْضَف ْنلم ُهْوُل ل ّٰلِ
ا َو ُ َبَْكَأ ُ ّٰلِ
اَم َُلّْعَي
.َة َلَ ذصلا اوُمْيلقَا . َن ْوُعَن ْصَت
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
10
P
ada saat umat manusia di dunia didera berbagai cobaan berupa wabah penyakit, bencana alam yang terjadi akibat perubahan iklim, umat Islam di Indonesia masih harus mewaspadai potensi musibah perpecahan umat. Salah satu hal yang harus diwaspadai adalah terlalu mudahnya menolak hadis dari kitab-kitab hadis induk mulai dari kutub as-sittah sampai kutub at-tis’ah. Selama berabad-abad umat Islam berpegang teguh dengan pemahaman para ulama salaf as-shalih termasuk dalam beristidlal (mengambil dalil) dengan hadis.Imam Az-Zahabi, mengatakan bahwa kitab hadis yang ditulis Imam Bukhari merupakan kitab yang tinggi nilainya dan paling baik, setelah Al-Qur’an sehingga disebut sebagai ashahul kutub ba’da Al-Qur’an. Di antara sederet kitab hadis yang ditulis para ulama sejak abad ke-2 Hijriah, para ulama lebih banyak merujuk pada enam kitab hadis utama atau Kutub As-Sittah.
Keenam kitab hadis yang banyak digunakan para ulama dan umat Islam di seantero dunia itu adalah Sahih al-Bukhari, Sahih Muslim, Sunan Abi Dawud, Sunan at-Tirmizi, Sunan An-Nasai, serta Sunan Ibnu Majah.
Keterbatasan pemahaman umat dalam ilmu hadis menjadi celah untuk mempermasalahkan banyak hal yang sebenarnya sudah mapan dan tidak ada pertentangan di dalamnya. Atas nama kajian hadis dengan berbagai pendekatannya hal ini menemui momennya dengan kecanggihan sistem informatika di berbagai media di zaman digital ini. Ketika umat mudah menjadi gamang karena pertentangan yang seolah dipertontonkan secara terbuka diberbagai media, maka hendaklah semua umat Islam menelah
Waspada Pada Musibah Yang Lebih Besar HIKMAH
Oleh : Ustadz. Budi Utomo, S.Th.I, MA
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 11 ayat Allah :
Dalam Tafsir Ringkas Kementrian Agama RI diterangkan bahwa kaum mukminin diperintahkan untuk selalu memperindah diri dengan mentaati Allah dan Rasul-Nya.
Diantaranya dengan tidak saling berselisih atau saling berdebat yang menyebabkan kaum muslimin menjadi gentar sampai tidak berdaya karena hilang kekuatan. Umat Islam diminta untuk bersabar apalagi ketika dalam keadaan menghadapi banyak ancaman, baik internal maupun eksternal. Dengan kesabaran di atas ketaatan kepada Allah maka Allah akan menolong hamba- hambanya.
Persatuan umat adalah salah satu kekuatan untuk bisa menghadapi berbagai ancaman dan kesulitan maka disamping ketaatan kepada Allah hal ini menjadi sangat penting. Ketika umat Islam saling berbantahan di antara sesama maka mereka persatuan mereka akan terurai dan tercerai-berai, sehingga mereka akan dikalahkan dan mengalami kegagalan, kekuatan dan persatuan mereka akan hilang dan keberanian mereka akan menyurut pudar.
Para shahabat dengan berkah ketaatan kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berhasil membuka hati manusia dan berbagai daerah di seluruh penjuru belahan muka bumi dalam waktu yang relatif singkat. Walau secara kuantitas sangat sedikit jika berbanding dengan pasukan daerah yang ditaklukannya.
Artinya : “Dan taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya dan janganlah kamu berbantah-bantahan, yang menyebabkan kamu menjadi gentar dan hilang kekuatanmu dan bersabarlah. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar” (QS. Al-Anfal/8 : 46).
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
12
Bangsa-bangsa besar Romawi, Persia, Turki, Saqalibah, Barbar, Habsyah, bangsa-bangsa yang berkulit hitam, bangsa Qibti, dan keturunan Bani Adam lainnya berhasil ditaklukan.
Berupaya untuk bersatu dan menahan diri dari saling bertikai bila diniatkan untuk taat kepada Allah maka yang demikian adalah sebab keberkahan dan keluar dari berbagai masalah pelik negeri ini, Hal ini sebagaimana firman Allah :
Bukan hanya para guru, ustadz, ulama dan kyai, yang diminta untuk sabar agar tidak mengundang pertikaian dengan berbagai penyataan kontroversial dan kontra produktif.
Namun para pengguna media sosial pun agar bijaksana dalam memanfaatkan kemudahan mengakses kajian-kajian ilmu dengan berbagai pendekatannya. Tidak sedikit kajian yang baik dan bagus di selewengkan dengan berbagai narasi. Satu tokoh dipertentangkan dengan tokoh lainnya secara manupulatif.
Sebuah “framing jahat” merupakan sebuah fitnah besar yang bisa memicu huru-hara dan kegaduhan yang luas. Maka berbagai musibah yang mendera akan lebih berat lagi dengan musibah lebih besar yang akan mengintai umat. Waspadalah dan selalu mawas diri. Semoga Allah menjaga Negara dan Bangsa Indonesia. Aamiin. r
Artinya : “Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi, tetapi mereka mendustakan (ayat-ayat Kami) itu, maka Kami siksa mereka disebabkan perbuatannya” (QS. Al A’raf / 7 : 96).
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 13
T
ahmid adalah pujian yang luhur kepada suatu objek yang dipuji.Misalnya pujian seorang hamba kepada Tuhannya, seorang anak kepada orang tuanya, atau murid terhadap gurunya. Tahmid umnumnya positif dan jarang digunakan istilah ini untuk hal-hal yang negatif. Kata “alhamdulillah” sendiri terulang sebanyak 38 kali dalam Al-Qur’an.
Kata tahmid juga seakar kata dengan Muhammad atau, nama Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam berarti “terpuji”.
Tahmid memang luhur, tetapi masih terbatas hanya dalam bentuk pujian kata-kata. Tahmid memuji Allah subhanahu wata'ala karena Ia yang memberi nikmat begitu banyak dan sekaligus menolak begitu banyak musibah. Nikmat Allah begitu besar untuk manusia sehingga Allah subhanahu wata'ala sendiri menyatakan:
“Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dari segala apa yang kamu mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, tidaklah dapat kamu menghinggakannya.
Sesungguhnya manusia itu, sangat lalim dan sangat mengingkari (nikmat Allah)” (QS. Ibrahim (14) : 34).
Allah subhanahu wata'ala sangat mencintai orang yang selalu memanjatkan pujian pada diri-Nya sebagaimana diungkapkan dalam beberapa ayat, di antaranya : “Mereka itu adalah orang- orang yang bertobat, yang beribadah, yang memuji (Allah), yang melawat, yang rukuk, yang sujud, yang menyuruh berbuat makruf dan mencegah berbuat mungkar dan yang memelihara hukum- hukum Allah. Dan gembirakanlah orang-orang mukmin itu” (QS.
at-Taubah (9): 112).
GORESAN IMAM BESAR Makna Esoterik Tahmid (2) Oleh : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
14
Pujian bukan berarti hanya ditujukan kepada Allah subhanahu wata'ala. Memuji dengan kesungguhan hati kepada sesuatu atau sosok yang pernah memberikan bantuan atau pertolongan sebagai tanda terima kasih sepantasnya juga kita lakukan. Pujian kepada seseorang atas kebaikannya tidak bertentangan dengan konsep tahmid dalam Al-Qur’an. Begitu pentingnya ungkapan pujian dan terima kasih kepada orang yang tepat sampai Nabi pernah bersabda : “Barang siapa tidak memuji sesamanya manusia maka Allah subhanahu wata'ala tidak akan memujinya”.
Syukur adalah pujhian yang disertai atau diungkapkan dengan perbuatan atau aksi nyata. Seseorang yang memuji Allah subhanahu wata'ala dengan cara memberikan sedekah, infaq, jariyah, zakat, waqaf, hibah, dan lain-lain kepada orang lain yang membutuhkannya. Belum bisa disebut seseorang bersyukur kalau hanya memuji dengan ungkapan kata-kata atau tulisan. Seseorang baru bisa disebut bersyukur kalau menyertakan pujiannya dengan aksi nyata, yaitu berbuat baik atau meninggalkan perbuatan dosa dan maksiat.
Allah subhanahu wata'ala memberikan apresiasi khusus kepada orang yang bersyukur sebagaimana diungkapkan dalam ayat : “Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan:
‘Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih” (QS. Ibrahim (14) : 7).
Perhatikan ayat ini menggunakan istilah la azidannakum bukannya la azidanna rizqakum. Sering kali dijelaskan oleh kalangan Mubaligh, barang siapa yang mensyukuri nikmat dari Allah akan ditambahkan rezekinya oleh Allah. Kata la azidannakum dalam ayat ini sesungguhnya tidak menjamin secara tegas akan adanya penambahan rezeki dalam arti materi, tetapi lebih kepada diri yang bersyukur. Boleh jadi dalam bentuk pelapangan dada menerima kenyataan bukannya penambahan rezeki secara material. (DN) r
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 15 Muqaddimah
Islam mengatur seluruh hal-hal yang terkait dengan urusan manusia; baik urusan ubudiyah maupun urusan duniawiyah.
Manusia diciptakan dengan naluri menyukai keindahan; baik yang berupa pemandangan, suara-suara, dan bentuk. Dalam hadis disebutkan bahwa Allah Maha Indah dan menyukai keindahan. Tetapi Allah dan Rasulnya melarang hal-hal yang menjauhkan manusia dari zikir kepada-Nya.
Kajian kali ini akan membahas tentang musik dan lagu; yang boleh dan yang dilarang, bersumber dari kitab Al-Fiqh al-Islamiy wa Adillatuh, karya Dr. Wahbah Zuhaily.
Lagu dan Nyanyian Dalil Yang Digunakan
Musik dan Lagu:
Yang Boleh dan Yang Dilarang Oleh : Dr. Saifuddin Zuhri, MA
KAJIAN QABLA JUMA’T
Artinya : “Dan di antara manusia (ada) orang yang mempergunakan perkataan yang tidak berguna untuk menyesatkan (manusia) dari jalan Allah tanpa pengetahuan dan menjadikan jalan Allah itu olok-olokan. Mereka itu akan memperoleh azab yang menghinakan” (QS. Luqman : 6).
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
16
Allah ta’ala berfirman :
Dari Abu Malik Al-Asy’ari, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
َرْمَخْلاَو َريِرَحْلاَو َرِحْلا َنوُّلِحَت ْ سَي ٌماَوْقَأ ِتَِّمُأ ْنِم َّنَنوُكَيَل َمْلاَو ْمِ ْيَْلَع ُحو ُرَي ٍ َلََع ِبْنَج َلَِا ٌماَوْقَأ َّنَلِ ْنَْيَلَو ، َفِزاَع – َيرِقَفْلا ِنِْعَي – ْمِيِْتْأَي ، ْمُهَل ٍةَحِرا َسِب اوُلوُقَيَف ٍةَجاَحِل
َنيِرَخ أ ُخ َسْمَيَو ، ََلََعْلا ُع َضَيَو ُ َّللَّا ُمُ ُتُِ يَبُيَف . اًدَغ اَنْيَلِا ْعِجْرا َخَو ًةَدَرِق ِةَماَيِقْلا ِمْوَي َلَِا َريِزاَن
Artinya : “Maka, apakah kamu merasa heran terhadap pemberitaan ini? Dan kamu mentertawakan dan tidak menangis? Sedang kamu saamiduun? Maka, bersujudlah kepada Allah dan sembahlah (Dia)” (QS. An-Najm : 59 - 62)
Artinya : “Sungguh, akan ada orang-orang dari umatku yang meminum khamr, mereka menamakannya dengan selain namanya. Mereka dihibur dengan musik dan alunan suara biduanita. Allah akan membenamkan mereka ke dalam bumi dan Dia akan mengubah bentuk mereka menjadi kera dan babi”.
ِريَغِب اَ َنَوُّم َسُي َررمَخرلا ِتَِّمُأ رنِم ٌس َنَ َّنَبَ رشَْيَل َىَل ُ َفرزُع اَاِ رمِا
ُلَزر َيََو َضررَلأا ُمِ ِبِ ُ َّللَّا ُف ِسر َيَ ِتاَيِ نَغُمرلاَو ِ ِزاَزَمرل ِبِ رمِا ِسوُءُر
َريِزاَنَخرلاَو َةَدَرِقرلا ُمُ رنِْم
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 17 Artinya : “Ibnu Umar pernah mendengar suara seruling dari seorang pengembala, lalu beliau menyumbat kedua telinganya dengan kedua jarinya. Kemudian beliau pindah ke jalan yang lain. Lalu Ibnu ‘Umar berkata, “Wahai Nafi’, apakah kamu masih mendengar suara tadi?” Aku (Nafi’) berkata “Iya, aku masih mendengarnya”. Kemudian, Ibnu ‘Umar terus berjalan.
Lalu, aku berkata “Aku tidak mendengarnya lagi”. Barulah setelah itu Ibnu ‘Umar melepaskan tangannya dari telinganya dan kembali ke jalan itu lalu berkata, “Beginilah aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika mendengar suara seruling dari seorang pengembala. Beliau melakukannya seperti tadi.”.
ِفِاَِْْمَنُ ِأ ِفَََِِْْا ْصْا َعاَََوََ ٍاََ ََِِراَّمَز َتْو َص َرَ معُ منْبا َعِ َسَ َرَ معُ
ملوم ُْاََ معَفا ْعَمُْ معاَِ َِ َنَ ملواموَي َوامَُو ِِايِر َّطلا ِنَع مفَِتَلِحاََ َلَدَعَو . ْمََْْ
َ َلَِحاَّرلا َدرَعَُْو ِفِْيَدَي َع َََوََ َلرَ .َلا متْلم َّتََّح ِضِْفَيََ َلرَ
ِ َّها َلوا مسََ متْيََُْ َلرَ َو ِِيِر َّطلا َلَْا -
ماسو فِاِلع اص -
ا َذَُ َلْثِم َعَن َصََ ٍاََ ََِِرَّمَز َتْو َص َعِ َسََو
Artinya : “Sungguh, benar-benar akan ada di kalangan umatku sekelompok orang yang menghalalkan zina, sutera, khamr, dan alat musik. Dan beberapa kelompok orang akan singgah di lereng gunung dengan binatang ternak mereka. Seorang yang fakir mendatangi mereka untuk suatu keperluan, lalu mereka berkata, ‘Kembalilah kepada kami esok hari.’ Kemudian Allah mendatangkan siksaan kepada mereka dan menimpakan gunung kepada mereka serta Allah mengubah sebagian mereka menjadi kera dan babi hingga hari kiamat.”
Dari Nafi’ –bekas budak Ibnu ‘Umar-, beliau berkata :
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
18
Pendapat Ulama Tentang Nyanyian
Sebagian ulama Hanafiyah dan Hanabilah menyatakan bahwa diharamkan nyanyian dan mendengarkannya. Dalilnya adalah riwayat dari Sahabat Nabi Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu anhu menyatakan :
Sebagian lagi dari ulama Hanafiyah, Malikiyah, dan Hanabilah menyatakan nyanyian murni hukumnya boleh. Bahkan makruh pun tidak.
Mazhab Syafi’iyah berpendapat makruh nyanyian dan mendengarkannya. Tetapi tidak diharamkan. Ini berdasarkan hadis dari Aisyah: “Saya memiliki 2 (dua) pembantu perempuan sedang menyanyi. Lalu Abu Bakar radhiallahu anhu masuk.
Beliau mengatakan. Ini ada seruling syaitan di rumah Rasulullah?
Rasulullah berkata : biarkan keduanya. Karena ini adalah hari raya. Imam Ghazali berpendapat bahwa disepakati bolehnya nyayian tanpa alat secara mutlak.
Alat Musik
Pendapat Ulama Tentang Alat Musik
Pendapat yang masyhur dari 4 (empat) mazhab menyebutkan keharaman alat-alat musik. Sebagian Syafi’iyah dan Hanabilah mengatakan makruh hukumnya musik. Karena ia menyertai lagu atau nyanyian. Sedangkan nyanyian hukumnya makruh.
Imam Malik, Mazhab Zhahiri, dan sebagian kelompok Sufi membolehkan nyanyian dengan musik. Ini sesuai dengan pendapat sebagian sahabat yaitu : Ibnu Umar, Abdullah bin Ja’far, Abdullah bin Zubair, Mu’awiyah, Amr bin Ash, dan lain-lain.
Artinya : “Nyanyian menumbuhkan kemunafikan di dalam hati”.
ِبْلَقْلا ِفِ َقاَفِ نلا ُتِبْنُي ُءاَنِغْلا
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 19 Pada Waktu Pesta
Boleh melantunkan nyanyian yang tidak mengajak kepada keburukan pada acara khitan atau pesta perkawinan. Boleh juga memukul gendang pada acara dimaksud. Dalilnya adalah sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam “Umumkanlah pernikahan. Berikanlah tanda dengan memukul girbal”.
Al-Qaffal menyebutkan dua pendapat dari Imam Malik. Salah satunya adalah membolehkan nyanyian dengan alat musik. Ini sesuai dengan Mazhab Zhahiriyah. Ini juga dipegang oleh Ahlal madinah, dan sebagian Mazhab Syafi’iyah. Dalilnya adalah tidak ada hadis shahih yang tegas dan sharih melarangnya. Yang ada adalah hanya kesimpulan-kesimpulan dari dalil yang tidak bisa berlaku secara qath’i.
Haram hukumnya nyayian dan musik yang membangkitkan keburukan, mengumbar nafsu, memperlihatkan aurat, menyuguhkan minuman keras, dan melalaikan dari mengingat Allah subhanahu wata'ala. Nyanyian dan musik yang diperuntukkan untuk mengobarkan nasionalisme, cinta tanah air, dan semangat untuk berjuang adalah boleh. Dengan syarat tidak menampilkan aurat. Sedangkan nyanyian yang mengobarkan nafsu syahwat, tarian yang rendah, hukumnya haram secara pasti.
Adapun kondisi sekarang yang mengkhawatirkan kelalaian dari ibadah, maka lebih baik menghindarinya karena dikategorikan sebagai syubhat. Sedangkan musik atau lagu untuk pengobatan maka itu boleh hukumnya.
Penutup
Demikian uraian mengenai musik dan nyanyian. Mana yang boleh dan mana yang tidak boleh. Semoga dapat menjadi tambahan wawasan dan pedoman kita dalam menyikapi realitas kehidupan yang berkaitan dengan hal-hal tersebut. Wallahu a’lam bis shawab. (BUT)r
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
20
Nama Agama Semula
No.
1 Jennyfer Budha
2 Jeremy Jeriel Samuel Protestan 3 Suryadi Kristyanto Katholik
Jennyfer - Budha
Jeremy Jeriel Samuel - Protestan Suryadi Kristyanto - Katholik
Telah terlaksana Ikrar Syadahat di Masjid Istiqlal pada periode tanggal 17 - 23 November 2021 :
PELAYANAN BIMBINGAN IKRAR SYAHADAT
Pelayanan Ikrar Syahadat / Pembinaan Muallaf / Kajian dan Kegiatan Remaja Masjid Istiqlal, Narahubung: (Jamal) 0813 1412 4444 dan (Subhan) 0812 8829 7714.
1. Mengisi form data via online https://muallafcenter.istiqlal.
or.id/daftar.php
2. Pas foto ukuran 3 x 2 cm : 3 (tiga) lembar (warna) 3. Surat Pengantar dari RT bagi WNI
4. Foto copy KTP
5. Foto Copy Kartu Keluarga 6. Materai 10.000 : 2 (dua) lembar 7. Menyerahkan Surat Baptis
(Asli)
8. Surat Pengantar Kedutaan bagi WNA
9. Foto copy pasport bagi WNA 10. Saksi 2 (dua) orang
Persyaratan Pelayanan Bimbingan Ikrar Syahadat :
Unit Pengumpul Zakat (UPZ) BAZNAS Masjid Istiqlal
Menerima dan menyalurkan zakat, infaq, shadaqah Bank Mega Syari’ah (BMS) No. rekening 1000212008
(an. UPZ Masjid Istiqlal)
Narahubung : Bapak H. Budi Firmansyah, MM No HP/WA : 0856 9233 3688
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 21 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Majelis Ta’lim Kaum Ibu Pengajian Remaja Istiqlal (ARMI) Marching Band Istiqlal Seni Budaya Remaja Pagar Nusa Istiqlal Tapak Suci Istiqlal Konsultasi Agama
Hari Rabu &
Ahad Setiap Ahad
Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Setiap Ahad Senin s/d Jum’at
Pukul 08.00 - 11.00 11.00 - 12.00
09.00 - 15.00 09.00 - 11.00 07.00 - 11.30 15.30 - 20.00 10.30 - 15.00
Materi Al-Qur’an, Aqidah, Akhlak, Hadits, Fiqh Tahsinul Qur’an, Kajian Kitab Minhajul Abidin, Majelis Taklim Pemuda
Perkusi, Horn line, Pit, dll
Hadrah, Marawis dan Band
Seni Beladiri Seni Beladiri Pelayanan
Permasalahan Agama Kegiatan
Bagi jama’ah dan kaum Muslimin yang ingin meningkatkan wawasan ke-Islaman dapat mengikuti kegiatan kajian dan ta’lim, dibimbing oleh para Ustadz / Guru yang berpengalaman sebagaimana jadwal dibawah ini :
PELAYANAN MASJID ISTIQLAL
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
22 No
1
2
3
4
5 6
Hari Sabtu
Ahad
Senin
Selasa
Rabu Kamis
Tgl/Bln 27 Nov
28 Nov
29 Nov
30 Nov
1 Des
2 Des
Narasumber KH. Romli Jawahir, MA
Dr. H. Bambang Irawan, MA
Drs. H. Abdul Halim Sholeh, MM Drs. H. Sholeh Asri, MA
Dr. H. Mulawarman Hannase, Lc, M.Hum Moch. Taufiqur- rahman, MA
Bahasan/ Materi Tafsir Al-Munir
Ar-Risalatul- Qusyairiyyah Fit-Tashawwuf Fathul Bari Syarhu Shahihil-Bukhari Tafsir Jalalain
Al Bayan Lima Yusyghilul Adzhan Tijan Ad-Daruri JADWAL NARASUMBER KAJIAN DIALOG ZHUHUR
Saksikan siaran langsung shalat lima waktu di AJWA TV dan Kajian Ba’da Dzuhur / Jum’at di Youtube : Masjid Istiqlal TV.
Kegiatan kajian atau program yang terlewatkan dapat pula disaksikan melalui kanal Youtube diatas.
(Dukung layanan media Masjid Istiqlal silahkan subscribe, comment, like and share)
21 Rabi'ul Akhir 1443 H / 26 November 2021 M 23 Niat Shalat Ghaib :
Shalat Ghaib berjama’ah yang telah dilaksanakan pada hari Jum’at tanggal 19 November 2021, adalah untuk :
1. Almarhum H. Herlan Ariesyah Putra bin H. M. Sjahriel Darham, usia 46 tahun. Wafat, 15 Nopember 2021 di Banjarmasin
2. Almarhum KH. Hasanuddin HZ bin H. Amsa. Wafat, 17 Nopember 2021 di Jakarta Barat
3. Almarhum Guntur bin Usep, usia 49 tahun. Wafat, 16 Nopember 2021 di Cisolok, Pelabuhan Ratu
4. Almarhum H. Yasin, usia 75 tahun. Wafat, 14 Nopember 2021 di Parado
5. Almarhum Taryono bin Tahmad. Wafat, 11 Nopember 2021 di Warakas
6. Almarhum Ahyudin bin Madhoni, usia 46 tahun. Wafat, 16 Nopember 2021 di Caringin, Pelabuhan Ratu
7. Almarhum H. Syamsuri bin H. Mashuri, usia 72 tahun.
Wafat, 16 Nopember 2021 di Banyuwangi, Jatim
8. Almarhum Djupri Eko Suprapto bin Muhadi, usia 67 tahun.
Wafat, di Depok
9. Almarhumah Hj. Sumiyati binti Djasman, usia 75 tahun.
Wafat, 18 Nopember 2021 di Tangerang.
ا ىلَع ِىّلَصُا ا ِتاَو م َل
ِبِئاَغ ل َن ي تاَر يِب كَت َعَب رَا ىلاَعَ ت ِهَّلِل ِةَياَفِك لا َض رَ ف
SHALAT GHAIB
يلَايَّللا ِةَثِداَحِل ْعَزَت َلََو ءَاقَب َايْنُّدلا ِثِدَوَحِل اَمَف ˜
font 28
Dan janganlah kau kehilangan kesabaran dalam menghadapi berbagai musibah. Karena semua musibah
di dunia ini tidak ada yang kekal (Imam Syafi’i)
Mimbar Jumat No.1137/XXIII/21
24
Pelaksana Penerbitan Mimbar Jum’at Penasehat: Imam Besar Masjid Istiqlal, Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA Penanggung Jawab: Kepala Bidang Penyelenggara Peribadatan, KH. Bukhori Sail Attahiri, Lc, MA Pimpinan Redaksi: H. Abu Hurairah Abd. Salam, Lc, MA Wakil Pim.
Redaksi: H. Djamalullail, M.Pd.I Sekretaris Redaksi: H. Ahmad Mulyadi, SE.I Wakil Sekretaris: Abdul Rasyid Teguhdin Hamid, M.Pd Dewan Redaksi: H. Saparwadi, SE.I; Drs. H.A. Dzulfatah Yasin, M.Ag; Hendra Sofiyansyah, S.Sos; Budi Utomo, Lc, MA;
Ibrahim Atho, S.Ag; Habibah Munawaroh, S.Pd.I Bendahara:
Endang Suherna, SE Wakil Bendahara: Subhan, S.Pd.I TU dan Sirkulasi: H. Aminuddin; Rullyansyah; Didiet Nanditio, SE;
Joni Sagara; Suharti; Aril Muhrizadipura.
Untuk Jakarta dan sekitarnya berlaku November - Desember 2021
JADWAL WAKTU SHALAT
Shubuh Zhuhur Ashar Maghrib ‘Isya 27 04 : 06 11 : 43 15 : 08 17 : 57 19 : 11 28 04 : 06 11 : 44 15 : 08 17 : 57 19 : 12 29 04 : 06 11 : 44 15 : 09 17 : 58 19 : 12 30 04 : 06 11 : 44 15 : 09 17 : 58 19 : 13 01 04 : 06 11 : 45 15 : 10 17 : 59 19 : 13 02 04 : 06 11 : 45 15 : 10 17 : 59 19 : 14 03 04 : 06 11 : 46 15 : 11 17 : 59 19 : 14 Tanggal
Jadwal shalat berdasarkan kalender Masjid Istiqlal Jakarta
Pimpinan dan Pengurus Badan Pengelola Masjid Istiqlal melaksanakan donor darah di Masjid Istiqlal
pada tanggal 12 Nopember 2021
JADWAL KAJIAN DI MASJID ISTIQLAL
@masjidistiqlalofficial Masjid Istiqlal TV 1. Tasawuf, Membedah Kitab Ihya Ulumiddin
Setiap Sabtu (Pukul 05.15 - 07.00)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA 2. Tematik Tafsir Al-Qur’anul Karim
Jum’at Pertama (Pukul 10.30 - 11.30) Nara Sumber : Dr. KH. Muchlis M. Hanafi 3. Tasawuf, Membedah Kitab Al-Hikam Jum’at Kedua (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MA 4. Tematik Hadits Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam Jum’at Ketiga (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Prof. Dr. KH. Ahmad Thib Raya, MA 5. Fiqih, Membedah Kitab Al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu Jum’at Keempat (Pukul 10.30 - 11.30)
Nara Sumber : Dr. H. Syaifuddin Zuhri, MA
6. Dialog Zhuhur (Mengkaji Kitab-kitab Klasik/Turats) Senin s.d. Ahad (Usai Shalat Zhuhur)
Narasumber : Para Asatidz Pilihan
@masjidistiqlal.official www.istiqlal.or.id