• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIH Standar Industri Hijau

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIH Standar Industri Hijau"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

SIH

Standar Industri Hijau

INDUSTRI UBIN KERAMIK

(2)

1 | S I H U b i n K e r a m i k Daftar isi

Daftar isi ... 1

Prakata ... 2

1 Ruang Lingkup ... 3

2 Acuan Normatif ... 3

3 Definisi ... 3

4 Simbol dan Singkatan Istilah ... 4

5 Persyaratan Teknis ... 5

6 Persyaratan Manajemen ... 8

7 Bibliografi ... 11

8 Bagan Alir ... 11

(3)

2 | S I H U b i n K e r a m i k Prakata

Standar Industri Hijau (SIH) industri ubin keramik disusun dengan maksud menunjang pengembangan industri ubin keramik.

Standar ini disusun dan dirumuskan oleh Tim Teknis ubin keramik. Standar ini merupakan hasil konsensus yang dihadiri oleh wakil-wakil dari pihak produsen, asosiasi, dan instansi pemerintah.

(4)

3 | S I H U b i n K e r a m i k Industri Ubin Keramik

1 Ruang Lingkup

Standar ini menguraikan definisi, persyaratan teknis, batasan, metode verifikasi, serta persyaratan manajemen bagi industri ubin keramik.

Ruang lingkup Standar Industri Hijau bagi industri ubin keramik mencakup aspek-aspek:

1) Bahan baku 2) Bahan penolong 3) Energi

4) Air

5) Proses produksi 6) Produk

7) Limbah 8) Emisi CO2

9) Persyaratan Manajemen 2 Acuan Normatif

 SNI ISO 9001:2008 Sistem Manajemen Mutu – Persyaratan

SNI ISO 19-14001-2005 Sistem Manajemen Lingkungan – Persyaratan dan Panduan Penggunaan

SNI ISO 50001:2012 Sistem Manajemen Energi

 SNI ISO 13006: 2010

 SNI 7188.8:2013 Kriteria Ekolabel Ubin Keramik 3 Definisi

3.1 Industri Hijau adalah industri yang dalam proses produksinya mengutamakan upaya efisiensi dan efektivitas penggunaan sumberdaya secara berkelanjutan sehingga mampu menyelaraskan pembangunan industri dengan kelestarian fungsi lingkungan hidup serta dapat memberi manfaat bagi masyarakat.

3.2 Standar adalah spesifikasi teknis atau sesuatu yang dibakukan termasuk tata cara dan metode yang disusun berdasarkan konsesus semua pihak yang terkait dengan memperhatikan syarat-syarat keselamatan, keamanan, kesehatan, lingkungan hidup, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta pengalaman, perkembangan masa kini dan masa yang akan datang untuk memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya.

3.3 Standar Industri Hijau adalah standar untuk mewujudkan Industri Hijau yang ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang perindustrian.

3.4 Perusahaan industri adalah setiap orang yang melakukan kegiatan di bidang usaha industri yang berkedudukan di Indonesia.

3.5 Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.

(5)

4 | S I H U b i n K e r a m i k 3.6 Korporasi adalah kumpulan orang dan/atau kekayaan yang terorganisasi, baik

merupakan badan hukum maupun bukan badan hukum.

3.7 Bahan baku adalah bahan mentah, barang setengah jadi, atau barang jadi yang dapat diolah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi yang mempunyai nilai ekonomi yang lebih tinggi.

3.8 Bahan penolong adalah bahan pembantu yang ditambahkan dalam proses produksi bahan baku untuk memperbaiki sifat-sifat fisik (physical properties).

3.9 Ubin keramik adalah lempeng tipis yang dibuat dari lempung/tanah liat dan atau material anorganik lain, biasanya digunakan untuk melapisi dinding dan lantai, pada umumnya dibentuk dengan cara ekstrusi (A) atau dipress/ditekan (B) pada suhu ruang, tetapi dapat juga dibentuk dengan proses lain (C), kemudian dikeringkan dan sesudah itu dibakar pada suhu yang cukup untuk memperoleh sifat-sifat yang diinginkan; ubin dapat diglasir (GL) atau tanpa glasir (UGL), tidak mudah terbakar dan tidak dipengaruhi cahaya.

3.10 Bahan baku badan keramik adalah bahan mentah seperti feldspar, ball clay, pasir kwarsa dan kaolin yang umum dipakai dalam pembuatan keramik.

3.11 Glasir adalah lapisan gelas tipis yang melapisi permukaan ubin dan tidak tembus cairan.

3.12 Daya biodegradasi adalah indikator tingkat kemudahan suatu senyawa terurai secara alamiah karena kegiatan mikroorganisme menjadi unsur-unsur dan senyawa-senyawa yang lebih sederhana.

3.13 OEE (Overall Equipment Effectiveness) adalah metode pengukuran terhadap performance yang berhubungan dengan ketersediaan (availability) proses, produktivitas dan kualitas yang berfungsi untuk mengetahui efektifitas penggunaan mesin, peralatan, waktu serta material dalam sebuah sistem operasi di industri.

3.14 Rasio produk terhadap penggunaan bahan baku adalah perbandingan produk akhir (ton) yang dihasilkan terhadap jumlah bahan baku (ton).

3.15 SDS adalah lembar keselamatan bahan yang berisi informasi mengenai sifat-sifat zat kimia, hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengunaan zat kimia, pertolongan apabila terjadi kecelakaan, penanganan zat yang berbahaya dan merupakan protokol keselamatan dan keamanan kerja, digunakan secara luas di dalam laboratorium, industri, serta pihak- pihak yang bekerja dengan bahan kimia.

4 Simbol dan Singkatan Istilah CoA : Certificate of Analysis

SDS : Safety Data Sheets (lembar data keselamatan bahan) MJ : Mega Joule

kWH : Kilowatt Hour

TKDN : Tingkat Kandungan Dalam Negeri

(6)

5 | S I H U b i n K e r a m i k 5 Persyaratan Teknis

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

1. Bahan Baku

Badan 1.1. Perolehan bahan baku badan

1.2. Spesifikasi bahan baku

1.3. Penanganan bahan baku

Bahan baku badan diperoleh dari

pertambangan/quarry yang melaksanakan pengelolaan

penambangan dan pengelolaan lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang relevan.

Spesifikasi bahan baku diketahui

Penanganan bahan baku dilakukan sesuai prosedur

Perusahaan industri menunjukkan ijin perolehan bahan baku dari sumbernya dari pihak berwenang yang masih berlaku

Perusahaan industri melampirkan lembar data keselamatan bahan (SDS) atau spesifikasi bahan berdasarkan hasil uji dari laboratorium independen.

Perusahaan industri menunjukkan bukti pelaksanaan

prosedur penanganan bahan baku meliputi penerimaan,

penyimpanan, pengangkutan dan penggunaan.

1.4. Rasio produk terhadap penggunaan bahan baku

Produk keramik (BIa, BIb, BIIa, BIIb, BIII) : minimum 90%

Verifikasi perhitungan rasio produk

terhadap

penggunaan bahan baku.

2 Bahan tambahan pada bahan baku badan

Kandungan bahan berbahaya pada bahan tambahan

Tidak ada Verifikasi pernyataan tertulis tentang kesesuaian terhadap kriteria kandungan bahan berbahaya disediakan oleh perusahaan industri.

(7)

6 | S I H U b i n K e r a m i k

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

Melampirkan lembar data keselamatan bahan (safety data sheets) atau CoA terhadap bahan tambahan yang digunakan atau spesifikasi bahan yang digunakan berdasarkan hasil uji dari laboratorium independen.

Metode pengujian zat berbahaya dilakukan oleh lembaga yang berwenang

3 Energi Listrik Konsumsi energi listrik

(kWH/m2) a. Produk keramik (BIIa, BIIb, BIII) Berglasir:

Maksimum 2,25 kWh/m2 atau 112,5 kWh/ton b. Keramik BIa dan

BIb:

Berglasir (GL) dan tidak berglasir (UGL): maksimum 2,7 kWh/m2 atau 90 kWh/ton

Verifikasi perhitungan dan pernyataan tertulis tentang kesesuaian terhadap kriteria penggunaan energi listrik spesifik disediakan oleh perusahaan industri

4 Energi panas Penggunaan energi panas spesifik untuk pembuatan ubin keramik (Nm3/m2)

a. Produk keramik (BIIa, BIIb, BIII):

Berglasir:

Maksimum 2,4 Nm3/m2 atau 120 Nm3/ton

b. Keramik BIa dan BIb:

Berglasir dan tidak berglasir:

maksimum 2,88 Nm3/m2 atau 96 Nm3/ton

Verifikasi perhitungan dan pernyataan tertulis tentang kesesuaian terhadap kriteria penggunaan energi panas spesifik disediakan oleh perusahaan industri.

5 Air 5.1. Penggunaan air pada proses produksi

Produk keramik(BIa, BIb, BIIa, BIIb, BIII) berglasir dan tidak berglasir: Maksimum 0,015 m3/m2 atau 0,75 m3/ton

Verifikasi perhitungan tertulis perusahaan tentang penggunaan air dalam proses

(8)

7 | S I H U b i n K e r a m i k

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

5.2. Rasio daur ulang air limbah proses produksi

Produk keramik (BIa, BIb, BIIa, BIIb, BIII) berglasir dan tidak berglasir minimum 85%

Verifikasi perhitungan dan pernyataan tentang kesesuaian terhadap kriteria, disediakan oleh perusahaan industry 6 Proses

Produksi 6.1. Kinerja Peralatan yang dinyatakan dalam Overall Equipment Effectiveness (OEE)

Produk keramik(BIa, BIb, BIIa, BIIb, BIII) berglasir dan tidak berglasir minimum 92%

Verifikasi perhitungan OEE dan laporan operasional yang disediakan oleh perusahaan industri

6.2. Tingkat kegagalan produksi (reject rate) tahunan output kiln

Produk keramik(BIa, BIb, BIIa, BIIb, BIII) berglasir dan tidak berglasir maksimum 2%

Verifikasi laporan tentang kegagalan produksi yang disediakan oleh perusahaan industri 7 Produk 7.1. Spesifikasi produk

7.2. Pelepasan bahan berbahaya

Sesuai dengan kriteria yang ditetapkan SNI ISO 13006: 2010

Memenuhi batasan kriteria yang ditetapkan SNI 7188.8:2013

Kriteria ekolabel ubin keramik

Perusahaan industri menunjukkan sertifikasi produk berdasarkan SNI ISO 13006: 2010

Perusahaan industri menunjukkan hasil uji produk untuk

pengujian zat berbahaya oleh lembaga yang berwenang atau lab terakreditasi.

8 Kemasan 8.1. Terbuat dari bahan yang bersifat dapat dipakai ulang (reuseable) atau dapat didaur ulang

(recycleable) atau mudah terurai secara alamiah

(biodegradable) 8.2. Bahan kemasan

berasal dari industri kemasan berbahan dasar daur ulang

100 %

100 %

Verifikasi pernyataan tertulis perusahaan industri tentang jenis dan sifat bahan kemasan yang digunakan dilengkapi dengan pernyataan pemasok bahan kemasan

Verifikasi pernyataan tertulis dari

perusahaan pemasok kemasan

(9)

8 | S I H U b i n K e r a m i k

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

8.3. Kandungan berbahaya pada kemasan

Tidak menggunakan bahan kemasan yang mengandung PVC/

PVDC

Perusahaan industri melampirkan lembar data keselamatan bahan (safety data sheets) atau spesifikasi bahan berdasarkan hasil uji dari laboratorium independen 9 Limbah 9.1. Pengelolaan

Limbah Melakukan

pengelolaan semua limbah yang

ditimbulkan oleh kegiatan industri

Memenuhi Baku Mutu Lingkungan dan perijinan sesuai peraturan

perundang-undangan 9.2. Tingkat daur ulang

dan/atau daur pakai limbah padat pada proses

produksi keramik

a. Produk keramik (BIIa, BIIb, BIII) minimum 50 % b. Produk keramik

BIa dan BIb - Berglasir

minimum 80%

- tidak berglasir minimum 80%

Verifikasi laporan perhitungan daur ulang limbah setempat (on-site) yang disediakan oleh perusahaan industri

10 Emisi gas

rumah kaca Emisi GRK a. Produk keramik ( BIIa, BIIb, BIII) maksimum 0,46 tCO2/m2 produk atau 23 tCO2/ton produk

b. Produk keramik BIa dan Bib maksimum 0,55 tCO2/m2 produk 18,33 tCO2/ton produk

Verifikasi laporan pengukuran dan pemantauan data emisi GRK oleh pihak berwenang

6 Persyaratan Manajemen

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

1 Kebijakan dan

Organisasi 1.1. Kebijakan Industri Hijau

Perusahaan wajib memiliki kebijakan tertulis Penerapan Industri Hijau

Periksa dokumen kebijakan penerapan industri hijau yang ditandatangani oleh pimpinan puncak

(10)

9 | S I H U b i n K e r a m i k

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

1.2. Organisasi Industri Hijau

a. Keberadaan organisasi dan tim pelaksana

penerapan industri hijau di

perusahaan

b. Program pelatihan/

peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) tentang industri hijau

Periksa dokumen penetapan organisasi dan tim pelaksana penerapan industri hijau yang ditandatangani oleh pimpinan puncak Periksa sertifikat/bukti pelatihan/peningkatan kapasitas SDM tentang industri hijau

1.3. Sosialisasi Kebijakan dan Organisasi Industri Hijau

Terdapat kegiatan sosialisasi kebijakan dan organisasi Industri Hijau di perusahaan

Periksa bukti kehadiran atau dokumentasi atau fotokopi media

sosialisasi tentang kebijakan dan organisasi industri hijau di

perusahaan 2 Perencanaan

Strategis 2.1. Tujuan dan Sasaran Industri Hijau

Perusahaan memiliki Rencana strategis (Renstra) dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kebijakan penerapan Industri Hijau

Periksa dokumen tujuan dan sasaran penerapan Industri Hijau di

perusahaan

2.2. Perencanaan Strategis dan Program

Perusahaan memiliki Rencana strategis (Renstra) dan program untuk mencapai tujuan dan sasaran dari kebijakan penerapan Industri Hijau

Periksa dokumen Renstra dan Program yang mencakup :

- Efisiensi penggunaan bahan baku,

- Efisiensi penggunaan energi;

- Efisiensi penggunaan air;

- Konservasi energi;

- Konservasi air;

- Pengurangan emisi GRK;

- Pengurangan limbah (B3 dan Non B3) - Jadwal pelaksanaan,

penanggung jawab, dan alokasi dana

(11)

10 | S I H U b i n K e r a m i k

No Aspek Kriteria Batasan Metode Verifikasi

Dokumen Renstra dan Program ditandatangani oleh pimpinan puncak 3 Pelaksanaan

dan

Pemantauan

3.1. Pelaksanaan

Program Program dilaksanakan sesuai dengan jadwal, dan dilaporkan secara berkala kepada manajemen serta mendapatkan persetujuan dari manajemen puncak

Periksa bukti

pelaksanaan program:

- Dokumentasi

pelaksanaan program:

 Efisiensi penggunaan bahan baku,

 Efisiensi penggunaan energi;

 Efisiensi penggunaan air;

 Konservasi energi;

 Konservasi air;

 Pengurangan emisi GRK;

 Pengurangan limbah (B3 dan Non B3) - Dokumentasi realisasi

alokasi anggaran untuk pelaksanaan program yang telah direncanakan - Bukti persetujuan

pelaksanaan program dari manajemen puncak

3.2. Pemantauan

Program Pemantauan program dilaksanakan secara berkala dan hasilnya dilaporkan sebagai bahan Tinjauan Manajemen puncak dan masukan dalam melakukan perbaikan berkelanjutan

Periksa laporan hasil pemantauan program dan bukti pendukung baik yang dilakukan secara internal maupun eksternal.

Laporan yang dilakukan secara internal,

divalidasi oleh manajemen puncak.

(12)

11 | S I H U b i n K e r a m i k 7 Bibliografi

UU No 3 tahun 2014 tentang Perindustrian

UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup

UU no 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas khususnya Pasal 74 : Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan

PP Nomor 74 tahun 2001 tentang Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun

Kepmen LH No:KEP-13/MENLH/1995 tentang Baku Mutu Emisi Sumber Tidak Bergerak

Kementerian Lingkungan Hidup, Metodologi Penghitungan Tngkat Emisi GRK Proses Industri dan Pengunaan Produk,

Kemenperin, Draft Petunjuk Teknis Perhitungan Emisi GRK Sektor Industri, 2012.

8 Bagan Alir

Referensi

Dokumen terkait

Sistem perjanjian jual beli tembakau yang terjadi antara petani dan grader tembakau di temanggung tersebut akan ditinjau dari hukum persaingan usaha, apakah perjanjian yang selama

Kata sandang dalam tulisan Arab dilambangkan dengan huruf, yaitu لا, namun dalam transliterasi ini kata sandang itu dibedakan atas kata sandang yang diikuti

Menghitung RMSe perbedaan koordinat ITRF05 titik uji hasil transformasi koordinat dan kecepatan dari ITRF08 ke ITRF05 epok referensi 2005 menggunakan 14-parameter

KostraTani menjadi center of excellent pembangunan pertanian nasional, sekaligus menjadi pusat pemantauan data pertanian menuju single data; peningkatan produktivitas;

Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerja bersama cukup lama, sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri

Berdasarkan anatomi akar pasca tergenang, menunjukkan satu hubungan dimana kerusakan akar yang hanya terjadi pada sebagian silinder pembuluh masih memungkinkan akar tanaman

Bahwa selain keluarga inti kita masing-masing, kita hidup bersama keluarga-keluarga lainnya dalam sebuah keluarga besar umat manusia yang mendiami bumi yang menjadi rumah

Penentuan letak lubang ventilasi perlu diperhatikan agar kondisi ruang mempunyai tingkat kelembaban (relative humidity) yang rendah sehingga keamanan koleksi buku dan pustaka