KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Nomor: 1219/UN7.P/HK/2021
TENTANG
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS
DIPONEGORO TAHUN 2020 – 2024 DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERGURUAN
TINGGI NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO,
Menimbang
:
a. bahwa berdasarkan Pasal 78 ayat (1) Peraturan Pemerintah
Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015 tentang Statuta
Universitas Diponegoro, sistem perencanaan Undip merupakan
satu kesatuan tata cara perencanaan Undip yang bersifat jangka
panjang, jangka menengah, dan jangka pendek. Sistem
perencanaan Undip menjadi dasar bagi setiap organ Undip dan
seluruh sivitas akademika dalam pembuatan program;
b. bahwa berdasarkan ketentuan Diktum Kedua Keputusan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
3/M/2021 setiap Perguruan Tinggi Negeri dan Lembaga Layanan
Pendidikan Tinggi di Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
harus berpedoman pada indikator kinerja utama dalam
menetapkan rencana kinerja, menyusun rencana kerja dan
anggaran, menyusun dokumen kontrak atau perjanjian kinerja,
menyusun laporan kinerja dan melakukan evaluasi pencapaian
kinerja;
c. bahwa untuk membangun sinergi dan meningkatkan kualitas
pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
dalam rangka mendorong terwujudnya tata kelola pemerintahan
yang berorientasi hasil di lingkungan Universitas Diponegoro,
perlu menyusun Definisi Operasional Indikator Kinerja Rencana
Strategis Universitas Diponegoro Tahun 2020 – 2024 dan
Indikator Kinerja Utama pada Perguruan Tinggi Negeri Direktorat
Jenderal
Pendidikan
Tinggi
Kementerian
Pendidikan,
d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada
huruf a, huruf b, dan huruf c, perlu menetapkan dengan
Keputusan Rektor Universitas Diponegoro;
Mengingat
:
1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4301);
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2012 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5336);
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1961
tentang Pendirian Universitas Diponegoro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 1961 Nomor 25);
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2006
tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614);
5. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2014
tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan
Perguruan Tinggi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5500);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 81 Tahun 2014
tentang Penetapan Universitas Diponegoro Sebagai Perguruan
Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 302);
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2015
tentang Bentuk dan Mekanisme Pendanaan Perguruan Tinggi
Negeri Badan Hukum sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 26 Tahun 2015 tentang Bentuk dan Mekanisme
Pendanaan Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 28, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6461);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2015
Tentang Statuta Universitas Diponegoro (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 170, Tambahan
Lembaran Negara Nomor 5721);
tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 80);
10. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 82 Tahun 2019
tentang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 242);
11. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
Tahun 2020-2024 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 10);
12. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
Republik Indonesia Nomor PER/9/M.PAN/5/2007 tentang
Pedoman Umum Penetapan Indikator Kinerja Utama di
Lingkungan Instansi Pemerintah;
13. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014
tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja,
dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 1842);
14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 9 Tahun 2016 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja di Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 426);
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 22 tahun 2020 tentang Rencana Strategis
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2020-2024
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 555);
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia Nomor 39 Tahun 2020 tentang Sistem Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah di Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan;
17. Keputusan Majelis Wali Amanat Universitas Diponegoro Nomor
03/UN7.1/HK/2019 tentang Pengangkatan Rektor Universitas
Diponegoro Periode 2019-2024
18. Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 33 Tahun 2019
tentang Rencana Strategis (RENSTRA) Universitas Diponegoro
Tahun 2020 – 2024;
19. Peraturan Rektor Universitas Diponegoro Nomor 6 Tahun 2021
tentang Organisasi dan Tata Kerja Unsur-Unsur di Bawah Rektor
Universitas Diponegoro;
5427/UN7.11.1/HK/2021
tanggal
16
Agustus
2021
perihal
Permohonan Penerbitan Surat Keputusan Rektor tentang Definisi
Operasional Indikator Kinerja Rencana Strategis Universitas
Diponegoro Tahun 2020 – 2024 dan Indikator Kinerja Utama
Perguruan Tinggi Negeri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO TENTANG
DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS
UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2020 – 2024 DAN INDIKATOR
KINERJA UTAMA PERGURUAN TINGGI NEGERI DIREKTORAT
JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN,
KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
KESATU
: Menetapkan Definisi Operasional Indikator Kinerja Rencana Strategis
Universitas Diponegoro Tahun 2020 – 2024 dan Indikator Kinerja
Utama Perguruan Tinggi Negeri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian
Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset,
dan
Teknologi
sebagaimana tersebut dalam lampiran keputusan ini.
KEDUA
: Pengisian target dan capaian Indikator Kinerja Unit Kerja mengacu
pada Definisi Operasional Indikator Kinerja Rencana Strategis
Universitas Diponegoro Tahun 2020 – 2024 dan Indikator Kinerja
Utama Perguruan Tinggi Negeri Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
KETIGA
: Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Salinan sesuai dengan aslinya
Kepala Biro Administrasi Umum dan
Keuangan
Drs. Mulyo Padmono
NIP. 196407111985031003
Ditetapkan di Semarang
Pada tanggal 31 Agustus 2021
REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO
Ttd
PROF. DR. YOS JOHAN UTAMA, S.H., M.HUM.
NIP. 196211101987031004
SALINAN disampaikan kepada:
1. Para Wakil Rektor Undip
KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS DIPONEGORO
NOMOR
: 1219/UN7.P/HK/2021
TANGGAL : 31 AGUSTUS 2021
TENTANG :
TENTANG DEFINISI OPERASIONAL INDIKATOR KINERJA RENCANA STRATEGIS UNIVERSITAS DIPONEGORO TAHUN 2020 – 2024 DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA PERGURUAN TINGGI NEGERI DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN TINGGI KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI
No. Indikator Kinerja Definisi, Kriteria, dan Formula Satuan Ket.
1 Akreditasi Institusi a. Definisi :
Peringkat Akreditasi Perguruan Tinggi Universitas Diponegoro. Dicantumkan juga nilai (skor) akreditasi.
Diisi oleh Universitas. b. Kriteria : Sudah jelas. c. Formula : Sudah jelas.
Unggul (nilai)
-
2 Jumlah prodi terakreditasi Unggul
a. Definisi :
Program studi (prodi) terakreditasi unggul merupakan indikator untuk mengukur kinerja prodi yang telah terakreditasi Unggul sesuai dengan standar mutu yang ditetapkan oleh BAN PT dan Lembaga Akreditasi Mandiri lainnya dengan merujuk pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
b. Kriteria :
Program Studi yang terakreditasi Unggul ditunjukkan dengan sertifikat akreditasi yang masih berlaku pada tahun berjalan.
c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑈𝑛𝑔𝑔𝑢𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100% persentase kumulatif
internasional Program studi yang memiliki akreditasi atau sertifikat internasional yang diakui oleh pemerintah.
b. Kriteria :
1) Lembaga akreditasi yang sudah diakui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dalam persetujuan internasional (sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 83/P/2020 tentang Lembaga Akreditasi Internasional); atau
2) Lembaga akreditasi internasional lainnya: 1) British Accreditation Council (BAC);
2) The Southern Association of Colleges and Schools Commission on Colleges (SACSCOC);
3) The Quality Assurance Agency (QAA);
4) The Association to Advance Collegiate Schools of Business (AACSB International);
5) Accreditation Board for Engineering and Technology (ABET); 6) Accreditation Council for Pharmacy Education (ACPE);
7) Hong Kong Council for Accreditation of Academic & Vocational Qualifications (HKCAAVQ);
8) Higher Education Evaluation and Accreditation Council of Taiwan (HEEACT);
9) Tertiary Education Quality and Standards Agency (TEQSA); 10) The Association to Advance Collegiate Schools of Business
(AACSB);
11) The Association of MBAs (AMBA);
12) EFMD Quality Improvement System (EQUIS);
13) International Accreditation Council for Business Education (IACBE);
14) Association of Asia-Pacific Business Schools (AAPBS);
15) Accreditation Council for Business Schools and Programs (ACBSP);
16) Royal Society of Chemistry (RSC);
17) The Rehabilitation Council of India (RCI); atau
c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 =
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑡𝑒𝑟𝑎𝑘𝑟𝑒𝑑𝑖𝑡𝑎𝑠𝑖 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100% 4 Jumlah Prodi yang
menawarkan program internasional
a. Definisi :
Program studi yang menawarkan program internasional adalah indikator untuk mengukur jumlah Prodi yang membuka kelas/program internasional baik S1,S2,S3.
b. Kriteria :
Program Studi yang menawarkan program internasional baik degree seperti IUP maupun non degree seperti summer course, student exchange, dsb pada tahun berjalan.
c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑖𝑛𝑡𝑒𝑟𝑛𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑑𝑖 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100% persentase kumulatif 5 Jumlah mahasiswa berwirausaha a. Definisi :
Mahasiswa berwirausaha merupakan indikator untuk mengukur minat dan jiwa mahasiswa dalam berwirausaha dengan mengembangkan wirausaha secara mandiri, agar menjadi kelompok yang menciptakan lapangan pekerjaan (job creator) dan bukan hanya sekedar pencari pekerjaan (job seeker ).
b. Kriteria :
Mahasiswa yang tercatat aktif pada tahun berjalan telah memiliki penghasilan lebih dari 1,2 (satu koma dua) kali UMR sebagai :
• pendiri atau pasangan pendiri (co-founder) perusahaan; atau • pekerja lepas (freelancer)
c. Formula :
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑖𝑟𝑎𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100%
6 Jumlah Proposal Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang didanai dari alokasi pengajuan proposal yang diberikan Dikti
a. Definisi :
Proposal PKM yang dimaksud adalah proposal yang sudah lolos untuk mendapatkan pendanaan dari Kemdikbud pada tahun berjalan.
b. Kriteria :
Kriteria proposal PKM yang lolos menyesuikan dengan panduan pada Kemdikbudristek.
Data dapat juga didapatkan melalui aplikasi c. Formula :
ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑎𝑙 𝑃𝐾𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑙𝑜𝑙𝑜𝑠
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑝𝑜𝑠𝑎𝑙 𝑃𝐾𝑀 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑢𝑠𝑢𝑙𝑘𝑎𝑛× 100%
persentase nominal
7 Jumlah mahasiswa lulus tepat waktu
a. Definisi :
Mahasiswa lulus tepat waktu adalah indikator untuk mengukur tingkat kelulusan mahasiswa sesuai waktu yang dipersyaratkan pada masing-masing jenjang pendidikan sesuai dengan Peraturan Akademik Undip. b. Kriteria :
Mahasiswa dengan jenjang D3 lulus dengan waktu ≤ 3 tahun; Mahasiswa dengan jenjang D4/S1 lulus dengan waktu ≤ 4 tahun; Mahasiswa dengan jenjang S2/Sp1 lulus dengan waktu ≤ 2 tahun; Mahasiswa dengan jenjang S3/Sp2 lulus dengan waktu ≤ 3 tahun. c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 × 100% persentase nominal
8 Persentase lulusan
bersertifikat kompetensi dan profesi
a. Definisi :
Persentase lulusan bersertifikat kompetensi dan/atau bersertifikat profesi merupakan indikator untuk mengukur lulusan unit kerja yang lulus uji kompetensi dan/atau profesi dan memiliki daya saing untuk masuk dalam pasar kerja nasional, regional, maupun internasional. b. Kriteria :
Sertifikat kompetensi dan/atau sertifikat profesi yang diakui adalah sertifikat terstandar yang dikeluarkan oleh panitia nasional yang ditetapkan oleh Kementerian, organisasi profesi, dan lembaga sertifikasi yang terakreditasi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑏𝑒𝑟𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑡𝑎ℎ𝑢𝑛 𝑏𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛 × 100% persentase nominal
9 Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan
a. Definisi :
Persentase lulusan yang memperoleh pekerjaan dalam waktu 6 bulan merupakan indikator untuk mengukur lulusan yang memperoleh pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 (enam) bulan berdasarkan Laporan Tracer Study (TS) Perguruan Tinggi terhadap lulusan yang lulus dua tahun sebelum pelaksanaan Tracer Study (periode TS-2).
b. Kriteria :
1) Lulusan mendapatkan pekerjaan dengan masa tunggu kurang dari 6 (enam) bulan dan gaji lebih dari 1,2 (satu koma dua) kali Upah Minimum Regional (UMR) di :
- Perusahaan swasta, temasuk perusahaan nasional, perusahaan multinasional, perusahaan rintisan (startup company), usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), dan seterusnya;
- Organisasi nirlaba;
- Institusi / organisasi multilateral - Lembaga pemerintah; atau
- Badan Usaha Milik Negara (BUMN) / badan Usaha Milik Daerah (BUMD), atau
2) Sudah berpenghasilan lebih dari 1,2 (satu koma dua( kali UMR sebelum lulus, bekerja paruh waktu (part-time) atau magang di perusahaan dalam aktegori sebagaimana disebut pada poin 1 diatas c. Formula : ℎ𝑎𝑠𝑖𝑙 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑤𝑖𝑟𝑎𝑢𝑠𝑎ℎ𝑎 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑚𝑒𝑚𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑝𝑒𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎𝑎𝑛 ≤ 6 𝑏𝑢𝑙𝑎𝑛 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑢𝑙𝑢𝑠𝑎𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑝𝑒𝑟𝑖𝑜𝑑𝑒 𝑇𝑆 − 2 × 100% persentase nominal
10 Jumlah prestasi mahasiswa juara pertama tingkat nasional
a. Definisi :
Prestasi mahasiswa juara pertama tingkat nasional pada tahun berjalan, kategori lomba tingkat nasional sesuai dengan ketentuan bidang kemahasiswaan.
b. Kriteria :
Prestasi mahasiswa juara pertama tingkat nasional baik yang sudah
terverifikasi dan terekam dalam aplikasi prestasi mahasiswa Undip;
dan atau tercatat pada aplikasi unit sendiri yang dapat dibuktikan melalui softcopy sertifikat medali.
c. Formula :
Jumlah prestasi mahasiswa juara pertama tingkat nasional di tahun berjalan
prestasi per tahun
nominal
11 Jumlah prestasi mahasiswa juara pertama tingkat internasional
a. Definisi :
Prestasi mahasiswa juara pertama tingkat internasional pada tahun berjalan, kategori lomba tingkat internasional sesuai dengan ketentuan bidang kemahasiswaan.
b. Kriteria :
Prestasi mahasiswa juara pertama tingkat internasional yang sudah
terverifikasi dan terekam dalam aplikasi prestasi mahasiswa Undip;
Dan atau tercatat pada aplikasi unit sendiri yang dapat dibuktikan melalui softcopy sertifikat medali.
c. Formula :
Jumlah prestasi mahasiswa juara pertama tingkat internasional
prestasi per tahun
12 Jumlah mahasiswa internasional
a. Definisi :
Jumlah mahasiswa internasional yang berkegiatan dan terdaftar pada unit kerja di lingkungan Undip.
b. Kriteria :
Mahasiswa internasional yang terdaftar di Undip sebagai mahasiswa reguler pada program Diploma, Sarjana, Magister dan Doktor (degree) dan/atau mahasiswa internasional yang terdaftar mengikuti program internasional yang ditawarkan di Undip (non degree) seperti Summer Course/Training/School pada tahun berjalan.
c. Formula :
Jumlah mahasiswa internasional pada tahun berjalan
orang per tahun
nominal
13 Jumlah kerjasama
pendidikan dengan PT lain
a. Definisi :
Kerjasama pendidikan dengan PT lain, baik PT dari dalam negeri maupun PT dari luar negeri yang masih aktif sampai dengan tahun berjalan.
b. Kriteria :
Kerjasama pendidikan yang aktif sampai dengan tahun berjalan. Data kerjasama dapat diperoleh melalui data yang terekam pada kerjasama.undip.ac.id, dan atau ditambah dengan kerjasama pendidikan yang dapat dibuktikan melalui SK kerjasama.
c. Formula :
jumlah kerjasama pendidikan dengan PT lain pada tahun berjalan
14 Jumlah dosen/peneliti tamu dari DN bergelar doktor
a. Definisi :
Dosen tamu/peneliti tamu yang datang ke Undip dari Dalam Negeri bergelar doktor, baik dari Institusi Pemerintahan, Lembaga Penelitian maupun PT lain di Indonesia.
b. Kriteria :
Dosen tamu dan peneliti tamu yang datang berkegiatan di Undip. Dosen Tamu dan atau peneliti tamu dengan pendidikan terakhir Doktor / Spesialis 2 (S3/Sp2).
Ditunjukkan dengan SK, ST yang memuat data dosen/peneliti tamu, institusi asal, dan pendukung kegiatan yang dilakukan.
c. Formula :
jumlah dosen/peneliti tamu dari DN bergelar doktor/Sp2 pada tahun berjalan
orang nominal
15 Jumlah dosen/peneliti tamu dari LN
a. Definisi :
Dosen tamu/peneliti tamu yang datang ke Undip dari Luar Negeri, baik dari Pemerintah Luar Negeri, PT LN, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya.
b. Kriteria :
Dosen tamu dan atau peneliti tamu dari Luar Negeri yang berkegiatan di Undip. Ditunjukkan dengan SK, ST yang memuat data dosen/peneliti tamu, institusi asal, dan pendukung kegiatan yang dilakukan.
c. Formula :
jumlah dosen/peneliti tamu dari LN pada tahun berjalan
16 Jumlah sitasi dari publikasi internasional bereputasi selama 5 tahun terakhir
a. Definisi :
Jumlah sitasi 5 tahun terakhir dari artikel jurnal ilmiah, prosiding, atau book chapter yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi yang dipublikasikan dalam jurnal/media ilmiah yang diindex oleh Scopus, Web of Science, dan atau pengindeks internasional yang setingkat dan diakui.
b. Kriteria :
Sitasi dapat diperoleh menggunakan data Scopus, Web of Science dan pengindeks internasional yang setingkat dan diakui yang dapat dipantau dari portal Sinta (Science and Technology Index).
Dihitung dari TB-4 sampai dengan TB (tahun berjalan). Contohnya, 2017 – 2021 untuk capaian tahun 2021.
c. Formula :
jumlah sitasi dari publikasi internasional bereputasi selama 5 tahun terakhir (TB-4 s/d TB)
sitasi per 5 tahun
nominal
17 Jumlah publikasi pada jurnal internasional bereputasi
a. Definisi :
Publikasi pada jurnal internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam jurnal ilmiah internasional yang memiliki International Standard Serial Number (ISSN) dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki International Standard Book Number (ISBN)
b. Kriteria :
Dipublikasikan pada jurnal internasional bereputasi, terindeks oleh Scopus, Web of Science dan pengindeks internasional yang setingkat dan diakui dan diakui serta dapat dipantau dari portal Sinta (Science and Technology Index).
c. Formula :
jumlah publikasi pada jurnal internasional bereputasi pada tahun berjalan
18 Jumlah publikasi pada prosiding internasional bereputasi
a. Definisi :
Publikasi pada prosiding internasional adalah hasil penelitian yang dimuat dalam prosiding internasinal yang memiliki International Standard Serial Number (ISSN) dan/atau buku yang telah diterbitkan oleh perguruan tinggi atau penerbit lainnya dan memiliki International Standard Book Number (ISBN).
b. Kriteria :
Publikasi pada prosiding internasional bereputasi yang terindeks oleh Scopus, Web of Science, Science dan pengindeks internasional yang setingkat dan diakui.
c. Formula: sudah jelas.
Data dukung yang diunggah adalah file daftar publikasi pada prosiding internasional (judul publikasi, judul prosiding, bidang prosiding) pada tahun berjalan.
publikasi nominal
19 Jumlah publikasi pada Jurnal nasional terakreditasi
a. Definisi :
Publikasi pada jurnal ilmiah yang terakreditasi oleh Kementerian melalui portal Science Technology Index (SINTA) meliputi jurnal dengan kategori akreditasi S1-S6.
b. Kriteria :
Akumulasi jumlah publikasi Undip yang terbit pada jurnal nasional terakreditasi. Data dapat diperoleh melalui portal Sinta dan GS.
c. Formula : sudah jelas.
publikasi kumulatif
20 Jumlah jurnal ilmiah yang terakreditasi DIKTI
a. Definisi :
Jurnal ilmiah Undip yang terakreditasi oleh Akreditasi Jurnal Nasional
(ARJUNA) dan terindeks di Science Technology Index (SINTA) meliputi
jurnal dengan kategori akreditasi S1-S6. b. Kriteria :
Akumulasi jumlah jurnal ilmiah Undip yang terakreditasi. Data dapat diperoleh melalui portal Sinta dan ditunjukkan dengan sertifikat
akreditasi.
c. Formula : sudah jelas.
21 Jumlah jurnal ilmiah yang terindeks database
internasional bereputasi
a. Definisi :
Jurnal ilmiah Undip yang terindeks pada database Scopus, Web of Science dan situs pengindeks internasional lainnya yang diakui oleh pemerintah.
b. Kriteria :
Akumulasi jurnal Undip yang sudah terindeks Scopus dan web of science atau pengindeks internasional lainnya yang diakui oleh pemerintah. Data dapat diperoleh melalui portal Sinta, Scopus, Web of Science dan situs pengindeks internasional lainnya yang diakui.
c. Formula : sudah jelas.
jurnal kumulatif
22 Jumlah ruang lingkup pada laboratorium yang
terakreditasi
a. Definisi :
Jumlah ruang lingkup tertentu pada laboratorium Undip yang telah memenuhi persyaratan dan memperoleh akreditasi dari Komite Akreditasi Nasional (KAN).
b. Kriteria :
Ruang lingkup akreditasi pada laboratorium berdasarkan SNI ISO/IEC 17025:2017. Ditunjukkan dengan sertifikat akreditasi yang masih berlaku.
c. Formula : sudah jelas.
Data dukung berupa daftar nama laboratorium yang didukung dengan sertifikat akreditasi yang masih berlaku.
unit kumulatif
23 Jumlah (judul) penelitian yang dibiayai oleh pendanaan nasional
a. Definisi :
Penelitian Undip pada tahun berjalan yang dibiayai pendanaan nasional, misal dari Kementerian, Lembaga, Pemda di Indonesia.
b. Kriteria :
Pendanaan yang dimaksud hanya berasal dari luar Undip yang berupa Kementerian, Lembaga Nasional, Pemerintah Daerah/Kota yang ada di Indonesia. Didukung dengan dokumen kontrak/SK penelitian.
c. Formula :
jumlah judul penelitian yang dibiayai pendanaan nasional pada tahun berjalan
24 Jumlah dana penelitian dari pendanaan nasional
a. Definisi :
Penelitian Undip pada tahun berjalan yang dibiayai pendanaan nasional, misal dari Kementerian, Lembaga, Pemda di Indonesia. Indikator ini terkait dengan indikator 23.
b. Kriteria :
Pendanaan yang dimaksud hanya berasal dari luar Undip yang berupa Kementerian, Lembaga Nasional, Pemerintah Daerah/Kota yang ada di Indonesia.
c. Formula :
jumlah total pendanaan penelitian pada IK 23 di tahun berjalan
rupiah nominal
25 Jumlah dosen yang terlibat dalam penelitian dengan pendanaan internasional dan/atau joint research internasional
a. Definisi :
Dosen yang terlibat dalam penelitian dengan pendanaan internasional/joint research dengan pendanaan internasional, misalnya dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. b. Kriteria :
Pendanaan yang dimaksud hanya berasal dari luar Undip yang berasal dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. Didukung dengan dokumen kontrak penelitian/joint research.
c. Formula :
jumlah total dosen Undip yang terlibat dalam penelitian sesuai kriteria di tahun berjalan
orang nominal
26 Jumlah (judul) riset yang dibiayai oleh pendanaan internasional dan atau joint research internasional
a. Definisi :
Penelitian dengan pendanaan internasional/joint research dengan pendanaan internasional, misalnya dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. Indikator ini terkait dengan indikator 25, pendataan jumlah judul penelitiannya.
b. Kriteria :
Pendanaan yang dimaksud hanya berasal dari luar Undip yang berasal dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. dokumen kontrak penelitian/joint research.
c. Formula :
jumlah judul riset yang dibiayai sesuai IK 25 di tahun berjalan
27 Jumlah dana penelitian dari pendanaan
internasional/joint research internasional
a. Definisi :
Penelitian dengan pendanaan internasional/joint research dengan pendanaan internasional, misalnya dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. Indikator ini terkait dengan indikator 25, indikator ini mendata jumlah pendanaan penelitiannya. b. Kriteria :
Pendanaan yang dimaksud hanya berasal dari luar Undip yang berasal dari Pemerintah Luar Negeri, NGO, dan Lembaga Internasional lainnya. dokumen kontrak penelitian/joint research.
c. Formula :
jumlah total dana sesuai IK 25 di tahun berjalan
rupiah nominal
28 Jumlah Hak Kekayaan Intelektual (HKI) Didaftarkan dan yang diberikan (granted)
a. Definisi :
Hak kekayaan intelektual merupakan hak hasil dari kemampuan berfikir atau olah pikir yang menghasilkan suatu produk atau proses yang berguna untuk manusia yang terdiri atas paten, hak cipta, merek, varietas tanaman, rahasia dagang, desain industri, dan desain tata letak srkuit terpadu Sesuai UU No 28/2014 (Hak cipta), UU No 13/2016 (paten), UU No 20/2016 (merek), UU.29/2000 (varietas tanaman), UU No 30/2000 (rahasia dagang), UU No 31/2000 (desain industri), UU.32/2000 (desain tata letak sirkuit terpadu)
b. Kriteria :
Hak Kekayaan Intelektual (HKI) didaftarkan dan yang diberikan (granted) pada civitas akademika di Undip. Ditunjukkan dengan sertifikat HKI.
c. Formula :
Jumlah total sertifikat HKI yang dihitung komulatif dari tahun – tahun sebelumnya hingga tahun berjalan
29 Jumlah Paten a. Definisi :
Paten adalah hak eksklusif inventor atas invensi di bidang teknologi untuk selama waktu tertentu melaksanakan sendiri atau memberikan persetujuan kepada pihak lain untuk melaksanakan invensinya.
b. Kriteria :
Paten yang diperoleh merupakan paten yang diatasnamakan atas nama civitas akademika di Undip, ditunjukkan dengan sertifikat paten. c. Formula :
Jumlah total sertifikat Paten yang dihitung komulatif dari tahun – tahun sebelumnya hingga tahun berjalan.
sertifikat Paten
kumulatif
30 Jumlah prototipe R & D a. Definisi :
Bentuk prototipe yang merupakan hasil pengembangan teknologi dari sebuah riset dasar (tingkat kesiapterapan teknologi 1 s.d 3) atau riset terapan (tingkat kesiapterapan teknologi 4 s.d 6). Mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
b. Kriteria :
Prototipe yang merupakan hasil pengembangan yang dilakukan oleh civitas akademika di Undip, ditunjukkan dengan resume prototipe dimaksud.
c. Formula :
Jumlah prorotipe riset dasar dan riset terapan dari tahun – tahun sebelumnya sampai dengan tahun berjalan
31 Jumlah prototipe laik industri a. Definisi:Prototipe laik industri adalah hasil pengembangan teknologi yang masuk pada fase pra-komersial (telah teruji) dan benar-benar siap untuk mass production (komersial) (tingkat kesiapterapan teknologi 7). Mengacu pada Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Nomor 42 Tahun 2016 tentang Pengukuran dan Penetapan Tingkat Kesiapterapan Teknologi.
b. Kriteria:Jumlah prototipe yang telah teruji dan siap diproduksi sampai dengan tahun berjalan. Ditunjukkan dengan resume prototipe laik industri dimaksud.
c. Formula : sudah jelas.
valuasi prototipe
kumulatif
32 Jumlah PUI a. Definisi:Pusat Unggulan Iptek (PUI) adalah suatu lembaga penelitian dan pengembangan, baik berdiri sendiri maupun berkolaborasi dengan lembaga lainnya (konsorsium) yang melaksanakan kegiatan- kegiatan riset bertaraf internasional pada bidang spesifik secara multi dan interdisiplin dengan standar hasil yang sangat tinggi serta relevan dengan kebutuhan pengguna ilmu pengetahuan, teknologi, dan produk inovasi.
b. Kriteria:Jumlah PUI yang memenuhi kriteria berdasarkan Pedoman Pengembangan PUI : Kemampuan lembaga menyerap teknologi luar, mengembangkan kegiatan riset, mendeminasi hasil riset. Data sampai dengan tahun berjalan ditunjukkan dengan SK PUI.
c. Formula : sudah jelas.
tenant/unit kumulatif
33 Jumlah produk yang telah diproduksi
a. Definisi:Produk inovasi dari kegiatan penelitian, pengembangan, pengkajian, penerapan dan atau perekayasaan oleh lembaga penelitian dan pengembangan atau PT yang menghasilkan kebaruan yang diterapkan dan bermanfaat secara komersial, ekonomi dan atau sosial budaya.
b. Kriteria:Jumlah produk yang telah diproduksi sampai dengan tahun berjalan. Ditunjukkan dengan jenis produk, ijin edar, nama produk, SNI (bila ada), merek (bila ada), foto produk.
c. Formula : sudah jelas.
34 Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai dengan pendanaan nasional (di luar Undip)
a. Definisi:Kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai dengan pendanaan nasional (di luar Undip), misal pendanaan dari Kopertis, DIKTI, atau lembaga-lembaga lainnya
b. Kriteria:Jumlah kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang dibiayai dengan pendanaan nasional (di luar Undip) pada tahun berjalan, didukung dengan SK Kegiatan dan pendanaannya.
c. Formula : sudah jelas.
kegiatan nominal
35 Kontribusi penerimaan keuangan dari kerjasama institusi
a. Definisi :
Besaran kontribusi keuangan yang diterima Undip dari kegiatan kerjasama institusi, misal dengan PT lain, Lembaga Pemerintah/Swasta atau lainnya.
b. Kriteria :
Yang dihitung adalah besaran dana yang diterima Undip dari kegiatan kerjasama tersebut. Didukung dengan SK, MoU atau perjanjian kerjasama.
c. Formula :
Jumlah total dana yang diperoleh dari hasil kerjasama
36 Jumlah kerjasama hasil penelitian dan / atau kepakaran dosen dengan industri
a. Definisi :
Kerjasama hasil penelitian dan/atau kepakaran dosen sebagai praktisi di dunia industri.
b. Kriteria :
- Syarat pelaporan ke Pimpinan Perguruan Tinggi
1) kegiatan harus sepengetahuan institusi atau pimpinan perguruan tinggi, minimal dengan persetujuan tingkat Ketua Departemen atau Dekan;
2) format kegiatan dapat berupa kebijakan cuti meninggalkan tugas akademik dan administratif dalam satu kurun tertentu untuk kepentingan riset atau menulis karya akademik dengan tetap mendapatkan penghasilan dari institusi tempatnya bekerja (sabbatical leave) atau paruh waktu (part time);
3) kegiatan harus disertai kontrak atau surat keputusan di antara perguruan tinggi asal dan organisasi luar kampus; dan
4) dosen dapat diberikan keringanan beban kerja/jumlah sks yang harus dicapai selama sedang berkegiatan tridarma di luar kampus. - Kriteria kepakaran dosen :
Bekerja sebagai peneliti, konsultan, atau pegawai penuh waktu (full time) atau paruh waktu (part time) di:
a) perusahaan multinasional; b) perusahaan swasta nasional; c) perusahaan teknologi global;
d) perusahaan rintisan (startup company) teknologi; e) organisasi nirlaba kelas dunia;
f) institusi/organisasi multilateral; g) lembaga pemerintah; atau h) BUMN/BUMD.
Didukung dengan ST, SK, MoU atau PKS yang masih berlaku. c. Formula :
Jumlah pelaksanaan kerjasama
37 Jumlah kerjasama
pengabdian masyarakat dan / atau kepakaran dosen dengan instansi pemerintah / swasta / PT lain
a. Definisi :
Kerjasama pengabdian masyarakat dan / atau kepakaran dosen yang dijalin Undip dengan instansi pemerintah / swasta / PT lain
b. Kriteria :
Kerjasama pengabdian masyarakat.
Kerjasama menggunakan kepakaran dosen.
Kerjasama yang dijalin dengan instansi pemerintah, instansi swasta (lembaga, institusi), PT lain (dalam/luar negeri).
Didukung dengan ST, SK, MoU atau PKS yang masih berlaku. c. Formula :
Jumlah pelaksanaan kerjasama
kerjasama nominal
38 Jumlah dana penelitian dari hasil kerjasama
a. Definisi :
Penelitian hasil kerjasama adalah penelitian yang dilakukan secara bersama-sama dengan PT lain, instansi pemerintah / swasta, industri, dll
b. Kriteria :
Dana yang dihitung adalah dana yang dihasilkan dari penelitian tersebut. Bukan dana yang digunakan untuk mendanai penelitian tersebut. Didukung dengan SK, MoU atau PKS yang masih berlaku. c. Formula :
Jumlah dana penelitian dari hasil kerjasama
rupiah nominal
39 Kontribusi penerimaan keuangan dari hasil unit usaha (RGU/RGA) terhadap institusi
a. Definisi :
Besaran penerimaan keuangan yang diterima Undip dari hasil unit usaha (Revenue Generating Unit / RGU) atau aktivitas (Revenue Generating Activity / RGA).
b. Kriteria :
RGU dan RGA yang dibangun/dihasilkan oleh unit kerja. Disertai SK unit usaha dan aktivitas.
c. Formula :
Jumlah penerimaan keuangan (bruto) dari hasil unit usaha
40 Jumlah Kontribusi
pendapatan dari Endowment Fund
a. Definisi :
Endowment Fund adalah suatu dana investasi yang dibentuk oleh Undip di mana terdapat penarikan berkala yang digunakan untuk kegiatan operasi atau tujuan tertentu.
b. Kriteria :
Endowment fund dapat diperoleh melalui hibah alumni, dana CSR dari pihak ketiga yang bekerja sama dengan Undip dan lainnya.
c. Formula :
Jumlah pendapatan Undip dari Endowment Fund dalam satu tahun
rupiah nominal
41 Jumlah jaringan usaha alumni yang terhubung dengan program kampus
a. Definisi :
Jaringan usaha yang dikelola oleh alumni dan secara aktif menjalin kegiatan-kegiatan melibatkan kampus dalam bidang akademik maupun non-akademik.
b. Kriteria :
Usaha yang dikelola alumni yang berasal dari unit kerja. Didukung dengan kegiatan, MoU antara alumni dengan Undip.
c. Formula :
Jumlah usaha alumni yang mengadakan jejaring/kerjasama dengan Undip.
unit nominal
42 Jumlah Sistem Informasi yang menunjang tata kelola
a. Definisi :
Sistem informasi yang dikembangkan secara terintegrasi untuk mendukung layanan dan menunjang pelaksanaan tusi sesuai tata kelola yang ada.
b. Kriteria :
Sistem informasi yang digunakan dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi unit kerja. Berupa aplikasi baik yang berasal dari pusat, maupun yang berasal dari unit kerja sendiri atau pihak ketiga.
c. Formula :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑠𝑢𝑑𝑎ℎ 𝑜𝑝𝑒𝑟𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑡𝑒𝑚 𝑖𝑛𝑓𝑜𝑟𝑚𝑎𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑝𝑒𝑟𝑙𝑢 𝑑𝑖𝑘𝑒𝑚𝑏𝑎𝑛𝑔𝑘𝑎𝑛× 100
43 Jumlah Mata Kuliah pembelajaran daring
a. Definisi :
Mata kuliah daring adalah mata kuliah yang dapat diakses secara online dan diakui sebagai kegiatan belajar mengajar yang resmi.
b. Kriteria :
Mata Kuliah dilaksanakan secara daring, menggunakan media online sebagai sarana pembelajaran seperti kulon, zoom dan lainnya.
Mata kuliah juga harus terdaftar sebagai mata kuliah yang resmi. Ditunjukkan dengan alamat akses tiap mata kuliah tersebut yang berstatus aktif.
c. Formula :
Jumlah Mata Kuliah yang memberlakukan pembelajaran daring
mata kuliah kumulatif
44 Jumlah laman prodi yang berbahasa inggris dan update
a. Definisi :
Laman prodi yang berbahasa inggris dan diupdate secara kontinyu. b. Kriteria :
Laman (website) program studi yang berdiri secara independen/bukan merupakan pages (halaman) bagian dari laman departemen/fakultas. Berita/konten/artikel di dalam laman harus sudah berbahasa inggris secara menyeluruh, ditunjukkan melalui tangkapan layar dari laman tersebut.
c. Formula :
Jumlah laman prodi yang berbahasa Indonesia dan Inggris yang berstatus aktif dan update
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑜𝑔𝑟𝑎𝑚 𝑠𝑡𝑢𝑑𝑖 × 100
45 Jumlah Profesor a. Definisi :
Dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar sampai dengan akhir tahun berjalan.
b. Kriteria :
Dosen tetap dengan status ASN (PNS, PPPK) dan Dosen tetap Non ASN. Dosen tetap dengan jabatan akademik Guru Besar (Profesor).
Jumlah dosen tetap yang memiliki jabatan akademik guru besar dibagi semua jumlah dosen tetap dikalikan 100%.
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑎𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘 𝑔𝑢𝑟𝑢 𝑏𝑒𝑠𝑎𝑟 (𝑝𝑟𝑜𝑓𝑒𝑠𝑜𝑟)
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 × 100
persentase kumulatif
46 Jumlah Lektor Kepala bergelar doktor
a. Definisi :
Dosen tetap yang memiliki jabatan akademik Lektor kepala yang bergelar doktor sampai dengan akhir tahun berjalan
b. Kriteria :
Dosen tetap dengan status ASN (PNS, PPPK) dan Dosen tetap Non ASN. Dosen yang memiliki jabatan akadmik Lektor Kepala, dan pendidikan akhir S3/Sp2 (Doktor/Spesialis 2).
Ditunjukkan dengan adanya data yang tercatat di sistem/aplikasi yang ada di Undip/Unit Kerja (e-duk/pddikti/sister/aplikasi lainnya).
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑎𝑘𝑎𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘 𝑙𝑒𝑘𝑡𝑜𝑟 𝑘𝑒𝑝𝑎𝑙𝑎 𝑏𝑒𝑟𝑔𝑒𝑙𝑎𝑟 𝑑𝑜𝑘𝑡𝑜𝑟
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 × 100
47 Jumlah dosen berkualifikasi S3 dan Sp2
a. Definisi :
Dosen tetap yang berkualifikasi S3 dan Sp2 sampai dengan akhir tahun berjalan.
b. Kriteria :
Dosen tetap dengan status ASN (PNS, PPPK) dan Dosen tetap Non ASN. Dosen tetap dengan kualifikasi pendidikan S3/Sp2 (Doktor/Spesialis 2). Ditunjukkan dengan adanya data yang tercatat di sistem/aplikasi yang ada di Undip (e-duk/pddikti/sister/aplikasi lainnya).
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 𝑆3 𝑑𝑎𝑛 𝑆𝑝2 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑡𝑒𝑡𝑎𝑝 × 100
persentase kumulatif
48 Persentase Capaian Kinerja Dosen 16 sks (sesuai komposisi)
a. Definisi :
Dosen yang telah memenuhi capaian kinerja setara 16 sks sesuai komposisi mengacu pada aturan dan ketentuan yang berlaku.
b. Kriteria :
Memenuhi capaian kinerja 16 SKS sesuai komposisi (tri dharma PT). Ditunjukkan dengan adanya data yang tercatat di sistem/aplikasi yang ada di Undip (skp dosen/aplikasi lainnya), atau dengan SK penetapan IKW.
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑘𝑖𝑛𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑠𝑒𝑡𝑎𝑟𝑎 16 𝑆𝐾𝑆 𝑠𝑒𝑠𝑢𝑎𝑖 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑜𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑝𝑎𝑑𝑎 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100
persentase nominal
49 Rasio jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa
a. Definisi :
Perbandingan jumlah dosen terhadap jumlah mahasiswa aktif yang terdaftar.
b. Kriteria :
Dosen yang memiliki NIDN/NIDK/NUP.
Bisa dosen tetap ASN (PNS dan PPPK), dosen tetap Non ASN, Dosen Kontrak.
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑠𝑒𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 𝑁𝐼𝐷𝑁, 𝑁𝐼𝐷𝐾 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑁𝑈𝑃 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑚𝑎ℎ𝑎𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓⁄
50 Presentase tenaga
kependidikan dengan Jabatan Fungsional
a. Definisi :
Tenaga kependidikan dengan jabatan fungsional sesuai dengan peraturan kepegawaian Misalnya pustakawan, laboran dll.
b. Kriteria :
Tenaga kependidikan dengan status ASN (PNS/PPPK). Memiliki status kepegawaian dengan jabatan fungsional. c. Formula : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑗𝑎𝑏𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 × 100 persentase kumulatif 51 Persentase tenaga kependidikan Bersertifikasi Kompetensi a. Definisi :
Tenaga kependidikan bersertifikasi kompetensi adalah tenaga kependidikan yang mempunyai sertifikat kompetensi dari lembaga diklat atau sejenis untuk menunjang skill tenaga kependidikan. Misalnya kompetensi di bidang akuntansi, keuangan, perpajakan, pengadaan barang jasa, kearsipan, IT, bahasa, dll
b. Kriteria :
Tenaga kependidikan dengan sertifikat kompetensi.
Sertifikat kompetensi yang diperoleh harus berasal dari lembaga diklat atau sejenis yang diakui negara.
Ditunjukkan dengan adanya sertifikat atas nama tendik terkait yang dikeluarkan oleh lembaga sesuai kriteria di atas.
c. Formula :
𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖𝑘 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑒𝑟𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑡 𝑘𝑜𝑚𝑝𝑒𝑡𝑒𝑛𝑠𝑖 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑡𝑒𝑛𝑑𝑖𝑘 𝑎𝑘𝑡𝑖𝑓 × 100
52 Ketersediaan fasilitas PBM (sarana) terstandar
a. Definisi :
Alat berfungsi dengan baik ditunjukkan dengan status dalam simak BMN, alat up to date diukur dengan usia alat kurang dari 5 tahun. Data sesuai SIMAK BMU. Prasarana mengacu pada Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SNPT pasal 32 kriteria minimal standar sarana pembelajaran.
b. Kriteria :
Alat tersebut merupakan fasilitas PBM (sarana). Berusia kurang dari 5 tahun.
Alat sesuai dengan standar Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SNPT pasal 32.
Data dapat diperoleh melalui SIMAK BMU/aplikasi sejenis. c. Formula : 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑎𝑙𝑎𝑡 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑓𝑢𝑛𝑔𝑠𝑖 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑏𝑎𝑖𝑘 / 𝑢𝑝 𝑡𝑜 𝑑𝑎𝑡𝑒 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑘𝑒𝑏𝑢𝑡𝑢ℎ𝑎𝑛 𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 × 100 persentase alat berfungsi dengan baik dan up to date kumulatif 53 Ketersediaan fasilitas pendukung (prasarana) a. Definisi :
Prasarana (fasilitas pendukung) berupa bangunan untuk pendidikan dan perkantoran, termasuk bangunan pendukung (sport center, robotic center, kegiatan kemahasiswaan, kantin, rusunawa, sistem safety dan K3, dll) berstandar nasional-internasional yang berlaku : diantaranya Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SNPT pasal 33 kriteria minimal standar prasarana pembelajaran, UI GreenMetric dan Fasilitas Difabel (Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 14/PRT/M/2017).
b. Kriteria :
Prasarana yang dimaksud adalah bangunan.
Prasarana sesuai dengan standar yang tertera pada Permenristekdikti No. 44 Tahun 2015 tentang SNPT pasal 33.
Data dapat diperoleh melalui SIMAK BMU/aplikasi sejenis. c. Formula : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑚𝑒𝑛𝑢ℎ𝑖 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑟𝑎𝑠𝑎𝑟𝑎𝑛𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑚𝑖𝑙𝑖𝑘𝑖 × 100 persentase kecukupan sesuai standar (SNPT, UI Greenmetric dan fasilitas difabel) kumulatif
54 Pengembangan aset a. Definisi :
Nilai yang diperoleh dari pemanfaatan aset Undip oleh investor. b. Kriteria :
Pemasukkan yang didapatkan melalui pemanfaatan aset Undip oleh pihak ketiga/investor. Aset tersebut dapat berupa sewa ruang untuk kegiatan bisnis/lainnya, kerjasama dengan pihak ketiga yang menghasilkan keuntungan seperti RGA (penjualan hasil produksi dan lainnya).
c. Formula :
Jumlah pemasukan Undip dari pemanfaatan aset oleh pihak ketiga/investor.
rupiah kumulatif
55 Opini laporan keuangan a. Definisi :
Opini laporan keuangan yang dikeluarkan oleh Kantor Akuntan Publik/Auditor yang diakui.
b. Kriteria :
Opini (nominal) yang dimaksudkan adalah WTP. Pengisian ini dapat mengikuti Satker utama/Institusi. c. Formula :
sudah jelas.
opini nominal
56 Pelayanan Administrasi dan Perkantoran
a. Definisi :
Pelayanan administrasi dan perkantoran merupakan indikator untuk mengidentifikasi bahwa semua layanan administrasi sudah didukung dengan SOP yang memadahi.
b. Kriteria :
SOP dibuat dengan format dan aturan yang berlaku.
SOP yang ada juga mendefinisikan tugas pokok dan fungsi unit kerja. c. Formula : 𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑜𝑘𝑢𝑚𝑒𝑛 𝑆𝑂𝑃 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑙𝑎𝑦𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑑𝑖𝑖𝑑𝑒𝑛𝑡𝑖𝑓𝑖𝑘𝑎𝑠𝑖× 100 persentase SOP kumulatif
57 Ketepatan Penyampaian Laporan
a. Definisi :
Ketepatan tertib administrasi dan ketepatan penyampaian laporan unit sesuai dengan target waktu yang sudah ditentukan.
b. Kriteria :
Ketepatan tertib administrasi dan ketetapan penyampaian laporan unit dihitung berdasarkan kemampuan unit menyerahkan laporan dalam kurun waktu yang ditentukan.
c. Formula :
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑙𝑎𝑝𝑜𝑟𝑎𝑛 𝑡𝑒𝑝𝑎𝑡 𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑡𝑒𝑟𝑘𝑎𝑖𝑡 × 100
persentase nominal
58 Peningkatan Proporsi pendapatan selain APBN dengan dana dari pemerintah
a. Definisi :
Kemandirian Undip ditunjukkan dengan semakin tingginya pendapatan selain APBN, diharapkan akan mengurangi ketergantungan terhadap dana pemerintah.
b. Kriteria :
Jumlah total pendapatan selain APBN dapat diperoleh melalui UKT, kerjasama dengan Non Institusi Pemerintah/Industri/Lembaga Swasta lainnya, pemanfaatan aset, RGA, dan investasi.
c. Formula :
Pendapatan selain APBN / dana pemerintah (APBN)
proporsi nominal
59 Persentase dana pendapatan non akademik dengan total pendapatan
a. Definisi :
Pendapatan non akademik adalah pendapatan selain dari mahasiswa (UKT), kerjasama, RGU/RGA, pemanfaatan aset.
b. Kriteria :
Sesuai dengan definisi, dapat berupa dana hasil investasi kepada pihak ketiga atau dana hibah dari pihak luar Undip.
c. Formula :
𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑛𝑜𝑛 − 𝑎𝑘𝑎𝑑𝑒𝑚𝑖𝑘 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑢𝑛𝑖𝑡 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 × 100
60 Jumlah dana hasil investasi a. Definisi :
Dana Undip yang diinvestasikan dan perolehan hasil investasi. b. Kriteria :
Investasi yang dimaksud dapat berupa pembelian saham/obligasi/sukuk, modal usaha dengan sistem bagi hasil, dan lainnya.
c. Formula :
Jumlah dana hasil investasi pada tahun berjalan
KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET, DAN TEKNOLOGI A. IKU 1 : Lulusan Mendapat Pekerjaan yang Layak
# Topik ## Sub-topik ### Penjelasan
1 Cakupan 1.1 Definisi dan
cakupan lulusan 1.1.1 Mahasiswa yang telah lulus dari program studi perguruan tinggi Definisi S1 1.1.2 Program studi sarjana
Definisi D4/D3/D2 1.1.3 Program studi diploma empat atau sarjana terapan, diploma tiga, diploma dua 2 Kriteria
pekerjaan 2.1 Penjelasan masa tunggu <6 bulan
2.1.1 Masa tunggu kurang dari 6 (enam) bulan setelah tanggal terbit ijazah 2.2 Penjelasan gaji
>1.2X UMR 2.2.1 Gaji lebih dari 1.2 (satu koma dua) kali lipat upah minimum
2.2.2 Upah minimum yang digunakan adalah upah minimum provinsi (UMP) 2.2.3 Provinsi yang dipakai adalah provinsi tempat bekerja lulusan
2.3 Kriteria bekerja di
perusahaan swasta 2.3.1 Perusahaan berada dalam negeri atau luar negeri, dan bersifat multinasional maupun non-multinasional 2.3.2 Lulusan memiliki Perjanjian Kerja PKWTT atau PKWT
2.3.3 Lulusan tidak memiliki Perjanjian Kerja Kontrak Karyawan Paruh Waktu 2.3.4 Perusahaan memiliki SIUP atau IUMK
2.4 Kriteria bekerja di
perusahaan nirlaba 2.4.1 Dalam negeri, luar negeri, multinasional maupun non-multinasional 2.4.2 Memiliki Perjanjian Kerja PKWTT atau PKWT
2.4.3 Perjanjian Kerja bukan Kontrak Karyawan Paruh Waktu
2.4.4 Tempat kerja merupakan Yayasan, Perkumpulan Berbadan Hukum, atau Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM)
2.5 Kriteria bekerja di institusi atau organisasi multilateral
2.5.1 Institusi atau organisasi multilateral dapat berada di dalam negeri maupun luar negeri
2.5.2 Memiliki Perjanjian Kerja PKWTT atau PKWT
2.5.3 Perjanjian Kerja bukan Kontrak Karyawan Paruh Waktu 2.6 Kriteria lembaga
pemerintah 2.6.2 Terdaftar sebagai Pegawai Negeri Sipil
2.6.2 Menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) dengan perjanjian masa kerja paling sedikit enam (6) bulan
negara (BUMN)
2.7.2 Perjanjian Kerja bukan Kontrak Karyawan Paruh Waktu 2.8 Badan usaha milik
daerah (BUMD) 2.8.1 Memiliki Perjanjian Kerja PKWTT atau PKWT
2.8.2 Perjanjian Kerja bukan Kontrak Karyawan Paruh Waktu 2.9 Berpenghasilan >1.2X
UMR sebelum lulus 2.9.1 Menghasilkan upah lebih dari 1.2 (satu koma dua) kali lipat dari upah minimum provinsi (UMP) 2.9.2 Provinsi yang dipakai adalah provinsi perguruan tinggi tempat lulusan terdaftar
sebelum lulus
2.9.3 Kriteria tempat kerja mengikuti kriteria diatas 3 Kriteria
kewiraswastaan 3.1 Masa tunggu <6 bulan 3.1.1 Masa tunggu kurang dari 6 (enam) bulan setelah tanggal terbit ijazah 3.2 Gaji >1.2X UMR 3.2.1 Gaji lebih dari 1.2 (satu koma dua) kali lipat upah minimum
3.2.2 Upah minimum yang digunakan adalah upah minimum provinsi (UMP) 3.2.3 Provinsi yang dipakai adalah provinsi tempat bekerja lulusan
3.3 Definisi pendiri 3.3.1 Lulusan yang terdaftar sebagai pemilik perusahaan 3.4 Definisi pasangan
pendiri 3.4.1 Lulusan yang terdaftar sebagai pemilik perusahaan yang mempunyai dua atau lebih dari dua pemilik 3.4.2 Tidak berlaku untuk Perusahaan Perorangan
3.5 Kriteria perusahaan
yang didirikan 3.5.1 Perusahaan dapat dalam bentuk Perusahaan Perorangan, Firma, Perseroan Komanditer (CV), atau Perseroan Terbatas (PT) 3.5.2 Perusahaan Perorangan tidak pernah mengalami lebih dari 2 (dua) bulan
menerima upah kurang dari 1.2X UMP 3.5.3
. Perusahaan dengan bentuk selain Perusahaan Perorangan harus memiliki SIUP atau IUMK 3.6 Kriteria menjadi pekerja
lepas 3.6.1 Bekerja sebagai konsultan atau tenaga ahli independen 3.6.2 Tidak memiliki Perjanjian Kerja
3.6.3 Tidak pernah mengalami lebih dari 2 (dua) bulan menerima upah kurang dari 1.2X UMP
3.7 Pekerja lepas yang menghasilkan karya seni dan budaya
3.7.1 Pemasukan pekerjaan lepas didapatkan dari karya seni dan budaya yang dibuat lulusan
3.8 Berpenghasilan >1.2X
UMR sebelum lulus 3.8.1 Menghasilkan upah lebih dari 1.2 (satu koma dua) kali lipat dari upah minimum provinsi (UMP) 3.8.2 Provinsi yang dipakai adalah provinsi perguruan tinggi tempat lulusan terdaftar
3.8.3 Kriteria tempat kerja mengikuti kriteria diatas 4 Kriteria kelanjutan
studi 4.1 Jangka waktu <12 bulan setelah lulus 4.1.1 Masa tunggu kurang dari 12 (dua belas) bulan setelah tanggal terbit ijazah 4.2 Definisi S1/S1 terapan 4.2.1 Program studi sarjana atau sarjana terapan
4.3 Definisi S2/S2 terapan 4.3.1 Program studi magister atau magister terapan 4.4 Definisi S3/S3 terapan 4.4.1 Program doktor atau doktor terapan
4.5 Definisi dalam negeri 4.5.1 Perguruan Tinggi dalam negeri yang terdaftar di PDDikti
4.6 Definisi luar negeri 4.6.1 Perguruan Tinggi luar negeri yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
5 Formula
Lulusan S1 dan D4/D3/D2 yang berhasil mendapat pekerjaan, melanjutkan studi, atau menjadi wiraswasta
Total jumlah lulusan S1 dan D4/D3/D2 × 100
B. IKU 2: Mahasiswa Mendapat Pengalaman di Luar Kampus
# Topik ## Sub-topik ### Penjelasan
1 Cakupan 1.1 Definisi dan cakupan lulusan
1.1.1 Mahasiswa terdaftar dari program studi di perguruan tinggi 1.2 Definisi S1 1.2.1 Program studi sarjana
1.3 Definisi D4/D3/D2 1.3.1 Program studi diploma empat atau sarjana terapan, diploma tiga, dan diploma dua
1.4 Definisi sks di
luar kampus 1.4.1 Sks yang diperoleh dari mata kuliah Kampus Merdeka sepanjang masa pembelajaran 1.5 Peraturan
data
pendukung
1.5.1 Perguruan tinggi juga dapat (tidak wajib) melaporkan jumlah mahasiswa terdaftar yang telah memperoleh minimal 20 sks dari mata kuliah Kampus Merdeka
1.5.2 Jumlah dapat dihitung sebagai rata-rata dari jumlah mahasiswa terdaftar yang telah memperoleh minimal 20 sks dari mata kuliah Kampus Merdeka 2 Kegiatan
luar kampus
2.1 Penjelasan kegiatan
di luar kampus 2.1.1 Cakupan kegiatan di luar kampus diatur dalam Buku Panduan Merdeka Belajar - Kampus Merdeka 2.1.2 Penetapan mata kuliah Kampus Merdeka diatur dengan peraturan perguruan
tinggi
2.1.3 Jumlah sks setiap mata kuliah Kampus Merdeka diatur dengan peraturan perguruan tinggi
2.1.4 Perguruan tinggi wajib menggunakan format nama mata kuliah Kampus Merdeka yang terstandarisasi oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi
3 Prestasi 3.1 Kriteria kompetisi 3.1.1 Kompetisi minimal tingkat nasional
3.1.2 Kompetisi tingkat nasional berarti dapat diikuti oleh peserta dari seluruh provinsi Indonesia
3.1.3 Kompetisi harus diakui oleh dosen pembimbing
3.1.4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara bimbingan dan pengakuan dosen pembimbing terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi diatur dengan peraturan perguruan tinggi
3.2 Kriteria prestasi
kompetisi 3.2.1 Jenis penghargaan yang dianggap sebagai prestasi adalah juara 1, 2, dan 3 di dalam kompetisi nasional yang sesuai dengan definisi di poin 3.1 3.3 Validasi prestasi
kompetisi 3.3.1 Perguruan tinggi bertanggung jawab untuk menjamin kebenaran prestasi 3.3.2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penjaminan kebenaran prestasi
diatur dengan peraturan perguruan tinggi
4 Formula Jumlah mahasiswa S1 dan D4, D3, D2 yang menjalankan
paling sedikit 20 (dua puluh)sks di luar kampus atau berprestasi dalam kompetisi atau lomba paling rendah tingkat nasional
Total jumlah mahasiswa terdaftar × 100
C. IKU 3: Dosen Berkegiatan di Luar Kampus
# Topik ## Sub-topik ### Penjelasan
1 Cakupan 1.1 Definisi dan
cakupan dosen 1.1.1 Dosen tetap yang bekerja di perguruan tinggi dan mempunyai NIDN atau NIDK 1.2 Penjelasan
periode waktu 1.2.1 Kegiatan dosen yang tercakup adalah yang dilakukan sepanjang 5 tahun sebelum akhir tahun anggaran berjalan 1.2.2 Akhir tahun anggaran berjalan adalah 31 Desember di tahun anggaran
berjalan Contoh: Jika melapor pencapaian IKU untuk tahun anggaran 2022, maka kegiatan dosen yang tercakup adalah kegiatan yang terjadi diantara 1 Januari 2018 sampai dengan 31 Desember
2022
2 Kegiatan tridarma 2.1 Kegiatan tridarma 2.1.1 Kegiatan tridarma yang tertulis di rubrik beban kerja dosen
2.1.2 Dosen mempunyai hak untuk mendapatkan keringanan beban kerja / jumlah sks yang butuh dicapai selama berkegiatan tridarma diluar kampus 3 Kampus lain 3.1 Berkegiatan 3.1.1 Dosen berkegiatan tridarma di perguruan tinggi dalam negeri
tridarma di kampus lain 4 Kampus QS100 berdasarkan ilmu 4.1 Berkegiatan tridarma di kampus QS100 berdasarkan ilmu
4.1.1 Dosen berkegiatan tridarma di perguruan tinggi yang termasuk dalam daftar QS100 berdasarkan ilmu
4.1.2 Daftar QS100 berdasarkan ilmu atau QS World University Rankings by Subject dapat ditemukan di situs QS Top Universities
4.1.3 Daftar QS100 berdasarkan ilmu yang dipakai adalah daftar terbaru saat tahun pelaporan
berjalan
4.1.4 Dosen diperbolehkan berkegiatan tridarma di perguruan tinggi yang
setidaknya mempunyai 1 (satu) program studi yang terdaftar di daftar QS100 berdasarkan ilmu Contoh: Jika Stanford University hanya masuk di dalam daftar QS100 dalam ilmu Engineering & Technology, maka dosen
diperbolehkan berkegiatan tridarma di program studi apapun di dalam Stanford University - tidak terbatas program studi yang berkaitan dengan Engineering & Technology saja
5 Kegiatan kerja
sebagai praktisi 5.1 Hak dosen saat bekerja sebagai praktisi di dunia industri
5.2.1 Dosen mempunyai hak untuk mendapatkan keringanan beban kerja / jumlah sks yang butuh dicapai selama bekerja paruh waktu sebagai praktisi di dunia industri
5.2.2 Dalam hal dosen bekerja penuh waktu sebagai praktisi di dunia industri, dosen mempunyai hak untuk mengambil cuti dari perguruan tinggi 5.2 Kriteria bekerja sebagai
praktisi di dunia industri
5.1.1 Dosen mempunyai Perjanjian Kerja PKWT, PKWTT, PKPW, atau bekerja sebagai konsultan atau tenaga ahli independen
6 Tempat bekerja 6.2 Perusahaan
multinasional 6.2.1 Perusahaan yang beroperasi di lebih dari 1 (satu) negara 6.3 Perusahaan teknologi
global 6.3.1 Perusahaan yang tercakup sebagai perusahaan teknologi global adalah yang terdaftar di Forbes Top 100 Digital Companies 6.3.2 Daftar Forbes Top 100 Digital Companies yang diakui adalah daftar terbaru
yang telah dipublikasikan saat tahun pelaporan berjalan 6.4 Perusahaan startup
teknologi 6.4.1 Perusahaan startup teknologi dalam negeri maupun luar negeri
6.4.2 Perusahaan startup harus telah menerima pendanaan kumulatif sejumlah lebih dari Rp 200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah)
6.5 Organisasi nirlaba kelas
6.5.2 Organisasi nirlaba harus mempunyai anggaran tahunan setahun terakhir sejumlah lebih dari Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) atau sudah bekerja sama dengan mitra di tingkat nasional maupun internasional selama 5 tahun terakhir
6.6 Institusi/organisasi
multilateral 6.6.1 Institusi atau organisasi multilateral yang diakui Pemerintah Indonesia 6.7 Lembaga pemerintah 6.7.1 Kementerian atau kelembagaan Pemerintah Indonesia
6.8 BUMN dan BUMD 6.8.1 Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah
6.9 Definisi pendiri 6.9.1 Dosen mempunyai latar belakang sebagai pendiri maupun pasangan pendiri perusahaan
6.10 Kriteria perusahaan
yang didirikan 6.10.1 Perusahaan dapat dalam bentuk Perusahaan Perorangan, Firma, Perseroan Komanditer (CV), atau Perseroan Terbatas (PT) 6.11 Kriteria berkreasi
independen atau menampilkan karya
6.10.2 Kriteria berkreasi independen atau menampilkan karya diatur dengan peraturan perguruan tinggi
7 Prestasi mahasiswa bimbingan
7.1 Kriteria kompetisi 7.1.1 Kompetisi minimal tingkat nasional
7.1.2 Kompetisi tingkat nasional berarti dapat diikuti oleh peserta dari seluruh provinsi Indonesia
7.1.3 Kompetisi harus diakui oleh dosen pembimbing
7.1.4 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara bimbingan dan pengakuan dosen pembimbing terhadap keikutsertaan mahasiswa dalam kompetisi diatur dengan peraturan perguruan tinggi
7.2 Kriteria prestasi
kompetisi 7.2.1 Jenis penghargaan yang dianggap sebagai prestasi diatur dengan peraturan perguruan tinggi 7.3 Validasi
prestasi kompetisi 7.3.1 Perguruan tinggi bertanggung jawab untuk menjamin kebenaran prestasi 7.3.2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara penjaminan kebenaran prestasi
diatur dengan peraturan perguruan tinggi 8 Pelaporan kepada
pimpinan
perguruan tinggi
8.1 Pengetahuan institusi 8.1.1 Kegiatan tridarma di kampus lain dan kampus QS100 berdasarkan ilmu, serta bekerja sebagai praktisi di industri harus disetujui oleh Kepala Program Studi, Dekan, atau Rektor
8.1.2 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pengajuan, pertimbangan, dan pembuatan keputusan tentang kegiatan tridarma di kampus lain dan kampus QS100 berdasarkan ilmu, serta bekerja sebagai praktisi di industri diatur dengan peraturan perguruan tinggi
keputusan kampus QS100 berdasarkan ilmu, serta pekerjaan sebagai praktisi di industri
8.2.2 Ketentuan lebih lanjut mengenai cara pembuktian dan dokumen pendamping diatur dengan peraturan perguruan tinggi
9 Formula
Jumlah dosen yang berkegiatan tridharma di perguruan tinggi lain, berkegiatan tridharma di QS100 berdasarkan bidang ilmu (QS100 by subject),
atau bekerja sebagai praktisi di dunia industri dalam 5 (lima) tahun terakhir
Total jumlah dosen tetap dengan NIDN/NIDK × 100
D. IKU 4: Praktisi Mengajar di Dalam Kampus
# Topik ## Sub-topik ### Penjelasan
1 Cakupan 1.1 Definisi dan
cakupan dosen 1.1.1 Dosen tetap yang bekerja di perguruan tinggi dan mempunyai NIDN atau NIDK 1.2 Penjelasan
periode waktu 1.2.1 Kualifikasi S3 tidak ada tanggal kadaluarsa
1.2.2 Sertifikasi kompetensi atau profesi tidak ada tanggal kadaluarsa
1.2.3 Pengalaman kerja di dunia industri dan dunia kerja tidak ada batas waktu 2 Sertifikasi kompetensi / profesi 2.1 Lembaga Sertifikasi Kompetensi (LSK)
2.1.1 Daftar LSK yang diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat ditemukan di situs web Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 2.2 Lembata
Sertifikasi Profesi (LSP)
2.2.1 Daftar LSP yang diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi adalah yang terdaftar di situs Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) dan dapat ditemukan di: https://bnsp.go.id/lsp
2.3 Lembaga atau asosiasi profesi atau sertifikasi internasional
2.3.1 Lembaga dan asosiasi profesi atau sertifikasi internasional yang tercakup adalah yang diakui oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dan dapat ditemukan di situs web Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
2.3.2 Daftar lembaga dan asosiasi profesi atau sertifikasi internasional yang diakui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat ditemukan di situs web Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. 3 Pengalaman profesional, di dunia industri, dan di dunia 3.1 Perusahaan
kerja
3.2 Perusahaan
teknologi global 3.2.1 Perusahaan yang tercakup sebagai perusahaan teknologi global adalah yang terdaftar di Forbes Top 100 Digital Companies 3.2.2 Daftar Forbes Top 100 Digital Companies yang diakui adalah daftar terbaru
yang telah dipublikasikan saat tahun pelaporan berjalan 3.3 Perusahaan
startup teknologi 3.3.1 Perusahaan startup teknologi dalam negeri maupun luar negeri
3.3.2 Perusahaan startup harus telah menerima pendanaan kumulatif sejumlah lebih dari Rp 200.000.000.000 (dua ratus milyar rupiah)
3.4 Organisasi nirlaba kelas dunia
3.4.1 Organisasi nirlaba dalam negeri maupun luar negeri
3.4.2 Organisasi nirlaba harus mempunyai anggaran tahunan setahun terakhir sejumlah lebih dari Rp 50.000.000.000 (lima puluh milyar rupiah) atau sudah bekerja sama dengan mitra di tingkat nasional maupun
internasional selama 5 tahun terakhir 3.5 Institusi /
organisasi multilateral
3.5.1 Institusi atau organisasi multilateral yang diakui Pemerintah Indonesia 3.6 Lembaga
pemerintah 3.6.1 Kementerian atau kelembagaan Pemerintah Indonesia 3.7 BUMN dan
BUMD 3.7.1 Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah 3.8 Karyawan
swasta 3.8.1 Perusahaan berada dalam negeri atau luar negeri, dan bersifat multinasional maupun non-multinasional 3.8.2 Dosen memiliki pengalaman sebagai karyawan swasta/tenaga
ahli/professional hired yang dibuktikan dengan Perjanjian Kerja PKWTT atau PKWT saat bekerja
3.8.3 Perusahaan memiliki SIUP atau IUMK
3.9 Definisi pendiri 3.9.1 Dosen mempunyai latar belakang sebagai pendiri maupun pasangan pendiri perusahaan
3.10 Kriteria
perusahaan yang didirikan
3.10.1 Perusahaan dapat dalam bentuk Perusahaan Perorangan, Firma, Perseroan Komanditer (CV), atau Perseroan Terbatas (PT)
3.11 Kriteria menjadi pekerja lepas yang terbukti produktif