KISAH HIDUP PENDERITA SELF-INJURY DALAM
FORMAT JURNALISME SASTRAWI:
APAKAH AKU GILA?
NASKAH AKADEMIK
SKRIPSI BERBASIS KARYA
Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Adzra Vabiant Purwantie
00000008933
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
PERNYATAAN PENELITIAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berbasis karya ini adalah karya ilmiah saya sendiri, bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga lain, dan semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam skripsi berbasis karya ini telah disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan pada daftar pustaka.
Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan, baik dalam pelaksaan skripsi berbasis karya maupun dalam penulisan laporan skripsi berbasis karya, saya bersedia menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk skripsi berbasis karya yang telah saya tempuh.
Tangerang, 14 Januari 2021
HALAMAN PERSETUJUAN
Naskah Akademik Skripsi Berbasis Karya
dengan judul
“KISAH HIDUP PENDERITA SELF-INJURY DALAM FORMAT JURNALISME SASTRAWI: APAKAH AKU GILA?”
Oleh
Adzra Vabiant Purwantie
Telah disetujui untuk diajukan pada
Sidang Ujian Skripsi Universitas Multimedia Nusantara
Tangerang, 14 Januari 2021
Dosen Pembimbing,
Dr. Niknik M Kuntarto, S.Pd., M.Hum.
Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
HALAMAN PENGESAHAN
Naskah Akademik Skripsi Berbasis Karya
dengan judul
“KISAH HIDUP PENDERITA SELF-INJURY DALAM FORMAT JURNALISME SASTRAWI: APAKAH AKU GILA?”
oleh
Adzra Vabiant Purwantie
Telah diujikan pada hari Kamis, 14 Januari 2021 Pukul 11.00 s.d. 12.30 dan dinyatakan lulus
dengan susunan penguji sebagai berikut.
Ketua Sidang Penguji Ahli
Camelia Catharina L.S, S.Sos., M.Si. Samiaji Bintang Nusantara, S.T., M.A.
Dosen Pembimbing
Dr. Niknik M Kuntarto, S.Pd., M.Hum. Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi
HALAMAN PERSEMBAHAN
Jangan pernah menyerah
Dengan pencapaian yang belum kita tempuh
Tetaplah berusaha,
Karena Tuhan menyukai orang-orang yang
selalu bekerja keras
untuk mewujudkan impiannya
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi berbasis karya ini yang berjudul “Kisah Hidup Penderita Self-Injury Dalam Format Jurnalisme Sastrawi: Apakah Aku Gila?”
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan dukungan sehingga skripsi berbasis karya ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya, oleh dari itu izinkanlah penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dosen pembimbing Dr. Niknik M Kuntarto, S.Pd., M.Hum., yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing penulis dan mengajarkan tata cara penulisan karya ilmiah dengan benar. 2. Ketua Sidang Camelia Catharina L.S, S.Sos., M.Si., dan Samiaji
Bintang Nusantara, S.T., M.A., selaku penguji ahli yang telah menguji penulis serta memberikan masukannya saat sidang. 3. Inco Hary Perdana, S.I.Kom., M.Si., selaku Ketua Program Studi
Ilmu Komunikasi Universitas Multimedia Nusantara yang telah memberikan kepercayaan serta kesempatan kepada penulis untuk membuat skripsi berbasis karya ini.
4. Bapak dan Ibu juga Adik penulis yang selalu memberikan doa, dukungan dan motivasi kepada penulis.
5. Teman-teman dekat penulis yang selalu memberikan motivasi dan mendukung kegiatan penulis, yaitu Dara Elisabeth, Dorothea, Dara Ivory, Franny, TMC, Najwa, Widya, Rubi, Febby.
6. Kepada Apriani Mercy, Amanda, dan Regga yang selalu menemani penulis mengerjakan skripsi berbasis karya ini.
7. Kepada Levina dan Psikolog Gisella Tani Pratiwi, M.Psi., yang sudah bersedia menjadi narasumber pada skripsi berbasis karya ini.
Penulis sudah berusaha menulis skripsi ini dengan teknik dan bahasa yang baik dan benar. Namun, bila terdapat kekurangan dalam penulisan skripsi berbasis karya ini, baik berupa kesalahan penulisan maupun keterbatasan terhadap pencarian referensi, penulis mengharapkan kritik dan saran di masa yang akan datang. Penulis berharap skripsi berbasis karya ini dapat menambah wawasan pembacanya mengenai self-injury, self-harm, dan self-cutting. Selain itu, penulis juga berharap skripsi berbasis karya ini bisa menjadi referensi bagi para mahasiwa yang akan membuat laporan yang serupa.
Tangerang, 3 Januari 2021
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
Hlm.
HALAMAN JUDUL
i
HALAMAN PERNYATAAN
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
iii
HALAMAN PENGESAHAN
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
v
KATA PENGANTAR
vi
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
ABSTRAK
xiii
ABSTRACT
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1
Latar Belakang
1
1.2
Tujuan Karya
4
1.3
Kegunaan Karya
4
1.3.1 Kegunaan Akademis
4
1.3.2 Kegunaan Praktik
4
1.3.3 Kegunaan Sosial
4
BAB II
KERANGKA KONSEP
5
2.2
Teori dan Konsep
12
2.2.1 Sastra
12
2.2.1.1 Teori Sastra Mochtar Lubis
13
2.2.1.2 Unsur Intrinsik
14
2.2.1.3 Sudut Pandang
14
2.2.2 Jurnalistik
15
2.2.3 Jurnalisme Baru
16
2.2.3.1 Literary Journalism
17
2.2.4 Sejarah Jurnalisme Sastrawi
22
2.2.5 Tekink Wawancara Jurnalistik
23
2.2.6 Mental Illness
26
2.2.6.1 Self-Injury
27
2.2.6.2 Jenis Self-Injury
27
2.2.6.3. Karakteristik Pelaku Self-Injury
28
2.2.6.4 Dampak Self-Injury
29
2.2.6.5 Cara Memberhentikan Self-Injury 30
BAB III
RANCANGAN KARYA
3.1
Tahapan Pembuatan
36
3.1.1 Pemilihan Cerita
36
3.1.2 Apa yang Ingin Diceritakan
36
3.1.3 Struktur Buku
37
3.1.4 Rekam Semuanya Selagi Melapor
38
3.1.5 Manfaatkan Foreshadowing
38
3.3
Targer Luaran / Publikasi
39
BAB IV
HASIL
4.1
Pelaksanaan
41
4.2
Evaluasi
54
BAB V
SIMPULAN
55
5.1
Simpulan
55
5.2
Saran
58
DAFTAR PUSTAKA
xv
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL
Hlm.
Tabel 3.1 Anggaran
39
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR
Hlm.
Gambar 1.1 Cover Buku I Want to Die But I Want to Eat Tteokpokki 5 Gambar 2.1 Cuplikan Wawancara Gritte dengan Cerelia 6 Gambar 3.1 Halaman Depan Youtube Menjadi Manusia 7 Gambar 4.1 Cover Film “Beyond Silence” 9 Gambar 5.1 Cover Film “Boy Interruptep” 10
ABSTRAK
Self-injuiry adalah jenis gangguan mental yang penderitanya cenderung ingin
melukai dirinya sendiri dan dapat juga membahayakan nyawanya sendiri. Menurut World Health Organization (WHO), gangguan mental ini banyak terjadi pada remaja dan dewasa, sekitar 15 hingga 29 tahun. Gangguan mental ini biasanya disebabkan oleh stres yang terlalu lama, depresi dengan banyak tekanan, tekanan batin karena lingkungan sekitar seperti orang tua, kurang perhatian atau kasih sayang, dan broken home. Setiap penderita depresi yang sudah kronis biasanya berakhir dengan tindakan percobaan bunuh diri.
Self-injury atau self-cutting merupakan salah satu tindakan yang sering dilakukan
oleh penderita mental illness. Untuk memudahkan dalam mengerjakan penelitian berbasis karya ini, penulis menggunakan beberapa teori, yaitu teori sastra, teori jurnalistik, dan teori jurnalisme baru. Sementara itu, konsep yang digunakan adalah literary journalism, mental illness, self-injury, jenis-jenis
self-injury, karakteristik pelaku self-injury, dampak dan juga cara
menghentikannya. Selain itu, untuk mencari data-data penulis mewawancarai seorang penderita mental illness yang berujung pada tindakan self-injuiry atau
self-cutting. Melalui karya ini dapat diketahui lebih jelas kasus self-injury di
Indonesia, faktor penyebab terjadinya self-injuiry, dan solusi penyembuhan
self-injury. Penulis juga merancang karya ini dengan membaginya menjadi tiga point, yaitu tahap pembuatan, anggaran dan target luaran atau publikasi. Pada
tahap pembuatan, penulis menggunakan tahap-tahap pembuatan buku sastrawi. Hal ini karena penulis membuat karya ini dalam format buku jurnalisme sastrawi.
Kata kunci: mental illness, self-injury, jenis-jenis self-injury, karakteristik pelaku
ABSTRACT
Self-injury is a kind of mental disorder that the primary caregiver tends to want to hurt himself and could also endanger his own life. According to World Health Organization (WHO), a mental disorder this much is going on in adolescents and adults, about 15 until 29 years. A mental disorder is usually caused by the stress that for too long, depression with a lot of pressure, so much pressure because of the surrounding environment like old people, less attention or affections, and a broken home. Each patient who has chronic depression usually ends up with the act of suicide attempts. Self-injury or self-cutting is one of the acts of which are often done by people with mental illness. To ease in doing this work, based on research the author uses several theories, which are a literary theory, journalistic, theory and the theory of new journalism. Meanwhile, the concept of literary journalism, used is mental illness self-injury, the types of self-injury, the characteristic self-injury, the impact of and also a way to stop it. Besides, to search data writer interviewed a number of mental illnesses that led to the act of injury or cutting. Through this work will be known clear cases of self-injury, in Indonesia the cause of self-self-injury, self-injury healing, and solutions. The writer also designed this work by dividing it into three, point namely, making a budget and the outer covering or publication. In the making, the use writers literary stages of books. This is because the author of the books makes this work. Literary journalism
Keywords Mental illness, self-injury, a kind of self-injury, characteristic of offender self-injury, the impact of self-injury, literary journalism.