• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA CABANG TELADAN MEDAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA CABANG TELADAN MEDAN"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MOTIF BERBELANJA (SHOPPING MOTIVES) DAN ATRIBUT TOKO (STORE ATRIBUTES) TERHADAP

PEMBELIAN IMPULSIF PADA TOKO RAMAYANA CABANG TELADAN MEDAN

Oleh : Elfitra Desy Surya. SE.,MM Dosen FEB-UNPAB

ABSTRAK

Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan merupakan sebuah Department Store yang menjual barang-barang berkualitas dengan harga terjangkau untuk segmen berpenghasilan menengah kebawah yang memiliki permasalahan yang terjadi disini adalah belum sepenuhnya melakukan Atribut Toko atau seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk masih posisi lama sehingga pelanggan masih kurang nyaman.

Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen Toko Ramayana Cabang Teladan Medan, sebanyak 75 orang. Pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada 75 orang (responden). Data yang diperoleh kemudian disusun dalam tabel – tabel yang menunjukan frekuensi dan presentasi nilai dari masing – masing jawaban responden. Kemudian diolah dengan menggunakan bantuan program Statistical Product Service Solution (SPSS Versi 17.0). Berdasarkan persamaan regresinya adalah Y= 2.133 + 0.702X1 + 0.126X2 Konstanta sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 2.133. Pengujian secara serempak diperoleh Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan

tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung 119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas

signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1) bahwa Motiv berbelanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh

terhadap pembelian impulsif di Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan. Sedangkan pada pengujian secara parsial Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai

probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1). Dengan hasil

ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan Motiv berbelanja terhadap Pembelian impulsif. Dan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif menunjukan bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175

> 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan Atribut toko terhadap Pembelian impulsif, maka dapat dimpulkan Motiv berbelanja sangat berpengaruh maka hipotesis H1 dapat

diterima

(2)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perilaku konsumen untuk

memenuhi kebutuhannya akan

berkaitan dengan perilaku belanja

konsumen. Perilaku belanja

konsumen akan muncul akibat

adanya perencanaan atau tanpa perencanaan sebelumnya (impulse buying). Berdasarkan hasil survei

yang dilakukan oleh Nielsen

(2007;41).

Kehadiran pusat—pusat

perbelanjaan modern telah menjadi

pertanda meningkatnya sektor

perekonomian. Fenomena maraknya pembangunan pusat perbelanjaan modern telah merambah ke kota Medan, Sumatera Utara. Kota Medan berupaya untuk semakin menguatkan citranya bukan hanya sebagai tujuan pariwisata saja, tetapi juga sebagai tujuan wisata belanja.

Hal tersebut menyebabkan

munculnya persaingan antar

pengembang pusat perbelanjaan modern yang saling berlomba untuk merebut hati dan loyalitas pengunjung.

Pembelian Impulsif

mempunyai dasar pertimbangan yang masuk akal yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor, diantaranya motif berbelanja (Shopping motives) dan atribut toko (Store attributes).

Motif berbelanja (Shopping Motives) merupakan salah satu faktor yang mendorong konsumen dalam melakukan pembelian suatu

produk. Motivasi berbelanja

didasari oleh kebutuhan serta sasaran yang telah terbentuk dengan sendirinya oleh konsumen.

Kondisi atribut toko (Store Attributes) juga merupakan hal yang mempengaruhi proses pemilihan toko

dan Pembelian Impulsif oleh

konsumen. Store Attributes memiliki peran penting karena lingkungan (seluruh fisik sekitar maupun benda-benda yang memiliki bentuk) dapat memberikan pengaruh pada perilaku konsumen. Keragaman barang yang tersedia pada toko menjadi hal utama dalam toserba.

Berdasarkan hal tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk memilih dan membahas penelitian ini dengan judul : Pengaruh Motif Berbelanja (Shopping Motives) Dan Atribut Toko (Store Atributes) Terhadap Pembelian Impulsif Pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa permasalahan yang muncul, dapat diidentifikasi oleh penulis sebagai berikut:

a. Ramayana Syawalayan Cabang

Teladan Medan belum

sepenuhnya melakukan motiv Berbelanja sehingga pelanggan masih kurang puas terhadap produk-produknya.

b. Masih adanya ketidakpuasan

pelanggan Toko Ramayana

Cabang Teladan Medan yang ditandai dengan adanya keluhan terhadap harga dan layanan pelanggan yang diberikan oleh karyawan.

(3)

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

1. Apakah Motif Berbelanja

(Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara bersama-sama berpengaruh secara serempak dan simultan terhadap Pembelian Impulsif pada Toko

Ramayana Cabang Teladan

Medan

2. Apakah Motif Berbelanja

(Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara parsial berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Toko

Ramayana Cabang Teladan

Medan

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk Mengetahui dan

menganalisis pengaruh motif

berbelanja (shopping motives) dan atribut toko (store attributes)

terhadap terhadap Pembelian

Impulsif pada Toko Ramayana

Cabang Teladan Medan.

TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Definisikan perilaku

konsumen menurut Kotler dan Keller (2008:214): Perilaku konsumen adalah studi bagaimana individu, kelompok dan organisasi memilih,

membeli, menggunakan dan

menempatkan barang, jasa, ide atau

pengalaman untuk memuaskan

keinginan dan kebutuhan mereka.

a. Keputusan Pembelian

Menurut Setiadi (2003:416), keputusan pembelian merupakan

perilaku konsumen dalam

memperlakukan pengambilan

keputusan konsumen sebagai

pemecahan masalah yang

dihadapinya.

b. Tahap-Tahap Keputusan

Pembelian

Konsumen sebelum

melakukan pembelian biasanya melewati tahapan - tahapan sebagai berikut:

a). Pengenalan Kebutuhan b). Mencari Informasi c). Evaluasi Alternatif d). Keputusan Pembelian e). Perilaku Pascapembelian

c. Jenis-jenis Perilaku Keputusan Pembelian

Jenis-jenis tingkah laku

membeli konsumen berdasarkan

derajat keterlibatan dan tingkat perbedaan antara merek (Kotler dan Amstrong, 2008:177) yaitu:

1). Perilaku pembelian kompleks 2). Perilaku pembelian pengurangan

disonansi

3). Perilaku pembelian kebiasaan 4). Perilaku pembelian mencari

keragaman

d. Pengertian Motif Berbelanja (Shopping Motives)

Motivasi adalah

kecenderungan dalam diri seseorang yang membangkitkan topangan dan tindakan. Selain itu motivasi adalah segala sesuatu yang mendorong

(4)

seseorang (konsumen) untuk berperilaku tertentu, dan upayanya untuk mencapai kepuasan, baik secara rasional maupun emosional.

Motif berbelanja (shopping motives) terdiri dari dua yaitu utilitarian shopping motives dan

hedonic shopping motives.

Utilitarian shopping motives dan hedonic shopping motives umumnya berfungsi secara serentak di dalam

keputusan pembelian

(Setiadi,2003:94-95).

1. Utilitarian Shopping Motives 2. Hedonic Shopping Motives

Adapun tujuan motivasi

konsumen adalah meningkatkan

kepuasan, mempertahankan loyalitas, efisiensi, efektivitas, menciptakan hubungan yang harmonis antara produsen dengan konsumen. Sedangkan asas-asas motivasi antara lain :

a. Asas Mengikutsertakan b. Asas Komunikasi c. Asas Pengakuan

d. Asas wewenang yang

didelegasikan

e. Asas perhatian timbal balik Menurut Jin dan Kim dalam Riorini (2005;252) Indikator dalam motiv berbelanja menjadi tiga kategori yaitu:

1. Socialization (Sosialisasi) 2. Diversion (Hiburan) 3. Utilitarian

2. Atribut Toko (Store Atributes)

Keputusan konsumen dalam membeli produk seringkali dilakukan di toko, karena informasi yang diperoleh konsumen di toko atau komunikasi yang dilakukan pada saat

belanja sangat mempengaruhi

keputusan pembelian. Berbagai perusahaan sering membuat atribut toko (Store attributes) yang menarik (Sumarwan,2002:276).

Atribut toko (Store attributes) dapat dibangun melalui display produk, suasana lingkungan toko, tata letak (layout).

a. Display Produk

b. Suasana Lingkungan Toko c. Tata letak (layout).

3. Pengertian Pembelian Impulsif

Menurut Kanuk (2007: 511) impulse buying merupakan keputusan

yang emosional atau menurut

desakan hati. Emosi dapat menjadi sangat kuat dan kadangkala berlaku sebagai dasar dari motif pembelian yang dominan.

a. Karakteristik Pembelian

Impulsif

Menurut Kacen, (2012;44) juga menyatakan bahwa impulse

buying mempunyai sejumlah

karakteristik sebagai berikut :

1. Adanya perasaan yang

berlebihan akan ketertarikan dari produk yang dijual

2. Adanya perasaan untuk segera memiliki produk yang dijual

3. Mengabaikan segala

konsekuensi dari pembelian sebuah produk

4. Adanya perasaan puas

5. Adanya konflik yang terjadi antara pengendalian dengan kegemaran di dalam diri orang tersebut.

(5)

b. Tipe-Tipe Pembelian Impulsif

Pembelian tidak terencana

(impulse buying) dapat

diklasifikasikan dalam empat tipe yaitu planned impulse buying, reminded impulse buying, suggestion impulse buying, dan pure impulse buying.

1). Pure Impulse Buying. 2) Suggestion Impulse Buying. 3) Planned Impulse Buying

Hasil riset ini menghasilkan skala pengukuran yang mengukur pembelian impulsif, yaitu:

a) Urgensi untuk membeli b) Efek positif (positive affect) c) Efek negatif (Negatif affect) d) Melihat-lihat toko e) Kenikmatan berbelanja f) Ketersediaan waktu g) Ketersediaan uang h) Kecenderungan pembelian impulsif. B. Kerangka Konseptual Menurut Sugiyono (2012 : 49) kerangka konseptual merupakan sintesa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Sedangkan menurut Kuncoro (2013 : 44) kerangka konseptual adalah pondasi utama di mana sepenuhnya proyek penelitian ditujukan, dalam hal ini merupakan jaringan antar

variabel yang secara logis

diterangkan, dikembangkan, dan dielaborasi dari perumusan masalah yang telah diidentifikasi melalui proses wawancara, observasi, dan survei literatur.

Proses pengambilan

keputusan konsumen dimulai jauh

sebelum pembelian Impulsif

sesungguhnya dan berlanjut dalam waktu yang lama setelah pembelian. Keputusan pembelian adalah keputusan pembeli tentang merek mana yang dibeli. Keputusan pembelian dipengaruhi salah satunya oleh motif konsumen dalam berbelanja. Motif berbelanja (Shopping Motives) adalah segala sesuatu yang mendorong seseorang (konsumen) untuk berperilaku tertentu, dan upayanya untuk mencapai kepuasan,

baik secara rasional maupun

emosional. Selain hal tersebut atribut toko juga hal yang sangat mempengaruhi keputusan pembelian. Atribut toko adalah gambaran apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu dan keadaan toko yang oleh pemiliknya berusaha disampaikan kepada konsumen. Atribut toko dapat mempengaruhi kenikmatan,

kesenangan, dan keputusan

berbelanja tanpa sebelumnya

melakukan penilaian terhadap

produk maupun harganya. Kesan terhadap toko dapat dibentuk pada saat konsumen memasuki atau baru saja memasuki area fasilitas toko.

Sebuah toko yang memiliki atribut toko yang baik akan mendorong konsumen untuk tinggal lebih lama di dalam toko dan akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui segala sesuatu yang terdapat pada toko tersebut hingga

akhirnya melakukan keputusan

(6)

Berdasarkan kerangka pemikiran diatas, maka penulis

membuat kerangka penelitian

sebagai berikut :

Gambar Kerangka Penelitian

Sumber : diolah penulis D. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, di mana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam

bentuk pertanyaan. Dikatakan

sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori. Hipotesis dirumuskan atas dasar kerangka pikir yang merupakan jawaban sementara atas masalah yang dirumuskan. (Sugiyono, 2009: 96),

Dari pengertian hipotesis

tersebut, penulis merumuskan

hipotesis dalam penelitian ini yaitu : 1. Motif Berbelanja (Shopping

Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara

bersama-sama berpengaruh

secara serempak dan simultan terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan

2. Motif Berbelanja (Shopping Motives) dan Atribut Toko (Store Atributes) secara parsial berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Toko Ramayana Cabang Teladan Medan

METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

penelitian yang bertujuan

mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Sugiyono,2006 :11).

B. Lokasi Penelitian

Lokasi Penelitian : Toko Ramayana Cabang Teladan Jalan Sisingamangaraja Medan

Motif berbelanja (Shopping Motives) (X1)

Atribut Toko ( Store Attributes) (X2)

Pembelian Impulsif

(7)

C. Populasi dan Sampel / Jenis dan Sumber Data

1. Populasi

Populasi adalah

sekelompok elemen yang

lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian dimana kita tertarik untuk mempelajarinya atau menjadi objek penelitian. Kuncoro, (2013 : 103).

Yang menjadi populasi dalam peneliotian ini adalah seluruh konsumen dalam satu hari, yaitu berjumlah 150 orang

2. Sampel

Sampel adalah merupakan sebagian atau wakil dari populasi yang teliti untuk sekedar angket – angket maka apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik

diambil semua sehingga

penelitiannya merupakan

penelitian populasi. Jika jumlah subjeknyalebih besar dari 100

dapat diambil 0% s.d 15% atau 20% atau lebih. (Sugiyono, 2004 : 135).

Berdasarkan pendapat tersebut diatas maka didalam penelitian ini penulis mengambil sampel dari semua populasi yang ada, yaitu 50% atau sebanyak 75 orang.

3. Jenis dan Sumber Data a. Data Primer b. Data Sekunder

Data yang telah

dikumpulkan untuk

maksud selain

menyelesaikan

D. Skala Pengukuran Variabel

Skala likert akan

menjabarkan variabel yang akan diukur menjadi indikator variabel. Kemudian indikator variabel tersebut digunakan sebagai dasar dalam menyusun instrument yang dapat berupa pertanyaan dan pernyataan (Sugiono, 2006 :98).

Instrument Skala Likert

N o Jawaban Skor 1 Sangat setuju 5 2 Setuju 4 3 Ragu-ragu 3 4 Tidak setuju 2

5 Sangat tidak setuju 1

Sumber : Sugiyono, (2006:98)

E. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:

1. Angket Angket / kuesioner. 2. Observasi.

3. Wawancara.

E. Teknik Analisa Data

Dalam penelitian kualitatif sumber data dipilih dan disesuaikan dengan tujuan penelitian adalah :

1. Uji Validitas 2. Uji Reliabilitas 3. Uji Asumsi Klasik

(8)

Sebelum melakukan analis regresi, lebih dulu diuji kelayakan model Regresi Berganda (Multiple regression)agar perkiraan menjadi tidak bias, maka dilakukan beberapa uji asumsi klasik yang harus dipenuhi yaitu:

a. Uji Normalitas

b. Uji Multikolonearitas c. Uji Heteroskedastisitas 4. Model Analisis Regresi Linier Berganda

Model analisis yang

digunakan adalah smodel análisis linier berganda sebagai berikut :

Y = α + β1X1 + β2X2 + ∈ Dimana : Y = Pembelian Impulsif α = Intercept β1, β2 = Koefisien Regresi X1 = Motif Berbelanja (shopping motives)

X2 = Atribut Toko (store

attributes) ∈ = Kesalahan Pengganggu/Error Term 5. Pengujian Hipotesis a. Uji F b. Uji t c. Uji Determinasi

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

Sejarah Singkat Perusahaan

Pada tahun 1989 Ramayana telah menjadi jaringan ritel, yang

terdiri dari 13 gerai dan

mempekerjakan sebanyak 2.500

pekerja. Mereka berbagai produk

yang dijual juga menjadi lebih luas untuk mencakup kebutuhan rumah tangga, mainan dan alat tulis. Tak lama kemudian, pada tahun 1993 pusat perbelanjaan one stop shopping

dilaksanakan di setiap toko

Ramayana karena jangkauan produk dan harga yang terjangkau.

B. Pembahasan Hasil Penelitian 1. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas

a. Uji Validitas

Untuk lebih jelasnya akan kita lihat pada tabel Item Total Statistic, hasil pengolahan SPSS. Dengan

memasukkan data jawaban

responden dari variabel X1, X2 dan Y yang disajikan pada tabel berikut :

(9)

Tabel Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Squared Multiple Correlatio n Cronbach's Alpha if Item Deleted Motiv Berbelanja 1 78.86 146.826 .826 . .933 Motiv Berbelanja 2 79.25 150.669 .562 . .937 Motiv Berbelanja 3 79.15 152.948 .759 . .937 Motiv Berbelanja 4 79.22 151.358 .603 . .936 Motiv Berbelanja 5 79.31 154.018 .540 . .937 Motiv Berbelanja 6 78.86 146.826 .826 . .933 Motiv Berbelanja 7 79.25 150.669 .562 . .937 Attribut toko 1 79.15 152.948 .759 . .937 Attribut toko 2 79.22 151.358 .603 . .936 Attribut toko 3 79.31 154.018 .540 . .937 Attribut toko 4 78.86 155.811 .401 . .939 Attribut toko 5 78.83 147.380 .797 . .933 Attribut toko 6 79.24 152.098 .557 . .937 Attribut toko 7 79.11 175.480 .514 . .937 Attribut toko 8 79.18 151.975 .560 . .937 Pembelian Impulsif 1 71.09 175.641 .372 . .877 Pembelian Impulsif 2 71.06 174.061 .413 . .876 Pembelian Impulsif 3 70.95 176.647 .346 . .875 Pembelian Impulsif 4 71.13 167.516 .632 . .869

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Dari Tabel diatas nilai koefisien korelasi produk moment antara skor masing-masing butir pertanyaan

dengan total kesemua butir

pertanyaan terlihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation. Dari data didapat semua nilai koefisien melebihi angka 0,30 hal ini dapat dinyatakan bahwa semua butir pertanyaan dan skor yang didapat valid atau sah.

b. Uji Reliabilitas

Reliabilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha lebih besar (>)0,60.

(10)

Reliability Statistics Cronbach's Alpha Cronbach's Alpha Based on Standardized Items N of Items .939 .938 19

Pada Tabel diatas didapat Cronbach’s Alpha sebesar 0,938 memiliki nilai > 0,60 sehingga dapat

disimpulkan bahwa konstruk

pertanyaan yang telah disajikan pada responden terdiri dari 19 item, baik dimensi variabel motiv berberlanja (x1), atribut toko (x2) maupun dimensi variabel pembelian impulsif (y) adalah reliable atau bisa diterima dan dikatakan handal.

Apabila uji asumsi klasik telah terpenuhi maka alat uji statistik regresi linier berganda dapat digunakan yaitu:

a. Uji normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguhi apakah dalam model regersi, variabel (residual) memiiliki distribusi normal.

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Gambar diatas memperlihatkan bahwa distribusi dari titik-titik data pembelian impulsif, motiv berberlanja dan atribut toko menyebar disekitar garis diagonal yang dapat disimpulkan bahwa data yang disajikan normal..

b. Uji Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas yaitu untuk mengetahui apakah lebih dari satu hubungan linear yang sempurna atau antara variabel bebas ada korelasi.

Hasil Uji Multikolinieritas dapat dilihat pada Tabel berikut :

(11)

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 2.133 1.700 1.255 .214

Motiv berbelanja

.702 .088 .771 8.023 .000 .352 2.843

Atribut toko .126 .092 .132 1.371 .175 .352 2.843

a. Dependent Variable: Pembelian Impulsif Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Tabel tersebut diatas dapat dilihat bahwa angka Varians Inflasi Factor (VIF) lebih kecil dari 5 dan nilai Tolerance 0.356 < 5, dengan demikian dapat disimpulkan model regresi bebas gangguan multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedasitas

Uji Heteroskedasitas yaitu untuk menunjukkan nilai varians

antara nilai dependent variabel tidak sama atau varian (residu) tidak konstan. Mendeteksi apakah

ada atau tidak gejala

heteroskedesitas dapat dilakukan dengan menganalisis penyebaran titik-titik yang terdapat pada scatterplot yang dihasilkan

program SPSS dengan

pengambilan keputusan

Heteroskedasitas

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Gambar

terlihat titik secara acak atau tidak membentuk suatu pola tertentu yang jelas. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedasitas pada model regresi, sehingga model regresi ini layak dipakai untuk

prediksi pembelian impulsif berdasarkan masukan variabel independennya.

2. Analisis dan Evaluasi

Data yang dikumpul hasil pengolahannya adalah:

(12)

Descriptive Statistics Mean Std. Deviation N Pembelian Impulsif 26.32 4.515 75 Motiv berbelanja 28.99 4.958 75 Atribut toko 30.25 4.705 75

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00 Pada Tabel diatas nilai

rata-rata dari variabel Motiv

Berberlanja adalah 28.99 dengan standar deviasinya adalah 4.958. Untuk variabel Atribut Toko nilai rata-ratanya adalah 30.25 dengan standar deviasinya adalah 4.705.

Sedangkan untuk variabel

Pembelian Impulsif nilai rata-ratanya adalah 26.32 dengan standar deviasinya adalah 4.515 dengan data yang diperoleh sebanyak 75 responden.

Correlations

Pembelian Impulsif

Motiv

berbelanja Atribut toko

Pearson Correlation Pembelian Impulsif 1.000 .877 .775

Motiv berbelanja .877 1.000 .805

Atribut toko .775 .805 1.000

Sig. (1-tailed) Pembelian Impulsif . .000 .000

Motiv berbelanja .000 . .000

Atribut toko .000 .000 .

N Pembelian Impulsif 75 75 75

Motiv berbelanja 75 75 75

Atribut toko 75 75 75

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan hasil

perhitungan dari SPSS, pada tabel dilihat bahwa nilai korelasi antara

motiv berberlanja dengan

pembelian impulsif 0,877 cukup kuat dan berpengaruh sedangkan nilai korelasi antara atribut toko

dengan pembelian impulsif

sebesar 0,775 lebih kecil dari pada nilai korelasi motiv berberlanja dengan tingkat signifikan yang nyata yaitu dibawah 0.05 atau

lebih kecil dari α = 5 % uji dua arah/sisi.

4. Pengujian Hipotesis

a. Uji Pengaruh Serempak (Uji F)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah motiv berberlanja dan atribut toko secara serempak berpengaruh signifikan terhadap pembelian

(13)

menggunakan (confidence Interval) atau level pengujian

hipotesis 5% dengan uji F.

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1122.966 3 561.483 119.322 .000a

Residual 324.687 72 4.706

Total 1447.675 75 a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja

b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00

Berdasarkan Tabel diatas bahwa Uji Anova atau Uji Statistik F menghasilkan nilai Fhitung sebesar 119,322 dengan tingkat signifikansi 0,000. karena Fhitung119,322 > Ftabel 2,76 dan probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 yaitu 0,000 < 0,05 maka Tolak Ho (Terima H1) bahwa Motiv Berberlanja dan Atribut Toko secara serempak berpengaruh terhadap Pembelian Impulsif pada Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan.

Berdasarkan Tabel 4.24

diatas diperoleh persamaan

regresinya adalah Y= 2.133 +

0.702X1 + 0.126X2 Konstanta

sebesar 2.133 menyatakan jika tidak ada variabel bebas (bernilai 0) maka variabel terikat tetap sebesar 2.133.

b. Uji Pengaruh Parsial (Uji t)

Selanjutnya untuk uji pengaruh parsial sebagai berikut:

1). Pengaruh motiv

berbelanja terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan Tabel Coefficientsa

menunjukan nilai thitung 8,023 > ttabel 1,617 dan nilai probabilitas signifikan 0.000 < 0.05, maka tolak Ho (Terima H1).

Dengan hasil ini menyatakan ada pengaruh yang signifikan motiv berberlanja terhadap pembelian impulsif.

2). Pengaruh atribut toko terhadap pembelian impulsif.

Berdasarkan Tabel

Coefficientsa menunjukan bahwa nilai thitung 1,371 > ttabel 1,617 dan nilai nilai probabilitas signifikan 0,175 > 0.05, maka terima Ho (Tolak H1). Dengan hasil ini menyatakan tidak ada pengaruh yang signifikan atribut toko terhadap pembelian impulsif.

c. Uji Determinasi

Selanjutnya untuk

mengetahui seberapa besar kadar atau persentase kemampuan model (motiv berberlanja dan atribut toko) dalam menjelaskan variabel terikat (repurchase intention konsumen), dapat dilihat pada tabel berikut.

(14)

Model Summaryb Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .881a .776 .769 2.169

a. Predictors: (Constant), Atribut toko, Motiv berbelanja b. Dependent Variable: Pembelian Impulsif

Sumber : Hasil pengolahan spss ver 17.00 Berdasarkan Tabel Model Summaryb diatas terlihat bahwa besarnya adjusted R Square sebesar 0.769 hal ini berarti 76,9% variasi pembelian impulsif yang dapat dijelaskan oleh variasi independen motiv berberlanja dan atribut toko.

sedangkan sisanya

(100%-76,9%=23,1%) dijelaskan oleh

sebab-sebab lain diluar model.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, peneliti mencoba untuk menarik kesimpulan atas penelitian yang dilakukan, serta memberikan saran yang mungkin akan bermanfaat bagi Ramayana Departemen Store Cabang Teladan Medan.

A. Simpulan

Dari uraian diatas dan analisis dalam bab-bab sebelumnya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Sesuai hasil analisis Uji Pengaruh

Serempak bahwa Anova

memiliki Fhitung sebesar 119.322 sedangkan Ftabel sebesar 2,76 dengan tingkat signifikan 0,000. Oleh karena probabilitasnya jauh dibawah 0,05 maka Tolak Ho (Terima Hi) hal ini menunjukkan bahwa Motiv Berberlanja dan

Atribut Toko secara serempak berpengaruh dan signifikan

mempengaruhi Pembelian

Impulsif pada di Ramayana

Departemen Store Cabang

Teladan Medan

H. Adam Malik Medan.

2. Hasil Pengujian Pengaruh

Parsial, Motiv

Berberlanjaterhadap Pembelian Impulsifdiperoleh thitung sebesar 8,023 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas signifikan ―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung > ttabel maka disimpulkan tolak Ho (Terima H1) bahwa ada pengaruh yang signifikan antara motiv berberlanja terhadap pembelian impulsif sementara hasil pengujian pengaruh parsial, atribut toko terhadap pembelian impulsif diperoleh thitung sebesar 1,371 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas signifikan ―t‖ sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung < ttabel maka disimpulkan terima Ho (tolak H1) bahwa

kurang berpengaruh yang

signifikan antara atribut toko terhadap pembelian impulsif pada di ramayana departemen store cabang teladan medan. motiv berberlanja adalah 0,771 sedangkan atribut toko 0,132

(15)

maka motiv berberlanja lebih besar dari pada atribut toko maka tolak ho, maka terima h2, bahwa motiv berberlanja merupakan

variabel yang sangat

mempengaruhi pembelian

impulsif.

3. Pengaruh motiv berberlanja dan atribut toko terhadap pembelian impulsif adalah sebesar 0,769 berdasarkan nilai Adjusted R Square yaitu 76,9% yang berasal dari nilai R (pangkat r kuadrat terkecil) hal ini berarti bahwa variabel motiv berberlanja dan atribut toko merupakan varibel

yang paling cocok dalam

menentukan pembelian impulsif

sementara sisanya akan

dijelaskan oleh variabel-variabel lain diluar model

4. Nilai korelasi antara motiv berberlanja dan pembelian impulsif sebesar 0,877 yang menyatakan sangat kuat/erat hubungannya sementara nilai korelasi antara atribut toko dengan pembelian impulsif sebesar 0,775 yang juga cukup kuat/erat hubunganya tetapi lebih kecil dari nilai korelasi motiv berberlanja dengan tingkat signifikan 0.05 atau lebih kecil dari α = 5 %, jadi disimpulkan

bahwa motiv berberlanja

merupakan varibel yang

mempunyai nilai korelasi paling

besar dalam hubungannya

dengan pembelian impulsif, sedangkan sisanya dijelaskan

oleh pengaruh faktor lain diluar model seperti promosi, harga.

B. Saran

Berdasarkan simpulan diatas, maka penulis memberikan saran sebagai berikut;

1. Karena hasil penelitian

menunjukkan bahwa variabel atribut toko diperoleh thitung sebesar 1,371 sedangkan ttabel sebesar 1,617 dan probabilitas cukup signifikan sebesar 0,000 < 0,05, karena thitung < ttabel , berarti pembelian impulsif kurang berpengaruh secara parsial menunjukkan bahwa atribut toko tidak berpengaruh terhadap pembelian impulsif sedangkan

motiv berberlanja sangat

berpengaruh terhadap pembelian impulsif.

2. Hendaknya di Ramayana

Departemen Store Cabang

Teladan Medan melanjutkan penelitian ini dengan menambah variabel lain, agar lebih akurat hasilnya guna peningkatan Pembelian Impulsif dikemudian harinya.

(16)

DAFTAR PUSTAKA

Fandy Tjiptono (2004), Manajemen

Pemasaran (Analisis,

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian), Penerbit CV. Linda Karya. Bandung,

Hatane (2005), Intisari Pemasaran

dan Unsur –Unsur

Pemasaran, : Penerbit PT. Linda Karya, Bandung

Kotler dan Amstrong (2008),

Manajemen Pemasaran,

Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Kotler dan Keller (2008) Manajemen Pemasaran Di Indonesia, Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Kanuk (2008), Manajemen

Pemasaran: Edisi Milenium, Jilid 2, Penerbit PT. Prenhallindo, Jakarta

Kotler dan Amstrong, (2007). Manajemen Pemasaran, edisi 12, jilid 2, PT Indeks Jakarta

Kacen, (2012), Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran,

Penerbit Remaja

Rosdakarya, Bandung

Kuncoro (2013), Perilaku

Konsumen, ( Teori dan

Penerapaannya dalam

Pemasaran), Ghalia Jakarta Ma’ruf (2005), Riset Pemasaran:

Teori dan Praktek, Ghalia, Bogor,

Nielsen (2007), Pemasaran, Konsep dan Strategi, Edisi Bahasa Indonesia, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta

Rook, (2007). Manajemen

Pemasaran, Suatu

Pendekatan Strategis Dengan Orientasi Global. Jilid 2. Erlangga, Jakarta:

Sutisna (2011), Manajemen

Pemasaran (Analisis,

Perencanaan, Pelaksanaan, dan Pengendalian) Teori, Aplikasi, dan Tanya Jawab,

Penerbit Linda Karya

Bandung,

Setiadi (2003,), Prinsip Pemasaran , Edisi Ketujuh, Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga.

Shoham dan Brencic (2003), Prinsip Pemasaran , Edisi Ketujuh, Jilid 1, Jakarta, Penerbit Erlangga.

Sugiyono (2012). Strategic

Marketing Plan , Gramedia Pustaa Utama, Jakarta

Sumarwan,2002), Perilaku

Konsumen dan Komunikasi Pemasaran, Penerbit Remaja Rosdakarya, Bandung

Taufiq (2004), Manajemen

Pemasaran, Penerbit

Salemba Empat. Jakarta

Utami,( 2006), Manajemen

Penjualan, Penerbit BPFI. Yogyakarta

Gambar

Gambar Kerangka  Penelitian
Tabel Item-Total Statistics Scale Mean  if Item  Deleted  Scale  Variance if Item Deleted  Corrected  Item-Total  Correlation  Squared Multiple  Correlation  Cronbach's  Alpha if Item Deleted  Motiv  Berbelanja 1  78.86  146.826  .826

Referensi

Dokumen terkait

Pada model kapal tanpa hull chine pada kecepatan 30 knots, besar nilai tahanan sebesar 171,8 kN dan power yang dibutuhkan sebesar 3555,714 hp dengan menggunakan metode

SKRIPSI STUDI PENGGUNAAN ANTIRETROVIRAL PADA.. THANU

Kesimpulan yang diperoleh dalam penelitian ini adalah secara simultan Laba Usaha dan Nilai Jaminan Kredit hanya memberikan pengaruh sebesar 61,6% terhadap Keputusan

Hasil pengujian menunjukkan bahwa gaya hidup dan atribut produk berpengaruh positif terhadap minat beli mobil toyota yaris di Surabaya.. Key Words: Gaya Hidup,

Hotel Sinar Express Surabaya, sedangkan kompensasi dan kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan di PT.. Hotel Sinar

On the basis of the potential to harness seawater as source of nutrients for plant requirement as well as the potential limitation in using it, the possible action can be done

Hijabers Mom Community mempunyai dua pemahaman; pertama, Hijabers Mom Community merupakan kumpulan perempuan mandiri berbusana hijab kekinian yang dapat menunjukkan mix

Dasar pemerintah melakukan pengawasan terhadap koperasi adalah bahwa pemerintah (dalam arti eksekutif) memiliki kewenangan untuk mengesahkan berdirinya koperasi atau