• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tugas membaca Al-Qur an

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Tugas membaca Al-Qur an"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Nama : Aini

NIM : 2002015121

Kelas : 5A Kemuhammadiyahan

Tugas membaca Al-Qur’an

1. Pertemuan 1 ( Al-Baqarah ayat 30-35)

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 30 yaitu :

a. Allah menjadikan manusia sebagai khalifah di muka bumi ini.

b. Allah adalah Tuhan Yang Maha Mengetahui atas segala sesuatu.

c. Malaikan bertanya kepada Allah mengapa Allah menjadikan manusia sebagai khalifah dimuka bumi ini, padahal manusia adalah makhluk yang sering menumpahkan darah dan membuat kerusakan.

d. Malaikan adalah ciptaan Allah yang senantiasa bertasbih dengan memuliakan dan mensucikan Allah.

e. Allah lah yang mengatur semua urusan di muka bumi ini, termasuk manusianya. Dan setiap manusia adalah khalifah.

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 31 menerangkan bahwa Allah swt mengajarkan kepada Adam a.s. nama-nama, tugas dan fungsinya seperti Nabi dan Rasul, tugas dan fungsinya sebagai pemimpin umat. Adam sebagai manusia pertama dan belum ada manusia lain yang mendidiknya, maka Allah secara langsung mendidik dan mengajarinya.

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 32 bahwa segala apa yang dilakukan Allah tentulah berdasarkan ilmu dan hikmah-Nya yang Mahatinggi dan Mahasempurna, termasuk masalah pengangkatan Adam menjadi khalifah.

Adam menjadi khalifah di bumi. manusia yang telah dikaruniai ilmu pengetahuan yang lebih banyak dari yang diberikan kepada para malaikat dan makhluk-makhluk lainnya, hendaklah selalu mensyukuri nikmat tersebut, serta tidak menjadi sombong dan angkuh karena ilmu pengetahuan yang dimilikinya, serta kekuatan dan daya pikirannya

(2)

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 33 adalah dengan diajarkannya nama-nama benda kepada Nabi Adam as pada akhirnya kita dapat melihat dan menikmati segala yang ada di bumi. Seperti tanaman berbuah, ladang, pabrik dan lian sebagainya.

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 34 ini diterangkan bahwa Allah memerintahkan kepada para malaikat agar mereka bersujud atau memberi hormat kepada Adam a.s. Pada hakikatnya, sujud kepada Allah ada dua macam. Pertama, sujud manusia kepada Allah dalam beribadah, yaitu sujud salat, sujud tilawah dan sujud syukur menurut cara-cara yang telah ditentukan dalam ajaran syariat. Kedua, sujud semua makhluk kepada Allah dengan arti tunduk dan patuh kepada-Nya. Arti yang asli dari kata-kata

“sujud” adalah “tunduk dan patuh”.

 Isi kandungan Surah Al-Baqarah Ayat 35 diterangkan bahwa Allah memerintahkan Adam a.s. dan istrinya untuk menempati surga yang telah disediakan untuk mereka. Dalam ayat ini diterangkan bahwa Adam a.s. dan istrinya dibolehkan menikmati makanan apa saja dan di mana saja dalam surga tersebut dengan aman dan leluasa, hanya saja Allah swt melarang mereka mendekati dan memakan buah pohon tertentu yang hanya merupakan salah satu pohon saja di antara banyak pohon yang ada dalam surga itu.

2. Pertemuan 2 ( Al-Isra ayat 23-27)

 Isi kandungan Al-Isra ayat 23 yaitu :

a. Allah memerintahkan untuk beribadah hanya kepada-Nya. Sebaliknya, Allah melarang syirik (beribadah kepada selain-Nya).

b. Ayat ini menerangkan akhlak seorang muslim. Dimulai dari akhlak kepada Allah kemudian akhlak kepada orang tua.

c. Allah memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua (birrul walidain).

Perintah ini sangat penting sehingga di beberapa ayat diletakkan setelah perintah ibadah kepada Allah.

(3)

d. Larangan berkata buruk kepada orang tua, meskipun dengan kata-kata buruk paling ringan sekalipun seperti ah, yang merupakan bentuk kekesalan dan keluhan.

e. Larangan membentak dan berkata kasar kepada kedua orang tua.

f. Wajib bertutur kata baik, sopan dan penuh penghormatan kepada kedua orang tua.

g. Orang tua yang telah berusia lanjut lebih membutuhkan bakti dan adab yang baik dari anaknya.

 Isi kandungan Al-Isra ayat 24 yaitu Allah swt memerintahkan kepada kaum Muslimin agar bersikap rendah hati dan penuh kasih sayang kepada kedua orang tua. Yang dimaksud dengan sikap rendah hati dalam ayat ini ialah menaati apa yang mereka perintahkan selama perintah itu tidak bertentangan dengan ketentuan-ketentuan agama. Ditegaskan bahwa sikap rendah hati itu haruslah dilakukan dengan penuh kasih sayang, tidak dibuat- buat untuk sekadar menutupi celaan atau menghindari rasa malu pada orang lain. Sikap rendah hati itu hendaknya betul-betul dilakukan karena kesadaran yang timbul dari hati nurani.

 Isi kandungan Al-Isra ayat 25 ini Tuhanmu lebih mengetahui apa yang ada dalam hatimu, jika kamu orang baik maka ialah maha pengampun kepada orang yang bertobat.

 Isi kandungan Al-Isra ayat 26 yaitu perintah Allah kepada hamba-Nya yang beriman agar mereka menunaikan hak-hak kerabat mereka berupa memberikan kebaikan atau bersilaturahmi, begitu pula orang-orang miskin yang fakir yang dirundung kekurangan serta menjadi rendah karena miskin.

Allah ta’ala memerintahkan orang beriman untuk memberikan hak-hak mereka dengan berbuat baik, memberikan pakaian, makanan, dan perkataan yang baik.

 Isi kandungan Al-Isra ayat 27 ini Allah menjelaskan bahwa mencela merupakan perbuatan membelanjakan harta secara boros, dengan menyatakan, sesungguhnya orang-orang yang pemboros itu adalah saudara setan, mereka berbuat boros dalam membelanjakan harta karena dorongan

(4)

setan, oleh karena itu, perilaku boros termasuk sifat setan, dan setan itu adalah sangat ingkar kepada nikmat dan anugerah tuhannya.

3. Pertemuan 3 ( Luqman ayat 12-17)

 Isi Kandungan ayat 12 menjelaskan bahwa orang yang mengingkari nikmat Allah dan tidak bersyukur kepada-Nya sama seperti berbuat aniaya kepada dirinya sendiri. Allah tidak akan memberinya, bahkan menyiksanya dengan sangat pedih. Kaum yang kufur hanya membahayakan dirinya sendiri karena sudah ditakdirkan untuk merasakan api neraka. Maka, Allah SWT tidak membutuhkan rasa syukur dari mereka. Rasa syukur seorang hamba tidak akan memberikan keuntungan sedikitpun kepada Allah dan tidak pula akan menambahkan kemuliaannya. Sebaliknya, barangsiapa yang bersyukur kepada Allah, balasan yang setimpal akan didapatkan.

 Isi Kandungan ayat 13 menjelaskan bahwa persyaratan menjadi orang tua harus didasarkan pada kelembutan dan kasih. Kata "iẓuhu" berasal dari kata

"wa". Artinya menyentuh hati dan memberikan nasehat tentang berbagai kebajikan, bukan memarahi, tetapi bersikap baik dan penuh kasih sayang kepada anak. Kata bunayya berarti cinta. Tentu hal ini juga berlaku bagi guru saat melatih siswa.

 Isi kandungan ayat 14 Allah menyatakan bahwa sulit bagi seorang ibu untuk merawat anaknya, tetapi mengapa pekerjaan ibu tidak dijelaskan dengan baik? Dari kehamilan hingga persalinan hingga penyapihan, peran ibu lebih sulit daripada peran ayah. Kata wanan berarti kelemahan dan kerapuhan.

Yang kami maksud di sini adalah seorang ibu yang sangat rentan ketika sedang mengandung anaknya.

 Isi kandungan ayat 15 menjelaskan bahwa wajib untuk mematuhi perintah kedua orangtua namun hanya jika tidak bertentangan dengan syariat.

Apabila bertentangan maka wajib bagi seorang anak tidak mengikuti perintah tersebut namun dengan cara-cara yang baik.

 Isi kandungan ayat 16 menegaskan bahwa Allah SWT akan mendatangkan setiap perbuatan yang telah dilakukan manusia pada hari kiamat kelak dan

(5)

akan memberi balasan atasnya. Jika amal perbuatan itu baik, maka balasannyapun baik, dan jika amal perbuatan itu buruk, maka balasannya pun buruk.

 Isi kandungan ayat 17 menjelaskan tentang kewajiban mendirikan shalat, kewajiban amar ma'ruf nahi mungkar, tentang anjuran bersabar ketika mendapat musibah.

4. Pertemuan 4 ( Al- Imran ayat 190-195)

 Isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 190-191

a. Surat Ali Imran ayat 190 mengatakan bahwa penciptaan langit dan bumi beserta penggantian malam dan siang merupakan tanda-tanda kekuasaan Allah SWT.

b. Tanda-tanda kekuasaan Allah SWT di alam semesta tersebut hanya disadari oleh ulul albab.

c. Kemudian surat Ali Imran ayat 191 menegaskan bahwa ada dua ciri ulul albab. Yaitu berzikir dan berpikir. Setiap ulul albab selalu mengingat Allah dalam semua kondisi dan ulul albab juga menggunakan akalnya untuk melakukan tafakur dan memikirkan penciptaan alam semesta.

d. Tafakur yang benar akan mengantarkan pada simpulan bahwa Allah SWT menciptakan alam semesta dan segala sesuatu di dalamnya tidak ada yang sia-sia karena semua adalah benar dan semuanya bermanfaat.

e. Tafakur yang benar juga akan melahirkan kedekatan kepada Allah SWT, mengakui kelemahan makhluk dan juga mengakui kekuasaan Allah SWT, serta akan memanjatkan doa kepada Allah.

 Isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 192 ini masih bersinambung dengan ayat sebelumnya, merupakan lanjutan doa Ulul Albab. Mereka memohon dengan sangat agar dijauhkan dari api neraka. Sebab orang yang masuk neraka adalah orang yang hina dan dihinakan oleh Allah SWT. Ulul Albab menyadari bahwa jika mereka melakukan kezhaliman mereka akan masuk neraka. Dan tidak ada yang bisa menolong mereka kecuali Allah SWT.

(6)

Karenanya mereka berdoa dengan sungguh-sungguh agar dijauhkan dari api neraka.

 Isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 193 masih berisi perihal doa Ulul Albab.

Mereka mengaku bahwasanya mereka telah mendengar seruan kepada iman.

Dan mereka taat dan patuh beriman kepada Allah SWT. Karena itulah mereka memohon agar dosa-dosa mereka diampuni dan kesalahan- kesalahan mereka dihapuskan. Jika pun mereka wafat, mereka memohon agar diwafatkan bersama orang-orang yang banyak berbakti (Al Abror).

 Isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 194 dalam doanya Ulul Albab memohon Allah SWT untuk mengabulkan apa yang telah dijanjikanNya lewat perantara Rasul-rasulNya kepada mereka. Apa janji itu? Dalam tafsir At Thabari, janji yang dimaksud adalah “Kemenangan dalam menghadapi musuh-musuh Allah”. Sementara dalam tafsir Fathul Qodir janji yang dimaksud yaitu “Pahala yang disiapkan bagi orang yang taat kepada Allah”.

Selain itu mereka juga memohon agar Allah tak menghinakan mereka di hari hari kiamat. Setelah berdoa mereka memuji Allah SWT bahwa Allah SWT tidak pernah menyelisihi janji.

 Isi kandungan Surat Ali Imran Ayat 195 menerangkan bahwa mereka akan sama-sama menerima balasan dari amal perbuatan masing-masing dan bahwa mereka sama-sama tidak akan disepelekan.

5. Pertemuan 5 ( Al- Alaq ayat 1-5)

 Isi kandungan Surah Al-Alaq ayat 1-5 yaitu : a. Selalu Menyebut Nama Allah

Kandungan pertama adalah memerintahkan kepada manusia bahwa dalam setiap kegiatan sebaiknya selalu menyebut dan menyertakan Allah SWT.

Dengan cara ini, keimanan seseorang akan meningkat karena segala aktivitas yang dilakukan murni karena Allah SWT.

b. Membiasakan Diri untuk Membaca

Membaca merupakan hal penting dalam kehidupan manusia. Dalam ayat di atas, tidak ada perintah secara khusus untuk harus membaca tulisan maupun

(7)

buku. Membaca yang dimaksud dalam skala yang lebih besar, yaitu membaca keadaan sosial dan lingkungan sekitar. Tujuannya agar dapat melatih diri untuk meningkatkan kepekaan, rasa empati, dan kepedulian terhadap sesama.

c. Selalu Berusaha dan Tidak Mudah Menyerah

Tidak semudah yang dibayangkan saat Malaikat Jibril menyampaikan wahyu kepada Nabi Muhammad. Ia terus berusaha menuntun Nabi Muhammad agar mampu mengikuti bacaan yang disampaikannya hingga benar. Meskipun Nabi Muhammad tidak bisa membaca dan menulis, akan tetapi Allah SWT senantiasa membantu dan menolong hambanya yang selalu berusaha, berdoa, dan berserah diri kepada-Nya.

Referensi

Dokumen terkait

Dalam ayat ini Allah Ta’ala memerintahkan kepada orang-orang yang beriman agar mereka merasa bangga (gembira dan bahagia) dengan anugerah yang Allah Ta’ala

Penulis memahami isi kandungan dalam Hadist atau sering disebut dengan teknik library reseach sebagai teknik dalam pengumpulan data-datanya, mengkaji surah

1. Para mufassir berpendapat bahwa kandungan surat Al-Israa‟ ayat 23-24 adalah Allah SWT memberi perintah kepada manusia supaya bertauhid dan beribadah kepadaNya

Dan janganlah kamu menikahkan orang-orang musyrik (dengan wanita-wanita mu‟min) sebelum mereka beriman. Sesungguhnya budak yang mu‟min lebih baik dari orang musyrik,

Keberadaan ibu telah diperhatikan oleh Islam dan diberikan untuknya hak- hak, maka dia juga mempunyai kewajiban mendidik anak-anaknya dengan menanamkan kemuliaan kepada

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok- olokan kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok- olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan)

Begitupun dengan mereka yang baru berada di sekolah menengah pertama yang didalamnya juga mencakup pendidikan keagamaan, yang dalam hal ini merupakan Madrasah

Maksud dari ayat ini adalah, andai mereka benar-benar beriman kepada Allah Swt, para Rasul dan Al- Qur‟an, pasti mereka tidak akan mengerjakan apa yang telah mereka perbuat itu,