ANALISIS LOKASI OPTIMAL PUSAT PEMERINTAHAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH DI
KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI
oleh BENNI ADMAN
A14303006
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
RINGKASAN
BENNI ADMAN, 2008. Analisis Lokasi Optimal Pusat Pemerintahan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi. Di Bawah Bimbingan ADI HADIANTO.
Disparitas pembangunan wilayah dan pendapatan merupakan fenomena dampak pembangunan yang kurang tearah dan umumnya terjadi di negara berkembang seperti Indonesia. Ketimpangan ini menimbulkan dikotomi di dalam perencanaan tata-ruang yaitu antara wilayah perkotaan yang penuh dengan moderenisasi dengan wilayah perdesaan yang cenderung masih terbelakang, tingkat urbanisasi yang cukup tinggi, serta tidak adanya keterkaitan pembangunan.
Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 yang merupakan revisi dari Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang otonomi daerah sebagai salah satu tantangan yang harus dihadapi juga dapat dikatakan sebagai indikator pembangunan. Adanya kebijakan otonami daerah memberikan keleluasaan pelaksanaan desentralisasi yaitu adanya pemberian kewenangan yang seluas- luasnya kepada daerah, seperti kota dan kabupaten untuk mengurus dirinya sendiri yang bertumpu pada kemampuan daerah itu sendiri yang diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan, pelayanan, dan peran serta masyarakat, serta peningkatan daya saing daerah.
Pemerintah Kabupaten Kerinci dengan menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 129 Tahun 2000 tentang Persyaratan Pembentukan dan Kriteria Pemekaran dan Penggabungan Daerah ditambah dengan Keputusan Bupati Kabupaten Kerinci No 471 Tahun 2006 tentang Pemekaran Kecamatan melakukan pemekaran 6 kecamatan menjadi 17 kecamatan. Bertambah banyaknya jumlah kecamatan ini memerlukan penetapan suatu lokasi yang akan dijadikan pusat pemerintahan sehingga segala kegiatan dapat dilaksanakan dengan lancar.
Pemilihan pusat pemerintahan haruslah mempertimbangkan kondisi dan karakteristik wilayah serta kemampuan wilayah tersebut terhadap wilayah disekitarnya. Pemilihan pusat pemerintahan yang optimal diharapkan mampu memberikan pelayanan administrasi, sosial, politik, serta ekonomi sehingga pembangunan wilayah dapat terlaksana dan terjadi pemerataan.
Terkait hal tersebut, maka tujuan dalam penelitian ini adalah : (1) menganalisis faktor-faktor yang menyebabkan dipilihnya Kecamatan Sungai Penuh sebagai pusat pemerintahan; (2) Menganalisis kecamatan yang paling optimal sebagai pusat pemerintahan berdasarkan perhitungan P-Median; (3) menganalisis kesesuaian lokasi pusat pemerintahan yang optimal berdasarkan P- Median dengan kelengkapan sarana dan prasarana melalui metode skalogram. P- Median dengan menggunakan program komputer Java Applets P-Median Problem dan metode skalogram. Analisis P-Median digunakan untuk menganalisis lokasi optimal untuk pusat pemerintahan. Sedangkan metode skalogram digunakan untuk menganalisis hirarki pusat-pusat pengembangan dan sarana-prasarana pembangunan.
Berdasarkan kepentingan Pemerintah Daerah, pemilihan Kecamatan Sungai Penuh sebagai pusat pemerintahan dikarenakan letak geografisnya, Kota Sungai Penuh terletak ditengah-tengah wilayah Kabupaten Kerinci dan pada jalur penghubung untuk kesegala arah (dilalui jalan kolektir primer yaitu jalan provinsi
yang menghubungkan Kabupaten Kerinci ke Kabupaten Bangko, Kabupaten Kerinci ke Provinsi Padang via Muara Labuh dan Tapan, serta Kabupaten Kerinci ke Provinsi Bengkulu via Tapan). Faktor lain yang mendasari adalah dari segi historis, Kota Sungai Penuh telah dijadikan pusat pemerintahan sejak zaman penjajahan dan merupakan peninggalan pemerintah kolonial.
Berdasarkan analisis P-Median dengan menggunakan tiga bobot, yaitu bobot jumlah penduduk, bobot luas wilayah, dan bobot sama, didapat hasil yang sama yaitu pusat pemerintahan yang optimal adalah Kota Sungai Penuh yang terletak di Kecamatan Sungai Penuh. Dilihat dari posisi Kecamatan ini, maka lokasi ini memang cocok untuk dijadikan pusat pemerintahan karena lokasinya terletak di tengah wilayah Kabupaten Kerinci. Analisis skalogram menunjukkan bahwa pusat pertumbuhan dan pelayanan yang juga dapat dijadikan pusat pemerintahan adalah Kota Sungai Penuh yang terletak di Kecamatan Sungai Penuh. Sarana dan prasarana yang relatif lengkap yaitu 15 jenis dan jumlah unit sarana dan prasarana pembangunan terbesar yaitu 209 unit. Dengan demikian berdasarkan analisis P-Median maupun skalogram, Kota Sungai Penuh telah layak untuk dijadikan pusat pemerintahan Kabupaten Kerinci.
ANALISIS LOKASI OPTIMAL PUSAT PEMERINTAHAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH
DI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI
Oleh : BENNI ADMAN
A14303006
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian
pada Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor
PROGRAM STUDI EKONOMI PERTANIAN DAN SUMBERDAYA FAKULTAS PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2008
Judul Skripsi : Analisis Lokasi Optimal Pusat Pemerintahan dalam Rangka Pengembangan Wilayah di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi
Nama : Benni Adman NRP : A14303006
Menyetujui, Dosen Pembimbing
Adi Hadianto, SP NIP. 132 311 723
Mengetahui, Dekan Fakultas Pertanian
Prof. Dr. Ir. Didy Sopandie, M.Agr NIP. 131 124 019
Tanggal Lulus :
PERNYATAAN
DENGAN INI SAYA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI YANG BERJUDUL
“ANALISIS LOKASI OPTIMAL PUSAT PEMERINTAHAN DALAM RANGKA PENGEMBANGAN WILAYAH DI KABUPATEN KERINCI PROVINSI JAMBI” BELUM PERNAH DIAJUKAN PADA PERGURUAN TINGGI MANAPUN UNTUK TUJUAN MEMPEROLEH GELAR AKADEMIK TERTENTU. SAYA JUGA MENYATAKAN BAHWA SKRIPSI INI BENAR- BENAR HASIL KARYA SAYA SENDIRI DAN TIDAK MENGANDUNG BAHAN-BAHAN YANG PERNAH DITULIS ATAU DITERBITKAN OLEH
PIHAK LAIN KECUALI SEBAGAI BAHAN RUJUKAN YANG
DINYATAKAN DALAM NASKAH.
Bogor, April 2008
Benni Adman A14303006
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Koto Majidin, Kabupaten Kerinci pada tanggal 12 Desember 1984 dari ayah Bulganin ibu Afniar (almh). Penulis merupakan putra sulung dari tiga bersaudara.
Jenjang pendidikan penulis dimulai di pendidikan Taman Kanak-Kanak (TK Dharma Wanita) selama satu tahun dan diselesaikan pada tahun 1991.
Pendidikan Sekolah Dasar diselesaikan di SD No.116/III Pondok Agung pada tahun 1997, penulis melanjutkan pendidikan di SLTPN 3 Sungai Penuh dan lulus pada tahun 2000. Pendidikan selanjutnya ditempuh pada SMU Negeri 2 Sungai Penuh dan lulus pada tahun 2003. Pada tahun yang sama penulis lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB. Penulis memilih Program Studi Ekonomi Pertanian dan Sumberdaya, Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian.
Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif di Forum Rohis Departemen Ilmu-Ilmu Sosial Ekonomi Pertanian periode 2004-2005. Penulis juga menjadi Ketua Ikatan Mahasiswa Kerinci-Bogor periode 2005-2006.
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia- Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Analisis Lokasi Optimal Pusat Pemerintahan dalam Rangka Pengembangan Wilayah di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi”. Penyusunan skripsi ini sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dan meraih gelar sarjana pertanian di Institut Pertanian Bogor.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis factor-faktor penting yang menjadi acuan penetapan lokasi optimal pusat pemerintahan di Kabupaten Kerinci guna mendukung pembangunan wilayah.
Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.
Bogor, April 2008
Benni Adman A14303006
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan taufiq dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penulisan skripsi ini.
Segala sesuatu yang enulis sajikan dalam skripsi ini merupakan usaha penulis untuk memperoleh hasil yang terbaik. Akan tetapi semua ini tidak akan terlaksana tanpa bantuan berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengaturkan terima kasih kepada :
1. Ayah dan ummi Asmiati yang selalu mendoakan, memberi semangat, nasehat dan dukungan moril, materil serta memberikan yang terbaik bagi penulis, juga atas dorongan adik-adikku, Andri dan Aidi.
2. Adi Hadianto, SP selaku dosen pembimbing skripsi atas segala bimbingan, waktu dan arahan yang diberikan kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
3. Ir. Nindyantoro, MSP dan A. Faroby Falatehan, SP, ME atas kesediaannya menjadi dosen penguji utama dan dosen penguji wakil departemen yang telah memberi arahan dan petunjuk demi sempurnanya skripsi ini.
4. Hans Moravia, ST selaku staf Bappeda Kabupaten Kerinci yang banyak membantu penulis dalam proses pengumpulan data.
5. Seluruh teman-teman EPS 40 atas dorongan dan kebersamaannya selama menjalani pendidikan di IPB.
6. Keluarga besar Ikatan Mahasiswa Kerinci-Bogor atas kebersamaannya.
7. Sobat-sobatku (Alon, Hafid, Yayan, Hamna, Monsaputra, Vega, Enni) atas dorongan, kebersamaan dan pengalaman selama ini.
8. Semua pihak yang telah membantu penulisan skripsi ini dan belum tercantum dalam halaman ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar- besarnya.
i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI ... i
DAFTAR TABEL ... iv
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... vi
I. PENDAHULUAN ... 1
1.1. Latar Belakang ... 1
1.2. Perumusan Masalah ... 4
1.3. Tujuan Penelitian... 5
1.4. Kegunaan Penelitian ... 5
1.5. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ... 5
II. KERANGKA PEMIKIRAN PENELITIAN ... 7
2.1. Kerangka Teori Lokasi ... 7
2.1.1. Most Accessible ... 7
2.1.2. Teori Tempat Pusat ... 8
2.1.3. Teori Hakimi ... 11
2.1.4. Konsep Spread-Backwash Effect ... 11
2.1.5. Aglomerasi dan Deglomerasi ... 13
2.2. Permasalahan Lokasi di Negera Berkembang ... 15
2.3. Hubungan Teori Tempat Sentral, Teori Lokasi, Konsep Spread- Backwash Effect dengan Metode Analisis P-Median Problem ... 17
2.4. Fungsi Kabupaten dan Pemerintah Daerah ... 18
2.5. Hasil Penelitian Terdahulu... 21
2.6. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 22
III. METODE PENELITIAN ... 27
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian ... 27
3.2. Jenis dan Sumber Data ... 27
3.3. Metode Analisis Data ... 26
3.3.1. Metode P-Median Algoritma ... 27
3.3.2. Metode Skalogram ... 33
IV. GAMBARAN UMUM WILAYAH PENELITIAN ... 35
4.1. Geografis ... 35
4.1.1. Letak Wilayah ... 35
4.1.2. Topografi dan Morfologi ... 35