• Tidak ada hasil yang ditemukan

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

IV. GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

Ramayana Bogor Trade Mall (BTM) mulai berdiri dari bulan Desember tahun 2005 berada di Jl. Ir. Juanda No.1, Bogor, Jawa Barat dengan luas 7800 m2. Ramayana department store pertama kali didirikan oleh pasangan suami isteri Paulus Tumewu dan isterinya Tan Lee Chun pada tahun 1978 di Jl. Subang, Jakarta. Paulus Tumewu dan isterinya pindah dari Ujung Pandang untuk memulai bisnis di Jakarta, dengan visi membangun department store dengan kualitas terjamin dan harga yang terjangkau bagi segmen berpenghasilan rendah. Mereka pertama kali membuka toko untuk pakaian dan garmen yang dinamakan “Ramayana Fashion Store”.

Pada tahun 1985 pertumbuhan toko semakin bagus, dengan semakin banyaknya produk menjadi menjual sepatu, tas, dan asesoris. Ramayana lalu melakukan perluasan area dengan membuka toko diluar Jakarta yaitu Bandung. Pada tahun 1989, Ramayana membuka jaringan, dengan memiliki 13 outlet dan tenaga kerja sebanyak 2500 orang. Dan mulai tahun 1993 dibangun tempat berbelanja dengan konsep “one stop shopping” di setiap Ramayana.

Ramayana terus muncul di banyak kota, saat ini Ramayana sudah mempunyai 109 Toko pada 42 kota dengan karyawan sebanyak 17867 orang. Dari perusahaan keluarga menjadi perusahaan ritel raksasa. Saat ini Presiden Komisaris Ramayana adalah Bapak Paulus Tumewu, Komisaris Independen : Koh Boon Kim, Komisaris : Setiadi Surya, Presiden Direktur : Muhammad Ikbal, Direktur 1 : Setiadi Kusuma, Direktur 2 : Kismanto, dan Direktur 3 : Wira Candra.

Filosopi Ramayana adalah harga murah dan nilai uang yang terjangkau bagi konsumen. Pada saat ekonomi stagnan, yaitu daya beli beli konsumen rendah, filosopi Ramayana menjadi suatu trend pada masa-masa yang akan datang. Sekitar 99% barang dagangan yang dijual adalah buatan lokal dan perusahaan menjaga hubungan baik dengan jaringan pemasok lokal. Pembelian tunai dan konsinyasi (bagi hasil) dihitung untuk 76,3%

(2)

38 dan 23,7% secara proporsional terhadap semua barang yang dibeli. Penjualan nampaknya mempunyai kecenderungan yang sama untuk tahun mendatang seperti fashion (wanita, pria, anak-anak) dihitung untuk 52,6% dari keseluruhan penjualan. Penjualan makanan 20,5%, sepatu, tas, aksesoris 12,1%, mainan dan perlengkapan rumah tangga 7,4% dari keseluruhan penjualan. Peningkatan kekuatan divisi ditunjukkan dengan indikasi yang jelas yaitu harga murah sejalan dengan daya beli kelas menengah dan bawah.

Walaupun Indonesia mengalami ketidakpastian ekonomi dan politik, Ramayana tetap konsisten untuk melebihi target penjualan, memperluas wawasan dan melanjutkan kebijakan yang sukses diterapkan sejak krisis 1997-1998 yang berdampak besar terhadap industri retail, sejak bisnis dimulai pada tahun 1978, Ramayana bergerak lambat tapi tumbuh dengan mantap. Meskipun krisis nampaknya belum berakhir, namun pertumbuhan bisnis yang cepat dapat melewati masa pra krisis lebih cepat dibandingkan kompetitor terdekat dan dianugerahi penghargaan sebagai hasilnya.

Melalui tahun-tahun yang penuh perubahan dan ketidakpastian, Ramayana tidak pernah melupakan siapa konsumen sebenarnya. Ramayana tetap pada komitmennya untuk melayani sektor bawah, menyediakan barang-barang berharga rendah tanpa merendahkan mutu dan kualitas.

Di Jakarta, Ramayana melanjutkan untuk membangun kembali toko-toko yang rusak atau hancur selama terjadi kerusuhan. Fakta yang membanggakan adalah bahwa dalam waktu 18 bulan Ramayana sanggup membangun kembali 10 dari 12 toko yang hancur. Selebihnya dalam tahap renovasi dan telah siap dibuka kembali pada pertengahan 2001.

Sementara pertumbuhan di Jawa berjalan lambat, Ramayana mulai mengalihkan ke luar Pulau Jawa yang dapat menjadi daerah potensial untuk ekspansi. Ramayana merencanakan untuk meningkatkan jumlah toko sekitar 10 toko per tahun secara nasional pada tahun-tahun mendatang dengan perkiraan 50% berlokasi di luar pulau Jawa.

(3)

39 PT. Ramayana Lestari Sentosa Tbk dipilih sebagai perusahaan dengan manajemen terbaik kedua di Asia Pasifik pada majalah Asia Money edisi Desember 2000. Di dalam negeri, PT. Ramayana Lestari Sentosa, Tbk mendapatkan kehormatan dinilai sebagai :

‐ Perusahaan dengan manajemen terbaik ‐ Hubungan dengan investor terbaik ‐ Manajemen keuangan terbaik

‐ Peramalan bisnis yang sangat terpercaya ‐ Strategi perusahaan terbaik kedua di Indonesia

Hal ini semua terwujud dengan adanya kerjasama tim manajemen, pemegang saham dan karyawan. Pada saat kita memasuki milenium baru, Ramayana telah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan kedepan. Ramayana memainkan peran sosial yang penting dalam masyarakat. Pada berbagai tempat, kehadiran Ramayana membantu meningkatkan ekonomi lokal dengan menyediakan bantuan bagi supplier-supplier kecil dan supplier-supplier-supplier-supplier buah maupun sayuran.

Meskipun ekonomi Indonesia memperlihatkan pertumbuhan selama tahun 2000, namun pemulihan ekonomi secara keseluruhan masih jauh dari yang diharapkan. Stagnasi ekonomi yang berkelanjutan dibarengi dengan peningkatan ketidakpastian iklim politik yang menghambat investasi asing dan bantuan, menurunkan daya beli konsumen, sebagai akibatnya pada tahun 2000 konsumen kelas menengah dan rendah mencari cara meningkatkan nilai uangnya dengan berbelanja pada Ramayana seperti yang mereka lakukan sepanjang masa krisis. Selain terjadinya peningkatan ekonomi perusahaan, Ramayana juga sukses untuk meningkatkan maksimal pengembalian investasi terhadap pemegang saham. Hal tersebut tercapai berkat penekanan biaya operasional pada level minimum. Pada tahun 2000, Ramayana mampu mencapai 42,9% melebihi penjualan tahun 1999 dan menekan biaya operasional pada 15,8%.

Peningkatan penjualan pada tahun 2000, didukung terjadinya peristiwa yang langka, yaitu pada tahun baru muslim, Idul Fitri, Liburan,

(4)

40 yang terjadi 2 kali pada tahun yang sama. Perencanaan yang layak dan pengendalian mendukung untuk menjaga kestabilan harga rendah dan menjaga barang dagangan dapat dijangkau pada konsumen utama. Meskipun kompetisi terus meningkat selama tahun 2000, strategi perusahaan yang menawarkan barang dagangan bernilai murah dan dapat dijangkau mendukung dominasi Ramayana atas kelas menengah dan bawah. Di lain pihak, banyak pesaing lokal yang masih berjuang melawan efek resesi ekonomi, sedangkan pesaing asing memfokuskan diri pada konsumen level menengah dan atas.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Seperti perusahaan pada umumnya, Ramayana Bogor Trade Mall memiliki visi dan misi agar perusahaan memiliki tujuan yang jelas dan terarah. Visi dan misi yang dimiliki Ramayana Bogor Trade Mall berasal dari visi dan misi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Visi dan Misi PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. adalah sebagai berikut :

1. Visi

“Perusahaan harus mampu menjaga dan meningkatkan mutu serta kualitas berbagai produknya”.

2. Misi

“Perusahaan mampu mengembangkan usahanya dan menjaga citra perusahaan”.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan salah satu perangkat pembagian tugas dan wewenang yang diperlukan dalam upaya pelaksanaan kegiatan dalam perusahaan, sehingga koordinasi yang baik antara atasan dan bawahan maupun antar karyawan dapat tercapai. Ramayana Bogor Trade Mall memiliki jumlah karyawan sebanyak 224 Orang. Jumlah ini belum termasuk SPG (Sales Promotion Girl), karena SPG bukan merupakan karyawan Ramayana Bogor Trade Mall, tetapi karyawan dari perusahaan supplier.

(5)

41 Struktur organisasi yang dimiliki oleh Ramayana Bogor Trade Mall dipimpin oleh seorang manajer yang disebut store manager atau Kepala Toko. Store manager ini membawahi dua orang asisten manajer divisi. Tiap divisi dibantu oleh supervisor, Kepala Counter, dan wakil kepala counter. Kedua divisi dibagi berdasarkan pengelompokkan produk, yaitu divisi supermarket dan fashion. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi Ramayana Bogor Trade Mall dapat dilihat pada Lampiran 4. Tugas dari dari manajer, supervisor, dan staf lainnya adalah sebagai berikut :

1. Store Manager atau Kepala Toko : sebagai pemimpin tertinggi di toko

yang mengkoordinasi dan bertanggung jawab atas seluruh kegiatan operasional toko.

2. Asisten Manager atau Wakil Kepala Toko : membawahi supervisor. Asisten Manager ini bertugas mengontrol aktivitas supervisor, kepala counter, dan wakil kepala counter dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya.

3. Supervisor (SPV) : Memimpin dan mengawasi kepala counter, wakil

Kepala counter, dan Pramuniaga dalam menjalankan aktivitas di counter.

4. Kepala Counter (KC) : membawahi WKC dan pramuniaga. Bertugas membuat laporan penjualan serta memesan barang untuk counternya dan mengatur bawahannya dalam melaksanakan tugasnya.

5. Wakil Kepala Counter (WKC) : membawahi pramuniaga. Bertugas membuat laporan hasil penjualan mengenai barang cepat laku, laku, dan barang mati.

6. Kepala Kasir atau Junior Supervisor Kasir (JSK) : membawahi KPT, kasir, dan helper. Bertugas mengatur dan mengawasi jadwal kegiatan bagian kasir.

7. Kasir Pengawas Toko (KPT) : membawahi kasir dan helper. Bertugas melakukan pengawasan di kassa dan menyelesaikan masalah yang ada di kasir.

8. Kasir : bertugas melayani costumer dalam transaksi pembayaran barang.

(6)

42

9. Helper : bertugas membantu kasir dalam membungkus barang

costumer.

10. Supervisor Sumber Daya Manusia (SDM) : bertugas menyelesaikan permasalahan ketenagakerjaan di toko.

11. Administrasi Sumber Daya Manusia (SDM) : bertugas mengkoordinasi dan mengkontrol aktivitas karyawan toko.

12. Supervisor ADM (SPV ADM) : membawahi ADM toko, bertugas melakukan koordinasi dan mengontrol aktivitas administrasi toko. 13. Administrasi Toko (ADM Toko) : bertugas mempersiapkan dan

membuat laporan data operasional toko.

14. Merchandise Control Department (MCD) : bertugas mengontrol dan menyiapkan barang untuk counter-counter.

15. Sequrity (SQ) : bertugas mengamankan dan mengontrol jalannya operasional toko.

16. Monitor : bertugas memberikan informasi kepada costumer dan program promosi yang ada di toko.

17. Teknisi (Tn) : bertugas mengecek dan memperbaiki peralatan yang berhubungan dengan mekanik dan listrik.

18. Penitipan Barang (PB) : bertugas untuk menjaga barang-barang titipan costumer.

19. Dekorasi : bertugas menyiapkan bahan atau material promosi.

20. Bagian Umum (BU) : bertugas menjaga dan membersihkan areal toko sebelum dan pada saat operasional toko.

21. Gudang : bertugas di tempat penyimpanan stok barang sebelum masuk ke counter.

22. Sales Promotion Girl (SPG) : pramuniaga untuk counter konsinyasi ( barang supplier yang memiliki counter di Ramayana dengan system bagi hasil).

D. Gambaran Produk

Ramayana Bogor Trade Mall merupakan usaha ritel yang menyediakan berbagai jenis barang, mulai barang jenis elektronik, peralatan olah raga, peralatan rumah tangga, asesoris, pakaian, hingga

(7)

43 makanan dan minuman. Secara umum, produk yang terdapat di Ramayana Bogor Trade Mall digolongkan kedalam dua kelompok, yaitu supermarket (elektronik, makanan, minuman, kebutuhan pokok, toiletries, dan stasionery), fashion (pakaian anak, sepatu, asesoris, perlengkapan olahraga, tas, pakaian remaja dan dewasa). Pengelompokkan ini dilakukan untuk memudahkan dalam mengelola produk dan untuk memudahkan konsumen dalam mencari dan memilih produk yang akan dibeli.

E. Penerapan In-store Promotion Ramayana Bogor Trade Mall

In-store promotion merupakan kegiatan promosi yang dilakukan di dalam toko dan bertujuan untuk menimbulkan keinginan konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Berdasarkan bauran promosi ritel yang dikemukakan Lewison dan Delozier dalam Yusriyanti (2008), yang termasuk ke dalam in-store promotion diantaranya adalah sales promotion (promosi penjualan), store display (displai toko), dan personal selling (penjualan perorangan). In-store promotion dapat menjadi stimulus bagi konsumen yang dapat merangsang niat bahkan tindakan untuk membeli suatu produk walaupun tidak direncanakan sebelumnya.

Ramayana Bogor Trade Mall sebagai salah satu ritel berjenis department store juga melakukan kegiatan in-store promotion dengan tujuan utama menjaga gross profit yang telah dicapai dan bahkan meningkatkannya. In-store promotion yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall hampir 80% merupakan atas permintaan perusahaan pemilik produk, 20% sisanya merupakan promosi yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall yang diatur secara sentralisasi.

Tujuan Ramayana Bogor Trade Mall melakukan kegiatan promosi adalah untuk:

1. Meningkatkan penjualan,

2. Meningkatkan pembelian secara impulse (impulse buying),

3. Mempercepat pergerakan barang khususnya barang tipe slow moving (yaitu barang yang pergerakan atau penjualannya lambat),

4. Mempercepat penjualan barang yang telah lama berada digudang dan hampir habis masa kadaluarsanya,

(8)

44 5. Menjaga tingkat keuntungan yang telah dicapai.

Penerapan in-store promotion yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall adalah sebagai berikut:

1. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Promosi penjualan pada ritel disebut juga sales incentive (insentif penjualan) yaitu rangsangan baik secara langsung atau pun tidak langsung yang menawarkan nilai tambah bagi konsumen. Terdapat banyak jenis promosi penjualan yang dilakukan oleh Ramayana Bogor Trade Mall, baik yang dilakukan oleh Ramayana ataupun atas permintaan perusahaan pemilik produk. Beberapa promosi penjualan yang dilakukan adalah:

a. Promosi Mailer

Promosi mailer adalah promosi berbentuk brosur seperti koran yang menampilkan produk-produk yang ditawarkan dengan harga diskon. Promosi mailer dilakukan dalam jangka waktu per 10 hari untuk satu periode promosi, dan waktu tenggang dua hari untuk menerbitkan mailer periode selanjutnya. Produk-produk yang terdapat di dalam mailer ditentukan oleh HO dan harganya merupakan kesepakatan antara HO dengan supplier. Gerai-gerai Ramayana dapat mengusulkan atau memuat iklan tentang program promosi yang dilaksanakan oleh masing-masing gerai pada mailer tersebut. Supplier yang memberikan sponsor juga akan diberikan space untuk beriklan di mailer. Selain dibagikan di perumahan-perumahan mailer juga dibagikan di dalam toko sebagai informasi kepada konsumen produk apa saja yang sedang promo.

b. PDP (Pembelian dengan Pembelian)

PDP atau Pembelian dengan Pembelian adalah jenis promosi penjualan yang memiliki syarat, artinya untuk mendapatkan promosi pada produk-produk tertentu kosumen harus melakukan pembelanjaan sebesar yang telah ditentukan. Promosi PDP ini tidak memiliki tenggang waktu, setiap hari selalu ada produk yang dipromosikan dengan PDP. Seperti promosi mailer, kebijakan

(9)

45 promosi PDP juga diatur oleh HO (Head Office). Walaupun promosi ini tidak memiliki jangka waktu, produk yang dipromosikan melalui PDP berubah-ubah dalam jangka waktu tertentu, jadi produk yang dipromosikan secara PDP tidak selalu produk yang sama.

c. In-Store Promo

In-store Promo merupakan promosi untuk produk-produk tertentu yang tidak masuk ke dalam mailer ataupun promosi koran. In-store promo biasanya dilakukan pada produk-produk yang telah mendekati masa kadaluarsa atau telah out of date, disebut juga cuci gudang. In-store promo dapat juga dilakukan dalam bentuk games atau lomba-lomba untuk menarik minat pengunjung.

d. Self-taker

Seperti halnya in-store promo, program self-taker merupakan program promosi tambahan diluar promosi mailer. Promosi Self-taker tidak memiliki jangka waktu, promosi ini dilakukan jika dianggap diperlukan.

e. Sampling

Sampling biasanya dilakukan atas permintaan supplier, karena produk tersebut baru atau hanya untuk menambah jumlah penjualan. Sampling dilakukan disertai dengan SPG (pramuniaga) yang dikirim langsung oleh supplier. Pada April minggu terakhir produk Nescafe melakukan kegiatan sampling dengan membagikan kopi Nescafe dalam gelas kepada konsumen yang berkunjung ke Ramayana Bogor Trade Mall.

f. Promo Activity

Activity promo lebih sering dilakukan atas permintaan supplier. Kegiatan activity promo dapat dilakukan di dalam dan di luar toko. Kegiatan yang dilakukan diantaranya adalah mengadakan acara musik, games, lomba, dan membagikan sampel.

2. Displai Toko (Store Display)

Displai toko merupakan penataan toko dalam memamerkan produk disertai dengan informasi yang relevan dengan produk tersebut

(10)

46 agar konsumen merasa nyaman dalam berbelanja. Selain untuk kenyamanan dan hiasan, displai juga dapat berfungsi sebagai stimulus yang dapat menarik keinginan konsumen untuk mengetahui lebih jauh mengenai suatu produk dan bahkan membeli produk tersebut.

Displai toko untuk sebuah usaha ritel dengan konsep swalayan dapat mempengaruhi kenyamanan dan keinginan konsumen untuk kembali datang ke suatu gerai. Ramayana Bogor Trade Mall membuat displai yang tertata rapi dan menarik dengan menggunakan warna-warna yang menarik dan penggunaan tanda-tanda tertentu yang berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada konsumen. Displai yang menarik juga bertujuan untuk menarik minat konsumen agar membeli produk yang tersedia di dalam toko. Penataaan toko yang menarik merupakan elemen yang penting, karena dengan penataan yang menarik, konsumen akan merasa nyaman berbelanja di Ramayana Bogor Trade Mall.

Displai atau penataan produk yang diterapkan oleh Ramayana Bogor Trade Mall menggunakan gondola-gondola besar seperti department store pada umumnya. Sistem yang digunakan adalah sistem FIFO atau First in First out. Sistem ini diterapkan berkaitan dengan masa kadaluarsa produk khususnya produk-produk makanan dan minuman. Selain itu, penataan produk juga dikelompokkan berdasarkan pada jenis atau keterkaitan antar produk tersebut, misalnya barang-barang toiletris ditata pada lokasi yang sama, atau penempatan snack makanan anak-anak ditempatkan di ujung-ujung rak pada rak mainan anak-anak

Ramayana Bogor Trade Mall menata displai dengan rapi agar konsumen merasa nyaman berbelanja, jika konsumen merasa nyaman ada kemungkinan waktu berbelanja akan semakin lama dan produk yang dibeli semakin banyak. Ada beberapa jenis displai yang menjadi perhatian para supplier, sehingga mereka rela untuk menyewa displai- displai tertentu agar penjualan berjalan dengan baik. Semakin strategis

(11)

47 penempatan produk, maka semakin mahal harga untuk jenis displai tersebut.

Displai produk biasanya disertai dengan point of purchase, yaitu suatu keterangan mengenai barang, ukuran, harga, dan keterangan lain yang ditempatkan dekat dengan produk dan mudah dilihat oleh konsumen. Penggunaan point of purchase ini merupakan petunjuk bagi konsumen terhadap informasi mengenai suatu produk.

Jenis-jenis displai yang terdapat pada Ramayana Bogor Trade Mall adalah:

1. Vertikal Display

Vertikal display adalah cara penataan produk dengan posisi susunan barang tegak dalam rak.

2. Floor Display

Floor display adalah suatu cara pemajangan produk dengan menggunakan lantai sebagai dasarnya tanpa terikat suatu rak tertentu. 3. Merchandising Mix display

Merchandising mix display yaitu pemajangan untuk menawarkan produk lain kepada pelanggan yang berhubungan dengan produk yang dibelinya, cara pemajangan ini menggabungkan dua atau lebih produk yang saling berhubungan.

4. Impulse buying Product Display

Impulse buying product display merupakan displai produk pada tempat strategis yang mudah dijangkau pembeli, biasanya berada di daerah dekat dengan kasir.

5. Ends Display

End display adalah pameran atau pemajangan barang di ujung lorong atau gondola. Tempat ini sangat cocok untuk produk-produk yang high impulse atau produk yang memiliki margin cukup besar.

6. Special Display

Special display atau displai produk secara khusus biasanya digunakan untuk produk-produk musiman atau produk yang dijual secara obral.

(12)

48 7. Audiovisual Display

Audiovisual Display dengan menggunakan karyawan Ramayana untuk menginformasikan produk-produk baru atau produk-produk dengan harga promosi menggunakan pengeras suara.

8. Multy Product

Multy product yaitu displai barang yang diberi harga promosi (bukan obral) dan ditempatkan bersama-sama dengan barang lain yang juga promosi.

3. Penjualan Perorangan (Personal Selling)

Penjualan perorangan merupakan komunikasi dua arah antara karyawan jasa dengan pelanggan yang dirancang untuk langsung mempengaruhi proses pembelian. Melalui penjualan perorangan diharapkan informasi mengenai produk akan sampai ke konsumen dengan baik.

Selain menempatkan pramuniaga di dalam toko, penjualan perorangan dari Ramayana Bogor Trade Mall juga dilakukan secara tidak langsung yaitu melalui word of mouth yang dilakukan oleh karyawan Ramayana Bogor Trade Mall atau pun konsumen yang merasa puas dan menginformasikan kepada kerabat dan temannya.

Penjualan perorangan atau personal selling merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi tentang produk. Selain itu, dengan penjualan perorangan diharapkan dapat meningkatkan penjualan. Dalam industri ritel, khususnya department store, personal selling adalah elemen terpenting dalam pembentukan image ritel.

Pada Ramayana Bogor Trade Mall penjualan perorangan dilakukan oleh karyawan Ramayana dan Sales Promotion Girl (pramuniaga). Produk yang langsung ditangani oleh karyawan Ramayana Bogor Trade Mall adalah produk-produk yang tidak memiliki SPG, seperti sembako, produk-produk Fresh (buah, sayur, ikan, dan daging). Selain itu juga untuk produk-produk tertentu seperti makanan siap saji seperti roti bakery Ramayana yang hangat, baru dari

(13)

49 oven dan langsung ditawarkan secara berkeliling kepada konsumen yang berada di gerai Ramayana Bogor Trade Mall.

Kegiatan penjualan perorangan di Ramayana Bogor Trade Mall dilakukan dengan cara menempatkan para pramuniaga di setiap lorong. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengontrol keadaan produk baik dari segi jumlah maupun penataannya, membantu konsumen dalam mencari produk dan meningkatkan pelayanan terhadap konsumen. Pramuniaga (Sales Promotion Girl)

Pramuniaga atau disebut juga Sales Promotion Girl adalah salah satu elemen penting dalam penjualan perorangan, karena SPG bertemu langsung dengan konsumen dan menciptakan image mengenai toko (ritel) maupun produk. Penggunaan SPG di Ramayana Bogor Trade Mall adalah sebagai tenaga penjual yang langsung menawarkan dan memberikan informasi kepada konsumen. SPG di Ramayana Bogor Trade Mall tidak berstatus sebagai karyawan, namun sebagai petugas yang dikirimkan oleh supplier untuk melakukan penjualan secara langsung. Supplier menitipkan petugasnya untuk melakukan penjualan secara langsung, pihak Ramayana hanya memantau dan mengontrol kegiatan paramuniaga tersebut agar sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Ramayana Bogor Trade Mall.

SPG yang dititipkan oleh supplier harus terdaftar dan mengisi formulir pada bagian HRD untuk data perusahaan. Setelah itu, SPG tersebut akan diserahkan kepada departemen produk masing-masing dan menjadi tanggung jawab DH (Department Head) departement masing-masing.

Tugas yang harus dijalankan oleh SPG adalah sebagai berikut: a. Menjual produk kepada konsumen,

b. Meningkatkan penjualan,

c. Memberikan informasi kepada konsumen dengan baik, d. Bersikap ramah dan melayani konsumen dengan baik, e. Menjaga jumlah barang yang tersedia pada display, f. Menjaga kerapihan penataan produk,

(14)

50 g. Mengambil produk di gudang jika pada display telah habis,

Dengan adanya SPG diharapkan dapat mendorong konsumen untuk membeli produk baik yang telah direncanakan ataupun tidak direncanakan (impulse buying).

Referensi

Dokumen terkait

Kolom-kolom pada tabel mewakili nilai penalti yang didapat untuk masing-masing batasan, untuk penalti bobot asisten pengajar diwakili kolom C3, untuk penalti mengajar lebih dari

Tagihan penjualan angsuran diakui saat transaksi penjualan rumah dinas dan kendaraan dinas serta aset lainnya kepada pegawai terjadi berdasarkan dokumen sumber

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas maka penulis tertarik untuk membahas bagaimana cara menumbuhkan jiwa kreativitas seorang para

Word of mouth memiliki pengaruh penting bagi pemasaran melalui word of mouth atau biasa disebut WOM perusahaan kadang tidak perlu melakukan promosi langsung tapi dengan

a. Melakukan pengembangan instrumen yang meliputi menyusun kisi-kisi, penimbangan instrumen penelitian, melakukan uji keterbacaan, dan melakukan

Oleh sebab itu penelitian mengenai keanekaragaman fungi ektomikoriza di hutan Sumatera Barat khususnya di HPPB dan asosiasinya dengan jenis-jenis Fagacae sangat

Node merepresentasikan komputer yang akan ditambahkan sesuatu seperti protokol, aplikasi, dan peripheral card. Topology helper NodeContainer menyediakan sebuah cara

ENHANCING STUDENTS’ READING COMPREHENSION BY USING RECIPROCAL TEACHING TECHNIQUE (A Classroom Action Research on the Eleventh Grade of SMA Negeri 1 Banyudono in the