• Tidak ada hasil yang ditemukan

Outline. Bagian 0: Motivasi. Bagian 1: Optimasi Taklinier Dasar dasar Teorema Karush Kuhn Tucker. Bagian 2: Sequential Quadratic Programming

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Outline. Bagian 0: Motivasi. Bagian 1: Optimasi Taklinier Dasar dasar Teorema Karush Kuhn Tucker. Bagian 2: Sequential Quadratic Programming"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

Outline

Bagian 0: Motivasi

Bagian 1: Optimasi Taklinier Dasar–dasar

Teorema Karush–Kuhn–Tucker Bagian 2: Sequential Quadratic Programming

Bagian 3: Masalah Kendali Optimal dengan Persamaan Di↵erensial Biasa

Beberapa definisi elementer

Masalah kendali optimal Metode Langsung

(2)

Beberapa definisi elementer

I Misal X adalah ruang vektor atas lapanganR. Ruang X , k·kX adalah sebuah ruang norm.

I Barisan (xk)k⇢ X dikatakan sebagai barisan Cauchy jika untuk setiap ✏ > 0 terdapat K✏2 N sehingga kxk xlkX  ✏ for all k, l > K✏.

I Konvergen =) Cauchy.

I Tidak harus Cauchy =) konvergen! Jika X , k·kX memenuhi maka X ,k·kX kita katakan complete.

I X ,k·kX kita sebut sebagai ruang Banach, jika complete.

I Pemetaanh·, ·i : X ⇥ X ! R dikatakan sebagai hasil kali dalam jika untuk setiap x, y , z2 X dan a, b 2 R,

hx, xi 0 and hx, xi = 0 , x = 0, (definit positif)

hx, yi = hy, xi , (simetri)

hax + by, zi = a hx, zi + b hy, zi , (linieritas) terpenuhi. Diberikan hasil kali dalamh·, ·iX di X , ruang X ,h·, ·iX dikatakan sebagai ruang hasil kali dalam atau ruang pre-Hilbert. Jika sebuah ruang pre-Hilbert X ,h·, ·iX complete dengan normk·kX :=ph·, ·iX, maka itu dikatakan ruang Hilbert.

(3)

Beberapa definisi elementer

I Sekarang perhatikanRn, sebuah subhimpunan U

✓ Rndan f : U! R : x 7! f (x).

I Ruang semua fungsi kontinu f yang memetakan U padaR dinotasikan dengan C (U;R)

I Misal ↵2 Zn

+ dan definisikan|↵| := k↵k1, dimanak↵k1= ↵1+· · · + ↵n menotasikan 1–norm dari ↵. Definisikan D↵f (x) := @|↵|f (x)/@x1↵1· · · @x

↵n n . Kita definisikan dengan Ck(U) ruang semua fungsi f : U

! R dimana D↵f untuk semua|↵|  k kontinu di U.

I ⇣Ck(U), k·kCk(U)

, dimanakf kCk(U)=P|↵|kkD↵fkC (U) dan kf kC (U)= maxUf , mendefinisikan sebuah ruang Banach I Untuk k =1, kita mendapatkan C1(U) =T1

k=0C k

(U) ruang semua fungsi yang terdi↵erensiasi takhingga di U.

I Semua fungsi f di Ck(U) dengan support kompak

supp(f ) :={x 2 U : f (x) 6= 0}, diklasifikasikan dalam ruang Ck 0(U).

(4)

Beberapa definisi elementer

I Ruang Lebesgue Lp(U), dimana 1

 p  1 adalah ruang dari semua fungsi terintegrasi Lebesgue f : U! R yang memenuhi kf kLp(U)<1

I Norm yang disebutkan didefinisikan sebagai

kf kLp(U):= ( R

U|f | p

dx 1/p, 1 p < 1,

ess supU|f | = infµ(E )=0supU\E|f | , p = 1.

Dalam formulasi terakhir µ(E ) menotasikan ukuran Lebesgue dari subhimpunan E .

I untuk semua p, i.e. p = 1,1 (resp. 1 < p < 1),⇣Lp, k·kLp(U)

mendefinisikan ruang Banach (refleksif)

I Untuk p = 2, kita mendapatkan ruang Hilbert⇣L2(U),

h·, ·iL2(U) ⌘

dengan mendefinisikanhf , giL2(U):=

R

Ufg dx untuk setiap f , g 2 L 2(U)

I Kita menotasikan Lploc(U) sebagai ruang semua fungsi terintegrasi Lebesgue f sehingga f 2 Lp(V ) untuk setiap V

⇢cU. Catat bahwa L1loc(U) tidak harus terdi↵erensiasi di seluruh bagian dari U.

(5)

Beberapa definisi elementer

I Untuk kasus f 2 L1loc(U), kita katakan g : U

! R sebagai turunan lemah dari f untuk spesifik ↵2 Zn + jika Z U fD↵h dx = ( 1)|↵| Z U gh dx 8h 2 C01(U) terpenuhi

I Dengan menggunakan kembali D↵f untuk semua turunan lemah dari f , kita menotasikan Wk,p(U) sebagai ruang semua fungsi f 2 Lp

(U) dengan semua turunan lemah D↵f in Lp(U) untuk semua

|↵|  k. I Bersamaan dengankf kWk,p(U):=⇣P|↵|k

R U|D ↵f |p dx⌘1/p, ruang ⇣ Wk,p(U), k·kWk,p(U) ⌘

mendefinisikan ruang Banach. I Jika p =1, maka norm tersimplikasi menjadi

kf kWk,1(U)= max|↵|kkD↵fkL1(U).

I Semua ruang Wk,p(U) biasanya disebut sebagai ruang Sobolev. I Untuk p = 2, kita biasa menuliskan Wk,2(U) =: Hk(U).

I Ruang H1(U) hanya menggunakan Jacobian dan, bersama dengan hasil kali dalamhf , giH1(U):=

R

Ufg dx + R

Uru0rg dx, mendefinisikan ruang Hilbert. ,

(6)

Outline

Bagian 0: Motivasi

Bagian 1: Optimasi Taklinier Dasar–dasar

Teorema Karush–Kuhn–Tucker Bagian 2: Sequential Quadratic Programming

Bagian 3: Masalah Kendali Optimal dengan Persamaan Di↵erensial Biasa

Beberapa definisi elementer

Masalah kendali optimal

Metode Langsung

(7)

Kendali Optimal

Definisi

I Diberikan sebuah interval waktu ⌦ := [t0, T ]

I variabel kendali u yang didefinisikan dihimpunan semua kendali yang diperbolehkanU, bisa jadi L1(⌦), L2(⌦), atau C (⌦)

I himpunan semua keadaan x yang memungkinkandinotasikan X , bisa jadi Ck(⌦), Wk,1(⌦) atau Hk(⌦) dimana k 1.

I Definisikan S :={x 2 X : ˙x = f (t, x, u), t 2 ⌦, x(t0) = x0, u2 U} sebagai

himpunan semua keadaan x yang diperbolehkan. Maka masalah kendali optimal didefinisikan sebagai

min S⇥UJ(x, u) := (T , x(T )), (Mayer) min S⇥UJ(x, u) := Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt, (Lagrange) min S⇥UJ(x, u) := (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt. (Bolza) dimana J0:Rn ⇥ Rm

! R disebut distributional cost and :R ⇥ Rn

! R terminal pay o↵.

(8)

Beberapa contoh masalah kendali optimal

min

S⇥U (T , x(T )) + Z

J0(x(t), u(t)) dt Standard problem min

S⇥UT t0 Minimal time problem min S⇥U (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt s.t. T t0

Variable time problem

min S⇥U (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt s.t. x0arbitrary

Free initial condition problem

min S⇥U (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt s.t. g (t, x, u)5 0, h(t, x, u) ⌘ 0

Mixed constraints problem

min S⇥U (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt s.t. Z ⌦ g (x(t), u(t)) dt Cg, Z ⌦ h(x(t), u(t)) dt = Ch Isoperimetric problem. ,

(9)

Outline

Bagian 0: Motivasi

Bagian 1: Optimasi Taklinier Dasar–dasar

Teorema Karush–Kuhn–Tucker Bagian 2: Sequential Quadratic Programming

Bagian 3: Masalah Kendali Optimal dengan Persamaan Di↵erensial Biasa

Beberapa definisi elementer Masalah kendali optimal

Metode Langsung

(10)

Metode Langsung

min (T , x(T )) + Z ⌦ J0(x(t), u(t)) dt s.t. ˙x = f (x, u), t2 ⌦, x(t0) = x0, u2 U, gig(t, x, u) 0, hih(t, x, u) = 0, Z ⌦ pip(t, x, u) dt cip, Z ⌦ qiq(t, x, u) dt = diq, ig2 {1, · · · , ng}, ih2 {1, · · · , nh}, ip2 {1, · · · , np}, iq2 {1, · · · , nq}.

I Berasal dari ide”dikritisasi kemudian optimasi”. I Kuncinya: diskretisasi ⌦⇡ ⇢ ti = t0+ ih : h = T t0 N , i = 0,· · · , N , N2 N. I Akibatnya x ⇡ (x0, x1,· · · , xN)2 Rn⇥(N+1) dan u⇡ (u0, u1,· · · , uN)2 Rm⇥(N+1). ,

(11)

Metode Langsung

I Intergrasi numerik Z T 0 p(t, x, u) dt diskritisasi! N X k=0 akp(tk, xk, uk).

dimana koefisien-koefisien a0, a1,· · · , aNmengidentifikasi skema numerik tertentu.

I Masalah kendali optimal diskrit sekarang menjadi

min Rn⇥N⇥Rm⇥(N+1) (tN, xN) + N X k=0 akJ0(xk, uk) s.t. xk+1= ⇧(tk, tk+1, xk, xk+1, uk, uk+1), k = 0,· · · , N 1, x0= x0, gig(tk, xk, uk) 0, hih(tk, xk, uk) = 0, k = 0,· · · , N, N X k=0 akpip(tk, xk, uk) cip, N X k=0 akqiq(tk, xk, uk) = diq, ig2 {1, · · · , ng}, ih2 {1, · · · , nh}, ip2 {1, · · · , np}, iq2 {1, · · · , nq}. ,

(12)

Diskritisasi persamaan di↵erensial ...

I Metode Runge–Kuttaeksplisitorder r

c1 a11 c2 a21 a22 .. . ... ... . .. cr ar 1 ar 2 · · · arr b1 b2 · · · br ! 8 > > > > < > > > > : xk+1= xk+Pri=1bi'i 'i = f ⇣ tk+ cih, xk+ hPij=11aij'j ⌘ i = 1,· · · , r k = 0,· · · , N 1 I Metode Runge–Kuttaimplisitorder r

c1 a11 a12 · · · a1r c2 a21 a22 · · · a2r .. . ... ... . .. ... cr ar 1 ar 2 · · · arr b1 b2 · · · br ! 8 > > > > < > > > > : xk+1= xk+Pri=1bi'i 'i = f ⇣ tk+ cih, xk+ hPrj=1aij'j ⌘ i = 1,· · · , r k = 0,· · · , N 1 I Menentukan Butcher–tableau c A

b membutuhkan definisikonsistensi

dengan order r !

I N besar, r kecil ”besar tapi sparse”;N kecil, r besar ”kecil tapi padat”

(13)

Diskritisasi persamaan di↵erensial ...

I Runge–Kuttaeksplisitorder 1: Metode Euler

0 0

1 !

(

xk+1= xk+ hf (tk, xk) k = 0,· · · , N 1 I Runge–Kuttaeksplisitorder 2

0 0 0 ↵ ↵ 0 1 2↵1 2↵1 ! 8 > < > : xk+1= xk+ h 1 1 2↵ f (tk, xk) +2↵1 f (tk+ ↵h, xk+ ↵hf (tk, xk)) k = 0,· · · , N 1 ↵ = 1! Metode Heun!

I Runge–Kuttaimplisitorder 2: Metode Trapesium

0 0 0 1 12 12 1 2 1 2 ! 8 > > > < > > > : xk+1= xk+ h 1 2'1+ 1 2'2 '1= f (tk, xk) '2= f tk+ h, xk+1 2h('1+ '2)) k = 0,· · · , N 1 ! ( xk+1= xk+h 2(f (tk, xk) + f (tk+1, xk+1)) k = 0,· · · , N 1 ,

(14)

Metode Langsung

I Dengan metode langsung

min Rn⇥N⇥Rm⇥(N+1) (tN, xN) + N X k=0 akJ0(xk, uk) s.t. xk+1= ⇧(tk, tk+1, xk, xk+1, uk, uk+1), k = 0,· · · , N 1, x0= x0, gig(tk, xk, uk) 0, hih(tk, xk, uk) = 0, k = 0,· · · , N, N X k=0

akpip(tk, xk, uk) cip, N X

k=0

akqiq(tk, xk, uk) = diq,

ig2 {1, · · · , ng}, ih2 {1, · · · , nh}, ip2 {1, · · · , np}, iq2 {1, · · · , nq}.

kita menyelesaikan masalah optimasi min x2Sf (x)

dengan jumlah kendala N + (N + 1)(ng+ nh) + np+ nq dan jumlah variabel nN + m(N + 1)!

(15)

EXERCISE

1. Perhatikan model IR berikut

˙I = (N I R) I

I + ⌫N ( + µ)I , ˙

R = I µR.

1.1 Estimasi sebagai variable bebas yang bervariasi setiap waktu dengan membandingkan I dan data

1.2 Estimasi 0, 1,· · · , m, !1,· · · , !mpada (t) = 0+ m X i=1 icos(!it) untuk m = 1 and m = 3 dengan membandingkan I dan data

(16)

EXERCISE

2 Lakukan hal yang sama untuk model berikut d dtSi = NSiIi+ ↵Ri+ µ( S)i d dtIi =NSiIi Ii+ pµ( I )i d dtRi = Ii ↵Ri+ µ( R)i untuk i = 1,· · · , 5. Gunakan data berikut:

↵ = 1/36, p = 0.2, = 1/3, µ = 0.7 dan = 0 B B B B @ 0.5212 0.1354 0.0261 0.0453 0.2434 0.1131 0.5611 0.0933 0.0656 0.1163 0.1318 0.1763 0.2989 0.0694 0.0357 0.1280 0.0721 0.1414 0.2443 0.0675 0.1483 0.1773 0.0381 0.0640 0.4629 1 C C C C A ,

Referensi

Dokumen terkait

Event Forum Apoteker Indonesia 2014 yang diselenggarakan oleh PT. Bimatama Inter Kreasi terlaksana dengan cukup sukses. Ditinjau dari segi peserta atau participants dari event

Puji dan syukur Penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan karunia dan berkat-Nya maka Penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul “PENGARUH

Pengerjaan administrasi kelas telah dilaksanakan (presensi, penilaian). Evaluasi pembelajaran selama satu hari bersama dengan guru kelas B telah dilaksanakan. Kegiatan

Jika sektor perikanan berkontribusi lebih baik (tinggi) pada PDRB seharusnya sektor perikanan ini bisa menopang nilai tambah yang dihasilkan, bukan hanya pendapatan

Pengelolaan transaksi hibah langsung dalam bentuk uang dan belanja yang bersumber dari hibah langsung pada satuan kerja dimulai dari proses pengajuan permohonan nomor register

Hal ini juga sejalan dengan penelitian-penelitian terdahulu diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Rahman, G.D., dan Khairunnisa (2016) yang membuktikan bahwa nilai

(3) Pihak lain dalam melakukan usaha pemanfaatan sumber daya alam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) wajib bekerjasama dengan badan usaha milik masyarakat Hukum

Sampel penelitian ini adalah santri yang memiliki skor terendah dari hasil pre-test skala regulasi diri yaitu berjumlah sepuluh (10) orang santri terbagi menjadi dua