KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
TAHUN 2022
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA,
Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 15 ayat (1) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, perlu menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2022;
Mengingat : 1. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 48/PERMEN-KP/2020 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1114);
2. Peraturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2021 Nomor 20);
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
KESATU
KEDUA
KETIGA
:
:
:
:
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN
BANTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA
APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2022.
Menetapkan Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2022 sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan Menteri ini.
Petunjuk Teknis sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU sebagai pedoman dalam penyelenggaraan Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun 2022.
Keputusan Menteri ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di Jakarta
Pada tanggal 2021 a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,
ANTAM NOVAMBAR
LAMPIRAN
KEPUTUSAN MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN NOMOR TAHUN 2021
TENTANG
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN
PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2022
PETUNJUK TEKNIS PENYALURAN BANTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
TAHUN 2022
NO NAMA BAB PENJELASAN
BAB. I PENDAHULUAN
1. Dasar Hukum Peraturan Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 2 Tahun 2021 tentang Penyaluran Bantuan Pemerintah di Lingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan.
2. Latar Belakang Potensi wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil di Indonesia yang begitu besar merupakan salah satu potensi penggerak pertumbuhan ekonomi masyarakat, selama didukung dengan pembangunan dermaga apung/tambat labuh yang memadai, salah satunya berupa dermaga apung/tambat labuh.
Pembangunan dermaga apung/tambat labuh dimaksudkan untuk memudahkan perahu nelayan dalam melakukan bongkar muat hasil tangkapan maupun barang, mempermudah naik turunnya penumpang, membentuk konektivitas, sekaligus juga mendukung aktivitas masyarakat pesisir dan pulau kecil
dalam menggunakan transportasi laut atau pun secara tidak langsung mendorong tumbuhnya aktivitas di lokasi pembangunan dermaga apung/tambat labuh. Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Kementerian Kelautan dan Perikanan memberikan program Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil yang bertujuan untuk meningkatkan aksesibilitas, mendukung aktivitas perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
3. Tujuan 1) Tujuan
menyediakan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
2) Sasaran
lembaga Pemerintah dan/atau Lembaga Nonpemerintah di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil.
3) Indikator Keberhasilan:
a) Output
terbangunnya Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh bagi masyarakat di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil di 5 (lima) lokasi.
b) Outcome
meningkatnya pemanfaatan aksesibilitas dan perekonomian masyarakat di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
4. Pengertian 1) Bantuan Pemerintah adalah bantuan yang tidak memenuhi kriteria bantuan sosial yang diberikan oleh Pemerintah kepada perorangan, kelompok masyarakat atau Lembaga pemerintah/nonpemerintah
2) Dermaga Apung adalah bangunan yang terdiri atas causeway dan/atau trestle, gangway, dan susunan platform apung yang dibangun untuk memudahkan perahu nelayan dalam melakukan bongkar muat hasil tangkapan maupun barang, dan mempermudah naik turunnya penumpang.
3) Tambat Labuh adalah bangunan yang terdiri atas causeway dan/atau trestle yang dibangun untuk memudahkan perahu nelayan dalam melakukan bongkar muat hasil tangkapan maupun barang, dan mempermudah naik turunnya penumpang.
4) Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah Bantuan Pemerintah berupa pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil.
5) Pulau kecil adalah pulau dengan luas lebih kecil atau sama dengan 2.000 km2 (dua ribu kilo meter persegi) beserta kesatuan ekosistemnya.
6) Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil adalah daerah peralihan antara ekosistem darat dan laut yang dipengaruhi oleh perubahan di darat dan laut beserta kumpulan pulau kecil yang memiliki kesatuan ekologis dan/atau ekonomis
7) Direktur Jenderal adalah direktur jenderal yang menyelenggarakan tugas teknis di bidang Pengelolaan Ruang Laut.
8) Direktur adalah Direktur yang menyelenggarakan tugas teknis di bidang
pendayagunaan pesisir dan pulau-pulau kecil.
9) Dinas adalah Dinas provinsi atau kabupaten/kota yang membidangi urusan kelautan dan perikanan.
10) Lembaga Pemerintah adalah Lembaga yang diatur dalam peraturan perundang- undangan untuk menfasilitasi pelayanan kepada masyarakat dalam rangka menunjang kesejahteraan masyarakat.
11) Lembaga Nonpemerintah adalah organisasi yang bukan bagian dari pemerintah, birokrasi, ataupun negara yang melakukan kegiatan untuk kepentingan masyarakat umum
12) Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang selanjutnya disingkat adalah unit kerja pelaksana teknis Ditjen Pengelolaan Ruang Laut.
13) Penyuluh Perikanan adalah perorangan warga negara Indonesia yang melakukan kegiatan penyuluhan.
BAB. II PEMBERI, BENTUK, RINCIAN JUMLAH, PERSYARATAN, PENERIMA, TATA KELOLA PENCAIRAN DANA, DAN PENYALURAN DANA BANTUAN PEMERINTAH
1. Pemberi Bantuan Pemerintah
Satuan Kerja Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-pulau Kecil pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut
2. Bentuk Bantuan Pemerintah
1) jenis bantuan berupa pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil.
2) bentuk bantuan berupa barang.
3) spesifikasi Bantuan Pemerintah sebagai berikut
a) Causeway adalah konstruksi dan timbunan yang tersusun dari tanah/batu/sirtu yang dipadatkan dan digunakan sebagai akses menuju platform apung dan dibangun di daratan dan/atau perairan.
b) Trestle adalah konstruksi yang terbuat dari baja/beton/kayu yang bertumpu pada tiang.
c) Jembatan penghubung (gangway) adalah konstruksi yang terbuat dari rangka baja/kayu/material lainnya dan dilengkapi lantai dari plat baja/papan kayu, hand railing, beroda.
d) Susunan apung (platform apung) adalah material/bahan yang memiliki daya apung dan secara teknis mampu menopang, mengangkat beban sesuai kebutuhan yang direncanakan; dan/atau
e) papan informasi paling sedikit memuat keterangan
1) jenis bantuan;
2) keterangan tulisan “bantuan pemerintah ini telah diserahterimakan dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut Tahun Anggaran 2022 kepada (penerima bantuan)”.
4) Foto/Gambar teknis (ilustrasi)
Gambar. Perspektif Dermaga Apung/Tambat Labuh
Gambar Papan Informasi 3. Rincian Jumlah
Bantuan Pemerintah
Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil sebanyak 5 (lima) paket di 5 (lima) lokasi.
4. Persyaratan Penerima Bantuan Pemerintah
A. Kriteria Penerima Bantuan Pemerintah 1) Lembaga pemerintah dengan kriteria:
a) Dinas; dan/atau
b) Desa/kelurahan atau yang disebut nama lain.
2) Lembaga Nonpemerintah dengan kriteria:
a) terdaftar di laman satu data; dan b) berbadan hukum atau terdaftar di
Dinas.
B. Persyaratan Administrasi
1) Proposal (Form 1);
2) Surat pernyataan mengelola bantuan (menerima, memanfaatkan, memelihara, dan menyampaikan laporan pemanfaatan) (Form 2);
3) Surat pernyataan bersedia mengurus dan menyelesaikan dokumen perizinan terkait dengan pembangunan dermaga apung/tambat labuh yang diperlukan sesuai ketentuan perundang-undangan (Form 3).
C. Persyaratan Teknis:
1) diutamakan sudah mempunyai Rencana Tata Ruang dan/atau Rencana Zonasi;
2) tersedianya status lahan dari kepala desa atau sebutan lainnya (Form 4);
3) untuk lokasi pembangunan Dermaga Apung, kondisi perairan terlindung yaitu terdapat penghalang baik berupa pulau maupun daratan di depannya dan aman dari gelombang (tinggi gelombang maksimal saat cuaca ekstrim di lokasi maksimal 0,75 meter). Penentuan kedalaman minimal saat surut terendah untuk penempatan platform apung menyesuaikan dengan hasil perencanaan;
4) penempatan Dermaga Apung berada di pemukiman nelayan/penduduk atau di lokasi yang memiliki potensi untuk mendukung aktivitas perikanan, wisata bahari dan/atau ekonomi bagi masyarakat setempat.
5. Tata Kelola Bantuan Pemerintah
1) Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, mempunyai tugas
a) menyusun petunjuk teknis penyaluran Bantuan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di pesisir dan pulau- pulau kecil;
b) menerima usulan/proposal;
c) melakukan verifikasi usulan/proposal calon penerima bantuan;
d) menetapkan calon penerima bantuan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
e) mengajukan permohonan konfirmasi kesesuaian ruang laut;
f) melaksanakan sosialisasi (Form 5);
g) melakukan pengadaan barang/jasa;
h) melakukan penyerahan barang kepada penerima bantuan;
i) melakukan monitoring dan evaluasi;
j) melakukan pelaporan perkembangan pelaksanaan penyaluran dan pemanfaatan Bantuan Pemerintah;
k) menginput pelaporan perkembangan pelaksanaan penyaluran bantuan dan pemanfaatan bantuan pemerintah ke laman www.satudata.kkp.go.id;
l) memberikan peringatan dan sanksi;
m) melakukan pendampingan pemanfaatan bantuan;
n) mengkompilasi dan mendokumentasikan keseluruhan bantuan pemerintah;
o) menetapkan dan mereviu hasil kerja perencana, pelaksana dan pengawas kerja.
2) UPT mempunyai tugas membantu koordinasi dan pendampingan perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan Bantuan Pemerintah.
3) Dinas mempunyai tugas membantu sosialisasi, pendampingan perencanaan, pelaksanaan, dan monitoring dan evaluasi serta pemanfaatan bantuan pemerintah.
4) Penyuluh Perikanan bertugas
a) dapat membantu memberikan pendampingan dalam penyusunan proposal; dan
b) dapat membantu melakukan monitoring dan evaluasi.
5) Penerima bantuan dermaga apung mempunyai tugas
a) mengajukan permohonan dan membuat proposal bantuan pemerintah secara
online melalui laman
www.satudata.kkp.go.id;
b) dalam hal calon penerima bantuan tidak mampu mengakses laman satu data, mekanisme bantuan pemerintah dapat dilakukan secara manual, permohonan dan proposal disampaikan, dan Direktorat Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil melakukan input data ke dalam laman www.satudata.kkp.go.id;
c) menerima Bantuan Dermaga Apung/Tambat Labuh yang dituangkan dalam Berita Acara Serah Terima (BAST);
d) membuat pernyataan kesanggupan untuk memanfaatkan serta tidak menyalahgunakan bantuan pemerintah dan kegiatan-kegiatan yang bertentangan
dengan hukum dan peraturan perundang- undangan;
e) mengelola dan menjaga bantuan agar terhindar dari hal-hal atau perbuatan yang dapat merusak bantuan;
f) wajib membuat Berita Acara (BA) dan surat keterangan apabila bantuan yang diberikan rusak berat atau hilang akibat dari bencana alam, sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
g) menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan sesuai ketentuan.
6. Penyaluran Bantuan Pemerintah
Tahapan penyaluran Bantuan Pemerintah dilakukan dan dicatat pada laman www.satudata.kkp.go.id.
1) Usulan Calon Penerima Bantuan
a) Lembaga Pemerintah mengajukan Proposal permohonan bantuan ditujukan kepada Direktur Jenderal c.q. Direktur.
b) Lembaga Nonpemerintah mengajukan Proposal permohonan bantuan ditujukan kepada Direktur Jenderal c.q Direktur dan disertai surat pengantar dari Dinas.
2) Verifikasi Usulan
a) Direktur melakukan verifikasi terhadap usulan/proposal calon penerima bantuan.
b) Hasil verifikasi usulan/proposal calon penerima bantuan dituangkan ke dalam Berita Acara Verifikasi (Form 6).
3) Penetapan Penerima Bantuan
Penetapan penerima Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan
disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), dan disosialisasikan, yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait rencana dan maksud penyediaan bantuan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta guna mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah selama proses dan pasca penyaluran bantuan
4) Sosialisasi
dalam proses pemberian Bantuan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil perlu dilakukan sosialisasi daerah yang bertujuan untuk memberikan informasi kepada semua pihak yang terkait rencana dan maksud penyediaan Bantuan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil, serta guna mendapatkan dukungan dari Pemerintah Daerah selama proses dan pasca penyaluran bantuan
5) Pengadaan barang/Jasa
Pengadaan Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil melalui mekanisme pengadaan barang/jasa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
6) Distribusi Bantuan
Penyaluran Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang sudah selesai dilaksanakan selanjutnya diserahterimakan dari Kuasa Pengguna Barang (KPB) kepada penerima bantuan yang dituangkan dalam
dokumen Berita Acara Serah Terima (BAST). ( Form 7).
7) Pendampingan Pemanfaatan Bantuan
Direktur sesuai kewenangannya melakukan pendampingan pemanfaatan bantuan dan dapat melibatkan UPT, Dinas, Penyuluh Perikanan atau pihak lain yang bergerak di bidang kelautan, perikanan, pariwisata, atau bidang lainnya yang terkait.
8) Monitoring dan Evaluasi
a) Dalam rangka keberhasilan pencapaian target kinerja dan memenuhi asas efektifitas, transparansi, dan keberlanjutan pemanfaatan Bantuan Pemerintah, Direktur melakukan monitoring dan evaluasi.
b) Monitoring dan evaluasi antara lain melakukan pengawasan terhadap:
1) kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya; kesesuaian antara target capaian dengan realisasi; dan pemanfaatan bantuan.
2) monitoring dan evaluasi pemanfaatan bantuan dilakukan oleh pihak pemberi bantuan dan dapat dibantu UPT, Dinas atau Penyuluh Perikanan untuk mengetahui perkembangan pemanfaatan bantuan dan permasalahan yang dihadapi, serta mengambil langkah – langkah penyelesaiannya.
3) kesesuaian antara target capaian dengan realisasi;
4) pemanfaatan Bantuan Pemerintah; dan 5) kesesuaian tujuan dan operasional
Bantuan Pemerintah.
c) monitoring perkembangan bantuan dilakukan terhadap aspek
1) status dan kondisi barang bantuan;
2) pemenuhan kewajiban dari kelompok penerima bantuan; dan
3) manfaat Bantuan Pemerintah, antara lain manfaat terhadap kualitas sumber daya atau lingkungan, dan manfaat bagi pemerintah daerah.
d) hasil monitoring dijadikan sebagai bahan evaluasi untuk perbaikan terhadap pelaksanaan kegiatan penyaluran Bantuan Pemerintah kepada masyarakat baik yang sedang berjalan maupun untuk masa yang akan datang. Evaluasi dimaksudkan untuk menilai dan mengetahui hal-hal sebagai berikut
1) pencapaian target kinerja pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah;
2) transparansi pelaksanaan dan penyaluran Bantuan Pemerintah;
3) akuntabilitas pelaksanaan dan penyaluran bantuan pemerintah.
BAGAN PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH
Usulan Calon Penerima Bantuan
Usulan ditujukan kepada DIrektur Jenderal c.q. Direktur
Verifikasi Usulan
Direktur melakukan verifikasi terhadap usulan/proposal calon penerima bantuan dan hasilnya dituangkan dalam berita acara verifikasi
Penetapan Penerima Bantuan
Calon penerima bantuan ditetapkan oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan disahkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran (KPA)
Sosialisasi
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil melakukan sosialisasi kepada pihak terkait
Pengadaan barang/Jasa
Pengadaan bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh
Distribusi Bantuan
Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh yang sudah selesai diserahterimakan dari Kuasa Pengguna Barang (KPB) kepada penerima bantuan
Pendampingan Pemanfaatan Bantuan
Direktur melakukan pendampingan pemanfaatan bantuan dan dapat melibatkan terkait.
Monitoring dan Evaluasi
Direktur melakukan monitoring dan evaluasi terhadap kesesuaian antara pelaksanaan penyaluran bantuan pemerintah dengan petunjuk teknis yang telah ditetapkan serta ketentuan peraturan terkait lainnya;
kesesuaian antara target capaian dengan realisasi; dan pemanfaatan bantuan.
BAB III. PERTANGGUNGJAWABAN BANTUAN PEMERINTAH, KETENTUAN PERPAJAKAN, SANKSI, DAN PELAPORAN
1. Pertanggungjawaban Bantuan Pemerintah
Ketentuan mengenai pertanggungjawaban Bantuan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidang keuangan.
2. Ketentuan Perpajakan
Ketentuan mengenai perpajakan terkait Bantuan pemerintah berupa Bantuan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dilakukan berdasarkan ketentuan peraturan perundang- undangan di bidang perpajakan.
3. Sanksi a. Kewajiban penerima bantuan
1) menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan kepada pemberi bantuan;
2) memanfaatkan bantuan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
3) membuat Berita Acara (BA) dan surat keterangan apabila bantuan yang diberikan rusak berat atau hilang akibat dari bencana alam, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan.
b. Penerima bantuan dilarang
1) memanfaatkan bantuan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil dengan melakukan kegiatan yang bertentangan dengan hukum dan ketentuan peraturan perundang- undangan;
2) merusak bantuan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil yang telah diterima; dan/atau
3) memindahtangankan pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil kepada orang lain tanpa persetujuan pemerintah.
c. Sanksi
Dalam hal penerima bantuan melakukan pelanggaran terhadap kewajiban, larangan akan dikenakan sanksi.
1) bertanggungjawab dalam proses hukum atas penyalahgunaan bantuan;
2) tidak diikutsertakan kembali dalam program yang dikelola lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan;
dan
3) Ketentuan pengenaan sanksi sesuai dengan peraturan perundang- undangan.
4. Monitoring dan Evaluasi
a. Monitoring dan evaluasi dilaksanakan sampai Bantuan Pemerintah beroperasi sesuai tujuan pemberian Bantuan Pemerintah selama 3 (tiga) tahun dimulai saat tahun pelaksanaan penyaluran Bantuan Pemerintah sampai dengan 2 (dua) tahun berikutnya.
b. Monitoring dan evaluasi pada saat tahun pelaksanaan penyaluran dilaksanakan paling lambat tanggal 31 (tiga puluh satu) Desember.
c. Monitoring dan evaluasi tahun berikutnya dilaksanakan selama 2 (dua) tahun, paling lambat pada tanggal 30 (tiga puluh) September.
5. Pelaporan 1) Pemberi bantuan menyampaikan laporan perkembangan pelaksanaan bantuan kepada Direktur Jenderal setiap 3 (tiga) bulan sekali paling lambat tanggal 5 (lima) setelah triwulan berakhir (Form 8).
2) Penerima bantuan menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali kepada pemberi bantuan dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun paling lambat setiap tanggal 30 (tiga puluh) Agustus pada tahun berikutnya (Form 9)
3) Pemberi bantuan menyampaikan laporan pemanfaatan bantuan paling sedikit 1 (satu) tahun sekali dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun kepada Direktur Jenderal paling lambat
30 (tiga puluh) September pada tahun berikutnya (Form 10).
4) Pemberi bantuan mengunggah laporan perkembangan pelaksanaan dan/atau pemanfaatan bantuan ke laman www.satudata.kkp.go.id,
BAB IV. PENUTUP
Petunjuk Teknis Bantuan Pembangunan
Dermaga Apung/Tambat Labuh di pesisir dan pulau-pulau kecil ini diharapkan dapat menjadi acuan para pihak, sehingga pelaksanaan kegiatan dari mulai proses perencanaan dan penyaluran bantuan sesuai dengan kebutuhan masyarakat, serasi dengan daya dukung dan kondisi lingkungan serta dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara berkelanjutan.
Form 1. Proposal
PROPOSAL KEGIATAN
PENYALURAN BANTUAN
PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL TAHUN 2022
... .
(JUDUL KEGIATAN)
………
Diajukan oleh :
”XXXXXXXX”
OUTLINE PROPOSAL KEGIATAN
KATA PENGANTAR DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN
paling sedikit memuat latar belakang usulan, tujuan usulan, dan sasaran usulan
II. KONDISI UMUM WILAYAH CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
paling sedikit memuat profil administratif lokasi, koordinat calon lokasi, kondisi fisik lokasi, demografi, serta aset dan jumlah masyarakat pesisir yang dilindungi
III. ANALISIS WILAYAH CALON PENERIMA BANTUAN PEMERINTAH
paling sedikit memuat hasil analisa/kajian isu permasalahan pesisir dan pulau-pulau kecil terkait bencana dan perubahan iklim, misalnya perubahan garis pantai dan luas wilayah terdampak abrasi
IV. USULAN KEBUTUHAN
Usulan jenis, kebutuhan, spesifikasi dan desain model bantuan, serta perkiraan biaya pembangunan dermaga apung/tambat labuh yang diusulkan
V. PENUTUP Lampiran
1. Lampiran foto kondisi lokasi wilayah calon penerima bantuan pemerintah;
2. Lampiran peta Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) yang akan diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan/atau Rencana Tata Ruang (RTR);
3. Lampiran hal-hal lain yang terkait; dan 4. Dokumen legalitas calon penerima bantuan.
………..,………….2022 Yang membuat usulan,
(Penerima bantuan)
*) untuk Lembaga Nonpemerintah: proposal disertai surat pengantar dari Dinas
Form 2. Surat pernyataan kesanggupan untuk mengelola Bantuan Pemerintah
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini, Nama : …...(penerima bantuan) Alamat : ….
Jabatan : ....
dengan ini bertindak untuk dan atas nama …. (penerima bantuan) dan menyatakan bahwa kami sanggup untuk mengelola bantuan (menerima, memanfaatkan, memelihara, dan menyampaikan laporan pemanfaatan) Bantuan Dermaga Apung/Tambat Labuh yang dibangun di ....(lokasi pembangunan).
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.
………..,………2022 Yang membuat pernyataan,
materai
(Penerima bantuan)
Form 3. Surat pernyataan bersedia untuk mengurus dan menyelesaikan dokumen perizinan terkait pembangunan dermaga apung/tambat labuh sesuai ketentuan perundang-undangan
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertandatangan di bawah ini,
Nama : ….(penerima bantuan) Alamat : ….
Jabatan : ….
dengan ini bertindak untuk dan atas nama …. (penerima bantuan) menyatakan dengan ini bahwa kami sanggup dan berkomitmen untuk mengurus dan menyelesaikan dokumen perizinan yang diperlukan sebagai salah satu pemenuhan persyaratan dalam pembangunan Dermaga apung/Tambat Labuh yang akan dibangun di lokasi .... dan bersedia menanggung pembiayaan yang timbul dalam pengurusan izin yang dibutuhkan.
Demikian surat pernyataan ini dibuat untuk dapat dipergunakan dengan semestinya.
……….., ……….2022 Yang membuat Pernyataan
Materai
(penerima bantuan)
Form 4. Surat Keterangan Status Lahan dari Kepala Desa atau sebutan lainnya SURAT PERNYATAAN STATUS LAHAN
Yang bertandatangan di bawah ini :
Nama :
Alamat :
Desa atau sebutan lainnya :
Kecamatan :
Kabupaten/Kota :
Provinsi :
Dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Kepala Desa atau sebutan lainnya ..., menyatakan bahwa calon lokasi Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di wilayah pesisir dan pulau- pulau kecil di Kab………..adalah:
1. Lahan yang status kepemilikannya merupakan milik pemerintah/milik masyarakat yang dibuktikan dengan sertifikat atau surat dari Kepala Desa dan diserahterimakan untuk pelaksanaan kegiatan pembangunan dermaga apung/tambat labuh di wilayah pesisir dan pulau-pulau kecil (*).
2. Kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil yang statusnya dalam Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil (RZWP-3-K) yang akan diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan/atau Rencana Tata Ruang (RTR).
3. Lahan tersebut diatas tidak akan diperjualbelikan, digadaikan, tidak terkena proyek, tidak dalam keadaan sengketa dan bebas dari segala perikatan.
Demikian Surat Keterangan ini kami buat dengan sebenarnya dan tanpa tekanan oleh siapapun untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
...,... 2022 Kepala Desa ………
(atau sebutan lainnya)
Materai
(……….) Mengetahui
Kepala Dinas ...
Kabupaten/Kota...
(………) NIP. ……….
Saksi I: aparat/pejabat setempat Keterangan :
(*) Coret yang tidak dipilih
Form 5. Berita Acara Sosialisasi
BERITA ACARA SOSIALISASI
PENYALURAN BANTUAN PEMERINTAH PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
TAHUN 2022
Pada hari ini … tanggal … bulan … tahun …(…-…-2022) telah dilaksanakan sosialisasi kegiatan Penyaluran Bantuan Pemerintah Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Tahun Anggaran 2022 di … Kabupaten/Kota … dengan hasil sebagai berikut
1. Sepakat dan mendukung kegiatan Bantuan Pemerintah Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil di ...
2. ….
3. ….
Demikian Berita Acara ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Diketahui dan disetujui oleh:
Nama Jabatan Tanda Tangan
Form 6. Berita Acara Verifikasi
BERITA ACARA
Verifikasi Usulan Bantuan Pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil Kabupaten ………..
Pada Hari ini ………. Tanggal ………. Bulan …………. Tahun... yang bertempat di :
Dusun/Desa/sebutan lainnya
: ……….
Kecamatan : ……….
Kabupaten/Kota : ……….
Provinsi : ……….
Koordinat : ……….
Telah dilaksanakan kegiatan verifikasi usulan lokasi pembangunan Dermaga Apung/Tambat Labuh di Wilayah Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, dengan hasil sebagai berikut :
A. Lokasi Bantuan
Bedasarkan hasil verifikasi terhadap penerima bantuan bahwa usulan lokasi yang telah ditetapkan sebagian sesuai/tidak sesuai dengan usulan sebelumnya
B. Kelayakan Administrasi
No Dokumen Ada/Tidak Ket
1 Proposal
2 Surat Pernyataan Dukungan Pemerintah Daerah
3 Legalitas dokumen calon penerima bagi lembaga non pemerintah
4 Surat Keterangan Status Lahan
5 Surat pernyataan kesanggupan mengelola bantuan (menerima, memanfaatkan, dan memelihara)
6 Hasil Analisis kesesuaian lokasi dengan Rencana Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (RZWP-3-K) yang akan
diintegrasikan ke dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Provinsi dan/atau Rencana Tata Ruang (RTR)
7 Surat pernyataan bersedia mengurus dan menyelesaikan dokumen perizinan yang terkait dengan pembangunan dermaga apung/tambat labuh sesuai ketentuan perundang-undangan
C. Kelayakan Teknis
No Dokumen Sesuai/Tidak Ket
1 Salinan sah Dokumen Rencana Tata Ruang dan/atau Rencana Zonasi;
2 Surat pernyataan status lahan clean and clear
3 Kondisi perairan terlindung yaitu terdapat penghalang baik unsur alami berupa pulau maupun daratan di depannya atau unsur buatan (pemecah gelombang) dan aman dari gelombang (tinggi gelombang maksimal saat cuaca ekstrim di lokasi maksimal 0,75 meter);
4 Penempatan dermaga apung berada di pemukiman nelayan/penduduk atau di lokasi yang memiliki potensi untuk mendukung aktivitas perikanan, wisata bahari dan/atau ekonomi bagi masyarakat setempat
Berdasarkan hasil verifikasi terhadap jenis bantuan yang diusulkan dalam proposal bahwa sesuai/ada perubahan sebagaimana terlampir di bawah ini:
No Keterangan Usulan
Awal Perubahan 1
2 3
Demikianlah Berita Acara ini kami buat, untuk dapat digunakan sebagaimana mestinya.
Calon Penerima Bantuan atau yang mewakili
(nama calon penerima bantuan)
Pelaksana Survey
……….
Kadis KP Kab/Kota atau yang mewakili
……….
NIP. ……….
Mengetahui
Direktur Pendayagunaan Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil
……….
NIP. ………
Form 7. Berita Acara Serah Terima Barang/Jasa Bantuan Pemerintah
KOP SURAT SATUAN KERJA
BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2022 UNTUK BANTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL NOMOR: ………
Pada hari ini ………… tanggal ……… bulan ……….. tahun 2022, yang bertanda tangan di bawah ini :
I. Nama : ...
Jabatan : Kuasa Pengguna Barang ...
Alamat : ...
bertindak untuk dan atas nama Menteri Kelautan dan Perikanan selaku Pengguna Barang, berkedudukan di Jalan Medan Merdeka Timur No. 16 Gedung Mina Bahari III Lantai 11, Jakarta Pusat, untuk selanjutnya disebut PIHAK KESATU.
II. Nama : ………...
Jabatan : ...
Alamat : ……….………...
yang selanjutnya di sebut PIHAK KEDUA.
Dengan ini menyatakan sebagai berikut:
1. PIHAK KESATU menyerahkan hasil pengadaan bantuan pemerintah dari Pejabat Pembuat Komitmen Satuan Kerja ……… berupa barang/jasa kepada PIHAK KEDUA, sebagaimana tercantum dalam lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Berita Acara ini.
2. PIHAK KEDUA telah memeriksa dan menerima dengan baik hasil penyerahan barang/jasa dari PIHAK KESATU.
3. PIHAK KEDUA menyetujui kewajiban memelihara dan mengoperasikan barang/jasa hasil penyerahan dari PIHAK KESATU sesuai Petunjuk Teknis Pelaksanaan.
4. PIHAK KEDUA bersedia untuk mengalihkan Bantuan Pemerintah yang diterima atas persetujuan PIHAK KESATU kepada penerima lain jika tidak sanggup memelihara, mengoperasionalkan, dan memanfaatkan Bantuan Pemerintah.
Demikian Berita Acara Serah Terima ini dibuat dengan sebenarnya dan ditandatangani oleh Para Pihak pada hari ini dan tanggal tersebut di atas, untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.
PIHAK KESATU
Kuasa Pengguna Barang,
Cap basah dan tanda tangan
………..
NIP. ………
PIHAK KEDUA
...,
Materai 10.000
Cap basah dan tanda tangan
…...
LAMPIRAN
BERITA ACARA SERAH TERIMA
BARANG/JASA BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ANGGARAN 2022 UNTUK BANTUAN PEMBANGUNAN DERMAGA APUNG/TAMBAT LABUH DI
WILAYAH PESISIR DAN PULAU-PULAU KECIL
Nomor : ………..
Tanggal : ………..
DAFTAR BARANG /JASA YANG DISERAHTERIMAKAN
No Nama Barang/
Merk/Spesifikasi Volume Satuan Harga Perolehan (Rp)
1 2 3 ...
dst.
TOTAL HARGA PEROLEHAN
PIHAK KESATU
Kuasa Pengguna Barang ...
Cap basah dan tanda tangan
………..
NIP. ………
PIHAK KEDUA
...,
Cap basah dan tanda tangan
…...
Form 8. Pelaporan Perkembangan Pelaksanaan Bantuan Pemerintah
LAPORAN PERKEMBANGAN PELAKSANAAN BANTUAN PEMERINTAH TAHUN ….
Unit Kerja :
Periode pelaporan : Triwulan I/Triwulan II/Triwulan III/Triwulan IV
No Nama Bantuan
Vol Satuan Aggaran Jenis Bantuan
Petunjuk Teknis
Prov Kab Kec Desa Verifik asi
Penetapan penerima
Nama Kelompok
Pengadaan Barang
Nilai BAST Kendala Koordinat
No Tgl No Tgl No Tgl
Form 9. Laporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah dari Penerima Bantuan kepada Pemberi Bantuan
LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH
1 Nama : ………..
2 Jabatan : ………..
3 Nama Kelompok/
Penerima
: ………..
4 Alamat : ………..
Desa/Kelurahan : ………
Kecamatan : ………
Kabupaten/Kota : ………
Provinsi : ………
5 Nomor Telepon : ………
6 Tahun Bantuan : ………
7 Nilai Bantuan : ………
8 BAST : No ……….
Tanggal ………
9 Tanggal Pelaporan
:
10 Kontak Person : Nama ………
No HP / Telp ………..
No Item Bantuan
Kondisi Bantuan
Bentuk Pemanfaatan
Bantuan
Permasalahan
dan Solusi Keterangan
Spesifikasi bantuan dan
jumlahnya
Diuraikan kondisi bantuan apakah baik / rusak
Diuraikan apakah barang bantuan
dimanfaatkan, kegiatan yang dilakukan, dan manfaatnya
Diuraian permasalahan yang ada, rencana tindak lanjut, serta solusi yang telah
dilakukan
Diisi dengan dokumentasi antara lain bentuk pemanfaatan bantuan dan kondisi barang bantuan
Tempat, Tanggal Pelaporan
Ttd
Perwakilan Penerima
Form 10 Pelaporan Pemanfaatan Bantuan Pemerintah dari Pemberi Bantuan kepada Direktur Jenderal
OUTLINE LAPORAN PEMANFAATAN BANTUAN PEMERINTAH I. SAMPUL
II. KATA PENGANTAR
III. RINGKASAN EKSEKUTIF IV. DAFTAR ISI
V. PENDAHULUAN (Latar Belakang, Tujuan dan Metode Monitoring dan Evaluasi)
VI. HASIL MONITORING DAN EVALUASI, menyajikan paling tidak:
a. Informasi Umum penerima bantuan (seperti Nama Dinas/Kelompok, alamat, kegiatan, kelompok, cakupan wilayah kegiatan, nomor kontak pengurus, kondisi sebelum diberikan bantuan, jumlah, jenis dan spesifikasi bantuan yang diberikan) b. Kondisi terkini bantuan (kondisi baik/rusak, jumlah, jenis dan
spesifikasi bantuan)
c. Pemanfatan bantuan yang mendukung kegiatan (disebutkan kuantitatif manfaat)
d. Manfaat terhadap lingkungan atau ekonomi masyarakat
e. Data atau Time series data jika ada yang dapat menunjukkan manfaat / outcome secara terukur
f. Rekomendasi /Solusi dari permasalahan atas bantuan VII. PENUTUP (Kesimpulan dan Saran)
LAMPIRAN
a. Dokumentasi barang bantuan saat pelaporan;
b. Dokumentasi kegiatan pemanfaatan bantuan;
c. Surat Pernyataan barang hilang/rusak di atas materai, diketahui oleh dinas kab/kepala desa setempat, dan/atau
d. Dokumen lain yang relevan dengan kegiatan pelaksanaan kegiatan.
a.n. MENTERI KELAUTAN DAN PERIKANAN REPUBLIK INDONESIA
SEKRETARIS JENDERAL,
ANTAM NOVAMBAR