BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.1.1 Kondisi Kelautan Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Luas kepulauan Indonesia mencapai 2,82 juta km 2 dengan teritori 0,42 juta km 2 , landas benua 1,5 juta km 2 dan ZEEI 2,73 juta km 2 . sementara luas daratan hanya 1,9 km 2 . dengan karakteristik seperti itu, Indonesia sebenarnya lebih pas disebut lautan berpulau – pulau daripada tanah air. Karena geografis dan pola arus laut antara Pasifik dan Laut Hindia, Indonesia dikaruniai keragaman hayati yang tergolong salah satu tertinggi di jagat 1 .
Wilayah laut Indonesia memiliki potensi sumber daya alam yang sangat berlimpah, baik berupa ekosistem pantai dan laut diantaranya terdapat berbagai macam jenis ikan dan binatang karang. Pandangan ini terutama didasarkan atas luas, kedudukan, tatanan dan karakter fisik ( Oseanografi, Iklim dan Geologi ) dari wilayah kelautan Indonesia. Laut dan kekayaan yang ada di dalamnya merupakan suatu aset yang bermakna, sekaligus merupakan tumpuan dan harapan untuk dapat mewujudkan kesejahteraan bangsa Indonesia sekarang dan di kemudian hari 2 .
1.1.2 Kondisi Sumber Daya Laut Daerah Istimewa Yogyakarta
Kota Yogyakarta mempunyai peran sebagai kota perjuangan, kota pelajar, kota wisata serta kota budaya yang didukung oleh panoramanya yang indah, telah mengangkat kota Yogyakarta sebagai daerah yang menarik untuk dikunjungi. Selain itu, kota Yogyakarta juga menyimpan potensi sumber daya laut dan budidaya ikan. Tetapi potensi tersebut belum dikembangkan secara maksimal. Padahal jika potensi tersebut dikembangkan, maka dapat meningkatkan pendapatan daerah yang nantinya mampu menciptakan kesejahteraan masyarakat dan dapat dijadikan sebagai salah satu obyek wisata yang menarik.
1
“ Ekonomi Kelautan, Nafsu Besar, Tenaga Kurang “, Kompas, 4 Januari 2003, p. 2.
2
Panitia Pengembangan Riset dan Teknologi Kelautan serta Industri Maritim, 1995, Profil Kelautan Nasional
Menuju kemandirian ( Bandung, 1995 ), p. III-1
Dengan potensi yang dimiliki, yaitu sumber daya laut dan budidaya ikan, maka obyek wisata yang akan dikembangkan di kota Yogyakarta adalah obyek wisata pantai.
Obyek wisata pantai yang ada di Yogyakarta, yaitu : pantai Parangtritis, pantai Samas dan pantai Pandansimo ( terletak di Bantul ), pantai Baron, pantai Kukup, pantai Krakal, pantai
Sundak, pantai Drini, pantai Wediombo, pantai Siung dan pantai Sadeng ( terletak di Gunung Kidul ), sedangkan pantai Glagah, pantai Trisik dan pantai Congot ( terletak di Kulon Progo ). Dari beberapa pantai tersebut, yang akan dikembangkan
sebagai daerah tujuan wisata baru yang nantinya akan dapat menarik minat lebih banyak wisatawan yang akan berkunjung dan menambah pendapatan daerah adalah pantai Kukup.
Animo pengunjung atau wisatawan terhadap pantai Kukup, kabupaten Gunung Kidul, pada tahun 1998 sampai dengan tahun 2000, mengalami penurunan pengunjung baik Wisatawan Mancanegara maupun Wisatawan Nusantara, tetapi angka pengunjung masih tetap tinggi dibandingkan dengan pantai – pantai selatan yang ada di Kabupaten Gunung Kidul. Dapat terlihat dalam tabel di bawah ini.
TABEL : 1.1
OBYEK WISATA PANTAI BARON DAN KUKUP, KABUPATEN GUNUNG KIDUL, YOGYAKARTA
WISATAWAN 1998 1999 2000
WISMAN 401 215 -
WISNUS 294.237 306.886 297.427
JUMLAH 294.638 307.101 297.427
Sumber : Statistik Pariwisata Daerah Istimewa Yogyakarta tahun 2002
Berdasarkan tabel diatas, animo pengunjung pantai Kukup dan pantai Baron digabung
menjadi satu. Hal ini karena antara pantai Kukup dan pantai Baron terletak saling
berdekatan dan merupakan dua pantai yang sudah berkembang.
1.1.3 Kondisi Kawasan Pantai Kukup
kawasan wisata pantai Kukup termasuk dalam wilayah administratif Kecamatan Tepus, terletak di desa Kemadang. Kawasan pantai kukup merupakan satu rangkaian dari beberapa pantai laut selatan yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai obyek wisata.
Keadaan khas pantai Kukup yang berbukit – bukit dan penuh karang memiliki beragam ikan hias / biota laut yang sebagian diantaranya merupakan langka. Dengan kondisi seperti ini diharapkan adanya pembatasan penangkapan ikan hias, atau kalau perlu adanya penakaran ikan hias sehingga tetap terjaga kwantitasnya 3 . Maka perlu dikembangkan sebuah bangunan, yaitu Oceanorium, terutama di laut yang memiliki sumber daya hayati, yaitu biota laut. Biota laut yang berupa hewan karang, ganggang laut dan organisme laut yang spesifik dan dapat dikembangkan dan dilestarikan 4 .
Potensi pantai Kukup, yaitu 5 : Keunikan :
Pemandangan.
Hampir tidak mempunyai enclosure, lepas kearah laut. Pemandangan dicapai dari perbukitan dan karang, terdapat perbedaan kontras antara warna tanah daratan, pasir putih, vegetasi pasang surut, karang, dan laut lepas.
Variasi Kegiatan.
Pemandangan alam teluk, bermain dipantai pasir, mendaki bukit dari gardu pandang dan melihat laut lepas, berkemah, melihat habitat laut saat pasang surut, penelitian habitat.
Fasilitas.
Penginapan.
Ada pondok wisata tetapi kondisinya kurang memadai.
3
Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Laporan Akhir Rencana Detail Teknis Kawasan Kukup.
( Yogyakarta: Pusat Penelitian Pariwisata UGM, 1993 ), p. II-3.
4
Dinas Pariwisata Daerah Kabupaten Gunung Kidul. Laporan Antara Rencana Detail Teknis Kawasan Kukup. ( Yogyakarta: Pusat Penelitian Pariwisata UGM, 1993 ), p. II-14 - II-15.
5