• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Berdasarkan dokumen UNWTO Annual Report 2011

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. perdagangan internasional. Berdasarkan dokumen UNWTO Annual Report 2011"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Pertumbuhan Pariwisata di Gunungkidul

Pariwisata merupakan salah satu sektor ekonomi yang paling dinamis di

banyak negara.Pariwisata menjadi salah satu pemain utama di dalam

perdagangan internasional. Berdasarkan dokumen UNWTO Annual Report 2011

(2012:6), tercatat ada 982 juta turis seluruh dunia mengunjungi berbagai belahan

dunia pada 2011, atauterdapat kenaikan 4.6% dibandingkan tahun 2010. Dengan

ekspetasi pertumbuhan antara 3% hingga 4% di tahun 2012, pariwisata

internasional akan dapatmencapai pencapaian utama yaitu 1 milyar turis akan

berpergian lintas internasional dalam setahun.

Peningkatan jumlah wisatawan dalam skala global diatas nampaknya juga

terjadi diKabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten

dengan beragam potensi obyek wisata alam ini telah sedang mengalami

peningkatan jumlah wisatawan dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini tidak dapat

dilepaskan dari banyaknya wisata alam yang ada di Kabupaten ini yang telah

menjadi alternatif rekreasi tersendiri bagi wisatawan terutama mereka yang

berkunjung ke wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta.Tabel 1.1menunjukkan data

(2)

2 Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kab. Gunungkidul

Tahun 2008-2012

No Tahun Wisatawan

Wisman Wisnus Jumlah

1 2008 - 427.071 427.071

2 2009 1.102 529.319 529.319

3 2010 - 488.805 488.805

4 2011 - 688.405 688.405

5 2012 2.053 1.277.012 1.279.065

Sumber: Statistik Kepariwisataan 2013, Dinas Pariwisata DIY (hal. 79)

Dari Tabel 1.1, jelas terlihat peningkatan jumlah wisatawan di Kabupaten

Gunungkidul mulai dari tahun 2008-2012walaupun sempat mengalami penurunan

di tahun 2010 yang kemungkinan disebabkan oleh bencana meletusnya Gunung

Merapi. Peningkatan juga sangat signifikan mengingat di tahun 2008 jumlah

wisatawan hanya 427.071 tetapi meningkat menjadi 1.279.065di tahun 2012.

Kabupaten Gunungkidul memang sedang banyak dikunjungi oleh

wisatawan. Mereka cenderung berwisata keGunungkidul karena daerah ini

menawarkan objek-objek wisata alam yang relatif masih natural dibandingkan

dengan atraksi-atraksi wisata sejenisyang adadi Bantul, Kota Yogyakarta, atau

Sleman. Bahkan hampir semua objek wisata seperti pantai, gunung purba, Goa,

dan lain-lain di Gunungkidul merupakan hasil proses pengembangan wisata yang

dapat dikatakan masih baru dibandingkan dengan objek wisata sejenis seperti

Pantai Parang Tritis. Gegap-gempita aktifitas pariwisata di Gunungkidul dapat

dilihat dengan semakin maraknya pembukaan objek-objek wisata baru seperti

pantai. Menurut Yoelianto (2008:42-43), ada banyak jenis wisata alam yang lama

(3)

3 1) Objek Wisata Alam Pantai (Pantai Baron, Pantai Kukup,Pantai Drini,

Pantai Krakal, Pantai Ngandong, Pantai Sundak, dan lain-lain).

2) Objek Wisata Alam Bukit dan Pegunungan (Kawasan Karst Pegunungan

Sewu, Gunung Bagus, Gunung Batur, Gunung Tutup, Gunung

Nglanggeran, Gunung Patuk, dan lain-lain).

3) Obyek Wisata Hutan (Kawasan Hutan Bunder, Kawasan Hutan

Wanagama, Hutan Kalikidul, Hutan Wonosadi, dan lain-lain)

4) Obyek Wisata Alam Goa (Goa Sigolo-golo, Goa Kesirat, Goa Rancang

Kencono, Goa Grengseng, Goa Slili, Goa Toto).

Dari laporan Yoelianto (2008) di atas, hal yang menarik adalahGoa Pindul

belum ditulis. Memang Goa Pindul baru dikenalmasyarakat secara luas pada akhir

tahun 2010.

1.1.2 Fenomena Pariwisata di Goa Pindul

Goa Pindul merupakan salah satu objek wisata yang sedang naik daun

karena tingginya volume kunjungan wisata dan masifnya promosi atau

pemberitaan di media cetak maupun elektronik. Goa Pindul terletak di Desa

Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo, Gunungkidul. Objek wisata ini menawarkan

pemandangan alam yang eksotis dengan atraksi utama yaitu menyusuri Goa

menggunakan ban dalam. Selain itu, ada juga atraksi unggulan lain yang lokasinya

tidak jauh dari Goa tersebut yaitu Rafting Sungai Oyo, dan Caving Glatik.

Sebagaimana diketahui, jumlah wisatawan ke Gunungkidul sangat tinggi.

Tercatat di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Gunungkidul, jumlah wisatawan di

(4)

4 1.3menunjukkan data kunjungan wisatawan ke Goa Pindul pada tahun 2012 dan

2013.

Tabel 1.2Rekapitulasi Kunjungan Wisata Ke Kali Suci, Sri Getuk, dan Goa Pindul Tahun 2012 No Lokasi Wisnus (ribu) Wisman (ribu) Jumlah (ribu) Pendapatan (juta) Ket 1 Kali Suci, Semanu 5.176 659 5.853 379.275.000

2 Air Terjun Sri Getuk, Bleberan 103.507 158 103.665 1.554.975.000 3 Goa Pindul, Bejiharjo 59.312 891 60.203 1.806.090.000 Sumber: Profil Desa Wisata Bejiharjo Jumlah 167.995 1.708 169.703 3.740.340.000

Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul, Tahun 2013

Tabel 1.3 Rekapitulasi Kunjungan Wisata Ke Kali Suci, Sri Getuk, dan Goa Pindul Tahun 2013 No Lokasi Wisnus (ribu) Wisman (ribu) Jumlah (ribu) Pendapatan (juta) Keterangan 1 Kali Suci, Semanu 5.176 659 5.853 379.275.000 s/d Juli 2013 2 Air Terjun Sri Getuk, Bleberan 21.417 82 21.495 322.425.000 s/d Juli 2013 3 Goa Pindul, Bejiharjo - - 122.423 * 3.672.690.000 s/d Juli 2013 Jumlah 26.589 741 27.330 4.374.390.000 *belum dirinci antara wisman dan wisnus

(5)

5 Dari Tabel1.2 dan 1.3,dapatdiketahui betapa drastisnya peningkatan

jumlah wisatawan di Goa Pindul. Tahun 2012 terdapat 60.203 wisatawan yang

mengunjungi Goa ini, sedangkan sampai pada tahun 2013 (sampai pada bulan Juli

saja), naik menjadi 122.423 wisatawan. Sehingga terjadi peningkatan sekitar 2

kali lipatnya pada tahun 2013, padahal baru sampai bulan Juli 2013.

Tingginya angka kunjungan wisata ke Goa Pindul tidak terlepas dari

atraksi yang ditawarkan oleh objek wisata alamini. Berbeda dengan objek wisata

sejenis, Goa Pindul menawarkan atraksi yang cukup unik, yang juga menjadi

atraksi favorit para wisatawan. Atraksi wisata alam di Goa Pindul dilakukan

dengan menggunakan ban dalam (tube) sehingga dinamakan cavetubing1.Atraksi

ini mulai dari start hingga finish dilakukan di atas air dengan jarak antara air ke

atas relatif tinggi sehingga kaya akan oksigen. Hal ini menjadi magnet tersendiri

bagi wisatawan untuk berkunjung ke Goa Pindul. Penyusuran dengan cara ini

dilakukan mengingat Goa ini mempunyai sungai bawah tanah yang di dalamnya

terdapat aliran air. Oleh karena itu, pengunjung yang ingin menyusuri Goa Pindul

harus menggunakan jaket pengapung, headlamp (senter kepala), dan sepatu dan

harus didampingi oleh pemandu.

1.1.3 Isu Pariwisata Berbasis Masyarakat yang ada di Goa Pindul

Salah satu aspek yang sangat jelas terlihat dimana konsep pariwisata

berbasis komunitas sedang berjalan di Goa Pindul adalah pengelolaan yang

dilakukan swadaya oleh masyarakat sekitar.Selain pengelolaan, banyak juga

1

(6)

6 warga sekitar yang bekerja di objek wisata Goa Pindul. Di sinilah, partisipasi

masyarakat menjadi penting karena salah satu kunci sukses pariwisata yang

berbasis masyarakat adalah adanya keterlibatan masyarakat Timothy (1999:372).

Partisipasi masyarakat lokaldapat menjadialat kunciuntuk

menemukankeseimbangan antarapengembangan pariwisatadanmasyarakat lokal.

Cara terbaik untukmengetahuinya adalah dengan melihat langsung salah satuobjek

wisata dimanapartisipasi lokalsudah dan sedang berjalan.

Dengan mempertimbangkan beberapa hal di atas, maka diperlukan kajian

ilmiah tentang bagaimana partisipasi masyarakat lokal dalam

pengembanganpariwisata diGoa Pindul. Hal ini penting untuk mendapatkan

gambaran yang empiris tentang kontribusi masyarakat lokal terhadap

pengembangan wisata yang ada di Goa Pindul.

1.2. Rumusan Masalah

Goa Pindul merupakan sebuah objek wisata berbasis alam yang dikelola

oleh masyarakat lokal. Partisipasi masyarakat dalam wisata ini mencerminkan

aplikasi konsep pariwisata berbasis komunitas (community-based tourism,

CBT).Untuk itu, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimanabentuk dan tingkat partisipasi masyarakat lokal dalam

pengembangan pariwisata diGoa Pindul?

2. Mengapa terjadi konflik pengelola dan apa sajakendala-kendala yang

dihadapi masyarakat lokal untuk berpartisipasi dalam pariwisata?

(7)

7 1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengidentifikasi bentuk dantingkat partisipasi masyarakat lokal dalam

pengembangan pariwisata di Goa Pindul.

2. Mengidentifikasi penyebab konflik pengelola dan kendala-kendala yang

dihadapi masyarakat lokal dalam berpartisipasi.

3. Menganalisisdampak pariwisata di GoaPindul.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian ini mempunyai dua macam manfaat yang dapatdipetik, yaitu

manfaat teoritis (theoretical contribution) dan manfaat praktis (practical

contribution). Secara teoritis, penelitian ini bermanfaat untuk memperkaya teori tentang partisipasi masyarakat lokaldalam Pariwisata Berbasis Komunitas

(CBT)khusunya di daerah pedesaan (rural areas).

Selain manfaat teoritis, penelitian ini juga diharapkan dapat berkontribusi

secara praktis, yaitu:

1. Sebagai referensi tambahan bagi pemangku kepentingan (stakeholders)

yang ada di Goa Pinduldi dalam menyusunprogram-program di Objek

Wisata Goa Pindul.

2. Sebagai bahan pertimbangan bagi pemerintah di dalam penyusunan

rencana-rencana yang terkait dengan pengembangan Objek Wisata Goa

(8)

8 3. Sebagaipengayaan referensi bagi akademisi/penelitiyang tertarik untuk

melakukan penelitian sejenis di Goa Pindul atau di objek-objek wisata

alam yang lain.

1.5 Keaslian Penelitian

Dikarenakan Goa Pindul masih tergolong baru sebagai sebuah objek

wisata yang baru dipromosikan akhir tahun 2010, penelitian tentang Goa Pindul

belum banyak ditemukan. Dapat jadi sekarang sedang banyak penelitian di Goa

Pindul tetapi hasil dari penelitian-penelitian itu belum didiseminasikan.

Letak keaslian penelitian ini adalah terkait dengan esensi penelitian ini

yang berusaha untuk memahamidampak pengembangan pariwisata yang berbasis

partisipasi di Goa Pindul terhadap masyarakat lokal.

Tabel 1.4menunjukkan beberapa penelitian yang terkait langsung dengan

Goa Pindul sebagai lokus penelitian maupun yang tidak terkait langsung dengan

Goa Pindul namun memiliki topik dan basis teori yang hampir sama dengan

penelitian ini.

Tabel 1.4Penelitian-penelitian Terdahulu

Judul Peneliti Thn Tujuan

1. Prospek Dan Upaya Pengembangan Pariwisata Cavetubing Goa Pindul Di Desa Bejiharjo Kecamatan Karangmojo Kabupaten Gunungkidul Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Anestiya Pramesti

2012 Mengetahui (1) Jumlah dan pola kunjungan serta tanggapan wisatawan mengenai objek wisata cavetubing Goa Pindul (2) Faktor pendukung dan penghambat pengembangan objek wisata cavetubingGoa Pindul (3) Prospek pengembangan pariwisata

cavetubing Goa Pindul untuk masa

depan dan (4) Upaya pengembangan pariwisata cavetubing Goa Pindul

(9)

9

untuk masa yang akan datang. 2. Pengembangan Wisata

Alam, Implikasinya Terhadap Lingkungan Hidup Dan Risiko Bencana Yang Dihadapi Di Daerah Istimewa

Yogyakarta(Wisata Goa Pindul: Daya Dukung Goa Untuk Pengembangan Wisata) Sudarma dji dan Eko Haryono

2013 1) Bagaimana masyarakat melakukan pengelolaan Goa untuk obyek wisata

2) Bagaimana persepsi masyarakat dalam pengembangan Goa Pindul 3) Seberapa besar daya dukung Goa

Pindul yang digunakan untuk wisata di Kabupaten Gunungkidul

3. Partisipasi Masyarakat Pada Pembangunan Prasarana Lingkungan Melalui Program Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (PPMK)Di Kelurahan Marunda Jakarta Utara

Sutami 2009 Menganalisis bentuk dan tingkat partisipasi masyarakat pada pembangunan prasarana lingkungan melalui Program Pemberdayaan MasyarakatKelurahan (PPMK) di Kelurahan Marunda Jakarta Utara.

4. Sikap Dan Partisipasi Masyarakat LokalTerhadap Pengembangan Wana WisataCurug Kembar Batu Layang Jhonny Sianturi

2007 1) Mengetahui sikap masyarakat lokal

terhadap pengembangan

WanaWisata Curug Kembar Batu Layang.

2) Mengetahui partisipasi masyarakat

lokal terhadap

pengembanganWana Wisata Curug Kembar Batu Layang.

3) Mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhi sikap dan partisipasimasyarakat dalam pengembangan Wana Wisata Curug Kembar Batu Layang.

Gambar

Tabel 1.1Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kab. Gunungkidul  Tahun 2008-2012
Tabel 1.2Rekapitulasi Kunjungan Wisata Ke Kali Suci, Sri Getuk, dan Goa  Pindul Tahun 2012  No  Lokasi  Wisnus  (ribu)  Wisman (ribu)  Jumlah (ribu)  Pendapatan (juta)  Ket  1  Kali  Suci,  Semanu  5.176  659  5.853  379.275.000
Tabel  1.4menunjukkan  beberapa  penelitian  yang  terkait  langsung  dengan  Goa  Pindul  sebagai  lokus  penelitian  maupun  yang  tidak  terkait  langsung  dengan  Goa  Pindul  namun  memiliki  topik  dan  basis  teori  yang  hampir  sama  dengan  penel

Referensi

Dokumen terkait

8) eserta didik diberi permasalahan yang berkaitan dengan kehidupan sehari+hari yang terkait sistem koordinat, misalnya 5pernahkah kalian berkunjung ke rumah saudaramu

Encik Mustaza Ahmad Pengarah Pusat Sukan Encik Mohd Fisol Hj.Saud. Timbalan Pengarah Pusat Sukan

[r]

Tradisi mairiak yang merupakan tradisi masyarakat Minangkabau pada masa tidak padi dalam rangka memisahkan bulir padi dari tangkainya dengan menggunakan telapak kaki manusia,

Sehingga dengan tersedianya unsur hara yang cukup untuk pertumbuhan didukung dengan bahan organik pada tanah maka akan menghasilkan diameter batang tanaman

Permasalahan eksternal IKM Mebel Ekspor Jepara yang dapat diamati di lapangan adalah kelangkaan bahan baku khususnya kayu jati, efektivitas interaksi kelembagaan dan pola

tombol kotak pada Navigation Bar untuk memunculkan Overview. Overview merupakan tampilan yang menampilkan aplikasi dan dokumen yang telah dibuka. Swipe ke bawah dari tepi

langsung mempunyai pengaruh yang dominan terhadap semangat kerja karyawan. Berdasarkan studi lapangan dan wawancara awal dengan pemilik PT. Vermindo Utama bahwa