ANALISIS SYAIR LAGU
DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013
SKRIPSI
diajukan untuk memenuhi sebagian dari syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
oleh
YANA ANDRIANA NIM 1004151
PROGRAM S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
KAMPUS TASIKMALAYA
2014
ANALISIS SYAIR LAGU
DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013
Oleh
Yana Andriana
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat
memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
© Yana Andriana 2014
Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2014
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian,
ii
ANALISIS SYAIR LAGU
DALAM BUKU PEGANGAN SISWA KELAS I DAN KELAS IV KURIKULUM 2013
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kesesuaian syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan tema yang ada dalam pembelajaran dan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar. Subjek penelitian ini adalah syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013. Latar belakang penelitian yaitu dari kebanyakan syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013, hampir semuanya merupakan lagu lama dan dari penggubah lagu terdahulu. Maka dari itu penelitian ini bertujuan untuk mencari pola/karakterstik dari setiap syair lagu, sehingga pada akhirnya didapat pola atau karakteristik yang sama mengenai unsur intrinsik (amanat, diksi dan gaya bahasa) yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak. Pola/karakteristik tersebut dapat dijadikan pedoman pembuatan syair-syair lagu oleh para guru/calon guru. Syair lagu merupakan bagian dari karya sastra, salah satu fungsi karya sastra selain menghibur yaitu merubah perilaku/sikap seseorang, hal tersebut sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 yang lebih menekankan pada aspek sikap. Hasil analisis data bahwa sebanyak 16 atau 76,2% judul syair lagu sesuai dengan tema, sedangkan untuk unsur intinsik syair lagu, terdapat 12 atau 57,1% syair lagu yang mengandung amanat nasihat dan 9 atau 42,9% syair lagu mengandung amanat anjuran, untuk pilihan kata/diksi sebanyak 18 atau 85,7% syair lagu menggunakan kata-kata sederhana serta untuk gaya bahasa terdapat 16 atau 76,2% syair lagu menggunakan gaya bahasa bermakna sebenarnya/denotatif. Hal tersebut sesuai dengan perkembangan bahasa anak dan karakteristik syair lagu anak. Sehingga hasil penelitian, didapat pola untuk pembuatan syair lagu yang sesuai dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar yaitu amanat yang terkandung harus berupa nasihat/ajakan tentang budi pekerti dan moral, menggunakan kata-kata yang sederhana dan tidak jauh dari dunia anak serta gaya bahasa yang terkandung dalam syair lagu harus menggunakan kata-kata bermakna sebenarnya atau denotatif.
iii
ANALYSIS SONG LYRIC IN
STUDENS BOOK’S CLASS I AND CLASS IV CURRICULUM 2013
Abstract
The purpose of this descriptive research is to find relation between the song lyric from text book which based on curriculum 2013 with the themes in the instruction and student’s language development. The subject is the songs lyric in the text books based on curriculum 2013. The background of this research based on majority of song lyric in the text book is arrangement from old songs. Then, this research try to find pattern or characteristics from each lyric, so we can get the some pattern or characteristics about intrinsic element (message, diction and language to style) which recognized with elementary student language development. This pattern or characteristic can be an orientation for making lyrics by teacher or teachers candidates. Lyric is one of literature art, that purpose baside to entertaint , also to charger one behavior, it related to curriculum 2013 that focused of attitude aspect. The result of data analysis that 16 or 76,2% according to the title of the theme song lyric, while for elements intinsic song lyric, there were 12 or 57.1 % message song lyric containing advice and 9 or 42,9% contains suggestive message. For diction, there are 18 or 85,7% lyric using simple word and language to style there are 16 or 76,2% using denotatif language to style. This is relited to elementary students language development and kid song lyric characteristic. So, the result of research we get the pattern for making the new lyric for kids song based on elemtary students language development, in which the message that must contain advice and suggestion, using simple words and live on kids world, alse the language to style have to use meaningfull word or denotatif language to style.
vi
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 5
C. Tujuan Penelitian ... 6
D. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS ... 7
A. Kurikulum 2013 ... 7
B. Hakikat Syair Lagu ... 17
C. Karakteristik Syair Lagu ... 18
D. Unsur Intrinsik Syair/Puisi ... 19
E. Prosedur Analisis Puisi ... 23
F. Analisis Unsur Intrinsik Syair Lagu ... 27
G. Perkembangan Bahasa Anak ... 29
H. Kerangka Pemikiran ... 37
I. Hipotesis ... 39
BAB III METODELOGI PENELITIAN ... 40
A. Subjek Penelitian ... 40
B. Desain Penelitian ... 40
C. Metode Penelitian ... 42
D. Definisi Operasional ... 43
E. Instrumen Penelitian ... 45
F. Teknik Pengumpulan Data ... 45
vii
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48
A. Analisis Kesesuaian Judul Syair Lagu dengan Tema pada Buku Pegangan Siswa dalam Kurikulum 2013 ... 48
B. Analisis Kesesuaian Unsur Intrinsik Syair Lagu dengan Perkembangan Bahasa Anak Usia Sekolah Dasar ... 63
C. Pembahasan dan Hasil Analisis ... 80
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 94
A. Kesimpulan ... 94
B. Saran ... 95
DAFTAR PUSTAKA ... 96
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 98 RIWAYAT HIDUP
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Penelitian
Bahasa merupakan salah satu alat untuk berinteraksi antara satu orang
dengan orang lainnya. Melalui bahasa seseorang dapat menyampaikan/
mengkomunikasikan maksud dan tujuannya. Penyampaian maksud yang berupa
ide, informasi, gagasan ataupun berita ini dapat melalui bahasa verbal (lisan)
maupun bahasa non verbal (tulisan). Mengingat pentingnya bahasa untuk
dijadikan alat berkomunikasi, maka perlu pembelajaran bahasa yang baik untuk
anak sedini mungkin, agar proses interaksi atau komunikasi anak dapat berjalan
dengan lancar dimasa yang akan datang. Di lembaga pendidikan, pembelajaran
Bahasa Indonesia dilaksanakan dari tingkat sekolah paling rendah sampai tingkat
perguruan tinggi, karena Bahasa Indonesia merupakan Bahasa Nasional dan
merupakan alat pemersatu yang digunakan untuk seluruh aktivitas dan kegiatan
dalam kehidupan masyarakat Indonesia.
Pengajaran Bahasa Indonesia seyogianya telah dilaksanakan dengan
optimal, hal ini terlihat dari pengajaran Bahasa Indonesia itu sendiri, yaitu telah
diajarkan di semua jenjang pendidikan. Porsi dan kesulitan pembelajaran Bahasa
Indonesia dari setiap jenjang pendidikan tidaklah sama, di TK/PAUD,
pembelajaran bahasa hanya dibatasi dengan pengenalan bagaimana proses
menulis dan berbicara saja, itupun tidak memaksakan anak untuk belajar bahasa
seutuhnya. Pembelajaran bahasa dalam jenjang ini masih berupa pembelajaran
sambil bermain. Di jenjang Sekolah Dasar pembelajaran bahasa sudah mulai rumit
dan kompleks. Peserta didik harus sudah dapat berbicara, membaca, menyimak
dan menulis dengan baik dan lancar. Begitupun dengan jenjang-jenjang
berikutnya, pembelajaran bahasa akan semakin rumit dan kompleks. Jadi, yang
membedakan pembelajaran bahasa di setiap jenjang pendidikan hanya porsi dan
2
Di Sekolah Dasar, pembelajaran Bahasa Indonesia mencakup empat aspek
keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis.
Keempat keterampilan berbahasa tersebut antara satu keterampilan dengan
keterampilan lainnya saling mempengaruhi. Hal ini sesuai dengan pendapat yang
diungkapkan oleh Alexander (1972) (dalam Cahyani & Hodijah, 2007, hlm. 137)
yang mengatakan : ‘Tidak akan ada yang dapat dibicarakan sebelum itu didengar
(disimak), tidak akan ada yang dapat dibaca sebelum itu dibicarakan, tidak akan
ada yang dapat ditulis sebelum itu dibaca’. Jadi keempat aspek keterampilan
berbahasa tersebut mempunyai keterikatan yang erat, sehingga keberhasilan
penguasaan keterampilan yang satu akan mempengaruhi keberhasilan penguasaan
keterampilan lainnya.
Mata pelajaran Bahasa Indonesia adalah salah satu mata pelajaran dari
sekian mata pelajaran yang diajarkan di Sekolah Dasar, mata pelajaran tersebut
secara konsisten selalu ada dalam setiap Kurikulum. Mulai dari Kurikulum 1964
sampai Kurikulum terbaru yaitu Kurikulum 2013. Hal ini membuktikan bahwa
betapa pentingnya mata pelajaran Bahasa Indonesia. Dalam Kurikulum 2013
pembelajaran lebih bersifat terpadu, baik pembelajaran terpadu antar mata
pelajaran, yaitu mengaitkan materi yang ada dalam mata pelajaran satu dengan
materi dalam mata pelajaran lainnya dengan menggunakan tema yang sama,
maupun pembelajaran terpadu intra mata pelajaran, yaitu mengaitkan kompetensi
dasar dengan kompetensi dasar lainnya yang memiliki kesamaan dalam satu mata
pelajaran. Selain bersifat terpadu, menurut Kemendiknas Kurikulum 2013 juga
menggunakan pendekatan ilmiah atau sering disebut dengan scientific aproach .
Dalam prosesnya, pembelajaran yang menggunakan pendekatan scientific atau
ilmiahakan menyentuh tiga aspek yaitu pengetahuan (kognitif) sikap (afektif) dan
keterampilan (psikomotor). Hal tersebut sesuai dengan Bloom 1965, (dalam Tim
Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran, 2008, hlm. 53) menjelaskan
bahwa ‘Bentuk perilaku sebagai tujuan diklasifikasikan ke dalam tiga domain,
yaitu domain kognitif, afektif dan psikomotor’. Hasil akhir yang diharapkan, dari
pembelajaran yang menggunakan pendekatan ilmiah secara berkesinambungan
3
Sikap-sikap yang diharapkan memerlukan proses dalam pembentukannya,
karena sikap merupakan perwujudan perilaku kognitif yang dilakukan secara
terus-menerus. Salah satu bentuk pembentukan sikap dalam Kurikulum 2013 yang
tampak pada pembelajaran Bahasa Indonesia yaitu melalui kajian karya
sastra/kesusastraan. Menurut Budiman (1987, hlm. 2) “Kesusastraan ialah
karangan yang indah bahasanya dan baik isinya”. Kesusastraan berarti sebuah
karangan seseorang yang menggunakan kata-kata indah dan isi dari karangan
harus mengandung kebaikan. Salah satu jenis karya sastra yang harus dikenal
peserta didik adalah puisi, puisi merupakan ekpresi jiwa seseorang yang
diungkapkan dengan kata-kata indah dan mengandung makna. Terdapat banyak
bentuk puisi yang harus dikenal peserta didik, salah satunya adalah syair. Syair
merupakan karya sastra/puisi yang dapat dinyanyikan.
Syair lagu dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya (SBdP)
merupakan salah satu konsep atau alat yang dapat membentuk sikap seorang
individu. Melalui penelaahan syair lagu seseorang dapat dengan mudah dan cepat
terdorong untuk melakukan sesuatu. Contohnya, sebuah kesebelasan sepak bola
akan lebih termotivasi, jika para penontonnya bernyanyi untuk mendukung para
pemain yang sedang bertanding. Begitupun dengan para tentara yang sedang
berperang, akan terlecut semangatnya ketika mendengarkan sebuah lagu
semangat. Jadi antara karya sastra dan seni keduanya mempunyai kedudukan yang
sama, yaitu dapat merubah atau mentransformasi nilai, pola, perilaku setiap
inidividu. Hal ini selaras dengan apa yang diutarakan oleh Budiman (1987, hlm.
3) bahwa “Fungsi sastra harus menyenangkan dan berguna. Menyenangkan
maksudnya, harus mampu menghibur pembaca. Sedangkan berguna maksudnya
harus mengandung nilai-nilai pendidikan.”
Pembelajaran sastra dan seni tidak akan berfungsi dengan optimal, jika
proses pengemasan pembelajaran tersebut kurang tepat bagi peserta didik. Maka
harus ada kerja sama antar semua pihak, guna tujuan pembelajaran dapat tercapai
dan muaranya membentuk sikap produktif, kreatif, inovatif dan afektif dalam diri
setiap peserta didik. Sikap produktif, kreatif, inovatif dan afektif tidak akan
4
dalam Kurikulum 2013, berisi materi-materi, contoh-contoh, dan
kegiatan-kegiatan yang mendukung materi. Segala aspek yang terdapat dalam buku siswa,
semuanya mendukung ke arah terwujudnya sikap-sikap di atas.
Berdasarkan hasil kajian terhadap buku siswa dalam Kurikulum 2013,
terdapat lagu-lagu yang dijadikan bahan ajar, diantaranya dalam tema indahnya
kebersamaan, yaitu lagu Aku Anak Indonesia dan dalam tema kegemaranku, yaitu
lagu Naik-naik Ke Puncak Gunung. Lagu-lagu tersebut, diciptakan oleh beberapa
penggubah lagu berbeda. Hal ini menjadi daya tarik peneliti untuk menganalisis
unsur intrinsik syair lagu yang digunakan dalam buku siswa pada Kurikulum
2013. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat ditemukan sebuah pola/kriteria
yang sama mengenai unsur intrinsik (tema, amanat dan diksi) dari lagu-lagu
tersebut. Pola/kriteria yang dihasilkan dapat digunakan oleh para guru ataupun
calon guru dalam membuat bahan ajar, berupa lagu yang sesuai dengan
Kurikulum 2013 yang menekankan pada aspek sikap. Unsur intrinsik yang
terkandung dalam syair lagu dianalisis kesesuaiannya dengan perkembangan
bahasa anak usia Sekolah Dasar. Hal tersebut dikarenakan, dewasa ini para
pembuat/pencipta karya seni kurang begitu memperhatikan aspek-aspek penting
yang harus ada dalam pembuatan karya seni khususnya syair lagu. Di samping
keindahan, dalam karya seni juga harus terdapat unsur pendidikan, hal tersebut
sesuai dengan pendapat Ilyas (Kompas, Minggu 12 April 2009) (dalam Cahyadi,
2011, hlm. 73) menjelaskan kedudukan seni, bahwa ‘Seni sebagai dasar
pengalaman, yaitu penanaman nilai-nilai yang bersifat universal dan kekal,
sehingga akan terus menjadi salah satu sumber dalam pencarian kebenaran
sepanjang hayat’. Maka dari itu, para penggubah lagu tentunya harus
memperhatikan aspek-aspek yang terkandung dalam karyanya. Karena yang
menikmati hasil karya mereka bukan kalangan tertentu saja, melainkan semua
kalangan. Selain itu, syair-syair lagu yang terdapat dalam buku siswa perlu dilihat
kesesuaiannya dengan tema-tema yang ada pada pembelajaran dalam Kurikulum
5
Alasan lain analisis kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan
perkembangan anak yaitu, terkait dengan pendidikan sekarang yang sifatnya lebih
desentralisasi, dalam artian Kurikulum bukan hanya sebagai pedoman dasar untuk
melakukan pendidikan tetapi pada prakteknya, gurulah yang paling berperan
penting dalam terwujudnya tujuan pendidikan. Guru harus memiliki daya
kreativitas, dan inovasi tinggi dalam upaya mewujudkan pembelajaran yang
berkualitas. Pemilihan media, bahan ajar, buku sumber dan segala sesuatu yang
berkaitan dengan proses pembelajaran di kelas yang dilakukan oleh guru,
hendaknya memperhatikan perkembangan anak baik dari segi bahasa maupun usia
anak. Pada umumnya guru dalam memilih media/bahan ajar dan sumber belajar
untuk pembelajaran hanya memperhatikan aspek kemudahan semata. Berdasarkan
paparan di atas, peneliti meneliti dengan cara menganalisis unsur intrinsik syair
lagu dalam Kurikulum 2013 terkait dengan kesesuaian perkembangan bahasa
anak. Untuk itu peneliti menentukan judul: “Analisis Syair Lagu dalam Buku
Pegangan Siswa Kelas I dan Kelas IV Kurikulum 2013”.
B. Identifikasi Masalah dan Rumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Syair-syair lagu yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013
kelas I dan kelas IV merupakan fokus penelitian ini, maka dari itu peneliti
bermaksud menganalisis unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan bahasa
anak usia SD dan melihat kesesuaian judul syair lagu dengan tema yang ada pada
pembelajaran Kurikulum 2013.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah penelitiannya yaitu :
1. Bagaimana kesesuaian judul syair-syair lagu yang dijadikan bahan ajar
dengan tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum
2013?
2. Bagaimana kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan
siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah
6
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan fokus penelitian dan rumusan masalah, sehingga muncul tujuan
dalam penelitian ini, yaitu:
1. Mendeskripsikan hasil analisis (kesesuaian judul syair lagu dengan tema
dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013).
2. Mendeskripsikan kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku
pegangan siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia
Sekolah Dasar.
D. Manfaat Penelitian
Setelah penelitian ini dilakukan, akan didapat beberapa manfaat. Manfaat
tersebut khususnya bagi penulis, dan umumya bagi pembaca.
Manfaat yang akan didapat setelah melakukan penelitian ini antara lain:
1. Memperoleh pola/kriteria yang sama terkait unsur intrinsik syair-syair lagu dari
beberapa penggubah lagu yang berbeda, kemudian pola/kriteria tersebut dapat
digunakan sebagai bahan acuan guru untuk mengembangkan kreatifitas dalam
pembuatan bahan ajar berupa lagu yang sesuai dengan Kurikulum 2013 dan
tahapan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.
2. Mengetahui perbedaan unsur intrinsik syair-syair lagu dari segi diksi, gaya
bahasa dan pesan yang terkandung dari syair-syair lagu dalam buku pegangan
siswa Kurikulum 2013.
3. Mengetahui kesesuaian unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku pegangan
siswa Kurikulum 2013 dengan perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar.
4. Mengetahui kesesuaian judul syair-syair lagu dengan tema-tema dalam
Kurikulum 2013.
5. Menambah wawasan terkait unsur intrinsik syair-syair lagu dalam buku
pegangan siswa Kurikulum 2013.
40 BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Subjek Penelitian
Tujuan penelitian ini yaitu untuk mencari kesesuaian syair lagu dengan
tema-tema yang terdapat dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 dan
mencari kesesuaian unsur intrinsik yang terkandung dalam syair-syair lagu tahap
perkembangan anak usia Sekolah Dasar, adapun syair lagu yang diambil yaitu
syair-syair lagu dari kelas I dan kelas IV. Hal tersebut karena Kurikulum 2013
merupakan Kurikulum terbaru yang akan diterapkan untuk menggantikan
Kurikulum sebelumnya, adapun proses penerapannya dilakukan dengan cara
bertahap yaitu pada kelas I dan kelas IV terlebih dahulu, selanjutnya kelas II dan
kelas V sampai semua jenjang kelas.
Maka dengan hal tersebut subjek penelitian ini adalah syair-syair lagu yang
digunakan sebagai bahan ajar dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kelas I
dan kelas IV.
B. Desain Penelitian
Menentukan masalah merupakan langkah awal peneliti dalam penelitian ini.
Masalah dalam penelitian ini didapat ketika peneliti mencoba menganalisis buku
pegangan siswa dalam Kurikulum 2013, Setelah dianalisis dalam buku tersebut
terdapat banyak syair lagu dari beberapa penggubah lagu berbeda. Hal tersebut
menjadi daya tarik peneliti, tentunya setiap penggubah lagu memiliki ciri khas dan
karakteristik masing-masing yang terkandung dalam syair yang digubahnya.
Tetapi dalam buku pegangan siswa semua syair-syair tersebut dijadikan bahan
ajar, inilah yang menjadi bahan peneliti untuk mencari karakteristik apa yang
membuat syair-syair lagu dari penggubah yang berbeda tersebut dijadikan bahan
ajar dalam buku yang sama. Selain dari itu, yang melatarbelakangi peneliti
meneliti syair-syair lagu yang terdapat dalam buku siswa, juga karena dewasa ini
para penggubah lagu dalam membuat karyanya hanya mementingkan aspek
komersil semata, tidak memperhatikan unsur-unsur yang harus ada dalam sebuah
41
penelitian dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dari hal-hal yang
melatarbelakangi masalah tersebut, pertanyaan-pertanyaan itulah yang nantinya
akan dijawab dengan melakukan penelitian. Pertanyaan-pertanyaan yang
dirumuskan itu, kemudian dijawab sementara melalui hipotesis yang dibuat.
Hipotesis tersebut perlu diuji kebenarannya melalui penelitian yang akan
dilakukan.
Hipotesis tersebut tentunya dapat terjawab setelah data-data dianalisis,
kemudian dideskripsikan ke dalam bentuk kata-kata yang menjelaskan analisis
data tersebut. Penelitian ini menggunakan teknik pengolahan data analisis
deskirptif. Menurut Moleong (2007, hlm. 11) bahwa deskriptif yaitu peneliti
menganalisis data yang sangat kaya tersebut dan sejauh mungkin dalam bentuk
aslinya”. Dalam artian peneliti memaparkan sejelas-jelasnya apa yang diperoleh
dari data, bentuk pemaparan tersebut harus sesuai dengan aslinya, tidak
dibuat-buat atau bahkan dimanipulasi.
Untuk lebih jelas, desain penelitian ini dapat dilihat pada bagan alur
penelitian berikut:
Gambar 3.1 Alur Penelitian
Studi Pendahuluan Merumuskan
Masalah
Hipotesis Menentukan
Pendekatan
Menentukan Sumber Data
Pengumpulan Data
Studi Literatur Observasi
Analisis Data
42
C. Metode Penelitian
Metode adalah langkah-langkah yang digunakan untuk mencapai sebuah
tujuan yang ingin dicapai. Hal tersebut sesuai dengan apa yang diungkapkan oleh
Sugiyono ( 2012, hlm. 2) bahwa “Metode penelitian pada dasarnya merupakan
cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu”. Cara
ilmiah tersebut menurut Sugiyono yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan cara pengolahan data, penelitian terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Penelitian kuantitatif, yaitu penelitian yang menggunakan teknik statistik
dalam mengolah datanya untuk melakukan uji hipotesis.
2. Penelitian kualitatif, yaitu penelitian yang diolah menggunakan teknik
kualitatif.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif. Moleong
(2007, hlm. 6) menjelaskan pengertian kualitatif, yaitu:
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa, pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah.
Dari pendapat di atas didapat pengertian tentang penelitian kualitatif yaitu
penelitian yang bertujuan memahami suatu fenomena secara mendalam dan
menyeluruh serta memaparkan hasil temuan tersebut dengan bahasa, kata-kata
guna hasil penelitian dapat dipahami oleh semua orang.
Sedangkan deskriptif adalah sebuah studi yang memaparkan, menjelaskan
temuan dari subjek penelitian yang sedang diteliti. Sakaran (2011, hlm. 158)
menjelaskan bahwa : “Studi deskriptif (descriftion study) dilakukan untuk
mengetahui dan menjadi mampu untuk menjelaskan karakteristik variabel yang
diteliti dalam suatu situasi”. Penjelasan dan pemaparan hasil penelitian
diungkapkan dalam bentuk kata-kata sehingga dapat dipahami.
Jadi penelitian kualitatif deskriptif adalah penelitian yang menyeluruh dan
mendalam terhadap suatu fenomena, kemudian hasil penelitian tersebut
43
Teknik dalam penelitian ini meliputi studi literature. Subjek penelitian ini
adalah syair-syair lagu dalam buku pegangan siswa Kurikulum 2013. Jadi
penelitian ini adalah penelitian secara mendalam dan menyeluruh terhadap
syair-syair lagu yang digunakan sebagai bahan ajar dalam Kurikulum 2013, terkait
kesesuaian judul syair lagu dengan tema-tema yang terdapat dalam buku
pegangan siswa Kurikulum 2013 dan kandungan unsur intrinsik syair lagu dengan
tahap perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar, kemudian hasil
penelitiannya dideskripsikan kedalam bentuk kata-kata yang mudah dipahami.
D. Definisi Operasional
Subjek penelitian yang dijadikan masalah dalam penelitian ini di jelaskan
dan dipaparkan dalam definisi operasional.
Adapun definisi operasional dalam penelitian ini meliputi:
1. Syair Lagu
Menurut Widjojoko dan Hidayat (2009, hlm. 51) menjelaskan bahwa “Syair
adalah puisi lama yang mempunyai empat baris dalam satu bait. Tiap baris terdiri
atas empat kata dengan delapan sampai dua belas suku kata. Bersajak a a a a. tidak
terdiri dari sampiran dan isi….” Selain itu syair lagu juga merupakan puisi lama
yang dapat dinyanyikan.
2. Puisi Anak
Puisi anak merupakan puisi yang karakteristik unsur-unsurnya
menggambarkan kehidupan seorang anak. Kata-katanya masih menggunakan kata
sederhana, pesan yang terkandung dalam puisinya pun masih tersurat jelas, dan
belum adanya pengunaan kata-kata kiasan. Subjek dari penelitian ini adalah
syair-syair lagu yang terdapat dalam buku peganga siswa Kurikulum 2013, subjek
penelitian tersebut merupakan sebuah syair lagu anak, karena segala karaktersitik
dari syair-syair lagu tersebut masih banyak menggambarkan kehidupan seorang
anak.
3. Kurikulum 2013
Kurikulm 2013 merupakan Kurikulum terbaru yang sedang dipakai dalam
sistem pendidikan di Indonesia. Berbeda dari Kurikulum sebelumnya, Kurikulum
44
didapat setelah seorang siswa menguasai dua aspek sebelumnya yaitu aspek
kognitif dan psikomotor. Pengetahuan siswa dan keterampilan siswa akan
dimunculkan dalam sikap yang ditonjolkannya. Sikap-sikap tersebut didapat dari
pembelajaran yang mengharuskan siswa berperan aktif dalam pembelajaran, yaitu
pembelajaran autentik atau pembelajaran ilmiah. Peran Kurikulum 2013 dalam
penelitian ini yaitu sebagai tolak ukur apakah syair-syair lagu yang terdapat dalam
sumber belajar siswa sudah dapat dikatakan layak atau belum dengan Kurikulum
sehingga syair-syair tersebut mampu menjembatani siswa atau dapat dikatakan
dengan syair-syair tersebut apakah siswa mampu mencapai tujuan yang
diharapkan dalam Kurikulum 2013. Adapun syair lagu yang digunakan pada
penelitian ini yaitu syair lagu kelas I dan Kelas IV pada buku siswa Kurikulum
2013, hal tersebut dikarenakan dalam penerapan Kurikulum 2013, dilakukan
dengan cara bertahap mulai dari kelas I dan kelas IV, selanjutnya kelas II dan
kelas V sampai semua jenjang sudah diterapkan Kurikulum 2013.
a. Kompetensi Inti
Kompetensi inti adalah kemampuan utama yang harus dimiliki peserta didik
yang merupakan hasil perwujudan dari pengetahuan, sikap dan keterampilan.
b. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar merupakan kemempuan dasar yang harus dimiliki peserta
didik dalam mata pelajaran tertentu.
c. Tema-tema dalam Buku Siswa Kelas I dan Kelas IV
Pada buku pegangan siswa Kurikulum 2013 kelas I terdapat empat tema,
yang setiap tema tersebut dibagi menjadi beberapa subtema yang berkaitan.
Adapun tema-tema tersebut yaitu: diriku, kegemaranku, kegiatanku dan
keluargaku. Sedangkan tema-tema yang terdapat di kelas IV yaitu: indahnya
kebersamaan, selalu hemat energi, peduli terhadap makhluk hidup dan berbagai
pekerjaan.
4. Unsur Intrinsik
Unsur-unsur intrinsik syair lagu merupakan komponen-komponen yang
membangun syair lagu sehingga sebuah syair lagu menjadi indah.
45
dalam penelitian ini unsur intrinsik dalam sebuah syair lagu tersebut dianalisis
sehingga mendapatkan penjelasan jelas tentang isi sebuah puisi.
5. Perkembangan Bahasa Anak
Perkembangan bahasa anak merupakan tahapan kemampuan anak dalam
segi bahasa, baik itu bahasa verbal maupun bahasa non verbal. Kemampuan
berbahasa seorang anak dapat dikatakan masih bersifat sederhana, hal itu terlihat
dari apa yang diucapkan dan dituliskannya. Kecenderungan kosakata yang
digunakannya masih sekitar dunia mereka sendiri, seperti keluarga, ibu, teman,
bermain dan lain sebagainya. Bahasa merupakan komponen yang penting dalam
diri seorang anak, melalui bahasalah kita bisa melihat keperibadian seseorang.
Dalam penelitian ini perkembangan bahasa anak merupakan tolok ukur kesesuaian
syair-syair tersebut layak digunakan atau tidaknya menjadi bahan ajar dalam
Kurikulum 2013.
E. Instrumen Penelitian
Instrument penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat yang
digunakan untuk menganalisis data dan mengumpulkan data, yaitu berupa kajian
literatur atau kajian pustaka yang terkait dengan tujuan penelitian. Seperti halnya
unsur-unsur intrinsik syair lagu anak, hakikat syair lagu anak, tahapan-tahapan
perkembangan bahasa anak dan komponen-komponen yang terkandung dalam
Kurikulum 2013.
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Studi Literatur
Kajian pustaka dalam penelitian ini meliputi kegiatan membaca, menelaah,
mempelajari teori-teori yang berkaitan dengan masalah dalam penelitian ini.
Adapun tujuan studi literatur ini yaitu sebagai pedoman untuk menganalisis
masalah penelitian dan mendeskripsikan hasil data yang diperoleh.
G. Teknik Analisis Data
Langkah selanjutnya setelah proses pengumpulan data yaitu teknik
pengolahan/analisis data, teknik dimana data-data yang dihasilkan dari hasil
46
dimengerti.
Langkah analisis data dalam penelitian ini adalah:
1. Menganalisis kesesuaian judul syair lagu dengan tema-tema dalam buku
pegangan siswa Kurikulum 2013.
2. Menganalisis kata-kata yang digunakan dalam puisi atau syair lagu, serta
keterkaitannya antar kata, larik dan bait. Melihat dan mengkaji gaya bahasa
dan makna/pesan yang terkandung dalam syair lagu sesuai dengan prosedur
analisis karya sastra kemudian dilihat kesesuaiannya dengan tahap
perkembangan bahasa anak usia SD.
3. Membahas dan menjabarkan/menjelaskan/mendeskripsikan hasil analisis data
lewat kata-kata dan tabel. Kemudian membuat kesimpulan dari hasil analisis
data yang telah dilakukan.
Adapun patokan untuk menganalisis syair-syair lagu tersebut perlu adanya
sebuah skala kesesuaian.
a) Kriteria kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema:
Sesuai : jika kosakata dalam judul syair berhubungan dengan tema dan subtema
Tidak sesuai : jika kosakata dalam judul syair lagu tidak berhubungan dengan
tema dan subtema
Persentase kesesuaian judul syair lagu dengan tema dan subtema dilihat dari
semua syair lagu yang ada.
Sesuai jika > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.
Tidak sesuai < 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.
b) Kriteria kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan tahap perkembangan
bahasa anak usia SD :
47
Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan
bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.
• Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.
2) Diksi • Sederhana • Kompleks
Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan
bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.
Anjuran, larangan, himbauan, nasihat > 50% dari jumlah keseluruhan syair lagu.
3) Gaya Bahasa
• Denotatif • Konotatif
Persentase kesesuaian unsur intrinsik syair lagu dengan perkembangan
bahasa anak usia SD dilihat dari semua syair lagu yang ada.
94 BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang diuraikan pada bab sebelumnya, maka
pada bab ini peneliti akan mengutarakan kesimpulan terkait penelitian terhadap
“Analisis Syair Lagu dalam Buku Pegangan Siswa Kelas I dan Kelas IV
Kurikulum 2013”. Kesimpulan dari penelitian ini, bahwa:
1. Kesesuaian judul syair lagu dengan tema dalam kurikulum 2013, bahwa
sebagian besar syair lagu terdapat keterkaitan dengan tema dalam
pembelajaran, hal tersebut dapat terlihat dari 21 syair lagu yang tersebar ke
dalam 8 tema dan 31 subtema serta dua kelas yaitu kelas I dan IV, sebagian
besar terdapat kesesuaian. Adapun rinciannya, kesesuaian Syair dengan tema
yaitu mendapat persentase 76,2% yang artinya sesuai.
2. Unsur Intrinsik Syair Lagu dengan Perkembangan Bahasa Anak SD
a. Amanat
Pesan/amanat yang terkandung pada syair lagu sebagian besar bersifat
nasihat dan ajakan. Adapun rinciannya, 57,14% syair lagu mengandung amanat
nasihat dan 42,85% syair lagu mengandung amanat ajakan, hal tersebut sesuai
dengan karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak SD.
b. Diksi
Pilihan kata yang digunakan dalam syair lagu secara keseluruhan, yaitu
terdapat 85,71% syair lagu menggunakan kata-kata sederhana dan 14,28% syair
lagu menggunakan kata kompleks. Dengan demikian karena syair lagu yang
menggunakan kata sederhana melebihi 50% maka dapat dikatakan seluruh syair
lagu menggunakan kata sederhana sesuai dengan karakteristik perkembangan
95
c. Gaya Bahasa
Gaya bahasa pada syair lagu sebagian besar menggunakan kata-kata
bermakna sebenarnya/denotatif yaitu sebesar 76,19% dan menggunakan kata-kata
kiasan/konotatif sebesar 23,80%. Dengan demikian karena syair lagu yang
menggunakan gaya bahasa denotatif melebihi 50% maka dapat dikatakan bahwa
syair-syair lagu yang terdapat buku siswa Kurikulum 2013 menggunakan gaya
bahasa denotatif/kata bermakna sebenarnya. Hal tersebut sesuai dengan
karakteristik syair lagu anak dan perkembangan bahasa anak usia SD.
Sehingga karakteristik syair lagu yang sesuai dengan tahap perkembangan
anak yaitu:
1. Mengandung amanat nasihat tentang moral dan budi pekerti.
2. Menggunakan kata-kata yang sederhana (kata konkret)
3. Mengandung gaya bahasa dengan makna sebenarnya (denotatif)
B. Saran
Berdasarkan pertimbangan hasil penelitian terhadap syair lagu-syair lagu
yang terdapat pada buku siswa Kurikulum 2013, peneliti menyarankan hasil
penelitian ini kepada:
1. Pendidik/Calon Pendidik
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran terkait
pola-pola/karakteristik syair lagu yang sesuai dengan karakteristik anak dan tahap
perkembangan bahasa anak usia Sekolah Dasar, pola-pola/karakteristik tersebut
dapat dijadikan acuan/patokan guna pembuatan karya sastra khususnya syair lagu
96
DAFTAR PUSTAKA
Budiman, Sumiati.(1987). Sari Sastra Indonesia. Surakarta: PT Intan Pariwara
Cahyadi, O. (2011). Pendidikan Karakter Melalui Pembelajaran Seni Terpadu untuk Anak Jalanan di Kota Bogor. Jurnal Seni Artistika FBS-UNJ, 1(1), hlm. 70 – 82. Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Hartati, dkk. (2006). Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Rendah. Bandung: UPI Press
Indihadi, Dian dkk. (2010). Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua. Bandung: UPI Press
Jatnika, W. (2011). Pengaruh Teknik Analisis Unsur Intrinsik Puisi terhadap Kemampuan Siswa dalam Memahami Isi Puisi di Kelas V SD Negeri Siluman 2. (Skripsi). Sarjana pada FIP Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung.
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2012). Karakteristik Perkembangan Bahasa Anak. Jakarta: BNSP
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. (2013). Materi Kurikulum 2013. Jakarta: BNSP
Kusuma, Cahaya. (2013). Analisis Komponen-komponen Pengembangan Kurikulum 2013 pada Baha Uji Publik Kurikulum 2013. Jurnal, Fakultas MIPA Universitas Pendidikan Indonesia. Bandung
Moleong, L. J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif (Ed. Rev.). Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Oce, S. (2012: 2). Amanat dan Makna Kata dalam Puisi. [Online] Tersedia
97
Pradopo, R. D. (2010). Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gajah Mada University Press
Rokhmansyah, A. (2010). Analisis Karya Sastra Anak: Prosa, Puisi, dan Drama
Anak. [Online] Tersedia
di:http://phianzsotoy.blogspot.com/2010/01/analisis-karya-sastra-anak-prosa-puisi.html. Diakses 09 November 2013.
Rusdiono, I. (2011). Teori Puisi. [Online] Tersedia di: http://ivanrusdiono.blogspot.com/2011_12_01_archive.html. Diakses 09 November 2013.
Sakaran, Uma. (2011). Reseach Methods For Business. Jakarta: Salemba Empat
Sugiyono,. (2012). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sukirman Dadang
,
Jumhana Nana. (2006) . Perencanaan Pembelajaran. Bandung UPI PRESSSumantri dan Syaodih. (2008). Perkembangan Peserta Didik. Jakarta : Universitas Terbuka
Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan Pembelajaran.2008.“Kurikulum dan Pembelajaran”. Bandung. UPI Press
Waluyo, H. J. (1995). Teori dan Apresiasi Puisi. Jakarta: Erlangga.
Widjojoko dan Hidayat. (2009). Teori dan Sejarah Sastra. Bandung : UPI Press