• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB IV PROFIL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB IV PROFIL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB IV

PROFIL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA (PKM) DI INSTITUT PERTANIAN BOGOR (IPB)

4.1 Sejarah PKM dan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) Adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat, serta munculnya tuntutan masyarakat atas lulusan perguruan tinggi yang bermutu, mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, maka pada tahun 1997 DP2M merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Inilah satu-satunya program yang dapat diakses dan dilaksanakan oleh mahasiswa, karena program lainnya seperti Kuliah Kewirausahaan (KWU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Magang Kewirausahaan (MKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB) diperuntukkan bagi dosen. Walaupun ada persyaratan untuk menyertakan mahasiswa sebagai pelaku lapangan. KAM merupakan wahana kreasi bagi mahasiswa dalam menciptakan produk (barang atau jasa) yang akan menjadi komoditas usahanya kelak. Sedangkan pematangan sebagai entrepreneur dilakukan pada program INWUB. Dengan demikian, PBKPT merupakan satu kesatuan program pendorong Perguruan Tinggi (PT) dalam menghasilkan entrepeuneur ataupun teknopreneur dari kampus (Dikti, 2009).

Dalam perkembangannya, Karya Alternatif Mahasiswa (KAM) dirasa sangat membatasi ruang kreasi mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan intelektual beragam. Pada tahun 2001, DP2M kemudian meluaskan KAM menjadi Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang membuka peluang mahasiswa dalam berkarya seluas para dosennya. Sejak saat itu dikenal berbagai jenis PKM, yaitu PKM-Penelitian (PKM-P), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM- Kewirausahaan(PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I).

Sejarah penyelenggaraan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) di Indonesia berawal dari Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya

(2)

1980 di Universitas Indonesia. Dalam perkembangannya, kedua kegiatan tersebut pada tahun 1988 dikembangkan dengan menambahkan kegiatan penunjang berupa Pameran, Bazar, Studium Generale, Pentas Seni, dan Seminar, yang kemudian disebut dengan Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM).

Pada tahun 2002, PKM bergabung dengan Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) dan Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) ke dalam program Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) yang dilaksanakan di Universitas Airlangga Surabaya. Atas kebijakan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, sejak tahun 2009 pelaksanaan Kompetisi Karya Tulis Mahasiswa (KKTM) yang sebelumnya dikenal sebagai LKTM diintegrasikan pengelolaannya ke dalam PKM. Mengingat sifatnya yang identik dengan PKM-I, maka program KKTM dikelompokkan bersama PKM-I dalam PKM-Karya Tulis (PKM-KT). Untuk membedakannya, PKM-I diberi nama baru PKM-Artikel Ilmiah (PKM-AI) dan KKTM menjadi PKM-Gagasan Tertulis (PKM-GT) sesuai dengan sumber bahan penulisannya. Sesuai dengan sifat artikel yang dihasilkan, maka PKM-AI akan bermuara pada Jurnal Kreativitas Mahasiswa sedangkan PKM-GT menggantikan posisi PKM-AI di PIMNAS.

Penilaian atas mutu usulan, proses pelaksanaan dan presentasi di PIMNAS, seluruhnya dilakukan berdasar atas level kreativitas mahasiswa dan orisinalitas. Orisinalitas dalam hal ini tidak hanya diartikan sebagai suatu temuan baru, akan tetapi ide yang akan direalisasikan murni berasal dari kelompok mahasiswa. Dengan demikian, Pembimbing PKM disarankan agar berperan sebagai pendamping mahasiswa yang mengawasi pelaksanaan PKM agar sesuai dengan misi masing-masing program dan tidak menjadikan mahasiswa sebagai bagian riset ataupun kegiatan akademik dosen lainnya (Dikti, 2009).

4.2 Partisipasi Institut Pertanian Bogor dalam Program Kreativitas Mahasiswa

Penyelenggaraan Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM) sempat berlangsung selama dua tahun, dan kemudian dengan penyempurnaan dan penambahan kegiatan penunjang, penyelenggaraan pada tahun ke tiga nama kegiatan dirubah menjadi Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), dan

(3)

sekaligus merupakan PIMNAS III. Bertepatan dengan perubahan tersebut, Institut Pertanian Bogor mendapat kehormatan menjadi tuan rumah penyelanggaraan PIMNAS III tersebut. Secara berurutan penyelenggaraan LKIM dan PIMNAS dari tahun 1988 sampai tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6 Penyelenggara Pekan Ilmiah Nasional

Tahun Kegiatan Penyelenggara Tempat

1988 LKIM I Universitas Indonesia (UI) Jakarta 1989 LKIM II Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) Jakarta

1990 PIMNAS III Institut Pertanian Bogor (IPB) Bogor 1991 PIMNAS IV Universitas Lampung (UNILA) Bandar Lampung 1992 PIMNAS V Universitas Brawijaya (UB) Malang 1993 PIMNAS VI Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) Semarang

1994 PIMNAS VII IKIP Bandung, ITB dan UNPAD Bandung 1995 PIMNAS VIII Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta 1996 PIMNAS IX Institut Teknologi 10 November

Surabaya (ITS) Surabaya

1997 PIMNAS X Universitas Udayana (UNUD) Denpasar 1998 PIMNAS XI Universitas Diponegoro (UNDIP) Semarang 1999 PIMNAS XII Institut Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (IKIP) Jakarta

2000 PIMNAS XIII Universitas Indonesia (UI) Jakarta 2001 PIMNAS XIV Universitas Negeri Makasar (UNM) Makasar 2002 PIMNAS XV Universitas Airlangga (UNAIR) Surabaya 2003 PIMNAS XVI Universitas Negeri Sebelas Maret

(UNS) Surakarta

2004 PIMNAS XVII Sekolah Tinggi Teknologi Telkom

(STT-Telkom) Bandung

2005 PIMNAS XVIII Universitas Andalas (UNAND) Padang 2006 PIMNAS XIX Universitas Muhammadiyah Malang

(UMM) Malang

2007. PIMNAS XX Universitas Lampung (UNILA) Bandar Lampung 2008 PIMNAS XXI Universitas Islam Sultan Agung

(UNISULA) Semarang

2009 PIMNAS XXII Universitas Brawijaya(UB) Malang 2010 PIMNAS XXIII Universitas Mahasaraswati Denpasar Sumber: Direktorat Kemahasiswaan IPB, 2010

(4)

Dilihat dari sifatnya, secara garis besar kegiatan PIMNAS terdiri dari atas dua kegiatan, yaitu kegiatan yang bersifat utama, dan kegiatan yang sifatnya menunjang kegiatan utama (kegiatan penunjang).

1. Kompetisi hasil PKM melalui presentasi, gelar poster dan produk dari peserta finalis PKM Penelitian, PKM Penerapan Teknologi, PKM Kewirausahaan, PKM Pengabdian Masyarakat, dan PKM Penulisan Ilmiah.

2. Presentasi LKTM bidang IPA, IPS, Pendidikan, dan Seni.

3. Studium generale dan seminar ilmiah.

4. Gelar poster dan produk non PKM yang ditampilkan oleh mahasiswa.

5. Sarasehan forum Wakil/ Pembantu Rektor/ Ketua/ Direktur Bidang Kemahasiswaan.

Sedangkan kegiatan penunjang adalah kegiatan yang bersifat menunjang kegiatan utama. Oleh karena itu jenis-jenis kegiatannya diserahkan sepenuhnya kepada penyelenggara. Panitia penyelenggara dapat melaksanakan kegiatan penunjang yang relevan dalam rangka lebih menyemarakkan penyelenggaraan Pimnas. Kegiatan penunjang ini diserahkan pada pihak perguruan tinggi penyelenggara dengan mempertimbangkan manfaat dan keterlibatan mahasiswa yang akan menjadi pesertanya (Dikti, 2010).

4.3 Prestasi Institut Pertanian Bogor dalam Program Kreativitas Mahasiswa

Sejak pertama kali pelaksanaan Lomba Karya Ilmiah Mahasiswa (LKIM) sampai dengan Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS) ke XVI di Surakarta pemenang ditetapkan secara perorangan untuk setiap bidang lomba atau kelompok presentasi, sehingga tidak ada juara umum, juara I maupun juara lainnya. Pada tahun 2004 yang bertepatan dengan pelaksanaan PIMNAS ke XVII di Bandung, muncul gagasan untuk menetapkan juara umum, juara I dan juara lainnya berdasarkan peroleh penghargaan setara emas, perak dan perunggu.

Dimana juara umum kemudian berhak menerima piala bergilir Menteri

(5)

Pendidikan Nasional "Adhikarta Kertawidya". Adapun daftar juara umum pada PIMNAS dapat dilihat pada Tabel 7.

Sejarah yang telah dilalui oleh IPB dalam pelaksanaan PKM dan PIMNAS dari sejak penyelenggaraan PKM tahun 2002 hingga tahun 2007, telah menorehkan berbagai prestasi yang membanggakan. Indikasi ini terlihat dari banyaknya proposal/usulan kegiatan PKM yang diajukan yakni 105 buah pada tahun 2002 (didanai DIKTI 33 buah) hingga mencapai 840 buah (didanai DIKTI 272 buah) pada tahun 2008. Hal ini menunjukkan telah terjadi peningkatan yang sangat signifikan dari berbagai karya kreatif mahasiswa yang diciptakan.

Keberhasilan IPB terlihat dari waktu ke waktu dimana pada tahun 2003 IPB sebagai peraih penghargaan terbanyak, kemudian menjadi juara I selama dua kali berturut-turut pada tahun 2004 di STT Telkom bandung dan tahun 2005 di Universitas Andalas, Padang (Direktorat Kemahasiswaan IPB, 2010).

Kegagalan Institut Pertanian Bogor (IPB) memepertahankan piala Adhikarta Kertawidya ini kemudian menjadi sebuah pebicaraan yang cukup hangat pada saat itu. Hal ini dikarenakan pada tahun 2006, IPB mendapatkan batasan untuk mengirimkan delegasinya ke ajang PIMNAS. Berbeda dengan dua tahun sebelumnya dimana IPB berhasil mengirimkan delegasi terbanyak dan dapat meraih juara umum. Walaupun IPB belum berhasil meraih juara umum kembali, tetapi dari tahun ke tahun IPB masih memegang prestasi sebagai Universitas yang terbanyak mengirimkan proposal PKM untuk didanai. Hal ini dibuktikan pada tahun 2010 dimana IPB menjadi Universitas yang terbanyak dalam perolehan dana PKM yang mengajukan 887 judul dan proposal yang berhasil didanai sebanyak 321 judul (Direktorat Kemahasiswaan IPB, 2010).

Tabel 7 Daftar Juara Umum PIMNAS

Tahun Kegiatan Juara Umum 2004 PIMNAS XVII IPB 2005 PIMNAS XVIII IPB 2006 PIMNAS XIX UGM 2007 PIMNAS XX UGM 2008 PIMNAS XXI UNIBRAW 2009 PIMNAS XXII UNIBRAW

Sumber: Dikti, 2010

(6)

Berdasarkan data sebaran peringkat PIMNAS IPB dari tahun 2003 sampai tahun 2009, prestasi mahasiswa IPB cenderung mengalami penurunan. Berikut adalah data sebaran peringkat PIMNAS IPB dari tahun 2003-2009 yang dapat dilihat pada Tabel 8.

Tabel 8 Prestasi IPB dalam PIMNAS periode 2003-2009

Tahun Tempat Prestasi

2003 Universitas Sebelas Maret Solo Peraih Penghargaan Terbanyak 2004 STT Telkom Bandung Peringkat Ke-1

2005 Universitas Andalas Padang Peringkat Ke-1 2006 Universitas Muhamadiyah Malang Peringkat Ke-3 2007 Universitas Lampung Peringkat Ke-2 2008 Universitas Islam Sultan Agung Peringkat Ke-6 2009 Universitas Brawijaya Peringkat Ke-5 Sumber: Direktorat Kemahasiswaan IPB, 2010

Adapun prestasi IPB dalam ajang PKM dan PIMNAS berdasarkan data dari Direktorat Kemahasiswaan IPB mulai dari tahun 2003 sampai tahun 2009 dapat dijelaskan secara rinci sebagai berikut:

1. PIMNAS XVI DI UNS SURAKARTA

• IPB mendapatkan 17 penghargaan yang diperebutkan untuk PKM dari 24 tim finalis.

• Juara 1 LKTM bidang IPS.

• Juara 1 LKIM bidang IPA.

• Penghargaan stand terbaik 1 pameran.

• Meskipun belum ada PIALA BERGILIR tetapi secara de facto IPB merupakan juara umum.

2. PIMNAS XVII DI STT TELKOM BANDUNG

• IPB mendapatkan 20 penghargaan yang diperebutkan untuk PKM dari 28 tim finalis PKM IPB (tetapi 4 tim finalis PKM tidak hadir karena sudah lulus dan bekerja).

• 12 predikat juara setara medali emas.

• 8 predikat juara setara medali perak.

• Pertama kali diperebutkan Piala Adhikarta Kertawidya dimana IPB berhasil menjadi Juara Umum.

(7)

• 1 penghargaan Juara III Lomba Web Design.

• Penghargaan stand pameran terfavorit.

• Juara II stand terbaik pameran.

3. PIMNAS XVIII DI UNAND PADANG

• IPB mendapatkan 23 penghargaan yang diperebutkan untuk PKM dari 38 tim finalis PKM (tetapi 3 tim finalis PKM tidak hadir karena sudah lulus dan bekerja).

• 10 predikat juara setara medali emas.

• 13 predikat juara setara medali perak.

• IPB sebagai Juara Umum.

• Penghargaan Juara III stand terbaik pameran.

4. PIMNAS XIX DI UNMUH MALANG

• Presentasi : 5 emas, 4 perak dan 3 perunggu.

• Poster : 1 perunggu.

• 14 Tim masuk babak final presentasi PKM dari.

• 37 Tim peserta PIMNAS PKM.

• IPB menempati urutan ke-3 dalam perolehan jumlah medali setelah UGM dan ITS (dimana poster dinilai emas).

• Juara II dan Harapan II Lomba Kaligrafi.

• 8 Besar (Urutan 7) Debat Bahasa Arab.

• 8 Besar (Urutan 5) Debat Bahasa Inggris.

5. PIMNAS XX DI UNILA

• Presentasi : 2 emas, 5 perak dan 1 perunggu.

• Presentasi Poster : 2 emas, 2 perak dan 2 perunggu.

• Total : 4 emas, 7 perak dan 3 perunggu.

• IPB menempati urutan ke-2 dalam perolehan medali setelah UGM.

• Juara I Pameran Karya Ilmiah Mahasiswa (PKIM).

• 5 Besar Lomba Applied Programming for Problem Solving Security.

• 5 Besar Debat Bahasa Inggeris.

• Juara III Debat Bahasa Mandarin.

6. PIMNAS XXI DI UNISULA

• Presentasi : 1 emas, 6 perak dan 6 perunggu.

(8)

• Presentasi Poster : 1 perak dan 1 perunggu.

• IPB menempati urutan ke-6 dalam perolehan medali.

7. PIMNAS XXII DI UNBRAW

• Presentasi : 1 emas, 3 perak dan 2 perunggu.

• Presentasi Poster : 3 emas, 1 perak dan 3 perunggu.

• IPB menempati urutan ke-5 dalam perolehan medali.

Gambar

Tabel 6   Penyelenggara Pekan Ilmiah Nasional

Referensi

Dokumen terkait

Tidak ditemukan individu dengan TKG 0 (istirahat), I (gametogenesis awal) dan TKG IV (exhaution). Kondisi ini diduga terkait dengan waktu pengambilan sampel kerang

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Sumber daya manusia dalam hal ini aparatur dalam pemberian pelayanan kepada masyarakat di Kantor Pelayanan Terpadu

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, yang selanjutnya disebut RPJM Daerah adalah dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk perioda 5 (lima) tahunan yang merupakan

Kegiatan penelitian tindakan kelas pada bimbingan khususnya, dalam upaya meningkatkan kemampuan kemandirian pada anak dengan menggunakan teknik modeling, memiliki

Metode penelitian dengan melakukan interpretasi citra penginderaan jauh dan pengolahan dengan Sistem Informasi Geografi untuk mengkaji kinerja ruas jalan dan pola jaringan

Diketahui bahwa, Pengelolaan Barang Milik Daerah Kabupaten Sintang pada prinsipnya meliputi semua barang milik daerah dapat dihapuskan yang sudah tidak berada dalam

RANA sebagai ketua, PROF. PUDJIWATI SAJCGYO dan LOEHOER WIDJAJANM, SE, MA sebagai anggota)... Rasa hormat dan terima kasih penulis sampaikan pada Bapak

Implikasi manajemen pembiayaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di Perguruan Islam Matholi’ul Falah Kajen Margoyoso pati dapat dilihat melalui pengalokasian dana pada RAPBM