• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. dari jenis bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. dari jenis bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Di era globalisasi seperti saat ini, pertumbuhan pariwisata semakin pesat. Di tambah lagi dengan gaya hidup masyarakat yang semakin mewah, menciptakan peluang bisnis dibidang pariwisata yang menjanjikan. Salah satunya yaitu usaha di bidang perhotelan. Saat ini di kota-kota besar, perhotelan merupakan tempat hunian yang tidak asing lagi bagi masyarakat umum. Hotel juga merupakan salah satu bentuk akomodasi yang di kelola secara komersil, yang di sediakan bagi setiap orang untuk memperoleh layanan penginapan (berdasarkan SK Menteri Perhubungan No.

PM 16/PW 301/PHB 77 tanggal 22 Desember 1997 pada bab pasal 7 ayat a). Hotel merupakan suau jenis akomodasi yang menggunakan sebagian atau seluruh bagian dari jenis bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, makan dan minum serta jasa lainnya bagi kepentingan umum yang di kelola secara komersil. Dengan adanya pelayanan yang berkualitas untuk konsumen, dapat dikatakan pihak perhotelan mengiginkan karyawannya untuk selalu meningkakan kinerjanya.

Kinerja merupakan suatu proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun, masuk pekerjaan itu sendiri juga menunjukkan kinerja (Sih Darmi, 2009:67). Kinerja karyawan mempengaruhi seberapa banyak mereka memberikan kontribusi kepada organisasi (Mathis dan Jackson, 2002:78).

Mengingat banyaknya jumlah pesaing di bidang perhotelan, maka membuat para manajer perusahaan lebih selektif dalam memilih sumber daya manusia dan potensi

1

(2)

pariwisata yang ada. Perusahaan perhotelan semakin bersaing untuk memenuhi pangsa pasar yang menuntut kualitas pelayanan yang semakin baik dan memuaskan.

Oleh karena itu, perusahaan perhotelan semkin banyak memperkuat strateginya dalam dalam bersaing agar menjadi perusahaan yang paling unggul. Berdasarkan SK Direktorat Jendral Pariwisata penggolongan hotel ditandai dengan bintang yang disusun mulai dari hotel berbintang satu sampai dengan hotel yang tertiggi adalah hotel bintang lima.

Peningkatan kinerja karyawan akan membawa kemajuan bagi perusahaan untuk dapat bertahan dalam suatu persaingan di lingkungan bisnis yang mulai tidak stabil. Oleh karena itu, peningkatan dengan upaya upaya kinerja karyawan merupakan tantangan manajemen yang sangat serius karena keberhasilan untuk mencapai tujuan dan kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada kualitas kinerja sumber daya manusia yang ada di dalamnya.

Kinerja karyawan yang tinggi sangatlah diharapakan oleh perusahaan tersebut.

Semakin banyak karyawan yang mempunyai kreatifitas yang tinggi, maka produktifitas yang di dapat secara keselurusahan perusahaan meningkat sehingga perusahaan akan dapat bertaha dalam persaingan global.

Karyawan dituntut menyelesaikan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien. Keberhasilan karyawan dapat diukur melalui kepuasaan tamu, berkuragnya jumlah keluhan dan tercapainya target yang sesuai. Kinerja karyawan Grand Candi Hotel juga dapat di ukur melalui penyelesaian tugasnya secara efektif dan efisien serta melakukan peran dan fungsi itu semua berhubungan linier dan berhubungan positif bagi keberhasilan suatu perusahaan.

(3)

Biasanya orang yang level kinerjanya tinggi disebut sebagai orang yang produktif, dan sebaliknya orang yang levelnya tidak mencapai standar, dikatakan sebagai tidak produktif atau kinerjanya rendah (Sutrisno, 2012:150). Informasi tinggi rendahnya kinerja seseorang karyawan tidak dapat diperoleh begitu saja, tetapi diperoleh melalui proses yang panjang yaitu proses penilaian kerja karyawan (Sutrisno, 2012:151)

Banyak faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja. Beberapa peneliti telah melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan, seperti Jagarin Pane (2009), Sih Darmi Astuti (2009), Windi Aprilia (2012), Artana (2012), Dwi Sandy (2013), Murty dan Hudiwinarsih (2012), Dhermawan, dkk (2012), Diana Sulianti (2009), Darmawan (2013), Mathis dan Jackson (2001) serta Djamaludin (2009) yang mana beberapa peneliti menunjukkan hasil yang berlawanan.

Pada penelitian Jagarin Pane (2009) serta Dwi Sandy (2013), budaya organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Namun demikian pada penelitian Sih Darmi Astuti (2009) menunjukkan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian Windi Sulianti (2012) menunjukkan bahwa kompensasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pada penelitian Artana (2012) serta Murty, dkk (2012) menunjukkan sebaliknya bahwa kompensasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian Diana Sulianti (2009) serta Dhermawan, dkk (2012) komitmen organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Namun demikian pada penelitian

(4)

Murty, dkk (2012) menunjukkan bahwa komitmen organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Pada penelitian Darmawan (2013) serta Mathis, dkk (2001) menunjukkan bahwa kepuasan kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Sedangkan pada penelitian Djamaludin (2009) menunjukkan bahwa kepuasan kerja tidak berpengaruh terhadap kinerja karyawan.

Berdasarkan uraian tersebut, dapat disimpulkan bahwa pada penelitian sebelumnya terdapat inkonsistensi hasil antara budaya organisasi, kompensasi, komitmen organisasi dan kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Di satu sisi berpengaruh, tetapi di sisi lain tidak berpengaruh. Oleh karena itu adanya perbedaan hasil (research gap) tersebut layak untuk dilakukan penelitian lagi.

Pengukuran kepuasan kerja digunakan untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja karyawan. Dalam pengukurannya dapat digunakan berbagai cara. Menurut A.

A Anwar Prabu Mangunegara (2007:126). “pengukuran kepuasan kerja dapat dilakukan degan skala indeks deskripsi jabatan:

“Untuk mengukur kepuasan kerja, dapat digunakan pengukuran kepuasan kerja dengan skala indeks deskripsi jabatan. Dalam penggunaan ukuran ini, karyawan diberikan pertanyaan mengenai pekerjaan maupun jabatan yang dirasakan sangat baik dan sangat buruk”

Grand Candi Hotel Semarang merupakan hotel pertama di Semarang yang memperoleh predikat bintang lima pertama kali di kawasan semarang atas, dengan jumlah kamar 198 unit. Hotel Grand Candi berlokasi di jalan Sisingamangaraja No.

16, kelurahan kaliwiru, Kecamatan Candi Baru Semarang. Hotel yang berdiri di atas

(5)

tanah seluas 7.833 dan memiliki luas bangunan 13.683. selain itu lokasi Grand Candi Hotel di dataran dengan ketinggian 97,5 di atas permukaan laut.

Berdasarkan hasil pra survey terhadap 30 karyawan, dapat diketahui mengenai keluhan keluhan yang terjadi selama bekerja di Grand Candi Hotel Semarang yaitu:

Tabel 1.1

Keluhan Karyawan Grand Candi Hotel Semarang Periode: April 2016

No. Indikasi Ya % Tidak %

1. Budaya Organisasi

a. Orientasi hasil 22 73 8 27

b. Orientasi kerja sama 23 77 7 23

c. Agresifitas 13 43 17 57

d. Bekerja stabilitas 21 70 9 30

e. Cepat tanggap 18 60 12 40

Rata-rata 20 66 10 34

2. Kompensasi

a. Gaji cukup 10 33 20 67

b. Insentif sering 8 27 22 73

c. Fasilitas sesuai 17 57 13 43

d. Prestasi baik akan dihargai 21 70 9 30 e. Penghargaan diberikan pada karyawan 13 43 17 57

Rata-rata 14 47 16 53

3. Komitmen organisasi

a. Percaya terhadap organisasi 15 50 15 50 b. Kemauan untuk bekerja keras 18 60 12 40 c. Mempunyai keinginan yang kuat 10 33 20 67

d. Adanya kaitan psikologi 14 47 16 53

e. Loyal terhadap perusahaan 11 37 19 63

Rata-rata 14 47 16 53

4. Kepuasan kerja

a. Puas dengan sistem pengawasan 11 37 19 63

b. Puas dengan rekan kerja 10 33 20 67

c. Puas dengan pekerjaan 14 47 16 53

d. Kesempatan promosi 12 40 18 60

e. Menerapkan komunikasi 13 43 17 57

Rata-rata 12 39 18 61

Sumber: Hasil Pra Survei

(6)

Berdasarkan tabel 1.1, pada variabel budaya organisasi, 17 karyawan atau 57 % karyawan menyatakan kurang agresif (semangat). Pada variabel kompensasi, insentif tidak sering diberikan karena diberikan apabila memperoleh keuntungan besar. Pada variabel komitmen organisasi, 20 karyawan atau 67% karyawan menyatakan kurang mempunyai keinginan kuat untuk tetap berada di organisasi. Sedangkan pada variabel kepuasan kerja, karyawan merasakan kurang puas dengan rekan kerja. Hal itu dinyatakan oleh 73% responden.

Berdasarkan uraian tersebut, maka judul yang diambil adalah

“PENINGKATAN KINERJA KARYAWAN MELALUI BUDAYA

ORGANISASI, KOMPENSASI, KOMITMEN ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA DI GRAND CANDI HOTEL SEMARANG”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang telah dilakukan, maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut:

1) Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan di Grand Candi Hotel Semarang?

2) Bagaimana pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan di Grand Candi Hotel Semarang?

3) Bagaimana pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan di Grand Candi Hotel Semarang?

4) Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan di Grand Candi Hotel Semarang?

(7)

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan dalam penelitian ini adalah:

1) Untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi terhadap kinerja karyawan Grand Candi Hotel Semarang

2) Untuk menganalisis pengaruh kompensasi terhadap kinerja karyawan Grand Candi Hotel Semarang

3) Untuk menganalisis pengaruh komitmen organisasi terhadap kinerja karyawan Grand Candi Hotel Semarang

4) Untuk menganalisis pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan Grand Candi Hotel Semarang

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah:

1) Bagi Akademis

Untuk menambah daftar pustaka yang dapat dijadikan sebagai bahan informasi bagi mahasiswa atau juga visi dan misi Udinus Semarang yang dapat dipakai untuk tolak ukur atas keberhasilan selama ini dalam membimbing dan membekali ilmu bagi peneliti di masyarakat.

2) Bagi Peneliti

Membandingkan teori yang didapat dibangku kuliah dengan kenyataan yang ada di lapangan tentang teori manajemen sumber daya manusia (MSDM)

(8)

3) Bagi Perusahaan

Penelitian yang diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam memecahkan persoalan dan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kebijaksanaan bagi kemajuan perusahaan di masa yang akan datang, khususnya untuk meningkatkan kinerja karyawan.

Referensi

Dokumen terkait

Jasa Marga (Persero) Cabang Purbaleunyi Plaza Tol Pasteur tergolong tinggi dengan persentase rata-rata yang dihasilkan adalah 73,4%, karena sebagian besar responden menyatakan

Kesimpulan dari hasil informan di atas mengenai indikator assurance yang dimiliki pegawai atau petugas di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru adalah cukup baik karna mereka

KARTU RENCANA STUDI  OUTPUT DARI PERWALIAN ONLINE Bisa diakses melalui Sistem Informasi Akademik (LAN).. Periksa Mata Kuliah yang Anda ambil

Uygulamayı kullanabilmek için öncelikle kullnıcıların Routh kriteri uygulanacak sistemin karakteristik denkleminea ait katsayıların programa girilmesi gereklidir. Burada dikkat

Pencacahan dilakukan dengan menanyakan kepada responden harga transaksi antara p dengan pembeli untuk tiap-tiap jenis barang makanan yang diecerkan2. Pencacahan dilakukan

Sedangkan Distribusi Normal digunakan untuk mempelajari Distrbusi probabilitas kontinu, (variabel acak kontinu diperoleh dengan cara mengukur sesuatu, seperti : tinggi badan,

Kerajinan batik sudah menjadi bagian dari industri kreatif di Indonesia. Batik bila digarap secara profesional dan dengan keterampilan yang tepat, terukur, sesuai dengan selera dan

Dari telaah rekam medis juga komponen obat yang cukup besar menyerap biaya adalah obat injeksi untuk lambung, saat ditanyakan pada wawancara obat seperti