• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SAINS PADA MATERI POKOK GAYA GESEK DI KELAS V-A SD NEGERI 101771 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SAINS PADA MATERI POKOK GAYA GESEK DI KELAS V-A SD NEGERI 101771 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SAINS PADA

MATERI POKOK GAYA GESEK DI KELAS V-a SD NEGERI 101771 TEMBUNG TAHUN AJARAN 2013/2014

Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Prasekolah dan Sekolah Dasar

Oleh:

DIKI DESMANTIO PUTRA NIM: 1103311016

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan puji dan syukur kepada Allah SWT, atas berkat dan

rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya. Adapun

judul skripsi ini adalah “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sains pada Materi Pokok Gaya Gesek Di Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014”. Skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar S-1 Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Tak lupa juga penulis mengucapkan terima kasih dari hati yang tulus

kepada kedua Orang Tuaku tercinta Ayahanda Suarman dan Mamaku Rostanti

yang telah memberikan doa, motivasi, dana serta kasih sayang kepada penulis.

Dalam Penulisan skripsi ini, penulis mengalami banyak kesulitan, namun

berkat bimbingan dan semangat dari Bapak Drs.Demmu Karo-Karo, M.Pd serta

berbagai pihak lainnya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

sebagaimana mestinya. Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas bantuan dari

berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan

terima kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan.

2. Bapak Drs.Nasrun, MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan.

3. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku ketua jurusan PPSD/PGSD FIP

(7)

4. Bapak Drs.Demmu Karo-Karo, M.Pd selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

5. Ibu Dra.Syamsuarni, M.Pd selaku dosen penasehat Akademik yang telah

membimbing penulis selama perkuliahan berlangsung.

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

7. Ibu Dra. Masta Ginting, MPd selaku Dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini.

8. Bapak Drs Wesly Silalahi, M.Pd selaku Dosen penguji yang telah banyak

memberikan masukan dalam penyempurnaan skripsi ini

9. Bapak Tuwon, S.Pd Selaku kepala sekolah SD Negeri 101771 Tembung

dan Ibu Nurlaili Pulungan selaku Wali Kelas V-a, yang telah memberikan

izin kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah tersebut.

10.Teristimewa buat ayahanda tercinta Suarman dan mama tercinta Rostanti

yang telah memberikan kasih sayang, bimbingan, membesarkan dan

mendoakan penulis dalam menyusun skripsi ini.

11.Terkhusus buat adikku tersayang Reza Gusmanti, adikku Zaidinatul

Rosman serta adik sepupuku Zahara Ramadhani dan Jona Agus Salim,

yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi, serta dorongan kepada

penulis.

12.Kepada Pamanku Marjoni jambak S.Pdi, Suryadi jambak S.kom, Ikmaldi

jambak S.Ag dan tanteku Lusi Rusita, Asmawati yang telah banyak

(8)

13.Kepada sahabat seperjuanganku Chalidin yang telah banyak membantu

dan mendukung penulis.

14.Sahabat-sahabat (Alex, Imam Sembiring, sief, Dilan, Roni, kak Hanifah,

kak Habibah)

15.Teman-temanku Kelas A ekstensi 2010 terima kasih buat semuanya dan

sukses selalu

16.Semua orang yang mengenal penulis yang belum disebutkan namanya satu

persatu, terima kasih untuk semua yang telah kalian berikan kepada

penulis.

Penulis telah berusaha dengan semaksimal mungkin dalam menyelesaikan

skripsi ini, namun penulis menyadari masih jauh dari kesempurnaan, baik isi

maupun tata bahasa, bahkan tulisan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan

kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi kesempurnaan

skripsi ini.

Sekali lagi penulis mengucapkan terima kasih banyak atas bantuan,

dukungan yang telah diberikan oleh semua pihak sehingga dapat

menyelesaikan skripsi ini. Dan semoga Allah SWT meridhoi kita semua, amin

ya rabbal alamin.

Medan, 7 April 2014

Penulis

DIKI DESMANTIO PUTRA

(9)

ABSTRAK

Diki Desmantio Putra. Nim: 1103311016 Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sains Pada Materi Pokok Gaya Gesek Di Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung. Skripsi. Jurusan S1-PGSD. Fakultas Ilmu Pendidikan. Universitas Negeri Medan, 2014.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini adalah rendahnya motivasi belajar siswa pada materi pokok gaya gesek di kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw pada materi pokok gaya gesek dan untuk mengetahui apakah penggunaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dapat meningkatkan motivasi belajar siswa.

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung Tahun ajaran 2013/2014 dengan jumlah 30 orang siswa yang terdiri dari 21 orang siswa laki-laki dan 19 orang siswa perempuan. Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah menggunakan lembar observasi dan angket. Dan hasil penelitian yang diperoleh bahwa motivasi belajar siswa menglami peningkatan yang signifikan. Hal ini dapat dilihat dari peningkatan rata-rata motivasi belajar siswa untuk tiap siklus, pada kondisi awal skor motivasi belajar siswa dari 30 orang siswa, yang termotivasi adalah 3 orang dengan persentase (10%), dan skor motivasi belajar siswa pada siklus I pertemuan I meningkat menjadi 10 orang siswa termotivasi dengan persentase (33,3%), dan terjadi peningkatan pada siklus I pertemuan II yaitu 18 orang siswa termotivasi dengan persentas (60%), dan juga terjadi peningkatan pada siklus II pertemuan I yaitu 23 orang siswa termotivasi dengan persentase (76,6%), dan terjadi yang signifikan pada siklus II pertemuan yaitu 29 orang siswa termotivasi dengan persentase (96,6%).

(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GRAFIK... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I: PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 4

1.3 Batasan Masalah ... 5

1.4 Rumusan Masalah ... 5

1.5 Tujuan Penelitian ... 5

1.6 Manfaat penelitian ... 6

BAB II: TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kerangka Teori 2.1.1 Pengertian Belajar ... 7

2.1.2 Pengertian Motivasi Belajar ... 8

2.1.3 Ciri-ciri Motivasi Belajar ... 9

(11)

2.1.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar .. 10

2.1.6 Bentuk-Bentuk Motivasi Disekolah Dasar ... 12

2.1.7 Pengertian Model Pembelajaran ... 13

2.1.8 Pembelajaran Kooperatif ... 14

2.1.9 Tujuan Pembelajaran Kooperatif ... 16

2.1.10 Jenis-Jenis Pembelajaran Kooperatif ... 17

2.1.11 Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 17

2.1.12 Langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw... 18

2.1.13 Keunggulan Dan Kekurangan Kooperatif Tipe Jigsaw.. 20

2.1.14 Kajian Materi ... 20

2.1.14.1 Pengertian Sains Sekolah Dasar ... 20

2.1.14.2 Nilai-Nilai Sains Dalam Pendidikan Sekolah Dasar.. 21

2.1.14.3 Tujuan Pendidikan Sains Dan Fungsinya ... 22

2.1.15 Pembelajaran Gaya Gesek ... 24

2.2 Kerangka Berfikir ... 26

2.3 Hipotesis Tindakan ... 27

BAB III: METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 28

3.2 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 28

3.3 Subjek Dan Objek Penelitian ... 28

3.4 Devinisi Variabel Penelitian ... 29

3.5 Desain Penelitian ... 29

3.6 Prosedur Penelitian ... 31

(12)

3.8 Tekhnik Analisis Data ... 37

3.9 Jadwal Penelitian ... 39

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil penelitian ... 40

4.1.1 Deskripsi Kondisi Awal ... 40

4.1.2 Deskripsi Siklus I Pertemuan I ... 48

4.1.3 Deskripsi Siklus I Pertemuan II ... 60

4.1.2 Deskripsi Siklus II Pertemuan I ... 77

4.1.3 Deskripsi Siklus II Pertemuan II ... 89

4.2 Temuan Penelitian ... 103

4.3 Pembahasan Penelitian ... 105

BAB V: KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 110

5.2 Saran ... 111

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian ... 39

Tabel 4.1 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 41

Tabel 4.2 Persentase Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 44

Tabel 4.3 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ... 45

Tabel 4.4 Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar Pada Kondisi Awal ... 47

Tabel 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar Pada Siswa Siklus I Pertemuan I 53

Tabel 4.6 Persentase HasilMotivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I 55

Tabel 4.7 Hasil Observasi Kegiatan Mengajar Guru Siklus I Pertemuan I ... 57

Tabel 4.8 Persentase Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan I .... 59

Tabel 4.9 Hasil Observasi Motivasi Belajar Pada Siklus I Pertemuan II ... 64

Tabel 4.10 Persentase Hasil Motivasi Belajar Pada Siklus I Pertemuan II ... 66

Tabel 4.11 Hasil Observasi Kegiatan mengajar Guru Siklus I Pertemuan II ... 68

Tabel 4.12 Persentase Observasi Mengajar Guru Pada Siklus I Pertemuan II . 70

Tabel 4.13 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ... 72

Tabel 4.14 Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I .... 73

Tabel 4.15 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I.. 82

Tabel 4.16 Persentase Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan I 84 Tabel 4.17 Hasil Observasi Kegiatan mengajar Guru Siklus II Pertemuan I ... 86

Tabel 4.18 Persentase Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan I . 88

Tabel 4.19 Hasil Observasi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II 92 Tabel 4.20 Persentase Hasil Observasi Motivasi Belajar Siklus II Pertemuan II 94 Tabel 4.21 Hasil Observasi Kegiatan mengajar Guru Siklus II Pertemuan II.. 96

Tabel 4.22 Persentase Observasi Mengajar Guru Pada Siklus II Pertemuan II 88

Tabel 4.23 Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ... 99

Tabel 4.24 Persentase Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ... 101

Tabel 4.25 Perbandingan Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal, Siklus I, Dan Siklus II ... 106

(14)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 4.1 Peneliti Menuliskan Topik Materi Pembelajaaran ... 49

Gambar 4.2. Peneliti Membagi Kelompok Siswa Dalam Tim Asal ... 50

Gambar 4.3 Peneliti Membagi Kelompok Siswa Dalam Tim Ahli ... 51

Gambar 4.4 Peneliti Menjelaskan Materi ... 62

Gambar 4.5 Siswa Sedang Melakukan Percobaan ... 63

Gambar 4.6 Siswa Sedang Berdiskusi ... 79

Gambar 4.7 Siswa Membacakan Hasil Diskusi ... 80

(15)

DAFTAR GRAFIK

Halaman Grafik 4.1. Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa Pada Kondisi Awal ... 44

Grafik 4.2. Hasil Penyebaran Angket Pada Kondisi Awal ... 47

Grafik 4.3 Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa Pada Siklus I

Pertemuan I ... 56

Grafik 4.4 Hasil Observasi Mengajar guru Pada Siklus I Pertemuan I ... 60

Grafik 4.5 Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa Pada Siklus I

Petemuan II ... 67

Grafik 4.6 Hasil Observasi Mengajar guru Pada Siklus I Pertemuan II ... 71

Grafik 4.7 Hasil Penyebaran Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I .. 74

Grafik 4.8 Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa Pada Siklus II

Pertemuan I ... 85

Grafik 4.9 Hasil Observasi Mengajar guru Pada Siklus II Pertemuan I ... 99

Grafik 4.10 Hasil Observasi Motivasi Belajar siswa Pada Siklus II

Petemuan I ... 95

Grafik 4.11 Hasil Observasi Mengajar guru Pada Siklus II Pertemuan II ... 99

Grafik 4.12 Hasil Penyebaran Angket Pada Siklus II ... 101

Grafik 4.13Perubahan Motivasi Belajar Siswa dari Kondisi Awal,

(16)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan I ... 113

Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus I Pertemuan II . 120

Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan I .. 127

Lampiran 4 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Siklus II Pertemuan II . 134

Lampiran 5 Daftar Nama Siswa Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung... 141

Lampiran 6 Tabulasi Data Hasil Motivasi Belajar Siswa Kondisi Awal ... 142

Lampiran 7 Tabulasi Data Hasil Motivasi Belajar Pada Siklus I Pertemuan I ... 143

Lampiran 8 Tabulasi Data Hasil Motivasi Belajar Pada Siklus I Pertemuan II .. 144

Lampiran 9 Tabulasi Data Hasil Motivasi Belajar Pada Siklus II Pertemuan I .. 145

Lampiran 10Tabulasi Data Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II Pertemuan II 146

Lampiran 11 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Observasi Motivasi Belajar .... 147

Lampiran 12 Rekapitulasi Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa 160

- Surat Izin Penelitian FIP UNIMED

- Surat Balasan Telah Melakukan Penelitian Dari

SD Negeri 101771 Tembung

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Proses pembelajaran merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan

untuk mencapai tujuan pendidikan. Oleh karenanya, guru mempunyai peranan

yang sangat penting dalam merancang pembelajaran, mengembangkan materi

pembelajaran, dan model yang tepat agar proses pembelajaran dapat berlangsung

sesuai dengan tujuan pembelajaran.

Dalam pelaksanaan pembelajaran pada dasarnya menuntut kemampuan

guru dalam mengendalikan kegiatan belajar siswa. Meski tidak setiap kegiatan

belajar mengajar siswa bergantung kepada kehadiran guru, namun terdapat

hubungan sebat akibat antara guru mengajar dan murid belajar, oleh karena itu,

salah satu tanggung jawab guru dalam proses pembelajaran adalah merancang dan

melaksanakan proses pembelajaran sedemikian rupa sehingga para peserta didik

dapat mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Sebagai subjek belajar, faktor internal siswa sangat memegang peranan

penting dalam kegiatan belajar siswa. Rendahnya motivasi belajar siswa

merupakan salah satu indikator dari rendahnya kegiatan belajar siswa. Itu artinya

kegiatan belajar siswa belum mencapai taraf yang diinginkan sehingga kegiatan

belajar hanya sebatas pada apa yang diperintahkan oleh guru semata. Sedangkan

(18)

2

Selain itu adanya persepsi negatif tentang pelajaran Sains dikalangan siswa

mengindikasi rendahnya motivasi belajar siswa. Akibatnya siswa menganggap

mata pelajaran Sains merupakan mata pelajaran yang paling sulit yang

membosankan karena banyak menuntut metode hapalan. Buruknya persepsi siswa

terhadap mata pelajaran juga menjadi salah satu indikator keberhasilan siswa

dalam belajar, siswa yang memiliki perhatian tentunya akan menunjukkan

keseriusan dalam belajar.

Selain dari sisi siswa sendiri, motivasi belajar siswa erat kaitanya dengan

kemampuan guru dalam proses pembelajaran. Kemampuan guru dalam

menggunakan model dan metode mengajar yang tepat tentunya akan

mengaktifkan siswa dalam belajar. Sehingga dapat memotivasi siswa untuk dapat

belajar secara mandiri tanpa harus diperintah oleh orang lain. Dengan demikian

siswa akan belajar secara mandiri tanpa harus diperintah oleh orang lain. Dengan

demikian siswa akan belajar dengan penuh semangat. Oleh karenanya guru

hendaknya mampu memotivasi siswa agar memiliki semangat belajar yang tinggi

dan menjauhkan segala persepsi-persepsi yang buruk terhadap mata pelajaran

Sains misalnya menjelaskan materi pelajaran dengan menggunakan contoh-contoh

yang kongkrit, sesuai dengan pengalaman siswa, dan mengajak siswa untuk ikut

mempraktikkan sendiri, melakukan pengamatan, melakukan diskusi sehingga

kemampuan intelektual siswa, sikap, minat dan kreatifitas siswa menjadi

meningkat.

Rendahnya motivasi belajar siswa pada pembelajaran Sains disebabkan

oleh rendahnya kualiatas pembelajaran yang diselenggarakan guru serta kurang

(19)

3

pembelajaran. Menurut hasil wawancara dengan kepala sekolah SD Negeri

101771 Tembung, kecendrungan motivasi belajar siswa terhadap pelajaran Sains

tergolong rendah. Hal ini disebabkan karena kurang efektifnya model yang

digunakan guru dalam mengembangkan proses belajar mengajar kurang bervariasi

sehingga siswa hanya memperhatikan penjelasan guru dan sedikit sekali

melibatkan siswa untuk berinteraksi dengan siswa lainya. Bentuk pembelajaran

Sains masih didominasi guru dengan menggunakan metode ceramah dan jarang

mengunakan melakukan kerja kelompok. Sehingga aktivitas siswa hanya

mendengarkan penjelasan guru dan mencatat hal-hal yang dianggap penting.

Melihat persoalan-persoalan diatas, maka guru perlu melakukan tindakan

perbaikan terhadap program mengajarnya. Salah satu strategi yang dapat

digunakan untuk mengembangkan motivasi belajar siswa melalui kelompok tim

ahli. Pentingnya pelaksanaan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw dalam

pembelajaran Sains yang dikarenakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw merupakan salah satu pelajaran yang mengharapkan siswa agar dapat

bekerja secara gotong royong atau kerja kelompok untuk mencapai tujuan

bersama.

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw merupakan model

pembelajaran yang sangat sesuai untuk terciptanya proses belajar mengajar yang

menyenangkan. Sebab dalam implementasinya model pembelajaran Kooperatif

dapat membantu siswa-siswa dalam bersosialisasi dan bekerja sama dalam

kelompok kecil dengan cara saling membantu dalam kelompok yang dibentuk.

Siswa yang memiliki kemampuan yang rendah, dapat didorong untuk

(20)

4

kelompoknya. Sedangkan siswa yang berkemampuan tinggi dapat dijadikan

sebagai tutor yang dapat membantu siswa yang lainya dalam memecahkan

masalah yang dihadapai. Dengan demikian maka akan tercipta pemahaman yang

sama terhadap materi yang diajarkan dan, menumbuhkan kerja sama, kemampun

besosialisi dan berinteraksi dengan teman lainya.

Dalam kelompok ahli siswa dituntut untuk lebih aktif dalam

mengembangkan sikap dan pengetahuanya tentang Sains sesuai dengan

kemampuan masing-masing sehingga akibatnya memberikan motivasi belajar

yang lebih bermakana pada siswa. Dengan demikian kelompok ahli merupakan

pedekatan yang sangat berguna dalam pembelajaran Sains.

Berdasarkan latar belakang tersebut penulis tertarik melakukan penelitian

yang bejudul: “Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Sains Pada Materi Pokok Gaya Gesek di Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat

diidentifikasi beberapa masalah antara lain :

1. Rendahnya motivasi belajar siswa disebabkan model pembelajaran yang

digunakan guru kurang bervariasi.

2. Pengunaan model pembelajaran masih didominasi menggunakan metode

(21)

5

3. Siswa menganggap materi pelajaran Sains sebagai pelajaran yang sulit dan

membosankan disebakan kurangnya penggunaan metode mengajar yang tepat .

4. Siswa hanya terfokus pada mata pelajaran Sains dengan teknik menghafal.

5. Kurang efektifnya model pembelajaran yang digunakan guru dalam

menjelaskan materi pembelajaran.

6. Proses pembelajaran hanya berpusat pada guru.

1.3Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini adalah :”Penerapan Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar

Sains Pada Materi Pokok Gaya Gesek di Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung

Tahun Ajaran 2013/2014”.

1.4Rumusan Masalah

Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

“Apakah Dengan Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Dapat

Meningkatkan Motivasi Belajar Sains Pada Materi Pokok Gaya Gesek Di Kelas

V-a SD Negeri 101771 Tembung Tahun Ajaran 2013/2014?

1.5Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan “Dengan Menerapkan Model Pembelajaran

Kooperatif Tipe Jigsaw Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Sains Siswa Pada

Materi Pokok Gaya Gesek Di Kelas V-a SD Negeri 101771 Tembung Tahun

(22)

6 1.6Manfaat Penelitian

Adapun manfaat penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa

Menambah pengetahuan dalam meningkatkan motivasi belajar Sains

khususnya pada materi pokok gaya gesek di kelas V-a SD Negeri 101771

Tembung dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw.

2. Bagi guru

Dapat dijadikan sebagai umpan balik untuk memperbaiki pembelajaran dalam

mengukur keberhasilan dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan

pemilihan model pembelajaran.

3. Bagi sekolah

Sebagai bahan evaluasi dalam meningkatkan mutu dan kualitas dalam

pembelajaran Sains dengan menggunakan model pembelajaran Kooperatif Tipe

Jigsaw.

4. Bagi peneliti

Untuk mengetahui kesesuaian model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw

dapat meningkatkan motivasi belajar siswa khususnya materi pokok gaya

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Dewi Rosmala.2010. Penelitian Tindakan Kelas. Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Dimiyanti. 2006. Motivasi Belajar Siswa. Surabaya: Rajawali Cipta.

Istarani. 2011. 58 Model Membelajaran Inovatif. Medan: Media Gersada

Martinis Yamin. 2013. Strategi & Metode Dalam Model Pembelajaran. Jakarta: Press Gruop.

Isjoni. 2009. Pembelajaran Kooperatif. Pekan Baru: Pustaka Belajar.

Lie Anita. 2010. Cooperatif Learning. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.

Rusman. 2010. Model- Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru . Jakarta: Raja Gafindo Persada.

Sardiman A.M. 2011. Interaksi dan Motivasi belajar mengajar. Jakarta: Garafindo Persada.

Sanjaya. 2012. Strategi Pembelajaran Berorentasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Slameto. 2010. Belajar dan faktor-faktor yang mempengaruhinya. Jakarta: Rineke cipta.

Slavin 2012. Strategi dan pembelajaran kooperatif. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia

Suprijono Agus. 2009. Cooperatif Learning. Yogyakarta: Bumi Aksara

Suryabrata. 2000. Motivasi Belajar. Jakarta: Dunia Ilmu

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Setiap orang (dalam hal ini pekerja) berhak atas kebebasan dalam menganut keyakinan maupun agama tertentu, serta menjalankan peribadatan terkait dengan keyakinan atau

Iriawan mengajak PJU Polda Bali, Staf Asops dan seluruh anggota yang berada di Polres Karangasem untuk makan bersama menikmati apa yang beliau masak bersama Polwan dan Bhayangkari

dimasukkan ke dalam sebuah channel decoder untuk melindungi data. Gambar 5.26 Model Umum Sistem Komunikasi Digital Spektrum.. Komentar mengenai jumlah pseudorandom adalah

Sehubungan dengan hal tersebut diatas, agar saudara dapat hadir dan membawa dokumen asli sesuai dengan yang di upload pada website :hhtp/www.lpse.sumsel.polri.go.id

 Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal Bagian lateral dan anterior dari traktus corticospinal (pyramidal) merupakan jalur desending yang terdiri dari

Penelitian ini berjudul Customer Service dan Citra BNI (Studi Korelasional Pengaruh pelayanan Customer Service Terhadap Citra Perusahaan di Kalangan Nasabah Bank BNI

Dari data-data yang diperoleh oleh penulis berdasarkan analisis Balanced Scorecard dapat diketahui banwa kinerja perusahaan berada dalam kondisi cukup baik. Hal ini dapat terlihat