PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Oleh:
Juli Melinda Marbun 4103121038
Program Studi Pendidikan Fisika
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala berkat-Nya yang memberikan hikmat dan kesehatan kepada penulis sehingga penyusunan skipsi ini dapat diselesikan dengan baik sesuai dengan waktu yang direncanakan.
Skripsi yang berjudul “ Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P 2013/2014” disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan terimakasih kepada Bapak Drs. Rappel Situmorang, M.Si., selaku Dosen pembimbing skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu Dra. Ratna Tanjung, M.Pd., Bapak Drs. Henok Sigian, M.si., Ibu Rita Juliani, Ssi., M.Si., selaku Dosen pembanding yang telah memberikan saran-saran mulai dari awal penelitian sampai selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga kepada Dr. Derlina, M.Si., selaku Dosen Pembimbing Akademik dan kepada seluruh Bapak serta Ibu Dosen beserta Staf pegawai jurusan Fisika FMIPA UNIMED yang sudah membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
v
Kepada keluarga pendidikan fisika B 2010 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
Dan ucapan terima kasih kepada bapak Drs. Sangka Harahap selaku kepala sekolah serta jajaran staf pegawai di SMP Negeri 15 Medan. Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepadada dr. Johannus, Sp.S., dan dr. Timothy Lee, Sp.R., yang telah membantu dan mendukung penulis dalam penyelesaian skripsi.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyusunan skripsi ini, namun penulis menyadari masih banyak kekurangan dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi pembaca dan dapat memperkaya kasanah pendidikan.
Medan, September 2014 Penulis
iii
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAMS GAMES TOURNAMENT (TGT) TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK TEKANAN DI KELAS VIII SEMESTER II SMP NEGERI 15 MEDAN T.P 2013/2014
Juli Melinda Marbun
(4103121038)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh hasil belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Teams Games Tournament pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen dengan desain penelitian two group pre-test dan post-test. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2013/2014 yang berjumlah 8 kelas yang berjumlah 256 orang, yaitu kelas VIII-1 sebagai kelas eksperimen dan VIII-2 sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara cluster random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 30 orang pada masing-masing kelas yaitu eksperimen dan kontrol. Instrumen yang digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa adalah tes hasil belajar dalam bentuk pilihan berganda yang berjumlah 20 soal yang terdiri dari 4 option. Hipotesis di uji dengan uji t dua pihak.
Berdasarkan hasil pengolahan data pretes diperoleh nilai rata-rata kelas eksperimen 44 dan nilai rata-rata kelas kontrol 43,5. Dari hasil uji beda nilai kedua kelas pada taraf signifikan α = 0,05 diperoleh thitung = 0,246, ttabel = 2,002, maka dapat disimpulkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan nilai pretes kedua kelas, artinya kedua kelas memiliki kemampuan awal yang sama. Setelah pembelajaran diberikan kemudian pada kedua kelas dilakukan postes. Untuk kelas eksperimen diperoleh nilai rata-rata 83,67 dan untuk kelas kontrol diperoleh nilai rata-rata 76. Dari hasil pengujian hipotesis dengan taraf signifikan 0,05 diperoleh
hitung
t = 3,978 dan ttabel= 1,671. Karena thitung > ttabel maka hipotesis (Ha) diterima dan aktivitas rata-rata siswa dalam tiga kali pertemuan, yaitu 67,4% dengan kriteria cukup aktif, sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan tahun pembelajaran 2013/2014.
.
vi
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah 1
1.2. Identifikasi Masalah 4
1.3. Batasan Masalah 4
1.4. Rumusan Masalah 5
1.5. Tujuan Penelitian 5
1.6. Manfaat Penelitian 6
1.7. Defenisi Operasional 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. KerangkaTeoritis 8
2.1.1. PengertianBelajar 8
2.1.2. Aktivitas siswa 9
2.1.3. Hasil Belajar 9
2.1.4 Pengertian Model Pembelajaran 10
2.1.4.1 Model Pembelajaran Kooperatif 11
2.1.4.2 Model Pembelajaran TGT 14
vii
2.1.5 Materi Pelajaran 22
2.1.6 Penelitian yang Relevan 27
2.2 Kerangka Konseptual 28
2.3 Hipotesis Penelitian 30
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 31
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 31
3.3. Variabel Penelitian 31
3.4. Jenis dan Desain Penelitian 31
3.4.1 Jenis Penelitian 31
3.4.2 Desain Penelitian 32
3.5. Prosedur Peneitian 32
3.6. Instrumen Penelitian 35
3.6.1. Wawancara Guru 35
3.6.2. Angket Siswa 35
3.6.3. Lembar Observasi 35
3.6.4. Tes Hasil Belajar 40
3.6.4.1 Validitas Tes 41
3.7. Teknik Analisis Data 41
3.7.1 Menentukan Nilai Rata-rata dan Simpangan Baku 41
3.7.2. Uji Normalitas 42
3.7.3. Uji Homogenitas 42
3.7.4. Uji Hipotesis 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Pengolahan dan analisa data 46
4.1.1. Deskripsi Hasil Penelitian 46
4.1.2. Uji Persyaratan Analisa Data 49
4.1.3. Uji Hipotesis Data 50
4.1.4. Observasi 52
viii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 63
5.2. Saran 64
DAFTAR PUSTAKA 65
x
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 2.1. Perbedaan Kelompok Belajar Kooperatif
dengan Kelompok Konvensional 12
Tabel 2.2. Langkah – langkah Model Pembelajaran Kooperatif 13
Tabel 2.3. Kriteria Penghargaan Kelompok 17
Tabel 2.4. Penelitian yang Relevan 28 Tabel 3.1. Control Group Pretest-Posttest Design 32 Tabel 3.2. Indikator Penilaian Observasi Aktivitas Siswa 36 Tabel 3.3. Katagori dan Persentase Nilai Aktivitas 37 Tabel 3.4. Lembar Penilaian Afektif Siswa 37 Tabel 3.5. Lembar Penilaian Psikomotorik 39 Tabel 3.6 . Katagori Penilaian Afektif dan Psikomotorik 40 Tabel 3.7. Tabel spesifikasi tes hasil belajar materi pokok tekanan 40 Tabel 4.1. Hasil Pretes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 46 Tabel 4.2. Hasil Postes Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol 47 Tabel 4.3. Ringkasan Hasil Perhitungan 48 Tabel 4.4. Persentasi Hasil postes 48 Tabel 4.5. Ringkasan Perhitungan Uji Normalitas 49
Tabel 4.6. Uji Homogenitas 50
Tabel 4.7. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Pretes 51 Tabel 4.8. Ringkasan Perhitungan Uji Hipotesis Postes 51 Tabel 4.9. Hasil Observasi Aktivitas 52 Tabel 4.10. Nilai Pretest, nilai aktivitas belajar siswa
ix
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 2.1. Kayu yang Ditekan dengan gaya 22 Gambar 2.2. Bejana Berhubungan 23
Gambar 2.3. Aplikasi Hukum Archimedes 25 Gambar 3.1 Skema Rancangan Penelitian 34 Gambar 4.1. Diagram batang nilai pretes 47 Gambar 4.2. Diagram batang nilai postes 48
Gambar 4.3. Aktivitas Siswa 48
Gambar 4.4. Diagram Batang Nilai Postes 49 Gambar.4.5. Diagram Batang Kriteria Nilai Berdasarkan
Nilai Pretes, aktivitas, dan Nilai Postes Siswa 56 Gambar 4.6. Grafik hubungan nilai pretes, aktivitas dan postes 57
Gambar 4.7. Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes
kelas eksperimen 60
Gambar 4.8. Nilai pretes, Nilai aktivitas dan nilai postes kelas eksperimen berdasarkan nilai pretes
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran I 67
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran II 82
Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran III 100
Lampiran 4 Rubrik Penilaian Afektif 116
Lampiran 5 Rubrik Penilaian Psikomotorik 118
Lampiran 6 Tabel Spesifikasi Tes 119
Lampiran 7 Tes Hasil Belajar 126
Lampiran 8 Lembar Wawancara Guru 129
Lampiran 9 Lembar Wawancara Siswa 130
Lampiran 10 Tabulasi Hasil Pretes 134
Lampiran 11 Tabulasi Hasil Postes Kelas Eksperimen 135
Lampiran 12 Tabulasi Hasil Pretes Kelas Kontrol 136
Lampiran 13 Tabulasi Hasil Postes Kelas Kontrol 137
Lampiran 14 Perhitungan Statistik Dasar 139
Lampiran 15 Uji Normalitas 143
Lampiran 16 Uji Homogenitas 148
Lampiran 17 Uji Kemampuan Awal 151
Lampiran 18 Uji Hipotesis 153
Lampiran 19 Hasil Observasi Aktivitas Siswa 156
Lampiran 20 Pedoman Penilaian Observasi Aktivitas Belajar Siswa 159
Lampiran 21 Daftar Nilai Kritis Untuk Uji Lilliefors 160
Lampiran 22 Tabel Wilayah Luas di Bawah Kurva Normal 0 ke z 161
Lampiran 23 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi t 162
Lampiran 24 Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 163
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi kehidupan manusia.
Melalui pendidikan, manusia akan tumbuh dan berkembang sebagai pribadi yang
utuh. Pendidikan diharapkan dapat memegang peranan penting terhadap kemajuan
suatu negara dan bangsa. Bila semakin tinggi tingkat pendidikan masyarakat di
suatu negara, maka akan semakin tinggi pula tingkat kemakmuran masyarakat di
negara tersebut. Selain itu pendidikan juga dapat diartikan sebagai usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. (Sagala, 2009)
Dalam arti yang lebih luas pendidikan dapat diartikan sebagai salah satu
bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan.
Namun dalam hal ini masih banyak terjadi kendala diberbagai pihak sehingga
tujuan pendidikan masih sulit untuk diwujudkan.
Kurang aktifnya siswa mengembangkan potensi dirinya merupakan salah
satu masalah yang dihadapi dunia pendidikan. Menurut Sanjaya (2007:1) dalam
proses pembelajaran, anak kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan
berpikir. Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan kepada kemampuan anak
untuk menghafal informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat dan menimbun
berbagai informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya itu
untuk menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari. Akibatnya ketika anak
didik lulus dari sekolah, mereka pintar secara teoritis, tetapi mereka miskin
aplikasi.
Masalah ini menjadi faktor penghambat tercapainya tujuan pembelajaran
yang diharapkan, seperti pada mata pelajaran IPA Terpadu, khususnya fisika di
tingkat SMP. Hal ini disebabkan oleh materi fisika yang merupakan bagian dari
2
menguasai materi dan konsep fisika dan mampu menghubungkan atau
mengaplikasikan konsep-konsep fisika tersebut dalam kehidupan sehari-hari. Hal
ini berarti proses pembelajaran memegang peranan yang sangat penting dalam
upaya peningkatan kualitas pendidikan fisika. Oleh sebab itu, guru harus bisa
memilih dan menggunakan berbagai model pembelajaran yang paling efektif dan
efisien sesuai dengan situasi dan kondisinya, yang dapat mendukung proses
pembelajaran dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan fisika.
Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah. Dalam hal ini
Departemen Pendidikan Nasional, untuk meningkatkan mutu pendidikan antara
lain : penataran/pelatihan guru – guru dalam bentuk musyawarah guru mata
pelajaran yang menyangkut pembahasan materi pelajaran dan metode
pengajarannya. Disini guru dituntut untuk mampu berinteraksi dengan siswa
untuk mempelajari suatu materi yang telah tersusun dalam suatu kurikulum. Agar
proses pembelajaran dapat berlangsung dengan baik, seorang guru harus cerdas
dan tanggap dalam merencanakan, menyusun dan mendesain suatu proses belajar
sehingga tujuan – tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di SMP Negeri 15 Medan dengan
mewawancarai salah seorang guru IPA kelas VIII dan dengan memberikan angket
kepada siswa, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran di sekolah tersebut
hanya menggunakan pembelajaran konvensional dan aktivitas siswa masih
rendah. Pembelajaran konvensional ini, proses pembelajaran berlangsung secara
satu arah atau sering disebut juga denagn pembelajaran berpusat pada bukan
pembelajaran yang berpusat pada siswa, dimana guru lebih dominan
menggunakan metode ceramah. Dari hasil angket yang disebarkan kepada 30
orang siswa, diperoleh data bahwa 45% mengatakan fisika sulit dipahami karena
banyak menggunakan rumus-rumus, 37% menyatakan membosankan karena
pembelajaran cenderung berpusat pada guru, sedangkan 33 % mengatakan fisika
biasa saja dalam arti tidak terlalu menarik, dan 17% menyatakan menyenangkan
karena mempelajari tentang teknologi. Ketika diwawancarai lebih lanjut, siswa
mengatakan dalam belajar fisika, mereka dituntut menghapal rumus-rumus
3
siswa yang lemah matematika akan semakin sulit belajar fisika. Hal tersebut
membuat siswa semakin kurang tertarik mempelajari fisika.
Berdasarkan hasil wawancara lebih lanjut kepada guru, beliau mengatakan
bahwa kegiatan eksperimen sangat jarang dilakukan karena keterbatasan alat yang
tersedia dan kurangnya kemampuan guru membuat alat yang sederhana untuk
digunakan di laboratorium. Saat guru ditanya lebih lanjut tentang hasil belajar
siswa selama ini, beliau menyatakan hasil belajar siswa masih rendah,dimana
siswa belum mencapai nilai KKM, dimana KKM di sekolah tersebut adalah 70.
Berdasarkan uraian di atas guru perlu menciptakan model pembelajaran
yang menarik dan dapat mengubah model pembelajaran yang berpusat pada guru
menjadi pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu model pembelajaran
yang menyenangkan, menarik dan dapat meningkatkan minat belajar siswa adalah
model pembelajaran kooperatif tipe teams games tournament (TGT). Karena di
dalam model TGT ini terdapat suatu permainan yang dapat menarik perhatian
siswa, selain itu juga ada diskusi antar anggota kelompok yang membuat siswa
dapat menyusun sendiri konsep-konsep yang akan dipelajarinya. Untuk dapat
mempelajari konsep dengan baik diperlukan struktur kognitif yang baik. Struktur
kognitif adalah organisasi informasi yang meliputi fakta-fakta, konsep-konsep dan
generalisasi generalisasi yang telah dipelajari dan diingat oleh siswa. (Dahar,
2006).
Penelitian dengan menggunakan model pembelajaran teams games
tournament (TGT) sudah pernah diteliti oleh peneliti-peneliti sebelumnya, antara
lain yaitu Giri ( 2008 ) pada materi pokok Gaya dan Percepatan menunjukkan
hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar siswa dengan nilai kemampuan
awal siswa sebesar 36,71, kemampuan akhir siswa pada siklus I 64,38,
kemampuan akhir siswa pada siklus II 69,49, kemampuan akhir siswa pada siklus
III sebesar 75,37.
Kemudian dari hasil penelitian oleh Roma (2010) pada materi pokok Gaya
di kelas VIII menunjukkan hasil penelitian berupa peningkatan hasil belajar
dengan kemampuan awal siswa sebesar 40,24, kemampuan akhir siswa pada
4
siswa pada siklus III sebesar 68,33. Hasil belajar siswa sebelum diterapkan model
pembelajaran kooperatif TGT menunjukkan hasil yang sangat rendah. Namun
setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif TGT mengalami peningkatan
hasil belajar.
Kelemahan dari beberapa peneliti sebelumnya ini adalah di dalam RPP
tidak dijelaskan tahapan-tahapan utama pembelajaran kooperatif TGT, kegiatan
para siswa banyak yang tidak relevan dengan KBM pembelajaran kooperatif tipe
TGT, serta kurang melibatkan guru dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan faktor – faktor tersebut, maka peneliti ingin melakukan
penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
TGT Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan di Kelas
VIII Semester II SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014”
1.2. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka
dapat diidentifikasi masalah yang relevan dengan penelitian antara lain:
1. Hasil belajar siswa pada materi fisika yang cenderung rendah.
2. Aktivitas belajar siswa masih rendah.
3. Metode yang digunakan saat pembelajaran berlangsung kurang
bervariasi.
4. Kebiasaan belajar siswa yang memusatkan pembelajaran pada guru.
1.3. Batasan Masalah
Mengingat luasnya ruang lingkup permasalahan maka masalah dalam
penelitian ini dibatasi hanya pada masalah-masalah berikut:
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah model pembelajaran teams
games tournament (TGT) di kelas eksperimen dan pembelajaran
konvensional di kelas kontrol.
2. Materi pelajaran yang diajarkan adalah materi pokok Tekanan di kelas
5
3. Subjek yang akan diteliti adalah semua siswa kelas VIII SMP Negeri 15
Medan T.P 2013/2014.
1.4. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah:
1. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
2. Bagaimana hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
3. Bagaimana aktivitas belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
4. Adakah pengaruh belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P
2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan.
1.5. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan yang ingin dicapai
dari penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui apakah model Teams Games Tournament (TGT)
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di
kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P. 2013/2014.
2. Untuk mengetahui apakah model konvensional dapat meningkatkan
hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
6
3. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran teams games
tournament (TGT) dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada
materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan T.P.
2013/2014.
4. Untuk mengetahui apakah model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) memiliki pengaruh terhadap siswa yang diajarkan
dengan materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P. 2013/2014.
1.6. ManfaatPenelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, maka
manfaat dari penelitian ini dapat dibagi menjadi dua yaitu sebagai berikut:
1. ManfaatTeoritis
Sebagai media pembanding bagi peneliti-peneliti lain dalam
meneliti variabel-variabel yang sama dalam penelitian ini. Dapat
Memberikan informasi ilmiah bagi ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menghadirkan berbagai macam metode pembelajaran dalam
pelaksanaan KBM.
2. ManfaatPraktis
1. Bagi Siswa
Pembelajaran ini diharapkan mampu meningkatkan hasil
belajar siswa dalam mempelajari IPA khususnya fisika.
2. Bagi Guru
a. Dapat membantu guru untuk menentukan model pembelajaran
yang menarik, aktif, dan kreatif dengan metode yang sesuai
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
b. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru-guru Fisika untuk
memilih cara pembelajaran yang tepat guna meningkatkan
aktivitas dan hasil belajar fisika pada siswa.
7
a. Menambah wawasan mengenai model pembelajaran dan
metode pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar
siswa dalam mempelajari fisika.
b. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan
pemikiran dalam pengadaan sarana dan prasarana
pembelajaran dengan melihat karakteristik mata pelajaran dan
keadaan sebenarnya yang ada pada lingkungan sekitar.
1.7. Definisi Operasional
Untuk menghindari penafsiran yang berbeda terhadap apa yang akan
diteliti, beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini dijelaskan pada
berikut:
1. Pengaruh adalah daya yang ada atau timbul dari suatu (orang, benda)
yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang
(Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, 2005: 849). Pengaruh dalam
penelitian ini yaitu pada hasil belajar siswa.
2. Model Pembelajaran adalah model yang dipilih dalam rencana
pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran dan dilaksanakan
dengan suatu sintaks.
3. Pembelajaran kooperatif adalah model pembelajaran dimana siswa
dibiarkan dalam kelompok, saling menguatkan, mendalami dan
bekerjasama untuk semakin menguasai bahan atau materi pelajaran.
4. Teams games tournament(TGT) adalah salah satu tipe pembelajaran
kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok
belajar yang beranggotakan 5-6 orang yang memiliki kemampuan
akademis, jenis kelamin, suku atau ras yang berbeda.
5. Hasil belajar adalah perubahan perilaku yang diperoleh siswa setelah
mengalami aktivitas belajar. Hasil belajar dalam penelitian ini adalah
mengukur hasil belajar kognitif, psikomotorik, dan afektif siswa
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh dari hasil analis data
pengujian hipotesis penelitian, penulis mengemukakan kesimpulan dan saran
sebagai berikut:
5.1. Kesimpulan
1. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Teams Games
Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan adalah 83,67.
2. Diperoleh nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VIII SMP Negeri 15 Medan
T.P 2013/2014 yang diajarkan dengan model pembelajaran Konvensional
pada materi pokok Tekanan adalah 76.
3. Tingkat aktivitas belajar siswa dalam penerapan model pembelajaran Teams
Games Tournament (TGT) pada materi pokok Tekanan di kelas VIII semester
II di SMP N 15 Medan yaitu pertemuan I rata-rata aktivitas siswa termasuk
kategori kurang aktif dengan persentase 56,25%. Pada pertemuan kedua
tergolong dalam kategori cukup aktif dengan presentase sebesar 69,16% dan
pada pertemuan ketiga tergolong dalam kategori aktif dengan presentase
sebesar 75,13%. Dalam hal ini dapat diketahui bahwa adanya peningkatan
rata-rata aktivitas siswa dalam ketiga pertemuan tersebut.
4. Ada pengaruh model pembelajaran Teams Games Tournament (TGT)
terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok Tekanan di kelas VIII SMP
64
5.2. Saran
Berdasarkan hasil penelitian ini, maka diberikan beberapa saran antara lain:
1. Bagi guru fisika yang ingin menerapkan model Teams Games Tournament
sebaiknya menyediakan alokasi waktu tambahan agar langkah – langkahnya
dapat terlaksana semuanya.
2. Bagi mahasiswa calon guru yang ingin meneliti lebih lanjut dengan model
pembelajaran yang sama diharapkan dapat mengkondisikan waktu. Peneliti
juga diharapkan mampu untuk melihat bagaimana kemampuan berpikir setiap
siswa itu, agar masalah yang akan disajikan tidak terlalu sulit untuk
65
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S., (2006), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Rineka
Cipta, Jakarta.
Dimyati & Mudjiono, (2006), Belajar dan Pembelajaran, Rineka Cipta, Jakarta.
Giri, M.J., (2008), Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Penerapan
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Teams Geams Tournaments Pada Materi Pokok Gaya dan Percepatan di SMP Negeri 21Medan T.P
2008/2009., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Ibrahim, Muslimin., (2000), Pembelajaran Kooperatif, UNESA Press, Surabaya.
Isjoni, (2009), Cooperative Learning, Penerbit Alfabeta, Bandung
Marissa,S., (2007), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT untuk
Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Sub Materi Pokok Hukum I Termodinamika Kelas XII IPA Semester I SMA BTB I Balige
T.A.2007/2008., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Roma.K., (2010), Pengaruh Model Pembelajaran kooperatif tipe TGT terhadap
hasil belajar siswa pada matero pokok gaya dikelas VIII semester I SMP
Negeri 23 Medan T.P 2010/2011., Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.
Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, CV Alfabet, Bandung
Sanjaya.W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Penerbit Kencana, Jakarta.
Sardiman, (2007), Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, Penerbit Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Slavin, R.E., (2008), Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik, Penerbit
Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2002), Metode Statistik, Penerbit Tarsito, Bandung.
66
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progesif: Konsep,
Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP), PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Wariyono dan Yani, M., (2008). Ilmu Pengetahuan Alam Sekitar 2, Pusat