PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATI F
TIPE NUMBER HEAD TOGETHER ( NHT ) DAN TIPE STUDENT TEAMS ACHIEMENT DIVISION (STAD) PADA MATERI
SISTEM PERSAMAAN LINEAR DI KELAS X SMA N.1 KOTAPINANG T.A 2013/2014
Oleh:
Eny Citra Margaretha Siregar NIM. 409411009
Program Studi Pendidikan Matematika
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas
segala rahmat dan berkat-Nya yang memberikan hikmat kepada penulis hingga
penelitian ini dapat selesai tepat pada waktunya. Skripsi ini berjudul Perbedaan
hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Number Head Together (NHT) dan tipe Student Teams
Achievement Division (STAD) pada materi Sistem Persamaan Linear dikelas X
SMA N.1 Kotapinang T.A. 2013/2014. Adapun skripsi ini disusun untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan ribuan terima kasih kepada
Bapak Drs.W.L. Sihombing, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi. Beliau
telah banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
hingga akhir penulisan skipsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
Bapak Drs. Yasifati Hia M.Si, Bapak Dr. KMS Amin Fauzi, M.Pd, Bapak Dr.
M.Manullang M.Pd selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan
saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai penyusunan skripsi ini.
Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar,
M.Si. Selaku Rektor UNIMED, Bapak Prof. Drs. Motlan, M.Sc., Ph.D selaku
dekan FMIPA UNIMED, Bapak Drs. Syafari, M.Pd selaku Ketua Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Yasifati Hia, M.Si. Selaku Sekretaris Jurusan
Matematika, Bapak Drs. Zul Amry, M.Si. Selaku Ketua Prodi Pendidikan
Matematika. Penulis Juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Prof. Dr.
Sahat Saragih, M.Pd selaku pembimbing akademik, kepada Bapak dan Ibu dosen
serta Staf Pegawai Jurusan Matematika yang telah memberikan ilmu pengetahuan
dan membantu penulis selama perkuliahan. Ucapan terima kasih juga
disampaikan kepada Bapak Solikhin M.Pd selaku kepala sekolah dan kepada
Bapak Rajes Harlen Damanik, S.Pd selaku wakil kepala sekolah SMA N.1
Kotapinang serta Ibu Meriana Sitanggan selaku guru bidang studi matematika
para guru dan staf administrasi yang telah memberikan kesempatan serta bantuan
kepada penulis selama melakukan penelitian.
Teristimewa rasa terima kasih dan cinta penulis kepada Ayahanda Drs.
Edward Siregar M.Pd dan Ibunda Rosni Saragih S.Pd, orangtua penulis yang telah
mengasuh, membimbing, memberi kasih sayang, mendukung secara materil dan
selalu mendo’akan penulis. Semoga Tuhan memberikan kebaikan dunia dan
akhirat kepada Ayah dan Ibunda. Amin. Terima kasih juga buat adik – adik
terhebat Andrew Frist Constantin Siregar, Carina Natasya Siregar, Frans Kennedy
Siregar yang telah memberikan do’a dan motivasi kepada penulis, serta keluarga
yang terus memberikan dukungan, doa, kasih sayang, pengorbanan, dan
perjuangan baik secara moral dan materil.
Penulis juga ucapkan terima kasih terkhusus Indra Permanan Manurung
yang selalu bersama dan memberikan do’a serta motivasi maupun dorongan untuk
mengerjakan skripsi ini hingga selesai. Terima kasih juga penulis ucapkan untuk
adik sepupuh Renol Aprico Siregar dan Erna Andriani M.Gultom. Penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada sabahat Indra, Doddy, Michael, Surya,
Junriadi, Elysa, Imelda, yang telah membantu serta memberi dorongan untuk
penulis dalam menyusun skripsi ini. Tak lupa penulis ucapan terima kasih juga
untuk teman-teman seperjuangan di DIK A’ 09 Pendidikan Matematika yang tiada
henti memberikan motivasi dan doa yang tulus serta sahabat-sahabat lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan skripsi
ini, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan skripsi ini. Kiranya skripsi ini bermanfaat bagi
pembaca dan dunia pendidikan.
Medan, Januari 2014
Penulis,
iii
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA YANG DIAJAR DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE NUMBER HEAD TOGETHER(NHT) DAN TIPE STUDENTTEAMSACHIEVEMENT DIVISION(STAD)
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih tinggi dari pada tipe Number Head Together (NHT) pada materi Sistem Persamaan Linear dikelas X SMA N.1 Kotapinang T.A. 2013/2014.
Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SMA N.1 Kotapinang dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas X-1 yang berjumlah 40 siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) yang disebut sebagai kelas eksperimen A dan kelas X-3 yang berjumlah 40 siswa diajarkan dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Number Head Together (NHT) yang disebut sebagai kelas eksperimen B. Instrumen penelitian ini menggunakan tes berupa essay tes yang telah valid sebanyak 5 soal.
Nilai rata-rata hasil pretest siswa pada kelas eksperimen A adalah 54,25 dengan standar deviasi adalah 6,94. Nilai rata-rata hasil pretest siswa pada kelas eksperimen B adalah 59 dengan standar deviasi adalah 6,90. Nilai rata-rata hasil postest siswa pada kelas eksperimen A adalah 72,86 dengan standar deviasi adalah 7,15. Nilai rata-rata hasil postest siswa pada kelas eksperimen B adalah 69,5 dengan standar deviasi adalah 7,05. Dari hasil analisis data berupa uji normalitas data pretest hasil belajar kelas eksperimen A diperoleh Lhitung (0,1082)
< Ltabel (0,1401) dan data pretest hasil belajar kelas eksperimen B diperoleh Lhitung
(0,1082) < Ltabel (0,1401). Data postest hasil belajar kelas eksperimen A diperoleh
Lhitung (0,0633) < Ltabel (0,1401) dan data postest hasil belajar kelas eksperimen B
diperoleh Lhitung (0,1099) < Ltabel (0,1401). Dengan demikian dapat disimpulkan
kedua kelas berdistribusi normal. Dari hasil analisis data berupa uji homogenitas data pretest diperoleh nilai Fhitung = 1,0094 dan data postest diperoleh nilai Fhitung =
1,0281. Pada taraf signifikan diperoleh harga Ftabel = 1,690. Karena
Fhitung < Ftabel maka data pretest dan data postest kedua sampel homogen.
Dari uji hipotesis postest diperoleh thitung = 2,15 > ttabel = 1,667sehingga
Ho ditolak dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan hasil belajar siswa yang
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan i
Riwayat Hidup ii
Abstrak iii
Kata Pengantar iv
Daftar Isi vi
Daftar Gambar ix
Daftar Tabel x
Daftar Lampiran xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah 1
1.2.Identifikasi Masalah 5
1.3.Batasan Masalah 5
1.4.Rumusan Masalah 5
1.5.Tujuan Penelitian 6
1.6.Manfaat Penelitian 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1.Kerangka Teoritis 7
2.1.1. Pengertian Belajar 7
2.1.2. Hasil Belajar 8
2.1.3. Pembelajaran Matematika 10
2.1.4. Pembelajaran Kooperatif 12
2.1.4.1. Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 16
2.1.4.1.1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT 18
2.1.4.2. Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 19
2.1.4.2.1. Kelebihan dan Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 25
vii
2.1.5. Ringkasan Materi 27
2.1.5.1. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel (SPLDV) 27
2.1.5.1.1. Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Grafik 28
2.1.5.1.2. Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Substitusi 32
2.1.5.1.3. Menyelesaikan SPLDV dengan Metode Eliminasi 33
2.1.5.2. Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel 36
2.1.5.2.1 Menyelesaikan SPLTV dengan Metode Substitusi 37
2.1.5.2.2 Menyelesaikan SPLTV dengan Metode Eliminasi 40
2.1.5.3 Merancang Model Matematika 41
2.2 Penelitian yang Relevan 43
2.3 Kerangka Konseptual 45
2.4 Hipotesis Penelitian 47
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 48
3.1.1. Lokasi Penelitian 48
3.1.2. Waktu Penelitian 48
3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 48
3.2.1. Populasi Penelitian 48
3.2.2. Sampel Penelitian 48
3.3. Variabel Penelitian 49
3.4. Definisi Operasional Variabel 49
3.5. Jenis dan Desain Penelitian 50
3.5.1. Jenis Penelitian 50
3.5.2. Desain Penelitian 51
3.6. Prosedur Penelitian 52
3.7.Validitas Internal Penelitian 55
3.8.Instrumen Penelitian 57
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Data Hasil Penelitian 63
4.1.1. Skor Pretes Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 63
4.1.2. Skor Postes Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 64
4.2. Uji Persyaratan Analisis 65
4.2.1. Uji Normalitas 65
4.2.2. Uji Homogenitas 65
4.2.3. Uji Hipotesis 66
4.3 Pembahasan 67
4.4. Diskusi Penelitian 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 71
5.2. Saran 71
x
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Kooperatif 15
Tabel 2.2. Fase-Fase Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD 21
Tabel 2.3. Perhitungan Skor Perkembangan 23
Tabel 2.4. Tingkat Penghargaan Kelompok 24
Tabel 2.5. Perbandingan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
NHT dan STAD 26
Tabel 3.1. Prosedur Penelitian 54
Tabel 4.1. Data Nilai Pretest Siswa Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 63
Tabel 4.2. Data Nilai Postest Siswa Kelas Eksperimen A dan Eksperimen B 64
Tabel 4.3. Ringkasan Uji Normalitas dengan Lilifors 65
Tabel 4.4. Ringkasan Uji Homogenitas Data 66
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1. Grafik Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 29
Gambar 3.2. Grafik Sistem Persamaan Linear Dua Variabel 30
1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu cara untuk membenahi dan meningkatkan
kemampuan berpikir seseorang. Namun pendidikan tidak hanya dimaksud untuk
mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan
bangsa. Dalam perkembangan peradaban modern, matematika memegang peranan
penting karena dengan bantuan matematika semua ilmu pengetahuan menjadi
lebih sempurna. Matematika merupakan alat yang efisien dan diperlukan oleh
semua ilmu pengetahuan, dan tanpa bantuan matematika semuanya tidak akan
mendapat kemajuan yang berarti.
Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah yang merupakan
mata pelajaran yang sangat berguna dan banyak memberi bantuan dalam berbagai
aspek kehidupan. Matematika merupakan sarana berpikir untuk menumbuh
kembangkan pola pikir yang logis, sistematis, objektif, kritis dan rasional yang
harus dibina sejak dini.
Kemampuan berpikir kritis, sistematis, logis, kreatif dan bekerja sama
sangat diperlukan dalam kehidupan modern yang kompetitif ini. Kemampuan itu
dapat dikembangkan melalui belajar matematika. Nurhadi (2004:203) menyatakan
bahwa :
“Matematika berfungsi mengembangkan kemampuan menghitung,
mengukur, menurunkan dan menggunakan rumus matematika yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari melalui materi pengukuran dan geometri, aljabar dan trigonometri. Matematika juga berfungsi mengembangkan kemampuan mengkomunikasikan gagasan dengan bahasa melalui model matematika yang dapat berupa kalimat dan persamaan matematika, diagram, grafik atau tabel.”
Hasil belajar Matematika di Indonesia masih rendah. Namun rendahnya
hasil belajar siswa khususnya Matematika tidak dapat seutuhnya merupakan
kesalahan dari siswa tetapi harus diperhatikan bagaimana seorang guru
menyampaikan dari menyajikan materi. Seperti yang diungkapkan
“ didalam situasi pengajaran, gurulah yang memimpin dan bertanggung
jawab penuh atas kepemimpinan yang dilakukan itu. Ia tidak melakukan instruksi - instruksi dan tidak berdiri dibawah instruksi manusia lain
kecuali dirinya sendiri setelah masuk dalam situasi kelas”.
Perkembangan pembelajaran matematika diIndonesia sangat
memprihatinkan, karena rendahnya penguasaan teknologi dan kemampuan
sumber daya manusia Indonesia untuk berkompetensi secara global. Keberhasilan
pengajaran matematika ditentukan oleh seberapa hasil belajar yang dicapai oleh
siswa setelah mengikuti proses belajar mengajar.Sehubungan dengan hal tersebut
Cockroft (dalam Abdurrahman 2009:253) menyatakan bahwa :
“Matematika perlu diajarkan kepada siswa karena (1) selalu digunakan dalam segala segi kehidupan; (2) semua bidang studi memerlukan keterampilan matematika yang sesuai; (3) merupakan sarana komunikasi yang kuat, singkat, dan jelas; (4) dapat digunakan untuk menyajikan informasi dalam berbagai cara; (5) meningkatkan kemampuan berpikir logis, ketelitian, dan kesadaran keruangan; dan (6) memberikan kepuasan
terhadap usaha memecahkan masalah yang menantang.”
Rendahnya hasil belajar siswa dalam matematika tentu dipengaruhi
banyak faktor. Namun secara garis besar faktor tersebut dapat dikelompokkan
menjadi dua bagian yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal
meliputi persiapan siswa dalam proses belajar mengajar. Faktor eksternal meliputi
bahan ajar, strategi, model pembelajaran, media pendidikan serta situasi
lingkungan. Berdasarkan hal tersebut penggunaan model pembelajaran yang
kurang tepat dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, sehingga siswa dalam
memahami dan menguasai materi masih kurang dan nilai yang diperoleh siswa
cenderung rendah.
Berdasarkan hasil Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMA N.1
Talawi, kelemahan belajar matematika diantaranya adalah sebagai berikut : (1)
Masih banyak siswa kurang memperhatikan materi yang diberikan guru. (2)
Masih banyak siswa kurang dalam mengerjakan latihan-latihan soal. (3) Masih
banyak siswa malu bertanya tentang materi yang belum dimengerti. (4) Masih
3
diberikan guru. Masih banyak siswa tidak diberi dukungan penuh dari orang tua.
(6) Ketika diberikan tes mayoritas siswa memperoleh nilai yang rendah.
Salah satu materi pelajaran dalam matematika yaitu Sistem Persamaan
Linear . Selain kelemahan belajar matematika yang telah diuraikan diatas, terdapat
juga kelemahan belajar matematika yang lebih terperinci pada materi Sistem
Persamaan Linear diantaranya adalah sebagai berikut : (1) Kurang mampunya
siswa mengubah bahasa/permasalahan yang ada ke dalam model matematika, (2)
siswa tidak memahami konsep dan (3) siswa tidak memiliki keterampilan dalam
menemukan solusi. Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa yang tidak
memuaskan dengan kata lain tidak tercapainya criteria ketuntasan mengajar yang
telah ditetapkan.
Dari hasil wawancara pada tanggal 14 Maret 2013 dengan Ibu Meriana
Sitanggang, S.Pd yang merupakan guru matematika kelas X SMA N.1
Kotapinang, beliau mengungkapkan bahwa siswa mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan soal-soal matematika, model pembelajaran yang digunakan masih
bersifat terpusat pada guru, nilai matematika yang diperoleh siswa sangat rendah
dibandingkan dengan mata pelajaran yang lain dan minat siswa terhadap pelajaran
matematika masih kurang dikarenakan kebanyakan siswa bermain pada saat
proses belajar mengajar berlangsung. Hal tersebut berdampak terhadap nilai
formatif dan hasil ujian pada pelajaran matematika dan masih banyak siswa tidak
mencapai nilai KKM matematika yaitu 73.
Berdasarkan hasil survey peneliti di kelas X SMA N.1 Kotapinang
berupa pemberian tes pada tanggal 14 Maret 2013, ternyata banyak siswa yang
tidak mampu menjawab dengan benar tentang sistem persamaan linear, dimana
dari 40 siswa yang diberikan tes hanya 10% atau 8 siswa yang bisa mendapatkan
nilai 70, 95% atau 22 siswa lainnya mendapatkan nilai di bawah 70. Hal ini
menunjukkan bahwa kemampuan siswa terhadap materi Sistem Persamaan Linear
masih rendah.
Rendahnya hasil belajar juga dapat disebabkan oleh kurangnya
pemahaman siswa terhadap konsep-konsep yang ada dalam matematika yang
guru harus mencari cara yang dapat membuat siswa tertarik dalam mempelajari
matematika. Sedangkan faktor lain yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan belajar matematika adalah pemilihan model pembelajaran,
Penggunaan model pembelajaran yang tepat akan mengatasi kejenuhan siswa
dalam menerima pelajaran matematika.
Salah satu solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran
kooperatif. Model pembelajaran kooperatif memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk bekerja kelompok dalam memecahkan suatu masalah secara
bersama-sama.Seperti yang diungkapkan oleh Nurhadi (2004:112) bahwa :
“Pembelajaran kooperatif (Cooperative Learning) adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada penggunaan kelompok kecil siswa untuk bekerja sama dalam memaksimalkan kondisi belajar untuk mencapai tujuan belajar.”
Ada beberapa tipe model pembelajaran kooperatif yang dapat
dikembangkan dalam pembelajaran matematika diantaranya adalah model
pembelajaran kooperatif tipe Number Heads Together (NHT) dan model
pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division(STAD)
Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian tentang perbedaan hasil belajar siswa dengan menggunakan dua model
pembelajaran kooperatif yang berbeda. Dalam hal ini peneliti tertarik mengadakan
penelitian yang berjudul :“ Perbedaan Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperative Tipe Numbered Heads Together (NHT) Dan Tipe Student Teamsachievement Division (STAD)
5
1.2.Identifikasi Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang masalah di atas, maka dapat di
identifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :
1. Kemampuan siswa dalam penguasaan konsep matematika pada materi
sistem persamaan linear masih rendah.
2. Guru kurang bervariasi menggunakan metode mengajar dalam belajar
matematika.
3. Hasil belajar matematika siswa di kelas masih rendah.
4. Materi Sistem Persamaan Linear merupakan salah satu materi pelajaran
yang masih sulit dipahami oleh siswa misalnya kurang mampunya siswa
mengubah permasalahan yang ada kedalam model matematika.
1.3.Batasan Masalah
Agar permasalahan dalam penelitian ini lebih terarah dan jelas, maka
penulis memberikan suatu batasan tentang masalah yang penulis teliti. Dalam
kesempatan ini penulis hanya membahas tentang hasil belajar siswa dengan
model pembelajaran tipe Number Heads Together (NHT) dan tipe Student
Teams Achievement Division (STAD) dengan materi Sistem Persamaan
Linear Dua Variabel dan Sistem Persamaan Linear Tiga Variabel.
1.4. Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah pada
penelitian ini adalah :
“Apakah hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih
tinggi dari pada tipe Number Heads Together (NHT) pada materi Sistem
1.5.Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini
adalah :
“Untuk mengetahui hasil belajar siswa yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif Tipe Student Teams Achievement Division (STAD) lebih
tinggi dari pada tipe Numbered Heads Together (NHT) pada materi Sistem
Persamaan Linear dikelas X SMA N.1 Kotapinang T.A 2013/2014.”
1.6.Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Guru
Sebagai bahan masukan untuk dapat mempertimbangkan dan memilih
model pembelajaran yang lebih baik dalam pembelajaran matematika
yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2. Bagi Siswa
Sebagai alternatif usaha meningkatkan kemampuan siswa dan
mengaktifkan siswa serta dapat menjalin hubungan yang lebih baik
diantara siswa lainnya sehingga dapat meningkatkan hasil belajar dalam
pembelajaran matematika.
3. Bagi Pihak Sekolah
Sebagai bahan masukan dalam lembaga pendidikan untuk usaha
peningkatan mutu pendidikan.
4. Bagi Peneliti
Sebagai bahan masukan untuk dapat menerapkan model pembelajaran
yang lebih tepat dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah pada masa
yang akan datang.
5. Bagi Peneliti Lain
Sebagai bahan masukan dan pembanding untuk penelitian dalam
71
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
1.1Kesimpulan
Berdasarkan analisis data dan pembahasan maka dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
Melalui uji hipotesis maka diperoleh bahwa hasil belajar siswa yang diajar
dengan model pembelajaran Student Teams Achiement Division (STAD) lebih
tinggi daripada model pembelajaran Number Heads Together (NHT) pada materi
sistem persamaan linear dikelas X SMA N.1 Kotapiang T.A. 2013/2014.
1.2Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, ada beberapa saran yang perlu disampaikan
antara lain :
1. Kepada guru / calon guru matematika agar menerapkan model
pembelajaran Student Teams Achiement Division (STAD) dalam proses
belajar mengajar khususnya pada materi sistem persamaan linear karena
dapat mempermudah memahami konsep – konsep yang ada.
2. Kepada peneliti lain yang akan mengadakan penelitian yang sejenis
sebaiknya lebih memaksimalkan penggunaan alokasi waktu dan sarana
agar siswa lebih siap saat proses pembelajaran berlangsung.
3. Kepada siswa SMA N.1 Kotapinang hendaknya selalu melakukan
persiapan belajar dan aktif dalam setiap kegiatan pembelajaran sehingga
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2009), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
PT. Asdi Mahasatya, Jakarta.
Arikunto, Suharsimi., (2009), Manajemen Penelitian, Penerbit PT. Rineka Cipta,
Jakarta.
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan,
(2011), Buku Pedoman Penulisan Proposal dan Skripsi Mahasiswa
Program Studi Kependidikan, FMIPA Unimed, Unimed.
Ihsan, F., (2005), Dasar-Dasar Kependidikan, Penerbit PT. Rineka Cipta, Jakarta.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Penerbit Media Persana,
Medan.
Muhab, S., (2012), Mutu-Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan,
http://www.suaramerdeka.com/v1/index.php/read/news/2012/09/23/1307
32/Mutu-Pendidikan-Indonesia-Makin-Mengkhawatirkan
(accessed 16 Januari 2013)
Mustamin, H., (2010), Meningkatkan Hasil Belajar Matematika,
http://www.uinalauddin.ac.id/download03%20Meningkatkan%20Hasil%
20Belajar%20-%20St%20Hasmiah%20Mustamin.pdf
(accessed 16 Januari 2013)
Rosihan. Ari Y., Indriyastuti, (2006), Perspektif Matematika I Untuk Kelas X SMA
74
Nurhadi, (2004), Kurikulum 2004 (Pertanyaan dan Jawaban), Grasindo, Jakarta.
Sanjaya, W., (2008), Pembelajaran Dalam Implementasi Kurikulum Berbasis
Kompetensi, Penerbit Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Sitorus, Ronald., (2006), Bimbingan Pemantapan Matematika, Penerbit CV.
Yrama Widya, Bandung.
Slameto, (2010), Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Slavin, Robert E., (2005), Cooperative Learning, Penerbit Nusa Media, Bandung.
Sudjana, (2005), Metoda Statistika, Penerbit Tarsito, Bandung.
Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Penerbit PT.
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Suprijono, A., (2010), Cooperative Learning, Penerbit Pustaka Belajar,
Yogyakarta.
Trianto, (2011), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Penerbit
Kencana Prenada Media Group, Jakarta.
Zuriah, N., (2007), Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan Teori-Aplikasi,
Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta.
Trimudi,. (2009). Landasan Filsafat dan Teori Pembelajaran Matematika
Berparadigma Eksploratif dan Investigatif, Penerbit PT. Leuser Cita