• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KONSEP DIRI (SELF-CONCEPT) MELALUI PENERAPAN KONSELING EKLEKTIK DENGAN MEDIA KREATIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN PEMBANGUN DIDIKAN ISLAM INDONESIA DI PADANG BULAN MEDAN TAHUN AJARAN 2014.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KONSEP DIRI (SELF-CONCEPT) MELALUI PENERAPAN KONSELING EKLEKTIK DENGAN MEDIA KREATIF PADA REMAJA PANTI ASUHAN PEMBANGUN DIDIKAN ISLAM INDONESIA DI PADANG BULAN MEDAN TAHUN AJARAN 2014."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKATKAN KONSEP DIRI (SELF-CONCEPT) MELALUI PENERAPAN KONSELING EKLEKTIK DENGAN MEDIA KREATIF

PADA REMAJA PANTI ASUHAN PEMBANGUN DIDIKAN ISLAM INDONESIA DI PADANG BULAN MEDAN

TAHUN 2014

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana

OLEH:

RISKI ULINA NIM: 1103151058

JURUSAN BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan hanya kehadirat Allah Yang Maha Esa

atas limpahan kasih sayang, serta petunjuk dan karuniaNya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Konsep Diri

(Self-Concept) Melalui Penerapan Konseling Eklektik dengan Media Kreatif Pada

Remaja Panti Asuhan Pembangun Didikan Islam Indonesia di Padang Bulan Medan Tahun Ajaran 2014.” dengan baik dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan

Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas

Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hikmah

atas kemudahan serta hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun

berkat bimbingan Bapak Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka

akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu penulis juga mengucapkan

terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas

Negeri Medan

2. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr.

Yusnadi, M.S sebagai Pembantu Dekan 1.

3. Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd sebagai Ketua Jurusan Psikologi Pendidikan

dan Bimbingan yang banyak memberi saran kepada penulis dalam

penyusunan skripsi dan kepada Ibu. Dra Nur Arjani, M.Pd sebagai

(7)

4. Bapak Drs. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dosen Pembimbing Skripsi

yang telah banyak memberikan bantuan bimbingan, dukungan, motivasi,

saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran. Terimakasih Pak, telah

membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Ibu Dra. Nurmaniah, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang banyak

membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester

satu hingga selesai.

6. Ibu Dra Nur Arjani, M.Pd., Ibu Dra. Zulhaini S., dan Ibu Dra. Pastiria

Sembiring, M.Pd. Kons., selaku penguji yang telah banyak memberikan

masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang

telah memberikan banyak bimbingan semenjak mengikuti pendidikan. Dan

seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri

Medan atas kerja sama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

8. Pihak Panti Asuhan Yayasan Pembangun Didikan Islam Indonesia di

Padangbulan Medan yang telah memberikan peneliti waktu dan

kesempatan untuk melakukan penelitian. Nenek Panti, Bu Ika dan keempat

adek-adek Saya. Semangat ya Dek. Raih mimpimu. Karena Allah SWT

akan memeluk mimpimu, selamat berjumpa di masa depan.

9. Teristimewa buat Ibunda Siti Basana Ritonga, A.Md yang terkasih terima

kasih atas ridho, doa, dukungan, kiriman, motivasi dan nasihat dan kasih

sayang yang tak pernah putus-putusnya yang telah diberikan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan

dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Ibu adalah hal yang terbaik

(8)

Akbar dan Putri Intan, terus belajar dek, raih cita-cita dan jadi anak yang

soleh dan salehah ya… Semangat.

10.Buat keluarga besarku, Oppungku Iman Ritonga, BA., Nenekku Maryam

Sari Hutasuhut, terimakasih Nenek, Oppung berkat kalian jualah cucu

kalian dapat menjadi seperti ini. Sekali lagi terimakasih Nek, Oppung. Dan

terimakasih kepada tulang Saya Salamat Ritonga dan keluarga, Ujing

Juliana Ritonga dan keluarga, Tulang Ismail Kadir Ritonga dan keluarga,

Tulang Hamzah Ritonga dan keluarga, ujing Rosima Ritonga dan

keluarga, yang tiap minggu selalu saya ganggu, masalah kirim-mengirim,

Tulang Ali Ahmad Ritonga dan keluarga, ujing Gahana Ritonga dan

keluarga, dan Tulang Muh. Yunan Ritonga.

11.Buat tulang Surya Ritonga A.Md., dan Nantulang Manna Sari Hasibuan

S.Pd yang telah banyak memberikan dukungan, terkhusus kesabaran,

motivasi dan nasihat kepada penulis selama menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Medan. Dan kepada Adik Ahmad Zakiy Al-Fikri

Ritonga, cepat besar Dek

12.Buat sahabat sekaligus saudara terbaik saya Putri Ulina S.Pd., Sulistya

S.Pd., Yulia Hikmah S.Pd., Diah Intan Riani Ritonga A.Md., Murni

Siregar SKM, Pipit Hafnidasari Lubis S.Pd., Utari Dewi Febrianti S.Pd.,

Sofyan Ritonga dan seluruh teman SD,SMP,SMA, PPLT Kotarih,

terkhusus Aiga Elisa S.Pd., Anisa Vibrianda S.Pd., Ayu Lutfiah Taufik

Lubis S.Pd., Nova Rotua Hutagalung S.Pd dan terimakasih kepada kedua

(9)

13.Tak lupa ucapan terima kasih kepada adik-adik MtsN Zending Islam

Medan yang telah membantu penulis dalam penelitian dan Kepada SMA N

1 Kotarih, Terkhusus kepada Ibu Bimbingan Konseling Nenden sartika

dewi, S.Psi serta terima kasih kepada seluruh siswa SMA N 1 Kotarih.

14.Seluruh teman-teman seperjuangan BK Reg-C jurusan Psikologi

Pendidikan dan Bimbingan stambuk 2010, terimakasih Sob, 4 tahun lebih

bersama untuk menuliskan cerita dan perjalanan hidup meraih asa.

Ganbatte kudasai Sob. Dan semangat buat teman-teman stambuk 2010 di

akhir mata kuliah.

Semoga bantuan dan jasa baik yang telah diberikan kepada penulis

mendapat balasan terbaik dari Allah yang Maha Esa. Penulis

mengucapkan terima kasih, semoga skripsi ini berkah dan bermanfaat bagi

kit semua. Amin

Medan, Januari 2015

(10)

ABSTRAK

Riski Ulina. 1103151058. Meningkatkan Konsep Diri (Self-Concept) Melalui Penerapan Konseling Eklektik dengan Media Kreatif Pada Remaja Panti Asuhan Pembangun Didikan Islam Indonesia di Padang Bulan Medan Tahun Ajaran 2014. Skripsi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini dilakukan untuk melihat apakah konseling eklektik dengan media kreatif dapat meningkatkan Konsep Diri (Self-Concept) Remaja Panti Asuhan Pembangun Didikan Islam Indonesia di Padang bulan Medan Tahun Ajaran 2014. Subjek penelitian ini berjumlah 4 orang yang diambil dari 30 orang keseluruhan remaja panti asuhan dengan rentang usia 12 sampai usia 16 tahun melalui teknik purposive sampling. Peneliti mengumpulkan data melalui hasil evaluasi diri konseli dan penyebaran angket guna peningkatan konsep diri konseli. Penelitian Tindakan Bimbingan Konseling (PTBK) ini terdiri dari 2 siklus, siklus I dan siklus II masing-masing siklus memiliki pertemuan 1 x 30 menit. Pada setiap pengakhiran masing-masing siklus peneliti melakukan penilaian yaitu penilaian segera (Laiseg), dan penilaian jangka pendek (Laijapen). Dan memberikan angket juga dilakukan untuk mendapatkan data yang lebih banyak mengenai konsep diri konseli.

Hasil analisis data saat penyebaran angket yang telah divalidkan didapat 4 remaja panti asuhan yang memiliki konsep diri rendah tergolong kurang. Dan setelah siklus I dilaksanakan diperoleh keempat konseli mengalami peningkatan konsep diri ke dalam kategori cukup dan belum mencapai target 75% sehingga perlu dilkasanakan siklus II. Setelah melakukan refleksi dan dilaksanakan siklus II akhirnya diperoleh 3 orang konseli mengalami peningkatan konsep diri ke dalam kategori baik, sehingga mencapai target 75%.

(11)

DAFTAR ISI

2.1.4. Motivasi dan Pengembangan Konsep Diri ... .15

2.1.5. Kestabilan Konsep Diri ... .18

2.2. Panti Asuhan ... .19

2.3. Teknik Konseling ... .20

2.3.1. Konseling Eklektik ... .20

2.3.2. Layanan Konseling Individu ... .25

2.3.3.Pelaksanaan Layanan Koneling Individu ... .26

2.3.4. Media Kreatif dalam Konseling ... .27

(12)

2.4. Kerangka Konseptual ... 44

2.5. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

3.1.Jenis Penelitian ... 45

3.2. Subjek Penelitian ... 45

3.3. Disain Penelitian ... 45

3.3.1. Disain Penelitian Siklus I ... 46

3.3.2. Disain Penelitian Siklus II ... 48

3.4. Operasional Variabel Penelitian ... 50

3.5. Teknik Pengumpulan Data ... 52

3.6. Teknik Analisis Data ... 54

3.6.1.Teknik Analisis Kualitatif Data ... 54

3.6.2. Teknik Analisis Persentase ... 55

3.7. Uji Coba Instrumen ... 55

3.8. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 55

BAB IV Hasil dan Pembahasan ... 56

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 56

4.2. Hasil Penelitian ... 56

4.2.1.Hasil Penelitian Sebelum Tindakan ... 56

4.2.2. Hasil Penelitian Tindakan Siklus I ... 59

4.1.3. Hasil Penelitian Tindakan Siklus II ... 73

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.1. Proses Penelitian Tindakan ... 46

Gambar 4.1. Diagram Konsep Diri Konseli setelah Siklus I ... 70

Gambar 4.2. Diagram Konsep Diri Konseli setelah Pra Siklus dan Siklus I .. 72

Gambar 4.3. Diagram Konsep Diri Konseli setelah Siklus II ... `83

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kisi-Kisi Angket ... 92

Lampiran 2a Angket Uji Coba Konsep Diri Panti asuhan ... 93

Lampiran 2b Uji Validitas Angket Excel ... 95

Lampiran 2c Perhitungan Kategori Angket Konsep Diri... 96

Lampiran 2d Angket Konsep Diri Valid ... 98

Lampiran 3 Rencana pelaksanaan Konseling Individu Siklus I ... 99

Lampiran 3a Rencana pelaksanaan Konseling Individu Siklus II ... 102

Lampiran 4 Percakapan Konseling ... 105

Daftar Hadir

Surat Pengantar Penelitian

Surat Keteranagan Penelitian

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT.

Diciptakan dengan istimewa serta sempurna. Dengan memiliki akal pikiran dan

hati yang dapat memproses untuk mengolah informasi dan berpikir sebagai

pembeda. Berguna untuk mengatur, mengurus dan memakmurkan bumi.

Manusia yang berkenan dalam mengasah ketajaman akal, dapat

meningkatkan cara berpikir yang luas dan kreatif. Berguna menjadikan manusia

sebagai pribadi yang lebih dewasa dan lebih baik lagi.

Manusia memiliki rejeki dan masalah hidup yang berbeda. Yang pasti

dalam tiap masalah/ujian yang diterima mendapatkan hikmah dan manfaat yang

besar. Sesuai cara pandang manusia dalam menghadapi masalah hidup tersebut.

Pengertian konsep diri adalah gambaran yang dimiliki orang tentang

dirinya sendiri. Merupakan gabungan dari gambaran diri yang membentuk

keyakinan individu tentang diri mereka sendiri meliputi karakteristik fisik,

psikologis, sosial, emosional, aspirasi dan prestasi.

Menangani masalah hidup erat kaitannya degan konsep diri yang dibentuk.

Karena itu, sungguh akan sangat bagus dan bermanfaat, jika manusia

mengembangkan konsep diri yang baik dalam menangani masalah yang ada.Maka

hati akan tenang, fleksibel, serta tahan ujian. Hidup pun akan terasa ringan dan

bahagia. Tetapi yang namanya ujian, tidak selamanya orang akan menghadapinya

dengan konsep diri yang baik. Karena konsep diri yang baik itu memerlukan

(16)

2

dipelajari dan ditingkatkan, asalkan memiliki niat yang kuat untuk berubah, serta

menyadari dan mengakui konsep diri yang selama ini dibentuk. Apakah konsep

diri yang tidak baik atau baik.

Konsep diri yang tidak baik atau baik dapat dilihat dari kebiasaan

seseorang. Konsep diri yang tidak baik memiliki ciri-ciri akan pemunculan sikap

inferior (merasa rendah diri) yang tidak percaya akan diri, dan tidak berani

mencoba hal-hal baru, takut gagal, takut sukses, merasa diri bodoh, rendah diri,

merasa tidak berharga, merasa tidak layak untuk sukses, pesimis, dan masih

banyak perilaku inferior lainnya. Sebaliknya orang yang konsep dirinya baik akan

memunculkan sikap dengan selalu optimis, berani mencoba hal-hal baru, berani

sukses, berani gagal, percaya diri, antusias, merasa diri berharga, berani

menetapkan tujuan hidup, bersikap dan berpikir positif, serta dapat menjadi

seorang pemimpin yang handal.

Oleh karena itu, Konsep diri sangat penting dipelajari dan dipahami

remaja. Terkhusus remaja yang berada di panti asuhan yang memiliki konsep diri

cenderung tidak baik. Dikarenakan dalam pendidikan dan proses

perkembangannya, hingga remaja kini, tidak memiliki orangtua kandung yang

merawat dan mengasuh. Karena, kasih sayang orangtua kandung dalam proses

tumbuh kembang anak, sangat berperan besar dalam pembentukan konsep dirinya.

Seperti remaja panti asuhan yayasan pembangun didikan Islam Indonesia

Medan/Ya PDII (yang merupakan tempat peneliti melakukan penilitian) diasuh

oleh pengurus panti, mulai dari kecilnya hingga remaja. Diurus dan dibesarkan

(17)

3

orangtua telah meninggal dunia, orangtua yang mulanya kesulitan membiayai

anaknya,

Menurut hasil wawancara dengan pihak panti, jumlah remaja panti asuhan

Ya PDII yang dididik saat ini berjumlah lebih kurang 30 orang. Dimana rata-rata

remaja panti rentan dengan masalah gejala konsep diri tidak baik berupa memiliki

sifat pendiam, pemurung, dan juga suka membantah dalam kesehariannya. Gejala

konsep diri tidak baik dapat terjadi dikarenakan beberapa alasan pertama, dapat

disebabkan masa remaja yang sedang mencari identitas diri, dimana dalam

keadaan remaja sekarang yang sedang suka bertanya, berniat mencari hakikat diri.

Kedua, dimana remaja cenderung mengolah pikiran negatif dalam

perkembangannya yang disebabkan oleh keadaan lingkungan, hingga dapat

mempengaruhi emosi mereka. Ketiga, dapat disebabkan juga karena “rasa sedih

ingin diperhatikan” karena sebagian anak panti belum mengenal orangtua

kandung, sehingga cenderung untuk berpikir apakah mereka tidak disayangi,

sehingga orangtua tega menitipkan mereka di panti asuhan. Keempat, remaja yang

cenderung memiliki konsep diri tidak baik memiliki peran yang sangat besar

untuk mempengaruhi anak-anak panti lain yang masih kecil seperti yang masih

duduk di bangku sekolah dasar.

(18)

4

Berdasarkan kutipan di atas dapat disimpulkan bahwa konsep diri yang

tidak baik jika dibangun secara terus menerus, akan sangat membahayakan bagi

proses perkembangan remaja panti asuhan. karena dalam konsep diri yang telah

dibentuk dan terinstall akan mempengaruhi pikiran dan perilaku kesadaran

individu.

Seperti yang dikemukakan oleh Adi (Murmanto, 2007:2), yang menyebut dirinya seorang Re-Educator dan Mind Navigator mengatakan konsep diri diibaratkan sebagai sebuah sistem yang menjalankan komputer mental yang mempengaruhi kemampuan berpikir individu. Konsep diri yang telah ter-install akan masuk ke pikiran bawah sadar dan mempunyai bobot pengaruh sebesar 88% terhadap level kesadaran individu. Semakin baik konsep diri maka akan semakin mudah individu untuk berhasil. Begitu juga sebaliknya, jika manusia menginstall konsep diri yang tidak baik, akan memiliki pengaruh 88% yang menyebabkan ketidak berhasilan.

Dari pendapat di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa pikiran yang terus

menerus negatif tentang diri dapat mengakibatkan terbentuknya konsep diri yang

rentan tidak baik. Dimana dalam lingkungan tinggal remaja sangat penting karena

besar pengaruhnya dengan perkembangan remaja. Dimana proses perkembangan

remaja yang tinggal bersama orangtua lengkap, tentu saja berbeda dengan remaja

yang tinggal bukan dengan keluarga lengkap, seperti Ayah dan Ibu.

Dan remaja yang dididik langsung orangtua lebih banyak mendapat

perhatian dan penjagaan langsung dari orangtua, sangat berperan besar dalam

perkembangan remaja. Lain halnya dengan remaja panti asuhan dimana proses

perkembangannya mendapat perhatian dan penjagaan langsung dari pihak

pengurus panti asuhan.

Dari masalah konsep diri diatas, pengaruh Bimbingan Konseling untuk

(19)

5

Konseling memiliki peranan yang penting. Dimana pengertian dari konseling

eklektik merupakan penggabungan dua pendekatan direktif dan non-direktif.

Konseling eklektik yang mengambil berbagai kebaikan dari dua kebaikan, dari

dua pendekatan atau dari berbagai teori konseling, mengembangkan dan

menerapkan dalam praktek sesuai dengan permasalahan konseli.

Konseling eklektik yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu melalui

konseling individu. Konseling individu yang dilakukan melalui wawancara

konseling oleh seorang ahli (konselor) kepada individu yang sedang mengalami

masalah (konseli) bertujuan untuk proses pemberdayaan diri bukan proses

ketergantungan pada konselor, dapat merubah perilaku konseli dan terbebas dari

masalah yang dihadapinya.

Dari paparan permasalahan di atas, maka peneliti berkeinginan melakukan

penelitian yang berjudul : “Meningkatkan Konsep Diri (Self Concept) Melalui

Penerapan Konseling Eklektik dengan Media Kreatif Pada Remaja Panti Asuhan

Pembangun Didikan Islam Indonesia Padangbulan Medan Tahun 2014”.

1.2. Identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, masalah

penelitian ini diidentifikasikan sebagi berikut:

1. Bimbingan orang tua berpengaruh besar terhadapar proses perkembangan

remaja

2. Lingkungan tempat tinggal berpengaruh besar dalam proses perkembangan

konsep diri

3. Pembentukan konsep diri yang tidak baik dapat merugikan bagi proses

(20)

6

4. Remaja panti asuhan Ya-PDII cenderung membentuk konsep diri yang

tidak baik karena kurang perhatian langsung dari orangtua

5. Bimbingan dan Konseling diperlukan remaja panti asuhan Ya-PDII untuk

membantu meningkatkan konsep diri mereka

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan berbagai keterbatasan yang dialami peneliti baik dari segi

pengetahuan dan pengalaman maka peneliti mengadakan pembatasan masalah

yang akan diteliti yaitu meningkatkan konsep diri (self concept) melalui

penerapan konseling eklektik dengan media kreatif pada remaja panti asuhan

pembangun didikan Islam Indonesia Padangbulan Medan Tahun 2014.

1.4. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalan dalam

penelitian ini dirumuskan permasalahannya dalam penelitian di atas sebagai

adalah apakah ada pengaruh konseling eklektik dengan media kreatif terhadap

konsep diri remaja panti asuhan pembangun didikan Islam Indonesia Padangbulan

Medan Tahun 2014.

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan konsep diri

melalui konseling eklektik dengan media kreatif terhadap remaja Panti Asuhan

(21)

7

1.6. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian ini diharapkan dapat memperluas kajian

ilmu konseling, khususnya yang membahas konsep diri melalui konseling

eklektik dengan media kreatif pada remaja panti asuhan.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi Konselor

Dapat meningkatkan pelayanan konseling eklektik dengan media kreatif

pada remaja panti asuhan yang mengalami konsep diri yang perlu

ditingkatkan.

b) Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan dan sumber referensi bagi peneliti dalam

melakukan konseling eklektik pada remaja panti asuhan yang mengalami

konsep diri yang tidak baik.

c) Bagi Praktisi Panti Asuhan

Sebagai rujukan bagi praktisi panti asuhan dalam usaha mencari solusi

untuk meningkatkan konsep diri remaja panti asuhan.

d) Bagi Jurusan Psikologi pendidikan dan Bimbingan

Sebagai bahan referensi dalam menambah pemahaman dan pengembangan

keilmuan khususnya mahasiswa jurusan Psikologi Pendidikan dan

(22)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan penelitian ini maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Masalah dalam konsep diri dapat dientaskan dengan melihat terlebih

dahulu aspek-aspeknya yaitu dari sudut pandang akan keyakinan terhadap

kemampuan diri, cara dalam menyikapi masalah dan pertahanan terhadap

prinsip/ idealisme yang ada pada diri sendiri

2. Masalah konsep diri remaja panti asuhan dapat ditingkatkan dengan

melaksanakan konseling eklektik dengan media kreatif

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti menyarankan:

1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu, khusunya

bidang Bimbingan dan Konseling mengenai upaya meningkatkan konsep

diri remaja panti asuhan

2. Konselor atau praktisi penelitian dapat menggunakan konseling eklektik

dengan media kreatif untuk menangani permasalahan dalam meningkatkan

(23)

DAFTAR PUSTAKA

Diaanne, Margaret. 2009. Rahasia Menciptakan Cara Berpikir Cerdas. penerjemah sasongko, Dwi. disertai tip-tip untuk mneggali potensi kecerdasan berpikir. Jakarta: Prestasi Pustakaraya.

Dewi, Rosmala. 2010.Penelitian Pendidikan (Desain Empirikal Dan PTK). Medan: Pasca Sarjana Unimed.

Fadhil, Muamar nasrullah. 2005. Sikap Negatif Yang Menghambat Kebahagiaan. Bandung:Amanah.

Fatimah,Siti Nur. 2012. Dinamika Konsep Diri Pada Orang Dewasa Korban Child Abuse. Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan

Hutagalung,Inge. 2007.Pengembangan Kepribadian: Tinjauan Praktis Menuju Pribadi Positif.Jakarta:Indeks.

Jumaini,Andriana. 2008. Pengaruh Konsep Diri dan Kemandirian Terhadap Prestasi Belajar Histologi Mahasiswa Fakultas Kedokteran UKI Jakarta.Teknologi Pendidikan Kedokteran Universitas Sebelas Maret Surakarta

Latipun. 2001.Psikologi Konseling. Malang.: Universitas Muhammadiyah Malang

Lumongga, Namora Lubis. 2011. Memahami Dasar-Dasar Konseling: Dalam Teori Dan Praktik.Jakarta: kencana

Michael,Norwood. 2002. Akulah Pemenang:Rahasia2 Sukses Dan Metode Pengembangan Diri. Jogjakarta: Saujana.

Murmanto., D. Melanie.2007. Pembentukan Konsep Diri Siswa Melalui Pembelajaran Partisipatif. Sebuah Alternatif Pendekatan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Jurnal Pendidikan Penabur

Nursalim, mochamad. 2013. Pengembangan Media Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Indeks permata.

Prayitno dan Erman A. 2008. Dasar-Dasar Bimbingan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

(24)

Rosjidan. 1988.pengantar teori-teori konseling. Jakarta: :Direktorat jendral pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Santrock,W.John. 2007. Perkembangan Anak Edisi kesebelas jilid 2. Jakarta :Erlangga.

Suryabrata,Sumadi. 2008.Psikologi kepribadian.Jakarta:PT Raja Grafindo persada.

Surya,Hendra. 2010. Jadilah pribadi yang unggul. sebuah solusi pengembangan diri dan keterampilan menolak (refusal skill) narkoba.jakarta:elex media komputindo.

Suparno,H.Suhaenah. 2000. Membangun konpetensi belajar. Jakarta:Direktorat jendral pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Sugiyono.2012. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif Dan R& B. Bandung : Alfabeta

Taylor, E.Shelly, dkk. 2009.Psikologi Sosial Edisi Kedua Belas. Jakarta: Kencana.

Tohirin. 2011. Bimbingan dan Konseling di sekolah dan Madrasah (Berbasis Intergrasi). Jakarta : rajawali Pers

Ubaedy,AN.2005.Serial Seni Pembelajaran Diri,Self Training,Membentuk Pribadi Kompetitif & Kompeten.Jakarta Timur: Pustaka Qalami.

Winkel, WS dan MM Sri Hastuti. 2005. Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan. Yogyakarta: Media Abadi.

Wulandari, Putri Diana. 2009. Pengaruh Model Pembelajarax Snowballing terhadap Hasil Belajar (Jurnal). FMIPA Universitas Negeri.

Gambar

Gambar 3.1. Proses Penelitian Tindakan ........................................................

Referensi

Dokumen terkait

The mole ratio was based on the chemical equation below (Eq. Increment of the TOC removal at 0.5 and 1 eq ratio is due to the higher amount of hydroxyl radical concentration

Pengujian awal dari material tanah timbunan diperlukan untuk mendapatkan parameter desain kompaksi, dimana salah satu pengujian yang rutin dilakukan adalah uji Kompaksi

Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) adalah semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sebagai pelatihan untuk menerapkan teori yang

Hal ini akan membuat camera hanya merender 50meter saja, untuk 150meter sisanya akan dirender ketika player object melewati trigger yang disediakan pada tiap lintasan

Berdasarkan hasil analisis model structural (SEM) dan analisis moderasi regresi (MRA) yang menguji hipotesis dalam penelitian ini didapatkan hasil antara lain :

Khusus untuk calon peserta yang mengajukan permohonan tugas belajar secara mandiri sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) huruf c, menyampaikan bukti kelulusan seleksi yang

Abstrak ² Analisa terhadap faktor lingkungan internal dan eksternal pada suatu usaha berguna untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Sehingga dapat

Dari studi mekanisme ke-4 injeksi di NR3 ini dapat dilihat pengurangan saturasi minyak yang paling banyak adalah pada saat dilakukan injeksi surfaktan-polimer. Dimana