• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FRAKSI VOLUME KOMPOSIT HYBRID BAMBU DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

DAN SERAT E-GLASS BERMATRIK POLYÉSTER 157 BQTN

TERHADAP BEBAN TARIK DAN BENDING

Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknik

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh: FAJAR JUNAEDI

D 200 030 087

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Munculnya peraturan pemerintah dan berkembangnya kesadaran masyarakat untuk melestarikan lingkungan hidup telah memicu pergeseran

paradigma untuk mendesain material yang ramah lingkungan. Pemakaian material komposit dengan matriks termoset dan termoplastik yang menggunakan serat pertanian sebagai sistem penguatan (reinforcements),

yang berasal dari sumber daya alam yang terbaharui, dapat memberikan manfaat positif, yaitu dari sisi pelestarian lingkungan, terutama dalam

kaitannya dengan kemudahan mekanisme pembuangan material ke alam setelah habis masa pakainya (ultimate disposability), dan pemanfaatan bahan baku yang tersedia berlimpah di alam (sustainability resources). (Seminar

Teknologi BPPT, 2003 )

Salah satu hasil alam yang mudah diperoleh dan merupakan sumber

alam yang dapat diperbaharui adalah bambu. Pemanfaatan bambu yang biasa kita lihat hanya sebatas sebagai bahan kerajianan olahan industri rumah tangga seperti dalam pembuatan meja, kursi.

Resin polyester merupakan salah satu resin termoset yang mudah diperoleh dan digunakan masyarakat umum maupun industri sekala kecil maupun besar. Resin polyester ini juga mempunyai kemampuan berikatan

(3)

Dari pertimbangan-pertimbangan diatas peneliti mencoba untuk

memanfaatkan bambu jenis apus dan E-glass sebagai bahan komposit hybrid. Dalam penelitian ini komposit hybrid bambu dan serat E-glass bermatrik

polyester 157 BQTN akan diuji kekuatannya dengan metode pengujian

kekuatan tarik, kekuatan bending dan foto makro, dengan perbandingan fraksi volume 30%, 40%, 50%.

1.2. Perumusan Masalah

Salah satu masalah yang ada saat ini adalah masih minimnya analisa-analisa yang mendasar untuk menentukan sifat-sifat mekaniknya terutama

ketangguhan material terhadap beban. Berdasarkan hal tersebut, maka inti permasalahan dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimana pengaruh variasi fraksi volume bambu dan serat E-glass

bermatrik polyester 157 BQTN yang disusun secara anyam dengan lebar 5 mm, tebal 1 mm terhadap beban tarik, dengan fraksi volume 30%, 40%, dan 50%.

2. Bagaimana pengaruh variasi fraksi volume bambu dan serat E-glass bermatrik polyester 157 BQTN yang disusun secara anyam dengan lebar

5 mm, tebal 1 mm terhadap beban bending, dengan fraksi volume 30%, 40%, dan 50%.

(4)

1.3. Batasan Masalah

Agar permasalah yang dibahas tidak melebar maka perlu diadakan pembatasan masalah sebagai berikut :

1. Bentuk spesimen

Bentuk spesimen komposit hybrid sesuai dengan standar ASTM D 638-02 untuk pengujian tarik dan ASTM D 790-02 untuk pengujian bending.

2. Bahan benda uji

Benda uji dibuat dari bambu apus atau tali dan serat E-glass bermatrik

polyester 157 BQTN disusun secara anyam. Bambu dengan lebar 5 mm,

tebal 1 mm dan diuji kadar airnya 8%-10%. 3. Cara pembuatan benda uji

Benda uji dibuat dengan cara press mold 4. Pengujian komposit hybrid

Pengujian tarik dengan standar ASTM D 638-02, pengujian banding

dengan standar ASTM D 790-02 dan foto makro.

1.4. Tujuan Penelitian

Dalam penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui kekuatan tarik dari komposit hybrid bambu dan serat

E-glass bermatrik polyester 157 BQTN dengan fraksi volume 30%, 40%,

50%.

2. Mengetahui kekuatan bending dari komposit hybrid bambu dan serat E-glass bermatrik polyester 157 BQTN dengan variasi fraksi volume 30%,

(5)

3. Mengetahui jenis patahan dari uji tarik yang nanti hasilnya dapat dilihat

dari foto makro.

1.5. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi peneliti adalah untuk menambah pengetahuan, wawasan dan pengalaman tentang penelitian material komposit.

2. Bagi universitas, penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi

tambahan untuk penelitian tentang komposit hybrid bambu dan serat e-glass selanjutnya.

3. Bagi perindustrian, dapat digunakan sebagai acuan atau pedoman dalam pembuatan komposit hybrid bambu dan serat e-glass, misalnya dalam pembuatan papan selancar, skate board, atap gerbong kereta api,

bumper mobil dan lain-lain.

1.6. Sistematika Penulisan

Laporan penelitian Tugas Akhir ini disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah,

(6)

BAB II LANDASAN TEORI

Berisi tentang pengertian komposit, klasifikasi dan karakteristik

material komposit, unsur-unsur penyusun komposit, bahan matrik, bahan serat serta bahan tambahan lain.

BAB III METODE PENELITIAN

Berisi tentang persiapan bahan, alat yang digunakan, diagram alir,

pembuatan benda uji, pengujian komposit.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang hasil pengujian bending, pengujian tarik, serta

pembahasan dari pengujian tarik dan pengujian bending, serta analisa foto makro.

BAB V KESIMPILAN DAN SARAN

Berisi kesimpulan dan saran

DAFTAR PUSTAKA

Referensi

Dokumen terkait

Engine dibuat dalam bentuk web intranet, dikarenakan dengan format web data dapat dengan mudah dan cepat dilihat oleh user di seluruh

q JURNAL NASIONAL TIDAK TERAKREDITASI KEMENRISTEKDIKTI , JURNAL DITERBITKAN DALAM BAHASA INGGRIS ATAU DALAM SALAH SATU BAHASA RESMI PBB MAKA SETIAP KARYA ILMIAH MEMPUNYAI

This paper illustrates the approach with the prediction of a row of windows in a building facade. Figure 1 depicts the prediction for a facade of the Poppelsdorf Castle in

[r]

Sekolah adalah lembaga pendidikan. Pendidikan merupakan bagian penting dalam proses pertumbuhan pembentukan satu kepribadian manusia. Sekolah harus membangun lingkungan

[r]

Otonomi daerah dapat diartikan sebagai kewajiban yang diberikan kepada daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan

Setelah dilakukan perhitungan terhadap estimasi tingkat kerusakan daun dan tingkat kesalahan akurasi hasil rekonstruksi citra daun, dapat dianalisis bahwa semakin besar