• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG."

Copied!
59
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP

ENGAGEMENT

PEGAWAI TENAGA

KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Manajemen

Program Studi Magister Manajemen Bisnis

Oleh :

ANDI KARI 1103824

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA BANDUNG

(2)

Andi Kari, 2013

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP

ENGAGEMENT

PEGAWAI TENAGA

KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

Oleh :

ANDI KARI 1103824

MM UPI Bandung, 2013

Sebuah Tesis yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Magister Manajemen (MM) pada Program Studi Magister Manajemen

Bisnis

© Andi Kari 2013

Universitas Pendidikan Indonesia Agustus 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

Tesis ini tidak boleh diperbanyak seluruhya atau sebagian,

(3)

Andi Kari, 2013

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH

PEMBIMBING :

Pembimbing I,

Dr. H. Edi Suryadi, M,Si. NIP. 196004121986031002

Pembimbing II,

Dr. Hj. Janah Sojanah, M,Si. NIP. 195712191984032002

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Magister Manajemen Bisnis

(4)

PENGARUH KEPUASAN DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP ENGAGEMENT PEGAWAI TENAGA KEPENDIDIKAN

DI POLITEKNIK NEGERI BANDUNG ANDI KARI

Mahasiswa Magister Manajemen Bisnis

Sekolah Pasca Sarjana Universitas Pendidikan Indonesia ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah mengukur tingkat kepuasan dan motivasi kerja dan pengaruhnya terhadap engagement pegawai. Lokasi penelitian adalah di Politeknik Negeri Bandung untuk memudahkan mendapatkan data dan melakukan pengamatan.

Dalam menentukan populasi, penulis menetapkan tenaga kependidikan yang berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai objek penelitian karena tenaga kependidikan yang berstatus non-PNS dipekerjakan hanya sebagai tenaga kontrak tahunan. Jumlah populasi sebanyak 293 orang dan tersebar di 15 unit kerja. Mengingat besarnya jumlah populasi tersebut, metode yang digunakan adalah sampling dengan cluster random method. Sampel diambil secara acak (random). Untuk mendapatkan jumlah yang mewakili populasi, dibutuhkan sampel sebanyak 168 orang.

Metode penelitian dilakukan dengan cara survei. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara kuesioner. Model penelitian digambarkan dalam bentuk korelasi antarvariabel, untuk memperjelas tingkat pengaruh antara variabel digunakan tiga variabel yakni dua variabel independen, yang terdiri atas Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) dan satu variabel dependen yaitu Engagement

Pegawai (Y).

Hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat kepuasan kerja pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung dikatagorikan ”tinggi”, dan tingkat motivasi kerja dikatagorikan ”sangat tinggi”. Tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung dikatagorikan ”sangat tinggi”.

Hasil Uji Anova memperlihatkan adanya perbedaan strata pada aspek-aspek kepuasan kerja, motivasi kerja, dan engagement pegawai, tetapi perbedaan ini tidak signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa perbedaan tersebut tidak nyata atau dengan perkataan lain sangat kecil dan sulit sekali untuk dicarikan perbedaannya. Hasil Uji Regresi Linier Berganda dan Uji t, secara parsial menunjukkan bahwa ketiga variabel tersebut saling berpengaruh positif. Hasil Uji F dan Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa secara simultan kepuasan kerja dan motivasi kerja berpengaruh terhadap engagement pegawai. Korelasi Product Moment kepuasan kerja dan motivasi kerja terhadap engagement pegawai menunjukkan adanya hubungan positif. Pengaruh kepuasan kerja terhadap engagement pegawai dikatagorikan ”sedang”, sedangkan pengaruh motivasi kerja terhadap engagement pegawai dikatagorikan ”kuat”.

(5)

THE EFFECT OF JOB SATISFACTION AND MOTIVATION ON EMPLOYEE ENGAGEMENT OF ADMINISTRATIVE STAFF

OF BANDUNG STATE POLYTECHNIC

ANDI KARI

Masters of Business Management Programme

School of Postgraduates Studies Bandung, Indonesian University of Education

ABSTRACT

The research was conduced in Bandung State Polytechnic to ease of obtain supporting data and make observations. In determining population, the authors determined is the administrative staff who hold Civil Servants (PNS) status as the research object because the administrative staff status of Non-Civil Servants service contract staff employed only as an annual. Total population is 293 people and spread over 15 work units. Given the large number of the population, is the method used was the random cluster sampling method. The samples were taken at random (random). To get a number that represents the population, require a sample of 168 people.

The research method used was a survey. The data were collected by questionnaires. The research model was depicted in the form of correlations between variables to clarify the degree of influence between variables, This study used three variables. Two independent variables consisted of job satisfaction (X1) and work motivation (X2) and one dependent variable was employee engagement (Y).

The results showed that the level of employee satisfaction Bandung State Polytechnic administrative staff categorized "high", and the level of work motivation categorized as "very high". Levels of employee engagement Bandung State Polytechnic administrative staff categorized "very high".

Anova test results showed a difference in strata on aspects of job satisfaction, work motivation, and employee engagement, but this difference was not significant. This indicates that the difference is not noticeable or in other words, very small and very difficult to look for the difference.

Test Results of Multiple Linear Regression and partial t-test showed that the three variables are positively affected. F-test results and the coefficient of determination shows that simultaneous, job satisfaction and work motivation effect on employee engagement. Product Moment Correlation job satisfaction and work motivation on employee engagement shows a positive relationship. Effect of job satisfaction on employee engagement categorized "moderate", while the influence of work motivation on employee engagement categorized "strong".

(6)

DAFTAR ISI

Hal.

LEMBAR PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

ABSTRACT ... iii

KATA PENGANTAR………... iv

DAFTAR ISI ...………... vi

DAFTAR TABEL ……….…………. x

DAFTAR GAMBAR …...………..… . xiv

DAFTAR LAMPIRAN... xv

BAB I PENDAHULUAN ...………... 1

A. Latar Belakang Penelitian .………...………... 1

B. Identifikasi Masalah ………...…...………... 15

C. Perumusan Masalah ...……...………... 18

D. Tujuan Penelitian ...……...………...……... 19

E. Manfaat Penelitian …………...………... 20

E.1. Manfaat terhadap Dunia Akademik ... 20

E.2. Manfaat terhadap Dunia Praktis ... ... 20

F. Struktur Organisasi Tesis ...…..………... 21

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS PENELITIAN ………...………... 25

(7)

A.1. Kepuasan Kerja ... 25

A.1.1. Pengertian Kepuasan Kerja ... 25

A.1.2. Variabel-variabel Kepuasan Kerja ... 28

A.1.3. Faktor Kepuasan Kerja ... 30

A.1.4. Teori-teori Kepuasan Kerja ... 31

A.1.5. Survei, Tipe-tipe Survei Kepuasan Kerja dan Pengukuran Kepuasan Kerja ... 34

A.2. Motivasi Kerja ..……….…... 41

A.2.1. Pengertian Motivasi Kerja ... 41

A.2.2. Sumber Motivasi Kerja ... 44

A.2.3. Teori-teori Motivasi Kerja ... 47

A.3. Employee Engagement ………... 52

A.3.1. Pengertian Employee Engagement ... 52

A.3.2. Prinsip-prinsip Dasar Employee Engagement ... 55

A.3.3. Faktor-faktor yang Menyebabkan Employee Engagement 56

A.3.4. Pengukuran Employee Engagement ... 58

B. Kerangka Pemikiran ………... 60

C. Hipotesis Penelitian ………... 67

BAB III METODE PENELITIAN ......………... 69

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi ………... 69

(8)

A.2. Subjek Populasi ...………... 69

A.3. Sampel dan Teknik Sampling ..…………... 71

B. Metode Penelitian ..………... 72

C. Definisi Operasional Variabel ………... 73

D. Instrumen Penelitian ..………... 77

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen ... 77

F. Teknik Pengumpulan Data .………... 81

G. Analisa Data ...……... 81

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ..………...…… 83

A. Deskripsi Hasil Penelitian .………... 83

B. Tingkat Perbedaan Pegawai ... 107

C. Pengaruh Antar Variabel ... 123

C.1. Uji F dan Uji Koefisien Determinasi (R2) ... 123

C.2. Uji Hipotesis ... 124

D. Pembahasan ... 126

D.1. Tingkat Kepuasan Kerja Pegawai Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Bandung ... 126

D.2. Tingkat Motivasi Kerja Pegawai Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Bandung ... 130

(9)

D.4. Tingkat Pengaruh Kepuasan Kerja terhadap Engagement Pegawai

Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Bandung ... 135

D.5. Tingkat Pengaruh Motivasi Kerja terhadap Engagement Pegawai Tenaga Kependidikan Politeknik Negeri Bandung ... 135

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN .…………...…………... 138

A. Kesimpulan ... 138

B. Saran ... 139

B.1. Bagi Politeknik Negeri Bandung ... 139

B.2. Bagi Penelitian Selanjutnya ... 140

DAFTAR PUSTAKA ... 143

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel Hal.

1.1. Daftar Peringkat Unit Kerja dan Nilai Akhir ... 6

1.2. Jumlah Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Bandung Tahun Akademik 2008/2009 – 2011/2013 ... 12

2.1. Korelasi Kepuasan Kerja dengan Motivasi Kerja ... 62

3.1. Jumlah Populasi ... 70

3.2. Jumlah dan Sebaran Komposisi Sampel ... 72

3.3. Tabel Operasional Variabel Variabel ... 76

3.4. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Kepuasan Kerja ... 78

3.5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Motivasi Kerja ... 79

3.6. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Engagement Pegawai ... 80

4.1. Pekerjaan Sesuai Minat dan Bakat ... 83

4.2. Beban Kerja Sesuai dengan Kemampuan ... 84

4.3. Sifat Pekerjaan Sangat Menyenangkan ... 85

4.4. Hasil Kerja Sesuai Standar yang Ditentukan ... 85

4.5. Lingkungan Kerja Memudahkan Pekerjaan ... 86

4.6. Atasan Memahami Kesulitan Kerja Pegawai ... 87

4.7. Atasan Membantu Kesulitan Kerja Pegawai ... 87

4.8. Atasan Memberi Contoh Tauladan ... 88

(11)

4.10. Tunjangan Kesehatan Sesuai Kebutuhan Pegawai ... 90

4.11. Insentif yang Diberikan Bermanfaat Bagi Pegawai ... 91

4.12. Kesempatan Mengembangkan Karir ... 92

4.13. Kesempatan Menduduki Jabatan ... 92

4.14. Mengikuti Diklat ... 93

4.15. Penyertaan Peserta Diklat atas Dasar Prestasi Kerja ... 94

4.16. Hubungan Kerja yang Harmonis ... 95

4.17. Kesediaan Rekan Kerja untuk Membantu ... 96

4.18. Koordinasi Kerja Antar Unit ... 96

4.19. Beban Kerja Memotivasi Untuk Berprestasi ... 97

4.20. Tantangan Kerja Memotivasi Untuk Berprestasi ... 98

4.21. Pengakuan Keberadaan Pegawai di Tempat Kerja ... 99

4.22. Keinginan Untuk Pindah Pekerjaan yang Baru ... 99

4.23. Tanggung Jawab Terhadap Pekerjaan ... 100

4.24. Mengembangkan Kemampuan Diri ... 101

4.25. Semangat Kerja yang Kuat ... 102

4.26. Tantangan Kerja Membuat Bersemangat ... 102

4.27. Lingkungan Kerja Membuat Bersemangat ... 103

4.28. Peran Pegawai Dalam Memajukan Perusahaan ... 104

4.29. Inspirasi dan Dedikasi Untuk Bekerja Lebih Baik ... 105

4.30. Komitmen Untuk Mendedikasi Diri ... 105

(12)

4.32. Fokus dan Meninimalisasi Kesalahan Kerja ... 107

4.33. Hasil Uji Anova Kepuasan Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin ... 108

4.34. Hasil Uji Anova Kepuasan Kerja Berdasarkan Jabatan ... 109

4.35. Hasil Uji Anova Kepuasan Kerja Berdasarkan Umur ... 110

4.36. Hasil Uji Anova Kepuasan Kerja Berdasarkan Pendidikan ... 111

4.37. Hasil Uji Anova Kepuasan Kerja Berdasarkan Masa Kerja ... 112

4.38 Hasil Uji Anova Motivasi Kerja Berdasarkan Jenis Kelamin ... 113

4.39. Hasil Uji Anova Motivasi Kerja Berdasarkan Jabatan ... 114

4.40. Hasil Uji Anova Motivasi Kerja Berdasarkan Umur ... 115

4.41. Hasil Uji Anova Motivasi Kerja Berdasarkan Pendidikan ... 116

4.42. Hasil Uji Anova Motivasi Kerja Berdasarkan Masa Kerja ... 117

4.43. Hasil Uji Anova Engagement Pegawai Berdasarkan Jenis Kelamin ... 118

4.44. Hasil Uji Anova Engagement Pegawai Berdasarkan Jabatan ... 119

4.45. Hasil Uji Anova Engagement Pegawai Berdasarkan Umur ... 120

4.46. Hasil Uji Anova Engagement Pegawai Berdasarkan Pendidikan ... 121

4.47. Hasil Uji Anova Engagement Pegawai berdasarkan Masa Kerja ... 122

4.48. Hasil Uji F dan Koefisien Determinasi ... 123

4.49. Model Summary ... 124

4.50. Coefficients ... 125

4.51. Aspek Tingkat Kepuasan Kerja Kerja Pegawai ... 127

4.52. Aspek Tingkat Motivasi Kerja Kerja Pegawai ... 131

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar/Grafik Hal.

2.1. Model Hubungan Kepuasan Kerja dengan Motivasi Kerja ... 61

2.2. Engagement Model ... 66

2.3. The Drivers of Employee Engagement ... 66

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Hal.

1. Surat Permohonan Izin Melakukan Studi Lapangan/Observasi

di Politeknik Negeri Bandung, Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga

Bandung ... 146

2. Lembar Disposisi Direktur Politeknik Negeri Bandung Tentang Izin

Melakukan Studi Lapangan/Observasi di Politeknik Negeri Bandung ... 147

3. Keputusan Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan

Indonesia Nomor : 0650/UN40.7/KM/2013 tanggal 1 Maret 2013,

tentang Pengangkatan Pembimbing Penulisan Tesis Program

(15)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Kurang atau lemahnya tingkat engagement pegawai yang ditandai dengan

rendahnya tingkat dedikasi, loyalitas dan komitmen pegawai, disamping itu

kurangnya rasa memiliki dan rasa bangga pegawai akan tempat dimana mereka

bekerja juga merupakan suatu fenomena yang sering ditemukan oleh penulis.

Kepuasan kerja belum memberikan jaminan bahwa para pegawai akan bekerja

secara maksimal, untuk itu kepuasan kerja perlu didukung oleh motivasi dari dalam

diri pegawai itu sendiri karena kepuasan dan motivasi kerja merupakan salah satu

faktor yang sangat penting untuk mendapatkan hasil kerja yang optimal.

Pernyataan tersebut di atas dibuktikan dengan hasil dari penelitian dari tim

survei terhadap pegawai dilingkungan Politeknik Negeri Bandung yang

mengungkapkan bahwa dari hasil uji korelasi terhadap kepuasan dan motivasi

pegawai menunjukan bahwa kepuasan kerja berhubungan secara positif dan

signifikan dengan motivasi kerja, baik pada setiap variabel kepuasan maupun secara

keseluruhan. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin puas pegawai terhadap

kerjanya semakin tinggi motivasi kerjanya, atau sebaliknya, semakin termotivasi

(16)

Tetapi, fenomena-fenomena yang terjadi dilapangan dan sering ditemukan

adalah perilaku-perilaku pegawai yang menyimpang dan terkadang bertolak belakang

dengan hasil dan pernyataan dari penelitian sebelumnya baik tentang kepuasan kerja

maupun tentang motivasi kerja pegawai, misalnya masih ada pegawai-pegawai yang

selalu mengeluh tentang peraturan atau kebijakan yang ada, artinya bahwa pegawai

merasakan tidak bebas dan merasa tidak puas atas aturan dan kebijakan yang berlaku,

kemudian kecenderungan pegawai yang hanya mengutamakan catatan kehadiran

melalui mesin absen (finger print) dan mereka berusaha untuk datang kerja sebelum

waktu kerja normal, tetapi, alasan dibalik semua itu hanya semata-mata para pegawai

takut mendapat surat peringatan karena dianggap mangkir atau tidak hadir (absen)

manakala mereka tidak melaksanakan absensi kehadirannya sebagaimana mestinya,

atau juga mendapat surat peringatan karena akumulasi waktu keterlambatan pegawai

yang sudah melebihi batas toleransi yang telah diberikan oleh perusahaan. Fenomena

yang lain seperti kebiasaan para pegawai yang selalu bergerombolan di tempat parkir

kendaraan bermotor dan dengan bebasnya mereka berbicara, berdiskusi, bercanda

dengan sesamanya, mereka tahu bahwa waktu pada saat itu mereka seharusnya sudah

memulai aktivitas mereka sebagai pegawai tetapi mereka belum mau masuk ke

tempat kerja kerjanya masing-masing. Kemudian masih adanya pegawai berkeliaran

keluar masuk kantor pada saat-saat jam kerja karena dengan berbagai macam alasan,

pegawai yang tidak mengerjakan atau belum mengerjakan tugas pokok yang menjadi

tanggung jawab mereka serta kecenderungan pegawai untuk bermain game,

(17)

pegawai untuk selalu pulang tepat waktu (on time), ini dapat dilihat pada saat-saat

waktu pulang kerja walaupun waktu di mesin absensi (finger print) belum

menunjukkan waktunya untuk pulang, tetapi sebagian pegawai sudah bergerombolan

dan antri untuk menanti waktu yang tepat melakukan absen pulang, ini memberi

kesan bahwa pegawai tidak mau berlama-lama berada di kantor dan memberi kesan

bahwa pegawai merasa tidak betah berada di kantor terlalu lama, mereka terkadang

dengan sengaja menunda atau meninggalkan pekerjaan mereka saat itu hanya untuk

pulang tepat pada waktunya.

Berdasarkan data dari Sub. Bag. Kepegawaian Politeknik Negeri Bandung

untuk tahun 2012, dari 15 (lima belas) unit kerja mengalami penurunan kinerja

pelayanan tenaga kependidikan dari jumlah nilai 46.00 pada tahun 2011 menjadi 43,6

untuk tahun 2012, sehingga ada selisih penurunan kinerja mencapai (2,4) atau

rata-rata penurunan nilai kinerja (16%). Dengan kejadian hal semacam ini di lingkungan

Politeknik Negeri Bandung memberi kesan dan gambaran bahwa

fenomena-fenomena tersebut di atas berdampak negatif dan disinyalir menjadi penyebab

rendahnya produktivitas kerja para pegawai.

Dampak yang lebih luas lagi, Hasil Penilaian Evaluasi Pelayanan Publik di

Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Tahun 2011,

Nomor : 80442/A5.4/LL/2011, tanggal 15 September 2011, penilaian mengacu pada

Peraturan Menteri PAN dan RB Nomor 7 tahun 2010 tentang Pedoman Penilaian

Kinerja Unit Pelayanan Publik, dengan aspek yang dinilai meliputi:

(18)

2. Sistem dan Prosedur Pelayanan;

3. Sumber Daya Manusia Pelayanan;

4. Sarana dan Prasarana Pelayanan.

Berdasarkan Berita Acara Penilaian setiap aspek yang dinilai, untuk aspek 1

mendapat nilai = 390; aspek 2 mendapat nilai = 1100, aspek 3 mendapat nilai = 530

dan aspek 4 mendapat nilai = 250, sehingga total nilai yang diperoleh Politeknik

Negeri Bandung dari keempat aspek tersebut di atas adalah 89,42. Disamping itu,

selain keempat aspek tersebut, ada aspek lain yang juga menjadi penilaian tim yaitu

aspek Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) dimana berdasarkan Keputusan Menteri

Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor : KEP/25/M.PAN/2/2004 tentang Pedoman

Umum Penyusunan Indeks Kepuasan Masyarakat Unit Pelayanan Instansi

Pemerintah, pengertian umum Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) adalah :

data dan informasi tentang tingkat kepuasan masyarakat yang diperoleh dari hasil pengukuran secara kuantitatif dan kualitatif atas pendapat masyarakat dalam memperoleh pelayanan dari aparatur penyelenggara pelayanan publik dengan membandingkan antara harapan dan kebutuhan.

Adapun unsur-unsur Indeks Kepuasan Masyarakat sebagaimana telah

ditetapkan dalam Keputusan Men.PAN Nomor : 63/KEP/M.PAN/7/2003, yang

kemudian dikembangkan menjadi 14 unsur yang relevan, valid dan realibel,

sebagaimana unsur minimal yang harus ada untuk pengukuran indeks kepuasan

masyarakat adalah sebagai berikut :

1. Prosedur Pelayanan;

(19)

3. Kejelasan Petugas Pelayanan;

4. Kedisiplinan Petugas Pelayanan;

5. Tanggung jawab Petugas Pelayanan;

6. Kemampuan Petugas Pelayanan;

7. Kecepatan Pelayanan;

8. Keadilan Pelayanan;

9. Kesopanan dan Keramahan Petugas;

10.Kewajaran Biaya Pelayanan;

11.Kepastian Biaya Pelayanan;

12.Kepastian Jadwal Pelayanan;

13.Kenyamanan Lingkungan;

14.Keamanan Pelayanan.

Untuk aspek Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) nilai yang diperoleh

Politeknik Negeri Bandung adalah 66.98. Sehingga total dari seluruh aspek penilaian

Politeknik Negeri Bandung mendapat nilai 80,44 (kriteria : baik) dari skala nilai 100

dan menempatkan Politeknik Negeri Bandung berada pada posisi diurutan kedelapan

dari empat belas instansi publik yang diukur kinerjanya oleh Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan Republik Indonesia. Daftar Nilai dan peringkat posisi Politeknik

(20)

Tabel 1.1 Daftar Peringkat Unit Kerja dan Nilai Akhir

2 LPMB Provinsi Bangka Belitung 93.45 81.26 88.58

3 LPMP Provinsi Lampung 93.00 80.23 87.89

4 Universitas Brawijaya 94.96 74.44 86.75

5 Universitas Padjadjaran 90.42 80.40 86.41

6 Universitas Negeri Yogyakarta 88.75 80.14 85.31

7 Politeknik Negeri Malang 90.60 76.57 84.99

8 Politeknik Negeri Bandung 89.42 66.98 80.44

9 Politeknik Negeri Sriwijaya 80.06 80.37 80.19 10 Politeknik Negeri Samarinda 72.25 81.06 75.77

11 Universitas Sebelas Maret 84.75 62.19 75.73

12 Politeknik Negeri Jember 71.69 59.00 66.61

13 ISI Padangpanjang 48.31 77.67 60.06

14 Universitas Udayana 23.58 66.65 40.81

Sumber : Biro Hukum dan Organisasi Kemendikbud (2011)

Berdasarkan tabel di atas, jika ditarik suatu kesimpulan bahwa dari ke empat

aspek yang dinilai secara keseluruhan sudah baik (nilai 89,42), tetapi tidak diimbangi

dengan aspek lainnya yakni aspek Indeks Kepuasan Masyarakat (IKM) yang hanya

dengan memperoleh nilai 66,98. Nilai ini jauh dari harapan Politeknik Negeri

Bandung dan nilai ini masih dianggap kurang bahkan dianggap terlalu rendah jika

dibanding dengan perguruan tinggi yang ada. Nilai aspek Indeks Kepuasan

Masyarakat (IKM) tidak berdampak positif dan signifikan dibandingkan dengan nilai

aspek-aspek lainnya. Apalagi jika dibandingkan dengan motto Politeknik Negeri

Bandung yang tertulis: ”Sampaikan keperluan Anda dengan cepat, sopan, dan taat

(21)

Kepuasan Masyarakat (IKM) ini seakan-akan memberi arti bahwa tingkat

kepercayaan masyarakat baik masyarakat kampus maupun masyarakat di luar kampus

terhadap pelayanan di Politeknik Negeri Bandung masih rendah.

Hal ini sangat memprihatinkan dan mengkhawatirkan mengingat selama ini

Politeknik Negeri Bandung selalu dijadikan acuan bagi Politeknik-Politeknik lain

baik yang berstatus negeri maupun swasta akan kualitas pendidikan Politeknik di

Indonesia. Kondisi ini akan menjadi perhatian serius dari pimpinan Politeknik Negeri

Bandung untuk melakukan pembinaan internal kepada para pegawai agar

meningkatkan kinerja pelayanan kepada masyarakat mengingat sebagaimana mandat

Politeknik Negeri Bandung sebagai salah satu perguruan tinggi, yang mempunyai

mandat untuk mengembangkan dan menyelenggarakan pendidikan tinggi yang

berorientasi kepada pembangunan peradaban dan kemanusiaan melalui wawasan

fostering and development.

Dari data, permasalahan maupun fenomena yang ada dapat dijelaskan bahwa

hubungan yang positif dan signifikan antara kepuasan kerja dengan motivasi kerja

pegawai belum bisa dijadikan cerminan atau gambaran sebenarnya tentang sikap

maupun perilaku pegawai. Untuk itu perlu dikaji dan diuji kembali pengaruh

kepuasan dan motivasi kerja pegawai terhadap variabel lainnya seperti variabel

engagement pegawai.

Keberadaan pegawai yang mempunyai engagement tinggi tentunya akan

memberikan dampak positif bagi perusahaan/organisasi dalam menjalankan roda

(22)

diharapkan, pegawai mempunyai rasa memiliki dan komit kepada perusahaan,

berkinerja tinggi serta konsisten, banyak ide baru yang dikemukakan dan selalu

berinovasi serta selalu mendorong kearah efisiensi, efektif dan meningkatkan

produktivitas serta bekerja tekun, ikhlas atas tugas yang diberikan perusahaan kepada

mereka, serta mampu beradaptasi terhadap segala perubahan dan mereka tidak alergi

akan perubahan tersebut.

Namun, biasanya pada umumnya pegawai yang merasa puas, senang, gembira

dengan apa yang mereka dapatkan dengan sendirinya akan termotivasi dan mereka

akan mampu bekerja secara maksimal dari apa yang diharapkan dan akan terus selalu

meningkatkan kemampuan mereka dalam bekerja. Tetapi, sebaliknya para pegawai

yang merasa tidak puas, tidak senang, dan tidak gembira tidak akan mempunyai

motivasi kerja, sehingga mereka akan bekerja jauh dari apa yang diharapkan, dan

mereka akan bekerja dengan penuh keterpaksaan dan asal-asalan sehingga berdampak

kepada kualitas kinerja mereka yang sangat rendah dan jauh dari yang apa yang

diharapkan dan secara tidak langsung juga akan memberi dampak kepada perusahaan.

Kepuasan kerja pegawai merupakan sesuatu yang bersifat individual, dimana

setiap individu memiliki tingkat kepuasan yang berbeda-beda sesuai dengan sistem

nilai yang berlaku pada diri pegawai tersebut. Langkah strategis dalam

pengembangan kemampuan para pegawai untuk bekerja secara maksimal harus

dimulai dari peningkatan motivasi kerja mereka, karena pegawai dengan motivasi

kerja yang tinggi tentu dengan sendirinya akan memberikan segala kemampuannya

(23)

Penelitian ini merupakan lanjutan dan pengembangan dari penelitian yang telah

dilakukan oleh tim survei sebelumnya terhadap kepuasan dan motivasi kerja pegawai

Politeknik Negeri Bandung. Untuk penelitian kali ini, penulis ingin mengembangkan

hubungan kepuasan dan motivasi kerja terhadap engagement pegawai khususnya

tenaga kependidikan.

Penelitian ini akan dilakukan di Politeknik Negeri Bandung yang merupakan

salah perguruan tinggi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi Diploma III dan

Diploma IV. Sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi negeri Politeknik Negeri

Bandung yang mengemban misi : ”menyelenggarakan pendidikan untuk

menghasilkan lulusan yang kompeten, memiliki semangat terus berkembang,

bermoral, berjiwa kewirausahaan, dan berwawasan lingkungan. Melaksanakan

penelitian terapan dan menyebarluaskan hasilnya untuk mengembangkan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Melaksanakan kegiatan pengabdian kepada masyarakat

melalui pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk mendukung peningkatan

mutu kehidupan”. Politeknik Negeri Bandung juga bercita-cita menjadi pusat

pengembangan sains terapan berbagai disiplin ilmu baik rekayasa maupun non

rekayasa yang unggul dan terdepan dengan menyelenggarakan pendidikan vokasi

yang bermutu tinggi, melakukan penelitian terapan dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi di berbagai bidang terapan untuk kemajuan dan

kesejahteraan bangsa Indonesia dan kemaslahatan umat manusia.

Disamping itu permasalahan lain adalah kebutuhan sumber daya manusia yang

(24)

karena pada era pembangunan sekarang ini menuntut peran serta manusia yang

memiliki kemampuan kompetensi tinggi dan profesional. Hal ini menunjukkan

bahwa pendidikan dengan berbagai program mempunyai peranan penting dalam

proses memperoleh dan meningkatkan kualitas profesionalisme sumber daya manusia

dalam menuju pembangunan dan merupakan aset nasional.

Keberadaan dan peran dari perguruan tinggi dalam pelaksanaan penyediaan

sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih yang memenuhi kualifikasi

sebagaimana yang diharapkan oleh para kalangan pebisnis atau industri, keberadaan

dan peran perguruan tinggi juga sebagai pusat ilmu pengetahuan dan teknologi, jasa

pembangunan, dan sebagai lembaga konsultasi dirasakan sangat penting dan ini

disadari oleh pemerintah dan masyarakat.

Tuntutan masyarakat akan kebutuhan proses belajar mengajar di perguruan

tinggi yang berkualitas dan unggul saat ini semakin meningkat dan beragam.

Perguruan tinggi memegang peranan penting bagi kemajuan suatu bangsa, dan juga

perguruan tinggi dituntut untuk berperan tidak hanya sekedar untuk memenuhi

permintaan akan tenaga kerja saja atau hanya untuk memenuhi perkembangan ilmu

pengetahuan dunia modern, namun lebih berperan sebagai pendorong bagi

perkembangan ilmu pengetahuan itu sendiri. Disamping itu dengan berkembangannya

ilmu pengetahuan dan teknologi, permintaan akan tenaga kerja yang kompetitif

dengan tingkat edukasi yang tinggi serta memiliki keahlian juga semakin meningkat.

Hal ini merupakan peluang bagi perguruan tinggi untuk membuktikan tingkat kualitas

(25)

Persaingan antar institusi pendidikan tinggi baik yang berstatus sebagai

perguruan tinggi negeri maupun swasta semakin kompetitif. Persaingan ini akan

semakin lebih ketat lagi dengan adanya kebijakan Pemerintah melalui Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia yang menjadikan beberapa

perguruan tinggi termasuk politeknik yang berada di daerah yang beralih status dari

perguruan tinggi swasta menjadi perguruan tinggi negeri.

Dalam usia yang relatif masih muda dibandingkan dengan perguruan tinggi

negeri lainnya Politeknik Negeri Bandung harus mampu bersaing dalam menjalankan

peran dan fungsinya sebagai institusi negeri yang berkualitas dan unggul serta turut

andil sebagai salah satu motor penggerak bagi kemakmuran dan kesejahteraan bagi

masyarakat dan bangsa Indonesia pada umumnya dalam kanca persaingan global.

Persaingan ini menuntut upaya yang serius bagi para pengelola atau pemimpin

institusi pendidikan tinggi untuk menerapkan strategi bisnis yang tepat dan logis agar

kelangsungan hidup institusi pendidikan tinggi tersebut tetap terjamin dan proses

belajar mengajar tetap terlaksana dengan baik. Keberhasilan dalam persaingan bisnis

tidak lepas dari kualitas lulusannya yang memenangkan persaingan dalam

mendapatkan pekerjaan. Semakin cepat dan singkat waktu para alumni untuk

mendapatkan pekerjaan semakin berkualitas dan punya daya saing bagi perguruan

tinggi tersebut.

Disisi lain dengan adanya lonjakan peningkatan pendaftar calon mahasiswa

baru untuk mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Bandung sangat berdampak

(26)

dikelola secara profesional dan berkualitas kepada para mahasiswa khususnya dan

kepada masyarakat kampus dan masyarakat diluar kampus, karena dengan

meningkatnya peminat calon mahasiswa baru menggambarkan begitu tingginya

harapan dan kepercayaan masyarakat kepada Politeknik Negeri Bandung.

Peningkatan pendaftaran calon mahasiswa baru ini untuk saat ini belum mampu

mengakomodasikan semua keinginan pendaftar untuk mengikuti pendidikan di

Politeknik Negeri Bandung karena adanya keterbatasan sarana dan prasarana. Hal ini

dapat dilihat dari perbandingan antara jumlah pendaftar dengan yang diterima serta

kemampuan daya tampung di Politeknik Negeri Bandung untuk menerima calon

mahasiswa baru sebagai mahasiswa baru yang mempunyai kesempatan untuk

menikmati pendidikan di Politeknik Negeri Bandung. Hal ini dapat dilihat pada tabel

1.2 di bawah ini :

Tabel 1.2 Jumlah Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Bandung Tahun Akademik 2008/2009 – 2012/2013

Tahun Pendaftar Diterima Persentase yang diterima

Rasio kompetisi di tiap prodi

2008/2009 5.076 1.493 29.41% 1:3.40

2009/2010 5.818 1.508 25.92% 1:3.86

2010/2011 7.377 1.483 20.10% 1:4.97

2011/2012 8.940 1.552 17.36% 1:5.76 2012/2013 12.550 1.833 14.61% 1:6.85 Sumber : Politeknik Negeri Bandung (2013)

Data tersebut di atas dapat ditarik suatu kesimpulan bahwa jumlah peminat

peserta yang ingin mengikuti pendidikan di Politeknik Negeri Bandung selalu

(27)

lonjakan peminat peserta pendaftar dari tahun sebelumnya, tetapi peningkatan ini

tidak signifikan bila dibandingkan dengan jumlah propinsi yang ada di Indonesia.

Jumlah peminat peserta pendaftar untuk lima tahun terakhir selalu didominasi oleh

calon peserta pendaftar dari Propinsi Jawa Barat. Untuk Tahun Akademik 2012/2013

jumlah peserta pendaftar dari Propinsi Jawa Barat sebanyak 11.318 (90,18 %)

peserta.

Sedangkan untuk jumlah peminat peserta yang ingin mengikuti pendidikan di

Politeknik Negeri Bandung dari seluruh kabupaten dan kota di wilayah Propinsi Jawa

Barat, Kota Bandung dengan jumlah peserta peminat yang paling banyak yang

berjumlah 3.916 (34,60%) peserta, kemudian disusul daerah Kota Cimahi sebanyak

1.075 (9,50%) peserta dan daerah Kabupaten Garut sebanyak 1.041 (9,20%) peserta.

Kemungkinan salah satu alasan para calon mahasiswa baru khususnya para

peminat peserta pendaftar dari Kota Bandung untuk memilih Politeknik Negeri

Bandung sebagai tempat mereka mengikuti pendidikan tinggi adalah faktor lokasi

kampus yang dekat dengan lokasi tempat tinggal.

Indikasi ini memberikan sinyal kepada Politeknik Negeri Bandung untuk terus

mengembangkan dan meningkatkan kualitas dan daya saing pendidikannya sehingga

keberadaan Politeknik Negeri Bandung tidak hanya dikenal hanya di wilayah

Propinsi Jawa Barat saja, tetapi harus menjangkau wilayah-wilayah lain yang jauh

lebih luas lagi di luar Propinsi Jawa Barat, sehingga ada peningkatan signifikan baik

dari jumlah peminat peserta pendaftar maupun dari jumlah mahasiswa daerah lainnya

(28)

Bandung. Dengan adanya peningkatan jumlah peserta peminat pendaftar maupun

jumlah mahasiswa dari daerah di luar Propinsi Jawa Barat mengindikasikan bahwa

Politeknik Negeri Bandung dianggap mampu bersaing dengan perguruan tinggi

lainnya, berkualitas dan unggul serta memiliki daya saing, sehingga masyarakat

Indonesia percaya akan kualitas pendidikan Politeknik Negeri Bandung.

Untuk membangun keunggulan bersaing tersebut sebagaimana dinyatakan

dalam visi ”menjadi institusi yang unggul dan terdepan dalam pendidikan vokasi

yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi

terapan”, Politeknik Negeri Bandung harus didukung oleh sumber daya manusia

yang berkualitas, kompeten, berkinerja tinggi, serta memiliki motivasi dan dedikasi

tinggi. Untuk itu perlu dukungan dan komitmen bersama dari seluruh pegawai baik

tingkat pimpinan, staf pendidik (dosen) dan staf kependidikan (non dosen).

Berbagai cara dan strategi telah dilakukan oleh Politeknik Negeri Bandung

dalam upaya meningkatkan kualitas kinerjanya agar memiliki keunggulan kompetitif,

misalnya dengan menerapkan dan mengembangkan manajemen pendidikan yang

profesional, mendorong pegawainya untuk bekerja secara profesional dan

pengelolaan sumber daya yang tepat serta meningkatkan kinerja pegawainya dengan

memperhatikan aspek kepuasan dan aspek motivasi pegawai.

Seiring dengan perkembangan zaman, ditandai dengan berkembangnya ilmu

pengetahuan dan teknologi serta semakin tingginya persaingan di era global ini, dan

semakin kompetitifnya tuntutan kebutuhan manusia, rasanya faktor kepuasan dan

(29)

dedikasi dan loyalitas serta kinerja pegawai. Karena bisa saja seorang pegawai yang

memiliki kepuasan tinggi, justru tidak termotivasi untuk menunjukkan kinerja yang

terbaik atau sebaliknya pegawai yang memiliki motivasi tinggi belum tentu merasa

puas sehingga bagi perusahaan ini merupakan suatu kendala dalam proses pencapaian

tujuannya. Untuk itu pada saat ini disamping faktor-faktor tersebut di atas juga

dibutuhkan pegawai-pegawai yang mempunyai engagement.

Dari uraian latar belakang maupun berdasarkan pengamatan dan

fenomena-fenomena yang ada, penelitian ini juga dilatarbelakangi karena masih kurangnya

informasi, pengetahuan maupun penelitian tentang employee engagement baik dalam

lingkungan akademisi maupun para praktisi yang bergerak dibidang bisnis maupun

bidang sumber daya manusia di Indonesia, maka dalam kesempatan ini penulis akan

melakukan penelitian tentang kepuasan dan motivasi kerja pegawai dan hubungannya

dengan tingkat engagement pegawai.

Adapun judul dari penelitian ini adalah Pengaruh Kepuasan dan Motivasi Kerja terhadap Engagement Pegawai Tenaga Kependidikan di Politeknik Negeri Bandung.

B. Identifikasi Masalah

Paradigma engagement merupakan alternatif yang kuat sebagai pendekatan

kepada perubahan organisasi. Paradigma ini menghasilkan organisasi dengan

orang-orang yang mengerti tentang organisasinya dan berkeinginan untuk beraksi. Mengutip

(30)

Gutomo (2010:6), terdapat beberapa faktor-faktor kritis yang menuntun kepada

employee engagement. Beberapa faktor yang teridentifikasi sebagai berikut :

1. Perkembangan Karir-Kesempatan untuk perkembangan personal;

2. Perkembangan Karir-Keefektifan manajemen bakat;

3. Kepemimpinan-Kejelasan nilai-nilai perusahaan;

4. Kepemimpinan-Perlakuan respek terhadap pegawai;

5. Kepemimpinan-Standar perusahaan mengenai perilaku etis;

6. Pemberdayaan;

7. Citra;

8. Kesetaraan kesempatan dan perlakuan adil;

9. Penilaian performansi;

10. Gaji dan benefits;

11. Kesehatan dan Keselamatan;

12. Kepuasan kerja;

13. Komunikasi;

14. Hubungan kekeluargaan;

15. Kerja.

Menurut sumber lain http://byusem.blogsport.com. Posted by Wiraldi Kurniadi

(2010) ada empat prinsip utama yang menjadi syarat bagi seseorang pegawai untuk

(31)

1. The Capacity to Engage

Untuk menciptakan pegawai yang engage dibutuhkan lingkungan kerja yang

tidak hanya meminta lebih, tetapi juga menyediakan lahan informasi, kesempatan

belajar, dan mampu menciptakan keseimbangan kehidupan pegawainya, yaitu

dengan menciptakan suatu basis untuk menampung energi dan inisiatif pegawai.

2. The Motivation to Engage

Engagement muncul ketika pegawai memiliki ketertarikan terhadap pekerjaan

mereka dan sesuai dengan nilai pribadi mereka, dan pegawai diperlakukan

dengan cara yang secara alami menimbulkan rasa ingin membalas dalam bentuk

kebaikan.

3. The Freedom to Engage

Engagement muncul ketika pegawai merasa aman untuk bertindak berdasarkan

inisiatif mereka. Oleh karena itu, kepercayaan menjadi hal yang penting di

bawah kondisi sulit, tidak pasti, dan kebutuhan untuk berubah terutama ketika

employee engagement itu dianggap penting.

4. The Focus of Strategic Engagement

Ketika perusahaan menyediakan kesempatan untuk berkembang, jenis pekerjaan

yang sesuai, pengawasan yang adil dan bijaksana, upah yang sesuai, jaminan

keamanan, dan seterusnya, engagement akan muncul dengan sendirinya karena

rasa percaya akan prinsip timbal balik.

Dari semua faktor-faktor maupun elemen-elemen yang dijelaskan di atas tidak

(32)

menyebabkan terhadap engagement. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan

yang dimiliki penulis, maka dalam kesempatan penelitian ini penulis hanya meneliti

dari dua aspek yang penulis anggap berpengaruh langsung terhadap engagement

pegawai. Kedua aspek ini yang selanjutnya oleh penulis dijadikan variabel

independen yakni kepuasan kerja dan motivasi kerja karena untuk menumbuhkan

keinginan agar para pegawai mau bekerja secara optimal sebagaimana yang

diharapkan oleh perusahaan, salah satu cara yang harus dilakukan oleh perusahaan

dengan memberikan kepuasan kerja untuk menjalankan tugas pokoknya serta

memotivasi mereka agar mampu bekerja secara maksimal.

Kepuasan kerja pegawai diharapkan dapat memotivasi para pegawai serta

mampu memberikan kontribusi positif bagi organisasi untuk terus berkembangan dan

maju. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa keberhasilan perusahaan dalam

menjalankan berbagai macam strateginya agar berkualitas dan unggul dalam

persaingan sangat ditentukan oleh bagaimana perusahaan tersebut membina dan

memperlakukan pegawainya.

C. Perumusan Masalah

Penelitian ini difokuskan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan terhadap

permasalahan seperti di bawah ini :

1. Bagaimana tingkat kepuasan kerja pegawai tenaga kependidikan Politeknik

(33)

2. Bagaimana tingkat motivasi kerja pegawai tenaga kependidikan Politeknik

Negeri Bandung ?

3. Bagaimana tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri

Bandung ?

4. Adakah pengaruh tingkat kepuasan kerja pegawai terhadap tingkat engagement

pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung ?

5. Adakah pengaruh tingkat motivasi pegawai terhadap tingkat engagement

pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung ?.

D. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis serta memberikan

gambaran yang detail tentang faktor-faktor kepuasan dan motivasi kerja terhadap

tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung,

dengan tujuan rincian penelitian adalah untuk mengetahui :

1. Pengaruh tingkat kepuasan kerja khususnya pada aspek pekerjaan, supervisi,

kesejahteraan, promosi, dan hubungan kerja terhadap engagement pegawai

tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung.

2. Pengaruh tingkat motivasi kerja khususnya aspek prestasi, pengakuan, pekerjaan,

tanggung jawab, dan pengembangan terhadap engagement pegawai tenaga

kependidikan Politeknik Negeri Bandung.

3. Pengaruh tingkat kepuasan kerja dan motivasi kerja pegawai terhadap

(34)

E. Manfaat Penelitian

E.1. Manfaat terhadap Dunia Akademik

Dengan diketahuinya hubungan antara variabel kepuasan, motivasi kerja

pegawai dan pengaruhnya terhadap engagement pegawai Politeknik Negeri

Bandung, diharapkan dapat memberikan manfaat terhadap dunia akademik

antara lain :

1. Untuk memberikan sumbangan bagi pengembangan ilmu manajemen

sumber daya manusia dan teori perilaku organisasi dan ilmu yang lainnya

khususnya yang berkaitan dengan perilaku individu dalam organisasi.

2. Menjadikan bahan pengembangan teoritik, atau dijadikan bahan kajian

untuk mengkaji berbagai teori yang selama ini telah terakumulasi, sehingga

dapat melahirkan kembali temuan ilmiah yang lebih produktif.

E.2. Manfaat terhadap Dunia Praktis

Sedangkan manfaat terhadap dunia praktis antara lain :

1. Manfaat hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan informasi untuk

kepentingan pemahaman sifat-sifat yang berkaitan dengan kepuasan,

motivasi kerja yang berpengaruh terhadap engagement pegawai

2. Untuk para pengambilan keputusan, penelitian ini dapat dijadikan bahan

masukan dalam upaya mengembangkan perilaku pegawai. Sedangkan bagi

pegawai, hasil penelitian ini merupakan sumbangan guna memperbaiki

(35)

3. Secara umum yang dapat diperoleh bagi dunia industri yaitu memberikan

masukan sejauhmana kepuasan dan motivasi kerja pegawai memberikan

dampak positif dan signifikan terhadap engagement pegawai dalam

meningkatkan kinerjanya.

F. Struktur Organisasi Tesis

BAB PERTAMA PENDAHULUAN

Merupakan pendahuluan, pada bagian ini akan

dikemukakan mengenai latar belakang penelitian yang

menjadi dasar permasalahan penelitian. Kemudian dari

permasalahan yang ada diidentifikasikan, kemudian

dirumuskan permasalahan difokuskan untuk menjawab

pertanyaan terhadap permasalahan yang ada dalam

penelitian.

Bagian ini juga menjelaskan tujuan penelitian baik

secara khusus maupun secara umum. Dan juga

dikemukakan manfaat penelitian bagi dari segi

kepentingan dunia akademik maupun kepentingan

dunia praktis.

BAB KEDUA TINJAUAN TEORITIS

Dalam bab ini, akan dibahas teori-teori dasar dan

(36)

merupakan suatu alur pikir bagi penulis yang nantinya

akan penulis tuangkan kedalam kerangka berpikir.

Disamping itu, penulis juga akan memaparkan definsi

operasional variabel yang tujuannya adalah

menjelaskan makna dari variabel penelitian, hal ini oleh

penulis dianggap penting untuk menghindari

kemungkinan-kemungkinan kesalahan dalam

menentukan indikator, instrumen dan data yang

dikumpulkan.

Model penelitian yang akan penulis gunakan

merupakan ringkasan dari kerangka berpikir yang

mengandung makna variabel yang diteliti termasuk

keterkaitannya antara variabel yang penulis sajikan

dalam bentuk diagram.

Pernyataan penelitian yang penulis buat merupakan

jawaban terhadap pokok permasalahan yang ada, dan

pada akhirnya dapat membuat suatu jawaban sementara

atas penelitian ini berupa hipotesis.

BAB KETIGA METODE PENELITIAN

Berisikan mengenai metode penelitian yang akan

(37)

kepuasan dan motivasi pegawai terhadap engagement

pegawai. Menentukan dan alasan pemilihan populasi

serta teknik cara menentukan besarnya sampel yang

akan digunakan sebagai bahan penelitian karena sampel

dan sampling merupakan faktor penting untuk

menghasilkan kesimpulan yang kuat dalam penelitian,

teknik pengumpulan data, serta teknik pengolahan data

yang dijelaskan dalam bentuk tabulasi, yang nantinya

akan diolah dengan menggunakan statistik kuantitatif.

Data yang sudah tertabulasi selanjutnya akan diolah

berdasarkan karakteristik tiap variabel, kemudian

dengan dikaji dengan menggunakan rumus-rumus

statistik untuk menghitung tingkat pengaruh antar

variabel dengan menggunakan rata-rata dan standar

deviasi. Uji Anova untuk mengetahui perbedaan

berdasarkan demografis sampel kemudian dianalisis

realibilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha Test.

BAB KEEMPAT HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan mengenai hasil penelitian

berdasarkan data yang diperoleh dari metode dan teknik

(38)

dalam tabel-tabel disertai analisis berdasarkan

teori-teori acuan yang dijadikan landasan pemikiran dalam

penelitian ini.

BAB KELIMA KESIMPULAN DAN SARAN

Bab terakhir ini akan mengemukakan kesimpulan dari

pembahasan bab-bab sebelumnya dan hasil tersebut

disertai beberapa saran yang berguna bagi kemajuan

(39)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian dan Subjek Populasi A.1. Lokasi Penelitian

Dalam penelitian ini, penulis mengambil lokasi di Perguruan Tinggi

Politeknik Negeri Bandung, Jalan Gegerkalong Hilir Ds. Ciwaruga

Bandung.

Adapun alasan pemilihan lokasi penelitian adalah pertimbangan tujuan

yang akan dicapai yakni untuk mengetahui tingkat kepuasan kerja dan

motivasi kerja terhadap engagement pegawai khususnya pegawai tenaga

kependidikan (non dosen), serta pertimbangan lain adalah keterbatasan

waktu untuk melaksanakan kegiatan penelitian.

Penelitian ini dimulai dengan pengambilan data dengan cara

membagikan kuesioner kepada responden dan dilaksanakan pada waktu

yang telah ditentukan sejak tanggal 7 - 22 Maret 2013.

A2. Subjek Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2012:61) adalah “wilayah generalisasi

yang terdiri dari atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas karakteristik

tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini yang dijadikan subjek populasi adalah pegawai

tenaga kependidikan Politeknik Negeri Bandung yang berjumlah 293 orang.

(40)

berstatus Pegawai Negeri Sipil (PNS) karena tidak ada lagi pegawai yang

berstatus CPNS atau Honorer. Sedangkan bagi pegawai tenaga

kependidikan lainnya yang berstatus kontrak yang pada saat penelitian ini

berjumlah 41 orang, oleh penulis tidak dihitung sebagai populasi karena

durasi waktu kontrak untuk tiap pegawai kontrak hanya satu tahun.

Disamping durasi waktu kontrak yang singkat alasan lain tidak dihitungnya

pegawai status kontrak karena asumsi penulis bahwa hanya dengan bekerja

satu tahun mereka belum maksimal dalam bekerja dan mereka belum

mendapatkan apa-apa dari hasil kerja tersebut. Maka para pegawai kontrak

ini belum bisa dihitung tingkat kepuasan kerja, motivasi kerja dan

engagement mereka.

Jumlah populasi di tiap unit kerja seperti pada tabel 3.1 di bawah ini :

Tabel 3.1 : Jumlah Populasi

Sumber : Sub. Bag. Kepegawaian Politeknik Negeri Bandung (2013)

NO. UNIT KERJA TOTAL

7 Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 9

8 Jurusan Teknik Konversi Energi 14

9 Jurusan Teknik Elektro 30

10 Jurusan Teknik Kimia 13

11 Jurusan Teknik Komputer 10

12 Jurusan Akuntansi 9

13 Jurusan Administrasi Niaga 10

14 UP. MKU dan Bahasa Inggris 5

(41)

A.3. Sampel dan Teknik Sampling

Sampel menurut Sugiyono (2012:62) adalah bagian dari jumlah

karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Bila populasi cukup besar dan

dengan berbagai alasan yang logis yang memungkinkan seorang peneliti

untuk tidak mempelajari seluruh karakteristik dari populasi, maka peneliti

dapat menggunakan teknik sampling untuk mendapat sejumlah sampel yang

diambil dari populasi yang diharapkan dapat mewakili seluruh populasi.

Sampel dan teknik sampling merupakan faktor yang sangat penting

dalam penelitian ilmiah karena dari kedua faktor tersebut dapat

menghasilkan kesimpulan yang kuat. Dalam penelitian ini populasi yang

digunakan adalah seluruh pegawai tenaga kependidikan yang bekerja pada

tiap unit-unit kerja di lingkungan Politeknik Negeri Bandung yang berstatus

Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Karena pegawai Politeknik Negeri Bandung bekerja dalam unit-unit

berbeda dengan bidang pekerjaan yang relatif juga berbeda, maka metode

sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah cluster sampling.

Dalam metode ini jumlah sampel diambil dari setiap unit kerja yang ada

secara proporsional sesuai dengan jumlah karyawan yang ada di tiap unit

kerja. Selanjutnya, sampel dari tiap unit kerja tersebut diambil secara acak

(random) untuk mendapatkan sampel yang mewakili.

Banyak metode atau cara untuk menentukan jumlah sampel, namun

sering metode yang berbeda menghasilkan jumlah sampel yang berbeda

(42)

Sekaran (2006:159) untuk populasi terdekat sebanyak 300, dengan tingkat

kepercayaan yang akan digunakan sebanyak 95%, maka dibutuhkan sampel

paling tidak 168 orang dengan komposisi seperti tabel 3.2 di bawah ini :

Tabel 3.2. Jumlah dan Sebaran Komposisi Sampel

Sumber : Olah Data (2013)

B. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survei dengan tujuan

deskriptif explanatory yang menggunakan analisis dan jenis data kuantitatif.

Model penelitian digambarkan dalam suatu bentuk yang bertujuan memperjelas

hubungan antara variabel yang diteliti. Model penelitian ini terdiri dari dua

variabel independen yaitu Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2) serta

satu variabel dependen yaitu Engagement Pegawai (Y).

NO. UNIT KERJA TOTAL

7 Jurusan Teknik Refrigerasi dan Tata Udara 5 8 Jurusan Teknik Konversi Energi 8 9 Jurusan Teknik Elektro 17

10 Jurusan Teknik Kimia 7

11 Jurusan Teknik Komputer 6

12 Jurusan Akuntansi 5

13 Jurusan Administrasi Niaga 6 14 UP. MKU dan Bahasa Inggris 3

(43)

Dalam penelitian ini penulis memberikan asumsi tentang metode penelitian

tersebut yaitu suatu metode yang tujuan penelitiannya ialah untuk

menggambarkan keadaan yang berlaku sekarang di Politeknik Negeri Bandung.

Pada bagian ini, peneliti mengajukan kerangka pemikiran teoritis yang diambil

berdasarkan hasil telaah pustaka dan penelitian terdahulu.

C. Definisi Operasional Variabel

Variabel merupakan segala sesuatu yang menjadi obyek pengamatan

penelitian. Sugiyono (2012:2) mengemukakan bahwa variabel adalah segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Pada penelitian ini, penulis mempergunakan tiga variabel, masing-masing

dua variabel independen yakni : Kepuasan Kerja (X1) dan Motivasi Kerja (X2).

Sedangkan untuk variabel dependen adalah Engagement Pegawai (Y).

Operasional variabel merupakan penjelasan secara rinci dari setiap variabel

yang ada dalam penelitian sehingga dapat diukur berdasarkan indikator-indikator.

Agar tidak terjadi perbedaan persepsi tentang pengertian dari semua variabel yang

akan diteliti, maka perlu kiranya diberikan definisi operasional variabel dengan

indikator-indikator sebagai berikut :

a. Kepuasan Kerja,

Adalah situasi dan kondisi pegawai tentang perasaan yang dirasakan

terhadap hasil pekerjaan yang telah dicapai atau yang telah dikerjakan.

(44)

memperhatikan elemen-elemen sebagaimana yang dijelaskan oleh Rue and

Byats (2003) dalam Laporan Akhir Tim Survei Kepuasan Kerja Politeknik

Negeri Bandung (2011:4) yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dapat

diukur dari lima faktor utama seperi : Nature of work (include working

condition), Supervision, Monetary Benefit, Promotion Opportunity, Relation

with co-workers.

b. Motivasi Kerja.

Adalah suatu dorongan atau kekuatan yang terdapat didalam diri

seseorang yang mampu menggerakkan orang tersebut untuk melakukan

semua aktivitas guna mencapai hasil yang diinginkannya. Instrumen yang

dipakai dalam mengukur tingkat motivasi kerja pegawai adalah dari faktor

intrinsik sebagaimana yang dikembangkan oleh Herzberg dalam Laporan

Akhir Tim Survei Kepuasan Kerja Politeknik Negeri Bandung (2011:6)

dengan memperhatikan faktor-faktor seperti : Achievement, Recognition,

The work itself, Responsibility, dan Advancement.

c. Engagement Pegawai

Adalah tingkat rasa keterikatan, keperdulian pegawai untuk bekerja

dengan sebaik-baiknya agar bisa memberikan yang terbaik untuk dirinya

sendiri maupun perusahaan tempat pegawai bekerja.

Instrumen yang digunakan untuk mengukur tingkat engagement pegawai

dengan menggunakan skala yang digunakan oleh Ultrech Work Engagement

(45)

(2007) dalam Lamidi (2010:194) dengan aspek pengukuran pada : Semangat

(Vigor), Pengabdian (Dedication), Penghayatan (Absorption).

Agar lebih memperjelas operasional variabel dari ketiga variabel ini,

selanjutnya akan dibuatkan tabel kisi-kisi dan matrik pengembangan instrumen

yang diperlukan untuk mengukur tingkat kepuasan, motivasi kerja dan

(46)

Tabel 3.3 Tabel Operasional Variabel Penelitian

No. Variabel Indikator Skala

Pengukuran

No. Item Angket X1

1 Kepuasan Kerja

 Pekerjaan (Nature of work (include working condition),

 Supervisi (Supervision),

 Kesejahteraan (Monetary Benefit),

 Promosi (Promotion)

 Hubungan Kerja (Relation with co-workers).

Interval

 Tanggungjawab (Responsibility), dan

 Pengembangan (Advancement)

(47)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data secara langsung

dari para responden. Instrumen berupa angket/kuesioner yang berisi

pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang akan diteliti. Selanjutnya angket/kuesioner ini

dibagikan kepada para responden dalam hal ini adalah pegawai tenaga

kependidikan di Politeknik Negeri Bandung untuk diisi atas semua

pernyataan-pernyataan yang ada pada angket/kuesioner kemudian untuk dikembalikan.

Ketiga variabel ini (kepuasan, motivasi kerja dan engagement pegawai)

diukur dengan skala 5 tipe Likert, dengan skala dan sebutan sebagai berikut :

1 : Tidak Puas/Tidak Setuju;

2 : Kurang Puas/Kurang Setuju;

3 : Cukup Puas/Netral;

4 : Puas/Setuju;

5 : Sangat Puas./Sangat Setuju;

E. Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Uji validitas yang dijelaskan berikut ini diarahkan pada uji validitas sebuah

angket. Tingkat vailiditas/kesahihan alat ukur atau pernyataan-pernyataan dalam

angket harus diuji. Suatu angket yang valid (sah) adalah

pernyataan-pernyataannya mampu mengungkapkan sesuatu yang diharapkan dalam

penelitian. Suatu alat ukur yang memiliki tingkat validitas rendah , maka alat

ukur itu tidak dapat digunakan, karena akan menghasilkan data yang tidak

diharapkan sehingga dalam menganalisis dan membuat kesimpulan akan terjadi

(48)

tingkat kehandalan suatu instrumen penelitian. Adapun hasil uji validitas dan uji

reliablitas dapat dilihat pada tabel-tabel di bawah ini :

1. Kepuasan Kerja

Dalam uji validitas dan uji reliabilitas untuk variabel kepuasan kerja ada 18

item pernyataan dalam kuesioner penelitian yang penulis sampaikan kepada para

responden. Jawaban dari responden sebagaimana tabel 3.4 di bawah ini :

Tabel 3.4 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Kepuasan Kerja

No. Pernyataan Corrected

Item

Cronbach's Alpha 1 Pekerjaan sesuai minat dan bakat 0.37 0.83 2 Beban kerja sesuai dengan kemampuan 0.38 0.83 3 Sifat pekerjaan sangat menyenangkan 0.30 0.83 4 Hasil kerja sesuai standar yang ditentukan 0.37 0.83 5 Lingkungan kerja memudahkan pekerjaan 0.36 0.83 6 Atasan langsung paham kesulitan kerja 0.38 0.83

7 Atasan langsung membantu dalam kesulitan

kerja 0.39 0.83

8 Atasan langsung memberi contoh tauladan 0.43 0.83 9 Gaji/tunjangan menjamin kesejahteraan 0.59 0.82

10 Tunjangan kesehatan sesuai kebutuhan

pegawai 0.53 0.82

11 Insentif yang diberikan bermanfaat bagi

pegawai 0.30 0.83

12 Kesempatan mengembangkan karir 0.56 0.82 13 Kesempatan untuk menduduki jabatan 0.62 0.82 14 Kesempatan untuk Diklat 0.56 0.82 15 Peserta Diklat berdasarkan prestasi kerja 0.48 0.82

16 Hubungan kerja sesama pegawai terjalin

harmonis 0.32 0.83

17 Kesediaan rekan kerja untuk membantu

kesulitan kerja 0.25 0.83

18 Koordinasi hubungan kerja dengan unit kerja

lain 0.40 0.83

(49)

Tabel 3.4 Uji validitas menunjukkan bahwa dari kedelapan belas item

pernyataan tersebut diatas valid, dengan signifikansi 0.05 dan N=168-2=166,

diketahui rtabel = 0.148, sehingga diperoleh rhitung > rtabel. Nilai Cronbach Alpha di

atas 0,83 sehingga semua item pernyataan tersebut sangat baik. Hasil dari uji dari

kedelapan belas item pernyataan menunjukkan bahwa semua item pernyataan

tersebut sangat baik dan reliabel dan dapat diandalkan sebagai alat ukur untuk

mengukur Kepuasan Kerja.

2. Motivasi Kerja

Uji item instrumen untuk variabel motivasi kerja ada 6 item pernyataan

yang penulis sampaikan kepada para responden melalui kuesioner. Adapun hasil

akhir dapat dilihat pada tabel 3.5 di bawah ini :

Tabel 3.5 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Motivasi Kerja

No Pernyataan Corrected

Item

Cronbach's Alpha

1 Beban kerja memotivasi untuk berprestasi 0.44 0.54

2 Pekerjaan yang menantang memotivasi

untuk berprestasi 0.52 0.49 3 Keberadaan pegawai ditempat kerja 0.24 0.61

4 Keinginan untuk pindah kerja yang lebih

menantang 0.26 0.63

5 Tanggung jawab pegawai terhadap resiko

kerja 0.25 0.61

6 Motivasi mengembangkan kemampuan

kerja 0.42 0.55

Sumber : Olah Data (2013)

Tabel 3.5 Uji validitas menunjukkan bahwa dari keenam item pernyataan

(50)

sehingga diperoleh rhitung > rtabel. Nilai Cronbach Alpha di atas 0,61 kecuali item

nomor 1,2 dan 3 tingkat reliabilitasnya sedang karena nilai Cronbach Alpha hanya

sedikit di atas 0,5. Sehingga semua item pernyataan tersebut sangat reliabel.

Hasil uji ini menunjukkan bahwa semua item pernyataan tersebut cukup baik dan

dapat diandalkan sebagai alat ukur untuk mengukur Motivasi Kerja

3. Engagement Pegawai

Uji item instrumen untuk variabel engagement pegawai ada 8 item

pernyataan yang penulis sampaikan kepada para responden melalui kuesioner.

Adapun hasil akhir dapat dilihat pada tabel 3.6 di bawah ini :

Tabel 3.6 Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Item Engagement Pegawai

No. Pernyataan Corrected Item Cronbach's Alpha

1 Semangat kerja yang kuat 0.60 0.79 2 Tantangan kerja membuat bersemangat 0.64 0.78 3 Lingkungan kerja membuat bersemangat 0.47 0.81 4 Peranan pegawai untuk memajukan tempat

kerja 0.47 0.81

5 Inspirasi dan dedikasi bekerja lebih baik 0.64 0.78 6 Kesediaan pegawai mendedikasikan diri 0.43 0.81 7 Penghayatan dan kenikmatan kerja pegawai 0.60 0.79 8 Fokus dan meminimalisasi kesalahan 0.46 0.81 Sumber : Olah Data (2013)

Tabel 3.6 Uji validitas menunjukkan bahwa dari keenam item pernyataan

tersebut valid, dengan signifikansi 0.05 dan N=168-2=166, diketahui rtabel = 0.148,

sehingga diperoleh rhitung > rtabel. Nilai Cronbach Alpha di atas 0,8, kecuali item

nomor 1,2,5 dan 7 yang tingkat Cronbach Alpha sedikit di bawah 0.81. Walaupun

(51)

ini menunjukkan bahwa semua item pernyataan tersebut sangat baik dan dapat

diandalkan sebagai alat ukur untuk mengukur Engagement Pegawai.

F. Teknik Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan/mengedarkan

sejumlah kuesioner yang berisi daftar pertanyaan kepada para responden

sebagaimana jumlah yang telah ditentukan untuk diisi oleh para responden. Untuk

merespon kuesioner tersebut para responden diberikan waktu tertentu dan

kemudian oleh penulis kuesioner yang telah diisi diminta kembali.

G. Analisis Data

Karena jenis data dilakukan dengan cara mengedarkan kuesioner sehingga

didapat data yang bersifat kuantitatif. Maka untuk analisis data kuantitatif ini

dilakukan dengan metode statistik dengan menggunakan bantuan Aplikasi SPSS

versi 17. Diskriptif statistik digunakan untuk mengolah data guna mengetahui

tingkat kepuasan dan motivasi kerja pegawai dan engagement pegawai dengan

menggunakan rata-rata dan standar deviasi.

Sedangkan untuk mengetahui apakah ada perbedaan yang nyata pada tingkat

kepuasan dan motivasi kerja pegawai berdasarkan atas faktor demografisnya akan

dilakukan uji Analisis Of Varians (Anova) dengan menggunakan rumus

sebagaimana di tulis oleh Malonda Gaib (21-3-2011) sebagai berikut :

(52)

1

Sebelum melakukan uji hubungan antar ketiga variabel terlebih dahulu

dilakukan analisis uji realibilitas dengan menggunakan Cronbach Alpha Test

sebagaimana yang ditulis Sugiyono (2012:365) sebagai berikut :



JKi = jumlah kuadran seluruh skor item

(53)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Hasil pembahasan dan analisis, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut :

Tingkat kepuasan kerja pegawai tenaga kependidikan Politeknik

Negeri Bandung yang dicirikan oleh : pekerjaan, supervisi, kesejahteraan,

promosi, hubungan kerja berdasarkan pengujian berada pada kategori

”tinggi”. Tingkat motivasi kerja pegawai tenaga kependidikan Politeknik

Negeri Bandung yang dicirikan oleh : prestasi, pengakuan, pekerjaan,

tanggung jawab, pengembangan berada pada kategori ”sangat tinggi”.

Tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan Politeknik Negeri

Bandung yang dicirikan oleh : semangat, dedikasi, penghayatan berada pada

kategori ”sangat tinggi”.

Pengaruh tingkat kepuasan kerja terhadap tingkat engagement

pegawai berpengaruh positif. Artinya semakin tinggi tingkat kepuasan kerja

pegawai semakin tinggi tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan

Politeknik Negeri Bandung. Pengaruh tingkat motivasi kerja terhadap

engagement pegawai berpengaruh positif. Artinya semakin tinggi motivasi

pegawai semakin tinggi tingkat engagement pegawai tenaga kependidikan

Gambar

Tabel Operasional Variabel Variabel .....................................................
Gambar/Grafik
Tabel 1.1 Daftar Peringkat Unit Kerja dan Nilai Akhir
Tabel 1.2 Jumlah Pendaftar Calon Mahasiswa Baru Politeknik Negeri Bandung Tahun Akademik 2008/2009 – 2012/2013
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tidak memiliki kelainan dalam orientasi kecuali klien waham spesifik terhadap orang, tempat, dan waktu. Daya ingat atau kognisi lain biasa nya akurat. Pengendaliaan implus pada klien

Pada kedua NACA simmertis dan tak simmetris terlihat sama-sama mengalami Lift ke bawah, tetapi NACA 2410 Lift yang terjadi tidak sebesar NACA 0012 hal tersebut terlihat pada

Kondisi marah, agresif, emosional, atau stress yang berkepanjangan dapat memicu tubuh untuk mengeluarkan hormon- hormon yang bersifat merusak tubuh serta berpengaruh pada peningkatan

Sahabat MQ/ Kualitas anggota DPR hasil Pemilu 2009 diperkirakan akan lebih buruk dibandingkan dengan periode sebelumnya// Hal ini dikarenakan banyak calon anggota

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah penerapan pelatihan tabata memberikan pengaruh yang signifikan terhadap kemampuan aerobik.. Populasi

Dari penganalisaan diatas Mayan Excellent belum bisa menerapkan metode Just In Time dalam proses produksinya secara keseluruhan, yang baru bisa diterapkan hanya dalam hal tata

Hasil dari analisis diketahui bahwa penyebab turunnya cos phi adalah akibat jarak yang terlalu jauh antara trafo pada sumber pembangkit listrik pusat dengan Chiller

Pada bulan Maret 2017 kelompok ini memberikan sumbangan inflasi sebesar 0,0008 persen dengan komoditas yang memberikan sumbangan inflasi adalah Komoditas televisi