MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERLOMBAAN LATIHAN
KEKUATAN TUNGKAI
DAN AKSELERASI DI KELAS V SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK
KABUPATEN BANDUNG
Diajukan Untuk memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
ROBBY ROSDIANA 0903250
PROGARAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR PENJAS KAMPUS SUMEDANG
MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADA PEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERLOMBAAN LATIHAN
KEKUATAN TUNGKAI
DAN AKSELERASI DI KELAS V SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK
KABUPATEN BANDUNG
Oleh RobiRosdiana
Sebuahskripsi yang
diajukanuntukmemenuhisalahsatusyaratmemperolehgelarSarjanapada Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar
© RobiRosdiana2013 UniversitasPendidikan Indonesia
Juni 2013
HakCiptadilindungiundang-undang.
Skripsiinitidakbolehdiperbanyakseluruhyaatausebagian,
MENINGKATKAN GERAK DASAR LARI SPRINT PADAPEMBELAJARAN ATLETIK MELALUI PERLOMBAAN
LATIHANKEKUATAN TUNGKAI
DAN AKSELERASI DI KELAS V SDN BABAKAN LAPANG KECAMATAN SOLOKAN JERUK
KABUPATEN BANDUNG
ii DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
UCAPAN TERIMA KASIH ... iii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL... ix
DAFTAR GAMBAR ... xi
DAFTAR DIAGRAM ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan dan Pemecahan Masalah ... 6
1. Rumusan Masalah ... 6
2. Pemecahan Masalah ... 6
C. Tujuan Penelitian ... 7
D. Manfaat Penelitian ... 8
E. Batasan Istilah ... 9
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10
A. Kajian Teoritis ... 10
a. Hakikat Pendidikan Jasmani ... 10
b. Pengertian Pendidikan Jasmani ... 10
c. Tujuan Pendidikan Jasmani ... 12
4. Manfaat Pendidikan Jasmani ... 13
5. Ruang Lingkup Penjas ... 14
6. Perkembangan Keterampilan Gerak ... 15
a. Pengertian Perkembangan ... 15
b. Teori Perkembangan Gerak Anak SD ... 15
c. Karakteristik Siswa SD ... 15
iii
a. Teori Behavioris...17
b. Teori Kognitif...17
c. Teori Konstruktivis...18
8. Pengertian dan Sejarah Atletik ... 18
9. Lari Sprint ... 19
a. Pengertian ... 19
b. Teknik Start ... 19
10.Latihan Keterampilan, Kondisi dan Teknik Dasar Lari ... 20
11.Pembelajaran Atletik Melalui Latihan Kekuatan Tungkai ... Dan Akselerasi ... 21
B.Hasil Temuan yang Relevan... ... 23
C.Hipotesis Tindakan... 24
BAB III METODE PENELITIAN ... 25
A.Lokasi dan Waktu Penelitian ... 25
1. Lokasi Penelitian ... 25
2. Waktu Penelitian ... 27
B.Subjek Penelitian ... 27
C.Prosedur Penelitian... 27
a. Perencanaan Tindakan ... 29
b. Pelaksanaan Tindakan ... 30
c. Observasi ... 30
d. Refleksi ... 30
D.Prosedur Penelitian... 31
1. Menyusun Rencana Tindakan ... 31
2. Pelaksanaan Tindakan ... 31
3. Pengamatan ... 32
4. Refleksi ... 32
E.Instrumen Penelitian... 33
1. IPKG 1 (Prencanaan Pembelajaran)... 33
2. IPKG 2 (Penilaian Kinerja Guru) ... 33
iv
1. Teknik Pengambilan Data ... 34
2. Analisis Data ... 34
G.Validasi Data ... 35
BAB IV PAPARAN DATA DAN PEMBAHASAN ... 37
A.Paparan Data Awal ... 37
1. Paparan Data Awal Perencanaan ... 37
2. Paparan Data Awal Pelaksanaan ... 39
3. Paparan Data Awal Aktivitas Siswa ... 41
4. Paparan Data Awal Hasil Belajar ... 43
5. Analisis dan Refleksi... 45
a. Analisis dan Refleks Dalami Perencanaan Data Awal ... 45
b. Analisis dan Refleksi Dalam Pelaksanaan Data Awal ... 45
c. Analisis dan Refleks iDalam Aktivitas Siswa Data Awal ... 46
d. Analisis dan Refleksi Dalam Hasil Belajar Data Awal ... 46
B.Paparan Data Tindakan I ... 47
1. Paparan Data Tindakan ... 47
a. Paparan Data Perencanaan ... 47
b. Paparan Data Pelaksanaan Kinerja Guru ... 49
c. Paparan Data Aktivitas Siswa ... 52
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 53
e. Analisis dan Refleksi ... 56
2. Paparan Data Tindakan Siklus II... 61
a. Paparan Data Perencanaan ... 61
b. Paparan Data Pelaksanaan ... 63
c. Paparan Data Aktivitas Siswa... 65
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 67
e. Analisis dan Refleksi Siklus II ... 68
3. Paparan Data Tindakan Siklus III... ... 74
a. Paparan Data Perencanaan... 75
b. Paparan Data Pelaksanaan ... 76
v
d. Paparan Data Hasil Belajar ... 80
e. Analisis dan Refleksi Siklus III ... ... 81
C.Pembahasan Hasil Penelitian ... 85
1. Pembahasan Perencanaan... 85
2. Pembahasan Pelaksanaan ... 87
3. Pembahasan Aktivitas Siswa... 88
4. Pembahasan Hasil Belajar Siswa ... 89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 92
A. Kesimpulan ... 92
B. Saran ... 93
DAFTAR PUSTAKA ... 95
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 97
vi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1.1 Hasil Tes Data Awal... ... .4
3.1 Keadaan Siswa ... 26
3.2 Keadaan Guru... 26
3.3 Jadwal Penelitian ... 27
4.1 Data Awal Hasil Obsevasi Perencanaan ... 38
4.2 Data Awal Hasil Observasi Pelaksanaan ... 40
i4.3 Data Awal observasi aktivitas siswa ... 42
4.4 Data Awal Hasil Belajar Siswa ... 43
4.5 Rekapitulasi Data Awal... 47
4.6 Hasil Obsevasi Perencanaan Siklus I ... 48
4.7 Hasil Observasi Kinerja Guru Siklus I ... 50
4.8 Hasil Obsevasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 52
4.9 Data Hasil Gerak Dasar Lari Sprint siklus I... 54
4.10 Rekapitulasi Tindakan Data Siklus I ... 55
4.11 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Siklus I ... 56
4.12 Rekapitulasi Hasil Penilaian Kinerja Guru Siklus I ... 57
4.13 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus I ... 59
4.14 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Lari Sprint Siklus I ... 60
4.15 Data Hasil Observasi Perencanaan Pembelajaran Siklus II ... 62
4.16 Data Hasil Observasi Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 64
4.17 Data Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 66
vii
4.19 Rekapitulasi Hasil Perencanaan Siklus II ... 69
4.20 Rekapitulasi Hasil Perolehan Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 70
4.21 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus II ... 72
4.22 Rekapitulasi Hasil Tes Belajar Lari Sprint Siklus II ... 73
4.23 Penilaian Hasil Observasi Perencanaan Siklus III ... 75
4.24 Data Hasil Observasi Penilaian Kinerja Guru Silus III ... 77
4.25 Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 79
4.26 Data Hasil Tes Gerak Dasar Lari Sprint Siklus III ... 80
4.27 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Perencanaan Siklus III ... 81
4.28 Rekapitulasi Hasil Perolehan Persentase Pelaksanaan Siklus III ... 82
4.29 Rekapitulasi Hasil Observasi Aktivitas Siswa Siklus III ... 83
4.30 Rekapitulasi Hasil Belajar Siswa Siklus III ... 84
4.31 Rekapitulasi Hasil Penelitian Keseluruhan ... 90
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.1 Gerakan Lompat Jingkat ... 21
2.2 Gerakan Meloncat (Melangkah) Jauh ... 22
23. Gerakan Lompat Kelinci ... 22
ix
DAFTAR DIAGRAM
Diagram Halaman
4.1 Rekapitulasi Tindakan Siklus I ... 55
4.2 Rekapitulasi Tindakan Siklus II ... 68
4.3 Rekapitulasi Tindakan Siklus III... 81
4.4 Hasil Penilaian Perencanaan Pembelajaran Setiap Siklus... 86
4.5 Hasil Penilaian Kinerja Guru Setiap Siklus... 87
4.6 Hasil Aktivitas Setiap Siklus ... 88
x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I... 97
Lampiran 2. Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus I ... 100
Lampiran 3. Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus I... 111
Lampiran 4. Lembar Aktivitas Siswa Siklus I……… 115 Lampiran 5. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus I ... 117
Lampiran 6. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II ... 119
Lampiran 7. Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus II ... 122
Lampiran 8. Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus II ... 123
Lampiran 9. Lembar Aktivitas Siswa Siklus II ... 124
Lampiran 10. Lembar Hasil Belajar Siswa Siklus II... 125
Lampiran 11. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus III ... 126
Lampiran 12. Instrument Perencanaan Kinerja Guru Siklus III ... 129
Lampiran 13. Instrument Pelaksanaan Kinerja Guru Siklus III ... 130
Lampiran 14. Lembar Aktivitas Siswa Siklus III... 131
Lampiran 15. Lembar Hasil Belajar Siklus III ... 132
Lampiran 16. SK Pembimbing Skripsi ... 133
Lampiran 17. Surat Izin Penelitian... 134
Lampiran 18. Surat Keterangan Penelitian ... 135
Lampiran 19. Monitoring Bimbingan Skripsi ... 136
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan merupakan bagian integral
dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek
kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berpikir kritis, keterampilan
sosial, stabilitas emosional, tindakan moral, aspek pola hidup sehat dan
pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani, olahrga dan kesehatan
terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan
pendidikan nasional.
Di dalam intensifikasi penyelengaraan pendidikan sebagai suatu proses
pembinaan manusia yang berlangsug seumur hidup, perananan pendidikan
jasmani adalah sangat penting yakni memberikan kesempatan pada siswa untuk
terlibat langsung dalam aneka pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani yang
dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu diarahkan untuk
membina, sekaligus membentuk gaya hidup sehat dan aktif sepanjang hayat.
Tidak ada pendidikan yang tidak mempunyai sasaran paedagogis, dan
tidak ada pendidikan yang lengkap tanpa adanya pendidikan jasmani, karena
gerak sebagai aktivitas jasmani adalah dasar bagi manusia untuk mengenal dunia
dan dirinya sendiri yang secara alamia berkembang searah dengan perkembangan
zaman.
Pendidikan jasmani merupakan bagian dari proses pendidikan secara
keseluruhan. Menurut Susilawati (2010: 3) menyatakan bahwa:
2
Pendididkan merupakan suatu proses pembinaan manusia yang
berlangsung seumur hidup. Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan yang
diajarkan sekolah mempunyai peranan yang sangat penting, yaitu memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk ikut serta langsung dalam berbagai
pengalaman belajar melalui aktivitas jasmani, olahraga dan kesehatan yang
terpilih yang dilakukan secara sistematis. Pembekalan pengalaman belajar itu
diarahkan untuk membina perumbuhan fisik dan untuk mengembangkan psikis
yang lebih baik, sekaligus membentuk pola hidup sehat dan bugar sepanjang
hayat. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Rusli Lutan (2001: 17) bahwa,
pendidikan jasmani merupakan alat untuk membina anak muda agar kelakmampu
membuat keputusan terbaik tentang aktivitas jasmani yang dilakukan dan
menjalani pola hidup sehat sepanjang hayatnya.
Dalam pendidikan jasmani atletik merupakan cabang olahraga yang
diajarkan di Sekolah Dasar (SD). Menurut Muhtar dkk (2009: 1) mengatakan
bahwa Atletik adalah salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan atau
diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar.
Lari Sprint merupakan salah satu jenis olahraga yang di ajarkan di Sekolah
Dasar (SD). Menurut Muhtar dkk (2009: 14) mengatakan bahwa lari jarak pendek
(sprint) adalah suatu cara lari dimana si atlet harus menempuh seluruh jarak
dengan kecepatan semaksimal mungkin.
Di Indonesia, atletik dikembangkan melalui kegiatan pembelajaran
jasmani disekolah-sekolah mulai dari sekolah dasar, menengah pertama, sampai
menengah atas. Untuk pembelajaran lari sprint di SD menekan pada prosesnya,
namun orientasi semacam ini menanamkan sifat bahwa, atletik merupakan
wahana bagi pendidikan jasmani. Karena itu ide-ide bermain harus disiplin secara
cermat guna mengoptimalkan pencapaian tujuan pendidikan dan pengajaran
dalam pendidikan jasmani.
Berdasarkan pengamatan, wawancara, observasi dan hasil tes data awal
pada pembelajaran atletik lari sprint di SDN Babakan Lapang masih sangat
terbatas. Hal tersebut dikarenakan ada beberapa permasalahan dalam proses
3
1. Guru
a. Tidak menjelaskan tujuan dari pembelajaran tersebut
b. Guru hanya memberikan instruksi melalui sistem komando
c. Guru kurang kreatif
d. Pada saat pembelajaran lari sprint guru hanya memperhatikan sebagian
siswa
2. Aktivitas siswa
a. Rendahnya pemahaman siswa tentang atletik lari sprint
b. Sebagian siswa kurang antusias dalam pembelajaran atletik lari sprint
c. Pada saat pembelajaran atletik lari sprint siswa sering merasa jenuh
Berdasarkan hasil proses pembelajaran lari sprint pada pembelajaran
atletik di ketahui kurang efektif dan efisien. Bisa di lihat dari beberapa masalah di
atas. Dan hal tersebut mempengaruhi terhadap hasil tes data awal dalam
pembelajaran lari sprint.
Berikut tes data awal pembelajaran lari sprint dalam cabang olahraga
Atletik di kelas V SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten
Bandung.
Menggunakan instrumen observasi dari Safari (2012: 37). Selanjutnya
4
Tabel 1.1
Hasil Tes Data Awal Kelas V SDN Babakan Lapang
No Nama siswa
Gerak awal Pelaksanaan Gerak akhir
5
Keterangan :
T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Skor ideal : 9
Kriteia penilaian tes atletik lari sprint
KKM = 75
Jika siswa mendapat nilai ≥ 75 dikatakan tuntas
Jika siswa mendapat nilai < 75 dikatakan belum tuntas
Berdasarkan tes data awal lari sprint dalam pembelajaran atletik di kelas V
SDN babakan lapang dari 31 siswa yang mengikuti tes data awal ini, yang terdiri
dari 15 siswa putra dan 16 siswi putri, dan dapat diketahui bahwa yang mencapai
KKM hanya 25.80% saja yang terdiri dari 8 siswa putra dan tidak ada siswa putri
yang mencapai KKM. Dan yang tidak mencapai KKM 74.19% yang terdiri dari 7
siswa putra dan 16 siswi putri aspek yang dinilai adalah gerak awal, pelaksanaan,
dan gerak akhir.
Berdasarkan hasil tes data awal lari sprint tersebut bisa di ketahui bahwa
masih banyak siswa yang belum mencapai KKM, hal tersebut dikarenakan masih
rendahnya pemahaman dan pengetahuan mengenai gerak dasar atletik lari sprint.
Pada saat pembelajaran guru kurang mengembangkan model pembelajaran. Hal
tersebut menyebabkan siswa jenuh dalam melakukan pembelajaran tersebut.
Untuk itu perlu suatu pemecahan masalah agar pembelajaran menjadi
lebih bermakna dan menyenangkan. Salah satunya yaitu dengan menggunakan
sebuah perlombaan.Permainan adalah kegiatan yang di dalamnya terdapat aturan-
aturan yang merupakan kesepakatan dari komunitas tertentu. Jadi perlombaan
menambahkan dimensi kegembiraan dan kesenangan pada pembelajaran,sehingga
6
B.Rumusan dan Pemecahan Masalah 1. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam pembelajaran lari sprint
permasalahan-permasalahan yang timbul diantaranya adalah sebagai berikut.
a. Bagaimana rencana pembelajaran lari sprint untuk meningkatkan latihan
kekuatan tungkai dan akselerasi?
b. Bagaimana kinerja guru dalam pembelajaran lari sprint untuk meningkatkan
latihan kekuatan tungkai dan akselerasi?
c. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran lari sprint untuk
meningkatkan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi?
d. Bagaimana peningkatan hasil pembelajaran lari sprint untuk meningkatkan
latihan kekuatan tungkai dan akselerasi?
2. Pemecahan Masalah
Untuk kelancaran dan mempermudah penelitian penulis mencoba
memecahkan masalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan
1) Guru membuat perencanaan yaitu berupa Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP)
2) Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan siswa dalam
pembelajaran gerak dasar lari sprint
3) Guru membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru, aktifitas siswa dan peningkatan hasil belajar selama proses
pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
1) Menerapkan pembelajaran lari sprint melalui latihan kekuatan tungkai dan
akselerasi
2) Guru memotivasi siswa
3) Melakukan pengamatan terhadap kegitan pembelajaran
4) Mencatat pada lembar observasi kendala-kendala saat pembelajaran
7
5) Pada siklus I siswa melakukan lompat jingkat sendiri-sendiri melalui
kelompoknya masing-masing, selanjutnya pada siklus II siswa melakukan
meloncat (melangkah jauh) sendiri-sendiri melalui kelompoknya
masing-masing, dan pada siklus III siswa melakukan lompat kelinci
sendiri-sendiri melalui kelompaknya masing-masing dengan diperlombakan pada
setiap siklusnya.
c. Tahap pengamatan terhadap aktivitas siswa
Guru dan peneliti mengamati (mencatat) proses pembelajaran gerak dasar
lari sprint di kelas V SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten
Bandung. Aktivitas siswa dapat menunjukan, sportivitas, tanggung jawab,
disiplin dan antusias.
d. Evaluasi
Jika pembelajaran lari sprint melalui latihan kekuatan tungkai dan
akselerasi, maka hasilnya akan meningkat pada siswa kelas V SDN Babakan
Lapang.
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan peneliti adalah sebagai
berikut.
1. Ingin mengetahui perencanaan pembelajaran lari sprint melaui perlombaan
latihan kekuatan tungkai dan akselerasi dalam pembelajaran atletik untuk
meningkatkan pembelajaran gerak dasar lari sprint pada siswa kelas V SDN
Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung.
2. Ingin mengetahui kinerja guru dalam pembelajaran lari sprint melalui
perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi di kelas V SDN Babakan
Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung.
3. Ingin mengetahui aktivitas siswa dalam pembelajaran lari sprint melalui
perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi di kelas V SDN Babakan
8
4. Ingin mengetahui hasil pembelajaran gerak dasar lari sprint melalui
perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi di kelas V SDN Babakan
Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung.
D. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti diharapkan dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak diantaranya:
1. Manfaat bagi siswa
a. Siswa bisa lebih berpartisipatif dalam proses pembelajaran.
b. Meningkatkan kecepatan lari sprint siswa
c. Dapat memotivasi kreativitas dan semangat belajar siswa.
2. Manfaat bagi guru
a. Guru disarankan untuk memiliki keuletan, kreativitas, dan keaktifan
dalam proses pembelajaran.
b. Sebagai bahan pertimbangan dalam upaya meningkatakan kreativitas
belajar pendidikan jasmani.
3. Manfaat bagi sekolah
Dengan penelitian ini sekolah dapat memberikan peluang dan dorongan
kepada guru dan siswa untuk melakukan kegiatan kreatif dan inovatif dalam
kegiatan pendidikan jasmani dan kesehatan.
4. Bagi UPI Kampus Sumedang
Upi kampus sumedang dan semua pihak yang berkepentingan dalam
pelaksanaan program pendidikan jasmani harus turut membantu kinerja guru
pendidikan jasmani melalui pengaadaan fasilitas pendukung pembelajaran
pendidikan jasmani.
5. Bagi peneliti lain
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain
yang akan melakukan penelitian khususnya dengan menjadikan perlombaan
9
E. Batasan Istilah
Untuk memperjelas ruang lingkup serta menghindari salah penafsiran
istilah, maka penulis memperjelas istilah-istilah yang digunakan agar lebih jelas,
istilah tersebut adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan adalah menaikkan derajat, taraf dsb;mempertinggi;
memperhebat produksi dsb. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005: 1198)
2. Gerak dasar adalah kemampuan awal yang dimiliki seseorang. (Kamus
Besar: 359)
3. Lari sprint adalah suatu cara dimana si atlet harus menempuh seluruh
jarak dengan kecepatan semaksimal mungkin. Muhtar dkk (2009: 14)
4. Pembelajaran adalah proses,cara, perbuatan menjadikan orang atau
mahluk hidup belajar. (Kamus Besar: )
5. Atletik adalah salah satu cabang olah raga yang dipertandingkan atau
diperlombakan, yang meliputi atas nomor lari, lompat dan lempar.
Muhtar dkk (2009: 1)
6. Perlombaan adalah kegiatan mengadu kecepatan, keterampilan,
ketangkasan, kepandaian dsb. Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005:
681)
7. Latihan adalah hasil berlatih yang diikutinya sudah memadai. Kamus
Besar Bahasa Indonesia (2000: 643)
8. Kekuatan adalah kemampuan otot untuk membangkitkan tegangan /
kekuatan atu suatu tahanan. Safari (2011: 21)
9. Akselerasi adalah proses mempercepat, peningkatan kecepatan,
percepatan, laju perubahan percepatan. Kamus Besar Bahasa Indonesia
25
A. Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini adalah di SDN Babakan Lapang dengan alamat di desa
Rancakasumba Kecamatan Solokan Jeruk kabupaten Bandung. Adapun peneliti
memilih lokasi tersebut adalah karena letaknya cukup dekat dengan lingkungan
rumah peneliti, dan adanya permasalahan dalam mata pelajaran pendidikan jasmani,
terutama mengenai proses pembelajaran gerak dasar Lari sprint.
Gambar 3.1
26
a. Keadaan siswa
Keadaan siswa di SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk
Kabupaten Bandung tahun ajaran 2012/2013.
Tabel 3.1
Keadaan guru di SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten
Bandung tahun ajaran 2012/2013.
27
2. Waktu Penelitian
Waktu untuk melaksanakan penelitian tindakan di jadwalkan dimulai pada
bulan Januari sampai Mei dengan dimulai dari perencanaan, pelaksanaan sampai
penyusunan laporan penelitian.
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian
B. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini yaitu pihak-pihak yang menjadi bahan untuk
pengumpulan data. Data yang dikumpulkan dapat diperoleh dari kepala sekolah,
guru, dan siswa selama proses pembelajaran dalam pembelajaran gerak dasar lari
sprint pada perlombaan latihan kekuatan tungka dan akselerasi, pada siswa kelas V
SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan Jeruk Kabupaten Bandung
C. Prosedur Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Babakan Lapang Kecamatan Solokan
Jeruk Kabupaten Bandung pada siswa kelas V dengan jumlah yaitu 31 siswa.
Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dengan rancangan penelitian
No Penjelasan Januari 2013 Februari 2013 Maret 2013 April 2013 Mei 2013 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pembuatan Proposal
2 Seminar Proposal
3 Revisi Proposal
4 Persiapan dan Pembekalan
5 Pelaksanaan Siklus I
6 Pelaksanaan Siklus II
7 Pelaksanaan Siklus III
8 Pengolahan Data
9 Penyusunan Laporan
28
tindakan kelas (classroom action research). Tujuan utama penelitian tindakan kelas
adalah untuk memperbaiki praktik (proses dan hasil) pembelajaran pendidikan
jasmani.
Menurut Wardhani (2007: 14) “Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan guru di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan
untuk memperbaiki kinerjanya sebagai guru, sehingga hasil belajar siswa menjadi
meningkat”.
Hal tersebut sejalan dengan apa yang diungkapkan Hopkins dalam PLPG
(2011: 32), yang menyatakan bahwa.
Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan subtansif, suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam suatu proses perbaikan dan perubahan.
Untuk memperbaiki dan meningkatkan mutu pembelajaran kemampuan siswa
dalam melakukan gerak dasar lari sprint, maka digunakan rancangan penelitian
tindakan kelas (classroom action research) dengan model penelitian yang mengacu
pada spiral refleksi yang di kembangkan oleh Kemmis dan Mc Taggart.
Dengan mengacu pada pendapat di atas maka penulis dapat menyimpulkan
bahwa penelitian tindakan kelas merupakan bentuk penelitian yang dilakukan di kelas
atau dilapangan dengan tujuan untuk memperbaiki serta meningkatkan kualitas
praktek pembelajaran penjas sehingga PTK berfokus pada permasalahan praktek
yaitu permasalahan yang muncul pada proses pembelajaran.
Di bawah ini adalah gambaran spiral pelaksanaan tindakan kelas PTK
29
Model spiral Kemmis dan Taggart (2006: 66)
1. Perencanaan (planning)
2. Tindakan (acting)
3. Observasi / pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflecting)
Adapun pelaksanaan setiap siklus pada pembelajaran lari sprint dalam
perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi dalam penelitian tindakan kelas
ini adalah sebagai berikut :
a. Perencanaan tindakan
Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci hal-hal yang perlu
dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan, seperti penyiapan perangkat pembelajaran
berupa skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrument observasi, evaluasi
30
1) Guru membuat perencanaan yaitu berupa Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP)
2) Membuat alat evaluasi belajar, untuk melihat peningkatan siswa dalam
pembelajaran gerak dasar lari sprint
3) Guru membuat lembar observasi maupun catatan lapangan untuk melihat
kinerja guru, aktifitas siswa dan peningkatan hasil belajar selama proses
pembelajaran.
b. Pelaksanaan tindakan
1) Menerapkan pembelajaran lari sprint melalui latihan kekuatan tungkai dan
akselerasi
2) Guru memotivasi siswa
3) Melakukan pengamatan terhadap kegitan pembelajaran
4) Mencatat pada lembar observasi kendala-kendala saat pembelajaran
berlangsung dari awal sampai akhir
c. Observasi
Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran. Pengamatan
tersebut mengacu pada lembar pedoman observasi aktiitas siswa yang telah
disediakan.
d. Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan
penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan.
Informasi yang berhasil di dokumentasikan, kemudian dianalisa dan dibandingkan
dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah dianalisis kemudian melalui
proses refleksi akan ditarik kesimpulan.
Hasilnya akan dijadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka
memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik
menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi adalah sebagai
31
1) Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh
dalam pelaksanaan tindakan.
2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
3) Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka dibuat
perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1.
Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna
memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lari sprint dalam
perlombaan latihan kekutan tungkai dan akselerasi.
D.Prosedur Penelitian
1. Menyusun Rencana Tindakan
a. Mengadakan penelitian awal untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diatasi.
Dalam tahap ini peneliti melakukan observasi pada proses pembelajaran lari sprint.
b. Membuat rencana pembelajaran (RPP) untuk setiap siklus.
c. Peneliti dan guru mengadakan diskusi mengenai cara melakukan tindakan
mengenai langkah-langkah penerapan memotivasi anak untuk belajar.
d. Meyiapkan alat pembelajaran dalam rangka meningkatkan proses pembelajaran
gerak dasar lari sprint mendesain alat evaluasi untuk melihat
1) Apakah kemampuan gerak dasar lari sprint dapat meningkat?
2) Apakah melalui perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi dalam
pembelajaran atletik akan mampu menjadikan alat bantu untuk meningkatkan
proses pembelajaran?
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Awal (10 menit)
1)Siswa dibariskan
2)Berdoa
3)Mengecek kehadiran siswa
32
5)Menjelaskan kegiatan pembelajaran yang akan dilaksanakan siswa. Pada
kegiatan ini peneliti menerapkan strategi memotivasi siswa belajar atau berlatih
yang berorientasi pada keberhasilan
b. Kegiatan Inti (50 menit)
1)Siswa dibariskan berbanjar
2)Siswa dibagi menjadi lima kelompok unutuk melakukan perlombaan latihan
kekuatan tungkai dan akselerasi
3)Siswa dikumpulkan, lalu siswa di perintahakan melakukan lari sprint
c. Kegiatan Akhir (10 menit)
1)Melakukan gerakan pendinginan
2)Siwa menyimak evaluasi dari guru dan melakukan tanya jawab
3)Berdoa
4)Siswa di bubarkan
3. Pengamatan
Observasi atau pengamatan dalam tindakan kelas ini bertujuan untuk
mendapatkan informasi atau keterangan mengenai proses pembelajaran. Pengamatan
tersebut mengacu pada lembar pedoman observasi aktivitas siswa yang telah
disediakan.
Dengan adanya kegiatan observasi diharapakan dapat dikenali setiap
perubahan yang terjadi pada proses pembelajaran, apabila terjadi hal-hal yang tidak
diinginkan maka peneliti harus mencari dan menemukan faktor penyebab serta
menentukan langkh perbaikan.
4.Refleksi
Tahap refleksi merupakan tahap kegiatan untuk menganalisa, interpretasi dan
penjelasan terhadap semua informasi yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan.
Informasi yang berhasil didokumentasikan, kemudian dianalisa dan dibandingkan
dengan data awal. Hasil informasi atau data yang sudah dianalisis kemudian melalui
33
Hasilnya akan di jadikan sumber bagi tindakan selanjutnya yaitu dalam rangka
memperbaiki, menyempurnakan atau meningkatkan kebiasaan yang kurang baik
menjadi baik dalam pelaksanaan tindakan. Adapaun langkah refleksi adalah sebagai
berikut.
1) Analisis, sintesis dan interprestasi terhadap semua informasi yang diperoleh dalam
pelaksanaan tindakan.
2) Melakukan evaluasi terhadap keberhasilan dan pencapaian tujuan tindakan.
3) Apabila hasil refleksi menunjukan belum ada peningkatan optimal maka dibuat
perencanaan siklus 2-3 yang perlu dibuat langkah-langkah seperti siklus 1.
Kesemua tahapan itu dilaksanakan setelah melakukan observasi awal guna
memperoleh gambaran mengenai karakteristik aktivitas belajar siswa dalam
mengikuti kegiatan pembelajaran penjas khususnya materi lari sprint dalam
perlombaan latihan kekutan tungkai dan akselerasi.
E. Instrumen Penelitian
Adapun instrument yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data dalam
penelitian ini adalah:
1. IPKG 1 (Perencanaan Pembelajaran)
Alat yang digunakan untuk mengukur perencanaan pembelajaran yang
dilakukan oleh guru dalam pembelajaran gerak dasar lari sprint adalah sebagai
berikut:
a. Perumusan tujuan pembelajaran
b. Mengembangkan dan mengorganisasikan materi, media, sumber belajar dan
metode pembelajaran.
c. Merencanakan skenario kegiatan pembelajaran
d. Merencanakan prosedur, jenis dan menyiapkan alat penilaian
e. Tampilan dokumen rencana pembelajaran.
34
2. IPKG 2 (Penilaian Kinerja Guru)
Alat yang digunakan untuk mengukur kemampuan pada saat pelaksanaan
pembelajaran gerak dasar lari sprint adalah sebgai berikut:
a. Pra pembelajaran
b. Membuka pembelajaran
c. Mengelola inti pembelajaran
d. Mendemontrasikan kemampuan khusus dalam pembelajaran penjas
e. Melaksanakan evaluasi proses dan hasil belajar
f. Kesan umum kinerja guru
(Format terlampir)
F.Teknik Pengolahan dan Analisis Data
1. Teknik pengolahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan dua jenis yaitu
a. Data kualitatif
Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk
kata-kata. Data kualitatif diperoleh melalui berbagai teknik pengumpulan diataranya
melaui wawancara, analisis dokumen, observasi yang telah dituangkan dalam catatan
lapangan (transkip) dan dengan dokumen pemotretan atau rekaman video.
b. Data kuantitatif
Data kuantitatif menurut Suherman (2012: 84) adalah data yang berbentuk
angka atau bilangan yang dihitung melalui teknik perhitungan matematika atau
statistika.
2. Analisis Data
Menurut Patton (Moleong, 2002), analisis data adalah “proses mengatur
urutan data, mengorganisasikan ke dalam pola, kategori dan satuan uraian dasar. Ia
membedakannya dengan penafsiran, yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap
analisis, menjelaskan juga pola uraian dan mencari hubungan diantara
35
Sedangkan menurut Moleong (2002:103), proses analisis data dimulai dengan
menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber, yaitu wawancara,
pengamatan yang sudah dituliskan dalam catatan lapangan, dokumen pribadi,
dokumen resmi, gambar, foto, dan sebagainya. Setelah itu dibaca, dipelajari, dan
ditelaah, maka langkah berikutnya adalah mengadakan reduksi data yang dilakukan
dengan jalan membuat abstraksi.Abstraksi adalah usaha membuat rangkuman yang
inti, proses dan pernyataan yang perlu dijaga sehingga tetap kebenarannya.Langkah
selanjutnya adalah menyusun dalam satuan-satuan.Satuan-satuanitu kemudian
dikategorikan pada langkah berikutnya.Tahap akhir dari analisis data ialah
mengadakan pemeriksaan keabsahan data.
G. Validasi Data
Keabsahan data penelitian dapat dilihat dari kemampuan menilai data dari
aspek validitas data penelitian. Untuk menguji validitas penelitian dapat dilakukan
dengan teknik member chek, triangulasi, audit trail dan expert opinion.
(Wiriaatmadja, 2009: 168-171).
1. Member check adalah memeriksa kembali informasi data yang diperoleh
selama observasi atau wawancara dari narasumber, apakah informasi atau
penjelasan itu tetap sifatnya sehingga dapat dipastikan keajegannya, dan data
itu terperiksa kebenarannya. Dalam penelitian ini peneliti memeriksa
data-data yang telah diperoleh dalam pembelajaran lari sprint, baik itu dengan
memeriksa data dari hasil observasi atau wawancara. Sehingga data-data
tersebut dapat terbukti kebenarannya.
2. Triangulasi adalah memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh peneliti
dengan membandingkan dengan hasil orang lain atau mitra peneliti lain yang
hadir dan menyaksikan situasi yang sama. Dalam penelitian ini peneliti
memeriksa kebenaran data pada pembelajaran lari sprint yang diperoleh
36
3. Audit Trail adalah mengecek kebenaran prosedur dan metode pengumpul data
dengan mendiskusikan dengan pembimbing dan teman-teman mahasiswa.
Dalam penelitian ini peneliti memeriksa kebenaran mengenai prosedur
pengumpulan data yang telah diperoleh pada saat pembelajaran lari sprint
dengan cara mendiskusikan dengan guru penjas itu sendiri ataupun kepala
sekolah dan rekan-rekan mahasiswa lainnya.
4. Expert opinion adalah pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan
peneliti kepada pakar profesional, dalam hal ini peneliti mengkonfirmasikan
temuan kepada pembimbing atau dosen mengenai pembelajaran lari sprint
untuk memperoleh arahan dan masukan sehingga validasi temuan penelitian
dapat di pertanggung jawabkan. Dalam penelitian ini peneliti melakukan
pengecekan terakhir kepada dosen pembimbing pertama dan kedua untuk
mendapatkan masukan mengenai penelitian yang telah dilakukan. Expert
92
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dikemukakan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut.
1. Perencanaan
Perencanaan yang dilakukan dalam pembelajaran lari sprint melalui
perlombaan latihan kekuatan tungkai dan akselerasi untuk meningkatkan
pembelajaran lari sprint siswa merencanakan 3 kali pertemuan dimulai pukul
14.00 sampai dengan 15.30. Untuk memudahkan dalam pembelajaran, maka
siswa dibagi menjadi beberapa kelompok, dan semua siswa di ikutsertakan dalam
pembelajaran. Hasil yang dicapai pada perencanaan data awal baru mencapai
48%, siklus I yaitu baru mencapai 69% dan belum mencapai target yang
ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus II
persentase yang diperoleh 78% sehingga ada peningkatan, tetapi target belum, dan
dilakukan perbaikan lagi pada siklus III dan persentase yang diperoleh sebesar
100%.
2. Pelaksanaan Kinerja Guru
Pembelajaran lari sprint melalui perlombaan latihan kekuatan tungkai dan
akselerasi mnejelaskan dari manafaat tujuan pembelajaran tersebut. Penilaian pada
akhir pembelajaran dilakukan dengan melakukan tes akhir dan penilaian selama
proses pembelajaran. Penilaian proses pembelajaran dilakukan dengan observasi,
wawancara, dan aktvfitas siswa yang meliputi aspek sportivitas, tanggung jawab,
disiplin, dan antusias. Sedangkan tes akhir dilakukan dengan tes praktik
melakukan gerak dasar lari sprint.
Pelaksanaan kinerja guru mengalami peningkatan dari siklus I sampai siklus
III. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase setiap siklusnya selama
pembelajaran gerak dasar lari sprint. Hasil yang dicapai pada pelaksanaan data
93
target yang ditentukan, sehingga diperlukan perbaikan pada siklus II, dalam siklus
II pencapaian persentase mencapai 80%, kemudian dilakukan lagi perbaikan pada
siklus III meningkat menjadi 100%.
3. Aktivitas Siswa
Berdasarkan data yang diperoleh selama 3 siklus, ternyata ada peningkatan
dari aktivitas siswa. Data yang diperoleh dari data awal baru mencapai 19%,
siklus I 25%, siklus II 45%, dan siklus III 94%. Dari data tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa dengan diadakannya tindakan kelas ini, maka aktivitas siswa
dalam melakukan pembelajaran lari sprint dapat meningkat.
4. Hasil Belajar
Dilihat dari peningkatan hasil belajar siswa dalam melakukan gerak dasar lari
sprint mulai dari data awal 25% atau 8 siswa yang tuntas, dan perbaikan pada
siklus I prersentase mencapai 35% atu 11 siswa yang tuntas, dan pada siklus II
perolehan persentase mningkat menjadi 61% atu 19 siswa yang tuntas, kemudian
dilanjutkan pada siklus III pencapaian persentase akhir sebesar 94% atau 29 siswa
yang tuntas.
B. Saran
Berdasarkan hasil kesimpulan penelitian yang menyatakan bahwa dengan
menerapkan pembelajaran dengan menggunakan latihan kekuatan tungkai dan
akselerasi dalam pembelajaran lari sprint merupakan strategi pembelajaran dapat
meningkatakan kecepatan lari sprint.
1. Bagi Guru
a.Guru harus memiliki kemampuan dan keterampilan mengelola siswa di
lapangan dan menciptakan pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan
menyenangkan dalam setiap pembelajaran.
b. Hasil penelitian harus mampu membangkitkan motivasi guru untuk
mengembangkan media pembelajaran yang inovatif sehingga pembelajaran
penjas khususnya atletik lebih berkembang dan disenangi siswa
c. Guru hendaknya termotivasi untuk selalu meningkatkan kemampuannya dan
94
memahami materi yang diajarkan. Oleh karena itu hendaknya guru dapat
memilih media yang tepat dalam setiap pembelajaran.
d. Guru sebagai fasilitator harus mampu mengadakan perubahan pada cara
mengajar yang tadinya berpusat kepada guru, sekarang harus mulai
merubahnya menjadi suatu pembelajaran yang lebih berpusat kepda siswa.
2. Bagi Sekolah Dasar
a. Sekolah dan semua pihak yang berkepentingan dalam pelaksanaan program
penelitian pendidikan jasmani turut membantu kinerja guru pendidikan
jasmani melalui pengadaan fasilitas pendukung pembelajaran pendidikan
jasmani dalam meningkatkan kemampuan gerak dasar siswa.
b. Dapat membantu tercapainya tujuan pembelajaran pendidikan jasmani.
c. Hasil penilitian ini dijdikan sebagai salah satu indikator pemacu dan pemicu
dalam upaya meningkatkan pembelajaran.
d. Untuk menunjang pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani, maka
pihak sekolah diharapkan berupaya untuk memberikan kontribusi yang
maksimal agar pembelajaran ini berlangsung dengan tuntutan kurikulum.
Hal tersebut dapat dilakukan dengan sarana dan prasarana penunjang
pembelajaran baik untuk siswa maupun guru.
3. Bagi Lembaga UPI Kampus Sumedang
a. Hasil penelitian ini semoga dapat dijadikan sebagai referensi dalam
pembelajaran pendidikan jasmani.
b. Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam rangka perbaikan
pembelajaran, khususnya bagi program studi Pendidikan jasmani yang
memproduksi guru yang kreatif.
4. Bagi Peneliti Lain
a. Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai referensi bagi peneliti lain yang
akan melakukan penelitian khususnya pembelajaran lari sprint.
b. Bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian tindakan kelas hendaknya
menggunakan sumber yang lebih banyak lagi, sehingga temuan-temuan
dalam pelaksanaan pembelajaran gerak dasar lari sprint ini lebih lengkap.