• Tidak ada hasil yang ditemukan

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan & Pola Interaksi Komunikasi Chief Editor dalam Menjaga Eksistensi Magic Wave “Surf Community Newspaper” Bali T1 362009601 BAB I

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Gaya Kepemimpinan & Pola Interaksi Komunikasi Chief Editor dalam Menjaga Eksistensi Magic Wave “Surf Community Newspaper” Bali T1 362009601 BAB I"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN I.I Latar Belakang

Manusia dalam perkembangannya saat ini membutuhkan berbagai media untuk melakukan komunikasi. Salah satu media yang digunakan oleh manusia adalah media massa. Gejala ini muncul seiring dengan meningkatnya peran media massa sebagai suatu institusi penting dalam kehidupan masyarakat (McQuail, 1987: 154). Perkembangan media massa dimulai dengan munculnya media cetak, media elektronik (radio, film, dan televisi) hingga media bentuk baru (internet).

Media massa berperan penting dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat. Hal ini sesuai dengan pendapat Dennis McQuail bahwa pada dasarnya media massa merupakan saluran yang dimanfaatkan untuk mengendalikan arah dan memberikan dorongan dalam perubahan sosial di masyarakat. Jadi, segala informasi yang ada dalam media massa dapat memberikan wawasan kepada masyarakat dan dapat membuat suatu perubahan dalam masyarakat.

Media pada perkembangannya sekarang ini sangat pesat, hal ini terlihat dari munculnya new media (internet/online). Perkembangan teknologi komunikasi informasi harus diakui memberikan paradigma baru yang mengubah keseluruhan cara pandang kita tentang berbagai masalah dan persoalan yang ada di muka bumi ini. Perubahan paradigma ini juga mempengaruhi media massa.

Perkembangan media yang sangat pesat, keberadaan media cetak walaupun terbilang cukup lama dan memiliki kelemahan dibanding dengan new media seperti internet, media cetak masih tetap menunjukkan eksistensinya dan masih mendapat tempat di benak konsumen atau pembacanya. Dalam beberapa dekade terakhir, media cetak merupakan suatu media yang tumbuh pesat untuk melayani kebutuhan dan kepentingan pendidikan, informasi, serta hiburan dari banyak pembaca dalam pasar konsumen maupun bisnis. Keragaman majalah yang besar ini menjadikannya media menarik bagi banyak pengiklan.

(2)

Kondisi Bali akibat bom Bali 1 (satu) tanggal 12 Oktober 2002 benar-benar membuat lumpuh seluruh sektor, tidak terkecuali sektor media massa. Efek dari bom Bali tersebut cukup terlihat dari banyaknya media massa yang kolaps. Berikut ini beberapa situasi media massa pasca bom Bali.

Tabel 1.1. Media Cetak Pasca Bom Bali

Sumber: Redaksi Magic Wave 2007

Namun berjalan belum genap 1 tahun pasca bom Bali 1 (satu) yang terjadi membuat seluruh sektor sedikit demi sedikit mulai bangkit, tidak terkecuali juga kebangkitan dari sektor media massa. Hal tersebut dapat dilihat dengan terbitnya majalah Magic Wave pada akhir 2002. Kemunculan Magic Wave di sektor media massa pasca bom Bali diikuti oleh beberapa media massa lain, Berikut ini tabel yang memaparkan kebangkitan media massa pasca bom Bali :

Tabel. 1.2 Kemunculan Media Cetak Baru Pasca Bom Bali tahun 2002-2007

No. Media

Massa

Keterangan

Kolaps Eksis

1 Bali Tribune √

2 The Echo √

3 Latitudes √

4 Koran bali √

5 Patroli Post √

6 Fajar Bali √

7 Warta Bali √

(3)

Sumber : Redaksi Magic Wave 2007

Melihat banyaknya media cetak yang bermunculan di Bali mayoritas berorientasi bisnis & pariwisata yang juga memiliki wadah dengan nama BTMA (Bali Tourism Magazine) dan tidak terkecuali media cetak yang bertemakan surfing. Bali menjadikan dirinya sebagai poros perkembangan olahraga surfing di Indonesia, dan hal tersebut juga yang menjadikan alasan pesatnya perkembangan media surfing khususnya media cetak.

Namun dari sedemikian banyak media cetak yang mengangkat mengenai olahraga surfing, kebanyakan pemilik modal atau pengelolanya berasal dari luar Indonesia, dan menurut data dari BTMA (Bali Tourism Magazine) tercatat hanya Magic Wave sebagai media cetak surfing non profit pertama dengan owner dan sumber daya manusia/ karyawan yang berasal dari Indonesia. Berikut ini adalah daftar media cetak surfing yang ada di Bali hingga Desember 2012.

Tabel. 1.3 Media Cetak Surf Community di Bali

No. Nama Media Cetak Produksi Media

Tahun Pembuatan

Orientasi

1. Surfing World Australia 1962 (oldest) Profit

No. Nama Media

Massa

Tahun Terbit

1 Magic Wave 2002

2 Bali Post 2003

3 DenPost 2005

4 Bisnis Bali 2006

(4)

2. Australia’s Surfing Life Australia 1985 Profit

3. Zig Zag Afrika 1990 Profit

4. Kiwi Surf New Zaeland 1990 Profit

5. Surfer Journal Prancis 1992 Profit

6. Baleal Surf Feamp Europe 1993 Profit

7. Transworld Surf Magazine

Europe 1999 Profit

8. Carve Inggris 1999 profit

(terbesar)

9. Surf Time Indonesia (Bali) 1999 Profit

10. Magic Wave Indonesia (Bali)

2002 non profit

11. Indo Surf Indonesia (Bali) 2004 non profit

12. Surf Shot Indonesia (Bali) 2004 non profit

13. Surfing Magazine Australia 2004 Profit

14. The Surfer

The Quartely

(5)

15. WSSM

(Women Surf Style Magazine)

United State 2011 Profit

16. Stab Australia 2012 Profit

Sumber: BTMA (Bali Tourism Magazine) 2012

Magic Wave berdiri pada tahun 2002 dikemas dalam bentuk tabloid dengan visi misi tidak berorientasi pada keuntungan (non profit), melainkan untuk memberikan media pembelajaran kepada teman-teman komunitas dan memajukan surfing Indonesia. Magic Wave merupakan satu – satunya media dalam bentuk tabloid di Indonesia yang mengangkat sebuah komunitas olahraga surfing yang sudah diterbitkan oleh PT. Gama Bali Dwipa sejak dua belas (12) tahun yang lalu. Magic Wave mengangkat kehidupan para surfer beserta kegiatan – kegiatan yang dilakukannya. Dalam penyajian beritanya, Magic Wave mengemas dalam bahasa Inggris, Jepang, dan Indonesia. Adapun Magic Wave memuat tentang : berita – berita, entertainment, foto – foto surf/ skate/ olahraga extreme dan kebutuhan penunjang dalam kehidupan para surfer asing dan domestik. Kehadiran Magic Wave yang sarat dengan informasi yang diperlukan oleh para surfer dan pecinta olahraga sangat dinantikan oleh semua pembaca pecinta surfing, dan juga pecinta olahraga lainnya seperti skateboarding, BMX, Kite Surfing, Mountain Biking, Motocross, dll.an

Magic Wave sama seperti perusahaan media pada umumnya yang memiliki struktur organisasi dan pembagian tugas kerja (job description) bagi masing-masing karyawan. Sebagai media komunitas yang terbilang besar dan berkembang, Magic Wave juga memerlukan adanya sebuah struktur organisasi didalamnya untuk menunjang komunikasi dalam hubungan intern Magic Wave sehingga diharapkan mampu mencapai tujuan dari pada visi misi yang diharapkan.

(6)

memasuki tahun ke duabelas (12) Magic Wave tetap masih mampu melayani dan memediasi teman-teman komunitas akan sebuah informasi surfing.

Magic Wave sebagai media komunitas didalamnya juga memerlukan sebuah sruktur organisasi untuk mempermudah kinerja karyawan bukan karena alasan, sebagai media komunitas yang berkembang pesat dan memiliki tingkat rutinitas kegiatan yang padat, seperti liputan/ jurnalis, marketing communication (periklanan), promosi, distribusi, event, serta layanan informasi. Magic Wave selain membutuhkan karyawan dengan struktur organisasinya, memerlukan sosok pemimpin dengan gaya kepemimpinan yang sesuai sebagai penunjang tercapainya produktifitas dan efektifitas organisasi. Kondisi ini dapat diterapkan dengan dicari tahu mengenai gaya kepemimpinan seperti apa yang baik bagi perkembangan Magic Wave sebagai media sehingga Magic Wave dapat mampu tetap eksis hingga 12 tahun sebagai media cetak komunitas non profit.

Peran anggota atau individu dalam organisasi dituntut untuk selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain, baik itu antara bawahan dengan atasan (upward communication), antara sesama teman (horizontal communication) dan atasan dengan bawahan (downward communication). Dengan begitu aliran komunikasi berjalan lancar sehingga membentuk komunikasi organisasi yang berkembang sesuai dengan misi organisasi. Dengan berbagai macam aktivitas tersebut, seperti yang dikemukakan oleh Barnard (1958) bahwa komunikasi merupakan kekuatan utama untuk membentuk organisasi dan komunikasi yang membuat dinamis suatu sistem kerjasama dalam organisasi dan menghubungkan tujuan organisasi pada partisipasi orang didalamnya1.

Di sisi lain keberadaan karyawan juga mendukung kesuksesan sebuah organisasi perusahaan, disamping tentunya faktor lain seperti relasi, teknologi, dan kemampuan sumber daya manusia dalam menjalankan perusahaan. Aktivitas atau pekerjaan suatu organisasi merupakan suatu kolektivitas sehingga dalam setiap penyelesaian rangkaian pekerjaan seorang karyawan dituntut untuk bekerja sama, saling terkait dan tidak akan melepaskan diri dengan karyawan lain dalam organisasi itu. Selain itu keberhasilan organisasi dalam mengelola sumber daya yang dimiliki ditentukan pula oleh pemimpin itu sendiri.

Salah satu permasalahan penting bagi pimpinan dalam suatu organisasi adalah bagaimana memberikan motivasi kepada karyawan untuk melakukan pekerjaan dengan baik.       

(7)

Dalam hal ini, pimpinan dihadapkan suatu persoalan bagaimana dapat menciptakan situasi agar bawahan dapat memperoleh kepuasan secara individu dengan baik, dan bagaimana cara memotivasi agar mau bekerja berdasarkan keinginan dan motivasi untuk berprestasi yang tinggi.

Sebagai perusahaan yang memiliki pimpinan tertinggi, yaitu Chief Editor, gaya kepemimpinan akan menentukan bagaimana seorang pemimpin akan berkomunikasi dengan bawahannya. Apabila gaya kepemimpinan seseorang pemimpin dapat mengarah pada hal yang meningkatkan iklim komunikasi, maka akan mendorong produktivitas kerja karyawan dan menentukan kualitas dan target sebuah perusahaan.

Dari apa yang tertulis diatas maka keberadaan sosok pemimpin dan cara berkomunikasi yang diterapkan dalam Magic Wave menjadi hal yang sangat penting dalam kaitannya menjaga dan mengembangkan eksistensi Magic Wave sebagai media cetak komunitas non profit. Maka dari itu, peneliti ingin melihat seperti apa gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh atasan yaitu Chief Editor Magic Wave sehingga media itu tetap bisa menjaga dan mengembangkan eksistensinya sebagai media komunitas non profit.

1.2 Rumusan Masalah

Maka berdasarkan latar belakang diatas penulis dapat merumuskan masalah sebagai berikut:

Bagaimana Gaya kepemimpinan dan pola interaksi komunikasi yang diterapkan oleh Chief Editor Magic Wave “Surf Community Newspaper” Bali dalam upaya menjaga eksistensi media non profit sehingga mampu tetap bertahan selama 12 tahun ditengah ketatnya persaingan media di Bali?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini memiliki 2 tujuan, yaitu sebagai berikut:

1. Untuk memahami gaya kepemimpinan yang diterapkan oleh Chief Editor perusahaan Magic Wave “Surf Community Newspaper” Bali dalam menjaga eksistensi media non profit selama 12 tahun ditengah ketatnya persaingan media.

(8)

1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Teoritis

Secara akademis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi penelitian Ilmu Komunikasi terutama dalam pengembangan pemikiran teoritik mengenai gaya kepemimpinan dan pola interaksi komunikasi sebuah pemimpin dalam kajian komunikasi organiasasi.

1.4.2 Praktis

Secara praktis, penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran dan penjelasan tentang gaya kepemimpinan yang diterapkan dalam perusahaan yang ada saat ini, khususnya bagi perusahaan yang menjadi obyek penelitian ini. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan masukan bagi anggota maupun pemegang tampuk kepemimpinan organisasi perusahaan dalam memahami komunikasi di dalam organisasinya. Selain itu diharapkan dapat memberi kontribusi pengetahuan mengenai kondisi didalam perusahaan bagi mahasiswa yang akan memasuki dunia kerja.

1.4.3 Sosial

Secara sosial, penelitian ini juga ditujukan untuk masyarakat yang hendak masuk kedalam lingkungan organisasi perusahaan, agar mampu mengoptimalkan komunikasi dengan memperhatikan aspek-aspeknya dan menerapkan gaya kepemimpinan yang sesuai, sehingga perusahaan mampu untuk tetap berkembang sesuai tujuan yang diharapkan.

1.5Konsep yang Digunakan

(9)

1.5.1.1 Gaya Kepemimpinan Situasional 1.5.1.2 Derective Behaviour

1.5.1.3 Supportive Behaviour

1.5.2 Konsep Komunikasi Organisasi menurut Wayne Pace 1.5.2.1 Pengertian Komunikasi Organisasi

1.5.2.2 Sifat Komunikasi Organisasi

1.5.3 Proses Komunikasi Organisasi menurut Wiryanto 1.5.3.1 Internal

1.4.3.2 Eksternal

1.5.4 Konsep Pola Interaksi Komunikasi menurut Barry Cushway & Derek Lodge

1.6 Batasan Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti ingin membahas mengenai eksistensi dari Magic Wave “Surf Community Newspaper” Bali dengan melihat melalui faktor internal Pimpinan tertinggi yaitu Chief Editor dengan batasan penelitian yang meliputi gaya kepemimpinan dan pola interaksi komunikasi dari sosok Chief Editor.

Gambar

Tabel 1.1. Media Cetak Pasca Bom Bali
Tabel. 1.3  Media Cetak Surf Community di Bali

Referensi

Dokumen terkait

Ahli Perumahan Dan Permukiman disyaratkan seorang Sarjana Teknik Strata Satu (S1) Jurusan Teknik Planologi/ Perencanaan Wilayah Dan Kota lulusan universitas negeri atau

Standar Dokumen Pengadaan Jasa Konsultansi Badan Usaha..

Menentukan hasil total yang kita inginkan dengan cara mengalikan jmulah porsi yang diinginkan dengan ukuran porsi yang diinginkan.. Porsi yang diinginkan x ukuran porsi

BERITA ACARA PENILAIAN ANGKA KREDIT JABATAN FUNGSIONAL GURU. TANGGAL PENILAIAN :

Bila penemannya lebih dari dua atau lebih, hidangan utama diletakkan ditengah-tengah, beri jarak yang sama antara kiri dan kanan untuk penemannya atau di

Kepada para peserta seleksi yang berkeberatan atas Pengumuman ini diberikan kesempatan untuk mengajukan sanggahan sesuai ketentuan berdasarkan Peppres No.. Demikian

makanan yang merupakan campuran dari sayuran hijau segar, buah, daging, unggas dan ikan yang dihidangkan bersama dressing atau hanya terdiri dari buah segar

Pue