• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit (Studi Kasus Pada PD.BPR Kapetakan Cirebon).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Peran Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit (Studi Kasus Pada PD.BPR Kapetakan Cirebon)."

Copied!
102
0
0

Teks penuh

(1)

i

ABSTRAK

Peranan Sistem Informasi Akuntansi Dalam Menunjang EFfektivitas Pemberian Kredit

(Studi Kasus pada PD. BPR Kapetakan Cirebon)

Bank merupakan salah satu bentuk lembaga keuangan yang memberikan kredit, dan jasa-jasa keuangan lainnya. Bagi suatu bank, kredit merupakan salah satu sumber penghasilan yang utama, yaitu dari pendapatan bunga dan penerimaan dana dari pihak ketiga yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit.

Kredit macet dalam dunia perbankan saat ini menjadi hal yang serius dan menakutkan. Kredit macet yang terjadi terutama disebabkan oleh manajemen bank yang tidak tepat dalam pelaksanaan tugasnya, misalnya: pengawasan terhadap kredit yang tidak akurat, analisa laporan keuangan calon debitur yang kurang cermat, bank terlalu mengejar target pencapaian kredit, dan pegawai bank yang tidak kompeten. Oleh karena itu, sangatlah diperlukan adanya suatu sistem informasi akuntansi yang memadai sebagai salah satu upaya yang diperlukan dan sangat berperan penting dalam menilai kelayakan suatu perusahaan di dalam memperoleh kredit di suatu bank.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui sejauh mana penerapan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit di dunia perbankan, untuk itu penulis melakukan penelitian pada PD. BPR yang berlokasi di JL. Raya Karangreja No.76 Cirebon. Perusahaan ini merupakan lembaga perbankan yang kegiatan utamanya menyalurkan kredit kepada masyarakat.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriftif analitis. Adapun pengumpulan data dilakukan melalui studi kepustakaan dan penelitian ke lapangan termasuk menyebarkan kuesioner pada 35 responden. Pengolahan data menggunakan pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji korelasi Pearson.

(2)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK………...i

KATA PENGANTAR………...……….ii

DAFTAR ISI………...………v

DAFTAR TABEL………..………...ix

DAFTAR LAMPIRAN………..…x

BAB I PENDAHULUAN………...………....1

1.1 Latar Belakang Penelitian………...…1

1.2 Identifikasi Masalah………....4

1.3 Tujuan Penelitian………4

1.4 Kegunaan Penelitian………...5

1.5 Rerangka Penelitian dan Hipotesis……….6

1.6 Metode Penelitian………..13

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data………...……….13

1.6.2 Teknik Pengolahan Data………...………14

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian………16

BAB II TINJAUAN PUSTAKA………..…………17

2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi………17

2.1.1 Karakteristik Sistem Informasi Akuntansi………....18

2.1.2 Tujuan Sistem Informasi Akuntansi………..20

2.1.3 Fungsi Sistem Informasi Akuntansi………..21

(3)

vi

2.2 Efektivitas Pemberian Kredit………24

2.3 Pengertian Kredit………..27

2.3.1 Unsur-Unsur Kredit………...29

2.3.2 Tujuan Kredit………31

2.3.3 Fungsi Kredit………32

2.3.4 Jenis-Jenis Kredit………..33

2.3.5 Jaminan Kredit………..38

2.3.6 Risiko Kredit……….40

2.3.7 Kebijaksanaan Kredit………41

2.3.8 Prinsip-Prinsip Pemberian Kredit……….41

2.3.9 Aspek-Aspek Penilaian Kredi………...…45

2.3.10 Prosedur Pemberian Kredit………...45

2.4 Pengertian Bank………49

2.4.1 Tujuan Bank………..50

2.4.2 Fungsi Bank………..50

2.4.3 Usaha Pokok Bank………50

2.5 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Pemberian Kredit..51

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN……….54

3.1 Objek Penelitian………54

3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)……….54

(4)

vii

3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan Daerah Bank

Perkreditan Rakyat (PD. BPR)………..57

3.1.4 Struktur Organisasi dan Uraian Tugas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)………....59

3.1.5 Aktivitas Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)……….76

3.2 Metodologi Penelitian………...…77

3.2.1 Sampel………...78

3.2.2 Teknik Pengumpulan Data………78

3.2.3 Operasionalisasi Variabel………..80

3.2.4 Teknik Pengembangan Instrumen……….81

3.2.5 Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen………82

3.2.5.1 Pengujian Validitas………83

3.2.5.2 Pengujian Reliabilitas……….86

3.2.6 Rancangan Pengujian Hipotesis………90

3.2.6.1 Penetapan Hipotesis………...91

3.2.6.2 Pemilihan Tes Statistik dan Perhitungannya …….91

3.2.6.3 Tingkat Signifikansi………...92

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN………...93

4.1 Sistem Informasi Akuntansi………..93

(5)

viii

Kredit Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat

(PD. BPR)……….…95

4.2 Kredit………...103

4.2.1 Prosedur Pemberian Kredit Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)……….103

4.2.2 Penanganan Kredit Macet Perusahaan Daerah Bank Prekreditan Rakyat (PD. BPR)………..112

4.3 Peranan Sistem Informasi Akuntansi dalam Menunjang Efektivitas Pemberian Kredit………..113

4.4 Pengujian Hipotesis……….116

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN………..………...119

5.1 Kesimpulan……….119

5.2 Saran………122

(6)
(7)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel ……….80

Tabel 3.2 Hasil Pengujian Validitas Variabel X………84

Tabel 3.3 Hasil Pengujian Validitas Variabel Y………85

Tabel 3.4 Skor Item Ganjil dan Item Genap Variabel X………87

Tabel 3.5 Skor Item Ganjil dan Item Genap Variabel Y………88

Tabel 3.6 Koefisien Korelasi Antara Kedua Belahan Varabel X…………..89

Tabel 3.7 Koefisien Korelasi Antara Kedua Belahan Variabel Y………….89

Tabel 4.1 Siklus Pemberian Kredit………..103

Tabel 4.2 Hasil Pengujian Hipotesis Pearson………..116

(8)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Lampiran 2 Kuesioner

Lampiran 3 Tabulasi Jawaban Responden Variabel X Lampiran 4 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Y

Lampiran 5 Tabulasi Jawaban Responden Variabel X Yang Valid Lampiran 6 Tabulasi Jawaban Responden Variabel Y Yang Valid Lampiran 7 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel X

Lampiran 8 Hasil Perhitungan Uji Validitas Variabel Y Lampiran 9 Flow Chart Pemberian Kredit

Lampiran 10 Formulir Permohonan Kredit Lampiran 11 Formulir Keputusan Kredit

Lampiran 12 Surat Ijin Atas Kredit Yang Melampui Wewenang Lampiran 13 Surat Persetujuan Kredit

Lampiran 14 Surat Kuasa Untuk Menjual Barang-Barang Yang Menjadi Jaminan

Lampiran 15 Surat Rekomendasi Lampiran 16 Surat Kuasa

Lampiran 17 Surat Keterangan Jaminan

Lampiran 18 Berita Acara Pemeriksaan Tunggakan Kredit Lampiran 19 Formulir Perjanjian Perpanjangan Kredit

(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Indonesia saat ini berada dalam masa transisi menuju perdagangan bebas yang ditandai dengan adanya Asean Free Trade Area (AFTA) di kawasan ASEAN dan Asia Pasific Economy Coorperation (APEC) di kawasan Asia Pasifik. Dalam era perdagangan bebas tersebut, akan terjadi integrasi dari fasilitas-fasilitas pada negara yang berada di bawah kepentingan multinasional dan integrasi dari produk-produk serta pasar keuangan. Dengan kata lain, batasan antara perekonomian antar negara saling berkaitan erat. Peristiwa ekonomi yang terjadi di sebuah negara dengan mudah dan cepat tersebar ke negara-negara lain. Sehingga tidak dapat dihindari adanya persaingan yang ketat. Dengan adanya persaingan ini, menyebabkan kegiatan usaha di perusahaan-perusahaan ini semakin beragam dan berkembang, sehingga diperlukan sumber dana yang cukup besar untuk membiayainya. Dengan alasan tersebut, perusahaan-perusahaan harus mencari dana tambahan dari pihak lain.

(79)

Bab I Pendahuluan 2

perkreditan dan melayani kebutuhan pembiayaan serta melancarkan mekanisme sistem pembayaran bagi semua sektor perekonomian.

Peranan bank sebagai salah satu bentuk lembaga keuangan yang bertujuan memberikan kredit, dan jasa-jasa keuangan lainnya. Adapun pemberian kredit itu dilakukan baik dengan modal sendiri atau dengan dana yang dipercayakan oleh pihak ketiga. Bagi suatu bank, kredit merupakan salah satu sumber penghasilan yang utama, yaitu dari pendapatan bunga dan penerimaan dana pihak ketiga yang kemudian disalurkan kembali kepada masyarakat dalam bentuk kredit. Bila kegiatan kredit ini berhasil, maka usaha bank tersebut akan berhasil. Sebaliknya apabila kreditnya bermasalah (NPL/Non Performing Loan) maka bank akan mengalami kerugian yang besar. Kredit bermasalah ini sering di sebut dengan kredit macet. Oleh karena itu, bank hanya akan memberikan kredit kepada nasabahnya bila manajemen bank benar-benar merasa yakin bahwa nasabah yang akan menerima kredit tersebut mampu untuk mengembalikan kredit yang diterimanya.

(80)

Bab I Pendahuluan 3

berkurangnya kepercayaan dari masyarakat terhadap bank dalam menginvestasikan dananya.

Kredit macet yang terjadi terutama disebabkan oleh manajemen bank yang tidak tepat dalam pelaksanaan tugasnya, misalnya: pengawasan terhadap kredit yang tidak akurat, analisa laporan keuangan calon debitur yang kurang cermat, bank terlalu mengejar target pencapaian kredit, dan pegawai bank yang tidak kompeten. Hal-hal inilah yang akhirnya menghambat pendapatan bagi bank itu sendiri.

Tujuan bank dapat tercapai dengan efektif jika menggunakan informasi yang mana bank berusaha mendapatkan informasi yang diperlukan secepat dan setepat mungkin untuk kepentingannya. Salah satu hasil informasi adalah informasi akuntansi yang dapat berperan bagi bank. Dengan adanya sistem informasi akuntansi, manajemen dapat mengendalikan organisasi dengan mudah. Adanya informasi akuntansi ini dapat membantu manajemen dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini informasi akuntansi dapat digunakan dalam pengambilan keputusan pemberian kredit. (Steven, 1993:4)

(81)

Bab I Pendahuluan 4

kredit (Bodnar dan Hopwood, 1996:409). Dengan diterapkannya sistem informasi akuntansi diharapkan dapat memperkecil risiko adanya kredit macet.

Berdasarkan uraian di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi ini untuk mengetahui bagaimana peranan sistem informasi akuntansi dapat mengefektifkan pemberian kredit, untuk itu penulis mengambil judul “PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PEMBERIAN KREDIT” (Studi kasus pada

PD. BPR Cirebon).

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang penelitian, penulis mengidentifikasikan permasalahan sebagai berikut:

1. Bagaimana penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)?

2. Sejauh mana peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR)?

1.3 Tujuan Penelitian

(82)

Bab I Pendahuluan 5

1. Untuk mengetahui dan mempelajari penerapan sistem informasi akuntansi pemberian kredit pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR).

2. Untuk mengetahui sejauh mana peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat (PD. BPR).

1.4 Kegunaan Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian di atas, diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan kegunaan untuk:

1. Perusahaan yang diteliti

 Diharapkan hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran yang lebih baik dan jelas mengenai seberapa jauh peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit.  Sebagai bahan studi lebih lanjut serta sebagai bahan masukan

untuk memperbaiki sistem informasi akuntansi yang telah ada, khususnya sistem informasi akuntansi pemberian kredit.

 Sebagai rekomendasi dalam memecahkan masalah-masalah yang dihadapi yang berkaitan dengan pemberian kredit.

2. Penulis

(83)

Bab I Pendahuluan 6

 Menambah pengalaman mengenai penerapan teori yang di dapat penulis di bangku kuliah pada dunia kerja yang nyata.

 Sebagai upaya dalam memenuhi salah satu syarat dalam menempuh ujian S-1 Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Kristen Maranatha.

3. Rekan-rekan mahasiswa

 Diharapkan penelitian ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dalam hal sistem informasi akuntansi.

 Sebagai dasar studi perbandingan dan referensi dalam penelitian untuk membuat laporan penelitian ilmiah yang bertopik sama.

1.5 Rerangka Penelitian dan Hipotesis

Bank Perkreditan Rakyat sebagai lembaga keuangan yang salah satu usahanya adalah memberikan kredit yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan. Hasil keuntungan ini di peroleh dalam bentuk bunga yang di terima oleh bank sebagai balas jasa dan biaya administrasi kredit yang dibebankan kepada nasabah, keuntungan ini penting untuk kelanjutan hidup bank dan juga dapat membesarkan usaha bank. (Kasmir, 2002:105)

Menurut Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1992 pasal 1 butir 12 (Kasmir, 2002:237) menyatakan bahwa:

(84)

Bab I Pendahuluan 7

Pengertian kredit ini mengalami perubahan sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1998 (Kasmir, 2002:102) :

“Kredit adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam antar bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk melunasi utangnya setelah jangka waktu tertentu dengan pemberian bunga”.

Berdasarkan definisi di atas, jelas dikatakan bahwa kredit terjadi karena adanya kesepakatan pinjam-meminjam antar pihak bank dengan pihak pemohon kredit. Kredit diberikan oleh pihak bank kepada pihak pemohon pinjaman dengan melihat kemampuan pihak pemohon kredit dalam mengembalikan pinjaman ditambah dengan bunga yang menjadi pendapatan bagi pihak bank.

Keputusan pemberi kredit tergantung pada fungsi pokok bank yang bersangkutan, karena setiap bank mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Fungsi pokok di bank sesuai dengan yang tercantum dalam anggaran dasar pendiriannya. Dalam hal ini fungsi pokok Bank Perkreditan Rakyat adalah menghimpun dan menyalurkan dana masyarakat.

Berkembangnya suatu perusahaan berarti terjadi perubahan dalam ukuran operasi perusahaan untuk menunjang operasi dan kegiatan yang semakin kompleks. Perkembangan ini membuat proses pemberian kredit membutuhkan suatu sistem yang dapat membantu dalam pemberian kredit. Sistem yang dapat digunakan manajemen untuk membantu proses pemberian kredit tersebut adalah sistem informasi akuntansi.

(85)

Bab I Pendahuluan 8

menghasilkan produk maupun jasa bank yang inovatif kepada masyarakat secara berkesinambungan sebagai upaya untuk mempertahankan sekaligus meningkatkan pangsa pasar yang memadai. Salah satu jasa bank yang inovatif tersebut adalah pemberian kredit kepada masyarakat. Dewasa ini pemohon kredit kepada bank semakin bertambah dengan pesat. Hal ini disebabkan karena tidak mungkin suatu proyek hanya dibiayai oleh pendiri usaha yang bersangkutan. Oleh karena itu, perlu adanya peminjaman dana dari bank. Namun pemberian kredit yang dilakukan oleh bank juga mempunyai kelemahan dalam operasinya, yaitu risiko tidak dibayarnya cicilan atau angsuran pembayaran pada waktu yang sudah ditentukan atau yang lebih di kenal dengan kredit macet.

Sistem informasi akuntansi mempunyai peranan dalam mengestimasi biaya dan manfaat yang akan di terima dari suatu proyek. Apabila proyek tersebut telah beroperasi, sistem informasi akuntansi diperlukan untuk menghasilkan informasi yang diberikan kepada manajer yang berkepentingan untuk mengevaluasi proyek yang telah dilaksanakan dan untuk perencanaan selanjutnya.

Pengertian sistem informasi akuntansi menurut Bodnar and Hopwood dalam buku Accounting Information System (2004:1) adalah:

“An accounting information system (AIS) is a collection of resources, such as people and equipment, designed to transform financial and other data into onformation. This information is communicated to wide variety of decisions makers. Accounting information system perform this transformation whether they are essentially manual system or thoroughly computerize”.

(86)

Bab I Pendahuluan 9

atur untuk mengubah data menjadi informasi. Informasi ini dikomunikasikan kepada beragam pengambil keputusan. Sistem informasi akuntansi mewujudkan perubahan apakah secara manual atau terkomputerisasi.

Menurut Midjan dan Susanto dalam buku Sistem Informasi Akuntansi I (1994:4), fungsi utama sistem informasi akuntansi adalah mendorong seoptimal mungkin agar akuntansi dapat menghasilkan berbagai informasi yang terstruktur yaitu akurat, relevan, dan tepat waktu. Sistem informasi akuntansi tersebut harus didukung oleh unsur-unsur yang terdiri dari:

1. Manusia 2. Alat

 Formulir

 Catatan

 Laporan

 Komputer 3. Metode

(87)

Bab I Pendahuluan 10

Bank-bank yang ada pada umumnya memiliki tujuan dalam pemberian kreditnya. Menurut Sinungan dalam buku Manajemen Dana Bank (1999:211) tujuan kredit terdiri atas:

1. Profitability, yaitu kemampuan memperoleh keuntungan dari bunga pinjaman.

2. Safety, yaitu keamanan fasilitas yang diberikan harus benar-benar terjamin sehingga tujuan profitability dapat tercapai.

Untuk mencapai tujuan tersebut, bank harus berhati-hati dalam mengambil keputusan pemberian kredit. Bank harus bisa memperkecil risiko kredit macet dengan cara melakukan penilaian secara tepat dan akurat terhadap laporan keuangan calon debitur. Bank juga harus terlebih dahulu mengetahui tujuan pemanfaatan kredit, kemudian melakukan penilaian terhadap kondisi keuangan calon debitur. Dengan mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut, maka dapat diperkirakan apakah tujuan pemanfaatan kredit yang diajukan merupakan suatu hal yang menunjang keberhasilan perusahaan di masa mendatang atau tidak. Hal ini bukan hanya bermanfaat bagi pihak bank sebagai kreditur, tapi juga bagi calon debitur dalam menilai kebijaksanaan ekspansinya.

Untuk menentukan apakah permohonan kredit di tolak atau di terima, menurut Munawir dalam buku Analisis Laporan Keuangan (2002:235-237) yang dikenal adanya formula 5C atau lazim disebut dengan five C’s of credit, diantaranya:

(88)

Bab I Pendahuluan 11

Bank mencari data tentang sifat-sifat pribadi, watak dan kejujuran dari pimpinan perusahaan dalam memenuhi kewajiban finansialnya.

2. Capacity (kemampuan)

Menyangkut kemampuan pimpinan perusahaan beserta stafnya baik kemampuan dalam perencanaan, kemampuan pengelolaan perusahaan, dan kemampuan membayar kembali.

3. Capital (modal)

Menunjukkan posisi finansial perusahaan secara keseluruhan yang ditunjukkan oleh rasio finansialnya dan penekanan pada komposisi

tangible net worth.

4. Collateral (jaminan)

Memberikan besarnya aktiva yang akan diikatkan sebagai jaminan atas kredit yang diberikan oleh bank.

5. Condition of economy (keadaan ekonomi)

Bank harus melihat kondisi ekonomi secara umum serta kondisi pada sektor usaha pihak pemohon kredit.

Selain faktor tersebut di atas disebutkan bahwa bank juga akan memperhatikan beberapa aspek, yaitu aspek umum, aspek ekonomi atau komersial, aspek teknik, aspek yuridis, aspek kemanfaatan dan kesempatan kerja, serta aspek keuangan. Bank tidak melihat semua aspek tersebut, tetapi ada aspek yang paling sering menjadi pertimbangan, yaitu aspek keuangan yang terdiri dari:

(89)

Bab I Pendahuluan 12

2. Rentabilitas atau profitability, yaitu kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode waktu tertentu.

3. Solvabilitas, yaitu kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya apabila perusahaan tersebut di likuidasi, baik kewajiban finansial jangka pendek maupun jangka panjang.

4. Stabilitas usaha, yaitu kemampuan perusahaan untuk dapat melakukan usahanya yang stabil diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk membayar beban atas hutang perusahaan tepat pada waktunya , serta kemampuan perusahaan membayar dividen secara teratur kepada para pemegang saham tanpa mengalami krisis moneter.

Berdasarkan pertimbangan aspek keuangan di atas maka dapat disimpulkan bahwa keputusan dalam pemberian kredit harus didasarkan pada hasil yang diperoleh dari penelitian aspek keuangan. Mengingat pentingnya pemberian kredit bagi suatu bank maka aktivitas pemberian kredit harus dikelola dengan baik melalui perancangan dan pengaplikasian sistem informasi akuntansi yang memadai.

(90)

Bab I Pendahuluan 13

informasi akuntansi atas pemberian kredit yang diterapkan seefektif mungkin oleh bank maka pendapatan bank akan semakin meningkat. Dengan meningkatnya pendapatan bank maka kegiatan operasional bank tersebut akan semakin lancar dan kelangsungan hidup bank akan terjamin.

Berdasarkan rerangka pemikiran tersebut, maka dapat dihasilkan suatu hipotesa bahwa “Sistem informasi akuntansi yang memadai berperan dalam menunjang efektivitas pemberian kredit”.

1.6 Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan penulis merupakan penelitian yang bersifat deskriftif analitis, yaitu dengan cara mengumpulkan, menyajikan dan menganalisa data sehingga dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai masalah yang sedang diteliti.

1.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan adalah:

(91)

Bab I Pendahuluan 14

Teknik penelitian yang digunakan adalah:

 Observasi, yaitu dengan mengamati kelengkapan dan prosedur yang telah diterapkan serta catatan dan data lainnya yang berhubungan dengan pemberian kredit.

 Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab mengenai masalah yang sedang di teliti.

 Kuesioner, yaitu formulir yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang disampaikan pada karyawan PD. BPR sebagai dasar penelitian.

2. Penelitian kepustakaan (library research), yaitu dengan mempelajari literatur serta bahan bacaan lainnya untuk memperoleh data sekunder berupa landasan teoritis serta konsep-konsep yang mendukung topik penelitian. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber penelitian, yaitu dengan membaca buku-buku, literatur, majalah serta sumber-sumber lainnya yang ada kaitannya dengan masalah yang akan di teliti. Informasi ini akan digunakan penulis sebagai dasar pemikiran teoritis dalam melihat dan membahas kenyataan yang ditemukan dari hasil penelitian lapangan. (Subiyanto, 1993:128)

1.6.2 Teknik Pengolahan Data

(92)

Bab I Pendahuluan 15

Skala pengukuran yang digunakan dalam penelitian ini adalah Skala Likert. Menurut Sugiyono dalam buku Statistika Untuk Penelitian (2005:16), “Dalam penelitian sosial yang instrumennya menggunakan Skala Likert, Guttman, Sementic Differential, Thurstone, data yang diperoleh adalah data interval”.

Berdasarkan skala pengukuran yang digunakan maka korelasinya menggunakan korelasi Pearson. Teknik korelasi Pearson digunakan untuk mencari hubungan dan membuktikan hipotesis hubungan dua variabel. Sumber data untuk variabel yang akan dikorelasikan adalah sama, data yang dikorelasikan adalah data interval atau rasio, serta data data dari kedua variabel masing-masing membentuk distribusi normal. (Sugiyono, 2005:212,228)

Hipotesis akan diuji menggunakan analisa korelasi Pearson dengan rumus:

r

rxy adalah koefisien korelasi Pearson. n adalah banyaknya sampel.

Xi adalah variabel independen.

Yi adalah variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan menurut Santoso dalam buku Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS Versi 11.5 (2004:329) yaitu :

(93)

Bab I Pendahuluan 16

1.7 Lokasi dan Waktu Penelitian

(94)
(95)

119

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi dalam menunjang efektivitas pemberian kredit pada PD. BPR Kapetakan Cirebon, maka penulis merumuskan kesimpulan sebagai berikut:

1. Penerapan sistem informasi akuntansi terhadap proses pemberian kredit pada PD. BPR Kapetakan dinilai sudah memadai. Hal ini didukung dari adanya unsur-unsur sistem informasi akuntansi antara lain:

a. Manusia

(96)

Bab V Kesimpulan dan Saran 120

b. Alat

Alat yang digunakan PD. BPR untuk menunjang proses pemberian kredit sudah memadai. Yang mana alat tersebut terdiri dari:

 Formulir

Formulir yang digunakan PD. BPR Kapetakan sehubungan dengan pemberian kredit terdiri dari formulir permohonan kredit, formulir keputusan kredit, formulir perjanjian perpanjangan kredit, formulir penjadwalan kembali. Formulir-formulir tersebut telah dirancang secara khusus dan memuat data-data yang diperlukan dalam proses pemberian kredit.

 Catatan

Catatan yang tersedia dalam bentuk jurnal, buku besar dan sub buku besar. Dalam pelaksanaan sistem pencatatan akuntansi tersebut, PD. BPR menganut prinsip-prinsip yang harus diterapkan dengan tujuan agar keabsahan data terjamin, yang terdiri dari tidak boleh ditangguhkan, tidak boleh dihapus baik dengan tip ex maupun penghapus, apabila terdapat kesalahan handaknya dikoreksi dan diparaf, dokumen atau tanda bukti harus selalu diparaf dan ditandatangani pejabat yang berwenang.

 Laporan

(97)

Bab V Kesimpulan dan Saran 121

pemberian kredit. Laporan tersebut berupa laporan keuangan yang merupakan hasil akhir dari proses akuntansi.

 Komputer

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan sistem komputer, sehingga dapat mempercepat waktu pemrosesan data dan hasil perhitungan data menjadi akurat. Pengolahan data tersebut dapat menghasilkan informasi yang kemudian digunakan untuk pengambilan keputusan pemberian kredit. c. Metode

Metode dalam hal ini adalah prosedur pemberian kredit sudah memadai. Hal ini dikarenakan pelaksanaan pemberian kredit pada PD. BPR selalu mengikuti tahap-tahap yang telah ditetapkan dengan baik dan benar. Prosedur pemberian kredit pada PD. BPR Kapetakan terdiri dari permohonan kredit, analisa kredit, keputusan kredit, dan administrasi kredit.

(98)

Bab V Kesimpulan dan Saran 122

akuntansi tersebut didukung oleh adanya unsur-unsur yang terdiri dari manusia, alat dan metode. Dengan adanya peranan dari sistem informasi akuntansi, maka pelaksanaan pemberian kredit pada PD. BPR Kapetakan sejauh ini efektif.

5.2 Saran

Saran yang penulis berikan ditujukan untuk: 1. Perusahaan

 Dalam melakukan analisis kredit tidak hanya didasarkan pada prinsip 6C (character, capacity, capital, collateral, condition of economi, cash

flow), sebaiknya perusahaan memperluas penilaiannya dengan

prinsip-prinsip penilaiannya yang lain misalnya prinsip-prinsip 7P (personality, party,

perpose, prospect, payment, profitability, protection), dan 3R (returns, repayment, risk bearing ability).

 Meningkatkan kualitas terhadap jasa perbankan lainnya sehingga kegiatan operasional perusahaan lebih efisien.

2. Peneliti lainnya

 Dapat memperluas ruang lingkup objek penelitian sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.

(99)
(100)
(101)

124

DAFTAR PUSTAKA

Adikoesoema, Soemita, R., 1984, Sistem-Sistem Akuntansi, Bandung: Tarsito Baridwan, Zaki, 1993, Sistem Akuntansi: Penyusunan Prosedur dan Metode,

Edisi ke-5: Yogyakarta

Bodnar, H., George, and Hopwood, S., William, 1996, Sistem Informasi

Akuntansi, Edisi Indonesia, Jakarta: Salemba Empat

Bodnar, H., George, and Hopwood, S., William, 2004, Accounting Information, 9th Edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc

Djumhana, Muhammad, 2002, Hukum Perbankan di Indonesia, Bandung: Citra Aditya Bukti

E., Barry, Cushing, Romney, B., Marshal, and Steinbart, John, Paul, 1997,

Accounting Information System: A Comprehensive Approach, 7th

Edition, USA: Wesley Publishing Company

E., Barry, Cushing, and Steinbart, John, Paul, 2003, Accounting Information

System, 9th Edition, New Jersey: Prentice Hall International Inc.

Hasibuan, Malayu, S.D., 2002, Dasar-Dasar Perbankan, JakartaL: Bumi Aksara Jogiyanto, 1999, Analisis dan Desain Sistem Informasi, Edisi ke-1, Yogyakarta:

Andi

Kasmir, 2002, Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Komarudin, 1994, Encyclopedia Manajemen, Jakarta: Bumi Aksara

Kountur, Ronny, 2006, Statistik Praktis, Jakarta: PPM

Marpaung, Leden, 1993, Kejahatan Terhadap Perbankan, Jakarta: Erlangga

Midjan, La, dan Susanto, Azhar, 1994, Sistem Informasi Akuntansi I, Edsisi ke-7, Bandung: Lembaga Informatika Akuntansi

Midjan, La, dan Susanto, Azhar, 2001, Sistem Informasi Akuntansi I: Pendekatan

Manual Penyusunan Metode dan Prosedur, Edisi ke-8, Bandung: Lingga

(102)

125

Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi ke-3, Jakarta: Salemba Empat

Munawir, S., 2002, Analisis Laporan Keuangan, Edisi ke-4, Yogyakarta: Liberty Rindjin, Ketut, 2000, Pengantar Perbankan dan Lembaga Keuangan Non Bank,

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama

Santoso, Singgih, 2004, Mengatasi Berbagai Masalah Statistik Dengan SPSS

Versi 11.5, Jakarta: PT Elex Media Komputindo

Singarimbun, Masri, dan Effendi, Sofian, 1987, Metode Penelitian Survai, Edsisi Revisi, Jakarta: LP3ES

Sinungan, Muchdarsyah, 1999, Manajemen Dana Bank, Edisi ke-2, Jakarta: Bumi Aksara

Subiyanto, Ibnu, 1993, Metode Penelitian (Akuntansi), Edisi ke-2, Yogyakarta: STIE YKPN

Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Bisnis, Cetakan ke-5, Bandung: CV Alfabeta Sugiyono, 2003, Metode Penelitian Administrasi, Bandung: CV Alfabeta

Sugiyono, 2005, Statistika Untuk Penelitian, Bandung: CV Alfabeta

Surakhmad, Winaryo, 1994, Pengantar Penelitian Ilmiah, Edisi ke-7, Bandung: Tarsito

Susilo, Sri, Sigit, dan Santoso, Budi, Totok, 2000, Bank dan Lembaga Keuangan

Lain, Jakarta: Salemba Empat

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian diatas, dapat dipahami bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi terciptanya City Branding, namun dalam penelitian ini faktor-faktor

Responden yang diambil adalah petani yang sedang membeli hanya produk Syngenta atau dengan jumlah pembelian pestisida produk Syngenta lebih banyak dibandingkan dengan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah melalui penerapan metode bermain musik dapat meningkatkan kecerdasan emosi pada anak di kelompok B TK Aisyiyah Pabelan, Kartasura,

Pada hari ini SELASA tanggal DUA PULUH DUA Bulan OKTOBER Tahun DUA RIBU DUA BELAS, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Kanwil Kementerian Agama Provinsi Kalimantan

Sebelum melaksanakan kegiatan ini warga melakukan wiwet (syukuran bersama di lahan pertanian sebelum panen). Kegiatan nyadran ini pelaksanaannya sama dengan ruwatan desa, baik

Sebanyak 10 orang karyawan (100%) mengungkapkan bahwa mereka mengetahui visi, misi, dan tujuan PT. “X” yaitu menjadi perusahaan nomor satu di bidangnya dengan cara mencapai

Pada rapat arus rendah, wilayah I pada gambar di atas, bentuk kurva polarisasi ditentukan oleh overpotensial aktivasi, yang timbul dari kinetika pada transfer

Dalam hal ini jaringan distribusi harus menggunakan suatu peralatan proteksi recloser yang dapat mengamankan kelancaran supplai aliran listrik kekonsumen dari