Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Cesilia Dian Astika Sari
112114142
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang mengalami kredit bermasalah dari laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar ada sembilan faktor antara lain penyalahgunaan dana kredit, watak tidak baik, lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo jauh dari tempat tinggal anggota, kesibukan anggota dalam berbisnis, adanya kendala usaha, perceraian, gagal panen, istri mengalami keguguran dan penambahan pinjaman di lembaga lain tanpa diikuti penambahan pendapatan.
CASE STUDY ON THE CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02 Cesilia Dian Astika Sari
112114142
UniversitasSanata Dharma Yogyakarta
2016
This research is a case study with a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to identify factors which cause non performing loans at Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
Data collection method were interviews and documentation. The samples used in the study were 24 respondents who experienced a non performing loans by 4 February 2016 reports. This research use convenience sampling. The results showed that non performing loans at Credit Union Cindhelaras Tumangkar were affected mostly caused by nine factors, there were misappropriation of credit funds, bad character, distance, too busy doing business, business constraints, divorce, crop failure, miscarriage, and increased of debt in other institutions without any additional income.
ANALISIS KREDIT BERMASALAH
Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Cesilia Dian Astika Sari
NIM : 112114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
i
ANALISIS KREDIT BERMASALAH
Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Program Studi Akuntansi
Oleh :
Cesilia Dian Astika Sari
NIM : 112114142
PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
iv No guilt in life, no fear in death
This is power of Christ in me
From life's first cry to final breath
Jesus commands my destiny
-Owl City-
(Tidak ada kesalahan dalam hidup, tidak ada ketakutan dalam kematian
Ini adalah kuasa Kristus di dalam diriku
Dari tangisan pertama sampai pada nafas terakhir
Yesus menentukan takdirku)
-Owl City-
Kupersembahkan untuk:
Tuhan Yesus yang baik hati
Bapak dan Ibuku
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan
skripsi yang berjudul Analisis Kredit Bermasalah (Studi Kasus di Credit Union
Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk
memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana pada Program Studi
Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan
dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima
kasih yang tak terhingga kepada:
1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata
Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan
mengembangkan kepribadian kedapa penulis.
2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
3. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, Akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi
Universitas Sanata Dharma.
4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen
Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi
bimbingan dan arah dalam penyusunan skripsi ini.
5. Ir. Suwarto,M.P yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan
viii
Lorejo yang telah banyak membantu dengan memberikan informasi dan data
yang dibutuhkan.
6. Keluarga tercinta terima kasih atas segala dukungan doa, semangat, cinta, dan
perhatian yang diberikan yang tidak ternilai dengan apapun.
7. Bapak dan ibukku yang terkasih.
8. Mas Nanang, Mbak Tanes dan Mbak tien terima kasih atas dukungan dan
doanya.
9. Elmu Angka Wijaya, Andre, Rangga, Brigita, Panca, Santi, Avi dan Ibu Ririn
terima kasih untuk dukungan kalian selama saya mnyelesaikan skripsi ini.
10.Teman-teman bimbingan dan kelas MPAT Bu Gien, terima kasih atas
kebersamaan, dukungan dan masukan yang kalian berikan dalam proses
penyelesaian skripsi ini dengan penuh semangat.
11.Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus untuk Akuntansi kelas C, terima
kasih atas kebersamaan, doa, dukungan, dan semangat dari kalian sangatlah
berarti.
12.Klara Catur, Yohana Wigati, Monica Artha terkasih yang selalu memberikan
doa, dukungan, semangat, dan bantuan. Sehingga, saya dapat menyelesaikan
skripsi dengan penuh semangat.
13.Semua pihak yang telah membantu, dukungan dan berperan aktif dalam
penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena
itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR SINGKATAN ... xiii
ABSTRAK ... xiv
ABSTRAK ... xv
BAB I PENAHULUAN ... 2
A.Latar Belakang Masalah ... 2
B.Rumusan Masalah ... 2
C.Batasan Masalah ... 3
D.Tujuan Penelitian ... 3
E. Manfaat Penelitian ... 3
F. Sistematika Penulisan ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A.Kredit ... 6
1. Pengertian Kredit ... 6
2. Unsur-unsur Kredit... 6
3. Fungsi Kredit ... 8
B.Credit Union ... 9
1. Pengertian Credit Union ... 9
2. Prinsip-prinsip Credit Union ... 10
3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union ... 14
C.Kredit Bermasalah ... 17
1. Pengertian Kredit Bermasalah... 17
2. Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ... 17
3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 19
4. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. 21 D.Hasil Penelitian Terdahulu ... 23
BAB III METODE PENELITIAN ... 26
A.Jenis Penelitian ... 26
xi
C.Tempat Penelitian ... 27
D.Populasi dan Sampel ... 27
E. Jenis dan Sumber Data ... 30
F. Teknik Pengumpulan Data ... 30
G.Teknik Analisis Data ... 31
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33
A.Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumankar TP 02 Lorejo ... 33
B.Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo ... 34
C.Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 34
D.Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 35
E. Status Badan Hukum ... 36
F. Susunan Pengurus ... 36
G.Status Keanggotaan ... 37
H.Syarat Keanggotaan ... 38
I. Produk Simpanan Anggota ... 40
J. Produk Kredit ... 53
K.Produk Perlindungan Jalinan ... 58
L. Produk Bantuan ... 65
M.Ketentuan Umum Kredit ... 68
N.Ketentuan Cadangan Kerugian Piutang ... 75
O.Analisis 5C ... 75
P. Langkah-langkah Penanganan Kredit Bermasalah ... 77
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 79
A.Deskripsi Data ... 79
B.Analisis Data ... 134
C.Pembahasan ... 162
BAB VI PENUTUP ... 188
A.Kesimpulan ... 188
B.Keterbatasan Penelitian ... 188
C.Saran ... 188
DAFTAR PUSTAKA ... 191
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 5. 1 Rangkuman Wawancara Penyebab Kredit Bermasalah...119 Tabel 5.2 Rangkuman Hasil Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kredit
[image:15.595.86.510.217.625.2]xiii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Keterangan
TP Tempat Pelayanan
BJS Balas Jasa Simpanan
xiv
ABSTRAK
ANALISIS KREDIT BERMASALAH
Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Cesilia Dian Astika Sari
112114142
Universitas Sanata Dharma Yogyakarta
2016
Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang mengalami kredit bermasalah dari laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar ada sembilan faktor antara lain penyalahgunaan dana kredit, watak tidak baik, lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo jauh dari tempat tinggal anggota, kesibukan anggota dalam berbisnis, adanya kendala usaha, perceraian, gagal panen, istri mengalami keguguran dan penambahan pinjaman di lembaga lain tanpa diikuti penambahan pendapatan.
xv
ABSTRACT
ANALYSIS OF NON PERFORMING LOANS
CASE STUDY ON THE CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02
Cesilia Dian Astika Sari 112114142
UniversitasSanata Dharma Yogyakarta
2016
This research is a case study with a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to identify factors which cause non performing loans at Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
Data collection method were interviews and documentation. The samples used in the study were 24 respondents who experienced a non performing loans by 4 February 2016 reports. This research use convenience sampling. The results showed that non performing loans at Credit Union Cindhelaras Tumangkar were affected mostly caused by nine factors, there were misappropriation of credit funds, bad character, distance, too busy doing business, business constraints, divorce, crop failure, miscarriage, and increased of debt in other institutions without any additional income.
1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
Koperasi adalah salah satu bentuk lembaga keuangan dari ekonomi
kerakyatan. Ketatnya persaingan lembaga keuangan saat ini mendorong
lembaga keuangan di Indonesia untuk lebih giat dalam mengembangkan
usahanya baik peningkatan kualitas pelayanan maupun kualitas jasa.
Tawaran seperti hadiah atau bunga yang menarik dilakukan sebagai usaha
untuk menarik dana masyarakat sebanyak-banyaknya dan meyalurkannya
kembali kepada nasabah dalam bentuk kredit. Credit Union Cindelaras
Tumangkar adalah salah satu lembaga keuangan non Bank yang
memberikan fasilitas pinjaman atau kredit kepada anggotanya.
Salah satu masalah yang dihadapi Credit Union Cindelaras
Tumangkar adalah kredit bermasalah. Bahaya atas kredit bermasalah yakni
tidak terbayarkan kembali kredit yang diberikan, baik sebagian maupun
seluruhnya. Semakin besar kredit bermasalah yang dialami koperasi, maka
semakin menurun pula tingkat kesehatan koperasi tersebut.
Penurunan mutu kredit dan tingkat kesehatan mempengaruhi
likuiditas keuangan dan solvabilitasnya, yang dapat memepengaruhi
kepercayaan para kreditur maupun calon nasabah. Semakin besar jumlah
kredit bermasalah, semakin besar pula tanggungan koperasi untuk
menyediakan dana cadangan kerugian piutang. Dampak yang ditimbulkan
mengupayakan penanggulangan ataupun pencegahan bahaya yang
mungkin timbul akibat kredit bermasalah.
Kredit yang diberikan tanpa didahului oleh analisa kredit yang
profesional dapat diragukan mutunya. Tujuan analisa kredit adalah menilai
mutu permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon debitur ataupun
permintaan tambahan kredit terhadap kredit yang sudah pernah diberikan
yang diajukan oleh debitur lama. Penilaian mutu pemberian kredit dapat
memperkecil resiko adanya kredit bermasalah.
Pemberian kredit kepada anggota mengandung resiko yaitu
kemungkinan penerima kredit tidak mampu melunasi kredit tepat pada
waktunya atau bahkan gagal bayar sama sekali. Penyebab kredit
bermasalah di Credit Union menurut Munaldus (2014:186) adanya
pemohon pinjaman yang nyata-nyata berwatak buruk atau tidak
mempunyai kemampuan mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu,
penulis ingin menganalisa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah pada
Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Hal ini dikarenakan
penyebab kredit bermasalah harus diketahui sedini mungkin untuk
mengurangi resiko kerugian yang disebabkan oleh kredit bermasalah.
B. Rumusan Masalah
Apa penyebab terjadinya kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras
C. Batasan masalah
Penelitian ini menggunakan Laporan Kredit bermasalah dengan cut-off
tanggal 4 Februari 2016 mengenai tunggakan angsuran karena peneliti
ingin melakukan penelitian dengan data yang terbaru di Credit Union
Cindelaras TP 02 Lorejo.
D. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian untuk mengetahui penyebab kredit bermasalah di
Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi Credit Union Cindelaras Tumangkar
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan
pertimbangan bagi pihak Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam
menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam
masalah pemberian kredit kepada nasabah.
2. Bagi Peneliti dan Akademisi
Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi
perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai
referensi untuk penelitian yang akan datang terutama yang berkaitan
dengan kredit bermasalah.
3. Bagi masyarakat
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada
diharapkan masyarakat dapat menggunakan kredit yang diberikan
sesuai dengan keperluan yang telah direncanakan.
F. Sistematika Penulisan
Bab I : Pendahuluan
Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang
masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian dan sistematika
penelitian.
Bab II : Landasan Teori
Bab ini menguraikan teori yang menjadi landasan
dalam penelitian ini, seperti tinjuan pustaka,
penelitian terdahulu dan kerangka pikiran.
Bab III : Metode Penelitian
Bab ini membahas jenis penelitian, subyek dan
objek penelitian, jenis dan sumber data, variable
penelitian dan teknik analisis data.
Bab IV : Gambaran Umum
Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai Credit
Bab V : Analisis dan Pembahasan
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis
data dan pembahasannya.
Bab VI : Penutup
Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian
dan saran yang diharapkan bermanfaat bagi Credit
6
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Kredit
1. Pengertian Kredit
Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti
kepercayaan dan bahasa latin“creditum” yang artinya kepercayaan atau
kebenaran. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kredit menurut
Suyatno (1991:13) adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang
diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa.
Kredit menurut Kasmir (2000:92) adalah uang atau tagihan yang
nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit
untuk pembelian rumah atau mobil. Kesepakatan antara kreditur
dengan debitur sesuai dengan perjanjian yang telah mereka buat.
2. Unsur-Unsur Kredit
Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi pemberian kredit.
Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit
menurut Kasmir (2000:94-95) adalah :
a. Kepercayaan
Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit
yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar
diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini
diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan
ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan
sekarang terhadap nasabah permohonan kredit.
b. Kesepakatan
Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung
unsur kesepakatan antara pemberian kredit dengan penerima kredit.
Kesepakatan ini dituangkan dalam satu perjanjian di mana
masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing-masing-masing.
c. Jangka Waktu
Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,
jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah
disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek,
jangka menengah atau jangka panjang.
d. Risiko
Risiko akan terjadi akibat adanya kesenjangan waktu dari
pemberian kredit tersebut. Asumsinya adalah semakin lama waktu
pemberian kredit semakin tinggi pula tingkat resikonya. Risiko ini
menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang disengaja oleh
nasabah yang bermasalah, maupun risiko yang tidak disengaja.
Misalnya adalah terjadinya bencana alam atau bangkrutnya usaha
nasabah tanpa unsur kesengajaan lainnya.
e. Balas Jasa
Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau
bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan
Bank.
3. Fungsi Kredit
Kredit mempunyai beberapa fungsi penting dalam perekonomian.
Fungsi kredit menurut Kasmir (2000:97-98) adalah :
a. Kredit Dapat Meningkatkan Daya Guna Uang
Kredit dapat diberikan oleh Bank dan dapat digunakan oleh debitur
untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau
bermanfaat.
b. Kredit Dapat Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang
Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu
wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang
kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut
akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.
c. Kredit Dapat Meningkatkan peredaran Barang
Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari
satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang
beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit
dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.
d. Kredit Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi
Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi didasarkan bahwa kredit
oleh masyarakat dan membantu dalam mengekspor barang dari
dalam ke luar ngeri sehingga meningkatkan devisa Negara.
e. Kredit Dapat Meningkatkan Kegairahan Berusaha
Bagi debitur, kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan
berusaha, apa lagi bagi debitur yang memandang modalnya
pas-pasan.
f. Kredit Dapat Meningkatkan Pemerataan Pendapatan
Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik,
terutama dalam hal meningkatan pendapatan. Jika sebuah kredit
diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu
membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi
pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga
akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung
atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.
g. Kredit Dapat Meningkatkan Hubungan Internasional
Kredit dapat meningkatkan hubungan internasional karena dengan
adanya pinjaman internasional akan meningkatkan kerjasama di
bidang lainnya.
B. Credit Union
1. Pengertian Credit Union
Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit
dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya. Sedangkan
orang-orang yang saling percaya.Credit Union di Indonesia
diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit.
Credit union dalam Munaldus (2012:2) didefinisikan dalam beberapa
definisi yaitu :
Pertama, Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan
secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan
berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada
anggotanya.
Kedua, Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang
dimiliki dan diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk
tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan
suku bunga bersaing dan menyediakan berbagai pelayanan keuangan
lain kepada para anggotanya.
Ketiga, Word Council of Credit Unions (WOCCU) mendefinisikan
Credit Union sebagai “not-for-frofit cooperative institutions” atau
lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.
Keempat, Credit Union adalah koperasi keuangan yang didirikan dari
oleh dan untuk anggota di mana para anggota adalah penabung,
peminjam dan sekaligus pemegang saham.
2. Prinsip-Prinsip Credit Union
Pihak WOCCU mengeluarkan Operating Principles yang harus
Union.Prinsip-prinsi Credit Union ( Operating Principles of Credit Union) sebagai
berikut :
a. Struktur Demokratis
1) Keanggotaan Terbuka
Keanggotaan di Credit Union adalah terbuka dan sukarela
terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu
(common bond) yang dapat memanfaatkan pelayaan Credit
Union dan bersedia memikul tanggung jawab bersama.
2) Pengawasan Demokratis
Para anggota Credit Union memiliki hak yang sama untuk
memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam
membuat keputusan yang mempen garuhi kemajuan Credit
Union, tanpa memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan
dan volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi
pendukung Credit Union haruslah proporsional atau
representative, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis.
CU adalah otonom dalam kerangka hukum dan regulasi serta
mengakui Credit Union sebagai sebuah cooperative enterprise
yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota.
3) Tidak Diskriminatif
Credit Union tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang
anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama
b. Pelayanan Kepada Anggota
1) Distribusi Kepada Anggota
Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha
Credit Union setelah menutupi biaya modal, biaya operasional,
provisi pinjaman lalai dan untuk memenuhi ketentuan dan
persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan
bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota
atau kelompok merasa dirugikan. Surplus tersebut dibagikan
dalam bentuk SHU atau Sisa Hasil Usaha. Keuntungan ini akan
dibagikan kepada semua anggota sesuai dengan transaksi yang
bersangkutan dengan Credit Union.
2) Membangun Stabilitas
Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun
kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan
yang memadai dan pengendalian internal yang akan
memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan
3) Pelayanan Kepada Anggota
Pelayanan Credit Union diarahkan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.
c. Tujuan Sosial
1) Pendidikan yang Terus-Menerus
Credit Union secara aktif melaksanakan pendidikan kepada
kepada masyarakat umum berdasarkan prinsip-prinsip
menolong diri sendiri dalam kebersamaan.
2) Kerjasama Antar Credit Union
Credit Union secara aktif bekerjasama dengan Credit Union
lain, koperasi dan berbagai lembaga pada tingkat lokal,
nasional dan internasional agar mampu memberikan pelayanan
terbaik kepada anggota dan masyarakat.
3) Tanggung Jawab Sosial
Credit Union mempunyai tanggung jawab sosial terhadap
lingkungan internal dan eksternal Credit Union. Lingkungan
internal Credit Union dalam hal pelayanan terhadap para
anggotanya dan di luar Credit Union terhadap kemajuan
daerah.Credit union wajib memperluas pelayanannya kepada
semua orang yang memerlukan dan mau menggunakan
pelayanan Credit Union. Setiap orang, baik anggota atau
anggota potensial wajib memahami mandat ini. Keputusan
yang diambil harus berpihak kepada kepentingan bersama dan
kepentingan yang lebih luas.
3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union
Credit union wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan
kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang
Credit Union harus melakukan analisis pemberian kredit dengan
seksama.
Analisis pemberian kredit Credit Union menurut Munaldus (2014:
218- 224):
a. Penyelidikan Lapangan
Suatu permohonan kredit harus melewati suatu penyelidikan
terlebih dahulu untuk menentukan apakah informasi yang
disampaikan oleh pemohon kredit dapat dipercaya. Laporan
lengkap penyelidikan lapangan harus disimpan di dalam satu file
tersendiri. Staf kredit memperoleh informasi dari surat permohonan
pinjaman yang sudah diisi, yang diantaranya adalah :
1) Nama pemohon dan para penjaminnya
2) Jumlah pinjaman yang diajukan dan berapa sisa pinjaman yang
masih tersisa
3) Tempat calon debitur bekerja
4) Besarnya pendapatan yang bersangkutan per bulan
5) Tujuan/ uraian penggunaan pinjaman
6) Total pengeluaran
7) Pendapatan bersih
Informasi yang dikumpulkan selama proses total pengeluaran
pengajuan permohonan kredit, staf kredit menyampaikan kepada
staf akuntansi agar dapat membuktikan keabsahan data yang
b. Faktor-faktor yang Harus diperiksa
Kriteria pemberian kredit di Credit Union adalah 5C yaitu :
1) Capacity to Pay
Capacity to pay adalah kemampuan yang bersangkutan
mengembalikan pinjaman sesuai besarnya angsuran dan bunga
pinjaman serta jangka waktu yang sudah ditetapkan. Informasi
ini didapatkan dengan menghitung pendapatan perorangan
bersih dari pemohon pinjaman. Aturan dasarnya adalah jangka
waktu pengembalian pimjaman harus sesuai dengan arus kas
yang bersangkutan, baik secara bulanan, mingguan maupun
tahunan. Apabila pembayaran angsuran dibayar secara
kuartalan, semesteran atau tahunan, bunga pinjaman harus tetap
dibayar setiap bulan.
Pertimbangan untuk menilai kemampuan seseorang pemohon
pinjaman untuk mengembalikan pinjaman adalah :
a) Besarnya angsuran dan bunga pinjaman yang harus dibayar
setiap bulan.
b) Besarnya pinjaman yang layak diajukan setelah melihat
besarnya utang yang masih ada di Credit Union lain atau utang
di tempat lain dengan menggunakan perhitungan rasio utang
(debt rasio). Standar rasio utang maksimum adalah 30%.
c) Nilai asset berwujud dan nilai taksirannya termasuk simpanan
d) Jumlah simpanan lainnya di Credit Union
2) Character
Character adalah integritas seseorang, kredibilitas dan
kejujuran.Semuanya itu harus diperiksa. Watak menunjukkan
kestabilan peemohon pinjaman tentang investasinya. Ini
ditunjukkan dengan:
a) Catatan pembayaran pinjaman di Credit Union
b) Catatan pembayaran pinjaman di tempat lain
c) Reputasi di masyarakat
d) Kebiasaan untuk menabung
3) Collateral ( barang jaminan )
Collateral berupa asset-aset pribadi atau asset-aset bergerak
dan asset-aset nyata atau tidak bergerak yang dimiliki atas
nama pemohon pinjaman yang ditawarkan sebagai barang
jaminan. Bisa juga properti nyata atau properti pribadi yang
dimiliki oleh orang lain, yang ditawarkan oleh pihak ketiga
sebagai jaminan pinjaman. Semua pinjaman harus ada jaminan,
minimal jaminan berupa tabungan di Credit Union.
4) Capital ( modal )
Capital adalah jumlah tabungan atau kontribusi yang dibuat
oleh pemohon pinjaman di Credit Union dan lembaga
5) Credit Condition
Credit Condition adalah faktor-faktor eksternal yang
mempengaruhi keadaan sosial-ekonomi permohonan pinjaman.
Faktor-faktor tersebut adalah :
a) Legalitas kegiatan usaha yang diusulkan untuk didanai dari
pinjaman.
b) Dampak lingkungan dari kegiatan tersebut.
c) Ketepatan bisnis terkait kondisi cuaca.
d) Pengaruh kondisi politik terhadap usaha yang didanai dari
Credit Union.
C. Kredit Bermasalah
1. Pengertian Kredit Bermasalah
Pemberian suatu fasilitas kredit mengandung risiko kemacetan.
Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian.
Sebaiknya apapun analisis kredit yang dilakukan dalam
mempertimbangkan permohonan kredit, kemungkinan terjadinya
kredit bermasalah tetap ada. Kredit bermasalah menurut As.
Mahmoeddin (2002:2) adalah kredit dimana debiturnya tidak
memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya
persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok
pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan
Kredit bermasalah menurut S.Mantayborbir, et al (2002,23) suatu
kredit dikatan bermasalah karena debitur wanprestasi atau ingkar janji
atau tidak menyelesaiakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian baik
jumlah maupun waktu, misalnya pembayaran atas perhitungan bunga
maupun utang pokok.
2. Faktor penyebab Kredit Bermasalah
Faktor penyebab kredit bermasalah menurut W.Reed Edward,K.Gill
Edward (1995,120) terdapat 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor
eksternal.
a. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya kredit
bermasalah yaitu:
1) Kebijakan perkreditan yang ekspansif
2) Penyimpanan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan
3) Itikad kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai Bank
4) Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta
lemahnya sistem informasi kredit bermasalah.
b. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah :
1) Kegagalan usaha debitur.
2) Musibah terhadap debitur atau terhadap kegitan usaha debitur.
3) Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh
debitur.
3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah
Kredit bermasalah atau macet memaksa Bank atau lembaga keuangan
lainnya untuk melakukan strategi penyelesaian kredit bermasalah
sehingga tidak menimbulkan kerugian. Penyelesaian kredit bermasalah
dapat dilakukan dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu
atau jumlah angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau
dengan melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk
membayar.
Strategi penyelesaian kredit bermasalah atau macet menurut Kasmir
(2005:116-117) dilakukan dengan beberapa cara yaitu :
a. Rescheduling
1) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit.
Memperpanjang jangka waktu kredit dilakukan dengan cara
debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu
kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan
menjadi satu tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang
lebih lama untuk mengembalikannya.
2) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran.
Memperpanjang angsuran dilakukan dengan cara jangka waktu
angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya misalnya dari
36 kali menjadi 48 kali dan jumlah angsurannya menjadi
b. Reconditioning
Reconditioning dilakukan dengan cara mengubah berbagai cara
persyaratan yang ada seperti:
1) Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.
2) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.
Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu adalah
penundaan pembayaran bunga sedangkan pokok pinjamannya tetap
harus dibayar seperti biasa.
3) Penurunan Suku Bunga
Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebihmeringankan beban
debitur. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya
dibebankan 20% diturunkan menjadi 18%, hal ini tergantung dari
pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan
mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin kecil, sehingga
diharapkan dapat membantu meringankan debitur.
4) Pembebasan Bunga
Pembebasan bunga diberikan kepada debitur dengan pertimbangan
debiturakan mampu lagi membayar kredit tersebut dengan catatan
debitur tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok
pinjamannya sampai lunas.
c. Restructuring
Restructuring dilakukan dengan cara sebagai berikut :
2) Dengan menambah equity :
a) Dengan menyetor uang tunai
b) Tambahan modal dari pemilik
d. Kombinasi
Kombinasi merupakan gabungan ketiga jenis yang di atas
e. Penyitaan Jaminan
Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur sudah
benar-benar tidak mampu lagi untuk membayar semua
hutang-hutangnya.
D. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.
Pinjaman bermasalah terdiri dari :
1. Pinjaman Kurang Lancar
Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria
dibawah ini :
a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :
1) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2
(dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau
2) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan
bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau
3) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua
belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan
6 (enam) bulan atau lebih; atau
4) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui
3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari
1 (satu) bulan; atau
5) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu)
bulan.
b. Pinjaman Belum Jatuh Tempo
Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan bunga
yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam)
bulan.
c. Pinjaman Telah Jatuh Tempo
Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah
jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga)
2. Pinjaman yang Diragukan
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan
tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian
dapat disimpulkan bahwa:
a. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai
sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau
b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai
sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk
bunganya.
3. Pinjaman Macet
Pinjaman digolongkan Macet apabila :
a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan , atau;
b. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua
belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.
c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada
Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada
perusahaan asuransi pinjaman.
E. Penelitian Terdahulu
Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan dasar gambaran
penelitian selanjutnya walaupun ada perbedaan subyek, obyek, variabel
penelitian dan metode analisis yang digunakan maupun indikator yang
Penelitian pertama dilakukan oleh Muslim (2012) dengan judul “Analisis
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet (Kurang Lancar,
Diragukan dan Macet) pada UMKM Industri Mebel di Kabupaten Jepara Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor
pengelolaan pemasaran, tingkat persaingan, pengelolaan keuangan,
pengelolaan teknis dan tingkat kebijakan pemerintah terhadap kredit macet
dari UMKM mebel di Jepara tahun 2012. Metode analisis yang digunakan
adalah analisis regresi berganda dengan uji hipotesis yaitu uji koefisien
determinasi, uji F dan uji t. uji asumsi klasik terdiri dari uji
multikolonieritas, uji heterokedastatis, uji normalitas dan uji autokolerasi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengelolaan pemasaran
berpengaruh negatif terhadap kredit macet UMKM industry mebel di
jepara tetapi tidak signifikan. Variabel pengelolaan teknis berpengaruh
negatif dan signifikan. Variabel tingkat persaingan dan tingkat kebijakan
pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel
pengelolaan keuangan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap
kredit macet UMKM industry mebel di Jepara.
Penelitian kedua dilakukan oleh Nilam Mentari (2013) dengan
judul "Faktor-Faktor Penyebab kredit Bermasalah (Studi Kasus Pada
KJKS Bina Insan mandiri Di Gondangrejo). Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui apakah penyebab terjadinya kredit bermasalah pada KJKS
Bina Insan Mandiri di Gondangrejo. Penelitian ini menggunakan data
Tahun 2007-2011. Subjek penelitian adalah manajer KJKS Bina Insan
Mandiri dan beberapa nasabah yang mengalami pembiayaan macet.
Informasi diperoleh melaui teknik wawancara.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab
kredit bermasalah di KJKS Bina Insan Mandiri Gondangrejo periode tahun
2007-2011 antara lain : watak buruk nasabah seperti penyalahgunaan dana
dan rendahnya moralitas nasabah. Masalah ekonomi seperti kegagalan
usaha dan salah urus usaha. Masalah keluarga seperti perceraian, kematian
dan sakit yang berkepanjangan. Kemudian pihak KJKS mengambil
tindakan untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan cara 3R
(Resceduling, Reconditioning dan Restructuring), apabila pihak KJKS
tidak bisa mengatasi masalah pembiayaan bermasalah dan tidak ada itikad
baik dari nasabah untuk menyelesaikan kewajibannya maka diselesaikan
26
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus di
Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan pendekatan deskriptif
kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati obyek tertentu
dan dengan waktu yang sudah ditentukan untuk mengetahui secara
mendalam faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union
Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo sehingga kesimpulan yang diambil
berdasar penelitian ini hanya berlaku untuk Credit Union Cindelaras
Tumangkar TP 02 Lorejo.
B. Subyek dan Objek Penelitian
1. Subyek
Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memberikan
informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitiannya yaitu
debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo
dan manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Bapak Y.
2. Obyek
Obyek untuk penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab kredit
bermasalah yang terjadi di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02
Lorejo atas laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4
Februari 2016.
C. Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini adalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02
Lorejo Moyudan Sleman Yogyakarta.
D. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2016 sampai dengan 2
April 2016.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi menurut Sugiyono (2011:119) adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan penulis untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah
seluruh debitur Credit Union Cindelaras TP 02 Lorejo yang mengalami
kredit bermasalah atas laporan kredit bermasalah dengan cut off
tanggal 4 Februari 2016.
2. Sampel
Sampel menurut Sugiono (2011:120) adalah bagian dari jumlah
yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience atau
opportunity sampling. Menurut Jonathan Sarwono (2010:81),
convenience atau opportunity sampling adalah memilih unit-unit
analisis yang dianggap sesuai oleh penulis. Sampel untuk penelitian ini
adalah debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02
Lorejo dengan kriteria berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi
dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:
14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan
Koperasi simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Credit Union
Cindelaras mengacu pada Peraturan Menteri Negara Koperasi Usaha
Kecil dan Menengah tersebut, maka syarat sebuah Credit Union yang
sehat harus memenuhi indikator kesehatan yang ditetapkan agar dapat
menghasilkan kinerja yang maksimal.
Pinjaman bermasalah terdiri dari :
a. Pnjaman Kurang Lancar
Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria
dibawah ini :
1) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :
a) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum
melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran
b) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam)
bulan bagi pinjaman yan masa angsurannya ditetapkan
bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau
c) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua
belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya
ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau
d) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum
melampaui 3 (tiga) bulanbagi pinjaman dengan masa
angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau
e) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6
(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih
dari 1 (satu) bulan.
2) Pinjaman Belum Jatuh tempo
Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan
bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui
6 (enam) bulan.
3) Pinjaman Telah Jatuh Tempo
Pegembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah
jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga)
b. Pinjaman yang Diragukan
Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang
bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi
berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa:
1) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai
sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk
bunganya;atau
2) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih
bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam
termasuk bunganya.
c. Pinjaman Macet
Pinjaman digolongkan macet apabila :
1) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau
2) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12
(dua belas) bulan sejak didolongkan diragukan belum ada
pelunasan.
3) Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada
Pengadilan Negeri atau telah dijukan penggantian kepada
F. Jenis dan Sumber Data
Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu:
Data kualitatif yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan debitur
bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dan
manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Y. Sudarwanto.
G. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:
1. Wawancara
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung. Wawancara dalam penelitian ini
dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur
a. Wawancara kepada debitur bermasalah Credit Union Cindelaras
Tumangkar TP 02 Lorejo untuk mendapatkan informasi mengenai
faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union
Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
b. Wawancara kepada manajer Credit Union Cindelaras Tumangkar
untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum.
2. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan meneliti
dokumen Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Teknik
dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan memeriksa
kredit, syarat-syarat pemberian kredit, Surat pemberitahuan dan Surat
Tagihan.
H. Teknik Analisis Data
Anaisis data merupakan proses akhir dalam penelitian untuk melakukan
olah data dan mendapatkan hasil kesimpulan dari penelitian yang
dilakukan. Aktivitas dalam analisis data Miles dan Huberman dalam
Sugiono (2007: 337), yaitu data reduction,data display dan conclusing
drawing/verification.
Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Merangkum, mendeskripsikan dan memilih data atau informasi yang
telah diperoleh dari responden kemudian memfokuskan berdasarkan
masalah yang akan diungkap yaitu tentang faktor-faktor penyebab
kredit bermasalah.
2. Data ini disajikan dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan
dalam bentuk naratif.
3. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara menggunakan
Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah
Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman
Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan
Pinjam untuk mengevaluasi kredit bermasalah dan analisis data
33
BAB IV
GAMBARAN UMUM
CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02 LOREJO
A. Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo
Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo merupakan salah satu
tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar Pusat. Jumlah
anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar sampai pada tahun 2015
sebanyak 5250 anggota dan asset senilai Rp 45 Miliar. Credit Union
Cindelaras melayani pelayanan bagi anggota yang terdaftar sebagai
anggota di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.Anggota
yang tidak terdaftar sebagai anggota di Credit Union Cindelaras
Tumangkar TP 02 Lorejo harus melakukan mutasi terlebih dahulu jika
ingin dilayani di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.
Credit Union Cindelaras Tumangkar pusat beralamatkan di Jalan Rajawali
Raya 116 Manukan RT 05 RW 05 Condongcatur, Depok, Sleman
Yogyakarta 55281, memiliki 4 tempat pelayanan. Berikut ini adalah
tempat pelayanan Credit Union Cindelaras tumangkar Yogyakarta ;
1. TP 01 beralamat di Jalan Rajawali Raya 116 Manukan RT 05 RW 05
Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta 55281.
2. Tp 02 Lorejo beralamatkan di Puluhan RT 01 Rw 03 Sumberarum
3. TP 03 Karang Rejek beralamatkan di Karang Rejek RT 07 Rw 03
Wonosari Gunung Kidul.
4. TP 04 Kota Baru beralamatkan di Jalan Abubakar Ali No 14 Kota
Baru, Yogyakarta.
B. Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo
Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dapat dilayani
pada hari Senin-Jumat Pukul 08.00-15.00 WIB dan hari Sabtu Pukul
08.00-12.00 WIB.
C. Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar
Gagasan pendirian Credit Union Cindelaras Tumangkar
dilatarbelakangi fenomena yang ada di tengah masyarakat yaitu sebagian
besar dari mereka mengalami kehancuran finansial. Gali lubang tutup
lubang sudah tidak dapat dihindarkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan
hidup. Disisi lain kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan diri
terhambat hanya karena ketidakmampuan untuk mengakses modal dan
beban pengembalian kredit untuk pengadaan modal justru akan memberi
beban yang lebih besar.
Credit Union Cindelaras Tumangkar mencoba memberikan sebuah
solusi yaitu nilai tabungan bisa tumbuh sejalan dengan akses modal untuk
usaha. Anggota bisa memiliki tabungan dan mengakses modal dalam
waktu yang sama. Solusi tersebut menjadikan anggota memiliki
berupa balas jasa simpanan (BJS) dan pendapatan aktif dari keuntungan
usaha anggota.
Hal lain yang melatarbelakangi pendirian Credit Union Cindelaras
Tumangkar adalah hasil diskusi tentang " Bagaimana Seharusnya Anak
Bangsa Mengelola Indonesia di Tengah Derasnya Arus Globalisasi dan
Kapitalisme". Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Lo-Rejo
bersama Bina Desa dan Yayasan Cindhelaras Paritrana pada tanggal 20-24
Juli 2005. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 400 orang yang berasal dari
perwakilan komunitas-komunitas dari berbagai penjuru tanah air.Hadir
dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh nasional seperti KH. Habib Qirsin,
Mohchamad Sobari, Uskup Sunarko, SJ, Said Agil Siraj, George
Aditjondro, Gunawan Wiradi, bambang Ismawan, Ahmad Tohari, mbah
Maridjan dan lain-lain.
Rekomendasi dari kegiatan tersebut: " Mengembalikan pengelolaan
ekonomi Negara kepada pemikiran-pemikiran Bung Karno-hatta melalui
sistem ekonomi kerakyatan sesuai pasal 33 UUD 1945: Perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".
D. Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar
1. Visi
Gerakan pemberdayaan rekyat cerdas financial yang terpercaya.
2. Misi
b. Menyelenggarakan pelayanan keuangan yang aman, sehat dan
berkelanjutan bagi anggota.
c. Mendorong pembangunan usaha produktif anggota.
3. Slogan
Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan.
E. Status Badan Hukum
Legalitas Credit Union Cindelaras Tumangkar di bawah Disperindagkop
propinsi daerah Istemewa Yogyakarta, melalui penerbitan badan hukum
No 15/BH/KPTS/IV/2008 oleh Gubernur Daerah Istemewa Yogyakarta
Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 15 April 2008.
F. Susunan Pengurus
1. Pengawas
a. Ketua pengawas : Iwan Prasetyo, S.Pd.
b. Sekretaris :Raden Mas Hendro Benny Notosoebiandoro
c. Anggota : Philipus Bino
2. Pengurus
a. Ketua Umum : Ir. Suwarto,M.P.
b. Wakil Ketua I : Hasan Bachtiar
c. Wakil Ketua II : Yulianto,S.Pd.
d. Sekretaris : Stepanus Wakidi, S.pd.
e. Bendahara : R. Basuki Ruswanta
3. Manajemen
a. Manajer : Y. Sudarwanto
b. Kepala Bidang Usaha : Andreas Kurniawan, S.H
4. TP 02 Lorejo
a. Kepala TP : Theresia Winarsih, S.Pd
b. Staf kredit : Yulius Sulaksono
c. Staf kredit : Fransiskus Asisi Suprstowo, S.H.
d. Staf Kredit : Yosef Tundra Tri Wibowo, S.Pd.
e. Kasir : Eny Setyawati
G. Status Keanggotaan
1. Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar terdiri dari :
a. Anggota Biasa
Anggota biasa adalah anggota dengan kriteria sebagai berikut:
1) Anggota yang mempunyai kemampuan penuh melakukan
perbuatan hukum, atau minimal berusia 17 tahun atau belum
berusia 17 tahun tetapi sudah menikah.
2) Memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) Daerah Istimewa
Yogyakarta.
3) Sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan keanggotaan yang
ditentukan oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.
b. Anggota Luar Biasa
1) Anggota Luar Biasa Anak
Anggota luar biasa anak adalah anak-anak di bawah umur 17
tahun, belum menikah dan secara ekonomi masih bergantung
pada orang tua atau walinya pada saat mengisi formulir
keanggotaan.
2) Anggota Luar Biasa Lainnya
Anggota luar biasa lainnya adalah anggota Credit union
Cindelaras yang ber-KTP di luar wilayah Daerah Istimewa
Yogyakarta.
2. Anggota dibedakan dari segi keaktifannya menjadi :
a. Anggota Aktif
Anggota aktif adalah anggota yang dalam satu tahun berjalan tidak
pernah lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota
Credit Union Cindelaras Tumangkar.
b. Anggota Tidak Aktif
Anggota Tidak Aktif adalah anggota yang selama 3 bulan
berturut-turut atau 6 bulan dalam satu tahun buku berjalan lalai dalam
menjalankan kewajibannya sebagai anggota Credit Union
Cindelaras Tumangkar.
H. Syarat Keanggotan
Syarat untuk menjadi anggota terdiri dari:
1. Syarat Menjadi Anggota Biasa
a. Mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Credit
Union Cindelaras Tumangkar.
b. Ber-KTP di wilyah pengembangan Credit Union Cindelaras
Tumangkar yakni daerah Istemewa Yogyakarta.
c. Batas usia masuk anggota maksimal 65 tahun
d. Sehat jasmani dan rohani (tidak menderita sakit jiwa)
e. Tidak sedang menjalani proses hukum dan atau tidak sedang
menjalani hukuman penjara oleh pihak berwenng.
f. Mengisi formulir keanggotaan yang telah disediakan oleh Credit
Union Cindelaras Tumangkar.
g. Melampirkan 2 lembar pasfoto ukuran 2x3 cm.
h. Fotocopi SIM/KTP, KK yang masih berlaku masing-masing 1
lembar
i. Persyaratan wajib menyetor :
1) Uang pangkal = Rp 15.000
2) Simpanan pokok = Rp 500.000
3) Siwaris (perdana) = Rp 100.000
4) Simpanan wajib = Rp 10.000 per bulan
5) Iuran Solduka = Rp 20.000 per tahun
6) Dana gedung = Rp 25.000
7) Kontribusi Pendidikan = Rp 30.000
j. Penyetoran awal menjadi anggota minimal Rp 150.000 (seratus
lima puluh ribu rupiah) selebihnya dapat diangsur dengan cara
kapitalisasi selama maksimal 1 tahun (12 bulan).
k. Kelalaian kredit kapitalisasi Siwaris dan Simpanan Pokok seperti
tersebut di butir j di atas, jika tidak diangsur selama 3 (tiga) bulan
berturut-turut maka secara otomatis anggota dianggap keluar dari
keanggotaan.
l. Menerima dan memahami Anggaran Dasar, Anggaran Rumah
Tangga, Keputusan RAT dan kebijakan pengurus.
2. Syarat Menjadi Anggota Luar Biasa
Syarat menjadi anggota luar biasa antara lain :
a. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa sama dengan syarat-syarat
menjadi anggota biasa kecuali butir g dan h.
b. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa lainnya sama dengan
syarat-syarat menjadi anggota biasa.
I. Produk Simpanan Anggota
1. Simpanan Saham
Simpanan saham adalah simpanan kepemilikan/ andil anggota dengan
nilai 1 ( satu ) saham Rp 1000 ( seribu ). Ketentuan simpanan saham
antara lain :
a. Simpanan pokok sebesar Rp 500.000 dapat disetor tunai atau
b. Simpanan wajib Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) per bulan,
dibayarkan secara teratur setiap bulan atau dibayar sekaligus
setahun di awal tahun.
c. Selama menjadi anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar,
simpanan saham ini tidak tidak dapat ditarik/diambil.
d. Anggota aktif akan diberikan dividen sebesar 8% per tahun.
Anggota tidak aktif (tidak menyetor simpanan wajib selama 3 x
berturut-turut) diberikan dividen 2 % per tahun.
e. Balas jasa simpanan saham diberikan di awal tahun buku
berikutnya dengan cara ditambah bukukan/ditransferkan ke
Siwaris, kecuali anggota menghendaki lain.
f. Simpanan saham dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.
2. Sikendi
Sikendi adalah simpanan harian bagi anggota yang ditujukan untuk
menyimpan dana persiapan kebutuhan harian. Ketentuan Sikendi
antara lain :
a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 3% dan langsung ditambah
bukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir
bulan.
b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.
c. Setoran dan / atau penarikan Sikendhi dapat dilakukan setiap hari
d. Maksimal saldo Sikendi sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta
rupiah).
e. Saldo minimal Sikendi sebesar Rp 35.000 (tiga puluh lima ribu
rupiah).
f. Sikendhi tidak dapat dijadikan jaminan kredit.
g. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan maksimal saldo simpanan
dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada
seluruh anggota.
h. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib mengganti
biaya administrasi sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).
i. Penutupan buku simpanan dikenakan biaya administrasi sebesar
Rp 5.000 (lima ribu rupiah).
j. Penarikan simpanan tidak dapat diwakilkan, kecuali dengan
menyertakan surat kuasa bermaterai dari anggota yang
bersangkutan atau oleh ahli waris apabila penabung meninggal
dunia dengan menunjukan surat kematian dari pihak berwenang.
k. Sikendi tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.
3. Siwaris
Siwaris adalah simpanan bagi anggota yang ditujukan untuk
mempersiapkan kebutuhan pensiun. Ketentuan Siwaris antara lain :
1) Bagi anggota berusia 50 (lima puluh) tahun keatas, jangka
waktu penempatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak
dibuka, atau
2) Usia 55 (lima puluh lima) tahun bagi anggota yang membuka
rekening Siwaris berusia kurang dari 50 (lima puluh) tahun,
atau
3) Saldo Siwaris telah mencapai minimal Rp 100.000.000 (seratus
juta rupiah).
b. Balas Jasa Simpanan (BJS) Siwaris sebesar 13% dan langsung
ditambahbukukan ke dalam buku Siwaris yang bersangkutan setiap
akhir bulan.
c. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.
d. Setoran pertama untuk membuka Siwaris minimal Rp 100.000
(seratus ribu rupiah) dan dapat dilakukan dengan cara setoran tunai
maupun Kredit Kapitalisasi (pinjam-tabung).
e. Besar setoran minimal Rp 5.000 (lima ribu rupiah) dan akumulasi
setoran maksimal Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) per bulan.
f. Setoran Siwaris lebih dari Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah)
dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali
dengan setoran angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta
rupiah) per bulan.
g. Perubahan akumulasi setoran maksimal per bulan dituangkan
h. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal
oleh karena kondisi keuangan Cedit Union Cindelaras Tumangkar
dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.
i. Penarikan Siwaris sebelum jangka waktu minimal seperti tersebut
pada butir a di atas, dikenakan penalty sebesar 5% dari jumlah
penarikan.
j. Penarikan Siwaris disebabkan karena yang bersangkutan
meninggal dunia tidak dikenakan penalti dan ahli waris wajib
menunjukan surat kematian dari pejabat yang berwenang.
k. Siwaris anggota yang meninggal dunia dapat langsung
dipindahbukukan ke tabungan Siwaris ahli waris.
l. Saldo Siwaris maksimal sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima
puluh rjuta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai
maksimal tersebut balas jasa Siwaris langsung dipindahbukukan ke
Sikendhi atau diambil tunai.
m. Siwaris dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.
4. Simpanan Pendidikan
Simpanan pendidikan adalah simpanan suka rela, ditujukan bagi
anggota yang merencanakan program pembiayaan pendidikan bagi
dirinya atau anggota keluarganya. Ketentuan simpanan pendidikan
a. Balas jasa simpanan sebesar 12% per tahun dan langsung
ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan
setiap akhir bulan.
b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.
c. Setoran pertama untuk membuka rekening simpanan pendidikan
minimal sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) dan dapat
dilakukan dengan cara setoran tunai maupun kredit kapitalisasi.
d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan
akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per
bulan, baik tunai atau angsuran pokok kapitalisasi (pinjam-tabung).
e. Setoran lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) dapat dilakukan
apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan setoran
angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) per
bulan.
f. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 (lima ribu
rupiah).
g. Jangka waktu penempatan minimal 3 (tiga) tahun.
h. Simpanan pendidikan yang telah mencapai jatuh tempo 3 tahun
secara otomatis akan dipindahbukukan ke Sikendhi kecuali
diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis.
i. Penarikan simpanan sebelum jangka waktu minimal seperti
tersebut di atas, dikenakan penalty 5% dari penarikan kecuali jika
dengan ahli waaris menunjukan surat kematian dari yang
berwenang.
j. Simpanan pendidikan dapat dijadikan jaminan kredit dan tidak
dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.
k. Saldo maksimal simpanan pendidikan Rp 100.000.000 (seratus juta
rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal
tersebut. BJS Simpanan Pendidikan langsung dipindahbukukan ke
simpanan Sikendhi atau diambil tunai.
l. Perubahan BJS dan akumulasi setoran maksimal dituangkan dalam
SK pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota.
m. Apabila buku rekening hilang atau rusak dikenakan biaya
pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).
n. Simpanan pendidikan tidak dilindungi jalinan BKCU Kalimantan.
5. Simpanan Ibadah
Simpanan ibadah adalah simpanan suka rela yang ditujukan bagi
anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam rangka
menunaikan ibadah haji, umroh maupun ziarah religi. Simpanan
ibadah mempunyai ketentuan antara lain ;
a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 12,25% per tahun dan langsung
ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan
setiap akhir bulan.
c. Seoran pertama untuk membuka simpanan ibadah minimal sebesar
Rp 100.000 (seratus ribu rupiah), dapat dilakukan dengan cara
setoran tunai maupun kredit kapitalisasi.
d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan
akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per
bulan.
e. Setoran simpanan ibadah lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah)
dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali
dengan angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah
per bulan.
f. Saldo maksimal simpanan ibadah adalah Rp 50.000.000 (lima
puluh juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai
maksimal tersebut, BJS simpanan ibadah langsung
dipindahbukukan ke simpanan sikendhi atau diambil tunai.
g. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 ( lima ribu
rupiah).
h. Minimal mengendap selama 5 (lima) tahun sejak rekening dibuka.
i. Simpanan ibadah yang telah mencapai jatuh tempo (5 tahun
rekening dibuka) secara otomatis akan dipindahkan ke Sikendi
kecuali diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis.
j. Penarikan simpanan ibadah sebelum jangka waktu minimal seperti
tersebut di atas dikenakan penalty sbesar 5% dari penarikan kecuali
dunia dengan ahli waris menunjukan surat kematian dari yang
berwewenang.
k. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal
oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras
Tumangkar akan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan
secara luas kepada seluruh anggota.
l. Simpanan ibadah dapat dijadikan jaminan kredit apabila yang
bersangkutan meminjam di Credit Union Cindelaras Tumangkar
dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.
m. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib membayar
biaya pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah)
n. Simpanan ibadah tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalim