• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis kredit bermasalah . Studi kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis kredit bermasalah . Studi kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo."

Copied!
221
0
0

Teks penuh

(1)

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Cesilia Dian Astika Sari

112114142

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang mengalami kredit bermasalah dari laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar ada sembilan faktor antara lain penyalahgunaan dana kredit, watak tidak baik, lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo jauh dari tempat tinggal anggota, kesibukan anggota dalam berbisnis, adanya kendala usaha, perceraian, gagal panen, istri mengalami keguguran dan penambahan pinjaman di lembaga lain tanpa diikuti penambahan pendapatan.

(2)

CASE STUDY ON THE CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02 Cesilia Dian Astika Sari

112114142

UniversitasSanata Dharma Yogyakarta

2016

This research is a case study with a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to identify factors which cause non performing loans at Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Data collection method were interviews and documentation. The samples used in the study were 24 respondents who experienced a non performing loans by 4 February 2016 reports. This research use convenience sampling. The results showed that non performing loans at Credit Union Cindhelaras Tumangkar were affected mostly caused by nine factors, there were misappropriation of credit funds, bad character, distance, too busy doing business, business constraints, divorce, crop failure, miscarriage, and increased of debt in other institutions without any additional income.

(3)

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Cesilia Dian Astika Sari

NIM : 112114142

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(4)

i

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Cesilia Dian Astika Sari

NIM : 112114142

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(5)
(6)
(7)

iv No guilt in life, no fear in death

This is power of Christ in me

From life's first cry to final breath

Jesus commands my destiny

-Owl City-

(Tidak ada kesalahan dalam hidup, tidak ada ketakutan dalam kematian

Ini adalah kuasa Kristus di dalam diriku

Dari tangisan pertama sampai pada nafas terakhir

Yesus menentukan takdirku)

-Owl City-

Kupersembahkan untuk:

Tuhan Yesus yang baik hati

Bapak dan Ibuku

(8)
(9)
(10)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terima kasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah

melimpahkan rahmat dan kurnia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul Analisis Kredit Bermasalah (Studi Kasus di Credit Union

Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo). Penulisan skripsi ini bertujuan untuk

memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar serjana pada Program Studi

Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima

kasih yang tak terhingga kepada:

1. Drs. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., PhD., selaku Rektor Universitas Sanata

Dharma yang telah memberikan kesempatan untuk belajar dan

mengembangkan kepribadian kedapa penulis.

2. Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi

Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono,M.Si, Akt, QIA selaku Ketua Program Studi Akuntansi

Universitas Sanata Dharma.

4. Dra. YFM. Gien Agustinawansari, M.M., Ak., C.A., selaku Dosen

Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberi

bimbingan dan arah dalam penyusunan skripsi ini.

5. Ir. Suwarto,M.P yang telah memberikan ijin untuk melakukan penelitian. Dan

(11)

viii

Lorejo yang telah banyak membantu dengan memberikan informasi dan data

yang dibutuhkan.

6. Keluarga tercinta terima kasih atas segala dukungan doa, semangat, cinta, dan

perhatian yang diberikan yang tidak ternilai dengan apapun.

7. Bapak dan ibukku yang terkasih.

8. Mas Nanang, Mbak Tanes dan Mbak tien terima kasih atas dukungan dan

doanya.

9. Elmu Angka Wijaya, Andre, Rangga, Brigita, Panca, Santi, Avi dan Ibu Ririn

terima kasih untuk dukungan kalian selama saya mnyelesaikan skripsi ini.

10.Teman-teman bimbingan dan kelas MPAT Bu Gien, terima kasih atas

kebersamaan, dukungan dan masukan yang kalian berikan dalam proses

penyelesaian skripsi ini dengan penuh semangat.

11.Teman-teman Akuntansi 2011 terkhusus untuk Akuntansi kelas C, terima

kasih atas kebersamaan, doa, dukungan, dan semangat dari kalian sangatlah

berarti.

12.Klara Catur, Yohana Wigati, Monica Artha terkasih yang selalu memberikan

doa, dukungan, semangat, dan bantuan. Sehingga, saya dapat menyelesaikan

skripsi dengan penuh semangat.

13.Semua pihak yang telah membantu, dukungan dan berperan aktif dalam

penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat

(12)
(13)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR SINGKATAN ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRAK ... xv

BAB I PENAHULUAN ... 2

A.Latar Belakang Masalah ... 2

B.Rumusan Masalah ... 2

C.Batasan Masalah ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A.Kredit ... 6

1. Pengertian Kredit ... 6

2. Unsur-unsur Kredit... 6

3. Fungsi Kredit ... 8

B.Credit Union ... 9

1. Pengertian Credit Union ... 9

2. Prinsip-prinsip Credit Union ... 10

3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union ... 14

C.Kredit Bermasalah ... 17

1. Pengertian Kredit Bermasalah... 17

2. Faktor Penyebab Kredit Bermasalah ... 17

3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah ... 19

4. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. 21 D.Hasil Penelitian Terdahulu ... 23

BAB III METODE PENELITIAN ... 26

A.Jenis Penelitian ... 26

(14)

xi

C.Tempat Penelitian ... 27

D.Populasi dan Sampel ... 27

E. Jenis dan Sumber Data ... 30

F. Teknik Pengumpulan Data ... 30

G.Teknik Analisis Data ... 31

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 33

A.Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumankar TP 02 Lorejo ... 33

B.Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo ... 34

C.Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 34

D.Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar ... 35

E. Status Badan Hukum ... 36

F. Susunan Pengurus ... 36

G.Status Keanggotaan ... 37

H.Syarat Keanggotaan ... 38

I. Produk Simpanan Anggota ... 40

J. Produk Kredit ... 53

K.Produk Perlindungan Jalinan ... 58

L. Produk Bantuan ... 65

M.Ketentuan Umum Kredit ... 68

N.Ketentuan Cadangan Kerugian Piutang ... 75

O.Analisis 5C ... 75

P. Langkah-langkah Penanganan Kredit Bermasalah ... 77

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 79

A.Deskripsi Data ... 79

B.Analisis Data ... 134

C.Pembahasan ... 162

BAB VI PENUTUP ... 188

A.Kesimpulan ... 188

B.Keterbatasan Penelitian ... 188

C.Saran ... 188

DAFTAR PUSTAKA ... 191

(15)

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 5. 1 Rangkuman Wawancara Penyebab Kredit Bermasalah...119 Tabel 5.2 Rangkuman Hasil Analisis Faktor-Faktor Penyebab Kredit

[image:15.595.86.510.217.625.2]
(16)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

Singkatan Keterangan

TP Tempat Pelayanan

BJS Balas Jasa Simpanan

(17)

xiv

ABSTRAK

ANALISIS KREDIT BERMASALAH

Studi Kasus di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo Cesilia Dian Astika Sari

112114142

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2016

Jenis penelitian ini adalah studi kasus yang menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Metode pengumpulan data dengan melakukan wawancara dan dokumentasi. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 24 responden yang mengalami kredit bermasalah dari laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4 Februari 2016. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik convenience. Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union Cindhe Laras Tumangkar ada sembilan faktor antara lain penyalahgunaan dana kredit, watak tidak baik, lokasi Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo jauh dari tempat tinggal anggota, kesibukan anggota dalam berbisnis, adanya kendala usaha, perceraian, gagal panen, istri mengalami keguguran dan penambahan pinjaman di lembaga lain tanpa diikuti penambahan pendapatan.

(18)

xv

ABSTRACT

ANALYSIS OF NON PERFORMING LOANS

CASE STUDY ON THE CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02

Cesilia Dian Astika Sari 112114142

UniversitasSanata Dharma Yogyakarta

2016

This research is a case study with a descriptive qualitative approach. The purpose of this research is to identify factors which cause non performing loans at Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Data collection method were interviews and documentation. The samples used in the study were 24 respondents who experienced a non performing loans by 4 February 2016 reports. This research use convenience sampling. The results showed that non performing loans at Credit Union Cindhelaras Tumangkar were affected mostly caused by nine factors, there were misappropriation of credit funds, bad character, distance, too busy doing business, business constraints, divorce, crop failure, miscarriage, and increased of debt in other institutions without any additional income.

(19)

1

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

Koperasi adalah salah satu bentuk lembaga keuangan dari ekonomi

kerakyatan. Ketatnya persaingan lembaga keuangan saat ini mendorong

lembaga keuangan di Indonesia untuk lebih giat dalam mengembangkan

usahanya baik peningkatan kualitas pelayanan maupun kualitas jasa.

Tawaran seperti hadiah atau bunga yang menarik dilakukan sebagai usaha

untuk menarik dana masyarakat sebanyak-banyaknya dan meyalurkannya

kembali kepada nasabah dalam bentuk kredit. Credit Union Cindelaras

Tumangkar adalah salah satu lembaga keuangan non Bank yang

memberikan fasilitas pinjaman atau kredit kepada anggotanya.

Salah satu masalah yang dihadapi Credit Union Cindelaras

Tumangkar adalah kredit bermasalah. Bahaya atas kredit bermasalah yakni

tidak terbayarkan kembali kredit yang diberikan, baik sebagian maupun

seluruhnya. Semakin besar kredit bermasalah yang dialami koperasi, maka

semakin menurun pula tingkat kesehatan koperasi tersebut.

Penurunan mutu kredit dan tingkat kesehatan mempengaruhi

likuiditas keuangan dan solvabilitasnya, yang dapat memepengaruhi

kepercayaan para kreditur maupun calon nasabah. Semakin besar jumlah

kredit bermasalah, semakin besar pula tanggungan koperasi untuk

menyediakan dana cadangan kerugian piutang. Dampak yang ditimbulkan

(20)

mengupayakan penanggulangan ataupun pencegahan bahaya yang

mungkin timbul akibat kredit bermasalah.

Kredit yang diberikan tanpa didahului oleh analisa kredit yang

profesional dapat diragukan mutunya. Tujuan analisa kredit adalah menilai

mutu permintaan kredit baru yang diajukan oleh calon debitur ataupun

permintaan tambahan kredit terhadap kredit yang sudah pernah diberikan

yang diajukan oleh debitur lama. Penilaian mutu pemberian kredit dapat

memperkecil resiko adanya kredit bermasalah.

Pemberian kredit kepada anggota mengandung resiko yaitu

kemungkinan penerima kredit tidak mampu melunasi kredit tepat pada

waktunya atau bahkan gagal bayar sama sekali. Penyebab kredit

bermasalah di Credit Union menurut Munaldus (2014:186) adanya

pemohon pinjaman yang nyata-nyata berwatak buruk atau tidak

mempunyai kemampuan mengembalikan pinjaman. Oleh karena itu,

penulis ingin menganalisa faktor-faktor penyebab kredit bermasalah pada

Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Hal ini dikarenakan

penyebab kredit bermasalah harus diketahui sedini mungkin untuk

mengurangi resiko kerugian yang disebabkan oleh kredit bermasalah.

B. Rumusan Masalah

Apa penyebab terjadinya kredit bermasalah di Credit Union Cindelaras

(21)

C. Batasan masalah

Penelitian ini menggunakan Laporan Kredit bermasalah dengan cut-off

tanggal 4 Februari 2016 mengenai tunggakan angsuran karena peneliti

ingin melakukan penelitian dengan data yang terbaru di Credit Union

Cindelaras TP 02 Lorejo.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan Penelitian untuk mengetahui penyebab kredit bermasalah di

Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi Credit Union Cindelaras Tumangkar

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan bahan

pertimbangan bagi pihak Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam

menentukan kebijakan-kebijakan yang dilakukan khususnya dalam

masalah pemberian kredit kepada nasabah.

2. Bagi Peneliti dan Akademisi

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan kontribusi bagi

perkembangan ilmu pengetahuan serta dapat digunakan sebagai

referensi untuk penelitian yang akan datang terutama yang berkaitan

dengan kredit bermasalah.

3. Bagi masyarakat

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

(22)

diharapkan masyarakat dapat menggunakan kredit yang diberikan

sesuai dengan keperluan yang telah direncanakan.

F. Sistematika Penulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan mengenai latar belakang

masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian dan sistematika

penelitian.

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menguraikan teori yang menjadi landasan

dalam penelitian ini, seperti tinjuan pustaka,

penelitian terdahulu dan kerangka pikiran.

Bab III : Metode Penelitian

Bab ini membahas jenis penelitian, subyek dan

objek penelitian, jenis dan sumber data, variable

penelitian dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Umum

Bab ini menjelaskan secara singkat mengenai Credit

(23)

Bab V : Analisis dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis

data dan pembahasannya.

Bab VI : Penutup

Bab ini berisi kesimpulan, keterbatasan penelitian

dan saran yang diharapkan bermanfaat bagi Credit

(24)

6

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kredit

1. Pengertian Kredit

Kredit berasal dari bahasa Yunani yaitu “credere” yang berarti

kepercayaan dan bahasa latin“creditum” yang artinya kepercayaan atau

kebenaran. Dasar dari kredit adalah kepercayaan. Kredit menurut

Suyatno (1991:13) adalah penundaan pembayaran dari prestasi yang

diberikan sekarang, baik dalam bentuk barang, uang maupun jasa.

Kredit menurut Kasmir (2000:92) adalah uang atau tagihan yang

nilainya dapat diukur dengan uang, misalnya bank membiayai kredit

untuk pembelian rumah atau mobil. Kesepakatan antara kreditur

dengan debitur sesuai dengan perjanjian yang telah mereka buat.

2. Unsur-Unsur Kredit

Terdapat beberapa unsur yang mempengaruhi pemberian kredit.

Adapun unsur-unsur yang terkandung dalam pemberian fasilitas kredit

menurut Kasmir (2000:94-95) adalah :

a. Kepercayaan

Kepercayaan yaitu suatu keyakinan pemberi kredit bahwa kredit

yang diberikan (berupa uang, barang atau jasa) akan benar-benar

diterima kembali dimasa tertentu dimasa datang. Kepercayaan ini

diberikan oleh bank, dimana sebelumnya sudah dilakukan

(25)

ekstern. Penelitian dan penyelidikan tentang kondisi masa lalu dan

sekarang terhadap nasabah permohonan kredit.

b. Kesepakatan

Disamping unsur kepercayaan, di dalam kredit juga mengandung

unsur kesepakatan antara pemberian kredit dengan penerima kredit.

Kesepakatan ini dituangkan dalam satu perjanjian di mana

masing-masing pihak menandatangani hak dan kewajiban masing-masing-masing-masing.

c. Jangka Waktu

Setiap kredit yang diberikan memiliki jangka waktu tertentu,

jangka waktu ini mencakup masa pengembalian kredit yang telah

disepakati. Jangka waktu tersebut bisa berbentuk jangka pendek,

jangka menengah atau jangka panjang.

d. Risiko

Risiko akan terjadi akibat adanya kesenjangan waktu dari

pemberian kredit tersebut. Asumsinya adalah semakin lama waktu

pemberian kredit semakin tinggi pula tingkat resikonya. Risiko ini

menjadi tanggung jawab bank, baik risiko yang disengaja oleh

nasabah yang bermasalah, maupun risiko yang tidak disengaja.

Misalnya adalah terjadinya bencana alam atau bangkrutnya usaha

nasabah tanpa unsur kesengajaan lainnya.

e. Balas Jasa

Balas jasa merupakan keuntungan atas pemberian suatu kredit atau

(26)

bunga dan biaya administrasi kredit ini merupakan keuntungan

Bank.

3. Fungsi Kredit

Kredit mempunyai beberapa fungsi penting dalam perekonomian.

Fungsi kredit menurut Kasmir (2000:97-98) adalah :

a. Kredit Dapat Meningkatkan Daya Guna Uang

Kredit dapat diberikan oleh Bank dan dapat digunakan oleh debitur

untuk mengolah barang yang tidak berguna menjadi berguna atau

bermanfaat.

b. Kredit Dapat Meningkatkan Peredaran dan Lalu Lintas Uang

Uang yang diberikan atau disalurkan akan beredar dari satu

wilayah ke wilayah lainnya, sehingga suatu daerah yang

kekurangan uang dengan memperoleh kredit maka daerah tersebut

akan memperoleh tambahan uang dari daerah lainnya.

c. Kredit Dapat Meningkatkan peredaran Barang

Kredit dapat pula menambah atau memperlancar arus barang dari

satu wilayah ke wilayah lainnya, sehingga jumlah barang yang

beredar dari satu wilayah ke wilayah lainnya bertambah atau kredit

dapat pula meningkatkan jumlah barang yang beredar.

d. Kredit Sebagai Alat Stabilitas Ekonomi

Kredit sebagai alat stabilitas ekonomi didasarkan bahwa kredit

(27)

oleh masyarakat dan membantu dalam mengekspor barang dari

dalam ke luar ngeri sehingga meningkatkan devisa Negara.

e. Kredit Dapat Meningkatkan Kegairahan Berusaha

Bagi debitur, kredit tentu akan dapat meningkatkan kegairahan

berusaha, apa lagi bagi debitur yang memandang modalnya

pas-pasan.

f. Kredit Dapat Meningkatkan Pemerataan Pendapatan

Semakin banyak kredit yang disalurkan maka akan semakin baik,

terutama dalam hal meningkatan pendapatan. Jika sebuah kredit

diberikan untuk membangun pabrik, maka pabrik tersebut tentu

membutuhkan tenaga kerja sehingga dapat pula mengurangi

pengangguran. Disamping itu bagi masyarakat sekitar pabrik juga

akan dapat meningkatkan pendapatannya seperti membuka warung

atau menyewa rumah kontrakan atau jasa lainnya.

g. Kredit Dapat Meningkatkan Hubungan Internasional

Kredit dapat meningkatkan hubungan internasional karena dengan

adanya pinjaman internasional akan meningkatkan kerjasama di

bidang lainnya.

B. Credit Union

1. Pengertian Credit Union

Credit Union berasal dari dua kata, yaitu credit dan union. Credit

dalam bahasa Latin adalah credere artinya saling percaya. Sedangkan

(28)

orang-orang yang saling percaya.Credit Union di Indonesia

diterjemahkan sebagai Koperasi Kredit.

Credit union dalam Munaldus (2012:2) didefinisikan dalam beberapa

definisi yaitu :

Pertama, Credit Union adalah koperasi keuangan yang dijalankan

secara demokratis dan profit sharing (bagi hasil), menawarkan

berbagai produk simpanan dan pinjaman berbunga rendah kepada

anggotanya.

Kedua, Credit Union adalah sebuah lembaga keuangan koperasi yang

dimiliki dan diawasi oleh para anggotanya dan dioperasikan untuk

tujuan mendorong pola hidup hemat, menyediakan pinjaman dengan

suku bunga bersaing dan menyediakan berbagai pelayanan keuangan

lain kepada para anggotanya.

Ketiga, Word Council of Credit Unions (WOCCU) mendefinisikan

Credit Union sebagai “not-for-frofit cooperative institutions” atau

lembaga koperasi yang bukan untuk tujuan mencari keuntungan.

Keempat, Credit Union adalah koperasi keuangan yang didirikan dari

oleh dan untuk anggota di mana para anggota adalah penabung,

peminjam dan sekaligus pemegang saham.

2. Prinsip-Prinsip Credit Union

Pihak WOCCU mengeluarkan Operating Principles yang harus

(29)

Union.Prinsip-prinsi Credit Union ( Operating Principles of Credit Union) sebagai

berikut :

a. Struktur Demokratis

1) Keanggotaan Terbuka

Keanggotaan di Credit Union adalah terbuka dan sukarela

terhadap semua orang yang berada dalam ikatan pemersatu

(common bond) yang dapat memanfaatkan pelayaan Credit

Union dan bersedia memikul tanggung jawab bersama.

2) Pengawasan Demokratis

Para anggota Credit Union memiliki hak yang sama untuk

memilih (satu anggota satu suara) dan berpartisipasi di dalam

membuat keputusan yang mempen garuhi kemajuan Credit

Union, tanpa memperhatikan jumlah simpanan atau tabungan

dan volume bisnis. Voting di organisasi atau asosiasi

pendukung Credit Union haruslah proporsional atau

representative, sesuai dengan prinsip-prinsip yang demokratis.

CU adalah otonom dalam kerangka hukum dan regulasi serta

mengakui Credit Union sebagai sebuah cooperative enterprise

yang melayani anggota dan diawasi oleh anggota.

3) Tidak Diskriminatif

Credit Union tidak diskriminatif terhadap semua latar belakang

anggota, termasuk suku, orientasi, kebangsaan, seks, agama

(30)

b. Pelayanan Kepada Anggota

1) Distribusi Kepada Anggota

Surplus (pendapatan bersih) yang diperoleh dari kegiatan usaha

Credit Union setelah menutupi biaya modal, biaya operasional,

provisi pinjaman lalai dan untuk memenuhi ketentuan dan

persyaratan dana cadangan, menjadi milik anggota dan

bermanfaat bagi anggota sehingga tak seorang pun anggota

atau kelompok merasa dirugikan. Surplus tersebut dibagikan

dalam bentuk SHU atau Sisa Hasil Usaha. Keuntungan ini akan

dibagikan kepada semua anggota sesuai dengan transaksi yang

bersangkutan dengan Credit Union.

2) Membangun Stabilitas

Perhatian utama Credit Union adalah untuk membangun

kekuatan keuangan yang meliputi tersedianya dana cadangan

yang memadai dan pengendalian internal yang akan

memastikan pelayanan kepada anggota berkelanjutan

3) Pelayanan Kepada Anggota

Pelayanan Credit Union diarahkan untuk meningkatkan

kesejahteraan sosial ekonomi semua anggota.

c. Tujuan Sosial

1) Pendidikan yang Terus-Menerus

Credit Union secara aktif melaksanakan pendidikan kepada

(31)

kepada masyarakat umum berdasarkan prinsip-prinsip

menolong diri sendiri dalam kebersamaan.

2) Kerjasama Antar Credit Union

Credit Union secara aktif bekerjasama dengan Credit Union

lain, koperasi dan berbagai lembaga pada tingkat lokal,

nasional dan internasional agar mampu memberikan pelayanan

terbaik kepada anggota dan masyarakat.

3) Tanggung Jawab Sosial

Credit Union mempunyai tanggung jawab sosial terhadap

lingkungan internal dan eksternal Credit Union. Lingkungan

internal Credit Union dalam hal pelayanan terhadap para

anggotanya dan di luar Credit Union terhadap kemajuan

daerah.Credit union wajib memperluas pelayanannya kepada

semua orang yang memerlukan dan mau menggunakan

pelayanan Credit Union. Setiap orang, baik anggota atau

anggota potensial wajib memahami mandat ini. Keputusan

yang diambil harus berpihak kepada kepentingan bersama dan

kepentingan yang lebih luas.

3. Analisis Pemberian Kredit Credit Union

Credit union wajib mempunyai keyakinan atas kemampuan dan

kesanggupan debitur untuk melunasi utangnya sesuai dengan yang

(32)

Credit Union harus melakukan analisis pemberian kredit dengan

seksama.

Analisis pemberian kredit Credit Union menurut Munaldus (2014:

218- 224):

a. Penyelidikan Lapangan

Suatu permohonan kredit harus melewati suatu penyelidikan

terlebih dahulu untuk menentukan apakah informasi yang

disampaikan oleh pemohon kredit dapat dipercaya. Laporan

lengkap penyelidikan lapangan harus disimpan di dalam satu file

tersendiri. Staf kredit memperoleh informasi dari surat permohonan

pinjaman yang sudah diisi, yang diantaranya adalah :

1) Nama pemohon dan para penjaminnya

2) Jumlah pinjaman yang diajukan dan berapa sisa pinjaman yang

masih tersisa

3) Tempat calon debitur bekerja

4) Besarnya pendapatan yang bersangkutan per bulan

5) Tujuan/ uraian penggunaan pinjaman

6) Total pengeluaran

7) Pendapatan bersih

Informasi yang dikumpulkan selama proses total pengeluaran

pengajuan permohonan kredit, staf kredit menyampaikan kepada

staf akuntansi agar dapat membuktikan keabsahan data yang

(33)

b. Faktor-faktor yang Harus diperiksa

Kriteria pemberian kredit di Credit Union adalah 5C yaitu :

1) Capacity to Pay

Capacity to pay adalah kemampuan yang bersangkutan

mengembalikan pinjaman sesuai besarnya angsuran dan bunga

pinjaman serta jangka waktu yang sudah ditetapkan. Informasi

ini didapatkan dengan menghitung pendapatan perorangan

bersih dari pemohon pinjaman. Aturan dasarnya adalah jangka

waktu pengembalian pimjaman harus sesuai dengan arus kas

yang bersangkutan, baik secara bulanan, mingguan maupun

tahunan. Apabila pembayaran angsuran dibayar secara

kuartalan, semesteran atau tahunan, bunga pinjaman harus tetap

dibayar setiap bulan.

Pertimbangan untuk menilai kemampuan seseorang pemohon

pinjaman untuk mengembalikan pinjaman adalah :

a) Besarnya angsuran dan bunga pinjaman yang harus dibayar

setiap bulan.

b) Besarnya pinjaman yang layak diajukan setelah melihat

besarnya utang yang masih ada di Credit Union lain atau utang

di tempat lain dengan menggunakan perhitungan rasio utang

(debt rasio). Standar rasio utang maksimum adalah 30%.

c) Nilai asset berwujud dan nilai taksirannya termasuk simpanan

(34)

d) Jumlah simpanan lainnya di Credit Union

2) Character

Character adalah integritas seseorang, kredibilitas dan

kejujuran.Semuanya itu harus diperiksa. Watak menunjukkan

kestabilan peemohon pinjaman tentang investasinya. Ini

ditunjukkan dengan:

a) Catatan pembayaran pinjaman di Credit Union

b) Catatan pembayaran pinjaman di tempat lain

c) Reputasi di masyarakat

d) Kebiasaan untuk menabung

3) Collateral ( barang jaminan )

Collateral berupa asset-aset pribadi atau asset-aset bergerak

dan asset-aset nyata atau tidak bergerak yang dimiliki atas

nama pemohon pinjaman yang ditawarkan sebagai barang

jaminan. Bisa juga properti nyata atau properti pribadi yang

dimiliki oleh orang lain, yang ditawarkan oleh pihak ketiga

sebagai jaminan pinjaman. Semua pinjaman harus ada jaminan,

minimal jaminan berupa tabungan di Credit Union.

4) Capital ( modal )

Capital adalah jumlah tabungan atau kontribusi yang dibuat

oleh pemohon pinjaman di Credit Union dan lembaga

(35)

5) Credit Condition

Credit Condition adalah faktor-faktor eksternal yang

mempengaruhi keadaan sosial-ekonomi permohonan pinjaman.

Faktor-faktor tersebut adalah :

a) Legalitas kegiatan usaha yang diusulkan untuk didanai dari

pinjaman.

b) Dampak lingkungan dari kegiatan tersebut.

c) Ketepatan bisnis terkait kondisi cuaca.

d) Pengaruh kondisi politik terhadap usaha yang didanai dari

Credit Union.

C. Kredit Bermasalah

1. Pengertian Kredit Bermasalah

Pemberian suatu fasilitas kredit mengandung risiko kemacetan.

Akibatnya, kredit tidak dapat ditagih, sehingga menimbulkan kerugian.

Sebaiknya apapun analisis kredit yang dilakukan dalam

mempertimbangkan permohonan kredit, kemungkinan terjadinya

kredit bermasalah tetap ada. Kredit bermasalah menurut As.

Mahmoeddin (2002:2) adalah kredit dimana debiturnya tidak

memenuhi persyaratan yang telah diperjanjikan sebelumnya, misalnya

persyaratan mengenai pembayaran bunga, pengambilan pokok

pinjaman, peningkatan margin deposit, pengikatan dan peningkatan

(36)

Kredit bermasalah menurut S.Mantayborbir, et al (2002,23) suatu

kredit dikatan bermasalah karena debitur wanprestasi atau ingkar janji

atau tidak menyelesaiakan kewajibannya sesuai dengan perjanjian baik

jumlah maupun waktu, misalnya pembayaran atas perhitungan bunga

maupun utang pokok.

2. Faktor penyebab Kredit Bermasalah

Faktor penyebab kredit bermasalah menurut W.Reed Edward,K.Gill

Edward (1995,120) terdapat 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor

eksternal.

a. Faktor internal yang menjadi penyebab timbulnya kredit

bermasalah yaitu:

1) Kebijakan perkreditan yang ekspansif

2) Penyimpanan dalam pelaksanaan prosedur perkreditan

3) Itikad kurang baik dari pemilik, pengurus atau pegawai Bank

4) Lemahnya sistem administrasi dan pengawasan kredit serta

lemahnya sistem informasi kredit bermasalah.

b. Faktor eksternal penyebab timbulnya kredit bermasalah adalah :

1) Kegagalan usaha debitur.

2) Musibah terhadap debitur atau terhadap kegitan usaha debitur.

3) Pemanfaatan iklim persaingan perbankan yang tidak sehat oleh

debitur.

(37)

3. Strategi Penyelesaian Kredit Bermasalah

Kredit bermasalah atau macet memaksa Bank atau lembaga keuangan

lainnya untuk melakukan strategi penyelesaian kredit bermasalah

sehingga tidak menimbulkan kerugian. Penyelesaian kredit bermasalah

dapat dilakukan dengan memberikan keringanan berupa jangka waktu

atau jumlah angsuran terutama bagi kredit yang terkena musibah atau

dengan melakukan penyitaan bagi kredit yang sengaja lalai untuk

membayar.

Strategi penyelesaian kredit bermasalah atau macet menurut Kasmir

(2005:116-117) dilakukan dengan beberapa cara yaitu :

a. Rescheduling

1) Memperpanjang Jangka Waktu Kredit.

Memperpanjang jangka waktu kredit dilakukan dengan cara

debitur diberikan keringanan dalam masalah jangka waktu

kredit misalnya perpanjangan jangka waktu kredit dari 6 bulan

menjadi satu tahun sehingga debitur mempunyai waktu yang

lebih lama untuk mengembalikannya.

2) Memperpanjang Jangka Waktu Angsuran.

Memperpanjang angsuran dilakukan dengan cara jangka waktu

angsuran kreditnya diperpanjang pembayarannya misalnya dari

36 kali menjadi 48 kali dan jumlah angsurannya menjadi

(38)

b. Reconditioning

Reconditioning dilakukan dengan cara mengubah berbagai cara

persyaratan yang ada seperti:

1) Kapitalisasi bunga, yaitu bunga dijadikan hutang pokok.

2) Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu.

Penundaan pembayaran bunga sampai waktu tertentu adalah

penundaan pembayaran bunga sedangkan pokok pinjamannya tetap

harus dibayar seperti biasa.

3) Penurunan Suku Bunga

Penurunan suku bunga dimaksudkan agar lebihmeringankan beban

debitur. Sebagai contoh jika bunga per tahun sebelumnya

dibebankan 20% diturunkan menjadi 18%, hal ini tergantung dari

pertimbangan yang bersangkutan. Penurunan suku bunga akan

mempengaruhi jumlah angsuran yang semakin kecil, sehingga

diharapkan dapat membantu meringankan debitur.

4) Pembebasan Bunga

Pembebasan bunga diberikan kepada debitur dengan pertimbangan

debiturakan mampu lagi membayar kredit tersebut dengan catatan

debitur tetap mempunyai kewajiban untuk membayar pokok

pinjamannya sampai lunas.

c. Restructuring

Restructuring dilakukan dengan cara sebagai berikut :

(39)

2) Dengan menambah equity :

a) Dengan menyetor uang tunai

b) Tambahan modal dari pemilik

d. Kombinasi

Kombinasi merupakan gabungan ketiga jenis yang di atas

e. Penyitaan Jaminan

Penyitaan jaminan merupakan jalan terakhir apabila debitur sudah

benar-benar tidak mampu lagi untuk membayar semua

hutang-hutangnya.

D. Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam.

Pinjaman bermasalah terdiri dari :

1. Pinjaman Kurang Lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria

dibawah ini :

a. Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

1) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum melampaui 2

(dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran harian dan/atau

(40)

2) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan

bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau

3) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua

belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya ditetapkan

6 (enam) bulan atau lebih; atau

4) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum melampaui

3 (tiga) bulan bagi pinjaman dengan masa angsuran kurang dari

1 (satu) bulan; atau

5) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6 (enam)

bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih dari 1 (satu)

bulan.

b. Pinjaman Belum Jatuh Tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan bunga

yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui 6 (enam)

bulan.

c. Pinjaman Telah Jatuh Tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah

jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga)

(41)

2. Pinjaman yang Diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang bersangkutan

tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi berdasarkan penilaian

dapat disimpulkan bahwa:

a. Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai

sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk bunganya; atau

b. Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih bernilai

sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam termasuk

bunganya.

3. Pinjaman Macet

Pinjaman digolongkan Macet apabila :

a. Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan , atau;

b. Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12 (dua

belas) bulan sejak digolongkan diragukan belum ada pelunasan.

c. Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau telah diajukan penggantian kepada

perusahaan asuransi pinjaman.

E. Penelitian Terdahulu

Hasil penelitian terdahulu dapat dijadikan dasar gambaran

penelitian selanjutnya walaupun ada perbedaan subyek, obyek, variabel

penelitian dan metode analisis yang digunakan maupun indikator yang

(42)

Penelitian pertama dilakukan oleh Muslim (2012) dengan judul “Analisis

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kredit Macet (Kurang Lancar,

Diragukan dan Macet) pada UMKM Industri Mebel di Kabupaten Jepara Tahun 2012”. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh faktor

pengelolaan pemasaran, tingkat persaingan, pengelolaan keuangan,

pengelolaan teknis dan tingkat kebijakan pemerintah terhadap kredit macet

dari UMKM mebel di Jepara tahun 2012. Metode analisis yang digunakan

adalah analisis regresi berganda dengan uji hipotesis yaitu uji koefisien

determinasi, uji F dan uji t. uji asumsi klasik terdiri dari uji

multikolonieritas, uji heterokedastatis, uji normalitas dan uji autokolerasi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel pengelolaan pemasaran

berpengaruh negatif terhadap kredit macet UMKM industry mebel di

jepara tetapi tidak signifikan. Variabel pengelolaan teknis berpengaruh

negatif dan signifikan. Variabel tingkat persaingan dan tingkat kebijakan

pemerintah berpengaruh positif dan signifikan. Sedangkan variabel

pengelolaan keuangan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap

kredit macet UMKM industry mebel di Jepara.

Penelitian kedua dilakukan oleh Nilam Mentari (2013) dengan

judul "Faktor-Faktor Penyebab kredit Bermasalah (Studi Kasus Pada

KJKS Bina Insan mandiri Di Gondangrejo). Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui apakah penyebab terjadinya kredit bermasalah pada KJKS

Bina Insan Mandiri di Gondangrejo. Penelitian ini menggunakan data

(43)

Tahun 2007-2011. Subjek penelitian adalah manajer KJKS Bina Insan

Mandiri dan beberapa nasabah yang mengalami pembiayaan macet.

Informasi diperoleh melaui teknik wawancara.

Hasil penelitian ini menunjukan bahwa faktor-faktor penyebab

kredit bermasalah di KJKS Bina Insan Mandiri Gondangrejo periode tahun

2007-2011 antara lain : watak buruk nasabah seperti penyalahgunaan dana

dan rendahnya moralitas nasabah. Masalah ekonomi seperti kegagalan

usaha dan salah urus usaha. Masalah keluarga seperti perceraian, kematian

dan sakit yang berkepanjangan. Kemudian pihak KJKS mengambil

tindakan untuk menyelesaikan pembiayaan bermasalah dengan cara 3R

(Resceduling, Reconditioning dan Restructuring), apabila pihak KJKS

tidak bisa mengatasi masalah pembiayaan bermasalah dan tidak ada itikad

baik dari nasabah untuk menyelesaikan kewajibannya maka diselesaikan

(44)

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi kasus di

Credit Union Cindelaras Tumangkar dengan pendekatan deskriptif

kualitatif. Penelitian ini dilakukan dengan cara mengamati obyek tertentu

dan dengan waktu yang sudah ditentukan untuk mengetahui secara

mendalam faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union

Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo sehingga kesimpulan yang diambil

berdasar penelitian ini hanya berlaku untuk Credit Union Cindelaras

Tumangkar TP 02 Lorejo.

B. Subyek dan Objek Penelitian

1. Subyek

Subjek dalam penelitian ini adalah orang-orang yang memberikan

informasi yang dibutuhkan oleh penulis dalam penelitiannya yaitu

debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

dan manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Bapak Y.

(45)

2. Obyek

Obyek untuk penelitian ini adalah faktor-faktor penyebab kredit

bermasalah yang terjadi di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02

Lorejo atas laporan kredit bermasalah dengan cut off tanggal 4

Februari 2016.

C. Tempat Penelitian

Tempat penelitian ini adalah di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02

Lorejo Moyudan Sleman Yogyakarta.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 2 Februari 2016 sampai dengan 2

April 2016.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut Sugiyono (2011:119) adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas: obyek/subjek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan penulis untuk dipelajari dan

kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi penelitian ini adalah

seluruh debitur Credit Union Cindelaras TP 02 Lorejo yang mengalami

kredit bermasalah atas laporan kredit bermasalah dengan cut off

tanggal 4 Februari 2016.

2. Sampel

Sampel menurut Sugiono (2011:120) adalah bagian dari jumlah

(46)

yang digunakan dalam penelitian ini adalah convenience atau

opportunity sampling. Menurut Jonathan Sarwono (2010:81),

convenience atau opportunity sampling adalah memilih unit-unit

analisis yang dianggap sesuai oleh penulis. Sampel untuk penelitian ini

adalah debitur bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02

Lorejo dengan kriteria berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi

dan Usaha Kecil dan Menengah Republik Indonesia No:

14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman Penilaian Kesehatan

Koperasi simpan Pinjam dan Unit Simpan Pinjam. Credit Union

Cindelaras mengacu pada Peraturan Menteri Negara Koperasi Usaha

Kecil dan Menengah tersebut, maka syarat sebuah Credit Union yang

sehat harus memenuhi indikator kesehatan yang ditetapkan agar dapat

menghasilkan kinerja yang maksimal.

Pinjaman bermasalah terdiri dari :

a. Pnjaman Kurang Lancar

Pinjaman digolongkan kurang lancar apabila memenuhi kriteria

dibawah ini :

1) Terdapat tunggakan angsuran pokok sebagai berikut :

a) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan dan belum

melampaui 2 (dua) bulan bagi pinjaman dengan angsuran

(47)

b) Melampaui 3 (tiga) bulan dan belum melampaui 6 (enam)

bulan bagi pinjaman yan masa angsurannya ditetapkan

bulanan, 2 (dua) bulan atau 3 bulan; atau

c) Melampaui 6 (enam) bulan tetapi belum melampaui 12 (dua

belas) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya

ditetapkan 6 (enam) bulan atau lebih; atau

d) Tunggakan melampaui 1 (satu) bulan tetapi belum

melampaui 3 (tiga) bulanbagi pinjaman dengan masa

angsuran kurang dari 1 (satu) bulan; atau

e) Melampaui 3 (tiga) bulan, tetapi belum melampaui 6

(enam) bulan bagi pinjaman yang masa angsurannya lebih

dari 1 (satu) bulan.

2) Pinjaman Belum Jatuh tempo

Pengembalian pinjaman tanpa angsuran dengan tunggakan

bunga yang melampaui 3 (tiga) bulan tetapi belum melampaui

6 (enam) bulan.

3) Pinjaman Telah Jatuh Tempo

Pegembalian pinjaman tanpa angsuran dengan pinjaman telah

jatuh tempo dan belum dibayar tetapi belum melampaui 3 (tiga)

(48)

b. Pinjaman yang Diragukan

Pinjaman digolongkan diragukan apabila pinjaman yang

bersangkutan tidak memenuhi kriteria kurang lancar tetapi

berdasarkan penilaian dapat disimpulkan bahwa:

1) Pinjaman masih dapat diselamatkan dan agunan bernilai

sekurang-kurangnya 75% dari hutang peminjam termasuk

bunganya;atau

2) Pinjaman tidak dapat diselamatkan tetapi agunannya masih

bernilai sekurang-kurangnya 100% dari hutang peminjam

termasuk bunganya.

c. Pinjaman Macet

Pinjaman digolongkan macet apabila :

1) Tidak memenuhi kriteria kurang lancar dan diragukan, atau

2) Memenuhi kriteria diragukan tetapi dalam jangka waktu 12

(dua belas) bulan sejak didolongkan diragukan belum ada

pelunasan.

3) Pinjaman tersebut penyelesaiannya telah diserahkan kepada

Pengadilan Negeri atau telah dijukan penggantian kepada

(49)

F. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang diperoleh dalam penelitian ini yaitu:

Data kualitatif yang diperoleh melalui hasil wawancara dengan debitur

bermasalah Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dan

manager Credit Union Cindelaras Tumangkar yaitu Y. Sudarwanto.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

1. Wawancara

Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan

tanya jawab secara langsung. Wawancara dalam penelitian ini

dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur

a. Wawancara kepada debitur bermasalah Credit Union Cindelaras

Tumangkar TP 02 Lorejo untuk mendapatkan informasi mengenai

faktor-faktor penyebab kredit bermasalah di Credit Union

Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

b. Wawancara kepada manajer Credit Union Cindelaras Tumangkar

untuk mendapatkan informasi mengenai gambaran umum.

2. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan meneliti

dokumen Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo. Teknik

dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan dan memeriksa

(50)

kredit, syarat-syarat pemberian kredit, Surat pemberitahuan dan Surat

Tagihan.

H. Teknik Analisis Data

Anaisis data merupakan proses akhir dalam penelitian untuk melakukan

olah data dan mendapatkan hasil kesimpulan dari penelitian yang

dilakukan. Aktivitas dalam analisis data Miles dan Huberman dalam

Sugiono (2007: 337), yaitu data reduction,data display dan conclusing

drawing/verification.

Teknik analisis data untuk menjawab rumusan masalah dilakukan dengan

langkah-langkah sebagai berikut:

1. Merangkum, mendeskripsikan dan memilih data atau informasi yang

telah diperoleh dari responden kemudian memfokuskan berdasarkan

masalah yang akan diungkap yaitu tentang faktor-faktor penyebab

kredit bermasalah.

2. Data ini disajikan dalam bentuk uraian singkat yang dideskripsikan

dalam bentuk naratif.

3. Penarikan kesimpulan berdasarkan hasil wawancara menggunakan

Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah

Republik Indonesia No: 14/Per/M.KUKM/XII/2009 tentang Pedoman

Penilaian Kesehatan Koperasi Simpan Pinjam dan Unit Simpan

Pinjam untuk mengevaluasi kredit bermasalah dan analisis data

(51)

33

BAB IV

GAMBARAN UMUM

CREDIT UNION CINDELARAS TUMANGKAR TP 02 LOREJO

A. Kedudukan Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo

Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo merupakan salah satu

tempat pelayanan Credit Union Cindelaras Tumangkar Pusat. Jumlah

anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar sampai pada tahun 2015

sebanyak 5250 anggota dan asset senilai Rp 45 Miliar. Credit Union

Cindelaras melayani pelayanan bagi anggota yang terdaftar sebagai

anggota di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.Anggota

yang tidak terdaftar sebagai anggota di Credit Union Cindelaras

Tumangkar TP 02 Lorejo harus melakukan mutasi terlebih dahulu jika

ingin dilayani di Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo.

Credit Union Cindelaras Tumangkar pusat beralamatkan di Jalan Rajawali

Raya 116 Manukan RT 05 RW 05 Condongcatur, Depok, Sleman

Yogyakarta 55281, memiliki 4 tempat pelayanan. Berikut ini adalah

tempat pelayanan Credit Union Cindelaras tumangkar Yogyakarta ;

1. TP 01 beralamat di Jalan Rajawali Raya 116 Manukan RT 05 RW 05

Condongcatur, Depok, Sleman Yogyakarta 55281.

2. Tp 02 Lorejo beralamatkan di Puluhan RT 01 Rw 03 Sumberarum

(52)

3. TP 03 Karang Rejek beralamatkan di Karang Rejek RT 07 Rw 03

Wonosari Gunung Kidul.

4. TP 04 Kota Baru beralamatkan di Jalan Abubakar Ali No 14 Kota

Baru, Yogyakarta.

B. Waktu Pelayanan TP 02 Lorejo

Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar TP 02 Lorejo dapat dilayani

pada hari Senin-Jumat Pukul 08.00-15.00 WIB dan hari Sabtu Pukul

08.00-12.00 WIB.

C. Sejarah Credit Union Cindelaras Tumangkar

Gagasan pendirian Credit Union Cindelaras Tumangkar

dilatarbelakangi fenomena yang ada di tengah masyarakat yaitu sebagian

besar dari mereka mengalami kehancuran finansial. Gali lubang tutup

lubang sudah tidak dapat dihindarkan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

hidup. Disisi lain kebutuhan masyarakat untuk mengembangkan diri

terhambat hanya karena ketidakmampuan untuk mengakses modal dan

beban pengembalian kredit untuk pengadaan modal justru akan memberi

beban yang lebih besar.

Credit Union Cindelaras Tumangkar mencoba memberikan sebuah

solusi yaitu nilai tabungan bisa tumbuh sejalan dengan akses modal untuk

usaha. Anggota bisa memiliki tabungan dan mengakses modal dalam

waktu yang sama. Solusi tersebut menjadikan anggota memiliki

(53)

berupa balas jasa simpanan (BJS) dan pendapatan aktif dari keuntungan

usaha anggota.

Hal lain yang melatarbelakangi pendirian Credit Union Cindelaras

Tumangkar adalah hasil diskusi tentang " Bagaimana Seharusnya Anak

Bangsa Mengelola Indonesia di Tengah Derasnya Arus Globalisasi dan

Kapitalisme". Diskusi tersebut diselenggarakan oleh Komunitas Lo-Rejo

bersama Bina Desa dan Yayasan Cindhelaras Paritrana pada tanggal 20-24

Juli 2005. Kegiatan ini dihadiri lebih dari 400 orang yang berasal dari

perwakilan komunitas-komunitas dari berbagai penjuru tanah air.Hadir

dalam diskusi tersebut sejumlah tokoh nasional seperti KH. Habib Qirsin,

Mohchamad Sobari, Uskup Sunarko, SJ, Said Agil Siraj, George

Aditjondro, Gunawan Wiradi, bambang Ismawan, Ahmad Tohari, mbah

Maridjan dan lain-lain.

Rekomendasi dari kegiatan tersebut: " Mengembalikan pengelolaan

ekonomi Negara kepada pemikiran-pemikiran Bung Karno-hatta melalui

sistem ekonomi kerakyatan sesuai pasal 33 UUD 1945: Perekonomian

disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan".

D. Visi, Misi dan Slogan Credit Union Cindelaras Tumangkar

1. Visi

Gerakan pemberdayaan rekyat cerdas financial yang terpercaya.

2. Misi

(54)

b. Menyelenggarakan pelayanan keuangan yang aman, sehat dan

berkelanjutan bagi anggota.

c. Mendorong pembangunan usaha produktif anggota.

3. Slogan

Tatanan Urip Anggayuh Karaharjan.

E. Status Badan Hukum

Legalitas Credit Union Cindelaras Tumangkar di bawah Disperindagkop

propinsi daerah Istemewa Yogyakarta, melalui penerbitan badan hukum

No 15/BH/KPTS/IV/2008 oleh Gubernur Daerah Istemewa Yogyakarta

Sri Sultan Hamengku Buwono X pada tanggal 15 April 2008.

F. Susunan Pengurus

1. Pengawas

a. Ketua pengawas : Iwan Prasetyo, S.Pd.

b. Sekretaris :Raden Mas Hendro Benny Notosoebiandoro

c. Anggota : Philipus Bino

2. Pengurus

a. Ketua Umum : Ir. Suwarto,M.P.

b. Wakil Ketua I : Hasan Bachtiar

c. Wakil Ketua II : Yulianto,S.Pd.

d. Sekretaris : Stepanus Wakidi, S.pd.

e. Bendahara : R. Basuki Ruswanta

(55)

3. Manajemen

a. Manajer : Y. Sudarwanto

b. Kepala Bidang Usaha : Andreas Kurniawan, S.H

4. TP 02 Lorejo

a. Kepala TP : Theresia Winarsih, S.Pd

b. Staf kredit : Yulius Sulaksono

c. Staf kredit : Fransiskus Asisi Suprstowo, S.H.

d. Staf Kredit : Yosef Tundra Tri Wibowo, S.Pd.

e. Kasir : Eny Setyawati

G. Status Keanggotaan

1. Anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar terdiri dari :

a. Anggota Biasa

Anggota biasa adalah anggota dengan kriteria sebagai berikut:

1) Anggota yang mempunyai kemampuan penuh melakukan

perbuatan hukum, atau minimal berusia 17 tahun atau belum

berusia 17 tahun tetapi sudah menikah.

2) Memiliki KTP (Kartu Tanda Penduduk) Daerah Istimewa

Yogyakarta.

3) Sudah memenuhi persyaratan dan ketentuan keanggotaan yang

ditentukan oleh Credit Union Cindelaras Tumangkar.

b. Anggota Luar Biasa

(56)

1) Anggota Luar Biasa Anak

Anggota luar biasa anak adalah anak-anak di bawah umur 17

tahun, belum menikah dan secara ekonomi masih bergantung

pada orang tua atau walinya pada saat mengisi formulir

keanggotaan.

2) Anggota Luar Biasa Lainnya

Anggota luar biasa lainnya adalah anggota Credit union

Cindelaras yang ber-KTP di luar wilayah Daerah Istimewa

Yogyakarta.

2. Anggota dibedakan dari segi keaktifannya menjadi :

a. Anggota Aktif

Anggota aktif adalah anggota yang dalam satu tahun berjalan tidak

pernah lalai dalam menjalankan kewajibannya sebagai anggota

Credit Union Cindelaras Tumangkar.

b. Anggota Tidak Aktif

Anggota Tidak Aktif adalah anggota yang selama 3 bulan

berturut-turut atau 6 bulan dalam satu tahun buku berjalan lalai dalam

menjalankan kewajibannya sebagai anggota Credit Union

Cindelaras Tumangkar.

H. Syarat Keanggotan

Syarat untuk menjadi anggota terdiri dari:

1. Syarat Menjadi Anggota Biasa

(57)

a. Mengikuti Pendidikan Dasar yang diselenggarakan oleh Credit

Union Cindelaras Tumangkar.

b. Ber-KTP di wilyah pengembangan Credit Union Cindelaras

Tumangkar yakni daerah Istemewa Yogyakarta.

c. Batas usia masuk anggota maksimal 65 tahun

d. Sehat jasmani dan rohani (tidak menderita sakit jiwa)

e. Tidak sedang menjalani proses hukum dan atau tidak sedang

menjalani hukuman penjara oleh pihak berwenng.

f. Mengisi formulir keanggotaan yang telah disediakan oleh Credit

Union Cindelaras Tumangkar.

g. Melampirkan 2 lembar pasfoto ukuran 2x3 cm.

h. Fotocopi SIM/KTP, KK yang masih berlaku masing-masing 1

lembar

i. Persyaratan wajib menyetor :

1) Uang pangkal = Rp 15.000

2) Simpanan pokok = Rp 500.000

3) Siwaris (perdana) = Rp 100.000

4) Simpanan wajib = Rp 10.000 per bulan

5) Iuran Solduka = Rp 20.000 per tahun

6) Dana gedung = Rp 25.000

7) Kontribusi Pendidikan = Rp 30.000

(58)

j. Penyetoran awal menjadi anggota minimal Rp 150.000 (seratus

lima puluh ribu rupiah) selebihnya dapat diangsur dengan cara

kapitalisasi selama maksimal 1 tahun (12 bulan).

k. Kelalaian kredit kapitalisasi Siwaris dan Simpanan Pokok seperti

tersebut di butir j di atas, jika tidak diangsur selama 3 (tiga) bulan

berturut-turut maka secara otomatis anggota dianggap keluar dari

keanggotaan.

l. Menerima dan memahami Anggaran Dasar, Anggaran Rumah

Tangga, Keputusan RAT dan kebijakan pengurus.

2. Syarat Menjadi Anggota Luar Biasa

Syarat menjadi anggota luar biasa antara lain :

a. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa sama dengan syarat-syarat

menjadi anggota biasa kecuali butir g dan h.

b. Syarat-syarat menjadi anggota luar biasa lainnya sama dengan

syarat-syarat menjadi anggota biasa.

I. Produk Simpanan Anggota

1. Simpanan Saham

Simpanan saham adalah simpanan kepemilikan/ andil anggota dengan

nilai 1 ( satu ) saham Rp 1000 ( seribu ). Ketentuan simpanan saham

antara lain :

a. Simpanan pokok sebesar Rp 500.000 dapat disetor tunai atau

(59)

b. Simpanan wajib Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) per bulan,

dibayarkan secara teratur setiap bulan atau dibayar sekaligus

setahun di awal tahun.

c. Selama menjadi anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar,

simpanan saham ini tidak tidak dapat ditarik/diambil.

d. Anggota aktif akan diberikan dividen sebesar 8% per tahun.

Anggota tidak aktif (tidak menyetor simpanan wajib selama 3 x

berturut-turut) diberikan dividen 2 % per tahun.

e. Balas jasa simpanan saham diberikan di awal tahun buku

berikutnya dengan cara ditambah bukukan/ditransferkan ke

Siwaris, kecuali anggota menghendaki lain.

f. Simpanan saham dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

2. Sikendi

Sikendi adalah simpanan harian bagi anggota yang ditujukan untuk

menyimpan dana persiapan kebutuhan harian. Ketentuan Sikendi

antara lain :

a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 3% dan langsung ditambah

bukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan setiap akhir

bulan.

b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

c. Setoran dan / atau penarikan Sikendhi dapat dilakukan setiap hari

(60)

d. Maksimal saldo Sikendi sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta

rupiah).

e. Saldo minimal Sikendi sebesar Rp 35.000 (tiga puluh lima ribu

rupiah).

f. Sikendhi tidak dapat dijadikan jaminan kredit.

g. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan maksimal saldo simpanan

dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan secara luas kepada

seluruh anggota.

h. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib mengganti

biaya administrasi sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

i. Penutupan buku simpanan dikenakan biaya administrasi sebesar

Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

j. Penarikan simpanan tidak dapat diwakilkan, kecuali dengan

menyertakan surat kuasa bermaterai dari anggota yang

bersangkutan atau oleh ahli waris apabila penabung meninggal

dunia dengan menunjukan surat kematian dari pihak berwenang.

k. Sikendi tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

3. Siwaris

Siwaris adalah simpanan bagi anggota yang ditujukan untuk

mempersiapkan kebutuhan pensiun. Ketentuan Siwaris antara lain :

(61)

1) Bagi anggota berusia 50 (lima puluh) tahun keatas, jangka

waktu penempatan selama 5 (lima) tahun terhitung sejak

dibuka, atau

2) Usia 55 (lima puluh lima) tahun bagi anggota yang membuka

rekening Siwaris berusia kurang dari 50 (lima puluh) tahun,

atau

3) Saldo Siwaris telah mencapai minimal Rp 100.000.000 (seratus

juta rupiah).

b. Balas Jasa Simpanan (BJS) Siwaris sebesar 13% dan langsung

ditambahbukukan ke dalam buku Siwaris yang bersangkutan setiap

akhir bulan.

c. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

d. Setoran pertama untuk membuka Siwaris minimal Rp 100.000

(seratus ribu rupiah) dan dapat dilakukan dengan cara setoran tunai

maupun Kredit Kapitalisasi (pinjam-tabung).

e. Besar setoran minimal Rp 5.000 (lima ribu rupiah) dan akumulasi

setoran maksimal Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah) per bulan.

f. Setoran Siwaris lebih dari Rp 500.000 (lima ratus ribu rupiah)

dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali

dengan setoran angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta

rupiah) per bulan.

g. Perubahan akumulasi setoran maksimal per bulan dituangkan

(62)

h. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal

oleh karena kondisi keuangan Cedit Union Cindelaras Tumangkar

dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

i. Penarikan Siwaris sebelum jangka waktu minimal seperti tersebut

pada butir a di atas, dikenakan penalty sebesar 5% dari jumlah

penarikan.

j. Penarikan Siwaris disebabkan karena yang bersangkutan

meninggal dunia tidak dikenakan penalti dan ahli waris wajib

menunjukan surat kematian dari pejabat yang berwenang.

k. Siwaris anggota yang meninggal dunia dapat langsung

dipindahbukukan ke tabungan Siwaris ahli waris.

l. Saldo Siwaris maksimal sebesar Rp 150.000.000 (seratus lima

puluh rjuta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai

maksimal tersebut balas jasa Siwaris langsung dipindahbukukan ke

Sikendhi atau diambil tunai.

m. Siwaris dilindungi Jalinan BKCU Kalimantan.

4. Simpanan Pendidikan

Simpanan pendidikan adalah simpanan suka rela, ditujukan bagi

anggota yang merencanakan program pembiayaan pendidikan bagi

dirinya atau anggota keluarganya. Ketentuan simpanan pendidikan

(63)

a. Balas jasa simpanan sebesar 12% per tahun dan langsung

ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan

setiap akhir bulan.

b. Tidak dikenakan biaya administrasi bulanan.

c. Setoran pertama untuk membuka rekening simpanan pendidikan

minimal sebesar Rp 100.000 (seratus ribu rupiah) dan dapat

dilakukan dengan cara setoran tunai maupun kredit kapitalisasi.

d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan

akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per

bulan, baik tunai atau angsuran pokok kapitalisasi (pinjam-tabung).

e. Setoran lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) dapat dilakukan

apabila simpanan tersebut dipinjam kembali dengan setoran

angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah) per

bulan.

f. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 (lima ribu

rupiah).

g. Jangka waktu penempatan minimal 3 (tiga) tahun.

h. Simpanan pendidikan yang telah mencapai jatuh tempo 3 tahun

secara otomatis akan dipindahbukukan ke Sikendhi kecuali

diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis.

i. Penarikan simpanan sebelum jangka waktu minimal seperti

tersebut di atas, dikenakan penalty 5% dari penarikan kecuali jika

(64)

dengan ahli waaris menunjukan surat kematian dari yang

berwenang.

j. Simpanan pendidikan dapat dijadikan jaminan kredit dan tidak

dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

k. Saldo maksimal simpanan pendidikan Rp 100.000.000 (seratus juta

rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai maksimal

tersebut. BJS Simpanan Pendidikan langsung dipindahbukukan ke

simpanan Sikendhi atau diambil tunai.

l. Perubahan BJS dan akumulasi setoran maksimal dituangkan dalam

SK pengurus dan diumumkan secara luas kepada seluruh anggota.

m. Apabila buku rekening hilang atau rusak dikenakan biaya

pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah).

n. Simpanan pendidikan tidak dilindungi jalinan BKCU Kalimantan.

5. Simpanan Ibadah

Simpanan ibadah adalah simpanan suka rela yang ditujukan bagi

anggota Credit Union Cindelaras Tumangkar dalam rangka

menunaikan ibadah haji, umroh maupun ziarah religi. Simpanan

ibadah mempunyai ketentuan antara lain ;

a. Balas Jasa Simpanan (BJS) sebesar 12,25% per tahun dan langsung

ditambahbukukan ke dalam buku simpanan yang bersangkutan

setiap akhir bulan.

(65)

c. Seoran pertama untuk membuka simpanan ibadah minimal sebesar

Rp 100.000 (seratus ribu rupiah), dapat dilakukan dengan cara

setoran tunai maupun kredit kapitalisasi.

d. Setoran simpanan minimal Rp 10.000 (sepuluh ribu rupiah) dan

akumulasi setoran maksimal Rp 1.000.000 (satu juta rupiah) per

bulan.

e. Setoran simpanan ibadah lebih dari Rp 1.000.000 (satu juta rupiah)

dapat dilakukan apabila simpanan tersebut dipinjam kembali

dengan angsuran pokok maksimal Rp 2.000.000 (dua juta rupiah

per bulan.

f. Saldo maksimal simpanan ibadah adalah Rp 50.000.000 (lima

puluh juta rupiah) dan apabila saldonya telah memenuhi nilai

maksimal tersebut, BJS simpanan ibadah langsung

dipindahbukukan ke simpanan sikendhi atau diambil tunai.

g. Biaya pembukaan rekening simpanan sebesar Rp 5.000 ( lima ribu

rupiah).

h. Minimal mengendap selama 5 (lima) tahun sejak rekening dibuka.

i. Simpanan ibadah yang telah mencapai jatuh tempo (5 tahun

rekening dibuka) secara otomatis akan dipindahkan ke Sikendi

kecuali diperpanjang dengan cara membuat pernyataan tertulis.

j. Penarikan simpanan ibadah sebelum jangka waktu minimal seperti

tersebut di atas dikenakan penalty sbesar 5% dari penarikan kecuali

(66)

dunia dengan ahli waris menunjukan surat kematian dari yang

berwewenang.

k. Perubahan Balas Jasa Simpanan dan akumulasi setoran minimal

oleh karena kondisi keuangan nyata Credit Union Cindelaras

Tumangkar akan dituangkan dalam SK Pengurus dan diumumkan

secara luas kepada seluruh anggota.

l. Simpanan ibadah dapat dijadikan jaminan kredit apabila yang

bersangkutan meminjam di Credit Union Cindelaras Tumangkar

dan tidak dapat ditarik sebelum kredit dinyatakan lunas.

m. Apabila buku rekening rusak atau hilang, anggota wajib membayar

biaya pengganti buku sebesar Rp 5.000 (lima ribu rupiah)

n. Simpanan ibadah tidak dilindungi Jalinan BKCU Kalim

Gambar

Tabel 5.3 Hasil Perhitungan Prosentase Faktor Penyebab Kredit Bermasalah…197
Tabel 5.1 Rangkuman Wawancara Penyebab Kredit Bermasalah
Tabel 5.2
Tabel 5.3 Hasil Perhitungan

Referensi

Dokumen terkait

Materi praktik berisi tentang simulasi mengajar berdasarkan berbagai metode pengajaran, pendekatan, teknik dan evaluasi dalam pengajaran FLE.. Kegiatan perkuliahan berisi

Maka dari itu tujuan dari penulisan penelitian ini adalah untuk memberikan solusi dengan menerapkan teknik Ice Breaking agar siswa bersemangat dalam proses

[r]

Pada level satu merupakan level terendah setara dengan JLPT level 5 dimana penggunaaan huruf tidak begitu sulit, semakin naik level permainan maka karakter game

Bentuk partisipasi masyarakat berupa keluhan/pengaduan disampaikan kepada Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur sebagai wujud ketidakpuasan dalam pelayanan

Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Disampaikan dalam Forum Komunikasi Pengelola Perpustakaan Universitas Diponegoro di Fakultas Teknik, 10 Maret 2010... `

Data hujan yang digunakan untuk menghitung curah hujan dengan berbagai periode ulang (curah hujan rencana) adalah hujan harian maksimum tahunan. Sehingga curah hujan

• staf pendidik yang bertanggung jawab dan mengkoordinir komponen pelaksana dalam penyelenggaraan (persiapan, pelaksanaan dan pasca) ujian di lokasi ujian kepada Lembaga Ujian,