• Tidak ada hasil yang ditemukan

Paskah dan Ambtenaar Baru.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Paskah dan Ambtenaar Baru."

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

llo

lt6

llt

ter6$]

WACANA

Selasa Legi,

7

April 2015

HALAMAN

4

HARI Minggu 5 April 20 I 5, umat

Kristiani

merayakan Paskah.

Pe-rayaan Paskah

merujuk

pada ke-bangkitan Yesus yang menang me-ngalahkan maut. Dengan merayakan piit<atr, kita diajak uniuk turut ambil

bagian dalam

misteri

kebangkitan.

Dalam konteks

ini

yang dimaksud

dengan

kebangkitan

ialah

hasrat untuk memperbarui'hidup dan berani

mertolak

godaan dosa. Demikian

pula

yang diajarkan

kepada,para pemimpin.

Melalui

misteri Paskah,

Yesus memberi contoh. kepemim-pinan yang rela melayani, memberi:

kan

diri

secara tulus,-serta berani melawan nafsu kekuasaan dan ke-tidakberesan.

Untuk urusan

politik,

model ke-pemimpinan yang melayani dan tulus sangat

sulit dijumpai. Baiklah

kita

coba

menelisiknya

sejak

zaman

Hindia

Belanda.

Dalam

sejarah

kolonial dikenal

istllah ambtenaar yang merujuk pada pegawai negeri pemerintah Hindia Belanda.

Kesem-patan

untuk

menjadi

ambtenaar

juga terbuka bagi kaum bumiputera.

Untuk

itu,

pemeriritah Hindia

Belanda mendirikan sebuah sokolah untuk mendidik para caltin pegawai

negeri yang disebut Sekolah Raja

(Hoofdensehoal).

Dati

sebutannya tampak bahwa mereka y6ng

dididik

di

sini

meniang dibentuk menjadi

"raja-taja keeil"

lerrgkap dengdn kekuasaannya dalem urusan peme"

IBERNAS

JOGJA

Paskah dan

Ambtenaar

Baru

Oleh:

Hendra Kurniawan

rintahan.

Tahun 1890, Sekolah

Raja diubah

namanya menjadi

OSVIA

(Oplei-dingschool voor

Inlands-che Ambtenaaren\

atau Sekolah untuk Pendidikan Pegawai Bumiputera.

Per-ubahan namatidak serta merta

meng-ubah pandangan mereka yang ada

di

dalamnya. Menjadi pegawai ne-geri saat itu masih dianggap sebagai

cara

amprih

bermobilitas

sosial vertikal naik. Feodalisme yang saat

itu telah merekat erat dalam

masya-rakat

Jawa segendang sepenarian dengan Belanda yang-membawa

ciri

sama

dari

negerinya.

Lekatnya budaya

feodal

mem-buat pegawai negeri pada masa itu cenderung menempatkan

diri

se-bagai pangreh praja. Kalangan

bumi-putera

yang berhasil

menjadi

ambte naar merasa memiliki prestise dan menyandang privilage. Mereka

berlaku

layaknya para

penguasa

feodal sebagai k4um

priyayi

baru,

Kelas baru

ini

seolah

lupa

bagiart utamanya sebagai abdi negara, lalu

menuntut penghormatan berlebih-an, pcngakuan absolui akan kekua-saannyai dan m€rasa harus dilayanl

bukan

rnelayani, Memabukl dldtn kemerdekaan

dltltigkah

kemqjuen

zaman

ternyata tidak

mengubah

banyak

pan-dangan

ini.

Bukan lagi ambtenaar Para

pejabat

khusus-nya

penyelenggara ne-gara dari presiden hingga

bupati/walikota

saat

ini

merupakan jabatan

politis.

Mereka

dipilih

langsung orang rakyat dan bukan sebagai pegawai negeri atau

pejabat

karier.

I-ogikanya dengan

sistem yang demikian

ini,

mereka

memiliki

dukungan

kuat

untuk

berada dalam posisi pembela rakyat.

Jabatan

yang mereka

sandang

merupakan amanat dari rakyat dan untukrakyat. Mereka adalah

pemim-pin

rakyat yang

bertugas sebagai pelayan bukan para ambtenaarbaru

yang minta untuk dilayani. Sayangnya pemimpin yang be-nar-benar konsisten dengan visinya

yang

pro

rakyat

dapat dihitung

dengan

jari.

Sebut saja Gubernur

DKI Jakarta Basuki

!ahaja

Pumama

alias

Ahok

yang

berani

memper-tstuhkan

kedudukannya

sebagai

gubeffiur dengan menolak tnasuk"

nya

dana

silunian ditlam

APBD. Watlkota Surabaya

Trl

Rlsmahadfii

yaflg

berhasil menyulap Surabaya

Ineqiadl

kota

yang

berilh,

terdttlr,

tertata, darr leblh hfuu, Rie ma p€ffiah

hendak mengundurkan

diri

ketika

ada beberapa hal yang menurutnya

tidak lurus, seperti pelantikan

wakil

walikota yang tidak sesuai prosedur hingga masalah pembangunan jalan

tol.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang tegas dalam

melaku-kan

bersih-bersih

birokrasi

yang

dipimpinnya.

Semoga ketulusan

mereka

ini

tidak pernah pudar dan dapat menjadi contoh bagi pemimpin

lainnya.

Hadirnya pemimpin yang berani,

tegas,

dan

mau melayani

rakyat dengan

tulus mutlak

diperlukan.

Jangan sampai

pemimpin

hanya mengurusi perutnya sendiri dan abai

pada penderitaan rakyat. Pernimpin yang mau berkorban dan

merbndth-kan dirinya niscaya akan ditinggikan

oleh rakyat. Dia akan tetap dihorrnrti

sekatipun telah menan ggalkrur.l ubah

feodalnya.

Pemimpin yang tnau berserrtuitan

langsung dengan

rakr;rt

-

hrrl

,

semata-mata secara tisik. n:r r, r,r,Juga

hati

-

akan dicintai dan dtbela oleh

rakyat.

Penrinrpin

sei:tli

rilcmirr

harus

rela

kehilangan kemrtl'.111.111

dan "ketampanan" denri kt:selatnlt

an rakyat

seperti

dimaknli

.laluur Paskah, Selgmat Paskrrh

20l5l *+'

Hcndre Kurnlswan MPd,

Dosrtt

Pettdtdtkun SeSerah,

Juru

tllruu

Lmgkar Srudl Dosen Ufih'Usitds

Sanatu

Ehanna

Yogyakawa'

Referensi

Dokumen terkait

1.5.2 Adakah terdapat perbezaan yang signifikan antara skor kumpulan rawatan (pendekatan persidangan) dengan skor kumpulan kawalan (pendekatan konvensional) bagi

Model spasial habitat suitability dapat diaplikasikan pada semua jenis satwa, khususnya 25 jenis satwa prioritas konservasi nasional yang perlu ditingkatkan populasinya sebanyak

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang jelas mengenai sistem pengendalian intern pengeluaran kas yang diterapkan di Perusahaan Daerah Air

[r]

Penulis melakukan penelitian dengan tujuan untuk mendeskripsikan (1) wujud penanda wujud penanda referensi dalam wacana tajuk rencana pada surat kabar Republika

Berdasarkan kajian pustaka dan pengalaman empirik di dalam pembelajaran bahasa Indonesia, penulis tertarik untuk menyusun penelitian dengan judul Peningkatan Kemampuan

(cf. Hos 11:34). In Joseph, Jesus saw the tender love of God: “As a father has compassion for his children, so the Lord has compassion for those who fear him” (Ps 103:13)... In

Darul ‘Ulum 1 BPPT Jombang Pelaksanaan dalam pembelajaran yang dilaksanakan oleh masing-masing guru bidang studi sama dengan sekolah lainnya. Ketika pelaksanaan KBM