• Tidak ada hasil yang ditemukan

keselamatan dan kesehatan kerja (8)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "keselamatan dan kesehatan kerja (8)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA

Identifikasi dan Langkah-langkah Penyelesaian Kebakaran di Laboratorium

Di susun oleh : Kelompok 5

Angga M.hairisaputra 14733005 Chusnul Chotimah 14733009 Diara Finanda 14733019 Fatin Fadilah 14733024

JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN

TEKNOLOGI PANGAN

POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG

(2)

BAB I

PENDAHULUAN

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3), adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, dan bebas dari pencemaran lingkungan. Sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja. Kecelakaan kerja tidak hanya menimbulkan korbanjiwa maupun kerugian materi tapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh dan merusak lingkungan yang akan berdampak pada masyarakat luas. Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak di harapkan. Kecelakaan kerja menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan hingga yang paling berat. Apabila terjadi kecelakaan kerja seperti kebakaran di laboratorium kita di tuntut bagaimana harus bisa memadamkan api, atau paling tidak mengetahui perlindungan diri yang harus di lakukan. Kebakaran dapat disebabkan oleh adanya bahan penghantar panas atau media panas, adanya oksigen atau udara, adanya panas atau api itu sendiri.

Di era globalisasi dan pasar bebas wto dan gatt yang akan berlaku tahun 2020

mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja indonesia; telah ditetapkan visi indonesia sehat 2010 yaitu gambaran masyarakat indonesia di masa depan, yang penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, sertamemiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

Pelaksanaan kesehatan dan keselamatan kerja (k3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan, sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi pekerja dan pengusaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.Salah satu dari kecelakan kerja yaitu

(3)

merupakan kejadian yang tidak diinginkan bagi setiap orang danmerupakan kecelakaan yang berakibat fatal. Kebakaran ini dapat mengakibatkan suatukerugian yang sangat besar baik kerugian materiil maupun kerugian immateriil. Sebagaicontoh kerugian nyawa, harta, dan terhentinya proses atau jalannya suatu produksi/aktivitas, jika tidak ditangani dengan segera, maka akan berdampak bagi penghuninya. Jika terjadi kebakaran orang-orang akan sibuk sendiri, mereka lebihmengutamakan menyelamatkan barang-barang pribadi daripada

menghentikan sumber bahaya terjadinya kebakaran, hal ini sangat disayangkan karena dengan keadaan yangseperti ini maka terjadinya kebakaran akan bertambah besar.

Kondisi keselamatan dan kesehatan kerja (K3) perusahaan di Indonesia secara umum diperkirakan termasuk rendah sehingga angka kecelakaan kerja yang mengakibatkan tenaga kerja mengalami cacat dan meninggal dunia cukup tinggi. Padahal kemajuan perusahaan sangat ditentukan peranan mutu tenaga kerjanya.

Sehubungan dengan perkembangan sektor industri yang semakin kompleks, terdapat banyak sumber yang berpotensi menimbulkan bahaya kebakaran. Bahaya kebakaran adalah salah satu musuh utama pada setiap kegiatan produksi. Dengan memperhatikan banyaknya dampak buruk yang diakibatkan oleh bahaya kebakaran baik yang diderita oleh pekerja maupun pengusaha maka dengan demikian sudah saatnya di lingkungan kerja menyediakan sarana keselamatan untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kerja para pekerja terutama di bidang industri yang rentan dengan risiko kebakaran. Namun kenyataan yang ada pada saat ini penggunaan berbagai macam material, mesin-mesin, alat-alat kerja, energi, proses kerja yang buruk, kurang keterampilan dan latihan kerja, serta tidak adanya pengetahuan tentang sumber bahaya dalam industrialisasi berpotensi menimbulkan kebakaran.

(4)

RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana implementasi contoh kasus kebakaran di tempat kerja yang tidak sesuai atau

merupakan bentuk pelanggaran terhadap KEPMEN No 186 tahun 1999, PERMEN No 4 Tahun 1980 dan Intruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 tahun 1997?

2. Bagaimana penerapan Peraturan Perundangan Kebakaran KEPMEN No 186 tahun 1999,

PERMEN No 4 Tahun 1980 dan Intruksi Menteri Tenaga Kerja No 11 tahun 1997.

TUJUAN :

1. Mengidentifikasi langkah-langkah penyelesaian dan penanganan kebakaran 2. Mengetahui langkah-langkah penanganan kebakaran

(5)

BAB II

PEMBAHASAN

Pada kebakaran akan mengakibatkan kerugian , adanya korban jiwa, kematian dan kerusakan bangunan, alat laboratrium serta pelayanan terhenti. Untuk menangani hal itu perlu adanya identifikasi dan langkah-langkah penyelesaian kebakaran.

1. Pada masalah ini perlu adanya tim kesehatan untuk menangani korban jiwa. Jika ada kkorban yang meninggal pada saat terjadi kebakaran di laboratorium maka yang harus dilakukan adalah pencarian korban jiwa, dievakuasi, segera memanggil ambulans untuk mengangkut korban jiwa perlu bantuan tim kepolisian agar segala proses pertolongan berjalan dengan terkoordinasi. Kemudian korban jiwa di bawa kerumah sakit untuk di otopsi, dan menghubungi sanak saudara nya.

2. Kerusakan akibat kebakaran juga menimbulkan kerugian yang cukup besar. Kerusakan terbagi menjadi :

1. Kerusakan bangunan; 2. Kerusakan peralatan

Pada kasus ini, apabila kerusakan bangunan maka langkah yang perlu di lakukan adalah membereskan puning-puing bangunan sisa kebakaran. Lalu melakukan pembangunan ulang karena biasanya apabila terjadi kebakaran di laboratorium maka kebakaran tersebut cukup merugikan di sebabkan banyak zat-zat kimia yang cukup bersahabat dengan api sehingga menyebabkan api semakin besar dan etrjadi kerusakan parah.

Dan bila kerusakan peralatan langkah yang perlu dilakukan adalah mencari alat-alat yang tidak hancur, atau yang masih bisa di gunakan, untuk menghemat biaya pembelian peralatan baru. Karena barang-barang di laboratorium umumnya

mempunyai harga yang tinggi. Apalagi kalau tidak hancur pada saat terjadi kebakaran tentu alat tersebut terbuat dari bahan yangg kuat.

3. Pelayanan akan terhenti.

(6)

BAB III

KESIMPULAN

1. Korban jiwa yang mengalami luka-luka dan meninggal segera dibawa ke RS dan diobati. Kemudian meghubungi keluarga yang bersangkutan untuk merawat lebih lanjut.

2. Kerusakan bangunan dan peralatan harus segera di bereskan. Segala kerugian akan di selesaikan oleh pihak asuransi.

3. Pelayanan terhenti maka segera memperbaiki alat-alat dan mempercepat proses pembangunan ulang agar bisa memulai kegiatan lagi.

Referensi

Dokumen terkait

Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat pekerja maupun pengusaha sebagai upaya mencegah timbulnya kecelakaan dan penyakit akibat kerja dengan

Menurut Sutedi (2009:170), Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) adalah suatu program yang dibuat bagi pekerja/buruh maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan

 UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam memberikan pertolongan

Menghilangkan / meminimalkan semua faktor yang dapat berlaku sebagai penyebab terjadinya kecelakaan kerja atau penyakit akibat kerja..

Hasil analisis potensi bahaya menggunakan metode HAZOP diketahui bahwa sumber bahaya yang dapat atau berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja adalah sikap pekerja, kondisi

Tingginya risiko kecelakaan maupun penyakit akibat kerja yang dapat terjadi pada pekerja muda serta minimnya pengetahuan mereka dan para pengusaha/ pemberi kerja terhadap

• Dapat meminimalisir terjadinya kecelakaan, dan • Mengurangi kecelakaan yang berakibat fatal Program K3 • Memastikan semua pekerja untuk mematuhi peraturan yang telah ditetapkan •

KECELAKAAN KERJA Suatu kejadian yang tidak di semula dan tidak dikehendaki yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu aktivitas dan dapat menimbul kan kerugian harta benda