• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kampanye Herbal Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kampanye Herbal Indonesia."

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

Cover……….…..………....i

Lembar Pengesahan……….ii

Pernyataan Orisinalitas Laporan Penelitian……….ii

(2)

2.4.3 Metode dan Teknik Kampanye………..16

2.4.4 Syarat Kampanye………...17

2.4.5 Tahapan Kampanye……….….….…18

2.5 Teori Logo……….….……...19

2.6 Teori Warna……….….…….20

2.7 Metafisika Kuno Yin Yang………24

2.8 Herbal……….25

2.8.1 Pengertian Pengobatan Herbal……….……….….………25 2.8.2 Kategori Herbal………..26

2.8.3 Pernyataan bahwa Herbal sudah Ketinggalan Zaman……….………...26 2.8.4 Hubungan Herbal dengan Kalangan Medis...27

2.8.4.1Sejarah Penggunaan Obat………..27 2.8.4.2Pengembangan Obat Baru………..28 2.8.5 Khasiat Herbal VS Pengobatan Konvensional……….29 2.8.6 Kelebihan Herbal………...30

2.8.7 Efek Samping Herbal………32 2.8.8 Kriteria dalam Mengkonsumsi Herbal………...32 2.9 Herbal yang Dikenal Masyarakat………...35

2.9.1 Faktor Penting Mempersiapkan Bahan Herbal………….36

2.9.2 Faktor Penting dalam Membuat Ramuan Herbal……….37

(3)

2.10 Sifat Wanita………...………....38

3.1.2 Tinjauan Terhadap Proyek Sejenis……….………..45

3.1.3 Hasil Wawancara……….46

(4)

4.4.2 Bussines Suit……….64

4.4.14 Grafik Standart Manual ( GSM )………96

4.4.15 Gimmick………...106

4.5 Biaya Kampanye………..110

BAB 5 PENUTUP 5.1 Kesimpulan………..112

(5)

Daftar Pustaka………..………..…..114

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1. Skema Perancangan ………...………...…..……8

Gambar 3.1. Logo Departemen Kesehatan………40

Gambar 3.2 Pabrik PT Sido Muncul di Indonesia ………...41

Gambar 3.3 Logo INDOMOBIL Group………...44

(6)
(7)

Gambar 4.40 Agenda 17……….91

Gambar 4.47 Seragam Penjaga Kampanye………..95

Gambar 4.48 Grafik Standart Manual Cover & Backcover……….96

(8)

Gambar 4.63 Grafik Standart Manual 14………...103

Gambar 4.64 Grafik Standart Manual 15………...104

Gambar 4.65 Grafik Standart Manual 16………...104

Gambar 4.66 Grafik Standart Manual 17………...105

Gambar 4.67 Grafik Standart Manual 18………...105

Gambar 4.68 Grafik Standart Manual 19………...106

Gambar 4.69 Cover & Backcover Memo………..107

Gambar 4.70 Flier Memo………...………...107

Gambar 4.71 Memo 1………107

Gambar 4.72 Memo 2………108

Gambar 4.73 Memo 3………108

Gambar 4.74 Memo 4………108

(9)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Hidup sehat adalah dambaan semua orang dari zaman dahulu kala hingga sekarang. Hidup sehat itu sebenarnya mudah. Hal itu dapat diwujudkan melalui makan dengan teratur, istirahat yang cukup, dan rajin berolahraga. Namun, pola hidup praktis yang telah menjadi gaya hidup masyarakat sekarang ini telah memicu munculnya banyak beragam penyakit. Gaya hidup yang serba sibuk dan serba ingin cepat membuat sebagian masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk mengkonsumsi makanan sehat yang dibutuhkan oleh tubuh.

Demi mengejar kepraktisan, banyak orang lebih suka menuju restoran cepat saji yang mempunyai kandungan lemak yang dapat membahayakan kesehatan daripada makanan sehat (berserat) buatan sendiri karena tempat – tempat yang menyajikan makanan cepat saji makin mudah ditemui terutama di kota-kota besar seperti di Jakarta dan Bandung. Meski harga-harga makanan cepat saji relatif mahal, tapi tidak meyurutkan niat mereka untuk menikmatinya.

(10)

itu, sekarang ini banyak beredar makanan yang mengandung racun atau zat berbahaya yang dapat mengakibatkan juga timbulnya beragam penyakit yang berbahaya dan bersifat destruktif atau menghancurkan tubuh.

Cara yang tepat untuk menyembuhkan beragam penyakit yang timbul adalah dengan berobat. Namun, pengobatan konvensional pun tidak menjadi jaminan tubuh kita akan benar-benar pulih dari penyakit yang kita derita karena obat tersebut berasal dari pabrik obat yang dibuat dengan menggunakan bahan kimia untuk mengawetkan obat dan hal itu dapat membahayakan tubuh kita bila dikonsumsi secara berkala tanpa henti. Pengobatan konvensional juga memakan biaya yang tidak sedikit, sehingga tak jarang banyak masyarakat yang kurang mampu di bidang ekonomi akhirnya harus menahan rasa sakit yang kian hari kian bertambah karena tidak sanggup membeli obat di apotek atau toko obat.

(11)

mulai menemukan berbagai tanaman obat baru seperti rosemary dan lavender. Di Mesir, para budak diberi ransum bawang setiap hari untuk membantu menghilangkan banyak penyakit demam dan infeksi yang umum terjadi pada masa itu. Sejak itu Catatan pertama tentang penulisan tanaman obat dan berbagai khasiatnya telah dikumpulkan oleh orang-orang mesir kuno, dimana saat itu para pendeta Mesir kuno telah melakukan dan mempraktekkan pengobatan herbal. Dari abad 1500 SM telah dicatat membuat berbagai tanaman obat, termasuk jintan dan kayu manis. Di Inggris, penggunaan tanaman obat di kembangkan bersamaan dengan didirikannya biara-biara di seluruh negeri, dan memiliki tamanan obat yang digunakan untuk merawat para pendeta maupun para penduduk setempat. Di beberapa daerah, khususnya Wales dan Skotlandia, orang-orang Druid dan para penyembuh Celtik memiliki tradisi lain tentang pengobatan herbal, dimana obat-obat dicampur adukkan dengan agama dan ritual. Semakin berkembangnya pengetahuan herbal dan seiring dengan terciptanya mesin cetak pada abad ke 15, maka telah banyak pendistribusian yang pertama tentang buku ” Tanaman-tanaman Obat”.

(12)

telah banyak bukti tentang khasiat pengobatan herbal tapi popularitasnya kian merosot dan kalah dengan pengobatan konvesional sehingga secara bertahap dan sistematis penggunaan tanaman obat sebagai obat telah ditinggalkan dan banyak yang lebih suka menggantungkan diri pada obat kimia modern sehingga penggunaan tanaman obat dianggap kuno, berbahaya dan terbelakang.

Metode pengobatan herbal biasanya menggunakan bahan dari tanaman seperti pada bagian akar, batang, dan daun yang mempunyai khasiatnya masing-masing. Memang tidak seperti pengobatan konventional yang relatif cepat dalam penyembuhan, pada pengobatan herbal efek penyembuhan cenderung memakan waktu yang lama. Hal ini dikarenakan pengobatan herbal bersifat konstruktif dan detoktif, artinya herbal itu bersifat membangun, memperbaiki, dan membersihkan “sesuatu” yang tidak sempurna dalam tubuh. Sifat inilah yang menjadikan

pengobatan herbal lebih aman dikonsumsi dibandingkan pengobatan konvensional. Selain aman bagi tubuh, pengobatan herbal juga lebih murah karena bahan-bahannya mudah didapat dan tersedia di lingkungan sekitar.

(13)

bahwa bila sakit maka mereka cukup pergi membeli obat di apotek atau di toko obat dan mereka juga menganggap bahwa pengobatan herbal adalah cara pengobatan yang sudah ketinggalan zaman. Sedangkan pada kenyataannya mengkonsumsi obat konvensional tidak berarti penyakit yang diderita benar-benar sembuh karena sifat dari obat konvensional hanya menyembuhkan untuk sementara waktu bagian yang sakit dalam tubuh, sehingga kemungkinan untuk suatu penyakit kambuh kembali adalah sangat mungkin, bahkan efek samping terburuk adalah munculnya penyakit baru akibat zat kimia dari obat yang dikonsumsi.

Dengan pengetahuan dan kampanye inilah maka para remaja wanita diharapkan mau meluangkan waktunya untuk mengetahui dampak negatif dari obat konvensional dan beralih kepada pengobatan herbal yang terbuat dari bahan alami. Karena itu penulis tertarik untuk membahas dan mengkaryakan Kampanye Herbal Indonesia sebagai topik Tugas Akhir penulis.

1.2 Permasalahan dan Ruang Lingkup

Adapun masalah yang akan dibahas di penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :

Bagaimana cara mensosialisasikan informasi tentang manfaat herbal Indonesia sehingga para remaja wanita dapat mengetahui dan beralih untuk mengkonsumsi herbal yang memiliki khasiat alami?

(14)

Salah satu cara dalam penyampaian informasi mengenai manfaat herbal Indonesia adalah melalui program kampanye. Kampanye ini akan dilaksanakan di wilayah Bandung. Target audience yang diutamakan adalah remaja wanita.

1.3 Tujuan Perancangan

Adapun tujuan perancangan yang dilakukan, yaitu :

Mensosialisasikan informasi mengenai manfaat herbal Indonesia sehingga para remaja wanita dapat mengetahui dan beralih untuk mengkonsumsi herbal yang memiliki khasiat alami melalui media kampanye yang menarik dan informatif.

Membuat rancangan berupa media komunikasi visual yang menarik dan mudah dimengerti oleh masyarakat, khususnya remaja wanita.

1.4 Sumber dan Teknik Pengumpulan Data

Metode dan teknik yang dilakukan dalam perancangan ini adalah : Observasi

Observasi dilakukan di beberapa tempat yang sering dikunjungi oleh remaja wanita seperti Mall besar di Kota Bandung dan beberapa tempat pengobatan seperti puskesmas dan klinik di Bandung.

Studi Pustaka

(15)

Wawancara

Wawancara dilakukan dengan para remaja sebagai target utama dari kampanye ini, kepala dinas kesehatan Kota Bandung, apoteker, petugas puskesmas, dan mantan perawat Rumah Sakit mengenai khasiat dan manfaat pengobatan herbal.

1.5 Skema Perancangan

(16)

(17)

BAB V

PENUTUP

5.1Kesimpulan

Dari semua data yang diperoleh selama proses pembuatan Tugas Akhir dengan judul “ KampanyeHerbal Indonesia “ dapat disimpulkan bahwa kesehatan adalah

modal paling penting dalam kehidupan karena dengan tubuh yang sehat kita dapat melakukan beragam aktivitas apapun dan siap untuk selalu melawan setiap hambatan dalam kehidupan ini. Bila tubuh kita sehat, maka kita akan selalu tampak segar dan penuh energi serta terlihat cantik. Dengan herbal, tubuh kita akan lebih sehat dan terbebas dari ancaman penyakit berat di masa depan kita.

Namun setelah melakukan penelitian dan wawancara, dapat disimpulkan bahwa banyak para remaja, terutama remaja wanita yang sudah tidak mengetahui herbal dan cenderung untuk selalu mengkonsumsi obat yang bersifat praktis. Dan kalaupun para remaja itu mengetahui manfaat herbal, mereka cenderung untuk menggambarkan bahwa herbal adalah obat untuk orang tua karena dianggap sudah ketinggalan zaman. Hal ini dikarenakan tidak adanya media yang menjelaskan tentang manfaat dan pentingnya herbal bagi kesehatan kita semua.

5.2Saran

(18)

merasa harus malu karena kesehatan itu mahal harganya. Tidak ada gunanya bagi kita untuk mempertahankan rasa malu untuk mengkonsumsi herbal daripada di kemudian hari tubuh kita akan menjadi sarang penyakit yang perlahan dapat membunuh kita. Untuk pihak yang mempromosikan obat herbal yang baik untuk kesehatan, agar lebih giat melalukan promosi agar manfaat herbal dapat diketahui dan digunakan oleh para remaja.

(19)

DAFTAR PUSTAKA

Maharani Sabrina. 2010. “Herbal Sebagai Obat Bagi Penderita Penyakit

Mematikan”. Jogjakarta: Aplus.

Fauzi Arif. 2009. “ Aneka Tanaman Obat dan Khasiatnya”. Jakarta: MedPress.

AgroMedia Redaksi. 2008. “ 279 Ramuan Tradisional Untuk Mengatasi Aneka

Penyakit”. Jakarta: PT AgroMedia Pustaka.

Rustan Surianto, S.sn. 2009. “Mendesain Logo”. Jakarta: PT Gramedia.

Departemen Kesehatan RI. Tanaman Obat Keluarga Edisi III. Jakarta 1983.

Departemen Kesehatan RI. Pemanfaatan Tanaman Obat. Jakarta 1992.

Venus, Drs. Antar, M.A. 2004. “Manajemen Kampanye”. Bandung : Simbiosa

Rekatama Media.

Gunarsa, Prof. Dr Singgih. D dan Gunarsa, Dra. Yulia. D. 1983. “Psikologi

Perkembangan Anak dan Remaja”. Jakarta : PT BPK Gunung Mulia.

Ibrahim, Dr. Zakaria. 2002. “ Psikologi Wanita”, Jakarta : Pustaka Hidayah.

Kaye Joyce Rutter. 1998. “ Color – Building Great Design with Color ” : Rockport Publishers. Inc

http://mylutfi.wordpress.com/category/apotek-hidup/(diunduh Rabu, 10 nov 2010

(20)

http://www.kabarindonesia.com/berita.php?pil=4&jd=Eksplorasi+Pemanfaatan+Pe

karangan+secara+Konseptual&dn=20081124075715 (diunduh Rabu, 10 nov 2010

pada pukul 19:10 wib)

http://www.metrobalikpapan.co.id/index.php?mib=berita.detail&id=13481(diunduh

Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:12 WIB)

http://melayuonline.com/ind/news/read/1346/di-balik-sukses-tompo-bulu-sebagai-desa-terbaik-di-indonesia (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:34 WIB)

http://www.puskel.com/ (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:45WIB)

http://www.pagaralam.go.id/new/index.php?option=com_content&task=view&id=6

70&Itemid=88 (diunduh Rabu, 10 nov 2010 pada pukul 19:53WIB)

http://tanamanobatkeluarga.blogspot.com/2007/12/pemanfaatan-tanaman-obat-keluarga-toga.html (diunduh Kamis, 11 nov 2010 pada pukul 13.55 wib)

http://fib.ugm.ac.id/index.php?action=news.detail&id_news=57 (diunduh Selasa, 2

Maret 2010 pada pukul 10.46 wib)

http://www.bandung.go.id/?fa=dilemtek.detail&id=8 (diunduh Selasa, 2 Maret 2010

Referensi

Dokumen terkait

Kaitannya dengan komunikasi organisasi internal pada instansi Dinas Kebudayaan dan Kepariwisataan hal tersebut sering ditemukan dari aspek pelaksanaan atau tindakan yang dilakukan

Meskipun tingkat pendidikan masyarakat merupakan hal yang sangat penting, tetapi sebagian pengrajin gula tapo masih menganggap bahwa pendidikan bukanlah hal yang mendasar

Efek kopi terhadap kadar gula darah post prandial pada mahasiswa semester VII Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara tahun 2012. Coffee intake and

diibaratkan seperti teknologi penginderaan jarak jauh menggunakan citra satelit yang digunakan untuk mendeteksi potensi sumber daya alam di suatu titik lokasi,

Ampul dibuat dari bahan gelas tidak berwarna akan tetapi untuk bahan obat yang peka terhadap cahaya, dapat digunakan ampul yang terbuat dari bahan gelas

Analisis yang dilakukan adalah uji organoleptik yang meliputi warna, rasa dan aroma serta analisis kimia untuk produk yang paling disukai, yaitu meliputi kadar alkohol,

pembuatan kapal ikan masih kurang dikuasai. 3) Belum ada informasi (data-data) prototipe kapal ikan yang dikaitkan dengan alat tangkap, wilayah penangkapan dan kondisi perairan bagi

Pada pasal ini kita akan meninjau secara khusus persoalan fisika yang terumuskan dalam persamaan diferensial orde dua linear koefisien tetap, homogeny dan