• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Buteki Pada Kalangan Pekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Perusahaan X, Semarang Tahun 2007.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran, Pengetahuan, Sikap dan Perilaku Buteki Pada Kalangan Pekerja Terhadap Pemberian ASI Eksklusif Di Perusahaan X, Semarang Tahun 2007."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN PENGETAHUAN, SIKAP DAN PERILAKU BUTEKI PADA KALANGAN PEKERJA TERHADAP PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DI

PERUSAHAAN X, SEMARANG TAHUN 2007

Eunike Ita Susanti 0210023 Pembimbing :

DR. Felix Kasim, dr., M.Kes Winny Suwindere, drg., MS.

Seperti yang telah kita ketahui, ASI memiliki sangat banyak manfaat. Meskipun demikian, sampai saat ini jumlah ibu yang memberikan ASI eksklusif pada anaknya masih relatif rendah.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap, dan perilaku pada BUTEKI ( ibu meneteki / menyusui ) khususnya kalangan pekerja kelas menengah ke bawah di perusahaan X, Semarang.

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan metode deskriptif. Subyek penelitian adalah pekerja wanita pada kalangan menengah ke bawah di perusahaan X, Semarang yang memiliki anak dengan usia di bawah dua tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan metode wawancara langsung dan melalui angket.

Dari 115 responden yang menjadi peserta survei, dapat diklasifikasikan untuk variabel pengetahuan sebanyak 86,96 % termasuk dalam kategori baik, untuk variabel sikap sebanyak 73,04 % termasuk dalam kategori baik, dan untuk variabel perilaku sebanyak 82,61 % termasuk dalam kategori cukup.

Penulis menyarankan agar kampanye dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif lebih ditingkatkan serta diberlakukannya kebijakan-kebijakan yang mendukung wanita menyusui.

(2)

ABSTRACT

PICTURE OF KNOWLEDGE, ATTITUDE, AND BEHAVIOR OF LOW-INCOME BREASTFEEDING MOTHER ON X COMPANY, SEMARANG

YEAR 2007

Eunike Ita Susanti 0210023

Tutors:

DR. Felix Kasim, dr., M.Kes Winny Suwindere, drg., MS.

As we have all known, human milk is very beneficial, however up until now; the percentage of exclusive-breastfed babies is relatively low.

The purpose of this study is to know the exact picture of knowledge, attitude, and the behavior of low-income breastfeeding mothers on X Company, Semarang.

This study is using a cross sectional with descriptive method. The subject was the low-income female workers on X Company, Semarang, who have children(s) below two years old of age. The data is collected through interview and questionnaire methods.

From the survey followed by 115 respondents, the writer found out that for knowledge category 86,96 % of them is good, for attitude category 73,04 % of them is good, and for behavior category 82,61 % of them is moderate.

The writer suggests of promoting health campaign and elucidation to promote mother’s exclusive-breastfeeding and putting into effect the policies that support breastfeeding mothers.

Keywords: knowledge, attitude, behavior, exclusive breastfeeding.

Universitas Kristen Maranatha

(3)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN DALAM i

LEMBAR PERSETUJUAN ii

SURAT PERNYATAAN iii

ABSTRAK iv

ABSTRACT v

PRAKATA vi

DAFTAR ISI viii

DAFTAR TABEL xi

DAFTAR GAMBAR xv

DAFTAR LAMPIRAN xvi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Identifikasi Masalah 2

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian 3

1.3.1. Maksud Penelitian 3

1.3.2. Tujuan Penelitian 3

1.4. Manfaat Penelitian 3

1.4.1. Manfaat Akademis 3

1.4.2. Manfaat Praktis 3

1.5. Kerangka Pemikiran 4

1.6. Metodologi 4

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian 4

1.7.1. Lokasi Penelitian 4

1.7.2. Waktu Penelitian 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 5

(4)

ix

2.2.1. Definisi 7

2.2.2. Volume dan Komposisi ASI 7

2.2.3. Keuntungan ASI eksklusif 17

2.2.3.1. Status Nutrisi 17

2.2.3.2. Manfaat kolostrum 17

2.2.3.3. Morbiditas dan Mortalitas 17

2.2.3.4. Psikologis 19

2.2.3.5. Perkembangan Intelektual dan Motorik 19

2.2.3.6. Overweight dan Obesitas 20

2.2.3.7. Kesehatan Ibu 21

2.2.3.7.1. Kanker Payudara dan Ovarium 21

2.2.3.7.2. Osteoporosis 22

2.2.3.7.3. Fertilitas 23

2.2.3.7.4. Ekonomi 23

2.3. Menyusui 24

2.3.1. Cara menyusui 24

2.3.2. Sepuluh langkah menuju keberhasilan menyusui (LMKM) 27

2.4. Wanita yang Bekerja 27

2.4.1. Masalah-masalah 28

BAB III METODE PENELITIAN 29

3.1. Jenis Penelitian 29

3.2. Rancangan Penelitian 29

3.3. Metode Pengumpulan Data 29

3.4. Instrumen Penelitian 29

3.5. Populasi 29

3.6. Sampel 30

3.7. Definisi Operasional 30

3.8. Prosedur Penelitian 31

3.8.1. Pengumpulan Data 31

3.8.2. Analisis Data 31

3.8.3. Penyajian Data 31

(5)

x

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 32

4.1. Gambaran Umum 32

4.2. Data Khusus 32

4.2.1. Analisis Univariat 32

4.2.1.1. Identitas responden 32

4.2.1.2. Pengetahuan Responden 35

4.2.1.3. Sikap Responden 44

4.2.1.4. Perilaku Responden 50

4.3. Pembahasan 57

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 61

5.1. Kesimpulan 61

5.2. Saran 61

DAFTAR PUSTAKA 63

LAMPIRAN 65

(6)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 2.1. Kandungan nutrisi pada tiga jenis susu yang berbeda per 100 ml 9

Tabel 2.2. Zat-zat yang terkandung dalam ASI 12

Tabel 4.1. Distribusi umur 32

Tabel 4.2. Distribusi pendidikan formal terakhir 33

Tabel 4.3. Distribusi penghasilan per bulan 33

Tabel 4.4. Distribusi jumlah anak yang dimiliki 33

Tabel 4.5. Distribusi jumlah anak yang berumur 0 – 12 bulan 34

Tabel 4.6. Distribusi umur anak bungsu 34

Tabel 4.7. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif 35

Tabel 4.8. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, apa pengertian ASI eksklusif menurut ibu 35

Tabel 4.9. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu apakah pemberian ASI eksklusif penting bagi bayi 36

Tabel 4.10. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, apakah kepentingannya (pilihan boleh lebih dari satu) 36

Tabel 4.11. Distribusi jawaban pertanyaan : Darimana ibu tahu tentang ASI eksklusif (pilihan boleh lebih dari satu) 37

Tabel 4.12. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu apakah ASI dapat melindungi bayi dari suatu penyakit 37

Tabel 4.13. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, apakah alasannya (pilihan boleh lebih dari satu) 38

Tabel 4.14. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila tidak, apakah alasannya (pilihan boleh lebih dari satu) 38

Tabel 4.15. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu apakah ASI dapat diganti dengan PASI 38

Universitas Kristen Maranatha

(7)

xii

Tabel 4.16. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, dengan apa ASI dapat diganti (pilihan boleh lebih dari satu) 39 Tabel 4.17. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu mana yang lebih baik,

ASI atau PASI 39

Tabel 4.18. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila jawaban ASI, apakah kelebihan ASI daripada PASI (pilihan boleh lebih dari satu) 40 Tabel 4.19. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila jawaban PASI, apakah kelebihan PASI daripada ASI (pilihan boleh lebih dari satu) 40 Tabel 4.20. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu kapan sebaiknya PASI

mulai diberikan pada bayi 41

Tabel 4.21. Distribusi jawaban pertanyaan : Berapa kali ibu menyusui bayi dalam

1 hari 41

Tabel 4.22. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu apakah keuntungan memberikan ASI eksklusif (pilihan boleh lebih dari satu) 41 Tabel 4.23. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu mengetahui nama air susu yang pertama kali keluar setelah melahirkan 42 Tabel 4.24. Distribusi jawaban responden tentang kolostrum 42 Tabel 4.25. Distribusi jawaban pertanyaan : Menurut ibu adakah manfaat dari

memberikan air susu yang pertama kali keluar setelah melahirkan 42 Tabel 4.26. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ada, apakah manfaatnya (pilihan

boleh lebih dari satu) 43

Tabel 4.27. Distribusi Pengetahuan Responden 43 Tabel 4.28. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu setuju bila setiap bayi

berhak menerima ASI eksklusif 44

Tabel 4.29. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu setuju bahwa dalam pemberian ASI diperlukan keahlian / latihan khusus 44 Tabel 4.30. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila setuju, apakah alasannya (pilihan

boleh lebih dari satu) 45

Tabel 4.31. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila tidak, apakah alasannya (pilihan

(8)

xiii

Tabel 4.32. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu setuju dengan anjuran

pemerintah untuk menyusui bayi sampai berumur 2 tahun 46

Tabel 4.33. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila setuju, apakah alasannya (pilihan boleh lebih dari satu) 46

Tabel 4.34. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu melihat ada perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan antara bayi yang diberi ASI dengan yang tidak 46

Tabel 4.35. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu melihat ada perbedaan dalam daya tahan tubuh di antara bayi yang diberi ASI dengan yang tidak 47 Tabel 4.36. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu setuju bila perusahaan menyediakan fasilitas bagi ibu menyusui 47

Tabel 4.37. Distribusi fasilitas perusahaan yang diinginkan responden 48

Tabel 4.38. Distribusi masalah yang dihadapi responden dalam menyusui 49

Tabel 4.39. Distribusi sikap responden 49

Tabel 4.40. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu hanya memberikan ASI saja atau ditambah dengan susu formula 50

Tabel 4.41. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah produksi ASI ibu mencukupi kebutuhan bayi 50

Tabel 4.42. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu mengikuti pantangan makanan atau diet selama menyusui 50

Tabel 4.43. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu pernah gagal dalam menyusui 51

Tabel 4.44. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, menurut ibu apakah faktor penyebab kegagalan menyusui (pilihan boleh lebih dari satu) 51

Tabel 4.45. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah semua anak ibu diberi ASI 52 Tabel 4.46. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ibu bekerja, bagaimana cara ibu memberi ASI (pilihan boleh lebih dari satu) 52

Tabel 4.47. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu akan memberikan ASI eksklusif 52

Tabel 4.48. Distribusi jawaban pertanyaan : Kalau tidak, kenapa (pilihan boleh lebih dari satu) 53

(9)

xiv

Tabel 4.49. Distribusi jawaban pertanyaan : Siapa yang menganjurkan ibu memberi ASI eksklusif (pilihan boleh lebih dari satu) 53 Tabel 4.50. Distribusi jawaban pertanyaan : Kapan ibu mulai memberikan ASI

pada bayi 54

Tabel 4.51. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu memberikan ASI yang

pertama kali keluar pada bayi 54

Tabel 4.52. Distribusi jawaban pertanyaan : Saat ini apakah anak bungsu ibu telah

diberi makanan lain selain ASI 54

Tabel 4.53. Distribusi jawaban pertanyaan : Kalau ya, diberi makanan apa (pilihan

boleh lebih dari satu) 55

Tabel 4.54. Distribusi jawaban pertanyaan : Kapan ibu mulai memberikan

makanan tambahan pada bayi 55

Tabel 4.55. Distribusi jawaban pertanyaan : Apakah ibu melakukan perawatan khusus pada payudara untuk memperlancar ASI 56 Tabel 4.56. Distribusi jawaban pertanyaan : Bila ya, dengan cara apa ibu

melakukannya (pilihan boleh lebih dari satu) 56 Tabel 4.57. Distribusi jawaban pertanyaan : Apa yang ibu lakukan agar produksi ASI lebih banyak (pilihan boleh lebih dari satu) 57 Tabel 4.58. Distribusi perilaku responden 57

(10)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. Milk-let down reflex 6

Gambar 2.2. Cara memegang payudara yang benar 25 Gambar 2.3. Merangsang bayi membuka mulut 26

Universitas Kristen Maranatha

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

KUESIONER 65

(12)

LAMPIRAN

4. Pendidikan formal terakhir :

a. Tidak sekolah atau tidak tamat SD b. SD / sederajat

c. SLTP / sederajat d. SLTA / sederajat

e. Akademik / perguruan tinggi 5. Penghasilan per bulan :

7. Berapa jumlah anak yang berumur 0-12 bulan ? a. 0

1. Apakah Ibu tahu apa yang dimaksud dengan ASI eksklusif ? a. Ya (10)

b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no.6 )

2. Bila jawaban no. 1 ya, apa pengertian ASI eksklusif menurut Ibu ? a. Pemberian ASI + susu kaleng dari umur 0-6 bulan (1)

b. Pemberian ASI saja dari umur 0-6 bulan (10) c. Pemberian ASI + madu dari umur 0-6 bulan (1)

(13)

66

d. Pemberian ASI + air dari umur 0-6 bulan (1) e. Pemberian ASI + teh dari umur 0-6 bulan (1)

3. Menurut Ibu, apakah pemberian ASI eksklusif penting bagi bayi ? a. Ya (10)

b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no.5 ) 4. Bila jawaban no. 3 ya, apakah kepentingannya ?

a. Memberi nutrisi (5)

b. Sebagai curahan kasih sayang (5)

c. Sumber energi bayi (5)

d. Untuk pertumbuhan dan perkembangan anak (5)

e. Semua jawaban benar (10)

5. Darimana Ibu tahu tentang ASI eksklusif ?

a. Dokter (5)

b. Petugas puskesmas (5)

c. Kader puskesmas (5)

d. Tetangga (5)

e. Lain-lain (koran, TV, majalah, radio, dll) (5)

6. Menurut Ibu apakah ASI dapat melindungi bayi dari suatu penyakit ? a. Ya (10)

b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no.8. Bila jawaban YA, pertanyaan no.8 tidak perlu dijawab )

7. Bila jawaban no. 6 ya, apakah alasannya ?

a. Terdapat zat antibodi dalam ASI (10) b. Bayi tidak mengalami kekurangan gizi (5)

c. Bayi tidak kelaparan (5)

d. Semua jawaban benar (10)

8. Bila jawaban tidak, apakah alasannya ?

a. ASI tidak mengandung apa-apa (5) b. ASI hanya asupan yang tidak penting (5)

9. Menurut Ibu apakah ASI dapat diganti dengan makanan lain Pengganti ASI (PASI) ?

a. Ya (10) b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no.11 ) 10. Bila jawaban no. 9 ya, dengan apa ASI dapat diganti ?

a. Susu formula (10) b. Air teh (1) c. Air tajin (1) d. Madu (1) e. Air susu sapi (5)

11. Menurut Ibu mana yang lebih baik, ASI atau PASI ? a. ASI (10)

(14)

67

( Bila jawabab PASI, langsung ke no.13. Bila jawaban ASI, no. 13 tidak perlu dijawab )

12. Bila jawaban ASI, apakah kelebihan ASI daripada PASI ?

a. Kandungan nutrisi ASI lebih baik (10) b. ASI praktis dan tidak perlu takaran / kemasan khusus (5) 13. Bila jawaban PASI, apakah kelebihan PASI daripada ASI ?

a. Lebih praktis dan mudah (5) b. Lebih hemat / murah (5) c. Anak lebih tenang (5) d. Tidak mengganggu kesibukan ibu (5) e. Lebih disukai anak (5)

14. Menurut Ibu kapan sebaiknya PASI mulai diberikan pada bayi ? a. Sesegera mungkin (1)

b. Saat bayi umur 3 bulan (5) c. Saat bayi umur 6 bulan (10)

15. Berapa kali Ibu menyusui bayi dalam 1 hari ?

a. 1-2 kali (1)

b. 3-4 kali (5)

c. Sesuai dengan keinginan anak (10)

16. Menurut Ibu apakah keuntungan memberikan ASI eksklusif ?

a. Ibu secara tidak langsung dapat menunda kehamilan (5) b. Lebih mendekatkan hubungan ibu dan anak (5) c. Bayi menjadi lebih sehat dibandingkan bayi yang diberi susu kaleng (5) d. Biaya hidup lebih murah karena tidak perlu beli susu kaleng (5) 17. Apakah Ibu mengetahui nama air susu yang pertama kali keluar setelah

melahirkan ? a. Ya (10) b. Tidak (1)

18. Bila tahu, apakah namanya ? _______________

19. Menurut Ibu adakah manfaat dari memberikan air susu yang pertama kali keluar setelah melahirkan ?

a. Ada (10) b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, pertanyaan no. 20 tidak perlu dijawab ) 20. Bila jawaban no. 19 ada, apakah manfaatnya ?

a. Mengandung zat-zat yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh bayi (10)

b. Membuat bayi cepat kenyang (1)

c. Membantu memperlancar produksi ASI (5)

d. Lain-lain : ___________ (5)

Sikap

(15)

68

b. Tidak (1)

2. Apakah Ibu setuju bahwa dalam pemberian ASI diperlukan keahlian atau latihan khusus ?

a. Setuju (10) b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no. 4 ) 3. Bila jawaban no. 2 setuju, apakah alasannya ?

a. Dengan cara menyusui dengan benar, ASI dapat diberikan seluruhnya (10)

b. Produksi ASI menjadi lancar (5)

c. Posisi yang nyaman bagi ibu dan bayi pada saat menyusui (5)

d. Lain-lain : ____________ (5)

4. Bila jawaban tidak, apakah alasannya ?

a. Mudah sehingga tidak perlu dipelajari (5) b. Sudah terjadi secara alamiah (5) c. Sudah diajarkan secara turun temurun (5)

5. Apakah Ibu setuju dengan anjuran pemerintah, menyusui bayi sampai berumur 2 tahun ?

a. Setuju (10) b. Tidak (1)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no. 7 ) 6. Bila jawaban no. 5 setuju, apakah alasannya ?

a. Bermanfaat bagi bayi (10) b. Tanggung jawab sebagai seorang ibu (5)

c. Menghemat pengeluaran (5)

7. Apakah Ibu melihat ada perbedaan dalam pertumbuhan dan perkembangan di antara bayi yang diberi ASI dan yang tidak ?

a. Ya (10) b. Tidak (1)

8. Apakah Ibu melihat ada perbedaan dalam daya tahan tubuh di antara bayi yang diberi ASI dan yang tidak ?

a. Tidak, keduanya sama saja (5) b. Ya, bayi yang diberi ASI lebih sehat (10) c. Ya, bayi yang tidak diberi ASI lebih sehat (1)

9. Masalah apa saja yang Ibu hadapi dalam memberikan ASI pada bayi ? __________________

10. Apakah Ibu setuju bila perusahaan menyediakan fasilitas bagi ibu menyusui ? a. Setuju (10)

b. Tidak (1)

11. Bila jawaban no. 10 setuju, fasilitas seperti apakah yang Ibu inginkan ? __________________

Perilaku

(16)

69

b. ASI + susu botol / susu formula (5) c. Susu botol / susu formula saja (5)

2. Apakah produksi ASI Ibu sudah mencukupi kebutuhan bayi ? a. Cukup (5)

b. Kurang (5)

3. Apakah Ibu mengikuti pantangan makanan atau diet selama menyusui ? a. Ya (10)

b. Tidak (1)

4. Apakah Ibu pernah gagal dalam menyusui ? a. Ya (5)

b. Tidak (5)

( Bila jawaban TIDAK, langsung ke pertanyaan no. 6 )

5. Bila jawaban no 4 ya, menurut Ibu apakah faktor penyebab kegagalan menyusui ?

a. Produksi ASI yang sedikit atau tidak ada sama sekali (5) b. Kurangnya waktu untuk menyusui karena kesibukan yang padat (5)

c. Ibu kekurangan gizi (5)

7. Bila Ibu bekerja, bagaimana cara ibu memberi ASI ?

a. Sebelum dan sesudah bekerja (10)

b. Bayi disusui dulu sampai puas sebelum ibu berangkat bekerja (10)

c. ASI disimpan dalam lemari es (10)

d. Ganti dengan susu kaleng (5)

e. Membawa bayi ke tempat kerja (5)

f. Tidak memberi ASI (1)

8. Apakah Ibu akan memberikan ASI eksklusif ? a. Ya (10) d. Karena takut anaknya sakit-sakitan (5) e. Karena sibuk bekerja (5)

10. Siapa yang menganjurkan Ibu memberi ASI eksklusif ?

a. Teman / kerabat (5)

b. Suami (5)

c. Mertua (5)

d. Keinginan sendiri (5)

(17)

70

a. Segera setelah dilahirkan (10) b. 1 hari setelah dilahirkan (5) c. 1 minggu setelah dilahirkan (1) d. Tidak memberikan ASI (1)

12. Apakah Ibu memberikan ASI yang pertama kali keluar pada bayi ? Kenapa ? a. Ya, karena ________ (10)

b. Tidak, karena _________ (1)

13. Saat ini apakah anak bungsu Ibu telah diberi makanan lain selain ASI ? a. Ya (5)

b. Tidak (5)

14. Kalau ya, diberi makanan apa ? a. Susu kaleng (5)

15. Kapan Ibu mulai memberikan makanan tambahan pada bayi ? a. 0 bulan (1)

16. Apakah Ibu melakukan perawatan khusus pada payudara untuk memperlancar ASI ?

a. Ya (10) b. Tidak (1)

17. Bila jawaban ya, dengan cara apa Ibu melakukannya ?

a. Perawatan jamu (5)

b. Pemijatan payudara (5) c. Lain-lain : obat-obatan, suplemen (5)

18. Apa yang Ibu lakukan agar produksi ASI lebih banyak ? a. Makan lebih banyak sayur-sayuran (5)

b. Minum vitamin (5)

c. Minum jamu (5)

d. Olahraga (5)

e. Mengurangi pekerjaan yang berat (5)

(18)

71

PERBANDINGAN ASI DAN FORMULA NUTRISI KANDUNGAN yang paling penting di dalam ASI; tidak adanya kolesterol dan DHA, CNS saat bayi dewasa. Sisa lemak yang tidak diabsorbsi menyebabkan bau tidak enak pada feses bayi. jumlah yang rendah • Kurang faktor pertumbuhan

(19)

72 jumlah laktosa di dalam susu suatu spesies berhubungan dengan ukuran otak dari spesies tersebut pada kuman, ibu akan membentuk antibodi

(20)

73

oksitosin, dan lebih dari 15 jenis lainnya

Rasa Bervariasi tergantung

makanan ibu

Selalu sama Dengan mengambil rasa dari makanan ibu, ASI membiasakan bayi dengan rasa dari makanan keluarga Harga $600 atau 5,4 juta

rupiah per tahun, termasuk makanan tambahan untuk ibu

Sekitar $1,200 atau 10,8 juta rupiah per tahun untuk formula; sampai $2,500 atau 22,5 juta rupiah per tahun untuk formula hipoalergenik;

ditambah harga botol, dll; ditambah

hilangnya pemasukan bila bayi sakit

(21)

RIWAYAT HIDUP

Nama : Eunike Ita Susanti

NRP : 0210023

Tempat / tanggal lahir : Semarang / 3 September 1984

Alamat : Jl. Telaga Mas Raya B. 15, Semarang

(22)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa Air Susu Ibu (ASI) merupakan

sumber nutrisi terbaik, terlengkap dan terpenting pada masa awal kehidupan bayi untuk mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal. ASI terdiri atas air (88,1%), lemak (3,8%), protein (0,9%), laktosa (7,0%), lain-lain (0,2%). ASI juga mengandung faktor protektif seperti Laktobacilus bifidus, laktoferin, laktoperoksidase, lisozim, komplemen C3 dan C4, imunitas humoral, imunitas seluler, dan faktor antialergi (Merdekawati A, 2006). Pemberian ASI eksklusif akan membantu pertumbuhan bayi yang adekuat dalam enam bulan pertama dan dilanjutkan dengan tambahan makanan pelengkap sampai umur dua tahun untuk mencapai status gizi yang baik. Selain komposisi yang ideal dan kandungan zat antibodi, ASI juga memiliki banyak keunggulan lainnya. Di antaranya mudah didapat, murah, dapat tersedia kapan saja dan dapat mempererat hubungan emosional antara ibu dan anak. ASI juga melindungi bayi dari berbagai infeksi seperti infeksi gastrointestinal, infeksi telinga, radang bakteri selaput otak pada bayi dengan berat badan lahir rendah dan alergi, terutama asma.

Melihat begitu banyaknya keunggulan ASI, maka sangatlah disayangkan bahwa pada kenyataannya sampai saat ini masih belum banyak ibu-ibu yang memberikan ASI eksklusif (sampai dengan usia enam bulan) pada bayi-bayi mereka. Data yang diperoleh dari Sistem Surveilans Gizi Nasional Tahun 2002 menyebutkan bahwa ternyata hanya 27-40 % bayi dengan usia kurang dari dua bulan yang mendapat ASI eksklusif, hanya sekitar 4-8 % bayi usia 4-5 bulan yang mendapat ASI eksklusif, dan hanya 1 % saja yang diberi ASI eksklusif sampai dengan usia enam bulan. Dari laporan Departemen Kesehatan didapatkan penurunan angka pemberian ASI eksklusif dari 42,4 % pada tahun 1997 menjadi 39,5 % pada tahun 2002 (Merdekawati A, 2006).

Universitas Kristen Maranatha

(23)

2

Salah satu alasan ibu menghentikan pemberian ASI adalah karena ibu bekerja, sebagai gantinya ibu memberikan susu botol pada bayi mereka. Berbagai studi menunjukkan bahwa pemberian susu botol dapat meningkatkan insiden terjadinya diare pada bayi yang berakibat meningkatnya potensi bayi menderita kurang gizi. Hal ini terutama terjadi pada golongan ekonomi lemah.

Pada penelitian ini, responden diambil dari kalangan pekerja menengah ke bawah, yang seperti telah kita ketahui termasuk dalam golongan ekonomi lemah dan harus berada di luar rumah karena tuntutan pekerjaan. Suami yang juga bekerja menyebabkan pengasuhan bayi menjadi sulit, sehingga tidak jarang bayi dititipkan pada nenek, saudara, tetangga, atau anak tertua. Dana yang harus dikeluarkan untuk membeli susu botol sebagai pengganti ASI pun menambah beban pada perekonomian keluarga.

Berdasarkan hal-hal di atas, maka alangkah baiknya jika ibu-ibu yang bekerja di luar rumah tetap memberikan ASI eksklusif pada bayi mereka. Selain dapat menghemat pengeluaran untuk membeli susu botol, ibu dan bayi juga dapat menikmati berbagai keunggulan yang dimiliki ASI. Penulis menyadari bahwa memberikan ASI eksklusif sambil tetap bekerja di luar rumah bukanlah suatu hal yang mudah, tetapi juga bukan suatu hal yang tidak mungkin untuk dilakukan. Dibutuhkan dukungan dari berbagai pihak selain motivasi dari ibu sendiri. Dukungan keluarga terutama suami sangat berperan, juga dukungan dari perusahaan tempat ibu bekerja, dan dukungan dari pemerintah untuk mewujudkan keluarga Indonesia yang lebih baik dan sehat.

1.2. Identifikasi Masalah

(24)

3

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

1.3.1. Maksud Penelitian

Untuk mengetahui gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku BUTEKI terhadap pemberian ASI eksklusif pada kalangan pekerja kelas menengah ke bawah di perusahaan X, Semarang.

1.3.2. Tujuan Penelitian

Untuk mengetahui apakah wanita yang bekerja di luar rumah mengetahui pentingnya memberikan ASI eksklusif, berapa persen dari mereka yang memberikan ASI eksklusif, dan kendala apa saja yang mereka hadapi dalam memberikan ASI eksklusif.

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1. Manfaat Akademis

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi informasi tentang persentase pemberian ASI eksklusif pada wanita yang bekerja di luar rumah, dan mengetahui kendala apa saja yang mereka hadapi dalam memberikan ASI eksklusif.

1.4.2. Manfaat Praktis

Hasil penelitian diharapkan dapat menjadi bahan masukan dalam melaksanakan kampanye dan penyuluhan kesehatan untuk meningkatkan pemberian ASI eksklusif.

(25)

4

1.5. Kerangka Pemikiran

Seperti yang telah kita ketahui, memberikan ASI lebih baik daripada susu botol atau makanan pengganti ASI lainnya, meskipun demikian sampai saat ini tingkat pemberian ASI eksklusif di Indonesia masih sangat rendah. Salah satu alasan ibu menghentikan pemberian ASI adalah karena ibu bekerja di luar rumah. Melalui penelitian ini diharapkan dapat diketahui apakah wanita yang bekerja di luar rumah mengetahui pentingnya memberikan ASI eksklusif, dan berapa persen dari mereka yang memberikan ASI eksklusif, juga kendala apa saja yang mereka hadapi dalam memberikan ASI eksklusif.

1.6. Metodologi

Penelitian ini menggunakan rancangan cross sectional dengan metode deskriptif. Subyek penelitian adalah pekerja wanita pada kalangan menengah ke bawah di perusahaan X, Semarang yang memiliki anak di bawah dua tahun. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara langsung dan melalui angket.

1.7. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.7.1. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di perusahaan X, Semarang.

1.7.2. Waktu Penelitian

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari 115 responden, untuk variabel pengetahuan termasuk dalam kategori baik, untuk variabel sikap termasuk dalam kategori baik, dan untuk variabel perilaku termasuk dalam kategori cukup.

5.2. Saran

1. Bagi perusahaan

Lebih memperhatikan kesejahteraan ibu dan anak dengan membuat kebijakan dan fasilitas yang mendukung bagi ibu yang sedang menyusui, misalnya:

- Menyediakan day-care center, suatu tempat penitipan anak yang memungkinkan ibu dan anak dapat berkumpul pada saat istirahat atau jam makan sehingga untuk beberapa saat ibu dapat bermain, menyusui dan dekat secara fisik dengan anaknya; dengan demikian dapat mengurangi kecemasan / rasa was-was ibu. Tempat ini harus dikelola oleh orang-orang yang kompeten dan memenuhi persyaratan di bawah pengawasan perawat perusahaan, dan mempunyai rumah sakit rujukan.

- Menyediakan ruangan khusus tempat ibu dapat memeras ASI dengan nyaman, lengkap dengan lemari es tempat menyimpan ASI selama ibu bekerja.

- Menyusun kebijakan untuk memperingan masalah yang dihadapi ibu menyusui, misalnya memberikan waktu istirahat tambahan untuk ibu dapat menyusui / memeras ASI.

2. Bagi pemerintah

Membuat kebijakan tertulis yang mendukung ibu dan anak menyusui, misalnya:

- Bagi pekerja wanita yang memiliki bayi / balita berhak memperoleh informasi yang jelas untuk pengkajian lebih lanjut mengenai seberapa lama panjangnya jam

Universitas Kristen Maranatha

(27)

62

kerja, tingkat penghasilan dan produktivitas, yang semuanya membawa dampak bagi terlaksananya fungsi menyusui yang tidak mungkin tergantikan dengan sempurna (konsekuensi dari kodrat wanita).

- Mengeluarkan peraturan / UU dengan juklak bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki sejumlah pekerja wanita, yang isinya menghimbau / mewajibkan perusahaan untuk menyediakan sarana semacam day-care center dan ruangan khusus di lingkungan kerja, menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi ibu dan anak.

- Membantu perusahaan - perusahaan tersebut dengan informasi, pelatihan, pengarahan lebih lanjut.

- Memberi penghargaan kepada perusahaan yang mendukung ibu menyusui. - Lebih meningkatkan kampanye tentang ASI eksklusif. Membentuk dan membantu pengembangan kelompok pendukung ibu menyusui (dapat mengambil contoh dari La Leche League International).

3. Bagi tenaga kesehatan

- Mengajarkan pada ibu menyusui bagaimana cara memeras ASI, menyimpan dan memberikannya pada bayi, sehingga ketika ibu bekerja pemberian ASI tidak perlu diganti dengan susu formula.

(28)

DAFTAR PUSTAKA

CIGNA Corp. 2007. Supporting moms is good business. http://www.breastfeeding,com. 19 Juli 2007.

Cunningham F.G., Gant N.F., Leveno K.J., Gilstrap L.C., Hauth J.C., Wenstrom K.D. 2003. Williams Obstetrics. 21st ed. New York : The McGraw-Hill Companies. Inc.

Diah Krisnatuti., Indriyadi Hastoro. 2000. Menu sehat untuk ibu hamil dan menyusui. Edisi 1. Jakarta : Puspa Swara.

Heird W.C. 2004. Nelson textbook of pediatrics. 17th ed. Philadelphia.: W.B. Saundres Compay.

Kathryn Pizali Nichol. 2005. Panduan menyusui. Edisi 1. Jakarta : Anak Prestasi Pustaka.

León-Cava N. , Lutter C. , Ross J., Mastin L. 2002. Quantifying the benefits of breastfeeding : a summary of the evidence. http://www.linkagesproject.org. 13 Mei 2007.

Lusi Kristiana. Herti Maryani. 2004. Faktor yang mempengaruhi ASI. Jurnal Medika. 1(30): 585.

Martini F.H. 2004. Fundamentals of anatomy and physiology. 6th ed. San Francisco : Pearson Education. Inc.

Meadow R., Newell S. 2003. Lecture notes : pediatrika. 7th ed. Terjemahan Kripti Hartini, Asri Dwi Rachmawati. Jakarta : Erlangga. p 83-3.

Merdekawati A., Delisusanti., Wijaya M., Lucas M., Lies H., Djap H. Susanto. 2006. Pola menyusui ibu dan faktor-faktor yang terkait di RW 10 Kelurahan Wijaya Kusuma September – Oktober 2005. Meditek, 3(14): 1 – 7

Riasari Guspa. 2006. Gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku ibu terhadap peningkatan pemberian ASI eksklusif di wilayah kerja puskesmas Cibolerang tahun 2005. Karya Tulis Ilmiah. 35-55.

Riordan J. 2005. Breastfeeding and human lactation. 3rd ed. Massachusetts : Jones and Bartlett Publishers.

Savitri Sayogo. 2004. Gizi pada masa laktasi. Majalah Kedokteran Indonesia, 11(54): 473 – 6.

Universitas Kristen Maranatha

(29)

64

Setty V. 2006. Better breastfeeding, healthier lives. http://www.linkagesproject.org . 13 Mei 2007.

Shils M.E., Shike M., Ross A.C., Caballero B., Cousins R.J. 2006. Modern nutrition in health and disease. 10th ed. Philadelphia : Lippincott Williams & Wilkins.

Umniyati H. 2005. Penerapan ASI eksklusif 6 bulan versus pemberian makanan pendamping ASI dini di Indonesia. Jurnal Kedokteran Yarsi, 1(13): 131 – 7. Utami Roesli. 2005. Panduan praktis menyusui. Edisi 1. Jakarta : Puspa Swara. Widodo Y. 2001. Kebiasaan memberikan makanan kepada bayi baru lahir di

Referensi

Dokumen terkait

Otomatisasi pengelompokkan buah berdasarkan jenis warnanya ini menggunakan sensor warna (sensor TCS3200) sebagai pembaca, dimana pada saat buah mengenai sensor

Pada beberapa penelitian lain juga memperlihatkan bahwa buku sebagai bahan ajar masih mengandung teks dan ilustrasi yang bias gender yakni (1) Ng Yun Jin dkk menunjukkan

Wawancara dilakukan pada Samsat Outlet Bogor Trade Mall Berdasarkan dari hasil wawancara dengan 30 orang konsumen pada samsat outlet, dapat diduga masih terdapat beberapa

dimana I adalah arus listrik yang mengalir pada suatu penghantar dalam satuan Ampere, Vadalah tegangan listrik yang terdapat pada kedua ujung penghantar dalam

Hasil analisis ragam menunjukkan bahwa perlakuan vernalisasi pada stadia perkembangan umbi memberikan pengaruh yang berbeda sangat nyata terhadap karakter bobot awal

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan tingkat kepatuhan konsumsi TTD dan membandingkan tingkat kepatuhan konsumsi

Dengan demikian, catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengolahan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.. Selain itu catatan akuntansi

3) Dapat disimpulkan bahwa hasil belajar atau prestasi belajar siswa pada tes akhir (post test) adalah kurang ada peningkatan sedikit setelah melakukan permainan