• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gambaran Perilaku Ibu Balita Mengenai Imunisasi Dasar Lengkap Di Posyandu RW 11 Kecamatan Hegarmanah Bandung.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gambaran Perilaku Ibu Balita Mengenai Imunisasi Dasar Lengkap Di Posyandu RW 11 Kecamatan Hegarmanah Bandung."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

GAMBARAN PERILAKU IBU BALITA MENGENAI

IMUNISASI DASAR LENGKAP DI POSYANDU RW 11

KECAMATAN HEGARMANAH BANDUNG

Hepi Hapsari 9710070

Pembimbing:

Donny Pangemanan, drg, SKM

Cakupan Imunisasi Dasar tahun 2002 Puskesmas Ciumbuleuit masih belum memenuhi target yang telah ditetapkan, dengan kesenjangan sebesar -12,80%. Posyandu dengan cakupan imunisasi terendah adalah Posyandu RW 11 Kelurahan Hegarmanah, yang selanjutnya dipilih sebagai lokasi penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu balita mengenai kunjungan lmunisasi Dasar Lengkap di Posyandu RW 11 Kelurahan Hegarmanah.

Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif, rancangan cross sectional, dengan instrumen penelitian berupa kuesioner. Teknik sampling adalah whole sample, dengan subyek penelitian ibu atau pengganti ibu yang pada bulan April 2003 tercatat memiliki anak berusia antara 12

-

59 bulan yang bermukim di RW 11, Kelurahan Hegarmanah.

HasH penelitian menunjukkan bahwa cakupan imunisasi di Posyandu RW 11 Kelurahan Hegarmanah, masih kurang memuaskan, yaitu hanya 49 balita (73,13%) yang sudah pernah diimunisasi, dan dari 49 balita yang sudah pernah diimunisasi tersebut, hanya 23 balita (46,94%-nya) yang sudah mendapatkan imunisasi dasar lengkap.Alasan terbanyak yang diajukan responden tidak mengimunisasikan anaknya sesuai jadwal adalah alasan pengetahuan, yang mencakup tidak tahujadwal atau tempat ataumanfaat imunisasi (38,89%). Alasan lain adalah karena hams membayar, dan jera oleh efek samping imunisasi yang pemah timbul terdahulu.Tempat yang paling banyak dipilih responden untuk mengimunisasikan bayinya adalah Posyandu (42,68%). Sebagian besar responden termasuk dalam kategori tingkat perilaku mengenai imunisasi dasar lengkap yang kurang (65,67%) dan yang mempunyai perilaku cukup hanya 34,33%.

(2)

ABSTRACT

DESCRIPTION OF MOTHERS ATTITTUDE

TOWARD COMPLETE BASIC IMMUNIZATION

IN RW 11 POSYANDU WORKING AREA,

KECAMATAN HEGARMANAH BANDUNG

Hepi Hapsari 971 0070

Tutor:

Donny Pangemanan, drg, SKM

The rate of basic immunization application in Puskesmas Ciumbuleuit working area in the period of year 2002 is still 12.80% below the required target. The Posyandu with the lowest rate is R W 11 Posyandu and it choosen as the research location.

The aim of this research is to know mothers behaviour toward the "Imunisasi Dasar Lengkap" program in RW 11 Posyandu, Kelurahan Hegarmanah.

The research method used is cross-sectional descriptive method, using a questionaire as an instrument. This research uses whole sample technique, with all mothers in the working area that are registered having a child between the age of 12 to 59 months as respondents.

The research result shows that the immunization application rate in this area is indeed below the satisfactory limit. Only 49 toddlers (73.13%) has been immunized, and from all 49 toddlers, only 23 (46.94%) has been completely immunized. The most prominent excuse used is the lack of knowledge about the immunization schedule and its benefits (38.89%). Another excuse is the cost and mothers reluctance because of previous experience of immunization side effects. The place chosen by mothers as their favourite immunization location is Posyandu centers (42.68%). Most os the respondent (65.67%) have a low attittude

toward immunization.

The proposed suggestion is to give society discussion about immunization and to eliminate or lower the cost of immunization for toddlers.

(3)

DAFTAR ISI

HALAMAN

LEMBAR PERSETUJUAN ii

SURA T PERNY ATAAN i

ABSTRAK...

...

ii

ABSTRACT

iii

PRAKATA

...iv

DAFT AR ISI vi

DAFT AR TABEL viii

DAFT AR LAMPlRAN ... i

BAB I PENDAHlJLUAN

...

..1

.

1.1. Latar Belakang ...1

1.2. IdentifIkasi Masalah ...3

1.3. Maksud dan Tujuan 4

1.4. Manfaat Penelitian .. 4

1.5. Ruang Lingkup Penelitian 4

1.6. Kerangka Pern ikiran 5

1.7. Metode Penelitian 5

1.8. Lokasi dan waktu Penelitian 5

BAB II TlNJAUAN PUST AKA 6

2.1. Tinjauan Mengenai Imunisasi ...6

2.2. Tinjauan Mengenai Perilaku Kesehatan 14

2.3. Perilaku Ibu Balita Mengenai Imunisasi Dasar Lengkap 19

BAB III BAHAN DAN METODA PENELITIAN 21

3.1. Rancangan Penelitian

.21

3.2. Metode Penelitian

21

3.3. Instromen Penelitian

..21

3.4. Pengumpulan Data

21

3.5. Analisis Data...

.22

3.6. Penyajian Data.

.23

BAB N HASIL DAN PEMBAHASAN

24

4.1. Gambaran Lokasi Penelitian

24

4.2. Hasil Penelitian

...

..25

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

41

5.1. Kesimpulan 41

5.2. Saran ... ...41

DAFT AR PUST AKA ..42

(4)

vii

LAMPIRAN 43

KUESIONER

... ...

...43

RIWAYAT lllDUP PENULIS 49

(5)

DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabell.l. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Ciumbuleuit Tahun

[image:5.595.82.457.197.679.2]

2000-2002 3

Tabel 2.1. ladwal Imunisasi 12

Tabel4. 1. Distribusi usia responden 26

Tabel4. 2. Distribusi pekerjaan responden 27

Tabel4. 3. Distribusi pekerjaan kepala keluarga 27

Tabel4. 4. Distribusi pendidikan formal terakhir responden 28

Tabel4. 5. Distribusi jumlah anak responden 29

Tabel4. 6. Distribusi jumlah Balita yang dimiliki responden 29 Tabel4. 7. Distribusi usia Balita responden yang terkecil 30

Tabel 4. 8. Distribusi kepemilikan KMS Balita 30

Tabel4. 9. Distribusi kesesuaian jadwal imunisasi Balita 31 Tabel4. 10. Distribusi jawaban responden terhadap pertanyaan "Apakah Balita

ibu diimunisasi?" ..31

Tabel 4. 11. Distribusi jawaban responden atas pertanyaan "Apakah imunisasi yang diberikan pada Balita sudah lengkap?" 32 Tabel4. 12. Distribusijawaban responden atas pertanyaan "Apa alasan belum

memberikan imunisasi pOOaBalita?" 33

Tabel4. 13. Distribusi tempat responden membawa Balitanya untuk diimunisasi

33 Tabel4. 14. Distribusi motivator bagi ibu untuk mengimunisasikan Balita 34 Tabel4. 15. Distribusi kesetujuan ibu akan program imunisasi pOOaBalita 34 Tabel4. 16. Distribusi ada atau tidaknya paksaan dalam memberikan imunisasi

pOOaBalita 35

Tabel4. 17. Distribusi ada atau tidaknya paksaan untuk membayar saat

memberikan imunisasi pada Balita.. 35

Tabel4. 18. Distribusijenis imunisasi yang diwajibkan membayar 36 Tabel 4. 19. Distribusi jumlah uang yang hams dibayarkan untuk imunisasi 36 Tabel4. 20. Distribusi keberatan atau tidaknya responden untuk membayar biaya

imunisasi 37

Tabel4. 21. Distribusi alasan keberatan untuk membayar biaya imunisasi 37 Tabel4. 22. Distribusi ada atau tidaknya efek samping imunisasi 38 Tabel4. 23. Distribusi bentuk efek samping imunisasi 38 Tabel4. 24. Distribusi tindakan responden untuk mengatasi efek samping

imunisasi 39

Tabel4. 25. Distribusijera atau tidaknya responden memberikan imunisasi

kepada Balita setelah mengalami efek samping. 39 Tabel4. 26. Distribusi tingkat perilaku responden mengenai imunisasi dasar

(6)

DAFTAR LAMPIRAN

HALAMAN

Lampiran 1. Kuesioner 43

Lampiran 2. Tabel Induk .. ... .49

Lampiran 3. Rekapitulasi Laporan Cakupan lmunisasi Di Tiap Posyandu di

Wilayah Kerja Puskesmas Ciumbuleuit tahun 2002. . . . ... . . .. . . .. .54

(7)

1

BABI

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu sektor pembangunan nasional adalah pembangunan di bidang

kesehatan. Tujuan pembangunan di bidang kesehatan adalah tercapainya

kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan

derajat kesehatan masyarakat yang optimal sehingga dapat meningkatkan sumber

daya manusia yang baik sebagai salah satu unsur dari kesejahteraan umum dan

tujuan nasional. Pengembangan bidang kesehatan ini disusun dan dilaksanakan

sepenuhnya dalam kerangka azas-azas pembangunan nasional, berdasarkan

Garis-Garis Besar Haluan N egara (Abdul Latief., dkk, 1991).

Pembangunan manusia Indonesia seutuhnya ini merupakan upaya yang

sangat kompleks dan membutuhkan waktu yang panjang, oleh karena itu perlu

dilakukan usaha yang berkesinambungan dan terpadu. Untuk dapat meningkatkan

sumber daya manusia yang berkualitas ini perlu dilakukan berbagai usaha

terutama peningkatan derajat kesehatan yang sedini mungkin, yaitu sejak usia bayi

(Abdul Latief., dkk, t 991).

Hingga saat ini, penyakit infeksi masih merupakan masalah utama dan

merupakan penyakit dengan tingkat kematian nomor satu di negara berkembang,

tennasuk Indonesia. Penyakit infeksi paling banyak menyerang bayi dan balita,

dan setiap tahunnya menyebabkan kematian pada berjuta-juta bayi dan balita

(Abdul Latief., dkk, 1991).

Sebetulnya penyakit infeksi dapat diatasi dengan mengadakan upaya untuk

memperkuat sistem pertahanan tubuh, sehingga bila terjadi kontaminasi bibit

penyakit ke dalam tubuh, tubuh telah siap untuk melawannya. Dengan demikian,

ada angka kejadian berbagai penyakit menular dapat ditekan. Salah satu cara

untuk memperkuat sistem pertahanan tubuh adalah dengan melakukan imunisasi

(8)

2

Dalam upaya mengatasi pennasalahan ini, Pemerintah Indonesia, melalui

Departemen Kesehatan, telah mencanangkan Imunisasi Dasar bagi Bayi dan

Balita yang pada pelaksanaannya adalah merupakan bagian dari Program

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular yang secara langsung

dilaksanakan oleh Puskesmas. Imunisasi dasar tersebut meliputi imunisasi BCG,

DPT, Polio, Hepatitis B dan Campak yangjadwal pemberiannya telah ditetapkan,

sehingga jika dilakukan secara teratur dan sesuai jadwal maka paling lambat pada

usia 12 bulan, anak telah selesai menjalani Imunisasi Dasar Lengkap tersebut, dan

telah terlindungi dari berbagai penyakit infeksi sesuai dengan imunisasi yang

diberikan (Abdoerrachman M. H., dkk, 1985).

Dalam pelaksanaan program imunisasi dasar ini, Puskesmas menggunakan

sootu sistem kerja pelaksana yaitu Posyandu, dimana di Posyandu inilah terutama

pelayanan Imunisasi Dasar bagi bayi dan balita dilaksanakan. Posyandu dapat

meliputi wilayah desa atau kelurahan dengan pengembangannya. Jadi dengan

demikian Posyandu merupakan unit terdepan pelaksana program Imunisasi Dasar

yang langsung berhubungan dengan masyarakat.

Hasil yang dicapai Puskesmas dalam melaksanakan program Imunisasi

Dasar di Wilayah Kerjanya, secara praktis dapat dilihat dari cakupan Imunisasi

Campak. Hal ini berdasarkan pemikiran bahwa Imunisasi Campak merupakan

Imunisasi Dasar yang di dalam jadwal pemberiannya adalah imunisasi yang

terakhir kali diberikan jika Imunisasi Dasar yang lainnya (BCG, Polio, DPT dan

Hepatitis) telah diberikan secara lengkap. Hal ini di tetapkan untuk memudahkan

pemantauan cakupan Imunisasi Dasar Lengkap.

Keberhasilan program Imunisasi Dasar ini, bukanlah hanya ditentukan dari

kinerja Puskesmas dan Posyandu saja, melainkan juga membutuhkan suatu

kesadaran dan partisipasi masyarakat, khususnya kaum ibu yang memiliki bayi

dan balita, untuk secara teratur dan sesuai dengan jadwal membawa bayi atau

balitanya untuk diimunisasi ke sarana kesehatan terdekat yang memberikan

(9)

Tahuo

Imuoisasi TARGET 2000 2001 2002

(%)

Cakupan Kesenjangan Cakupan Kesenjangan Cakupan Kesenjangan

(%) (%) (%) (%) (%) (%)

Imunisasi

Dasar 95.00 73.00 -23.00 92.80 +2.80 77.20 -12.80

Lengkap

3

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan data dari Puskesmas Ciumbuleuit, Kotamadya Bandung,

khususnya dari bagian Program Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit

Menular, didapatkan bahwa cakupan Imunisasi Dasar tahun 2000-2002 di seluruh

wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit masih belum memenuhi target yang telah

ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kotamadya Bandung. Adapun hasil cakupan

Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Ciumbuleuit tahun 2000-2002 dapat

dilihat pada tabell.l berikut ini (Puskesmas Ciumbuleuit, 2003):

Tabel1.1. Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap di Puskesmas Ciumbuleuit Tahun

2000-2002

Dari tabel 1.1 diatas, dapat kita lihat bahwa cakupan Imunisasi Dasar

Lengkap di wilayah kerja Puskesmas Ciumbuleuit masih belum memenuhi target.

Pada tahun 2000 masih terdapat kesenjangan sebesar -23,00%. Pada tahun 2001,

telah terdapat peningkatan yang cukup baik, sehingga target telah dapat tercapai,

bahkan terdapat kesenjangan sebesar +2,80%. Namun, pada tahun 2002, tetjadi

kemerosotan sehingga kesenjangannya menjadi - 12,80% (Puskesmas

Ciumbuleuit,2003).

Menurut laporan dari tiap Posyandu yang terdapat di Wilayah Kerja

Puskesmas Ciumbuleuit, yaitu 11 Posyandu di Kelurahan Hegarmanah clan 11

Posyandu di Kelurahan Ciumbuleuit (lihat lampiran 3, Rekapitulasi Laporan

Cakupan Imunisasi Di Tiap Posyandu yang Termasuk Wilayah Kerja Puskesmas

Ciumbuleuit tahun 2002), ternyata Posyandu dengan cakupan imunisasi terendah

(10)

4

Halinilah yang menjadi pennasalahan di dalam penelitian ini, dan penulis

berusaha untuk meneliti bagaimanakah gambaran perilaku ibu balita mengenai

kunjungan Imunisasi Dasar Lengkap di Posyandu RW 11 Kelurahan

Hegarmanah?

1.3. Maksud dan Tujuan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran perilaku ibu

balita mengenai kunjungan Imunisasi Dasar Lengkap di Posyandu RW 11

Kelurahan Hegarmanah.

1.4. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberi masukan kepada Puskesmas

Ciumbuleuit mengenai pendataan jumlah bayi sasaran program imunisasi di

wilayah kerja Puskesmas, infonnasi tentang kendala-kendala yang ada dalam

menjalankan program imunisasi wilayah kerja Puskesmas, dan gambaran perilaku

ibu balita mengenai kunjungan Imunisasi Dasar Lengkap di Posyandu RW 11

Kelurahan Hegarmanah. Hasil penelitian ini diharapkan dapat pula menjadi bahan

pertimbangan dalam memilih jalan keluar yang akan ditempuh untuk

memecahkan masalah rendahnya cakupan Imunisasi Dasar di wilayah kerja

Puskesmas Ciumbuleuit, khususnya Posyandu RW 11 Kelurahan Hegarmanah.

1.5. Ruang Lingkup Penelitian

Pada penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian hanya pada

ibu/pengganti ibu karena ibu merupakan orang yang peranannya paling penting

dalam pemeliharaan kesehatan bayi, tennasuk juga membawa bayi untuk diberi

imunisasi.

Ruang lingkup juga dibatasi pada ibu/pengganti ibu yang memiliki anak

berusia 12 - 59 bulan, dimana jika sesuai dengan jadwal Imunisasi Dasar yang

telah ditetapkan, seharusnya anak usia 14 bulan sudah selesai menjalani Imunisasi

(11)

Perilaku kunjungan ...

Cakupan Imunisasi Dasar lmunisasi Dasar pada ibu ....

yang memiliki Bayi/Balita

5

1.6. Kerangka Pemikiran

1.7. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, digunakan metode deskriptif, dengan rancangan

penelitian yang kami gunakan adalah cross sectional. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini berupa kuesioner. Jumlah sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah whole sampel yaitu sebanyak 67 orang.

Responden adalah ibulpengganti ibu yang pada bulan April 2003 tercatat

memiliki anak berusia antara 12 - 59 bulan yang bermukim di RW 11, Kelurahan

Hegarmanah, Kotamadya Bandung.

1.8. Lokasi dan waktu Penelitian

1.8.1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah:

(1) RW 11, Kelurahan Hegarmanah, Kotamadya Bandung, yang termasuk

Wilayah Kerja Puskesmas Ciumbuleuit.

(2) Kampus Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Maranatha, Bandung

1.8.2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan sejak bulan September 2003 sampai dengan bulan

(12)

41

BABV

KESIMPULANDANSARAN

5.1. ~esiD1pulan

·

Cakupan imunisasi di Posyandu R W 11 Kelurahan Hegarmanah, Bandung, masih kurang memuaskan, terbukti, dan 67 balita hanya 49

balita (73,13%) yang sudah pemah diimunisasi, sedangkan, 18 balita

..

(26,87%) sisanya belum pernah diimunisasi sarna sekali. Dari 49. balita

yang sudah pemah diimunisasi tersebut,. hanya 2? ba~ita (46,94%-nya)

yang sudah mendapatkan imunisasi. dasar lengkap.

.. Alasan terbanyak yang diajukan responden tidak mengimuniasasikan

anaknya sesuai jadwal adalah, alasan pengetahuan, yang mencakup, tidak

tahu jadwal atau tempat atau manfaat imunisasi (38,89%). Alasan lain

adalal1 karena harus membayar, dan jera oleh efek sarnping imunisasi

yang pemah timbulterdahulu.

·

Tempat yang paling banyak dipilih responden untuk mengimunisasikan

. ,

bayinya adalah Posyandu (42,68%).

·

Sebagian besar responden termasuk dalam kategori' tingkat, perilaku mengenai imunisasi dasar lengkap yang kurang (65,67%) dan yang

mempunyai perilaku cukup hanya34,33%.

5.2. Saran

·

Memberikan penyuluhan mengenai imunisasi, terutama ditekankan pada jenis imunisasi dasar yang harus diberikan, jadwal pemberiannya,

manfaat, dan tempat-tempat dimanaibubisa mendapatkan imunisasi.

.. Agar imunisasi diberikan secara gratis atau setidak-tidaknya dengan

biaya seminimal mungkin atau secara sukarela.

·

Melakukan penyisiran atau sweeping,sehingga dapat. meminimalkan jumlah bayi yang tidak atau belum mendapatkan imunisasi dasar
(13)

42

DAFTAR PUSTAKA

Abdoerrachman M. H., Affandi M. B., Agusman. S., Alatas. H., AU Dahlan., Asril Aminullah., dkk. 1985. Imunologi. Buku Ku/iah I/mu Kesehatan Anak. Jilid 1. Jakarta. Universitas Indonesia.

Abdul Latief., A. H. Markum., Adnan Suryatna Wiharta., Agus Firmansyah., Alan Roland Tumbelaka., A. H. Pudjiadi., dkk. 1991. Upaya Pencegahan dalam Bidang Kesehatan Anak. Buku Ajar I/mu Kesehatan Anak. Jakarta. Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Eko Budiarto. 1984. Dasar-dasar Metoda Statistik Kedokteran. Bandung.. Alumni.

Hananto Wiryo. 2003. gerakan Mengubah Perilaku dan Penajaman Program Priori/as Kesehatan Sebagai Upaya Inovatif untuk Menurunkan AKB di NTB. Denpasar. Fakultas Kedokteran Universitas Udayana.

Puskesmas Ciumbuleuit. 2003. Laporan Tahunan

2002

dan Rencana Tahunan

Kesehatan Tahun 2004Pus/cesmas Ciumbu/euit. Bandung. Puskesmas Ciumbuleuit.

Sambas Wiradisuria., Suganda Tanuwijaya., Kusnadi Roesmil,. Eddy Fadlyana. 2000. Imunisasi. Tumbuh Kembang Pediatri Sosial. Pedoman Diagnosis dan Terapi I/mu Kesehatan Anak. Edisi Kedua. Bandung. Universitas Padjajaran.

Soekidjo Notoadmodjo. 1993. Pengantar Pendidikan Kesehatan dan I/mu Peri/aku Kesehatan. Yogyakarta. Andi Offset.

The National Academy of Science. 2003. Immunization Safety Review: Vaccinations and Sudden Unexpected Death in Infancy. Http://~w,na~~Q u/open book/03 0908 8860/htm I/22htmJ

Gambar

Tabel 2.1. ladwal Imunisasi

Referensi

Dokumen terkait

Setelah mengamati teks yang ditayangkan menggunakan power point, Peserta didik mampu menuliskan sikap-sikap positif dan tindakan yang dilakukan dalam keberagaman

Menjelaskan cara-cara penggunaan alat-alat ukur dasar dalam metrologi industri baik linier maupun slip gauge. Mengerti tentang Optical flat

By understanding gender differences between men and women in the amount of talk and topic-selections base on Legally Blonde's movie script, it can be concluded that

Ada pula jangka sorong yang tidak dilengkapi dengan skala nonius.. Sebagai

The aims of the study are (1) to know what kinds of conversational topics selected by men in mixed sex interactions in which men become more talkative than women in

Puji syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul

Parameter berupa nilai kapasitansi yang diperoleh dari hasil pengukuran listrik dapat digunakan untuk menentukan nilai permitivitas relatif atau konstanta dielektrik

Tekanan dalam absorber akan disensor dan dipertahankan pada kondisi operasinya, apabila terjadi penurunan tekanan, maka pressure controller akan mengatur sistem valve