FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PROGRAM STUDI AKUNTANSI MEMILIH PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR) DI
STIE PERBANAS SURABAYA DAN STIESIA SURABAYA
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Penyelesaian Program Pendidikan Sarjana
Program Studi Akuntansi
Oleh :
INGGRID REGINA K.K. DIAZ 2012310440
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI PERBANAS SURABAYA
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MAHASISWA PROGRAM STUDY AKUNTANSI MEMILIH PROFESI SEBAGAI AKUNTAN PUBLIK (AUDITOR) DI STIE
PERBANAS SURABAYA DAN STIESIA SURABAYA Inggrid Regina K. K. Diaz
STIE Perbanas Surabaya Email: inggridkristiani02@gmail.com
The aim of this research is to identifity the perception of accounting students about the factors which differentiate of carrer selection. In this reseacrh the students perception is meausre by financial reward, professional training, professional confession, social values, work environment, consideration of labor market need and personality.
The method of collecting data was done by surveyed respondent of STIE PERBANAS SURABAYA AND STIESIA SURABAYA accouitng students. The amount of sample ware 89 respondent. Data analysisof this research using Multiple Liniear Analysis with SPSS 17.
The result show that the difference of student’s perception about factors which influencing career are intrinsic values, financial reward, perfessional confession, social values, work environment, consideration of labor market need. Mean while there is no differences perception of personality factor among students.
Keywords: Career choice, salary, professional training, professional confession, social values, work environment, consideration of labot market need and personality.
PENDAHULUAN
11 Dunia kerja memberikan
beberapa profesi yang dapat dipilih oleh sarjana akuntansi misalnya profesi akuntan publik atau profesi non-akuntan publik. Profesi akuntan publik merupakan profesi yang menjembatani hubungan antara pihak manajemen dan pemilik atau pihak manajemen yang mengelola suatu unit usaha. Kegiatan utama dari profesi akuntan publik berfokus apda kegiatan audit dengan tujuan untuk memberikan pendapat kewajaran terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh pihak manajemen (Baridwan,2002). Karir merupakan suatu akumulasi dan pengetahuan yang tertanam pada skill ( keahlian), expertise
(keterampilan) dan jaringan hubungan kerja yang lebih luas (Aprylian, Absara, 2011). Namun sebaliknya menyatakan bahwa karir tersebut meliputi urutan pengelaman pekerjaan seseorang selama jangka waktu tertentu. Pilihan karir mahasiswa dipengaruhi oleh
pemahaman yang mereka bentuk tentang berbagai macam karir. Profesi inijuga memberikan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang menantang dan bervariasi karena dapat ditugaskan di berbagai tempat dan berbagai perusahaan yang memiliki ciri dan kondisi yang berbeda. Profesi akuntan public termasuk dalam profesi-profesi termahal. Profesi akuntan public bisa termasuk profesi termahal karena sumber pendapatan terbesar dari akuntan public telah bergeser dari jasa
audit ke jasa konsultasi
manajemen.Selain itu, hasil penelitian
mengenai factor-faktor yang
berpengaruh dalam pemilihan profesi akuntan public dan non akuntan public bagi mahasiswa jurusan akuntansi, menunjukan bahwa secara keseluruhan ada perbedaan pandangan mahasiswa akuntansi yang dilihat dari keinginan karir akuntansi yang ditinjau dari gaji/financial, pengakuan profesional, nilai-nilai social, lingkungan kerja dan
pertimbangan pasar kerja. Sedangkan dari personalitas disimpulkan bahwa secara keseluruhan tidak ada perbedaan pandangan mahsiswa akuntansi. Berdasarkan perbedaan-perbedaan hasil penelitian terdahulu, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Mahasiswa Program Study Akuntansi Memilih Profesi sebagai Akuntan Publik (Auditor) di STIE Perbanas Surabaya dan STIESIA Surabaya”. Dengan dilakukannya studi penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat baik dari kalangan mahasiswa, masyarakat atau dari kalangan pendidik, yaitu: Menambah pengetahuan dan sebagai informasi bagi peneliti sendiri agar dapat lebih memahami lagi persepsi mahasiswa akuntansi dalam memilih karir pekerjaannya.
Sebagai bahan pertimbangan bagi mahasiswa akuntansi dalam mengambil keputusan menjadi seorang akuntan publik.
Hasil penelitian menunjukkan mahasiswa yang memilih untuk berprofesi sebagai akuntan publik lebih
mempertimbangkan penghargaan
finansial/ gaji jangka panjang dan kesempatan kerja yang lebih menjanjikan dari profesi ini lebih besar dari pada pengorbanannya. dalam penelitiannya mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan karir mahasiswa akuntansi menunjukkan bahwa dari 7 (tujuh) faktor yang diteliti, yaitu penghargaan finansial, pelatihan profesional, nilai-nilai sosial, pengakuan profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan tersedianya lapangan kerja, hanya faktor penghargaan finansial, pelatihan profesional, dan nilai-nilai sosial yang dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir.
Sedangkan faktor pengakuan
profesional, lingkungan kerja, keamanan kerja, dan akses lowongan kerja tidak dipertimbangkan mahasiswa akuntansi dalam memilih karir. Meneliti tentang faktor-faktor yang mepengaruhi mahasiswa akuntansi di Jawa dalam memilih karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Hasil penelitiannya menunjukkan ada
perbedaan pendapat mengenai
personalitas diantara mahasiswa akuntansi yang memilih karir sebagai akuntan publik dan non akuntan publik. Hasil penelitiannya juga menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pandangan mengenai penghargaan finansial, pelatihan profesional, pengakuan profesional, lingkungan kerja, dan pertimbangan pasar kerja, sedangkan untuk faktor nilai-nilai sosial dan personalitas tidak terdapat perbedaan pandangan.
Serangkaian sikap dan nilai-nilai yang mempengaruhi individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai dengan tujuan individu. Sikap dan nilai – nilai tersebut merupakan hal “invisible” yang memberikan kekuatan
untuk mendorong individu bertingkah laku dalam mencapai tujuan. Sedangkan menurut, motivasi merupakan konsep yang menguraikan tentang kekuatan-kekuatan individu untuk memulai dan mengarahkan prilakuknya terhadap pekerjaan tertentu. Secara spesifik memberikan definisi mengenai motivasi yang merupakan tenaga atau factor yang terdapat dalam diri manusia yang
menimbulkan mengarahkan,
mengorganisir tingkah lakunya.Dewasa ini, penjelasan yang paling diterima secara luas mengenai motivasi adalah teori pengharapan dari Victor H. Vroom. Menurut teori ini, motivasi merupakan akibat dari suatu hasil yang ingin dicapai oleh seseorang dari
perkiraan yang bersangkutan bahwa tindakannya akan mengarah kepada hasil yang diinginkannya. Artinya, apabila seseorang dapat menginginkan sesuatu, dan jalan nampaknya terbuka untuk memperolehnya, maka yang
bersangkutan akan berupaya
mendapatkannya. Dalam istilah yang lebih praktis, teori pengharapan mengatakan bahwa karyawan akan berupaya lebih baik jika karyawan tersebut meyakini upaya itu menghasilkan penilaian kinerja yang baik. Dengan kata lain, mahasiswa yang mempunyai pengharapan terhadap karir yang dipilihnya ini dapat memberikan apa yang mereka inginkan ditinjau dari factor-faktor nilai intrinsic pekerjaan, penghargaan finansial/gaji, pengakuan professional, lingkungan kerja, nilai-nilai social, pertimbangan pasar kerja dan personalitas. Profesi Akuntan Publik berkembang sejalan dengan berkembangnya berbagai jenis jenis perusahaan. Perusahaan membutuhkan modal untuk menjalankan profesinya. Modal dapat berasal dari pihak intern perusahaan (pemilik) dan pihak ekstern (investor dan pinjaman dari kreditur). Oleh karena itu, laporan keuangan dibutuhkan oleh kedua pihak tersebut dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan perusahaan. Laporan keuangan yang akan dibuat manajemen merupakan penyampaian informasi mengenai pertanggung jawaban pengelolaan dana yang berasal dari pihak ekstern maupunintern perusahaan. Mendefinisikan Akuntan Publik sebagai berikut “Akuntan profesional yang menjual jasanya kepada
masyarakat, terutama bidang
pemeriksaaan terhadap laporan keuangan yang dibuat oleh kliennya. Pemeriksaan tersebut terutama ditujukan untuk memenuhi kebutuhan para
kreditor, investor, calon kreditor, dan instansi pemerintah (terutama instansi pajak). Disamping itu akuntan public juga menjual jasa lain kepada masyarakat seperti, konsultasi pajak, konsultasi bidang manajemen, penyusunan sistem akuntansi, dan penyusunan laporan keuangan“.
Keputusan menteri keuangan
Republik Indonesia Nomor:
No.43/KMK.017/1997 tanggal 27 Januari 1997, izin menjalankan praktik sebagaiakuntan publik diberikan oleh Menteri Keuangan jika seseorang memenuhi persyaratan sebagai berikut:
a. Berdomisili di wilayah Indonesia
b. Lulus ujian sertifikasi akuntansi publik yang diselengarakan oleh
Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) c. Menjadi anggota IAI.
Telah memiliki pengalaman kerja sekurang-kurangnya tiga tahun sebagai akuntan dengan reputasi baik di bidang audit.
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor - Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik
Nilai Intrinsik Pekerjaan
Nilai intrinsik berhubungan dengan kepuasan yang dirasakan oleh individu ketika melakukan pekerjaan sehingga terdapat hubungan langsung antara pekerjaan dan penghargaan. Nilai intrinsik pekerjaan memiliki hubungan dengan kepuasan yang dierima oleh individu saat atau sesudah ia melakukan pekerjaan (job content).
Karyawan cenderung menyukai pekerjaan yang memberikan peluang untuk menggunakan keterampilan dan kemampuan mereka, menawarkan tugas yang bervariasi, dan pekerjaan yang lebih menantang. Pekerjaan yang menyediakan sedikit tantangan akan membuat karyawan cepat bosan. Tetapi
apabila karyawan dihadapkan pada pekerjaan yang memberikan tantangan cukup besar akan menciptakan perasaan tidak mampu mengerjakannya sehingga menjadi cepat frustasi karena lingkungannya.
Penghargaan Financial/Gaji
Penghasilan atau penghargaan finansial/ gaji yang diperoleh sebagai kontraprestasi dari pekerjaan telah diyakini secara mendasar bagi sebagian besar perusahaan sebagai daya tarik utama untuk memberikan kepuasan kepada karyawanya.
Menemukan bahwa orangorang bisnis, psikologi, dan bidang pendidikan selain akuntansi beranggapan bahwa akuntansi menawarkan penghasilan yang lebih tinggi daripada pekerjaan dalam bidang pemsaran, manajemen umum, keuangann dan perbankan. Sedangkan Reha an Lu (1985)
melaporkan bahwa akuntan
menempatkan penghargaan finansial/ gaji sebagai alasan utama dalam memilih pekerjaan tersebut. Dalam profesi non akuntan, akuntan publik dianggap paling mudah mendapatkan penghargaan finansial/ gaji tinggi, meskipun penghargaan finansial/ gaji awalnya lebih rendah dibanding bidang profesi yang lain mengungkapkan bahwa penghargaan finansial/ gaji atau penghargaan finansial merupakan faktor yang dipertimbangkan mahasiswa dalam memilih profesi.
Lingkungan Kerja
Menunjukkan bahwa lingkungan kerja, dipertimbangkan dalam pemilihan profesi mahasiswa terutama pada sifat pekerjaan rutin dan pekerjaan cepat diselesaikan. Mahasiswa yang memilih profesi sebagai akuntan pemerintah menganggap pekerjaannya rutinitas lebih tinggi dibanding akuntan perusahaan.
Pengakuan Profesional
Hasil penelitian Rahayu dkk. (2003) mengungkapkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan publik dan akuntan perusahaan menganggap bahwa profesi yang mereka pilih akan memberikan banyak kesempatan untuk berkembang. Sedangkan mahasiswa yang memilih profesi akuntan pendidik menganggap bahwa profesi yang mereka pilih memberikan kesempatan berkembang yang lebih rendah jika dibandingkan dengan profesi akuntan pemerintah.
Nilai-Nilai Sosial
Wijayanti (2001) mengungkapkan bahwa nilai-nilai sosial, dipertimbangkan oleh mahasiswa akuntansi dalam memilih profesi yang meliputi: kesempatan berinteraksi, kepuasan pribadi, kesempatan untuk menjalankan hobi, dan perhatian perilaku individu.
Pertimbangan Pasar Kerja
Andriati (2001) mengungkapkan bahwa
tidak ada perbedaan pandangan
pertimbangan pasar kerja dalam memilih profesi akuntan publik, akuntan perusahaan, akuntan pemerintah dan akuntan pendidik. Hasil penelitan Rahayu dkk.(2003) menunjukkan bahwa mahasiswa yang memilih profesi akuntan pemerintah dan akuntan pendidik menganggap keamanan kerja dan profesinya lebih aman dibandingkan dengan perofesi akuntan lainnya.
Personalitas
Rahayu dkk. (2003) mengatakan bahwa, personalitas merupakan salah satu determinan yang potensial terhadap perilaku individu saat berhadapan dengan situasi/kondisi tertentu.
Kerangka Pemikiran
Kerangka pemikiran menjelaskan hubungan anatara variabel independen yang meliputi nilai intrinsik, finansial/gaji, lingkungan kerja, pelatihan profesioanl, pengakuan profesional, nilainilai sosial,
ertimbangan pasar kerja dan personalitas terhadap variabel dependen yakni minat mahasiswa memilih karir sebagai akuntan publik.
METODE PENELITIAN
Objek dan tujuan dari suatu penelitian akan menentukan jenis penelitian yang dipergunakan. Berdasarkan objek dan tujuan penelitian yang telah ditetapkan adalah faktor-faktor yang mempengaruhi mahasiswa memilih profesi sebagai akuntan publik pada mahasiswa akuntansi Perguruan Tinggi Swasta di Surabaya, sedangkan subjek penelitiannya adalah mahasiswa di STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya. Karena memberikan gambaran tentang variabel penelitian dan menjelaskan pengaruh yang terjadi antara variabel – variabel penelitian kemudian menguji hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya, dijelaskan oleh Singarimbun dan Effendi (1995:5), apabila untuk data yang sama, peneliti menjelaskan hubungan kausal antara variable-variabel melalui pengujian hipotesis, maka penelitian tidak lagi dinamakan penelitian deskriptif melainkan penelitian pengujian hipotesis atau penelitian penjelsan (explanatory research).
Jumlah Populasi Penelitian
No Mahasiswa Jumlah 1 STIE Perbanas Surabaya 359 2 STIESIA Surabaya 472 Total 831
Sumber:Akademik STIE Perbanas dan BUA Stesia,2017 Umar (2009:78) yang dijabarkan dengan rumus penentuan sampel sebagai berikut : 𝑛 = 𝑁 1 + 𝑁(𝑒)2 𝑛 = 831 1 + 831(0.1)2 𝑛 = 89.25 Pembulatan = 89 Keterangan : n = Jumlah Sampel N = Jumlah Populasi
e = Margin of error ( kesalahan maksimum yang bisa ditolerir sebesar 10%)
Dengan demikian, diketahui bahwa jumlah sampel berdasarkan populasi minimal sebanyak 89 orang. Namun untuk mengantisipasi kuisoner yang tidak kembali atau pun cacat, maka kuisoner penelitian yang akan didistribusikan adalah sebanyak 100 kuisoner.
GAMBARAN SUBYEK PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
Subyek dalam Penelitian ini adalah mahasiswa di STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya. Data yang diperoleh melalui penyebaran kuisioner, selanjutnya akan dianalisa sesuai dengan kebutuhan penelitian. Jumlah sampel yang disebarkan dalam kuisioner
tersebut sebanyak 100 Kuisioner. Penyebaran kuesioner ini berlokasi di STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya.
Selanjutnya mengenai gambaran subyek penelitian yang menguraikan beberapa karakteristik responden yang meliputi Jenis Kelamin, dan Umur mahasiswa di STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya.
Deskripsi Jenis Kelamin Mahasiswa
Jenis Kelamin Jumlah Responden Persentase (%) STIE Perbanas Laki-laki 6 15.8 Perempuan 32 84.2 Total 38 100,0 STESIA Surabaya Laki-laki 12 23.5 Perempuan 39 76.5 Total 51 100,0
Sumber: Lampiran 4, diolah
Deskripsi Umur Mahasiswa
Umur Jumlah Responden Persentase (%)
STIE Perbanas <20 tahun 1 2.6
20 - 25 tahun 34 89.5 > 25 tahun 3 7.9 Total 38 100,0 STIESIA Surabaya < 20 tahun 1 2.0 20 - 25 tahun 45 88.2 > 25 tahun 5 9.8 Total 51 100,0
Sumber: Lampiran 4, diolah
Interval Kelas
INTERVAL KATEGORI SKOR
4,20 < a ≤ 5,00 Sangat Setuju 5 3,40 < a ≤ 4,20 Setuju 4 2,60 < a ≤ 3,40 Kurang Setuju 3 1,80 < a ≤ 2,60 Tidak Setuju 2 1,00 ≤ a ≤ 1,80 Sangat Tidak Setuju 1
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Nilai Intrinsik (X1)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Tantangan intelektual
3.32 Kurang Setuju 3.29 Kurang
Setuju
2 Suasana kerja
3.16 Kurang Setuju 3.04 Kurang
Setuju
3 Tuntutan dan kreativitas pekerjaan
3.26 Kurang Setuju 3.14 Kurang
Setuju
4 Penyelesaian tugas
3.18 Kurang Setuju 3.31 Kurang
Setuju Nilai Mean keseluruhan Variabel Nilai Instrinsik (X1)
3.23 Kurang
Setuju 3.20
Kurang Setuju
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Financial/Gaji (X2)
No Pernyataan STIE Perbanas
STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Gaji awal yang tinggi
3.42 Setuju 3.24 Kurang
Setuju
2 Ada dana pensiun
3.37 Kurang
Setuju 3.24
Kurang Setuju
3 Kenaikan gaji yang diberikan lebih
3.24 Kurang
Setuju 3.20
Kurang Setuju Nilai Mean keseluruhan Variabel Finansial /
Gaji (X2) 3.34
Kurang
Setuju 3.23
Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pengakuan Profesional (X3)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Lebih banyak memberikan kesempatan
untuk berkembang 3.18
Kurang
Setuju 3.04
Kurang Setuju
2 Ada pengakuan apabila berprestasi
3.37 Kurang
Setuju 3.20
Kurang Setuju
3 Memerlukan banyak cara untuk naik
pangkat 3.18
Kurang
Setuju 3.16
Kurang Setuju
4 Memerlukan keahlian tertentu untuk
mencapai sukses 3.18
Kurang
Setuju 3.14
Kurang Setuju Nilai Mean keseluruhan Variabel Pengakuan
Profesional (X3) 3.23
Kurang
Setuju 3.14
Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Nilai-Nilai Sosial (X4)
N o
Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Lebih memberikan kesempatan untuk
melakukan kegiatan sosial 3.24
Kurang
Setuju 2.88
Kurang Setuju
2 Lebih memberikan kesempatan untuk
berinteraksi dengan orang lain 3.32
Kurang
Setuju 3.08
Kurang Setuju
3 Lebih memerlukan kesempatan untuk
menjalankan hobi 3.11
Kurang
Setuju 3.14
Kurang Setuju
4 Lebih memperhatikan perilaku
individu 3.24
Kurang
Setuju 3.14
Kurang Setuju
5 Pekerjaannya lebih bergengsi
dibanding karir yang lain 3.29
Kurang
Setuju 3.29
Kurang Setuju
6 Leih memberi kesempatan untuk
bekerja dengan ahli di bidang yang lain
3.21 Kurang
Setuju 3.25
Kurang Setuju Nilai Mean keseluruhan Variabel Nilai -
Nilai Sosial (X4) 3.24
Kurang
Setuju 3.13
Kurang Setuju
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Lingkungan Kerja (X5)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1
Pekerjaan rutin 3.24 Kurang
Setuju 3.31
Kurang Setuju
2 Pekerjaannya lebih cepat dapat
diselesaikan 3.39
Kurang
Setuju 3.33
Kurang Setuju
3 Pekerjaannya lebih banyak tantangan
3.29 Kurang
Setuju 3.15
Kurang Setuju
4 Lingkungan kerjanya menyenangkan
3.26 Kurang
Setuju 3.31
Kurang Setuju 5
Sering lembur 3.08 Kurang
Setuju 3.62 Setuju
6 Tingkat kompetisi antar karyawan
tinggi 3.55 Setuju 3.27
Kurang Setuju
7 Ada tekanan kerja untuk mencapai
hasil yang sempurna 3.42 Setuju 3.15
Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Lingkungan Kerja (X5) 3.32
Kurang
Setuju 3.31
Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X6)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Keamanan kerjanya lebih
terjamin 2.95 Kurang Setuju 2.65 Kurang Setuju
2 Lapangan kerja yang
ditawarkan mudah diketahui 3.32 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.14 Kurang Setuju 2.92 Kurang Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Tanggapan Responden Rerhadap Variabel Personalitas (X7)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Mencerminkan personalitas seorang
yang bekerja secara profesional 3.13 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Personalitas (X7) 3.13 Kurang Setuju 3.18 Kurang Setuju
Hasil Tanggapan Responden Terhadap Variabel Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik (Y)
No Pernyataan STIE Perbanas STESIA Surabaya
Mean Penilaian Mean Penilaian
1 Akuntan publikdapat menjadi konsultan
bisnis yang terpercaya 3.68 Setuju 3.33
Kurang Setuju
2 Akuntan publik dapat menjadi direktur
perusahaan 3.79 Setuju 3.65 Setuju
3 Akuntan publikdapat memperluas
wawasan dan kemampuan akuntansi 3.68 Setuju 3.69 Setuju
4 Akuntanpublik dapat menjanjikan lebih
profesional dalam bidang akuntansi 3.32
Kurang
Setuju 3.31
Kurang Setuju
5 Akuntan publik mudah untuk
mendapatkan promosi jabatan 3.37
Kurang
Setuju 3.73 Setuju
6 Imbalan yangdiperoleh sesuai dengan
upaya yang diberikan 3.29
Kurang
Setuju 3.37
Kurang Setuju
Nilai Mean keseluruhan Variabel
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.52 Setuju 3.51 Setuju
Sumber: Lampiran 4, diolah
Hasil Perhitungan Uji F
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
Regression 29.655 7 4.236 276.261 0.000
Residual 1.256 81 0.016
Total 30.911 88
Sumber: olahan peneliti
Hasil Perhitungan Uji T
Variabel T tSig
Nilai IntrisikPekerjaan (X1) 0.960 0.340
Financial/Gaji (X2) 4.620 0.000
Lingkungan Kerja (X3) 2.594 0.011
Pengakuan Profesional (X4) 2.151 0.034
Nilai-Nilai Sosial (X5) 2.159 0.034
Pertimbangan Pasar Kerja (X6) 3.965 0.000
Personalitas (X7) 3.374 0.001
Sumber: Lampiran 7, Data Diolah
1. Pengaruh Nilai Intrinsik Pekerjaan Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) tidak memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) sebesar 0.340 atau lebih besar dari level of significance (α) 0,05. Ini menunjukkan bahwa Nilai Intrisik Pekerjaan tidak memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian hipotesis pertama berbunyi “Nilai intrisik pekerjaan berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi” tidak terbukti kebenarannya.
2. Pengaruh Financial/Gaji Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Financial/Gaji (X2) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Financial/Gaji (X2) sebesar 0.000 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05. Ini menunjukkan bahwa Financial/Gaji memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik konsumen di
Guest House Surabaya. Dengan demikian hipotesis kedua berbunyi “Penghargaan Finansial/ gaji Berpengaruh terhadap Pemilihan Karir menjadi Akuntan Publik” terbukti kebenarannya.
3. Pengaruh Lingkungan Kerja
Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Lingkungan Kerja (X3) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.011 atau lebih kecil dari level of significance
(α) 0,05. Ini menunjukkan bahwa Lingkungan Kerja memiliki pengaruh
signifikan dan positif terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian hipotesis ketiga yang berbunyi “Lingkungan kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi” terbukti kebenarannya.
4. Pengaruh Pengakuan Profesional
Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Pengakuan Profesional (X4) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Pengakuan Profesional (X3) sebesar 0.034 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05. Ini menunjukkan bahwa Pengakuan Profesional memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian hipotesis keempat yang berbunyi “Pengakuan profesional berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi” terbukti kebenarannya.
5. Pengaruh Nilai – Nilai Sosial
Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Nilai – Nilai Sosial (X5) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Nilai – Nilai Sosial (X5) sebesar 0.034 atau lebih kecil dari
menunjukkan bahwa Nilai – Nilai Sosial memiliki pengaruh signifikan dan positif terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik. Dengan demikian hipotesis kelima yang berbunyi “Nilai-nilai sosial berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi” terbukti kebenarannya.
6. Pengaruh Pertimbangan Pasar Kerja
Terhadap Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Pertimbangan Pasar Kerja (X6) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Nilai signifikansi pada uji t variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X6) sebesar 0.000 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05. Dengan demikian hipotesis keenam yang berbunyi “Pertimbangan pasar kerja berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi akuntan publik oleh mahasiswa akuntansi”.
7. Pengaruh Personalitas Terhadap Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi Menjadi Akuntan Publik
Berdasarkan hasil pengujian hipotesis menggunakan uji parsial (uji t) diperoleh hasil bahwa Personalitas (X7) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Personalitas (X7) sebesar 0.001 atau lebih besar dari level of significance (α) 0,05. Dengan demikian hipotesis ketujuh yang berbunyi “Personalitas berpengaruh terhadap pemilihan karir menjadi Akuntan Publik oleh
mahasiswa akuntansi” terbukti benarannya.
PENUTUP Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka kesimpulan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) tidak
memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Nilai Intrisik Pekerjaan (X1) sebesar 0.340 atau lebih besar dari level of significance (α) 0,05. Berdasarkan hasil deskriptif didapatkan sedikit ada
perbedaan tipis rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Nilai Instrinstik. 2. Financial/Gaji (X2) memiliki pengaruh
Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Financial/Gaji (X2) sebesar 0.000 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05.Hasil deskriptif diketahui ada perbedaan rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana juga sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Financial/Gaji.
3. Lingkungan Kerja (X3) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Lingkungan Kerja (X3) sebesar 0.011 atau lebih kecil dari level of significance
didapatkan sedikit ada perbedaan tipis rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Lingkungan Kerja.
4. Pengakuan Profesional (X4) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Pengakuan Profesional (X3) sebesar 0.034 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05.Berdasarkan hasil deskriptif didapatkan sedikit ada perbedaan tipis rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Pengakuan Personal.
5. Nilai – Nilai Sosial(X5) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Nilai – Nilai Sosial(X5) sebesar 0.034 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05.Hasil deskriptif diketahui ada perbedaan rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana juga sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Nilai-nilai Sosial.
6. Pertimbangan Pasar Kerja (X6) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Pertimbangan Pasar Kerja (X6) sebesar 0.000 atau lebih kecil dari level of significance (α) 0,05. Hasil deskriptif juga diketahuibahwa ada sedikit perbedaan rata-rata antara Mahasiswa
STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya dengan memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel Pasar Kerja.
7. Personalitas (X7) memiliki pengaruh Pemilihan Karir Mahasiswa Akuntansi menjadi Akuntan Publik (Y). Hal ini dapat diketahui dari nilai signifikansi pada uji t variabel Personalitas(X7) sebesar 0.001 atau lebih besar dari level of significance (α) 0,05.Hasil deskriptif diketahuibahwa ada perbedaan rata-rata antara Mahasiswa STIE Perbanas dan STIESIA Surabaya yang mana juga sama-sama memberikan penilaian kurang setuju pada Variabel personalitas.
Keterbatasan Penelitian
beberapa keterbatasan dalam penelitian ini sebagai berikut ;
1.Instrumen penelitian yang digunakan hanya menggunakan kuisoner, sehingga kesimpulan yang didapatkan hanya diambil berdasarkan jawabadan dari kuisoner saja.
2. Responden yang digunakan hanya 2 perguruan tinggi di Surabaya sehingga hasilnya kurang dapat digeneralisasi secara luas.
Saran
. Bedasarkan hasil penelitian ini dapat diberikan beberapa saran sebagai berikut :
1. Peneliti selanjutnya diharapkan dapat disertai dengan metode wawancara dengan responden agar lebih dapat memahami dalam alasan responden memilih karir.
2. Peneliti selanjutnya diharap- kan dapat menggunakan responden lebih dari 2 perguruan tinggi di Surabaya, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasi secara luas.
DAFTAR RUJUKAN
Achols, John M. Hassan Shadily, 1984. Kamus Inggris Indonesia. Jakarta: gramedia.Cet.XII.
Apriliyan, Absara. 2011. “ Faktor -
Faktor yang mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi dalam
Pemilihan Karis menjadi Akuntan
Publik (Study Empiris pada mahasiswa Akuntansi UNDIP
dan Mahasiswa Akuntansi UNIKA)”.Universitas Diponegoro
Semarang.
Ambari dan Ramantha, 2017. “ Pertimbangan Pasar Kerja, Pengakuan Profesional, Nilai-Nilai
Sosial, Lingkungan Kerja, Personalitas,Pemilihan Karir
Sebagai Akuntan Publik”. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Udayan, Bali.
Andersen, William. 2012. ”Analisis Persepsi Mahasiswa Akuntansi Dalam Memilih Profesi Sebagai Akuntan”.Skripsi, Fakultas
Ekonomika dan Bisnis,
Universitas Diponogoro Semarang. Andriati, 2001. “Analisis Faktor-Faktor
Yang Mempengaruhi Mahasiswa Akuntansi di Jawa Dalam
Memilih Karir Sebagai Akuntan Publik”. Tesis UGM.
Azwar Saiffudin(2003), Metode Penelitian Edisi 6, Yogyakarta, Penerbit: Pustaka Pelajar.
Baridwan, 2002. Sistem Akuntansi Penyusunan Prosedure dan Metode.Edisi Kelima. Badan Penerbit FE-UGM. Yogyakarta. Benny, Ellya, 2006. “Pengaruh
Motivasi Terhadap Minat Mahasiswa Akuntansi Mengikuti Pendidikan Profesi Akuntansi (PPAk)”, Simposium Nasional
Akuntansi IX, Padang, 23-26 agustus.
Chan, Setiawan Andi. 2012. Analisis
Faktor – Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan Publik Oleh Mahasiswa Jurusan Akuntansi.
Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Akuntansi Vo.1 No.1.
Collins,K. (1993). Stress and Departure from the public Accounting Proffesion A Study of Gender Differences. AccountingHorizons,
(March) pp.
Djuwita, Mazli dkk. (2006). Faktor- Faktor Pemilihan Profesi Akuntan diaksesdarihttp://dianpawpaw.word press.com/2013/09/01 pada tanggal 1 september 2013.
Ernawati, Wibowo, 2004. “Pengaruh Gender Terhadap Keinginan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi Akuntan Publik
dan non Akuntan Publik”. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan. Felton, dkk. 1994. “Factors Influencing
The Business Student’s Choice of a Career in Chartered Accountancy”. Issues in Accounting Education. Spring. Frederick D.S. Choi, (2001).
International Accounting, Buku 1 Edisi 6, Penerbit : Salemba, Jakarta.
Gaertner, J.F., & J.A. Ruhe. (1981). Job- Related Stress in Public Accounting. Journal of Accounting, June;64-74
Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, edisi 4. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponogoro Gibbson, dkk. 1997. Organizations:
Behavior Structure Processes, Ninth Edition. Chicago: Irwin Hari, Gursida, 1999. Peningkatan
Masa Pemulihan Ekonom Indonesia. Edis i Ke Tiga,
Penerbit : Fakultas Ekonomi Universitas Pakuan, Bogor.
Handoko, 1994. Manajemen Personalia dan Sumber Daya Manusia. Jakarta : BPEE Yogyakarta.
Helen Yee, 2007. The re-emergence of the public accounting profession in China:A hegemonic analysis, Critical Perspectives on Accounting 71-92. https://www.nysscpa.org/cpajournal/200 5/805/perspectives/p6.htm http://www.iapi.or.id.com https://csuryana.wordpress.com http://www.statistikian.com http://library.uwp.sc.id http://eprints.undip.ac.id
Institut Akuntan Publik Indonesia (2010). “ IAPI Menolak Materi RUU Akuntan Publik ”. Press
Release. Jakarta
Jainuari, 2009. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Terhadap Faktor-faktor Pemilihan Karir Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik, skripsi mahasiswa akuntansi STIE Perbanas, Surabaya.
Jumamik, 2007. “ Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan”. Skripsi, USM,Semarang.
Kholis, Azizul. 2002. Kontribusi Pendidikan Profesi Akuntan (PPA) Terhadap Pengembangan Profesi Akuntan Indonesia: Sebuah Analisis Historis dan Orientasi Masa Depan. Media Akuntansi,No.30, Edisi Des - Jan 2003:55-62.
Kotler, (1990). Manajemen Pemasaran:
Analisis,Perencanaan,Implementasi dan Pengendalian, Jilid II, Edisi
Kelima, Terjemahan Drs.Jaka Wasana,MSM. Jakarta:Erlangga. Merdekawati, Sulistyawati, (2011). “
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Akuntan Publik
dan Non Akuntan Publik.”Aset.ISSN 1693-928X.9-19
Mulyadi, 2002. Auditing. Edisi 6. Jakarta : Salemba Empat.
Mulyadi, 1997. Sistem Akuntansi Edisi 2, Jakarta, Penerbit STIE YPKN
Rahayu, Sri, Eko areif. S, Doddy Setiawan. 2003. Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Mengenai
Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir. Simposium Nasional VI,
Hal. 821-837.
Ramdani, Zulaikha. 2013. “Analisis
Faktor - Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Mahasiswa Akutansi (Study Empiris Mahasiswa Akutansi Pada Perguruan Tinggi Di Semarang)”.
Rasmini, 2007. Faktor-Faktor Yang
Berpengaruh Pada Keputusan Pemilihan Profesi Sebagai Akuntan
Public dan Non-Akuntan Public Pada Mahasiswa Di Bali.
Reha and Lu, 1985. “What Does it Take
To Be Successful In Accounting?”,
Business Education Forum,
February, hal 24-28.
Rivai, 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan : dari Teori kePraktik. Edisi Pertama, Penerbit PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Romanus Wilopo. 2013. Etika Profesi
Akuntan Kasus-Kasus di Indonesia.
Edisi Pertama. Surabaya. STIE
Perbanas Press
Sekaran, 2006:121. Metodologi Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4, Buku 2,Jakarta: Salemba Empat.
Setiyani, Rediana. 2005. “Faktor-Faktor
yang Membedakan Mahasiswa Akuntansi dalam Memilih Profesi
Sebagai Akuntan Publik dan Non Akuntan Publik (Stud iEmpiri pada
Mahasiswa Akuntansi Perguruan Tinggi Negeri di Pulau
Jawa)”. Semarang: Program Studi
Magister Sains Universitas Diponegoro.
Sembiring, Simba M. 2009. “Faktor- Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Karir Menjadi Akuntan
Publik Oleh Mahasiswa
Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi USU Medan”.
Singarimbun dan Effendi, 1995, Metode
Penelitian Survei, Edisi Revisi, PT. Pustakan LP3ES, Jakarta
Slamento, 2011. Belajar dan Faktor- faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta : Rineka Cipta
Slovin, Umar (2009:78). metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi II. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.
Stolle, (1976). Student’s View of The Public and Industrial Accountant.
Jurnal of Accountancy.
Sugiyono, (2007:90). Metode Penelitian Kuantitaif dan R&D. Bandung Alfabeta.
Sugiyono 2012:39. “Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D. Bandung : Alfabeta
Sumarna, Agus (2002). Sarjana Akuntansi dan Potensi yang Perlu Digali. Media Akuntansi 30, Edisi Des 2002 - Jan 2003: 17-20.
Suyono , 2014. “ Analisis Faktor-
Faktor Yang Mempengaruhi Mahasiswa Memilih Profesi Akuntan Public (Study Empiris Pada Mahasiswa Akutansi UNSIQ)”.
Trironia, (2004). “ Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pemilihan Profesi Akuntan oleh Mahasiswa Akuntansi “.
Robbins, 2006. Perilaku Organisasi. Konsep, Kontroversi, Aplikasi.
Ahli Bahasa: Hadyana
Pujaatmaka dan Benjamin Molan; Editor: Agus Widyantoro, Edisi 10. Jakarta: PT. Prenhallindo.
Wicaksono, 2011. Persepsi Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor-Faktor Yang Membedakan Pemilihan Karir Profesi Akuntan. Skripsi.
Semarang. Program Sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Wijayanti, 2001. “ Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir
Mahasiswa Akuntansi di
Yogyakarta”. Jurnal Riset Akuntansi Indonesia Vol.3: 13-26. Widyasari, Yuanita. 2010. “Persepsi
Mahasiswa Akuntansi Mengenai Faktor- Faktor Yang
Mempengaruhi Pemilihan Karir. (Studi Empiris Pada Universitas
Diponegoro dan Unika Soegijapranata)”.Semarang:
Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.
Wheeler, 1983. Perceptions of Labour Market Variables by College Student in Business, Education, and Psychology. Journal of Vocational Behavior. Vol.22.pp. 1-11
www.elsevier.com/locate/cpa
www.worldbank.org
Yendrawati, Reni. 2007. Persepsi
Mahasiswa dan Mahasiswi
Akuntansi Mengenai Faktor- Faktor yang Mempengaruhi PemilihanKarir sebagai Akuntan.Fenomena: Vol 5 No.2, September.